Anda di halaman 1dari 98

ILMU ALAMIAH DASAR

(IAD)
DISKRIPSI MATA KULIAH
 Ilmu Alamiah Dasar merupakan salah satu
komponen dari sejumlah Mata kuliah
Berkehidupan Bermasyarakat dan menjadi mata
kuliah wajib di fakultas non eksakta.
TUJUAN PEMBELAJARAN
 IAD bertujuan mengembangkan kepribadian dan
wawasan pemikiran khusus berkenaan dengan
alam semesta, agar daya tangkap, persepsi dan
penalaran berkenaan dengan lingkungan alam
dapat ditingkatkan
 Dengan tujuan tersebut diharapkan mahasiswa
dapat lebih tanggap dan memiliki penglihatan
yang jelas, pemikiran yang lebih mendalam serta
mampu menghargai lingkungan sekitarnya
METODE PEMBELAJARAN
 Metode pembelajaran yang digunakan dalam
bentuk kuliah, diskusi dan tugas serta kegiatan
mandiri dari para mahasiswa
 Selain teori/konsep yang berhubungan dengan
materi pada mata kuliah ini, pemahaman juga
diberikan dalam bentuk studi kasus dengan lebih
menekankan pada aspek aplikasinya.
Bahan Pustaka
1. Ilmu Alamiah Dasar, Drs Supartono Widyasiswoyo,MM, dkk. Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1999.
2. ______________, Maskoeri Jasin, Rajawali Press, Jakarta, 1990.
3. ______________, Ir. Heri Purnama, Rineka Cipta, 1997.
4. ______________, Drs.H.Ibnu Mas’ud & Drs.Joko Paryono, CV.Pustaka Setia,
Bandung, 1997.
5. ______________,Buku materi pokok, Drs. Hendro Darmadja,MA, Karunika,
Jakarta, UT, 1986
6. Hakekat Pengetahuan dan Cara Kerja Ilmu-ilmu, Capita selekta, PT.Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1993.
7. Pengantar ke Filsafat dan Logika, Drs. Samad Husin, UNSRI Palembang, 1992.
8. Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi, Drs. Burhanuddin Salam,MM. Rineka Cipta,
Jakarta. 2000.
9. Ilmu Dalam Perspektif. Sebuah Karangan Tentang Hakikat Ilmu. Penyunting Jujun
S. Suriasumantri, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
10. Ilmu Pengetahuan, Idaman atau Ancaman. Capita Selekta. PN Balai Pustaka, Jakarta
1991.
11. Alam Pikiran Yunani. Moh. Hatta. Univ. Indonesia, Jakarta, 1986.
12. Biology. Second Edition. Donald D. Ritchie and Robert Carola. AddisonWisley
Publishing Company, 1983.
13. Manusia Sebuah Misteri. Sintesa Filisofis Tentang Makhluk Paradoksal. Louis
Leahy. PT. Gramedia, Jakarta, 1989.
14. Ekologi Pembangunan dan Hukum Tata Lingkungan. NHT. Siahaan. Erlangga, 1987.
15. Antropologo Biologi. Geoffrey Pope. CV Rajawali Press. Jakarta, 1984.
16. Majalah Intisari No. 368, Maret 1984.
17. Buku-buku Lain, Majalah, Koran, dan sebagainya yang terkait.
 Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah satu
mata kuliah yang termasuk mata kuliah wajib
universitas (MKWU) dengan bobot 2 sks. Mata kuliah
ilmu alamiah dasar wajib diikuti oleh setiap
mahasiswa pada semua program studi terutama
untuk program studi non exacta dengan maksud
memperkenalkan konsep-konsep dasar alamiah dalam
menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa
dalam memahami, mengkaji dan menerapkan
pengetahuan lainnya, khususnya pemecahan-
pemecahan masalah, teori maupun konsep ilmu yang
berkaitan dengan alam.
 Materi ilmu alamiah dasar ini tentu saja hanya
bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan
dengan fenomena alam dan daya pikir manusia hingga
mampu memperoleh budaya modern yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhannya.
 Ilmu alamiah dasar merupakan suatu pengetahuan
tentang konsep-konsep dasar yang ada dalam ilmu
pengetahuan alam dan teknologi (IPTEK).
HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP IAD

 IAD bukan suatu disiplin ilmu, melainkan


pengetahuan tentang konsep–konsep dasar yang ada
dalam Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi.
 Perkuliahan IAD untuk membantu mahasiswa agar
memiliki pandangan yang lebih luas bidang IPA, serta
mendekati persoalan pengetahuan alam dengan
penalaran yang lebih komprehensif.
 Setiap mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan
IAD diharapkan cukup peka dan tanggap dan penuh
rasa tanggung jawab terhadap perkembangan IPTEK
disamping masalah sosial dan budaya yang ada dalam
masyarakatnya, serta lingkungan hidup yang sering
kali merupakan suatu proses yang terjalin secara
tidak terpisahkan.
 Mata kuliah ini membahas tentang
perkembangan alam pikiran manusia,
perkembangan ilmu pengetahuan alam, bumi
dan alam semesta, keragaman makhluk hidup,
ekosistem, sumberdaya alam, teknologi bagi
kehidupan manusia serta pencemaran
lingkungan
 Definisi Ilmu Alamiah dasar adalah: Pengetahuan
dasar manusia dalam mempelajari alam semesta
secara universal. Konsep awal terbentuknya Ilmu
Pengetahuan Alam dan semua turunannya, seperti
Biologi, Fisika dan Kimia. Ketiga Ilmu tersebut juga
memiliki turunan lagi. Merupakan Disiplin Ilmu
yang bersifat relatif dan dapat berubah sesuai
kemajuan peradaban manusia.
 Dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang
sifatnya non praktis atau teoritis guna memenuhi
kuriositas dan memahami tentang hakikat alam
semesta dan segala isinya melahirkan pure science
(Ilmu pengetahuan murni).
 Dorongan yang sifatnya praktis, di mana ilmu
pengetahuan dimanfaatkan untuk meningkatkan
tarap hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya
disebut dengan applied science (Ilmu pengetahuan
terapan/teknologi)
Sasaran pembelajaran Ilmu Alamiah Dasar
 Dapat memecahkan masalah-masalah kehidupan
sehari-hari dengan metode ilmiah
 Metode ilmiah adalah metode yang asal-usulnya dari
Ilmu Alamiah sehingga dengan mempelajari Ilmu
Alamiah akan lebih mudah menerapkan untuk
masalah-masalah lain yang bersifat empirik.
 Ilmu Alamiah merupakan sarana yang baik karena
mereka yang mempelajari Ilmu Alamiah akan terbiasa
melakukan langkah-langkah yang pada akhirnya akan
terbina pula sikap Ilmiah.
 Manfaat ilmu alamiah dasar bagi umat manusia:
 1. Dengan adanya ilmu alamiah dasar timbul
berbagai macam ilmu pengetahuan lainnya yang
merupakan perkembangan dari ilmu alamiah dasar.
 2. Ilmu alamiah dasar juga mengajari manusia untuk
menciptakan teknologi yang menunjang
kehidupannya, mempermudah aktifitasnya dan
membuatnya nyaman dengan lingkungannya.
 3. Mengajari manusia untuk bertahan dengan kondisi
alam yang kurang bersahabat. Misalnya bagaimana
cara membangun rumah yang tahan dengan gempa
bumi, banjir dan lain sebagainnya.
 4. Mengajari manusia untuk mengelola berbagai
sumber daya alam di muka bumi. Misalnya batu bara,
minyak bumi, gas alam dan lainnya.
 5. Mengajari manusia untuk lebih beradab dalam
menjalani hubungannya dengan mahluk lainnya dan
tidak menimbulkan sifat rasis.
 6. Ilmu alamiah dasar dengan disiplin ilmunya mampu
membuat berbagai teknologi yang mampu
menyejahterakan umat manusia.
Misalnya: komunikasi via satelit menggunakan
handphone
mendirikan industri kebutuhan manusia
(materi dll)
 Ilmu Alamiah = Natural Science = Science = Sains

 Ilmu alamiah mrpk ilmu pengetahuan yang mengkaji


gejala-gejala alam semesta shg terbentuk konsep dan
prinsip.

 Jadi ilmu alamiah dasar hanya mengkaji konsep2 dan


prinsip2 yang esensial saja.
KONSEP

 Konsep merupakan hasil dari percobaan manusia


yang bersifat aktif dan dinamis yang dapat
menghasilkan suatu pengetahuan baru
Contoh: besi kalau dipanaskan akan mengembang
PRINSIP

 Besi jika dipanaskan akan mengembang.


 Alumunium jika dipanaskan akan mengembang.

 Semua logam kalau dipanaskan akan mengembang

Kesimpulan inilah yang dimaksud dengan prinsip


Objek dan subjek IAD

 Sebagai obyek studi dari alamiah dasar atau ilmu


alam adalah alam semesta

 Sedangkan sebagai subyeknya adalah manusia


KEUNIKAN MANUSIA

 Organ tubuh kompleks


 Mengadakan metabolisme

 Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari


dalam dan luar
 Memiliki potensi bekembang biak

 Tumbuh dan bergerak

 Berinteraksi dengan lingkungannya

 Bila masanya datang akan mati


KURIOSITAS

 KURIOSITAS merupakan sifat “rasa ingin tahu”


yang terus berkembang pada diri manusia

 Jika satu persoalan telah dapat diselesaikan, maka


akan muncul persoalan lain yang ingin segera
diselesaikan
Kegiatan Untuk Mencari Pemecahan Masalah dapat
berupa:

 Penyelidikan langsung
 Penggalian hasil penyelidikan orang lain

 Kerjasama dengan penyelidik-penyelidik lain


KURIOSITAS MENYEBABKAN ALAM PIKIRAN
MANUSIA BERKEMBANG

 Perkembangan alam pikiran manusia dari zaman


purba sampai sekarang

 Perkembangan alam pikiran manusia dari lahir


hingga akhir hayat
PERKEMBANGAN PIKIRAN MANUSIA

 Tahap teologi atau tahap metafisika


 Tahap filsafat

 Tahap ilmu atau tahap positif


1. TAHAP TEOLOGI / MITOS

 Mitos adalah suatu ceritera yang memberikan pedoman atau


arah tertentu kepada sekelompok orang. Pengetahuan dalam
mitos tidak obyektif, rasio atau penalaran belum terbentuk,
yang bekerja hanya daya khayal, intuisi atau imajinasi.
 Tahap ini terjadi krn keterbatasan penalaran, peralatan dan
cara berpikir pada saat itu.
CONTOH :
 Gunung meletus akibat dewa yang dianggap sakti sedang
murka.
 Peristiwa pelangi adalah selendang “bidadari” yg sedang
turun ke bumi.
 Gerhana bulan akibat .........................................
2. TAHAP FILSAFAT
 Manusia mencoba mempergunakan rasionya untuk
memahami obyek secara dangkal, belum secara
metodologis yang definitif.
CONTOH
 Adanya gunung meletus disikapi dengan cara
memindahkan penduduk dari sekitar gunung ke
tempat yang lebih aman.
 Tidak lagi mengadakan selamatan dengan tarian-
tarian, tetapi belum bisa menjelaskan secara rinci
faktor penyebab gunung meletus.
3. TAHAP ILMU
 Agar supaya kumpulan pengetahuan dapat
disebut ilmu, harus digunakan perpaduan antara
rasionalisme dan empirisme yang dikenal
dengan metode keilmuan atau pendekatan
ilmah.
 Penelitian ilmiah yang dilakukan secara
sistematis, terkontrol dan berdasarkan atas data
empiris.
PENALARAN DEDUKTIF - TAHAP
RASIONALISME

 Kaum rasionalis mengembangkan faham yang disebut


dengan faham rasionalisme dan penarikan kesimpulan
secara deduktif.
 Rasionalisme : aliran pemahaman utk pemecahan
masalah menggunakan rasio atau daya nalar dalam
upaya memperoleh pengetahuan yg benar
 Penalaran Deduktif : suatu cara berpikir yg didasarkan
atas pernyataan yg bersifat umum utk ditarik
kesimpulan yg bersifat khusus, menggunakan pola
berpikir Silogisme
Contoh 1 Silogisme:
 Semua mahluk hidup bernafas (premis mayor)

 Amir seorang mahluk hidup (premis minor)

 Amir juga bernafas (kesimpulan)

Contoh 2
 semua orang suatu saat mati (premis mayor)

 si A adalah orang (premis minor)

 maka si A akan mati (kesimpulan)


PENALARAN INDUKTIF – TAHAP EMPIRISME

 Empirisme : Pengetahuan yg benar adalah pengetahuan


yg diperoleh langsung dari pengalaman yang konkret.
 Penalaran Induktif : suatu cara berpikir utk menarik
“kesimpulan umum” berdasarkan pengamatan2 atas
gejala2 yg bersifat “khusus”
 Dgn kata lain :Cara berfikir ini dari yang bersifat khusus
ke bersifat umum.
Contoh Induktif
 Logam tembaga, logam besi, logam aluminium
jika dipanaskann bertambah panjang
 Kesimpulan: semua logam jika dipanaskan akan
bertambah panjang.
 A. Manusia Selalu Ingin Tahu
 Binatang juga punya rasa ingin tahu yang
didorong oleh naluri, dimana Issac Asimov (1920),
mengatakan bahwa binatang sebagai Idle
Curiosity (keingintahuan yang terbatas). Naluri
lebih utk mempertahankan kelestarian hidup
bersifat tetap sepanjang zaman.
 Manuasia punya naluri tapi mempunyai akal-budi
shg rasa ingin tahunya tidak tetap sepanjang
zaman.
 Manusia justru daya pikirnya lebih berperan
daripada daya fisiknya.

 Hubungan Kehidupan Manusia dengan Alam :

1. Natural Man.
2. Cultural Man.
B. Rasa Ingin Tahu dan Mitos

Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau dongeng


yang pada umumnya menyangkut tokoh kuno seperti dewa,
manusia perkasa, yang gunanya untuk menjawab
keterbatasan pengetahuan manusia tentang alam.

Pengetahuan tentang Mitos disebut Mitologi.


Mitologi banyak muncul dalam zaman pra sejarah.
Ada tiga macam Mitos :
1. Mitos sebenarnya
2. Cerita rakyat.
3. Legenda.

Contoh : mitos tentang Pelangi, Mitos sunan kudus,


dan Mitos Dayang Sumbi.
Faktor Mitos dipercayai kebenarannya
saat itu:
1. Keterbatasan pengetahuan manusia
2. Keterbatasan penalaran manusia
3. Keingintahuan manusia sementara terpenuhi.

C. Manusia berperasaan dan Rasional :


Perasaan adalah fungsi jiwa untuk
mempertimbangkan dan mengukur
sesuatu menurut rasa senang dan tidak
senang.
Perasaan rendah sifatnya biologis yang dimiliki
oleh binatang. Misal rasa lapar, rasa seksual.

Perasaan luhur, sifatnya rohani yang hanya


dimiliki oleh manusia. Misal cinta kasih,
tanggung jawab.

Rasional adalah, menerima sesuatu atas dasar


kebenaran pikiran atau rasio.

Kemampuan manusia mempergunakan daya


akalnya disebut intelegensi.
Cara-cara lama dalam memperoleh pengetahuan
dilakukan manusia dengan masih mengandalkan
perasaan daripada pikiran. Yaitu :
1. Prasangka
2. Intuisi
3. Coba-coba (trial and error).

Pikiran manusia berkembang, ke arah rasional


dan didukung oleh pengalaman (empiris).
Dalam menerima kebenaran manusia
menggunakan logika, yaitu pengetahuan dan
kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat
Lima pentahapan progresivitas manusia :
1. Antroposentris
2. Geosentris
3. Heliosentris
4. Galaktosentris
5. Asentris.
Tingkatan Pengertian Contoh

Antroposentris Manusia yg menjadi pusat Kelahiran, kematian org


segala-galanya penting mempengaruhi
kondisi alam (raja).

Geosentris Bumi yg menjadi pusat Matahari, bulan, bintang


Segala-galanya Berputar mengelilingi bumi
(Ptolomeus)

Heliosentris Matahari yg menjadi pusat Matahari memiliki sejumla


Sistem tata surya Planet dan planet memiliki
Satelit (Rotasi)

Galaktosentris Galaksi menjadi pusat dari Bima sakti menjadi pusat


Sejumlah tata surya Galaksi dalam tata surya

Asentris Tidak ada yg menjadi Merupakan kekuasaan


pusat, semua beredar dlm Tuhan.
Kontelasi alamiah.
SIKAP ILMIAH
1. Mempunyai kebenaran yang obyektif dan bersikap
adil
2. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3. Tidak percaya pada takhayul
4. Ingin tahu lebih banyak
5. Tidak berfikir secara prasangka
6. Tidak mudah percaya, harus ada bukti
7. Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan
yang menurut keyakinan ilmiahnya benar
CIRI PENGETAHUAN
 OBYEKTIF

 METODIK

 SISTEMATIK

 BERLAKU UMUM
OBYEKTIF
 Pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya

 Kesesuaian dibuktikan dengan hasil


penginderaan atau empiris
METODIK
 Pengetahuan diperoleh dengan menggunakan
cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol
SISTEMATIK
 Pengetahuan ilmiah tersusun dalam suatu
sistem
 Tidak berdiri sendiri, satu sama lain saling
berkaitan, saling menjelaskan
 Seluruhnya merupakan satu kesatuan utuh
BERLAKU UMUM/UNIVERSAL
 Pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat
diamati oleh seseorang/beberapa orang saja
 Semua orang dengan cara eksperimen sama
akan memperoleh hasil yang sama (konsisten)
METODE ILMIAH SEBAGAI CIRI IPA
 Metode ilmiah: gabungan antara pendekatan
rasional (deduktif) dan pendekatan empiris (induktif)
 Rasionalisme memberi kerangka pemikiran koheren
dan logis;
Empirisme memastikan kebenaran dengan kerangka
pengujian
 Metode ilmiah akan menghasilkan pengetahuan
ilmiah (konsisten, sistematik, dan dapat diandalkan
karena telah diuji secara empirik)
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE
ILMIAH
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan hipotesis
3. Pengujian hipotesis
4. Penarikan kesimpulan
1. PERUMUSAN MASALAH
 Pertanyaan “apa”, “mengapa” atau “bagaimana”
tentang obyek yang diteliti
 Masalah harus jelas batas-batasnya dan
diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya
2. PENYUSUNAN HIPOTESIS
 Hipotesis: suatu pernyataan yang menunjukkan
kemungkinan jawaban untuk memecahkan
masalah yang telah ditetapkan
 Hipotesis: dugaan yang didukung oleh
pengetahuan yang ada
 Hipotesis: jawaban sementara dari
permasalahan yang harus diuji kebenarannya
dalam suatu observasi atau eksperimen
3. PENGUJIAN HIPOTESIS
 Merupakan berbagai usaha pengumpulan fakta-
fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan
untuk melihat apakah fakta-fakta tersebut dapat
mendukung hipotesis atau tidak
 Fakta-fakta dapat diperoleh melalui pengamatan
langsung dengan mata/teleskop atau melalui uji
coba/eksperimen, kemudian fakta-fakta
dikumpulkan melalui penginderaan
4. KESIMPULAN
 Penarikan kesimpulan didasarkan atas penilaian
melalui analisis dari fakta-fakta (data) untuk
melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima
atau tidak
 Hipotesis dapat “diterima” bila fakta-fakta yang
terkumpul mendukung pernyataan hipotesis;
sebaliknya “ditolak” bila fakta tidak mendukung
KETERBATASAN METODE ILMIAH
 Pancaindera terbatas untuk menangkap fakta (data) →
data terkumpul tidak sesuai sebenarnya → kesimpulan
yang diambil menjadi tidak benar →“kesimpulan ilmiah
ada kemungkinan keliru”
 Kesimpulan ilmiah termasuk IPA bersifat “tentatif”,
artinya kesimpulan ilmiah dianggap benar selama belum
ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan
ilmiah terdahulu → “kesimpulan ilmiah bisa berubah
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu
sendiri”
 Tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan
yang berkaitan dengan sistem nilai (baik dan buruk),
seni dan keindahan, serta menguji adanya Tuhan
(kebenaran wahyu Illahi bersifat mutlak, tidak akan
berubah sepanjang masa)
KEUNGGULAN METODE ILMIAH
 Mempunyai ciri khas, yaitu obyektif, metodik,
sistematik dan berlaku umum
 Dengan sifat tersebut maka orang yang
berkecimpung dengan ilmu pengetahuan akan
terbimbing pada suatu sikap yang terpuji →
disebut sikap ilmiah
SIKAP ILMIAH
1. Mempunyai kebenaran yang obyektif dan bersikap
adil
2. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3. Tidak percaya pada takhayul
4. Ingin tahu lebih banyak
5. Tidak berfikir secara prasangka
6. Tidak mudah percaya, harus ada bukti
7. Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan
yang menurut keyakinan ilmiahnya benar
PENGERTIAN IPA
 IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan,
yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan
dan didasarkan terutama atas pengamatan dan
induksi (HW Fowler et.al, 1951)
 IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh
dengan metode khusus (Nokes)
PENGERTIAN IPA
 IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang
diperoleh/disusun dengan cara yang
khas/khusus, yaitu melakukan observasi,
eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimen, observasi dan demikian seterusnya
kait mengkait antara cara yang satu dengan cara
yang lain (Abdullah Aly, 2010)
KARAKTERISTIK IPA
 Obyektif, Metodik, Sistematik, Berlaku Umum

 Relativitas IPA → fakta sebenarnya mendeskripsikan


fenomena/gejala, namun kadang fenomena yang sama
dapat dideskripsikan berbeda; tergantung pandangan
perumus fakta
 IPA bersifat dinamis → dari teori yang ada dibuka
kemungkinan untuk melakukan eksperimen baru,
kemudian dari data baru yang diperoleh mungkin
masih mendukung teori lama, tetapi juga ada
kemungkinan tidak cocok lagi sehingga perlu disusun
teori baru
 “IPA modern” lebih menekankan teori yang
mendahului eksperimen
PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN

 Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:

1. Ilmu Pengetahuan Sosial (social science);


membahas hubungan manusia sebagai makhluk
sosial.
a. Psikologi; ilmu pengetahuan yang mempelajari
proses mental dan tingkah laku.
b. Pendidikan; suatu perlakuan atau proses latihan
yang terarah dan sistematis menuju ke suatu
tujuan.
c. Antropologi; suatu ilmu pengetahuan yang
pempelajari asal-usul dan perkembangan
jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah laku
manusia.
d. Etnologi; studi antropologi dari aspek sistem
sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan
terutama keaslian, perkembangan dan
perubahan dalam masyarakat primitif.
e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa – peristiwa
yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara
atau individu.
f. Ekonomi; ilmu penghetahuan yang berhubungan
dengan produksi, tukar menukar barang
produksi, pengelolaan dalam lingkup rumah
tangga, perusahaan atau negara.
g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial, terutama
asal-usul organisasi, institusi dan perkembangan
masyarakat manusia.

2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas alam


semesta dengan segala isinya, ilmu ini terbagi atas:
a. Fisika (physics); suatu kajian tentang benda mati dari
aspek wujud dengan perubahan yang bersifat
sementara.
b. Kimia (chemistry); mempelajari benda hidup dan
tidak hidup dari aspek susunan materi dan
perubahan-perubahan yang bersifat tetap;
Kimia secara garis besar dibagi menjadi:
 Kimia anorganik
 Kimia organik
c. Biologi (biological science); ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
 Cabang-cabang biologi:
1. Botani; mempelajari seluk beluk tumbuhan
2. Zoologi; mempelajari hewan
3. Anatomi; mempelajari strukur dalam dan bentuk
dalam makhluk hidup
4. Fisiologi; studi tentang fungsi tubuh
5. Morfologi; studi tentang struktur dan bentuk luar
makhluk hidup
6. Sitologi; studi tentang sel secara mendalam
7. Histologi; studi tentang jaringan tubuh atau
organ makhluk hidup
8. Palaentologi:studi tentang makhluk masa lampau
yang kebanyakan hanya berupa fosil
3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (earth
science and space)
a. Geologi; studi tentang struktur bumi
 Petrologi membahas batu-batuan
 Vulkanologi, membahas gempa bumi
 Mineralogi, membahas bahan mineral/bahan
galian
 Kristalografi, membahas bentuk-bentuk kristal
dari mineral.
b. Astronomi; suatu ilmu pengetahuan yang
membahas benda-benda ruang angkasa dan
alam semesta.
c. Geografi; ilmu pengetahuan tentang muka
bumi dan produk ekonomi sehubungan dengan
makhluk hidup terutama manusia.
ILMU PENGETAHUAN BERDASARKAN
KURUN WAKTUNYA
 ILMU PENGETAHUAN KONVENSIONAL

 ILMU PENGETAHUAN MODERN


 Ilmu penetahuan konvensional mengedepankan
mitos, daripada logos.

 Ilmu pengetahuan modern mengutamakan rasio,


akal sehingga segala sesuatu harus bersifat rasional.
Mengedepankan logos dari pada mitos.
PERKEMBANGAN
PENGETAHUAN MODERN
 Konsep atau teori Pengetahuan modern berkembang
berabad-abad, sejak manusia mempelajari alam semesta.

 Thales sebagai Bapak ilmu pengetahuan, Aristoteles,


Scorattes sampai ke generasi Newton.

Berdasarkan pemikiran manusia pengetahuan terus


berkembang hingga melahirkan teori-teori dan wujud untuk
kepentingan umat manusia.
Berdasarkan pemikiran manusia pengetahuan
terus berkembang hingga melahirkan teori-teori
dan wujud untuk kepentingan umat manusia.
 Aristoteles berpendapat, berdasarkan pengamatan
benda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari
benda tak hidup. Contoh cacing berasal dari lumpur,
ulat berasal dari daging yang membusuk dan lain
lain.
ILMU PENGETAHUAN ABAD KE-13

 TOKOH; NIKOLAS KOPERNIKUS


Berkebangsaan Polandia yang mencetuskan
revolusi dunia ilmu.
Teorinya menyatakan bahwa matahari
merupakan pusat tata surya yang diedari oleh
bumi serta planet lainnya.
ILMU PENGETAHUAN ABAD KE-16

 TOKOH; SIR ISAAC NEWTON


Berkebangsaan Inggris yang mencetuskan
hukum gravitasi bumi,pencipta teleskop cermin.
Teorinya sangat mempengaruhi alam pikiran
abad-18
 Perkembangan ilmu pengetahuan abad 18, 19
melahirkan ilmu ilmu yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan umat manusia.
 Thomas Alpha Edison, dengan lampu listriknya

 Albert Enstain dengan teori atomnya


PUNCAK PENGETAHUAN DI
ABAD 20

 Para ilmuwan memanfatkan materi dan energi.


Materi merupakan benda sedangkan energi yang
memiliki kekuatan.
 Materi merupakan benda-benda hasil olahan
 Dalam kehidupan modern penggunaan energi
semakin meluas.
 Energi berwujud dalam berbagai bentuk; cahaya,
kimia, panas, gerak, nuklir dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai