Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI DI KANTOR BPKAD (Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah)


KABUPATEN KUTAI TIMUR

Marjoni Rachman1, dan Nanik Pujiastuti2


1Administrasi Negara, Fisipol, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia.
2Dosen Fisipol, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75124, Indonesia.
E-Mail: rama dona@untag-smd.ac.id

ABSTRAK

RAMA DONA, Pengaruh Penilaian Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di


Kantor Badan Pengelolan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Kutai Timur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif antara
penilaian kerja tehadap produktivitas kerja di Kantor Badan Pengelolan Keuangan Aset Daerah
Kabupaten Kutai Timur.
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pegawai yang jumlahnya 141 orang, terdiri dari
PNS sebanyak 58 dan TK2D/Honorer sebanyak 83 orang Berkaitan dengan hal tersebut, maka
penulis mengambil sampel yaitu sebanyak 40 atau 29% populasi yang dijadikan sebagai
responden, 20 orang PNS dan 20 orang TK2D.
Berdasarkan uraian diatas, maka alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
koefisien korelasi product moment. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak pengaruh
yang signifikan antara penilaian kerja dan produktivitas kerja pegawai pada Kantor Badan
Pengelolan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Kutai Timur. Hal ini didasarkan pada hasil
perhitungan yang menyatakan bahwa rhitung lebih kecil dari rtabel yaitu 0,155< 0,403 untuk nilai
kritis pada N=40 dengan taraf signifikansi = 0,01 untuk N=40 mempunyai tingkat hubungan
sangat rendah.
Setelah rhitungdidapatkan, maka selanjutnya penulis mengajukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t dari hasil pengujian hipotesis ini, nilai thitungsebesar 0,968 sementara itu untuk
harga-harga kritis dalam ttabel adalah 2,429 yang berarti bahwa t test<t tabel yaitu 0,968 < 2,429
dengan nilai kritis N - 40 dengan taraf signifikansi 0,01 artinya dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hipotesis nol/H0 diterima atau tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
penilaian kerja dan variabel produktivitas kerja.
Kata Kunci : Penilaian Kerja, Produktivitas Kerja

ABSTRACT
RAMA DONA, The Effect of Work Assessment on Employee Work Productivity at the
Office of the Asset Finance Management Office of the East Kutai Regency.
This study aims to determine whether there is a positive influence between the assessment of
work on work productivity in the Office of the Asset District Financial Management Agency of
East Kutai Regency.
The population in this study is that all employees who number 141 people, consisting of
as many as 58 civil servants and TK2D / Honorary as many as 83 people. In connection with
this, the authors took a sample of as many as 40 or 29% of the population made as respondents,
20 civil servants and 20 TK2D people.
Based on the description above, the analytical tool used in this study is the product
moment correlation coefficient. From the calculation results show that there is no significant
influence between work appraisal and employee work productivity at the Office of the Asset
Finance Regional Management Office of East Kutai Regency. This is based on the results of
calculations which state that r count is smaller than rtable that is 0.155 <0.403 for the critical
value at N = 40 with a significance level = 0.01 for N = 40 has a very low relationship level.
After the rhitung is obtained, then the writer proposes hypothesis testing using the t test from the
results of testing this hypothesis, the value is 0.968 while for critical prices in t table is 2.429
which means that t test <t table is 0.968 <2.429 with critical value N - 40 with a significance
level of 0.01 means that it can be said that the null hypothesis / H0 is accepted or there is no
significant effect between the variables of work valuation and the variable work productivity.

Keywords: Job Assessment, Work Productivity

I. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia dalam suatu Penilaian kinerja dapat membantu
organisasi adalah suatu kesatuan yang tidak seorang pemimpin dalam mengantisipasi
dapat dipisahkan. Organisasi akan berjalan dan mencegah ketidakpuasan
sesuai dengan harapan dan tujuan apabila pegawai.Perubahan sikap pegawai
terdapat manusia-manusia yang berkualitas merupakan tanda-tanda adanya perubahan
dan memiliki tujuan yang sama yaitu ingin dalam kepuasan kerja pegawai. Melihat
menjadikan tempat mereka bekerja pentingnya penilaian kinerja baik bagi
mengalami peningkatan pendapat dari masa kantor maupun pegawai maka proses
ke masa. Apabila tujuan dan keinginan penilaian kinerja harus dilakukan secara
sudah dijalankan dan sudah dapat objektif dan menyeluruh. Penilaian kinerja
diwujudkan, maka sumber daya manusia yang objektif akan memberikan umpan balik
tersebut tentu berharap hasil pekerjaan dan antara atasan dan bawahan yang sinergi.
jerih payahnya mendapatkan hasil yang Bawahan lambat laun akan memahami
sepadan dengan apa yang sudah mereka objektifitas kerja dan mampu mendorong
kerjakan selama ini. Selain itu untuk iklim produktivitas kantor dengan prestasi
mewujudkan kinerja yang maksimal dari kerja yang dimiliki.
pegawai, maka organisasi membutuhkan Arti pentingnya penilaian kinerja
penilaian kinerja pegawainya. dapat dilihat dengan jelas yaitu bahwa
Penilaian kinerja pada dasarnya penialian kinerja tidak sekedar menilai yaitu
merupakan faktor kunci guna mencari aspek dari pegawai tentang yang
mengembangkan suatu organisasi secara kurang atau lebih, tetapi lebih luas lagi yaitu
efektif dan efisien, karena adanya kebijakan membantu pegawai atau untuk mencapai
atau program yang lebih baik atas sumber kinerja yang diharapkan oleh organisasi dan
daya manusia yang ada dalam berorientasi pada pengembangan pegawai.
organisasi.Penilaian kinerja individu sangat Untuk itu beberapa kegiatan yang
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan merupakan bagian integral dengan penilaian
organisasi secara keseluruhan, melalui kinerja harus dilakukan seperti penetapan
penilaian tersebut maka dapat diketahui sasaran kinerja yang spesifik, terukur,
kondisi sebenarnya tentang bagaimana memiliki tingkat kemudahan yang sedang
kinerja pegawai. dan berbatas waktu (Hariandja : 2002 : 197).
Selanjutnya sasaran atau standar yang jelas
sangat diperlukan untuk memudahkan atau sekelompok orang dapat bermanfaat
pegawai dalam mencapai kinerja yang telah vuntuk mencapai tujuan yang ada.
ditetapkan dan akan memudahkan kegiatan Penilaian kinerja merupakan
penilaian kinerja. penilaian yang meliputi penilaian kesetiaan,
Menurut Dessler (2003:322) kejujuran kepemimpinan, kerja sama,
penilaian kinerja berarti mengevaluasi loyalitas, dedikasi dan partisipasi pegawai.
kinerja pegawai saat ini dan dimasa lalu Secara konseptual, produktivitas adalah
relatif terhadap standar prestasinya. Apabila hubungan anatar keluaran atau hasil
dikaitkan dengan performance sebagai kata organisasi dengan masukan yang diperlukan.
benda, maka pengertian performance atau Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan
kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai membagi keluaran dan masukan. Menaikkan
dengan wewenang dan tanggung jawab produktivitas dapat dilakukan dengan
masing-masing dalam upaya pencapaian memperbaiki rasio produktivitas, dengan
tujuan perusahaan secara legal, tidak menghasilkan lebih baik dengan tingkat
melanggar hukum dan tidak bertentangan masukan sumber daya tertentu.
dengan moral dan etika. Menurut Blecher dan Wibowo (2007
Ada beberapa alasan untuk menilai : 109) pengukuran produktivitas
kinerja bawahan, pertama penilaian harus mewujudkan sejumlah fungsi penguatan
memainkan peran yang terintegrasi dalam yang sangat berharga yaitu membangun
proses manajemen kinerja pengusaha. kepedulian, mengukur masalah dan peluang,
Kedua penilaian memungkinka atasan dan mengusahakan mekanisme umpan balik dan
bawahan menyususn sebuah rencana untuk memfasilitasi integrasi.
mengoreksi semua kekurangan yang Produktivitas merupakan syarat
ditemukan dalam penilaian dan menegaskan mutlak untuk menjadikan pegawai sukses
hal-hal yang telah dilakukan benar oleh yang mampu mengatur diri yang
pegawai. Ketiga, penilaian harus melayani menyangkut pengaturan cara hidup dan
tujuan perencanaan karir dengan meninjau mengatur cara kerja. Pada dasarnya
rencana karir dari para pegawai dengan produktivitas menyangkut sikap mental yang
memperhatikan kekuatan dan kelemahan patriotik yang memandang hari depan secara
secara spesifik. optimis dengan berakar pada keyakinan.
Penilaian kinerja merupakan metode Peranan produktivitas sangat dibutuhkan
mengevaluasi dan menghargai kinerja yang dalam hal mengkordinir dan memotivasi
paling umum digunakan. Dalam penilaian para pegawai tersebut sehingga minat dan
kinerja melibatkan komunikasi dua arah produktivitas kerja dapat ditingkatkan.
yaitu antara pengirim pesan dengan Disamping itu tenaga kerja harus memiliki
penerima pesan sehingga komunikasi dapat tingkat kemampuan yang tinggi dan
berjalan dengan baik Penilaian kinerja mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi
dilakukan untuk memberi tahu pegawai apa pula, sebagai usaha meningkatkan
yang diharapkan pengawas untuk produktivitas kerja pegawai yang mana
membangun pemahaman yang lebih baik nantinya akan mempengaruhi kelancaran
satu sama lain. Penilaian kinerja menitik penyelenggaraan program pemerintah dalam
beratkan pada penilaian sebagai suatu proses pelaksanaan pembangunan nasional.
pengukuran sejauh mana kerja dari orang
II. PERMASALAHAN
“Bagaimanakah Pengaruh Penilaian Pegawai Pada Kantor Badan Pengelola
Kinerja Terhadap Produktivitas Kerja
Keuangan Aset Daerah Kabupaten Kutai Timur?
III. METODE PENELITIAN
penelitian ini bersifat menerangkan
Penelitian yang penulis lakukan ini hubungan sebab akibat antara variabel
adalah termasuk jenis penelitian verifikatif Penilaian Kerja Pegawai Terhadap
(Causalitas), yaitu suatu penelitian yang Produktivitas Kerja Pegawaidi Kantor
menjelaskan atau mencari hubungan sebab Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah
akibat antara dua variabel dalam suatu Kabupaten Kutai Timur.
penelitian, atau penelitian yang bertujuan Analisis data yang penulis gunakan
untuk menguji kebenaran hipotesis yang di dalam penelitian ini adalah metode
dirumuskan atau menemukan hubungan analisis Koefisien Korelasi Product Moment
kausalitas antara independent variabel dan (pearson) dengan rumus sebagai berikut :
dependen variabel.Dengan demikian

dimana : harga kritis rs teoritis (tabel), maka berarti


terdapat hubungan yang signifikan antara
r : Koefisien Korelasi independen variabel dan dependen variabel
x : Independen Variabel pada tingkat signifikansi 1%.Jika rs empiris
y : Dependen Variabel lebih kecil daripada harga-harga kritis rs
n : Jumlah Pengamatan (Sampel) teoritis maka hubungan yang terjadi tidak
signifikan.
Untuk mengujin tingkat korelasi Disamping dengan metode
antara independen variabel dengan dependen tersebut, maka untuk dapat memebrikan
variabel digunakan tabel harga-hara kritis rs penafsiran terhadap Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Product Moment Product Moment ini menurut Sugiyono
(Pearson), pada tingkat signifikansi 1% atau (2000) dapat pula berpedoman pada
0,01. Cara pengambilan keputusan dengan ketentuan yang tertera pada tabel
menggunakan metode ini adalah jika harga rs berikut ini.
empiris (hitung) lebih besar daripada harga-
Tabel- Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien
Korelasi Product Moment.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, 2000, hal. 216.
Sedangkan untuk kepentingan Pada tahapan ini rs empiris yang dihasilkan
pengujian hipotesis penelitian, maka penulis diuji dengan uji-t dengan rumus sebagai
menggunakan uji-t sebagai perangkatnya. berikut :

Ha diterima, apabila t hitung lebih besar dari


t table, yang berarti hubungan kedua
variabel signifikan (mempunyai
dimana : keberartian). Ho diterima, apabila t hitung
t : Uji-t lebih kecil dari t table, yang berarti
r : Koefisien Korelasi hubungankedua variabel tidak signifikan
n : Jumlah Pengamatan (Sampel) (tidak mempunyai keberartian).Semua
perhitungan di dalam analisis data dan
Harga t hitung tersebut selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan
dibandingan dengan harga t tabel. Untuk menggunakan aplikasi program SPSS 16.0
tingkat kesalahan 1% dengan derajat for Windows.
kebebasan (dk) = n - 2. Dengan hipotesis :

IV. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis menyajikan
data variabel penilaian kerja sebagai
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian independen variabel dan produktivitas kerja
sebagai dependen variabel di Lingkungan
Fraksi Nasional Kesejahteraan Kantor Camat Palaran diperoleh dari seluruh
Bangsa (FNKB) DPRD Kutai Timur pertanyaan yang dibagikan penulis kepada
(Kutim) menilai keinginan Pemkab seluruh responden dalam penelitian ini.
membentuk Badan Pengelola Keuangan Adapun indikator-indikator penilaian
danaset Daerah (BPKAD) sebagai langkah kerja, yaitu: kedisiplinan, loyalitas dan kerja
tepat untuk meningkatkan kinerja termasuk sama. Sedangkan indikator produktivitas
mengelola keuangan dan aset dengan kerja yaitu: kuantitas kerja, kualitas kerja
baikserta dapat dipertanggungjawabkan. dan ketetapan waktu dalam menyelesaikan
Melalui Siswanto sebagai juru pekerjaan. Untuk mengukur variabel
bicara, FNKB pembentukan BPKAD akan penilaian kerja terhadap produktivitas kerja,
meningkatkan sistem manajemen keuangan penulis menggunakan 6 (indikator), yaitu 3
dan aset daerah yang akuntabel. Pemerintah indikator untuk mengukur variabel penilaian
dituntut untuk mengelolah keuangan dengan kerja dan 3 indikator untuk mengukur
baik, tanpa ada Badan Pengelola Keuangan variabel produktivitas kerja. Kemudian
dan Aset Daerah, kedepan Kutim akan sulit setiap indikator dijabarkan menjadi 2
menyesuaikan perkembangan yang akhirnya pertanyaan. Setiap pertanyaan diberi 3
mempersulit pemerintah mempertahankan jenjang jawaban yaitu: 1) jawaban a diberi
predikan WTP. Kehadiran BPKAD, skor 4, 2) jawaban b diberi skor 3, 3)
diharapkan semakin meningkatkan jawaban c diberi skor 2 dan 4) jawaban d
pengelolaan keuangan yang baik dan diberi skor
memmbanggakan warga Kutai Timur. 4.3. Analisis Data
4.2. Hasil Penelitian
Analisis data yang dilakukan dalam a) Menghitung nilai korelasi antara nilai
penulisan ini yaitu melihat pengaruh variabel penilaian kerja (X) dengan
penilaian kerja sebagai variabel independen variabel produktivitas kerja (Y).
atau variabel bebas terhadap kinerja pegawai b) Menghitung nilai regresi antara total
sebagai variabel dependent atau variabel nilai variabel penilaian kerja (X) dengan
terikat, serta analisis keeratan kedua variabel variabel produktivitas kerja (Y).
tersebut. Dalam pemecahan masalah ini, Hasil analisis data dengan
langkah-langkah yang akan ditempuh adalah menggunakan program SPSS dapat dilihat
sebagai berikut: pada tabel berikut ini:
Correlations
X Y
X Pearson Correlation 1 .155
Sig. (2-tailed) .339
N 40 40
Y Pearson
.155 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .339
N 40 40

Berdasarkan hasil perhitungan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah


tersebut di atas, maka diperoleh rhit = 0,155, Kabupaten Kutai Timur.
ini berarti bahwa hasil tersebut lebih kecil Sementara itu jika hasil tersebut
jika dibandingkan dengan tabel harga-harga dibandingkan dengan tabel Pedoman untuk
kritis dari koefisien korelasi Product memberikan interpretasi terhadap Koefisien
Moment (Pearson) untuk N = 40 pada Korelasi Product Moment, sebagaimana
tingkat signifikasi 1%, yaitu 0,403. atau dimuat pada Bab III, maka hasil perhitungan
dapat dikatakan pula bahwa rhit = 0,155< r tersebut berada pada interval 0,00 – 0,199,
tab = 0,403. Ini berarti bahwa tidak ada yang berarti terdapat tingkat hubungan
pengaruh penilaian kerja terhadap yangsangat rendah antara variabel penilaian
produktivitas kerja di Kantor Badan kerja (X) terhadap variabel produktivitas
kerja (Y).
4.4. Pengujian Hipotesis
Sementara itu untuk mengetahui
besarnya pengaruh suatu variabel terhadap
variabel lainnya dan menguji hipotesis yang
dirumuskan di dalam penelitian ini, maka
digunakan alat uji t-student atau yang sering
pula disebut dengan uji-t, yang rumusnya
adalah sebagai berikut :

dimana :
t : Uji-t
r
: Koefisien Korelasi 16.0 for Windows, yaitu dengan
n : Jumlah Pengamatan menggunakan formulasi dari regresi
(Sampel) sederhana yang hasil perhitungannya
Perhitungan untuk uji-t ini ini pun disajikan dalam tabel berikut ini.
dilakukan dengan program aplikasi SPSS
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 28.230 3.565 7.918 .000
X .128 .132 .155 .968 .339
a. Dependent Variable: Y

Dari hasil perhitungan yang penilaian kerja terhadap variabel


disajikan di dalam tabel tersebut di atas produktivitas kerja. Dengan demikian dapat
terlihat bahwa hasil uji-t adalah sebesar pula dikatakan bahwa rumusan masalah di
0.968. Ini berarti dapat pula dikatakan dalam penelitian ini telah terjawab dan
bahwa thit = 0.968, hasil ini jika hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan
dibandingkan dengan nilai pada tabel harga- kebenarannya bahwa hipotesis nol (H0)
harga kritis t-student ternyata lebih kecil, diterima yaitu penilaian kerja tidak
yaitu thit = 0.968 < ttab = 2,429 pada tingkat mempunyai pengaruh yang positif terhadap
signifikasi 0,01 untuk N – 2 = 40 (40 – 2 = produktivitas kerja di Kantor Badan
38). Ini berarti bahwa tidak terdapat Pengelola Keuangan Aset Daerah
pengaruh yang signifikan antara variabel Kabupaten Kutai Timur.

5.2. Saran – Saran 2. Bahwa berdasarkan hasil perhitungan


yang dibuat, untuk pengujian hipotesis
5.1 Kesimpulan dengan menggunakan uji t didapat ttest <
Berdasarkan hasil penelitian dan ttab yaitu 0,968 < 2,429 dengan nilai
pembahasannya, maka dapat diambil suatu kritis n – 2 = 40 dengan taraf
kesimpulan sebagai berikut: signifikansi 0,01. Artinya dengan
1. Dari hasil analisa data diketahui bahwa demikian dapat dikatakan bahwa tidak
koefisien korelasi product moment yang terdapat pengaruh positif antara
dihasilkan adalah r = 0,155 hasil penilaian kerja dan produktivitas kerja
analisis tersebut jika dibandingkan pada Kantor Badan Pengelola Keuangan
dengan harga-harga kritis pada tabel dan Aset Daerah Kabupaten Kutai
product moment untuk n = 40 yaitu Timur.
0,403 pada tingkat interval 0,00-0,199
yang berarti sangat rendah, jelas terlihat 5.2 Saran
bahwa variabel penilaian kerja tidak Berdasarkan kesimpulan dalam
mempunyai pengaruh positif terhadap penelitian ini maka dapat dikemukakan
variabel produktivitas kerja pada Kantor saran gunaperbaikan kualitas pelayanan dan
Badan Pengelola Keuangan Aset kepuasan kerja adalah sebagai berikut:
Daerah Kabupaten Kutai Timur.
1. Memberikan penghargaan berupa Luthans, 2005.Perilaku Organisasi. Edisi
tunjangan khusus atas prestasi pegawai Kesepuluh. Yogyakarta.
sehingga merasa dihargai. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2005.
2. Memberikan kesempatan kepada Evaluasi Kinerja Sumber Daya
pegawai untuk pengembangan Manusia.Bandung : Refika Aditama.
kemampuan melalui peningkatan Narbuko, C. 2001. Metodologi Penelitian.
pendidikan formal ke jenjang lebih Bumi Aksara, Jakarta.
tinggi yang diikuti dengan penyediaan P. Siagian, Sondang. 2008. Manajemen
bantuan dana penunjang pendidikan Strategik. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
formal bagi pegawai. Robbin, S. P, 2002.Perilaku
3. Menerapkan penegakan disiplin kerja Organisasi.Jakarta : Penerbit Erlangga.
mulai dari pimpinan sampai kepada Ruky, Achmad S, 2002. Sistem Manajemen
seluruh pegawai. Kinerja : Panduan Praktis untuk
Merancang dan Meraih Kinerja.
BIBLIOGRAFI Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Bungin, B. 2007.Penelitian Kualitatif. Singarimbun, Effendi. 1989. Metode
Prenada Media Group: Jakarta. Penelitian Survei. Jakarta : LP3S.
Herdiansyah, Haris. 2010. Soeprihanto, Jhon. 2009. Penilaian Kinerja
Metodologi Penelitian Kualitatif dan Pengembangan
untuk IlmuIlmu Sosial.Jakarta: Karyawan.Yogyakarta : BPFE.
Salemba Humanika.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Dessler, G. 2006. Manajemen Sumber Daya Pendidikan Pendekatan Kuantitaf,
Manusia. Indeks, Jakarta. Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Gary, Dessler. 2003. Manajemen SDM. Alfabeta.
Jakarta : Indeks.
Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Umar, Husein, 2004. Metode Penelitian
Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta. untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta.
H. Hadari, Nawawi. 2000. Management Rajawali Pers.
Strategic Organisasi Non Profit Wibowo, 2011.Manajemen Kinerja. Edisi
Bidang Pemerintahan. Yogya Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada.
penerbit: UGM . Jakarta.
Gellerman, Saul W, 1984. Motivasi dan
Produktivitas. (terjemahan Soepomo
SW).Jakarta : PT. Pustaka Binaman
Pressindo.
____________________
*)Rama Dona, Mahasiswa FISIPOL Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Anda mungkin juga menyukai