Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR SEMESTER

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR G


“MANUSIA DAN LINGKUNGAN”

Dosen Pengampu : Ester Krisnawati


Kelompok 1
Nama-nama anggota kelompok :
1. Frisshilla Agustin R. (392020009)
2. Nathania Carissa Vida (392020032)
3. Della Oktaviani Leiffitar (392020043)
4. Essuy K. A Pit’ay (712019051)
5. Gita Menda PG (712019067)

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA


SALATIGA
2022
PENDAHULUAN
Interaksi antara manusia dan lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi antara satu
dan lainnya. Lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena merupakan komponen penting
dari kehidupan manusia. Begitupun sebaliknya, manusia memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan hidup
dalam hal pemeliharaan dan pelestarian. Berbicara mengenai manusia dan lingkungan adalah sebuah hal
yang menyatakan kepada setiap pribadi bahwasannya masyarakat dan kebudayaan dapat dikaji dalam
hubungannya dengan lingkungan. Pada dasarnya manusia tinggal dan hidup dalam sebuah lingkungan.
Manusia juga sejatinya melakukan interaksi dengan sesamanya dan lingkungannya baik itu secara sosial dan
juga melakukan pengembangan dirinya. Pengembangan tersebut berupa norma dan nilai untuk mengatur
interaksi yang ada tersebut. Melalui interaksi yang manusia lakukan dalam suatu lingkungan, maka hal
tersebut menghasilkan kebudayaan dalam berbagai jenisnya seperti bahasa, teknologi, dan lain sebagainya.
Sebelum manusia mengenal adanya teknologi, hubungan manusia dengan komponen lingkungan lainnya
masih berjalan secara harmonis. Tetapi realita yang ada sekarang adalah sebaliknya.

Permasalahan lingkungan seperti diatas, terjadi karena pandangan manusia yang keliru terhadap alam.
Manusia seringklai melanggar etika lingkungan, karena menganggap dirinya terpisah dari lingkungan.
Karena itu, untuk menyelamatkan lingkungan harus ada perubahan yang mendasar pada diri manusia dalam
memandang lingkungannya. Akibat dari suatu perilaku yang ada tersebut, lingkungan mengalami perubahan.
Dalam elaborasi yang dipelopori oleh Julian steward dan Leslie White, menyatakan bahwa faktor-faktor
sepert tekno-ekonomi, organisasi sosial dan ideologi adalah pondasi yang membentuk bangunan kebudayaan.
Kemudian, kompleksitas sistem sosial-budaya akan terbentuk seiring dengan pengalaman adaptasi yang
dialami manusia terhadap lingkungan yang dihadapinya. Maka, dengan demikian tulisan ini bertujuan untuk
menjelaskan secara rinci dan kompleks mengenai bagaimana kaitan antara “Manusia dan Lingkungan”
dilihat dari beberapa teori, yang menjadi pendukung dibelakangnya. 

ISI
A. Hakekat dan Makna Lingkungan Hidup bagi Manusia
Manusia dan Lingkungan Hidup selalu memiliki keterkaitan, keduanya tidak bisa dipisahkan.
Sejatinya karena lingkungan adalah tempat dimana makhluk hidup (manusia) tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan
riil (Elly M. Setiadi, 2006). Menurut Pasal 1 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Sebagai makhluk hidup yang diciptakan sempurna oleh
Tuhan dan diberikan akal budi, sudah semestinya manusia menjaga tempat dimana ia tinggal. Contoh
kecilnya bisa dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan (membuang sampah pada tempat
yang sudah disediakan), menggunakan peralatan makan yang bisa dicuci dan digunakan kembali,
mengurangi polusi udara dengan cara menggunakan kendaraan umum, dan menggunakan botol minum
sendiri. 

B. Kualitas Lingkungan dan Penduduk terhadap Kesejahteraan


a) Hubungan Lingkungan dengan Penduduk dan Kesejahteraan
Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara
bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang-orang yang
bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan menjalani
kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan penduduk
Negara meliputi:
Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara. Pertumbuhan penduduk akan
selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup. Penduduk dengan segala aktivitasnya akan
memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian pula semakin meningkatnya upaya
pembangunan menyebabkan semakin meningkatnya dampak terhadap lingkungan hidup.
Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan
oleh suatu usaha atau kegiatan. Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi
kesejahteraan penduduk. Salah satu dari contoh dampak positifnya yakni pembangunan jalan
raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan,
penanaman turus jalan. Dampak dari perubahan yang positif dari lingkungan ini tentunya dapat
memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk. Di sisi lain, ada pula dampak
negatif dari perubahan pada lingkungan. Contohnya dapat dilihat dari kerusakan kerusakan yang
terjadi pada lingkungan. Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas
penduduk yang bersangkutan. Kualitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber
daya manusia yang dimiliki Negara.
b) Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia
Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera.
Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu
memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia. Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan
lingkungan sebagai tempat maupun sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan
hidup. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang
sebelumnya tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (inhabitable)
menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik dan bersifat habitable. Contoh: Manusia
membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung air. Air tersebut digunakan untuk
cadangan jika terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah
warga. Air juga digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang
sebelumnya gersang, seperti daerah gurun sekarang ini sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia
membuat saluran khusus untuk menyalurkan air sungai ke wilayah tersebut. Bahkan, dalam waktu
tertentu manusia dapat melakukan rekayasa untuk menciptakan hujan.
Di zaman sekarang, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi
modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkungan alam.
Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat digunakan sebagai tempat hidup,
sekarang ini memungkinkan. Daerah itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi hidup
manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan
lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang
dan yang akan datang.
5. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia
melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan
juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi
manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

C. Problematika Lingkungan Sosial yang dihadapi oleh Masyarakat


Masalah lingkungan sosial juga budaya yang terdapat dalam masyarakat, akan menajam atau
menjadi penting jikalau lingkungan tersebut mendapatkan tekanan-tekanan yang berpengaruh, dari faktor
luar yang pada akhirnya akan mendorong dan memicu pergeseran pada nilai-nilai, tatanan, struktur,
kesepahaman bersama, dan komitmen bersama dalam masyarakat. Hal ini, jika dikerucutkan atau
diperkecil maka persoalan sosial-budaya yang dihadapi oleh masyarakat, dapat diilustrasikan dalam tiga
persinggungan atau tiga elemen utama, yakni : (1) Masyarakat warga (Civil Society), (2) Negara (State),
dan(3) Komunitas Pengusaha. Tiga elemen ini, menjadi hal yang penting karena ketiganya adalah
penanda untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana relasi-relasi yang terjadi ditengah
masyarakat, dapat menimbulkan dampak. Dampak-dampak yang ditimbulkan, yakni dampak terhadap
alam, manusia bahkan dampak bagi anak-cucu.
Melalui hal-hal diatas, menggambarkan tentang problem yang berkaitan dengan isu lingkungan
secara makro. Oleh sebab itu, melalui hal-hal diatas maka masyarakat perlu untuk lebih berhati-hati
dalam mengelola akan lingkungan. Dengan demikian, negara yang adalah bagian dari kontrak sosial
dalam masyrakat khususnya di Indonesia, maka negara perlu untuk membuat atau menjalankan suatu
perlindungan atau pemberdayaan terhadap alam atau lingkungan. Beberapa bentuk kebijakan publik,
yang sangat erat berkaitan dengan perlindungan alam, yakni : diberlakukannya undang-undang tentang
pengelolaan lingkungan hidup, undang-undang tentang tata ruang wilayah, serta sejumlah regulasi yang
berkaitan dengan penatakelolaan hutan. Kebijakan-kebijakan tersebut, tidak hanya ditempatkan sebagai
sebuah slogan saja melainkan, diterapkan kepada siapapun baik itu pejabat ataupun bukan guna untuk
menjaga dan mengelola lingkungan atau alam.
Dalam setiap tatanan negara, maka bagian kesejahteraan masyarakat akan dilindungi oleh
kebijakan publik. Kebijakan publik disini adalah berkaitan dengan sebuah rumusan kontrak sosial, yang
dijalankan serta diupayakan untuk memperoleh atau mendapatkan legitimasi. Pada prinsipnya, suatu
kebijakan publik akan mencoba untuk bisa mengakomodasi dinamika dari nilai-nilai tertentu, yang perlu
untuk diberlakukan dengan rujukan atau isu tertentu. Contohnya pada isu penatakelolaan air bersih yang
dikelola oleh PDAM. Penatakelolaan air tidak bisa diserahkan begitu saja, kepada pola privatisasi atau
dalam hal ini air dipandang sebagai bahan komoditas. Disini, air dipandang sebagai bagian dari prinsip
atau hak warga negara, sehingga negara ataupun pemerintah loka berhak atau bertanggung jawab dalam
penatakelolaan dan penyediaan air bersih. Dan kebijakan publik ini, diatur dalam peraturan yang dikenal
dengan peraturan daerah, namun guna untuk mengoptimalkan hal tersebut maka dibagi lagi menjadi
peraturan walikota. Ruang publik menjadi penting, karena didalamnya menjadi arena untuk
memverifikasi atau menguji gagasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
PENUTUP

Kesimpulan 

Manusia dan lingkungan adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. manusia telah bergantung
kepada alam bahkan sejak manusia pertama dijadikan. Dengan adanya alam, manusia menemukan makanan,
air, bahan bakar, obat-obatan, dan banyak hal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Dengan jumlah
populasi  serta laju pembangunan yang terus meningkat, dampak terhadap lingkungan pun mengalami
kenaikan baik positif maupun negatif terhadap manusia. Ilmu teknologi dan sains yang sedemikian canggih
juga membantu manusia untuk mengolah sumber tersebut dalam membantu mewujudkan kesejahteraan
manusia. Namun terkadang akibat dari aktivitas manusia serta bentuk pengelolaan yang tidak baik terhadap
lingkungan juga dapat mengakibatkan dampak baik maupun buruk terhadap lingkungan itu sendiri.  Maka
dari itu, perlu tindakan manusia untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup demi kualitas hidup manusia
yang lebih baik maupun kelestarian lingkungan hidup yang terjamin.
DAFTAR PUSTAKA

Wiloso Giri Pamerdi, dkk “Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)”, Salatiga: SATYA WACANA
UNIVERSITY PRESS, (2016).

Saputri Leni, dkk “Manusia Dan Lingkungan”, SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (STAIN) JURAI
SIRO METRO, (2012). https://text-id.123dok.com/document/1y9ng07jz-hakikat-dan-makna-lingkungan-
bagi-manusia.html Diakses 25 April 2022, 01.37 WIB.

Pitana S. Titin, “Manusia Dan Lingkungan Hidupnya”,


https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/225944/mod_resource/content/1/Ekologi%20dan%20Budaya
%20Arsitektur%20%2802%29.pdf, Diakses pada 23 April 2022, 13.45 WIB

Barooqah Rizkie Muhammad, “Hubungan Manusia Dan Lingkungan”, (2021)


https://www.researchgate.net/publication/348949392_HUBUNGAN_MANUSIA_DAN_LINGKUNGAN,
Diakses pada 25 April 2022, 13.41 WIB

Anda mungkin juga menyukai