Permasalahan lingkungan seperti diatas, terjadi karena pandangan manusia yang keliru terhadap alam.
Manusia seringklai melanggar etika lingkungan, karena menganggap dirinya terpisah dari lingkungan.
Karena itu, untuk menyelamatkan lingkungan harus ada perubahan yang mendasar pada diri manusia dalam
memandang lingkungannya. Akibat dari suatu perilaku yang ada tersebut, lingkungan mengalami perubahan.
Dalam elaborasi yang dipelopori oleh Julian steward dan Leslie White, menyatakan bahwa faktor-faktor
sepert tekno-ekonomi, organisasi sosial dan ideologi adalah pondasi yang membentuk bangunan kebudayaan.
Kemudian, kompleksitas sistem sosial-budaya akan terbentuk seiring dengan pengalaman adaptasi yang
dialami manusia terhadap lingkungan yang dihadapinya. Maka, dengan demikian tulisan ini bertujuan untuk
menjelaskan secara rinci dan kompleks mengenai bagaimana kaitan antara “Manusia dan Lingkungan”
dilihat dari beberapa teori, yang menjadi pendukung dibelakangnya.
ISI
A. Hakekat dan Makna Lingkungan Hidup bagi Manusia
Manusia dan Lingkungan Hidup selalu memiliki keterkaitan, keduanya tidak bisa dipisahkan.
Sejatinya karena lingkungan adalah tempat dimana makhluk hidup (manusia) tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan
riil (Elly M. Setiadi, 2006). Menurut Pasal 1 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Sebagai makhluk hidup yang diciptakan sempurna oleh
Tuhan dan diberikan akal budi, sudah semestinya manusia menjaga tempat dimana ia tinggal. Contoh
kecilnya bisa dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan (membuang sampah pada tempat
yang sudah disediakan), menggunakan peralatan makan yang bisa dicuci dan digunakan kembali,
mengurangi polusi udara dengan cara menggunakan kendaraan umum, dan menggunakan botol minum
sendiri.
Kesimpulan
Manusia dan lingkungan adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. manusia telah bergantung
kepada alam bahkan sejak manusia pertama dijadikan. Dengan adanya alam, manusia menemukan makanan,
air, bahan bakar, obat-obatan, dan banyak hal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Dengan jumlah
populasi serta laju pembangunan yang terus meningkat, dampak terhadap lingkungan pun mengalami
kenaikan baik positif maupun negatif terhadap manusia. Ilmu teknologi dan sains yang sedemikian canggih
juga membantu manusia untuk mengolah sumber tersebut dalam membantu mewujudkan kesejahteraan
manusia. Namun terkadang akibat dari aktivitas manusia serta bentuk pengelolaan yang tidak baik terhadap
lingkungan juga dapat mengakibatkan dampak baik maupun buruk terhadap lingkungan itu sendiri. Maka
dari itu, perlu tindakan manusia untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup demi kualitas hidup manusia
yang lebih baik maupun kelestarian lingkungan hidup yang terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
Wiloso Giri Pamerdi, dkk “Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)”, Salatiga: SATYA WACANA
UNIVERSITY PRESS, (2016).
Saputri Leni, dkk “Manusia Dan Lingkungan”, SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (STAIN) JURAI
SIRO METRO, (2012). https://text-id.123dok.com/document/1y9ng07jz-hakikat-dan-makna-lingkungan-
bagi-manusia.html Diakses 25 April 2022, 01.37 WIB.