Anda di halaman 1dari 23

PEMIKIRA

N
KELOMPOK 2

FILSAFAT
BARAT
KLASIK
DISUSUN OLEH:
1. Irpan Maulana 6662200027
2. Muhamad Tegar Haetami 6662200028
3. Siti Nurkholisoh 6662200029
4. Karimah Al Jamalat 6662200031
5. Suwarah 6662200032
6. Lidia Christina Agatha 6662200034
7. Bayu 6662200035
8. Muhamad As`ari 6662200036
9. Luvitasari 6662200037
10. Muhamad Hariri 6662200038
11. Nasa`i 6662200039
12. Deana Derawati 6662200040
13. Azriellio Azzaki Hasan 6662200041
KALIAN PERNAH MIKIR
GA?

BAGAIMANA YA
SEMESTA INI BISA
ADA?
DAN CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
APA SIH TUJUAN images by Freepik and illustrations by Stories

HIDUP MANUSIA?
PEMIKIRANAPA AJA YANG AKAN KITA
TENTANG PEMIKIRAN PLATO
BAHAS?
01 ASAL MUASAL ALAM 03 TENTANG IDE
SEMESTA
PEMIKIRAN
PEMIKIRAN SOCRATES ARISTOTELES
02 KESADARAN, KEBENARAN 04 TENTANG MATERI
DAN MORAL DAN FORMA
01 PEMIKIRAN
TENTANG ASAL
MUASAL ALAM
SEMESTA
ASAL MUASAL ALAM SEMESTA
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hal yang ada di dunia ini pasti mempunyai asal-usul. Sejak
7 abad sebelum masehi orang-orang mulai mengamati lingkungan sekitarnya yaitu keadaan alam
semesta, kemudian bertanya, lalu berpikir dengan logika dan akal sehingga tidak mengacu lagi pada
hal yang sifatnya supranatural untuk menjawab pertanyaan mereka. Dari pemikiran para ahli pada
zaman itu, muncul sebuah pertanyaan yaitu apa yang bisa dianggap asal dari segala sesuatu (induk),
yang kemudian unsur induk tersebut dinamai arche, pada saat itu masing-masing tokoh berbeda
pendapat dan memiliki keyakinan tersendiri mengenai zat dari arche itu sendiri, para tokoh-tokoh
tersebut menganggap arche itu adalah asal dari segala sesuatu atau alam semesta.
ARGUMENTASI DARI PARA AHLI
Thales Heraclitus
meyakini bahwa asal-usul dari berpendapat bahwa api adalah asal
alam semesta adalah air, sebab dari arche, sebab segalanya di alam
semesti akan berubah dan tidak
baginya air merupakan sumber
tetap. Sehingga memiliki
perekonomian dan air adalah
karakteristik dan sifat yang sama
unsur yang penting bagi proses
dengan api yang selalu berubah dan
kehidupan. Oleh karena itu ia bergerak.
meyakini bahwa air adalah zat
dari arche.
ARGUMENTASI DARI PARA AHLI
Anaximenes Pythagoras
menganggap bahwa arche berasal dari menyatakan bahwa arche itu
udara, sebab udara merupakan prinsip merupakan bilangan/angka. Ia
dasar dari segala sesuatu. Baik itu air, mengatakan bahwa bilangan
api, manusia dan segalanya. Ia meyakini memang bukanlah unsur/zat seperti
bahwa proses dari pembentukan alam air ataupun udara, namun segala
semesta yakni dengan pemadatan dan sesuatu di alam semesta ini tidak
pengenceran yang kemudian tertentu dan tidak menentu hingga
menghasilkan air sebagai hasil dari sesudah memiliki bentuk dan angka,
pengenceran dan tanah sebagai hasil maka menjadi tentu.
pemadatan.
ARGUMENTASI DARI PARA AHLI
Anaximenes Anaximander Pythagoras
berasal dari bahwa arche menyatakan
menganggap bahwa arche beranggapan bukanlah bahwa arche itu
udara, sebab udara merupakan dari air, api ataupunmerupakan
prinsip
berasal udara. Zat bilangan/angka. Ia
dasar dari segala sesuatu. yang
Baik itu mengatakan
adaair,dalam arche tidak dapat bahwa bilangan
Ia meyakini dengan benda memang
api, manusia dan segalanya.disamakan yang ada bukanlah unsur/zat seperti
bahwa proses dari pembentukan
sekarangalam air ataupun
di dunia, sebab apabila salah udara, namun segala
semesta yakni dengan pemadatan
satu nya dan sesuatumaka
adalah unsur dari arche, di alam semesta ini tidak
pengenceran yang unsur yang lain tidak akan tertentu
kemudian dan tidak menentu hingga
ada. Maka
menghasilkan air sebagaimenurutnya,
hasil dari zat/unsur dalam sesudaharche
memiliki bentuk dan angka,
pengenceran dan tanah sebagai
haruslahhasil maka menjadi tentu.
memiliki sifat yang netral.
pemadatan.
BIG BANG

Georges Lemaitre

Jika dikaitkan dengan ilmu sains, maka terdapat teori pembentukan alam semesta yaitu teori “Teori
Big-Bang” (Ledakan besar). Teori ini menyatakan bahwa alam semesta awalnya merupakan sebuah
objek kecil yang meledak. Meski dinamai ledakan besar, namun bigbang bukanlah hanya merupakan
sebuah ledakan saja, melainkan proses yang pada awalnya alam semesta hanyalah objek kecil yang
kemudian mengalami proses pemanasan hingga membuatnya mengembang ke segala arah. Singkatnya,
gas yang mengalami perputaran kemudian menimbulkan panas dan akhirnya meledak dan
berhamburan, lalu memadat dan membentuk bintang serta galaksi.
02 PEMIKIRAN
SOCRATES
KESADARAN,
KEBENARAN
DAN MORAL
KEBENARAN
Socrates dalam pemikiran filsafatnya menjadikan manusia sebagai objek kajian filsafatnya,
sehingga dalam kajiannya ia selalu menyelidiki nilai-nilai yang ada dalam manusia, baik itu jasmani
dan rohani. Baginya, tidak semua kebenaran itu bersifat relatif, sebab ada kebenaran dapat pula
dikatakan objektif dengan bergantung pada pengujiannya, ia membuktikan pemikirannya ini dengan
melakukan dialog atau diskusi dengan orang-orang, ia menghadapkan orang tersebut pada pertanyaan
semacam benar atau salah, adil atau dzalim, dan sebagainya, yang kemudian opini dari orang-orang
tersebut ia analisa. Sehingga ia menganggap bahwa ada kebenaran yang dapat di jadikan acuan
atau pegangan sebab tidak semua sifat kebenaran adalah relatif, meski memang ada yang sebagian
bersifat relatif.
KESADARAN DAN MORAL
Selain pemikiran tadi, Socrates juga memiliki anggapan bahwa kesadaran moral pada seseorang
dituntun dari pencerahan yang diberikan dari pengetahuan. Sehingga semakin berpengetahuan seseorang
maka akan semakin berbudi luhur sikapnya. Dalam arti yang sama, pengetahuan berbanding lurus
dengan kesadaran moral. Sebab pengetahuan ialah asal usul dari kebajikan. Dalam kajiannya, Socrates
juga mengkaji perihal etika (yang menurut pemahaman kami, disini etika dan moral adalah hal yang
sama) Socrates beranggapan bahwa yang terpenting dari kehidupan ini bukanlah harta dan tahta
melainkan kesehatan jiwa sebagai syarat utama dalam hidup. Sebab untuk meraih tujuan hidup yang
disepakati sebagai kebahagiaan, kebahagiaan tersebut dapat diraih oleh kesehatan jiwa yang
diibaratkan sebagai tangga yang membantu untuk meraih tujuan hidup tersebut. Karna untuk
mendapatkan hidup yang bahagia, maka seseorang mesti menjadi individu yang berkebajikan.
Sehingga seseorang haruslah lebih mengutamakan kesehatan jiwanya.
03 PEMIKIRAN
PLATO TENTANG
IDE
IDE
Plato adalah salah satu murid yang juga menjadi teman diskusi Socrates. Kajian Plato dalam ilmu
filsafat tidak terlepas dari cerminan nilai-nilai pandangan filsafat Socrates. Salah satu kajiannya yang
paling berpengaruh ialah mengenai gagasannya terhadap ide. Gagasannya ini sangat berkaitan dengan
ajaran-ajaran filsafatnya yang lain. Plato memahami ide bukanlah seperti definisi masa kini yang
mengartikan bahwa ide adalah gagasan dalam pemikiran saja. Menurutnya, ide adalah satu hal objektif
yang dihasilkan dari subjek yang berpikir, sehingga ide bukanlah suatu yang berasal dari
pemikiran individu, melainkan pemikiran itu sendiri lah yang berasal dari ide. Seperti ini
maksudnya, Plato meyakini bahwa ada dunia selain dari dunia yang selama ini dapat kita jangkau
dengan panca indera, yakni dunia ide. Dunia ini hanya bisa dijangkau oleh akal/rasio, bukan dengan
panca indera. Plato meyakini bahwa ide adalah salah satu unsur yang berasal dari dunia ide. Dunia ide
adalah sesuatu yang melampaui pemikiran manusia, oleh karena itu ide tidaklah berasal dari pemikiran.
Ide ada dan berdiri sendiri diluar pemikiran manusia.
IDE
Sebagai lustrasi, sekelompok manusia yang dipenjara dalam sebuah gua, mereka duduk dibelakang
tembok dengan posisi membelakangi mulut gua, seumur hidupnya mereka hanya mampu melihat
bayangan objek yang melewati mulut gua tanpa tahu bagaimana keadaan sebenarnya di luar gua. Hinga
suatu hari, salah satu dari mereka berhasil keluar gua dan ia mengamati bagaimana keadaan sekitar di
luar, lalu ia kembali masuk ke dalam gua untuk memberitahukan rekan-rekannya tentang apa yang telah
ia lihat dan kemudian mengajak mereka untuk keluar dari gua tersebut. Namun bukannya berterima
kasih, rekannya justru marah dan tidak ingin keluar dari gua. Dari ilustrasi ini, Plato ingin
menyampaikan bahwa hal yang kerap dianggap sebagai kebenaran masih jauh dari kenyataan yang
sebenarnya, hanya dengan keluar dari gua lah satu-satunya cara untuk menemukan atau mencapai
kebenaran dan realitas yang sebenarnya. Terkadang manusia hanya meyakini dengan apa yang dilihat
atau ditangkap oleh panca inderanya saja dan menyangkal dengan adanya kebenaran-kebenaran lain
yang tidak bisa ditangkap oleh panca indera, sehingga pada akhirnya terbelenggu dalam hal yang
sifatnya nyata saja.
04 PEMIKIRAN
ARISTOTELES
TENTANG MATERI
DAN FORMA
MATERI DAN FORMA

Aristoteles adalah murid dari Plato, ia merupakan seorang yang cerdas, sebab selain berfilsafat,
Aristoteles juga mempelajari ilmu matematika, astronomi, retorika dan lain-lain. Namun, meski ia
adalah salah seorang murid dari Plato, akan tetapi pandangan Aristoteles justru berbeda dengan ajaran
Plato dan bahkan bertentangan. Meski bukan menjadi orang pertama yang menganalisa sebab musabab
atas kejadian atau dunia sekitar, dan para pendahulunya telah menganalisa hal yang sama pula, akan
tetapi Aristoteles merasa bahwa penelitian yang telah dilakukan oleh para pendahulunya tersebut kurang
sempurna dikarenakan kurang menjelaskan secara mendetail dan sistematis tentang apa yang artikan
sebagai “sebab” itu sendiri.
MATERI DAN FORMA

Aristoteles berpendapat bahwa setiap sesuatu itu memiliki sebab (kausa), gagasannya ini juga telah
dituangkan dalam buku karyanya Fisika dan Metafisika. Aristoteles sendiri membagi sebab musabab
tersebut ke dalam 4 kausa, yakni:
1. Kausa Materialis (asal mula bahan), yakni perihal bahan dasar sebagai unsur penyusun
sesuatu/kejadian
2. Kausa Formalis (asal mula bentuk), yaitu seperti apa struktu atau bentuk dari sesuatu/kejadian itu
sendiri
3. Kausa Efisien (asal mula karya) adalah faktor yang menjalankan sesuatu/kejadian
4. Kausa Final (asal mula tujuan) adalah mengetahui tujuan dari sesuatu/kejadian tersebut
FILSAFAT BARAT
ROMAWI
FILSAFAT ROMAWI

Bangsa Romawi mulai mempelajari filsafat sejak abad 2 sebelum masehi, namun mereka mulai
menulis karya filsafatnya sendiri baru pada tahun 50 sebelum masehi, saat itu bangsa Romawi mulai
tertarik pada dunia filsafat dikarenakan melihat para filsuf yunani seperti Socrates, Plato dan Aristoteles
yang telah memberi banyak kontribusi bagi dunia filsafat itu sendiri. Mulai dari situlah bangsa Romawi
menulis karya filsafatnya sendiri meskipun pada masa itu masih berupa terjemahan dari bahasa Yunani
ke bahasa Latin. Meski begitu, pada masa ini juga bermunculan para ahli filsafat dari Romawi.
ARGUMENTASI DARI PARA AHLI
Lucretius Cicero
mengacu pada pandangan epikurean, yakni adalah seorang politisi romawi yang juga menulis
ajaran yang mempercayai bahwa tujuan karya filsafat, sehingga dua karyanya yang paling
belajar filsafat adalah untuk mendapat terkenal juga berkaita dengan kenegaraan, yakni
kehidupan bahagia. Pemikiran yang De Republica dan De Legibus. Berbeda dengan
Lucretius yang mengacu pada pandangan
terkenal darinya ialah tentang tidak adanya
epikurean, Cicero justru lebih berpandangan
kehidupan setelah kematian, sebab ia
pada pandangan stoik, yaitu pandangan yang
percaya bahwa Dewa telah menciptakan
meyakini bahwa emosi negatif seperti kemarahan
dunia dengan hal-hal yang terjadi atau kesedihan berlebihan yang menghasilkan
didalamnya merupakan suatu peristiwa keputusan mampu menghancurkan manusia itu
alami, dengan kata lain sudah tidak diatur sendiri dan seorang sophis/filsuf tidak akan
oleh Dewa. Baginya kematian hanyalah melakukan hal tersebut.
akhir dari kesadaran.
TERIMA Ada Pertanyaan?

KASIH! CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai