ISBD
MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP
DISUSUN OLEH:
Lambang Aryo Priyambodo
Dhimas Pambudi Kusumo
Pungky Widya Pangesti
Roul Hidaayah
Titis Heri
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan (milleu) memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan
memengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan
memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan
kehidupan manusia sudah diakui para pemikiraan tokoh dunia sejak dahulu.
Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga
politik. Montesquieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik dan
semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradaban manusia akan tumbuh
pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital.
Henry Thomas Bucle mentakan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan
dalam memengaruhi karakter dan sifat manusia.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor
lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi
bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang
memengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan
demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Bab ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan manusia serta hubungan
timbal balik antara keduanya. Uraiannya mencakup hakikat dan makna
lingkungan bagi manusia. Kualitas penduduk dan lingkungan terhadap
kesejahteraan manusia; problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat beradab; isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Pembaca diharapkan mampu mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi
manusia.
2.
3.
manusia.
Mengetahui masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat
4.
beradab.
Serta mengetahui isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa.
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat daripenulisan makalah ini ialah :
1. Mampu menjelaskan hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.
2. Menguraikan pentingnya kualitas penduduk dan lingkungan terhadap
kesejahteraan manusia.
3. Mengidentifikasi masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat
beradab.
4. Mengemukakan isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
A. Hakikat dan Makna Lingkungan bagi Manusia
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya.
Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian
barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah
berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Dari sinilah lahir peradaban istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan
manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya.
Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi,2006).
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam
dan buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah
lingkungan sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah
keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah
dibuat oleh manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta
pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai
komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai
bagian dari lingkungan binaan/buatan).
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti
penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh,
dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia.
4. Lingkungan member tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
landasan bagi tindakan dan perilaku manusia terhadap alam. Dari beberapa
pandangan etika yang telah berkembang tentang alam disini akan dibahas tiga
teori utama, yang dikenal dengan Shallow environmental Ethics, Intermediate
Environmental ethics, dan Deep Environmental ethics. Ketiga teori ini dikenal
juga sebagai antroposentrisme, biosentrisme, dan ekosentrisme[i]. Ketiganya akan
dicoba diterangkan satu persatu, sambil meninjaunya secara kritis.
1. Antroposentrisme
Antroposentrisme (antropos = manusia) adalah suatu pandangan yang
menempatkan manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Pandangan ini
berisi pemikiran bahwa segala kebijakan yang diambil mengenai lingkungan
hidup harus dinilai berdasarkan manusia dan kepentingannya. Jadi, pusat
pemikirannya adalah manusia. Kebijakan terhadap alam harus diarahkan untuk
mengabdi kepada kepentingan manusia. Pandangan moral lingkungan yang
antroposentrisme disebut juga sebagai human centered ethic, karena
mengandaikan kedudukan dan peran morl lingkungan hidup yang terpusat pada
manusia. Maka tidak heran kalau fokus perhatian dalam pandangan ini terletak
pada peningkatan kesejahteraan dan kebahagian manusia di dalam alam semesta.
Alam dilihat hanya sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan
kebutuhan dan kepentingan manusia. Dengan demikian alam dilihat sebagai alat
bagi pencapaian tujuan manusia.
pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari sekian banyak uraian diatas, maka penulis bisa mengambil
kesimpulan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia
untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya
dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan
memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.
B. SARAN-SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis ingin menyarankan kepada pembaca
diantaranya sebagai berikut :
Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk meningkatkan motivasi belajar
yang lebih tinggi lagi.
Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi anda harus mempunyai
wawasan yang luas dan berintelektual tinggi.
Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang hakikat dan makna
lingkungan bagi manusia, kualitas penduduk dan lingkungan terhadap
kesejahteraan manusia, masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat beradab, serta isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan
bangsa. Lebih banyak mempelajari maka akan lebih menguasainya. Amin Ya
Rabbal Alamiin
DAFTAR PUSTAKA
Elly M. Setiady, M.Si. dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Jakarta: