Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

MODEL ETIKA PERENCANAAN

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 4:

REZA RESKI (D0321020)


SYAMSUL BAHRI (D0320351)
NILMAWATI (D0320345)
ELA ALFINA (D0320504)
AINUN FATMIDIANI (D0320329)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
Model Etika Perencanaan sebagai bahan belajar dalam mata kuliah Etika Perencanaan, dapat
tersusun hingga selesai .

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikiran dan harapan
kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupunmenambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah Model Etika Perencanaan ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Majene, 05 April 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi sosial budaya

2.2 Menurut para ahli

2.3 Perubahan sosial budaya

2.4 Bentuk perubahan sosial budaya

2.5 Aspek sosial budaya

2.6 Sistem sosial budaya di Indonesia

BAB III PENUTUP


Daftar Pustaka11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan
prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Pengertian sosial budaya adalah suatu tatanan dan interaksi dalam kehidupan masyarakat
yang meliputi elemen-elemen seperti adat istiadat, pengetahuan, kepercayaan, juga moral. Sosial
budaya yang berkembang dalam suatu masyarakat dapat mengalami perubahan yang didorong
oleh faktor-faktor seperti globalisasi serta pengaruh dari luar yang antara lain mengakibatkan
terjadinya akulturasi dan asimilasi. Sementara faktor penghambat dalam perubahan sosial budaya
adalah situasi masyarakat yang terisolasi serta sifat konservatif.

Menurut Andreas appink (Oktober 2016) " sosial budaya atau kebudayaan adalah segala
sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri khas dari
masyarakat tersebut." Indonesia inilah negeri bersahaja yang terjalin dari 17000 lebih kepulauan
yang membentang bagaikan untaian batu zamrud kondisi geografis Indonesia yang berada di
kawasan ring of fayer membentuk keunikan pada setiap jengkalnya lautan lepas, pegunungan
indah nan gagah serta hamparan sawah yang memukau inilah Indonesia rumah bagi 130.000
suku dan etnis serta menuturkan lebih dari 7000 suku dan  Bahasa.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan wawasan sosial budaya?


2. Bagaimana bentuk perubahan sosial budaya?
3. Apa saja aspek dalam sosial budaya?
4. Bagaimana sistem sosial budaya di Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari wawasan sosial budaya


2. Untuk mengetahui bentuk perubahan sosial budaya
3. Untuk mengetahu aspek-aspek dalam sosial budaya
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem sosial budaya di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sosial Budaya

Sosial budaya atau yang akrab juga disebut kebudayaan secara universal merupakan
suatu tata nilai dalam masyarakat yang berasal dari pola pikir dan akal budi manusia-
manusia yang hidup di dalamnya. Hasilnya berupa penciptaan akan beragam hal seperti
kesenian, kepercayaan, maupun adat istiadat yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

2.2 Menurut Para Ahli

1. Andreas Eppink

Andreas Eppink (1946), seorang ahli berbagai bidang yang menciptakan model Eppink
dan mengembangkan analisis psikologi kebudayaan, mengemukakan pengertian sosial
budaya sebagai segala sesuatu yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu dan menjadi
ciri khasnya.

2. Burnett

Edward Burnett Tylor (1871), seorang ahli antropologi lampau, melalui bukunya
Primitive Culture and Anthropology ia menerangkan bahwa sosial budaya adalah
keseluruhan elemen masyarakat yang berupa adat istiadat, kesenian, kepercayaan, moral,
pengetahuan, berpikir, kemampuan, dan hukum yang diperoleh seseorang sebagai bagian
dari masyarakat yang bersifat kompleks.

3. Paul Ernest

Paul Ernest, seorang pakar filosofi matematika, menyinggung akan arti sosial budaya,
yakni individu-individu yang membentuk suatu tatanan masyarakat dan terlibat dalam
kegiatan bersama-sama.

4. Lewis

David Lewis (1982) berpendapat bahwa sosial adalah segala sesuatu yang dihasilkan,
diraih, dan ditetapkan dalam interaksi keseharian antar warga negara dengan
pemerintahannya.

5. Lena Dominelli

Seorang pekerja sosial dan profesor sosial politik bernama Lena Dominelli
menjelaskan bahwa sosial budaya adalah bagian yang kurang dari sebuah ikatan dan
interaksi manusia sehingga memerlukan adanya pemakluman atas hal-hal lemah di
dalamnya.

2
6. Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, mengeluarkan pendapatnya tentang


apa itu sosial budaya. Beliau menekankan pada kata budayanya, yaitu hasil perjuangan
manusia baik terhadap alam maupun waktu yang membuktikan adanya kejayaan dan
kesejahteraan dari suatu masyarakat. Ia bisa berbentuk beragam macam asalkan bisa
mencapai kebahagiaan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakatnya.

7. Parsudi Suparlan

Parsudi Suparian, seorang antropolog, berpendapat bahwa budaya adalah landasan


bagi perilaku dan kehidupan manusia pada umumnya karena budaya merupakan hasil
dari akal manusia yang difungsikan untuk memahami lingkungan sekitar dan pengalaman
hidupnya.

2.3 Perubahan sosial budaya

Seiring berjalannya waktu, kehidupan sosial budaya masyarakat pasti akan mengalami
perubahan. Ini sudah terbukti dari zaman ke zaman, dari peradaban kuno manusia ke era
kerajaan kuno ke kolonialisasi dan hingga saat ini. Pertama yang akan berubah adalah unsur-
unsur sosial seperti fungsi dan struktur sosial, nantinya akan menyebabkan perubahan sosial.

Selanjutnya, jika tatanan sosial berubah tentu hasil pikiran dan perilaku manusia, yaitu
budaya akan juga terpengaruh dan mengalami perubahan. Oleh karena itu, keduanya saling
mengalami perubahan.

2.4 Bentuk perubahan sosial budaya

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu:

a. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

Perubahan secara lambat ini yang memerlukan waktu yang sangat lama, dan rentetan-
rentetan perubahan yang kecil yang saling mengikuti dengan lambat di namakan evolusi.
Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
Perubahan tersebut terjadi karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan
keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan
dengan pertumbuhan masyarakat. Sedangkan perubahan sosial yang berlangsung dengan
cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat ( yaitu
lembaga-lembaga kemasyrakatan lazimnya disebut revolusi

b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
Tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh

3
perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian.

Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan
besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan
masyarakat.

c. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak


Dikehendaki atau Tidak Direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang


diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak
mengadakan perubahan didalam masyrakat. Perubahan ini dibuat oleh masyarakat sendiri
yang menginginkan perubahan tersebut.

Sedangkan perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau direncanakan merupakan


perubahan-perubahan yang terjadi tanpa terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung diluar
jangkauan dan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat
sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Dan apabila perubahan yang tidak
direncanakan tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki,
perubahan tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang demikian besarnya terhadap
perubahan-perubahan yang dikehendaki.

Dengan demikian keadaan tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat halangan-
halangan masyarakat itu sendiri, atau dengan kata lain, perubahan yang dikehendaki
lebih diterima oleh masyarakat dengan cara mengadakan perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyakatan yang ada atau dengan cara membentuk yang baru.
Sering kali terjadi perubahan yang dikehendaki bekerja sama dengan perubahan yang
tidak dikehendaki dan kedua proses tersebut saling menghargai.

Seiring berjalannya waktu, kehidupan sosial budaya masyarakat pasti akan mengalami
perubahan. Ini sudah terbukti dari zaman ke zaman, dari peradaban kuno manusia ke era
kerajaan kuno ke kolonialisasi dan hingga saat ini. Pertama yang akan berubah adalah unsur-
unsur sosial seperti fungsi dan struktur sosial, nantinya akan menyebabkan perubahan sosial.

1) Faktor penyebab

Perubahan sosial budaya tentu dipicu oleh berbagai hal dan faktor-faktor seperti
globalisasi, salah satu faktor yang paling besar. Globalisasi memang memiliki manfaat untuk
lebih menyatukan masyarakat dunia dan terbuka akan banyak hal. Namun globalisasi turut
mengenalkan budaya-budaya asing yang tidak semua bisa diterima dan dipilah baik oleh
banyak orang. Adanya pengaruh dari luar membuat terjadinya proses difusi, asimilasi,
akulturasi, dan akomodasi. Selain itu, tingkat pendidikan negara yang lebih tinggi dapat

4
menyebabkan terjadinya gerakan perubahan sosial karena masyarakatnya akan terus
mengarah untuk lebih maju.

Karena banyak sistem pemerintahan tirani yang sudah runtuh, masyarakat dapat lebih
berekspresi di publik sehingga mendorong pula terjadinya perubahan sosial budaya. Terakhir,
populasi penduduk yang heterogen. Ya, semakin ragam penduduknya, semakin tinggi pula
tingkat toleransi karena pasti akan terjadi kesengitan dan konflik di antara perbedaan tersebut
sehingga mendorong adanya perubahan di masyarakat agar lebih harmonis atau
justru semakin memanas

2) Faktor penghambat

Kalau ada faktor pendorong dan penyebab, ada juga faktor yang menghambat terjadinya
perubahan sosial budaya. Pada dasarnya, masyarakat dan pemerintahannya dalam suatu
negara jika merasa tidak membutuhkan adanya perubahan maka bisa saja memang tidak
melakukannya. Masyarakat yang terisolasi dan jarang berhubungan antar individu juga
menghambat proses tersebut. Sikap konservatisme, tradisional, adat yang kuat, dan
penolakan atas hal-hal baru menambah lagi faktor penghambatnya. Terakhir, pendidikan
yang kurang berkembang bisa menjadi faktor penghambat perubahan sosial budaya.

3) Proses terjadinya

Menurut Alvin L. Bertrand, terjadinya perubahan sosial budaya dimulai dari kontak antar
individu, kelompok, atau masyarakat lalu mereka saling berkomunikasi dan akhirnya
membentuk sebuah interaksi serta hubungan. Pertukaran pikiran dan pendapat menambah
wawasan kebudayaan baru.

proses penyebarannya disebut difusi yang nantinya akan mendorong terciptanya


asimilasi, akulturasi, dan akomodasi. Difusi bisa terjadi dengan hubungan saling
menguntungkan antar pihak atau simbiotik, secara damai masuk ke pihak tersebut, dan ada
yang bisa disebarkan melalui jalan perang, kekerasan, dan paksaan. Kebudayaan tersebut bisa
menyatu tanpa menghilangkan kekhasan budayanya atau akulturasi dan membuat
kebudayaan baru atau asimilasi. Lalu masyarakat akan mengalami fase akomodasi atau
proses penerimaan budaya baru dan lokal tersebut.

4) Contoh
 Globalisasi

Selain menjadi faktor, globalisasi adalah contoh dari perubahan sosial budaya. Secara
umum, ia berarti memudahkan seluruh dunia untuk berinteraksi dan menyebarkan
apapun. Pengaruh asing masuk ke suatu negara dan sebaliknya, negara tersebut juga
menaruh pengaruhnya ke yang lain. Alhasil, budaya asing bisa masuk dan menjadi

5
budaya baru bagi masyarakat, bercampur dengan budaya yang ada sebelumnya, atau
bahkan menghilangkan budaya lama dan menggantikannya dengan budaya asing.

Degradasi bangsa juga bisa luntur berkat globalisasi karena tingkah laku masyarakat
dapat berubah pesat seperti contoh zaman 1900-an adalah eranya radio dan televisi
sedangkan kini masyarakat aktif menggunakan ponselnya atau gaya busana dari tahun ke
tahun yang berubah menyesuaikan dengan tren dan mode terkini.

 Mobilisasi sosial

Mobilitas sosial adalah pergerakan sosial budaya seseorang, sekelompok orang, hingga
masyarakat. Tidak hanya bergerak secara posisi dan lokasi, tetapi juga adanya gerakan
atau transformasi secara tata kehidupan bersosial. Contohnya warga desa yang semakin
terdorong untuk menjadi kaya melihat banyaknya kesempatan di kota-kota besar dengan
menawarkan gaji yang tinggi atau warga desa yang semulanya berpegang teguh pada
kebersamaan dan gotong-royong, bisa berubah karena kehadiran sikap materialistis dan
individualis yang dibawa oleh orang-orang kota.

Contoh lainnya seperti seorang guru dipindahtugaskan dari sekolah A ke sekolah B


dengan kondisi lingkungan yang berbeda drastis. Ia tetap akan menjadi guru tetapi harus
bergerak dan menyesuaikan dengan sekolah barunya. Intinya, ia ada yang bergerak untuk
meninggikan atau merendahkan derajatnya yang disebut mobilitas vertikal dan ada yang
bergerak dari suatu kelompok atau lingkungan ke yang lainnya atau disebut juga mobilitas
horizontal.

 Kemajuan teknologi

Teknologi yang semakin maju tidak dapat dipungkiri lagi dan akan mendorong
terjadinya perubahan perilaku dalam masyarakat. Dahulu orang berkomunikasi hanya
melalui mulut ke mulut dan surat menyurat. Kini menyebarkan pesan, pendapat, ide,
karya, dan pikiran bisa menggunakan media sosial dengan mudah. Surat tidak lagi
menggunakan kertas, tetapi bisa menggunakan elektronik seperti surel atau email dan
aplikasi chat. Kalau tidak bisa bertemu atau jarak jauh, bisa menelpon suara dan video.

Berteman juga mudah dengan bantuan media sosial. Mengakses pendidikan dapat
dengan mudah berkat internet, apalagi di situasi pandemi yang terjadi saat ini.

6
 Hak asasi manusia

Akibat kekejaman yang dilakukan oleh berbagai pihak, muncul yang namanya Hak
Asasi Manusia atau HAM sebagai produk untuk melawannya. Perubahan satu ini
bertujuan untuk memanusiakan lagi manusia seperti hakikat yang diberikan sang pencipta.
Berkat perubahan ini, kini manusia memiliki HAM-nya masing-masing. Contohnya adalah
penindasan kaum negro atau orang kulit hitam oleh banyak polisi Amerika Serikat yang
menimbulkan gerakan Black Lives Matter untuk memperjuangkan hak mereka untuk
hidup layaknya orang lain.

2.5 Aspek sosial budaya

Menurut Indonesiabaik.id, aspek sosial budaya masyarakat dapat dilihat dengan


menelusuri sisi kesejahteraan sosial, ikatan sosial, serta tata nilai dan pendidikan.

1. Kesejahteraan sosial

Cara melihat aspek kesejahteraan sosial adalah berdasarkan persepsi penggunaan


teknologi informasi dan komunikasi atau TIK dalam keseharian mereka, terutama untuk
mendorong produktivitas dan usaha kerja. Tentu jawabannya akan berbeda, di kota akan
terbantu dengan adanya TIK sedangkan penduduk desa dan pesisir kurang merasakan
dampak produktivitasnya. Lalu lihat juga cara pengguna ponsel menghabiskan uangnya
untuk pulsa dan berbelanja daring melalui e-commerce.

2. Ikatan sosial

Aspek yang kedua adalah ikatan sosial, yaitu bagaimana masyarakat saling
berhubungan dan berkomunikasi. Kita bisa menelitinya dengan cara menelaah media
sosialnya, aplikasi berbalas pesannya, preferensi komunikasi tatap muka atau melalui
daring, dan lain-lain

3. Berperan Dalam aktivitas perjalanan

Mempermudah Masyarakat Dalam Beraktivitas atau Bepergian Saat ini, infrastruktur


transportasi yang ada di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan yang signifikan.
Pemerintah semakin gencar dalam membanguninfrastruktur transportasi, yang tidak
hanya bertujuan untuk pengembanganekonomi namun juga dapat dimanfaatkan untuk
pelayanan terhadap kesejahteraanmasyarakat. infrastruktur transportasi yang dapat
digunakan untuk bepergiandiantaranya adalah bandara, terminal, pelabuhan, halte, dll.
Dengan adanyaifrastruktur transportasi yang memadai, masyarakat tidak perlu khawatir
dandengan mudah untuk bepergian ke daerah yang jauh bahkan ke luar negrisekalipun

7
4. Tata nilai dan pendidikan

Sudut pandang yang terakhir adalah melalui tata nilai dan pendidikan masyarakat.
Rendahnya pendidikan dapat memicu perubahan sosial yang buruk terutama dalam
penggunaan teknologi karena tidak bisa meliterasi diri dan menyaring mana informasi
yang baik dan kredibel mana yang tidak.

2.6 Sistem sosial budaya di Indonesia

1. Fungsi

Fungsi atau tujuan utama adanya sistem sosial budaya di Indonesia adalah untuk
pembangunan nasional. Sistem sosial budaya Indonesia bermula dari keluarga hingga ke
tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara. Adanya sebuah sistem sosial budaya di
keluarga adalah untuk menjadi tempat tumbuh kembangnya individu secara alami. Sistem
pertama yang akan berlaku setelah lahirnya serang individu adalah keluarganya sendiri.

2. Asas

Asas yang dianut dalam sistem sosial budaya Indonesia antara lain:

 Asas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa


 Asas merdeka
 Asas persatuan dan kesatuan
 Asas kedaulatan rakyat
 Asas adil dan makmur.
3. Pola pikir dan pola tindak

Dalam pengaplikasiannya, sistem sosial budaya Indonesia bisa ditanam ke dalam


pola pikir dan pola tindak kita sebagai masyarakat tanah air. Pola pikir sistemnya seperti
ini:

 Negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa


 Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara persatuan yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
 Indonesia adalah negara yang menjunjung kedaulatan rakyat dan
kemusyawaratan perwakilan dalam kehidupan di manapun baik keluarga
hingga masyarakat. Oleh karena itu, demokrasi Pancasila turut diangkat.
 Keadilan sosial harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
 Menjadi seorang pribadi yang budi pekerti dengan akal pikiran yang
bermoral.

Sedangkan pola tindak masyarakat menurut sistem sosial budayanya seperti berikut:

8
 Bergotong-royong dalam situasi apapun.
 Prasaja, yaitu berkehidupan secukupnya, hemat, disiplin, cermat, dan
profesional.
 Musyawarah untuk mufakat dalam mengambil tindakan dan keputusan.
 Sikap kesatria, yaitu berani, jujur, setia, mengabdi, berjuang demi negara, dan
pantang menyerah.
 Hidup dengan dinamis, bisa menyesuaikan dengan zaman tanpa tergoyahkan
prinsip dan pedoman hidupnya.
4. Proses

Masyarakat Indonesia memiliki banyak keragaman latar belakang sehingga proses


penerapan sistem sosial budaya Indonesia cukup kompleks. Tapi, tidak perlu khawatir,
karena apapun yang akan dilakukan patokan atau dasarnya kembali mengacu pada
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti kita berbeda tetapi tetap satu.

Demi pembangunan nasional, masyarakat bersama-sama menjalankan sistem sosial


budaya yang berlaku baik di tingkat keluarga, masyarakat, hingga negara. Sikap-sikap
yang bisa diambil seperti contoh beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakal budi
luhur, disiplin, kerja keras, pantang menyerah, dapat bekerja sama, bergotong-royong,
cerdas, cinta tanah air, terampil, inovatif, kreatif, produktif, setia kawan, dan masih
banyak lagi.

9
BAB III
KESIMPULAN

Dalam makalah ini kami menyimpulkan Masyarakat manusia di manapun tempatnya


pasti mendambakan kemajuan dan peningkatan kesejahteraan yang optimal. Kondisi
masyarakat secara obyektif merupakan hasil tali temali antara lingkungan alam,
lingkungan sosial serta karakteristik individu.. Perjalanan panjang dalam rentangan
periode kesejarahan telah mengajak masyarakat manusia menelusuri hakikat kehidupan
dan tata cara kehidupan yang berkembang pesat hidup. Ruang gerak perubahan itupun
juga berlapis-lapis, dimulai dari kelompok terkecil seperti keluarga sampai pada kejadian
yang paling lengkap mencakup tarikan kekuatan kelembagaan dalam masyarakat.
Perubahan sosial adalah suatu proses yang luas,lengkap yang mencakup suatu tatanan
kehidupan manusia. Perubahan sosial akan mempengaruhi segala aktivitas maupun
orientasi pendidikan yang berlangsung. Sebagai bagian dari pranata sosial, tentunya
pendidikan akan ikut terjaring dalam hukum-hukum perubahan sosial yang terjadi di
dalam masyarakat. Sebaliknya, pendidikan sebagai wadah pengembangan kualitas
manusia dan segala pengetahuan tentunya menjadi agen penting yang ikut menentukan
perubahan social masyarakat ke depan.
Budaya sangat erat sekali dengan kehidupan kita di masyarakat. Kebudayaan ini pasti
terdapat di dalam masyarakat di seluruh belahan dunia. Oleh karena itu, marilah kita jaga
bersama budaya yang telah kita miliki dan janganlah kita serahkan kebudayaan ini
kepada Negara lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kusumah, G.W (2021). Indonesia “Pengertian sosial budaya”

Azizah, N. (2021). Indonesia “Sosial budaya indonesia" Kompasnia

Soelaeman. (2018). Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung. PT Refika Aditama

Fatimatuzahroh, Fitri, Lilis Nurteti, S. Koswara. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak melalui Metode Lectures Vary”. Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam, Vol. 7, No. 1 (2019): 40.

11

Anda mungkin juga menyukai