Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
Halaman

• Cover Makalah ISBD 1

• Kata Pengantar 2

• Daftar isi 3

• BAB I Pendahuluan 4

• BAB II Pembahasan Manusia Dan Lingkungan 6

• BAB III Kesimpulan Dan Saran 16

• Daftar Pustaka 17

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan (milleu)memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan memengaruhi sikap dan perilaku
manusia, demikian pula kehidupan manusia akan memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan
antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikiraan tokoh dunia sejak dahulu.
Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga politik. Montesquieu
menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee
menyatakan peradban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan
sehingga melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle mentakan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling
berkaitan dalam memengaruhi karakter dan sifat manusia. Dari beberapa pendapat di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa faktor lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapatmenjadi
prakondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang memengaruhi
kehidupan manusia. Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan
hidupnya. Bab ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan manusia serta hubungan timbal balik antara
keduanya. Uraiannya mencakup : hakikat dan makna lingkungan bagi manusia; kualitas penduduk dan
lingkungan terhadap kesejahteraan manusia; problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat beradab; isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Pembaca diharapkan mampu mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.

2. Mengetahui kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia.

3. Mengetahui masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab.

4. Serta mengetahui isu-isu penting tentang prsoalan lintas budaya dan bangsa.

C. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat daripenulisan makalah ini ialah :

1. Mampu menjelaskan hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.

2. Menguraikan pentingnya kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia.

3. Mengidentifikasi masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab.


4. Mengemukakan isu-isu penting tentang prsoalan lintas budaya dan bangsa.

BAB II

PEMBAHASAN

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. Hakikat dan Makna Lingkungan bagi Manusia


• Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia
mencoba mengenal lingkungan

hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah
berusaha pula mengubah lingkungan

hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee- sebagai
akibat dari kemampuan manusia

mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan


jembatan agar bisa melewati sungai

yang membatasinya.

• Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta
fungsi yang khas yang mana

terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia
yang memiliki peranan yang lebih

kompleks dan riil (Elly M. Setiadi,2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk

hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.

• Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah
lingkungan fisik. Sedangkan

lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam
adalah keadaan yang diciptakan

oleh Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh manusia. Lingkungan sosial adalah
wilayah tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol
dan nilai, serta terkait dengan

ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian
dari lingkungan binaan/buatan).

B. Definisi Lingkungan Hidup Indonesia

• Lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati
posisi silang antara dua benua dan

dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan
kedudukan dengan peranan strategis

yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala
aspeknya.

• Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan lingkungan
hidup di Indonesia adalah Wawasan

Nusantara. Persetujuan Internasional Tentang Lingkungan Hidup Indonesia termasuk dalam perjanjian:
Biodiversitas, Perubahan Iklim,

Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir,
Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi

Kapal, Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah, Perubahan Iklim - Protokol Kyoto (UU
17/2004), Perlindungan

Kehidupan Laut (1958) dengan UU 19/19 Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia.Bahaya alam: banjir,
kemarau panjang, tsunami,
gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor.

C. Teori Etika Lingkungan Hidup

• Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh bagaimana pandangannya
terhadap sesuatu itu, Kalau sesuatu hal

dipandang sebagai berguna dan penting, maka sikap dan perilaku terhadap sesuatu itu lebih banyak
bersifat menghargai. Sebaliknya jika

sesuatu hal dipandang dan dipahami sebagai sesuatu yangn tidak berguna dan tidak penting, maka sikap
dan perilaku yang muncul lebih

banyak bersifat mengabaikan, bahkan merusak.. Manusia memiliki pandangan tertentu pada alam,
dimana pendangan itu telah menjadi

landasan bagi tindakan dan perilaku manusia terhadap alam. Dari beberapa pandangan etika yang telah
berkembang tentang alam disini

akan dibahas tiga teori utama, yang dikenal dengan Shallow environmental Ethics, Intermediate
Environmental ethics, dan Deep

Environmental ethics. Ketiga teori ini dikenal juga sebagai antroposentrisme, biosentrisme, dan
ekosentrisme[i]. Ketiganya akan dicoba

diterangkan satu persatu, sambil meninjaunya secara kritis.


1. Antroposentrisme

• Antroposentrisme (antropos = manusia) adalah suatu pandangan yang menempatkan manusia sebagai
pusat dari sistem alam semesta.

Pandangan ini berisi pemikiran bahwa segala kebijakan yang diambil mengenai lingkungan hidup harus
dinilai berdasarkan manusia dan

kepentingannya. Jadi, pusat pemikirannya adalah manusia. Kebijakan terhadap alam harus diarahkan
untuk mengabdi kepada

kepentingan manusia. Pandangan moral lingkungan yang antroposentrisme disebut juga sebagai human
centered ethic, karena

mengandaikan kedudukan dan peran morl lingkungan hidup yang terpusat pada manusia. Maka tidak
heran kalau fokus perhatian dalam

pandangan ini terletak pada peningkatan kesejahteraan dan kebahagian manusia di dalam alam
semesta. Alam dilihat hanya sebagai

obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Dengan
demikian alam dilihat sebagai alat bagi

pencapaian tujuan manusia.

2. Tinjauan kritis atas teori antroposentrisme

• Antroposentrisme didasarkan pada pandangan filsafat yang mengklaim bahwa hal yang bernuansa
moral hanya berlaku pada manusia.

Manusia di agungkan sebagai yang mempunyai nilai paling tinggi dan paling penting dalam kehidupan
ini, jauh melebihi semua mahluk
lain. Ajaran yang telah menempatkan manusia sebagai pusat suatu sistem alam semesta ini telah
membuat arogan terhadap alam, dengan

menjadikan sebagai objek untuk dieksploitasi.

• Antroposentrisme sangat bersifat instrumentalis, dimana pola hubungan manusia dengan alam hanya
terbatas pada relasi instrumental

semata. Alam dilihat sebagai alat pemenuhan dan kepentingan manusia. Teori ini dianggap sebgai
sebuah etika lingkungan yang dangkal

dan sempit ( shallow environmental ethics).

• Antroposentrisme sangat bersifat teologis[1] karena pertimbangan yang diambil untuk peduli
terhadap alam didasarkan pada akibat dari

tindakan itu bagi kepentingan manusia. Konservasi alam misalnya, hanya dianggap penting sejauh hal itu
mempunyai dampak

menguntungkan bagi kepentinmgan manusia

Kualitas Penduduk dan Lingkungan terhadap Kesejahteraan manusia

1. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan

• Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama
menyelenggarakan kehidupannya.

Penduduk Negara adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada
kekuasaan politik Negara dan
menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan
penduduk Negara meliputi:

• a. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.

• b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan,
dan perimbangan penduduk di

tiap wilayah Negara (Winarno,2007).

2. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia

Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan
hidup menjadi sumber dan penunjang

hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.

Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun sumber
kehidupannya yang dapat

mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan
lingkungan yang sebelumnya tidak

memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi lingkungan
yang memiliki daya dukung

yang baik dan bersifat habitable. Contoh : manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna
menampung air. Air tersebut

digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi
sawah-sawah waega. Air juga
digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang sebelumnya gersang,
seperti daerah gurun di Arab sekarang

ini sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan air sungai ke
wilayah tersebut. Bahkan, dalam

waktu tertentu dibuat hujan buatan.

Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi modern dapat
mengatasi keterbatasan

lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu
dianggap tidak mungkin dapat

digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah itu sekarang mampu memberi
kesejahteraan bagi hidup manusia

berkat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
meningkatkan kualitas hidup manusia melalui

penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.

Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat Beradab

• Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial
antara berbagai kelompok beserta

pranatanya dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan
alam) dan tata ruang atau

peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).


• 1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial

• Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama atau konflik),
bisa dengan tutur kata, jabat

tangan, bahasa isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara
pihak-pihak apabila terjadi reaksi

dari kedua belah pihah.

• 2. Pranata dalam Lingkungan Sosial

• Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna
memenuhi keperluan yang khusus

dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, permainan silat yang diperagakan anak-anak sekolah yang
sedang istirahat dan pertandingan

silat dalam suatu kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah contoh yang pertama bukan pranata karena
berlangsung dalam situasi tidak

resmi dan tidak adanya aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan contoh yang kedua merupakan pranata
karena berlangsung dalam

situasi resmi dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah ditetapkan.

• 3. Problema dalam Kehidupan sosial

• Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal, amoral,
berlawanan, dengan hokum, dan

bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga
perlu diteliti, diperbaiki, bahkan
untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak dan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

• a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.

• b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.

• c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.

• d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik
ras, dan konflik keagamaan.

Isu-isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa

• Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu global
yang menjadi keprihatinan umat

manusia sedunia. Merupakan isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam
suatu Negara atau wilayah

tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.

Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan, yaitu :

1. Isu tentang Lingkungan

• a. Kekurangan Pangan

Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran itu,
karena pertambahan penduduk yang
tinggi, terutama di negara-negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa
kelaparan, karena pangan itu

merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.

• b. Kekurangan Sumber Air Bersih

Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia
untuk berbagai keperluan, terutama

sekali untuk minum. Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai
sumber kehidupan. Tidak tersedianya

air bersih dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam
berdarah, dan penyakit lain yang

menular.

c. Polusi atau Pencemaran

• Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen lain

kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan

hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran dapat digolongkan menjadi
tiga, yaitu : pencemaran udara, air,

dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu bara.
Polusi air dapat disebabkan
oleh pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah organik,
dan fosfat. Pencemaran tanah

disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan
kaleng; detergen yang bersifat

nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan pertanian, misalnya
insektisida.

d. Perubahan iklim

• Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak pembangkit
energi mengakibatkan terjadinya

pencemaran udara. Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak


terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan

suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta musim panas
yang semakin panjang.

2. Isu Tentang Kemanusiaan

a. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan
kekurangan di berbagai

keadaan hidup.

b. Konflik atau Perang


Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana
salah satu berusaha

menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri

yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian,

pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.

c. Wabah Penyakit

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitaannya meningkat secara

nyata, melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka. Sumber penyakit dapat

berasal dari manusia, tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar penyakit, serta
yang menimbulkan wabah. Wabah

membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.

BAB III

A. KESIMPULAN

Dari sekian banyak uraian diatas, maka penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
Segala yang ada pada lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu

kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan yang berkualitas pada

akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini penulis ingin menyarankan kepada pembaca diantaranya sebagai berikut :

• Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk meningkatkan motivasi belajar yang lebih tinggi lagi.

• Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi anda harus mempunyai wawasan yang luas
dan berintelektual tinggi.

• Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang hakikat dan makna lingkungan bagi manusia,
kualitas penduduk dan lingkungan

terhadap kesejahteraan manusia, masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab,
serta isu-isu penting tentang

persoalan lintas budaya dan bangsa. Lebih banyak mempelajari maka akan lebih menguasainya.

DAFTAR PUSTAKA

• http://www.kampus-info.com/2011/10/profil-stkip-labuhan-batu.html

• https://www.academia.edu/8397048/Makalah_Manusia_dan_Lingkungan_ilmu_sosial_budaya_dasar

• http://ppejawa.com/ekoregion/masalah-lingkungan-sosial-budaya/
• http://www.slideshare.net/ferlianusgulo58/ilmu-sosial-budaya-dasar-manusia-dan-lingkungan

• http://www.scribd.com/doc/132787835/Manusia-Dengan-lingkungan-Sosial-Budaya-docx#scribd

Anda mungkin juga menyukai