Bab II : merupakan bagian tentang pembahasan Pengaruh Manusia dan Lingkunga yang di
dalamnya terdiri memahami hakikat lingkungan bagi manusia, hubungan antara lingkungan
dan kesejahteraan hidup manusia, Dapat memahami problematika lingkungan sosial
budaya yang dihadapi masyarakat, iptek dan kelestarian hidup, dan belajar dari masyarakat
adat dalam menjaga lingkungan.
Bab III: merupakan bagian akhir dari pembahasan makalah ini yang di dalamnya terdiri
kesimpulan.
BAB 2 PEMBAHASAN
Pengertian Manusia.
Manusia adalah Makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
dan mati dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negatif.
Pengertian Lingkungan.
Lingkungan adalah Suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya
dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal-balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan rill (Elly M. Setiadi, 2006)[1].
• Mencapai kelestariaan hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya
• Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
• Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup
• Melakksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan dating.
• Meliindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
pengangguran.
Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan
anak, konflik ras, dan konflik agama.
Jenis-jenis Iptek yang berkembang saat ini sudah dapat digunakan oleh masyarakat dan
berpengaruh besar pada lingkungan. Pada keadaan yang membutuhkan manusia selalu
melakukan inovasi. Misalnya, dalam bidang kesehatan, astronomi, teknologi, perhubungan,
dan arsitektur.
Dampak Negatif
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion.Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahanyang ada. Sementara orang bahkan memuja
iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia.
Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiandan imortalitas.
Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipudiri akan kenyataan bahwa iptek
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Tentu saja iptek tidak
mengenal moral kemanusiaan; oleh karena itu iptek an sich tidak pernah bisa menjadi
standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Dari segala dampak terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap perilaku
dari manusia penciptanya. Iptek telah membuatsang penciptanya dihinggapi sikap over
confidence dan superioritastidak saja terhadap alam lingkungan melainkan pula terhadap
sesamanya[6].
Kelestarian hidup membutuhkan ilmu dan teknologi yang pas. Dimana peran iptek didalam
melesrarikan lingkungan hidup sangat di harapkan. Maka oleh sebab itu iptek lingkungan
adalah mengatur semua jalannya kelangsungan lingkungan hidup. Sudah di jelaskan di
awal bahwa Iptek Lingkungan ialah teknologi yang berkaitan kelestarian lingkungan dan
pemanfaatan manjemen lingkungan (SDA) dan (SDM) yang tersusun sistematis dan tanpa
merusak lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan dijelaskan dalam UU No. 23 Tahun
1997 tentang Pengelolahan Lingkungan hidup yang dimaksud pelestarian lingkungan hidup
adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup. Usaha untuk menjaga Lingkungan meliputi Pengolahan lahan,
Pengolahan hutan, Pengolahan air, dan Pengolahan udara.
Belajar dari masyarakat adat dalam menjaga lingkungan adalah hal yang harus kita tiru,
karena mereka menghargai dan menghormati alam serta lingkungan sekitarnya. mereka
bertahan hidup dari memanfaatkan alam dengan tetap mematuhi norma-norma dan aturan
adat yang berlaku secara turun temurun. Aturan dan nilai-nilai budaya yang pada dasarnya
membawa kebaikan bagi mereka serta kondisi lingkungan sekitarnya itu, melekat dengan
sangat kuatnya, sehingga keseimbangan antara alam dan manusia bisa terjaga.
Saya mengambil contoh daerah Banten kidul, Masyarakat adat banten kidul menyadari
betapa hidup mereka sangat bergantung dengan alam. Segala aktivitas yang dilakukan
dalam pemenuhan kebutuhan tidak terlepas dari alam. Baik dari berburu, bertani (bercocok
tanam), mencari ikan, mendirikan rumah dan lain-lain, semua itu adalah hasil yang mereka
peroleh dari alam. Untuk itu, menciptakan keharmonisan dengan alam yaitu menjaga,
melestarikan, dengan tidak mengakibatkan kerusakan yang berkelanjutan adalah lumrah
sebagai wujud terima kasih serta penghormatannya terhadap alam.
3 hal aturan yang harus dipatuhi agar alam selalu berpihak kepada mereka yaitu mengenai
tata wilayah (penentuan wilayah), tata wayah (penentuan waktu) dan tata lampah (cara
berprilaku)[7] berikut pembahasannya :
Pada tata wilayah, pengelolaan lingkungan disertai dengan batasan wilayah mana yang
diperbolehkan untuk dikelola dan mana yang dilarang. Dan terbagi tiga bagian yaitu,
Pertama leuweung larang atau wilayah yang dilarang untuk dikelola, Karena dianggap
wilayah ini sangat penting demi terjaga keseimbangan alam. Kedua, leuweung titipan atau
wilayah yang boleh dikelola untuk sementara waktu atau tidak dianjurkan dalam kurun
waktu yang lama. Ketiga, leuweung sampalan atau wilayah yang dianjurkan untuk dikelola.
Tata wayah, pengelolaan lingkungan juga didasarkan oleh waktu. Artinya, ada waktu-
waktu tertentu dimana masyarakat adat melakukan aktivitasnya. Seperti waktu yang tepat
untuk berburu, mencari ikan, bercocok tanam dan memungut hasil panen.
Tata lampah, adalah cara prilaku masyarakat adat yang menyelaraskan hubungan
yaitu kepada sesama, kepada alam, dan kepada sang maha pencipta. Sehingga,
keselarasan dari ketiga unsur ini dimaksudkan agar prilaku pemanfaatan lingkungan yang
dilakukan masyarakat adat tidak sampai mengakibatkan suatu kerusakan, melainkan tetap
terjadi keseimbangan antara alam dan manusia.
Betapa masyarakat adat yang selama ini dianggap tertinggal dari berbagai kemajuan
zaman, ternyata masih lebih mengerti bagaimana bersikap baik terhadap lingkungan.
BAB 3 KESIMPULAN
Manusia dan lingkungan memang sangat erat kaitannya, Manusia bertindak sosial dengan
cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup. Teknologi yang di ciptakan manusia
berperan penting dalam kehidupan manusia dan manusia tidak dapat terlepas dari
teknologi, tetapi teknologi tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik.
Manusia sering tidak sadar akan apa yang dilingkungannya sendiri, jadi tidak sepenuhnya
teknologi yang merubah lingkungan, tetapi manusia lah yang merubah lingkungannya, baik
dan buruk lingkungan, manusia yang menentukan tak selamanya teknologi memperburuk
lingkungan dan tak selamanya daerah yang memeggang adat akan menjaga keindahan
lingkungannya, tapi kembali pada manusia itu sendiri untuk mengola dan memanfaatkan
alam sebaik-baiknya.