Anda di halaman 1dari 6

REVIEW BUKU PANCASILA, DEMOKRASI,HAM,DAN MASYARAKAT MADANI

Nama :Jonamso Todo Parasian Simbolon


Nim :200906052
Mata Kuliah :Demokrasi dan Ham
Program Studi :Ilmu Politik
Dosen Pengampu : Bapak Ian Pasaribu,S.IP M.SI.
Untuk kali ini saya berkesempatan untuk membuat sebuah ulasan mengenai buku.Maka
buku yang saya review adalah Buku “Pancasila,Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat
Madani” Karya A. Ubaedillah dan Abdul Rozak. Adapun dengan tebal 346 halaman. Buku ini di
beri Kata pengantar oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA

Dalam kata pengantar yang disajikan oleh Prof. Komaruddin Hidayat beliau menyikapi
tentang kondisi negara yang mencapai titik “Krisis Identitas dan Peradaban”. Beliau sangat
prihatin dengan kondisi bangsa ini dimana dikalangan elit politik negeri (trias politica) yang
secara merata dari mulai kalangan Eksekutif, Legiselatif, dan Yudikatif saling berebutan proyek
dan dari situlah munculnya KKN; di kalangan  akar rumput demonstrasi dan tindakan anarkis
muncul disana-sini. Sejak dari pembunuhan, pemerkosaan, pengedaran narkoba sampai VCD
porno hampir setiap hari muncul di media massa. Tetapi beliau juga memberikan solusi
bagaimana cara mengikis perilaku menyimpang tersebut adalah pendidikan Demokrasi.Dia
menjelaskan dengan adanya pendidikan demokrasi bagi bangsa indonesia,khususnya di kalangan
muda.Pendidikan yang dimaksud adalah model pendidikan yang berorientasi pembangunan
karakter bangsa melalui cara yang menjadikan peserta didik sebagai subjek dengan pembelajaran
yangg bervarian melalui cara-cara pembelajaran yang demokratis,partisipatif,kritis,kreatif,dan
menentang aktualisasi diri mereka.

Pada pengantar kedua yang ditanggapi oleh Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. Beliau juga
menegaskan tentang pentingnya demokrasi dimana banyak studi kasus yang menerangkan
tentang matinya dan pulihnya demokrasi di Indonesia; pada kasus Orde baru dengan Dwi Fungsi
ABRI secara serta merta merusak tatanan demokrasi Indonesia. Pada 21 mei 1998 menandai
bahwa runtuhnya kekuasaan Presiden Suharto sebagai Presiden pada kala itu merubah total
prinsip demokrasi kala itu dan digantikan dengan sistem third wave democracy. Presiden B.J
Habibi yang menggantikan menggantikan Suharto dalam interregnum-nya memperkuat
momentum transisi Indonesia menuju demokrasi melalui berbagai kebijakannya (sistem
multipartai). Pada pengantar ini beliau sangatlah berterimakasih kepada penulis dimana dalam
buku ini penulis menyajikan tentang Panduan Pendidikan Kewarganegaraan lengkap untuk
kalangan Mahasiswa dan Civitas Akademik, oleh karena itu diharapkan buku ini sebagai Kontrol
dan petunjuk pelaksanaan berbangsa dan bernegara.

Pada pengantar diatas, masalah yang sering kita lihat adalah mengenai pentingnya Demokrasi,
yang berhubungan langsung dengan Membangun negara yang beradab, Pengetahuan Konstitusi
serta perundangan, Identitas bangsa, Otonomi daerah di NKRI, tata kelola Pemerintahan yang
baik, HAM, dan Masyarakat Madani.

Penulis mencoba menjawab permasalahan diatas dengan menguraikannya satu persatu


dan uraian BAB. Didalam buku ini terdapat sepuluh (10) BAB. Diantaranya: (I) Pendahuluan,
(II)Pancaila dan Keharusan Reaktualisasi, (III) Identitas Nasional dan Globalisasi, (IV)
Demokrasi: Teori dan Aksi, (V)Konstitusi dan Tata Perundang-undangan,
(VI)Negara,Agama,dan Warga Negara (VII) Hak Asasi Manusia (VIII) Otonomi Daerah dalam
kerangka NKRI Tata Kelola Kepemerintahan yang baik dan bersih (Good & Clean Governance),
(X) Membangun Mayarakat Madani.
Permulaan dalam penegakkan Demokrasi di Indonesia bergantung pada Tujuan di buatnya
sebuah negara. Dalam pengertian yang tertulis dalam buku ini mengutarakan bahwa tujuan
negara ada bermacam-macam, antara lain;

a.       Bertujuan untuk memperluas kekuasaan

b.      Bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum

c.       Bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum

Penulis menerangkan tentang tujuan negara umum tetapi juga tidak lupa mengingatkan tujuan
dibuatnya negara kita sendiri yaitu “untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Selain itu, dalam penjelasan UUD 1945 ditetapkan
bahwa negara Indonesia berdasarkan atas hukum (reechstaat) bukan berdasarkan kekuasaan
belaka (machtstaat).

Pada bab 4 penulis menjelaskan apa itu arti demokrasi, Secara etimologis “demokrasi”
terdiri dari dua kataYunani, yaitu demos, yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat, dan
cratien atau cratos, yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Gabungan dua kata demos-cratien
atau demos-cratos (demokrasi) memiliki arti suatu system pemerintahan dari, oleh, dan untuk
rakyat.

Sedangkan secara terminology hakikat demokrasi adalah peran utama rakyat dalam proses sosial
dan politik. Dengan kata lain pemerintahan demokrasi adalah pemerintahan ditangan rakyat yang
mengandung tiga hal;

1. Pemerintahan dari rakyat (government of the people)

Adalah suatu pengakuan dan dukungan mayoritas rakyat melalui mekanisme demokrasi,
pemilihan umum.

2. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people)

Bahwa suatu pemerintahan menjalankan kekuasaannya atas nama rakyat, bukan atas dorongan
pribadi elite Negara atau elite birokrasi.

3. Pemerintahan untuk rakyat (government for the people).


Bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah harus dijalankan untuk
kepentingan rakyat.

Selain pengertian juga didalam buku ini akan dijelaskan secara detail bagaimana sejarah
demokrasi dan semua bagian yang mencakup materi.Dimulai dari norma atau unsur yang
dibutuhkan masyarakat yang demokrati,unsur pendukung tegaknya demokrasi,demokrasi di
indonesia,pemilu dan partai poltik dalam sistem demokrasi,demokrasi dalam islam,hingga
penolak demokrasi.

Pada bab 7,penulis juga menjelaskan mengenai HAM Menurut Teaching Human Rights
yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hak asasi manusia (HAM) adalah hak-
hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai
manusia. Hak hidup misalnya, adalah klaim untuk memperoleh dan melakukan segala sesuatu
yang dapat membuat seseorang tetap hidup. Tanpa hak tersebut eksistensinya sebagai manusia
akan hilang.

Hak asasi manusia ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi manusia.
Menurut UU ini, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Pada pengamatan saya untuk kelebihan buku ini terletak pada pengertian yang
menyeluruh dan ditambah lagi pendapat dari para tokoh politik dan Filsuf Indonesia dan Dunia.
Penjabaran yang menyeluruh tersebut membuat pembaca bisa lebih mengerti serta
mendalaminya. Tetapi terdapat juga kekurangannya, yaitu ketika pembaca mencari pengertian
utama dari materi tersebut dapat membuat bingung karena terkendala berbagai pendapat yang
banyak sehingga butuh waktu lama untuk mencari pengertian yang sebenarnya, materi
Pendidikan ini masih bersifat umum  dan studi kasus mengenai masalah-masalah negara
Indonesia tersendiri kurang.

Oleh karena itu pembaca dapat memperoleh pengertian yang lengkap tetapi sedikit butuh
waktu lama. Buku ini sangat cocok sebagai penunjang mata kuliah Demokrasi dan Ham tetapi
pembaca juga harus aktif dan peka melihat realita sosaial yang ada dalam arti kita sebagai
masyarakat hendaknya harus mengawasi dan menyongsong menuju Indonesia yang lebih baik.

IDENTITAS BUKU:

Judul buku   : DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN MASYARAKAT MADANI

Penulis       : A.Ubaidillah dan Abdul Rozak

Penerbit       :ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perss

Tahun terbit :2003

Halaman      : 346 hal, xxii

ISBN : 979-3465-03-4

Anda mungkin juga menyukai