Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PROTEKSI LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH:

Garnis Jahrotun Nisa

Indah Novitasari

Lusi Nurhaeni

Nia Mirna

Ulfah Mulyawati

Wilda Sapitri

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN SERANG

TAHUN AJARAN 2018-2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, yang telah memberikan rahmat
dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Proteksi Lingkungan dan Produksi Bersih ini tepat pada waktunya. Adapun judul
yang di bahas penulis pada makalah ini adalah mengenai ‘’ Konsep Proteksi
Lingkungan ’’.
Makalah ini merupakan tugas kelompok. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah serta semua pihak yang ikut membantu dalam
pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 12 September 2018

penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..i

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………1

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………1

B. RUMUSAN MASALAH……………………….………………………………..2

C. TUJUAN……………………….…………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….3

A. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………..3
BAB III KESIMPULAN dan SARAN…………………………………………..10

A. KESIMPULAN………………………………………………………10

B. SARAN………………………………………………………………10

BAB IV DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………11


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup merupakan Anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi
sumber penunjang hidup bagi manusia dan makluk hidup lainnya demi
kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.

Lingkungan sekitar kita mengalami kerusakan karena lingkungan hidup


sekitar kita tidak dipelihara dengan baik sehingga lingkungan tercemar dan
rusak, maka manusia tidak mampu menghindar dari dampak negative yang
ditimbulkannya.

Menurut UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup bahwa kualitas limgkungan hidup yang semakin
menurun telah mengancam kelangsungan prikehidupan manusia dan
makhluk hidup lain nya, sehingga perlu dilakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh
semua pemangku kepentingan.

Pasal 1 angka 1 UUPPLH menyatakan bahwa Lingkungan Hidup adalah


kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Menurut Munadjat Danusaputo, lingkungan atau lingkungan
hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya
manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang di mana
manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan
manusia dan jasad-jasad hidup lainnya. Otto Soemarwoto berpendapat
bahwa lingkungan hidup diartikan sebagai ruang yang ditempati suatu
makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya.

Pengendalian dampak lingkungan hidup merupakan upaya untuk melakukan


tindakan pengawasan terhadap suatu aktivitas yang dilakukan oleh setiap
orang terutama perusahaan-perusahaan yang menimbulkan dampak besar
tehadap lingkungan. Dalam hal ini dampak lingkungan hidup diartikan
sebagai pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yng diakibatkan oleh
suatu usaha dan/atau kegiatan.

Oleh karena itu upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup


menjadi kewajiban bagi negara, pemerintah, dan seluruh pemangku
kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar
lingkungan hidup Indonesia dapat tetap menjadi sumber dan penunjang
hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lain.

Pada akhirnya kehidupan umat manusia menjadi terancam. Ketika


lingkungan telah mengalami kerusakan, kita baru menyadari pentingnya
pelestarian lingkungan. Kita sadar bahwa apa yang dilakukan pada masa
lalu adalah suatu kekeliruan yang besar. Dahulu manusia selalu berfikir apa
yang dapat saya ambil dari lingkungan. Manusia merasa seolah-olah dirinya
berada di luar lingkungan.

Peningkatan kesadaran dan wujud kepedulian lingkungan pada masyarakat


dewasa ini terus berkembang hingga sekarang. Manusia semakin menyadari
pentingnya pelestarian bagi kelangsungan hidupnya, baik untuk masa
sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.

Manusia memang terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan


hidupnya. Tetapi, tidak berarti harus merusak dan mencemari lingkungan
sehingga mengancam kelestarian kehidupan dan mengurangi hak generasi
yang akan datang. Oleh karena itu yang harus kita lakukan pelestarian
lingkungan Artinya tetap membangun untuk meningkatkan kesejahteraan
tanpa mengurangi hak generasi yang akan datang.

Tanggung jawab siapa yang melakukan kerusakan lingkungan hidup dan


usaha untuk melestarikan lingkungan hidup, Cara-cara melestarikan
lingkungan adalah tanggung jawab Pemerintah maupun setiap individu.

Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam


kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, serta
pemanasan global yang semakin meningkat yang mengakibatkan perubahan
iklim dan hal ini akan memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup.
Untuk itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.
Pengelolaan lingkungan hidup memberikan kemanfaatan ekonomi, sosial,
dan budaya serta perlu dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian,
demokrasi lingkungan, desentralisasi, serta pengakuan dan penghargaan
terhadap kearifan lokal dan kearifan lingkungan, sehingga lingkungan hidup
Indonesia harus dilindungi dan dikelola dengan baik berdasarkan asas
tanggung jawab negara, asas keberlanjutan, dan asas keadilan.

Adapun masalah lingkungan sendiri pada hakikatnya dapat didefinisikan


secara mendasar sebagai “perubahan dalam lingkungan hidup secara
langsung maupun tidak langsung yang dapat menyebabkan akibat negatif
terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia”. Lingkungan yang tercemar
secara langsung atau tidak langsung, lambat laun akan mengakibatkan
kerusakan lingkungan.

Fungsi peran serta di bidang lingkungan hidup menurut Koesnadi adalah,


Peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup mempunyai
jangkauan luas. Peran serta tersebut tidak hanya meliputi peran serta
individu yang terkena berbagai peraturan atau keputusan administratif, akan
tetapi meliputi pula peran serta kelompok dan organisasi dalam masyarakat.
Peran serta efektif dapat melampaui kemampuan seseorang, baik dari sudut
kemampuan keuangan.

Keberadaan sumberdaya alam, air, tanah dan sumberdaya yang lain


menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa
udara dan air. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan
sumberdaya alam, yang berupa tanah, air dan udara dan sumberdaya alam
yang lain yang termasuk kedalam sumberdaya alam yang terbarukan
maupun yang tidak terbarukan. Namun demikian harus disadari bahwa
sumberdaya alam yang kita perlukan mempunyai ke terbatasan di dalam
banyak hal, yaitu keterbatasan tentang ketersediaan menurut kuantitas dan
kualitasnya.

Banyak hal dari kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh perusahaan,


apabila pengaruh tersebut positif, tentu saja tidak perlu dirisaukan, akan
tetapi yang terjadi justru pengaruh negatif yang merugikan masyarakat,
misalnya kerugian masyarakat akibat kerusakan lingkungan yang terjadi
karena perusahaan telah membuang limbah secara sembarangan kesungai,
laut akibatnya pencemaran semakin meluas dan menyebabkan terganggunya
ekosistem hayati disamping gangguan kesehatan bagi masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan hidup?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup?
3. Apa saja upaya pelestarian lingkungan?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui definisi lingkungan hidup.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan terjadinya kerusakan
pada lingkungan hidup.
3. Untuk mengetahui apa saja upaya pemeliharaan lingkungan hidup.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Lingkungan Hidup


Lingkungan adalah semua yang ada disekitar manusia baik itu abiotik
maupun biotik. Lingkungan hidup adalah semua yang ada di sekitar
manusia baik itu abiotik maupun biotik yang mendukung pemenuhan
keperluan hidup manusia. Lingkungan hidup merupakan ruang kehidupan
yang terdiri beberapa komponen yang saling berinteraksi secara seimbang.
Proses interaksi ini disebabkan oleh fungsi yang berbeda dari masing-
masing setiap individu makhluk hidup dan berusaha menjaga dan
mempertahankan eksistensi dan fungsinya.

Emil Salim mendifinisikan lingkungan hdup sebagai : “Segala benda,


kondisi, keadaan, dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita
tempati, dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia’’
Hal serupa dikemukakan oleh Soemarwoto, namun dalam perspektif yang
berbeda, bahwa : “Lingkungan adalah jumlah semua benda kondisi yang ada
dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Secara
teoritis ruang itu tdak terbatas jumlahnya, oleh karena misalnya matahari
dan bintang termasuk di dalamnya’

Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk


memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampunglingkungan
hidup. Kemapuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk lainnya, disebut daya dukung lingkungan hidup,
sedangkan daya tamp lingkungan hidup hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energy, dan/atau komponen lain yang
masuk atau dimasukan ke dalamnya.

Konsep Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan hidup yang baik dan


sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab negara.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaanya
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4, Undang - Undang No.32 Tahun
2009 meliputi ruang lingkup sebagai berikut :

a. Perencanaan

b.Pemanfaatan

c. Pengendaliaan

d. Pemeliharaan

e. Pengawasan

f. Penegakan hukum.

Berdasarkan aturan tersebut diatas, maka setiap kegiatan yang berdampak


pada lingkungan hidup harus didasarkan pada perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan yang jelas, serta harus adanya konsep
pengawasan dan penegakan hukum yang tegas.

Komponen yang terdapat di dalam ruang kehidupan tersebut adalah :


1. Lingkungan fisik (anorganik), lingkungan yang terdiri dari gaya kosmik
dan fisigeografis : tanah, udara, air, radisai, gaya tarik, ombak dan
sebagainya.
2. Lingkungan biologi (organic), segala sesuatu yang bersifat biotis. Seperti
tumbuhan
3. Lingkungan sosial, terdiri dari :
a. Fisiososial, yaitu yang meliputi kebudayaan materiil : peralatan,
senjata, mesin, gedung dan sebagainya
b. Biososial manusia dan bukan manusia, yaitu manusia dan interaksi
terhadap sesamanya dan hewan beserta tumbuhan domestik dan semua
bahan yang digunakan manusia yang berasal dari sumber organik.
Seperti manusia yang memelihara tumbuhan dirumahnya
c. Psikososial, yaitu yang berhubungan dengan tabiat bathin manusia,
seperti sikap, pandangan, keinginan, keyakinan. Hal ini terlihat dari
kebiasaan, agama, ideology, bahasa dan lain-lain.
d. Lingkungan komposit, yaitu lingkungan yang diatur secara
institusional, berupa lembaga- lembaga masyarakat
B. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan factor penyebabnya,bentuk kerusakan lingkungan hidup
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda
Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup.
Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi
Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan
kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk mukabumi. Peristiwa alam
lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Letusan gunung berapi


Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi
yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung
berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan
pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang
dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang
dilalui.
4) Gas yang mengandung racun, karbon monoksida (CO), nitrogen
monoksida (NO), dan nitrogen dioksida (NO2)
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa
perumahan,
dan lain-lain.

b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar
samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun
manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya
gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa
berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan
tsunami
(gelombang pasang).

c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan
tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan
udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik
dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah
di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea
dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi
bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang
tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar
terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin
topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan
hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan akibat kerusakan
lingkungan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia


Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar
dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia
dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern
seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan
manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan
generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia
membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia,
antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara)
sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai
dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya
hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak


langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara
lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

C. Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup


Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa
ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau
pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari
balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk
menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar
manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu
kita kelak. Berikut ini adalah beberapa upaya untuk melestarikan
lingkungan hidup :
1. Menjaga kelestarian air
Setiap mahluk hidup memerlukan air, karena air merupakan sumber
kehidupan bahkan pada manusia komponen terbesar penyusun tubuh
adalah 80% air. Manusia memerlukan air bersih untuk dikonsumsi.
Hewan memerlukan air untuk mandi dan minum. Tumbuhan memerlukan
air untuk pertumbuhan dan kesuburannya. Kelestarian air dapat dijaga
dengan cara antara lain:
1) Tidak membuang sampah sembarangan.
2) Melakukan kegiatan penghijauan atau penanaman pohon.
3) Menggunakan air secukupya sesuai dengan keperluan saja.
4) Air bekas cucian dan mandi diusahakan tidak langsung meresap ke
dalam tanah, namun dialirkan ke saluran pembuangan.

2. Menjaga Kelestarian Udara


Udara sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap mahluk hidup
memerlukan udara terutama untuk bernafas. Udara perlu dijaga
kebersihannya. Asap pabrik atau gas buangan kendaraan bermotor dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.Untuk mengurangi hal
tersebut bisa dengan menggunakan cerobong udara di pabrik-pabrik
besar atau untuk kendaraan bermotor dengan menciptakan mesin-mesin
berbahan bakar organik. Untuk mengurangi terjadinya pencemaran udara
sebaiknya di kanan-kiri jalan raya ditanami pohon. Kamu juga harus ikut
serta menjaga kebersihan udara.

3. Menjaga Kesuburan Tanah


Tanah merupakan tempat hidup bagi mahluk hidup. Semua hasil
perkebunan, pertanian, pertambangan dan hasil bumi lainnya berasal dari
tanah. Tanah yang subur dapat menghasilkan tanaman yang baik. Tanah
yang tandus perlu diolah agar menjadi subur. Sampah dari daun bagus
untuk meningkatkan kesuburan tanah (kompos). Untuk menjaga
kelestarian tanah, tanamilah tanah kosong di sekitarmu agar tidak
menjadi tandus. Gunakan selalu pupuk oragnik agar unsur hara dan
kesuburan tanah terjaga. Contoh sampah organik daun-daun (kompos),
sisa-sisa makanan dan sebagainya.

4. Melestarikan Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga
kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan
hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia
merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan.
Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi,
sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan
produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan
menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.

5. Meletarikan Flora dan Fauna yang Ada di Lingkungan Hidup


Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia,
hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata
rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam
kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal
yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya


memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan
mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang
dilakukan pemerintah antara lain:
1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur
tentang Tata Guna Tanah.
2. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,
tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
a. Menanggulangi kasus pencemaran.
b. Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
c. Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
d. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di
sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Untuk
menciptakan lingkungan hidup yang asri dan nyaman maka
masyarakat dan pemerintah harus menjalin kerjasama yang baik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah semua yang ada di sekitar manusia baik itu abiotik
maupun biotik yang mendukung pemenuhan keperluan hidup manusia.
Kerusakan lingkungan hidup disebabkan oleh dua faktor yaitu akibat
peristiwa alam dan akibat perbuatan manusia. Upaya untuk melestarikan
lingkungan hidup yaitu dengan cara menjaga kelestarian air, menjaga
kelestarian tanah, menjaga kelestarian udara, menjaga kelestarian hutan, dan
menjaga kelestarian flora dan fauna yang ada di lingkungan hidup. Sebagai
warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Oleh karena itu, masyarakat dan pemerintah
harus menjalin kerjasama yang baik untuk menciptakan lingkungan hidup
yang asri dan nyaman.

B. Saran
Dengan mengetahui definisi lingkungan hidup, faktor apa saja yang
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup dan upaya untuk
melestarikan lingkungan hidup, diharapkan kita dapat mengaplikasikan
perbuatan-perbuatan yang dapat memelihara dan melestarikan lingkungan
hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA

Yudhistira, Bri. 2012. Lingkungan Hidup dan Pelestarian.


www.Briyudistira.blogspot.com/lingkungan+hidup+dan+pelestarian (diakses
pada tanggal 24 Novemver 2012).

Karis. 2012. Cara Pemeliharaan Lingkungan


www.karis.blogspot.com/cara+pemeliharaan+lingkungan. (diakses pada tanggal
23 November 2012).

Karis. 2012. Cara Memelihara Lingkungan. www.karis.blogspot.com/cara-


pemeliharaan-lingkungan . (diakses pada tanggal 25 November 2012)

Rismawati. 2012. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup.


www.rismawati.blogspot.com/ FahtorFaktor+Penyebab+Kerusakan
Lingkungan+Hidup . (diakses pada tanggal 23 November 2012).

Junida sidabutar. 2012. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup.


www.junida.blogspot.com/upaya+pelestarian+lingkungan+hidup (diakses pada
tanggal 24 November 2012).

Anonim. 2012. Lingkungan Hidup dan Pelestarian.


www.godangisina.blogspot.com/lingkungan-hidup-dan-pelestarian. (diakses 25
November 2012)

Anonim. 2009. Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup.


www.wahanageo.blogspot.com/ Upaya-Pemeliharaan-Lingkungan-Hidup
(diakses pada tanggal 23 November 2012.

Anda mungkin juga menyukai