Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR POLITIK

Syifau Warohmatulil M.
2286142550
Struktur Politik

Keseluruhan bagian atau komponen yang


berupa lembaga-lembaga dalam suatu
sistem politik yang menjalankan fungsi
atau tugas tertentu.
Terdiri dari :
1. Suprastruktur Politik
2. Infrastruktur Politik
Suprastruktur Politik

Bangunan/mesin politik resmi/lembaga


pembuat keputusan politik yang sah. Lembaga
tersebut bertugas mengkonversikan input yang
berupa tuntutan dan dukungan yang
menghasilkan suatu output berupa kebijakan
publik.
Contoh
- MPR - DPR - MK
- PRESIDEN MA
Suprastruktur Politik

Suprastruktur politik menjalankan fungsi output


yaitu:
Fungsi pengambilan keputusan (decision atau
rule making), yang dijalankan oleh lembaga
legeslatif dan atau eksekutif.
Fungsi pelaksanaan keputusan (rule aplication),
dijalankan oleh aparat birokrasi dan eksekutif.
Fungsi pengawasan keputusan( rule adjudication)
yang dijalankan oleh badan-badan kehakiman
(yudikaif)
Infrastruktur Politik
Struktur Politik yang kaitannya dengan
masyarakat dalam berbagai macam golongan
masyarakat dan disebut juga sebagai kekuatan
politik dalam masyarakat.
Contoh:
- PARTAI POLITIK - MEDIA MASSA
- KELOMPOK KEPENTINGAN - TOKOH POLITIK
- KELOMPOK PENEKAN
Partai Politik
Sekelompok orang yang terorganisir yang
berusaha untuk mengendalikan pemerintahan
supaya dapat melaksanakan program-
programnya dan menempatkan anggota-
anggotanya dalam jabatan pemerintah.
KELOMPOK KEPENTINGAN

Kelompok ANOMIK

Kelompok ASOSIASIONAL

Kelompok NON - ASOSIASIONAL

Kelompok INSTITUSIONAL
Kelompok Anomik
Terbentuk dari unsur-unsur dalam masyarakat
secara spontan dan seketika karena adanya isu
tertentu.
Kelompok ini menghilang apabila
tuntutan/aspirasi mereka terpenuhi.
Contoh : demonstrasi, unjuk rasa, mimbar
bebas, mediasi dll.
Kelompok Asosiasional
Menyatakan kepentingan dari kelompok
khusus, memakai tenaga profesional yang
bekerja penuh, dan memiliki prosedur teratur
untuk memutuskan tuntutan.
Contohnya : Ikatan Dokter Indonesia,
termasuk serikat pedagang dan serikat
pengusaha.
Kelompok Non Asosiasional
Biasanya tidak terorganisir secara rapi dan
bersifat kadang kala.
Kelompok ini menitikberatkan pada
masyarakat seketurunan.
Misal: persatuan warga Batak di Jakarta.
Kelompok Institusional
Bersifat resmi dan memiliki fungsi-fungsi
politik lain di samping artikulasi politik.
Anggotanya terkait dengan kepentingan
ekonomi atau terkait dgn pekerjaan.
Contoh : KOPRI, PGRI, dll.
Media Massa

Sarana
Edukasi Pembentuk
Opini
Publik

Pelapor
Penyalur pertanggung
Informasi jawaban
pemerintah
Tokoh Politik
Tokoh-tokoh masyarakat yang memperoleh
penunjukan langsung dari
presiden/pemerintah untuk duduk dalam
lembaga-lembaga tertinggi dan tinggi negara
atau kabinet.
KELOMPOK PENEKAN
1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

2. Organisasi Sosial Keagamaan

3. Organisasi Kepemudaan

4. Organisasi Lingkungan Hidup

5. Organisasi Pembela Hukum dan HAM

6. Yayasan atau Badan Hukum lainnya


Infrastruktur Politik

Infrastruktur Politik menjalankan fungsi


input yaitu;
Fungsi perumusan dan pegajuan
kepentingan (interst articulation),
dijalankan oleh klp kepentingan, klp
penekan, LSM/NGo/Ornop, dan Pers.
Fungsi pemaduan dan pengajuan
kepentingan(interest agregation), oleh
parpol dan tokoh politik.
KESIMPULAN
Suprastruktur dan infrastruktur politik sangat
dibutuhkan bagi berkembangnya suatu negara
dalam menjalankan suatu pemerintahan
khususnya di indonesia. Dalam hal ini yang
dimaksud dengan suprastruktur politik adalah
lembaga-lembaga negara dan infrastruktur

Anda mungkin juga menyukai