Anda di halaman 1dari 28

Oleh : Ida Wiryanti

 Manusia adalah suatu jenis organisme sehingga


juga berinteraksi dengan lingkungannya.
 Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya
dan juga mengusahakan sumber daya alam
lingkungannya, untuk mempertahankan jenisnya.
Sebaliknya manusia dipengaruhi lingkungannya.
 Jadi manusia dengan lingkungan hidupnya
merupakan suatu ekosistim.
 Lingkungan hidup manusia terdiri dari unsur-
unsur biotik dan abiotik
 Interaksi antara manusia dengan lingkungan
hidupnya, tidak hanya ditentukan oleh jenis dan
jumlah benda hidup serta benda yang mati di
lingkungan alam, tetapi juga ditentukan oleh
kondisi dan sifat dari benda biotik dan abiotik
tersebut.
 Selain itu kelakuan dan tingkat kebudayaan
manusia ikut menentukan bentuk dan
intensitas interaksi antara manusia dan alam
lingkungannya.
 Manusia sebagai bagian dari ekosistim,
kelangsungan hidupnya sangat tergantung
pada kelestarian ekosistimnya.
 Manusia sangat dominan untuk menjaga
terjaminnya kelestarian ekosistim. Manusia harus
dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya, sehingga
keseimbangan ekosistim tidak terganggu.
 Pengaruh manusia terhadap kualitas lingkungan
ada 3 macam, yaitu :
◦ Deteriorasi
◦ Melestarikan
◦ Memperbaiki
 Hal ini akan terjadi bila manusia
mengusahakan sumber daya alam hanya
didasarkan pada prinsip jangka pendek yaitu,
untuk menghasilkan produk sebanyak
mungkin, pada waktu yang sesingkat
mungkin, dan modal yang sedikit mungkin.
 Usaha semacam itu hanya akan mendatangkan

kemakmuran kepada generasinya tetapi

menimbulkan efek samping deteriorasi pada

lingkungan.
 Kualitas lingkungan akan makin merosot dan
akhirnya tak mampu memberi kehidupan
yang layak pada manusia yang hidup di
lingkungan itu, bahkan mungkin dapat
mendatangkan bencana alam yang
mengancam kelangsungan hidup manusia.
 Hal ini banyak dialami oleh negara yang
sedang berkembang.
 Manusia kemudian sadar bahwa hanya
merupakan bagian dari ekosistim.
 Mereka sadar bahwa hakekat kehidupan dan
kelangsungan eksistensinya, sangat tergantung
dari kondisi lingkungan atau habitatnya.
Sebaliknya habitat sangat tergantung pula pada
sikap manusia dalam mempengaruhi habitat atau
lingkungannya itu.
 Manusia akan menjaga agar keseimbangan sistim
ekologi tidak tergoncang.
 Keharmonisan dan keseimbangan lingkungan
dijaga.
 Dengan cara tersebut kelangsungan hidup dari
semua organisme terjamin termasuk manusia,
dalam hal ini manusia dapat dikatakan dalam
kondisi melestarikan lingkungan
Manusia mempunyai kesadaran dan tanggung

jawab atas tingkat kualitas lingkungan

hidupnya. Mereka berkeyakinan bahwa makin

tinggi kualitas lingkungan, makin banyak

keuntungan dan makin besar daya dukung

lingkungan hidup itu untuk dirinya


Manusia dengan usaha dan menggunakan alat

teknologi modern yang dimilikinya, sambil

memanfaatkan sumber daya alam lingkungannya,

juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan.

Jika manusia menempatkan pada posisi tersebut di

atas berarti dapat dikatakan bahwa manusia

dalam kondisi memperbaiki lingkungan.


 Sebagian besar sikap manusia di bumi ini
belum menunjukan ke arah perbaikan.
Mereka yang sekarang merusak lingkungan
disebut “salah didik”
 Pendidikan sekarang harus diarahkan kepada
pembentukan sikap dan perilaku sadar akan
kelestarian serta peningkatan kualitas
lingkungan hidup, demi kelangsungan hidup
manusia dan alam lingkungannya.
 Manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan
fisik.
 Alam mendikte atau menentukan macam
aktivitas manusia.
 Pendapat ini disebut Physis Determinis
 Manusia mempengaruhi lingkungan fisik.
 Manusia dapat berbuat sekehendaknya
terhadap linkungan hidupnya, dapat
mengubah dan menciptakan lingkungan
hidupnya sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya.
 Pendapat ini disebut Possibelisme
 Manusia dan lingkungan fisik saling
mempengaruhi.
 Dengan perkembangan waktu, kemajuan
teknologi dan perkembangan sosial budaya
dari masyarakat, maka berubah pula
pandangan orang mengenai hubungan
manusia dengan alam lingkungannya.
Orang berpendapat bahwa alam lingkungan
tidak lagi menentukan kegiatan manusia,
tetapi justru manusia dapat memilih
bagaimana bentuk usaha untuk
memanfaatkan sumber daya alam lingkungan
yang tersedia.
 Faktor primer adalah tingkat kebudayaan dan
teknologi manusia, kondisi alam lingkungan
hanyalah faktor sekunder.
 Akan tetapi di dalam alam modernpun tetap
ada rintangan-rintangan alam yang tidak
dapat dikalahkan oleh manusia walaupun
dibantu oleh ilmu dan teknologi mutakhir
yang dimilikinya.
 Manusia makin banyak mempunyai pilihan
kemungkinan-kemungkinan dalam
mengelola dan memanfaatkan alam
lingkungannya.
 Orang tidak lagi menganut Physis determinis
dan possibelisme tetapi Probibelisme.
 Hal ini karena manusia memiliki aspek-aspek
fisiologis, psikologis, ekonomi, politis,
spiritual dan sosiologis.
 Sedangkan alam lingkungan mempunyai
banyak sektor-sektor alam seperti cuaca,
iklim, air tawar, air laut, flora, fauna, geologi,
tanah dan bentuk-bentuk daratan.
 Secara potensial ada kemungkinan terdapat aksi
dan reaksi antara bagian-bagian tersebut dan
unsur sosial budaya dengan lingkungan alam.

 Keadaan lingkungan alam dan budaya


merupakan refleksi atau cermin dari hasil usaha
manusia dalam memanfaatkan sumber kekayaan
alam yang tersedia di dalam habitatnya atau
lingkungan hidupnya.
 Banyak kondisi lingkungan hidup yang telah
rusak di Indonesia.
 Hal tersebut merupakan petunjuk, bahwa sikap
dan perilaku dari kebanyakan manusia Indonesia
terhadap lingkungan sekitarnya, masih sebagai
pemanfaat atau pengusaha untuk dirinya sendiri,
tanpa memperhatikan kelestarian sumber daya
alam lingkungan hidupnya.
 Perkembangan industri berjalan dengan cepatnya
di Indonesia. Teknologi modern banyak
diterapkan untuk mendapatkan hasil sebesar-
besarnya.
 Bersamaan dengan kemajuan pembangunan dan
perkembangan industri, terjadi pula perubahan
lingkungan secara nyata.
 Perubahan tak jarang membawa serta efek
negatif yang tidak menguntungkan bagi
kelestarian lingkungannya.
 Masalah lingkungan hidup di Indonesia yang
dihadapi adalah perubahan konsep mental
manusia Indonesia.
 Tanpa disadari manusia Indonesia telah
menjadi manusia perusak alam
lingkungannya sendiri (penyebab deteriorasi).
 Mereka harus dirubah sikap mentalnya
menjadi manusia Indonesia pembangun
lingkungan hidupnya (pelestari lingkungan).
Jika mungkin harus meningkatkan kualitas
lingkungan (memperbaiki lingkungan),
sehingga dapat dinikmati oleh penghuninya,
dari generasi ke generasi.
 Perubahan konsep mental manusia tidak
dapat berjalan/berlangsung dalam satu hari,
akan tetapi memerlukan waktu panjang.
 Salah satu usaha untuk mempercepat
perubahan, adalah melalui pendidikan
lingkungan hidup kepada masyarakat
Indonesia sedini mungkin, baik melalui
pendidikan formal maupun pendidikan non
formal.

Anda mungkin juga menyukai