Anda di halaman 1dari 16

PEMBUANGAN SAMPAH DI JALAN UMUM YANG

DILAKUKAN OLEH PENGENDARA KENDARAAN


PRIBADI

Oleh :

Pramono Yusuf Al Amin (20200240001)

M. Norris Riswanda (20170240034)

Dyan Viegas Wibisono (20170240060)

Ni Made Praptiwi Rahayu (20200240004)

Dewi Aisyah C.K (20200240009)

PROGRAM STUDI OSEANOGAFI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya
makalah kami ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah kami ini
mengambil judul “Pembuangan Sampah Di Jalan Umum Yang Dilakukan Oleh
Pengendara Kendaraan Pribadi”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Kewarganegaraan tahun 2021.

Makalah ini berisikan tentang perilaku pembuangan sampah di jalan umum


yang dilakukan oleh pengendara kendaraan pribadi yang sangat mempengaruh
kesehatan masyarakat. Sampah merupakan masalh yang tidak penah habis untuk
dibahas masalah sampah terus meningkat setiap tahunnya yang menyebabkan
banyaknya sampah yang ada di bumi. Makalah ini juga berisi harapan masalah
sampah dapat terselesaikan atau berkurang jumlahnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sulistiyanto, SE., MM.,
M.Sc., PSC.. yang telah memberi penjelasan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
maalah ini dari awal hingga selesai.

Makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
penyusunan makalah berikutnya.

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat digunakan sebagai salah
satu referensi materi terkait dan dapat digunakan sebaik-baiknya Semoga makalah
hal ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Surabaya, 19 Juli 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Abstrak

Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada kesehatan lingkungan hidup yang mulai
terganggu dengan adanya kegiatan pengendara mobil ataupun motor yang dengan
seenaknya membuang sampah di jalan raya. Kurangnya kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan hidup muali berkurang, oleh karena itu dengan penulisan jurnal
ini diharapkan dapat mengubah mindset atau pola pikir masyarakat dalam
menggunakan jalan raya agar tetap aman dan nyaman. Selain itu juga untuk
memberikan saran kepada pemerintah agar tidak hanya membuat regulasinya saja tapi
tidak menerapkan dengan baik aturan tersebut di lapangan. Kata

kunci: jalan umum; pembuangan sampah; pengendara kendaraan pribadi

Abstract

In this study, researchers focused on environmental health, which began to be


disturbed by the activities of car or motorcycle drivers who arbitrarily throw
garbage on the highway. The lack of public concern for the environment is starting to
decrease, therefore by writing this journal it is hoped that it can change the mindset
or mindset of the community in using the highway to stay safe and comfortable. In
addition, it is also to provide advice to the government so that it does not only make
regulations but does not apply these rules properly in the field.

Keywords: garbage disposal; private vehicle drivers; public roads


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang
memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Ketidakdisiplinan mengenai
kebersihan dapat menciptakan suasana semraut akibat timbunan sampah-Begitu
banyak kondisi tidak menyenangkan akan muncul. Bau tidak sedap, lalat
berterbangan, dan gangguan berbagai penyakit siap menghadang di depan mata.
Tidak cuma itu, peluang pencemaran lingkungan disertai penurunan kualitas estetika
pun akan menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat. Banyaknya masyarakat yang
menggunakan barang sekali pakai juga sangat mempengaruhi persoalan sampah yang
terjadi.

Tidak bisa dipungkiri jika saat ini masih banyak masyarakat yang berprilaku
buruk tentang sampah. Mereka membuang sampah sembarangan, mereka
menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan membuang
dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi
faktor yang paling dominan, disamping itu kepekaan masyarakat terhadap lingkungan
harus dipertanyakan. Mereka tidak mengetahui bahaya apa yang akan terjadi apabila
tidak dapat menjaga lingkungan sekitar. Sebagian besar masyarakat Kota Surabaya
ini mempunyai kebiasaan membuang sampah diselokan, dan pinggir jalan. Dari
kebiasaan inilah menimbulkan dampak dari sampah, sehingga menimbulkan berbagai
masalah di lingkungan disekitar tepi jalan bahkan berdampak pada kesehatan
masyarakat yang sangat mempengaruhi akibat adanya penumpukan sampah.

Masalah sampah rasanya tidak kunjung bisa diselesaikan dengan tuntas.


Meskipun sudah banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Sampah tetap
saja terlihat menumpuk di mana-mana. Masyarakat masih suka membuang sampah
sembarangan. Tempat sampah khusus sudah disediakan seperti tempat sampah
khusus bahan organik, tempat sampah khusus plastik, dan tempat sampah khusus
logam. Anehnya tempat sampah itu sepertinya tidak berfungsi. Tempat sampah
organik isinya plastik, sandal, dan sampah-sampah lain campur jadi satu. Seperti yang
diketahui bersama, setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia akan menimbulkan
zat buang. Baik berupa gas, cair, maupun padat. Buangan berbentuk padat biasa kita
sebut sebagai sampah. Dengan pertambahan penduduk Indonesia yang semakin
meningkat, maka timbulan sampah yang dihasilkanpun juga meningkat. Menyusuri
Jabodetabek, berarti harus menyiapkan diri untuk menyusuri jejak-jejak pemukiman
sampah di tengah pemukiman warga. Bukan hal baru, masalah sampah yang dibuang
tidak pada tempatnya menjadi boomerang bagi umat manusia. Kesadaran yang sangat
penuh dari tiap-tiap insan terkadang jarang tercermin dari kesehariannya. Oleh karena
itulah, belakangan ini banyak grup, lembaga profit maupun non profit bahkan pribadi-
pribadi yang “ringan tangan” dan “ramah” mulai menggerakkan komunitasnya untuk
turun secara aktif membersihkan sampah. Caranya bermacam-macam, mulai dari
orang yang diam-diam mengelola sampah pribadi di rumah maupun ketika dimana
saja, sampai teriakan lantang dan sapaan ramah penggiat lingkungan memberikan
selebaran untuk dibaca orang banyak. Mirisnya, hal itu belum menyentuh semua
lapisan masyarakat, masi banyak masyarakat yang sangat abai degan persoalan
sampah dilingkungan mereka hal ini sangat disayangkan untuk masa depan karena
persoalan sampah ini sangat serius.
1.2 Rumusan Masalah

1) Apa faktor yang mempengaruhi prilaku pembuangan sampah di jalan umum


yang dilakukan oleh pengendara kendaraan pribadi?
2) Apa dampak sampah terhadap kesehatan masyrakat?

1.3 Tujuan
1) Mengetahui faktor yang mempengaruhi prilaku pembuangan sampah di jalan
umum yang dilakukan oleh pengendara kendaraan pribadi.
2) Mengetahui dampak sampah terhadap kesehatan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Pengertian Perilaku
Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang dalam
melalukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena adanya
nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas
dari manusia baik yang diamati maupun tidak dapat diamati oleh interaksi manusia
dengan lingungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Perilaku secara lebih rasional dapat diartikan sebagai respon organisme atau
seseorang terhadap rangsangan dari luar subyek tersebut. Respon ini terbentuk dua
macam yakni bentuk pasif dan bentuk aktif dimana bentuk pasif adalah respon
internal yaitu yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat
dari orang lain sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu dapat diobservasi
secara langsung (Triwibowo, 2015).
Soekidjo (1987) mengemukakan bahwa pengertian perilaku adalah “Segala
perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup”.

Sedangkan Sarwono (2001) mengemukakan bahwa pengertian perilaku adalah


“Sebagai sesuatu yang dilakukan oleh individu satu dengan individu lain dan sesuatu
itu bersifat nyata”.
2. Pengertian Sampah

Menurut Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengolahan


Sampah, menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau
dari proses alam yang berbentuk padat. Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,
tidak dipakai, tidak di senangi atau sesuatu yang dibuang dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang, merupakan hasil
aktifitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah diambil
unsur atau fungsi utamanya. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan
atau sampah. Sumber sampah bias berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran,
perusahaan, rumah sakit, paar dan sebagainya (Sejati, 2009)

Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :

1) Sampah organik – dapat diurai (degradable) Sampah organik yaitu sampah yang
mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.

2) Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable) Sampah anorganik yaitu sampah


yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas,
plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

3. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Slamet Riyadi (1976) mengemukakan bahwa pengertian kesehatan lingkungan


adalah “Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup
beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak diduga dapat
ikut mempengarhui tingkat kehidupan maupun kesehatan daan organisme itu”.

Sedangkan menurut World Health Organisation (WHO) mengemukakan


bahwa kesehatan lingkungan adalah “Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada
antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia”.
BAB III
METODE PENELITIAN

Peraturan yang hidup di masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya.6 Data


primer dari penelitian ini berasal dari informan dan responden, yaitu dari seseorang
petugas kebersihan atau pasukan oranye, mahasiswa dan masyarakat yang terjadi di
lingkungan sekitar.

Menurut Bayu selaku mahasiswa Universitas Bhayangkara Surabaya, juga


pernah menjumpai pengendara mobil yang membuang sampahnya dari jendela mobil.
Menurutnya “saya sangat tidak setuju dengan perbuatan tersebut, karena dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap, pada saat ada yang mengawali pembuangan
sampah, dampaknya akan berlanjut, akan di ikuti oleh orang lain sehingga tumpukan
sampah yang tidak semestinya ada akan terjadi”. Dari pendapat tersebut bisa
diketahui bahwa jika perbuatan yang dilarang dilanggar oleh seseorang dan tidak ada
akibat hukumnya, maka akan ditiru oleh orang lain. dan pada akhirnya terjadi
perusakan lingkungan jangka panjang. Selain itu, perilaku masyarakat yang tidak ada
kesadaran terhadap kebersihan lingkungan, akibatnya bisa mencelakakan pengguna
jalan lainnya seperti pengendara sepeda motor terpeleset dan menyebabkan
kecelakaan. Disinilah peran hukum untuk mengadili secara adil. Karena kecelakaan
yang diakibatkan sampah yang dibuang oleh orang lain juga merupakan kejahatan
yang dapat membahayakan nyawa seseoarang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Ada beberapa penyebab utama perilaku membuang sampah sembarangan ini


bisa terbentuk dan bertahan kuat didalam perilaku masyarakat.

1.Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat membuang sampah

a. Norma dari lingkungan, seperti keluarga, tetangga, sekolah, lingkungan kampus,


atau bahkan di tempat-tempat umum. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor
besar di dalam munculnya suatu perilaku. Perilaku membuang sampah sembarangan
ini tentu tidak akan pernah lepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Saat ini, dalam
menanggapi masalah pembuangan sampah sembarangan sudah menjadi pola perilaku
di masyarakat yang biasa atau legal karena semua orang melakukannya. Secara tidak
sadar maka perilaku buang sampah sembarangan akan menjadi suatu bentukan
perilaku yang terinternalisasi di dalam pikiran, bahwa membuang sampah
sembarangan bukanlah hal yang salah. Perlu diingat, cara seseorang belajar yang
paling mudah adalah dengan imitasi dan sebagian besar masyarakat belajar suatu
perilaku adalah dengan imitasi.

b. Ketersediaan tempat, seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa lebih
mudah untuk melakukannya karena tersedianya sumber daya. Jadi, orang tidak akan
membuang sampah sembarangan bila tersedia banyak tempat sampah di pinggir jalan.

c. Tempat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya yang asal mulanya
dipenuhi banyak sampah, bisa membuat orang yakin bahwa membuang sampah
sembarangan diperbolehkan ditempat itu. Jadi warga sekitar tidak ragu untuk
membuang sampahnya.

d. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan dampak dari membuang sampah di


sembarang tempat menjadi salah satu faktor utama mengapa masyarakat lebih
memilih membuang sampah di pinggir jalan, sungai, dan lahan kosong.
2.Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan

a. Menyebabkan Sumber Penyakit

Sampah yang menumpuk di jalanan tentunya akan mengganggu masyarakat


sekitarnya maupun pejalan kaki atau pengendara kendaraan, disamping menimbulkan
bau yang tidak sedap, sampah akan banyak menimbulkan penyakit. Untuk sampah
yang banyak mengandung makanan busuk, sudah pasti merupakan sarang hidupnya
bakteri. Sehingga apabila sampah ini menumpuk di saat musim hujan, tentunya akan
menimbulkan wabah muntaber atau diare, demam berdarah, dan sebagainya.

Sampah juga bisa mengundang datangnya kawaban tikus dan serangga yang
bisa menyebabkan berbagai penyakit pencernaan, penyakit kuning, penyakit cacing
perut, malaria dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan sampah bisa mencemari air
permukaan, air tanah, dan juga bisa mencemari udara yang menyebabkan
permasalahan pada manusia dan ekosistemnya.

b. Penyumbat Saluran Air dan Banjir

Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika hujan turun akan
terbawa ke got atau sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya
banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak got dimusim hujan menjadi mampet
karena penduduk membuang sampah disembarang tempat.

c. Dampak Sosial Terhadap Masyarakat

1. Kerukunan

Permasalahan sampah dapat berkaitan dengan berkurangnya kerukunan, atau


sebaliknya justru dapat menambah kerukunan. Orang yang sering membuang sampah
di sekitar tempat tinggalnya dan mencemari lingkungan dapat menimbulkan
ketidaksenangan tetangganya. Hal yang demikian dapat menimbulkan keretakan
hubungan antar keluarga. Kondisi yang demikian perlu dirubah agar terjadi hubungan
yang sebaliknya yakni dapat semakin meningkatkan kerukunan.
2. Kesanggupan

Tiap warga hendaknya memiliki kesanggupan untuk menempatkan sampah


pada tempatnya, misalnya sampah organik dengan sampah non-organik, memisahkan
sampah yang beracun dan yang tidak beracun. Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan
yang sulit jika setiap warga memiliki kesadaran dan kesanggupan untuk
melakukannya.

3. Dampak Sampah Terhadap Keadaan Sosial Ekonomi

a) Pengolahan sampah yang kurang baik akan menimbulkan lingkungan yang tidak
menyenangkan.

b) Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.

c) Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat


kesehatan masyarakat.

4. Pencemaran Lingkungan

Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan


darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah
misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarkan
bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika
(tidak sedap di pandang mata).

Meningkatnya volume sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah


yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengolahan sampah yang ramah
lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga
akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan.

Pengelolaan sampah yang dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis,


menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah. Berdasarkan jenisnya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik
dan sampah non-organik. Sampah organik, sampah organik berasalh dari bagian
tumbuhan dan hewan yang telah membusuk dan dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan, atau yang lain.

Sampah ini dapat mengalami perubahan atau terurai secara alami. Contohnya
yaitu dedaunan, sisa makanan, sisa tepung, kulit buah, kotoran, dan sejenisnya.
Sedangkan sampah non-organik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industri. Beberapa dari
bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik, sterofoam, dan aluminium. Sebagian
zat non-organik secara keseluruhan tidak dapat secara alami terurai sedangkan
sebagian lagi dapat terurai namun dalam jangka waktu yang sangat lama. Contohnya
yaitu plastik, kaca, gelas, kaleng, dan sejenisnya.

Beranjak dari fakta-fakta lingkungan tersebut, kita harus segera menyadari


mengambil langkah-langkah yang tepat. Hal ini disebabkan karena polusi atau
pencemaran adalah masalah lingkungan yang tidak akan hilang dengan sendirinya
dan kita perlu melakukan tindakan nyata pencegahan sesegera mungkin. Selain itu,
kita berupaya untuk mengurangi sumber-sumber penyebab pencemaran atau polusi
lingkungan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa banyaknya sampah di lingkungan masyarakat

diakibatkan oleh kurangnya kesadaran diri masyarakat dalam pentingnya

kebersihan. Sampah-sampah tersebut akan membawa dampak buruk bagi

masyarakat sekitar. Padahal jika masyarakat lebih peduli, sampah-sampah

tersebut dapat diolah menjadi berguna kembali bahkan menjadi lebih berguna

untuk kita semua.

Akan tetapi, kebanyakan masyarakat tidak mau untuk mengola sampah yang

telah mereka hasilkan tersebut, karena mereka menganggap bahwa hal itu sah-sah

saja untuk dilakukan.

Beberapa faktor juga berpengaruh terhadap prilaku ini Seperti kurang nya

tempat sampah yang tersedia, lokasi tempat sampah yang terlalu jauh dari

keramaian dan lain nya. Hal ini mengakibatkan masyarakat menjadi malas untuk

mencari dan membuang sampah di tempatnya.

Selain itu pemerintah juga berperan penting dalam persoalan membuang

sampah ini. Pemerintah harus tegas memberikan sanksi bagi orang - orang yang

membuang sampah sembarangan agar dapat memberikan efek jera kepada orang

– orang yang membuang sampah sembarangan. Selain itu pemerintah harus

memberikan penyuluhan tentang dampak yang di sebabkan oleh prilaku

membuang sampah sembarangan


3.2 Saran

Oleh karena itu hendaknya kita sebagai masyarakat bermoral buanglah

sampah pada tempatnya dan jangan membuang sampah sembarangan agar

jumlah sampah yang ada tidak meningkat, peran serta setiap masyarakat sangat

diperlukan dalam mengatasi masalah sampah yang tak ada hentinya ini. Dan kita

harus menyadari bahwa sampah itu merupakan ancaman yang besar untuk masa

depan, untuk itu kita harus menumbuhkan kreasi-kreasi baru dengan

memanfaatkan sampah.

Anda mungkin juga menyukai