Disusun oleh :
Okta Miliani (192110101007)
Disusun oleh :
Okta Miliani (192110101007)
Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, Laporan Praktikum yang berjudul “Identifikasi dan
Pengawetan Lalat” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian Laporan Praktikum ini, penulis banyak mengalami
kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.
Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan
Praktikum ini dapat terselesaikan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Rahayu Sri Pujiati, S.KM., M.Kes.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Industri sekaligus
pembimbing dalam penyelesaian tugas ini.
2. Teman – teman angkatan 2019 yang selalu memberi motivasi dan turut
membantu dengan saling berdiskusi.
Penulis sadar dalam pembuatan Laporan Praktikum ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun, guna pembuatan Laporan Praktikum yang lebih baik lagi
di masa yang akan datang. Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dosen, peserta didik dan
setiap mahasiswa yang membaca Laporan Praktikum yang berjudul “Identifikasi
dan Pengawetan Lalat”. Semoga Laporan Praktikum ini bermanfaat untuk setiap
yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 2
BAB II METODE PENELITIAN ........................................................................ 3
2.1 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 3
2.2 Waktu dan Pelaksanaan Praktikum .......................................................... 3
2.2.1 Waktu dan Tempat Praktikum .......................................................... 3
2.2.2 Pelaksanaan Praktikum ..................................................................... 3
2.3 Alat dan Cara Penangkapan Vektor Lalat ................................................ 3
2.3.1 Alat Penangkapan Vektor Lalat ........................................................ 3
2.3.2 Cara Penangkapan Vektor Lalat........................................................ 4
2.4 Alat dan Bahan Praktikum ....................................................................... 4
2.4.1 Alat Praktikum .................................................................................. 4
2.4.2 Bahan Praktikum ............................................................................... 5
2.5 Langkah-Langkah Praktikum ................................................................... 6
2.5.1 Memabuat format pengukuran .......................................................... 6
2.5.2 Mematikan Lalat ............................................................................... 6
2.5.3 Mengawetkan Lalat ........................................................................... 6
2.5.4 Menyimpan Lalat .............................................................................. 7
2.5.5 Pembuatan Video dan Laporan Praktikum ....................................... 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 8
ii
3.1 Hasil Identifikasi Lalat ............................................................................. 8
3.1.1 Musca domestica (Lalat Rumah) ..................................................... 8
3.1.2 Lucilia sericata (Lalat Hijau) .......................................................... 10
3.1.3 Sarcophaga carssipalpis (Lalat Daging) ........................................ 13
3.1.4 Stomoxys calcitrans (Lalat Kandang) ............................................. 16
3.2 Daur Hidup Lalat .................................................................................... 18
3.3 Hambatan ................................................................................................ 19
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 20
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 20
4.2 Saran ....................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22
LAMPIRAN ......................................................................................................... 23
Pencarian Lalat .................................................................................................. 23
Jenis Lalat Yang Ditemukan ............................................................................. 24
Alat dan Bahan Praktikum ................................................................................ 26
Pelaksanaan Praktikum...................................................................................... 31
Hasil Akhir Praktikum....................................................................................... 32
Hasil Video Praktikum ...................................................................................... 33
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
adanya tempat yang cocok untuk ditinggalinya (Dewi, 2007). Melihat begitu
banyak masalah kesehatan yang disebabkan oleh lalat maka diperlukan
pengendalian dan pencegahan bertambahnya populasi lalat dalam upaya
meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat. Pengendalian ini dapat
dilakukan dengan bahan kimia maupun secara alami seperti dengan
menggunakan umpan. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi lalat agar lebih
mengetahui keberdaan beserta morfologinya yang berperan dalam penularan
penyakit.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi dan
mengetahui cara pengawetan lalat.
2
BAB II
METODE PENELITIAN
3
c. Toples
d. Plastik
ii. Cara Penangkapan Vektor Lalat
Penangkapan vektor lalat dilakukan secara langsung
menggunakan tangan (hand collecting) yang telah terpasang oleh sarung
tangan, kemudian vektor dimasukkan kedalam plastik dan disimpan di
dalam toples. Beberapa jenis lalat ditemukan di berbagai tempat yang
berbeda antara lain sebagai berikut :
a. Lalat Musca domestica (lalat rumah)
Lalat jenis Musca domestica ditemukan di kediaman penulis
tepatnya didepan rumah dengan memberikan umpan potongan ikan
sehingga lalat berkerumun pada potoongan ikan tersebut.
b. Lalat Lucilia sericata (lalat hijau)
Lalat jenis Lucilia sericata ditemukan di tempat dan waktu
yang sama dengan ditemukannya lalat Musca domestica, yakni di
kediaman penulis tepatnya didepan rumah dengan memberikan
umpan potongan ikan sehingga lalat berkerumun pada potoongan
ikan tersebut.
c. Lalat Sarcophaga carssipalpis (lalat daging)
Lalat jenis Sarcophaga carssipalpis ditemukan di kandang
sapi milik Ibu Rusmini tepatnya ditemukan di sekitar sapi.
d. Lalat Stomoxys calcitrans (lalat kandang)
Lalat jenis Stomoxys calcitrans ditemukan di tempat yang
sama ditemukannya lalat jenis Sarcophaga carssipalpis, yakni di
kandang sapi milik Ibu Rusmini tepatnya ditemukan di sekitar sapi.
4
b. Masker
c. Sarung tangan
d. Kaca pembesar
e. Tissue
f. Penggaris
g. Bolpoin
h. Kertas
i. Wadah plastic
j. Penjepit (sebagai pengganti pinset)
2. Alat untuk menyimpan/mengemas lalat
a. Figura
b. Spidol
c. Gunting
d. Bolpoin warna
2.4.2 Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan dalam praktikum vektor lalat adalah :
1. Bahan untuk mematikan dan mengawetkan lalat
a. Formalin
b. Lalat rumah (Musca domestica)
c. Lalat hijau (Lucilia sericata)
d. Lalat daging (Sarcophaga carssipalpis)
e. Lalat kandang (Stomoxys calcitrans)
2. Bahan untuk menyimpan/mengemas lalat
a. Lalat yang telah diawetkan
b. Kertas lipat
c. Gliter
d. Double tip
5
2.5 Langkah-Langkah Praktikum
2.5.1 Memabuat format pengukuran
Format pengukuran dibuat untuk mempermudah peneliti ketika
mengukur morfologi vektor lalat. Format pengukuran ini berebentuk
tabel, tabel kebawah berisikan panjang dan lebar morfologi tiap-tiap
tubuh lalat mulai dari kepala hingga kaki belakang lalat. Tabel
kesamping berisikan jenis lalat yang ditemukan. Format pengukuran
morfologi ini dapat dibuat sembari menunggu lalat yang dijemur kering.
2.5.2 Mematikan Lalat
Langkah-langkah dalam mematikan lalat pada praktikum kali ini
adalah :
a. Menyiapkan seluruh alat dan bahan untuk praktikum pematian dan
pengawetan lalat.
b. Menggunakan masker dan sarung tangan untuk perlindungan diri
saat praktikum.
c. Menuangkan formalin pada wadah secukupnya.
d. Memasukkan lalat kedalam formalin (tutup wadah dengan rapat).
e. Tunggu sekitar 5 menit agar lalat benar-benar mati.
f. Setelah lalat mati, ambil lalat dan letakkan pada tissue. Kemudian
jemur hingga kering.
g. Setelah lalat kering, dapat dilakukan pengukuran morfologi lalat.
2.5.3 Mengawetkan Lalat
Langkah-langkah dalam mengawetkan lalat pada praktikum kali
ini adalah :
a. Menyiapkan lalat yang sudah mati, kertas dan kutek bening.
b. Mengambil lalat menggunakan penjepit secara perlahan agar tidak
patah.
c. Memposisiskan lalat yang telah mati dalam bentuk yang sempurna
diatas kertas.
d. Setelah itu, mengolesi lalat yang sudah dalam posisi sempurna
dengan kutek bening.
6
e. Kemudian, gunting kertas berbentuk lingkatran.
f. Menyimpan lalat yang telah diawetkan dengan baik.
2.5.4 Menyimpan Lalat
Langkah-langkah dalam menyimpan lalat pada praktikum kali ini
adalah :
a. Lalat yang telah diidentifikasi dan diawetkan harus disimpan
dengan baik.
b. Penyimpanan lalat yang dilakukan adalah tipe kering yang sudah
diolesi kutek bening, kemudian di susun dalam figura .
c. Tiap lalat yang ada pada kertas berbentuk lingkaran dilekatkan
menggunakan double tip pada figura, kemudian dihias sesuai
keinginan.
d. Figura yang berisikan lalat yang telah dihias dapat dipajang
didinding.
2.5.5 Pembuatan Video dan Laporan Praktikum
1. Pembuatan video
Video dibuat selama praktikum berlangsung, kemudian
melalui proses editing video diedit agar lebih menarik. Setelah itu
video di upload pada akun youtube penulis, berikut adalah link video
praktikum identifikasi dan pengawetan lalat :
https://youtu.be/I97fC5TZlig
2. Pembuatan Laporan Praktikum
Laporan Praktikum disusun setelah seluruh kegiatan
praktikum selesai dilaksanakan. Laporan dibuat sesuai modul
Laporan Praktikum yang telah diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah Pengendalian Vektor dan Rodent.
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kepala
Sayap
Kaki Ekor
1. Klasifikasi
Klasifikasi dari Lalat Rumah (Musca domestica) menurut
(Borror et.al, 1992) adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Klasifikasi Musca domestica (Lalat Rumah)
8
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insecta
Ordo Diptera
Familia Muscidae
Genus Musca
2. Ciri-ciri
Musca domestica memiliki warna tubuh abu-abu kehitaman,
pada bagian abdomen lalat rumah berwarna kuning orange dan cokelat
tua diujungnya. Pada bagian permukaan atas thorax terdapat 4 garis
berwarna hitam. Kepala besar hampir selebar badan berwarna cokelat
gelap, memiliki sepasang mata yang menonjol besar dan terpisah.
Sayapnya tipis tembus cahaya dan berpangkal kekuningan (Putri, 2015).
Lalat ini memiliki tiga pasang kaki (depan, tengah, belakang). Musca
domestica memiliki bulu yang hampir tidak terlihat ditubuhnya.
3. Morfologi
1) Dewasa 1
a. Panjang kepala : 0,1 cm
b. Lebar kepala : 0,3 cm
c. Panjang badan : 0,6 cm
d. Lebar badan : 0,3 cm
e. Panjang sayap : 0,5 cm
f. Lebar sayap : 0,2 cm
g. Panjang kaki depan : 0,3 cm
h. Panjang kaki tengah : 0,3 cm
i. Panjang kaki belakang : 0,4 cm
9
2) Dewasa 2
a. Panjang kepala : 0,1 cm
b. Lebar kepala : 0,3 cm
c. Panjang badan : 0,6 cm
d. Lebar badan : 0,3 cm
e. Panjang sayap : 0,4 cm
f. Lebar sayap : 0,2 cm
g. Panjang kaki depan : 0,3 cm
h. Panjang kaki tengah : 0,3 cm
i. Panjang kaki belakang : 0,4 cm
4. Kebiasaan Hidup
Lalat jenis Musca domestica banyak ditemui dilingkungan
sekitar rumah, lalat ini paling mudah ditemui karena tersebar diberbagai
tempat. Lalat rumah kerap kali hinggap di berbagai tempat, makanan,
perabotan, daun hingga sampah. Musca domestica banyak ditemukan
saat pagi dan siang saat malam cenderung jarang melihat lalat ini. Selain
itu lalat ini merupakan lalat yang paling sering masuk kerumah-rumah
penduduk dan hinggap dimakanan yang terbuka maupun tertutup namun
berbau.
Kepala Sayap
Ekor
Kaki
10
Gambar 4 Hasil Identifikasi Lucilia sericata tampak belakang
1. Klasifikasi
Klasifikasi dari Lalat Hijau (Lucilia sericata) menurut (Borror
et.al, 1992) adalah sebagai berikut :
Tabel 2 Klasifikasi Lucilia sericata (Lalat Hijau)
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Hexapoda
Ordo Diptera
Familia Calliphoridae
Genus Lucilia
2. Ciri-ciri
Lucilia sericata memiliki tubuh berwarna hijau kebiruan
metalik, tubuh tertutup denagn bulu-bulu pendek keras dan letaknya
jarang-jarang. Thorax berwarna hijau metalik kecoklatan, abdomen
berwarna hijau metalik dan memiliki garis-garis tranversal. Bagian
mulut berwarna kekuningan. Memiliki sepatang mata berwarna merah
bata dan berukuran besar. Sayap berwarna bening dan terdapat
11
corak/guratan (Putri, 2015). Karena warnanya yang mencolok lalat hijau
terlihat memiliki tubuh yang mengkilap.
3. Morfologi
1) Dewasa 1
a. Panjang kepala : 0,2 cm
b. Lebar kepala : 0,4 cm
c. Panjang badan : 1,1 cm
d. Lebar badan : 0,4 cm
e. Panjang sayap : 0,9 cm
f. Lebar sayap : 0,3 cm
g. Panjang kaki depan : 0,3 cm
h. Panjang kaki tengah : 0,4 cm
i. Panjang kaki belakang : 0,7 cm
2) Dewasa 2
a. Panjang kepala : 0,2 cm
b. Lebar kepala : 0,3 cm
c. Panjang badan : 0,9 cm
d. Lebar badan : 0,4 cm
e. Panjang sayap : 0,7 cm
f. Lebar sayap : 0,3 cm
g. Panjang kaki depan : 0,3 cm
h. Panjang kaki tengah : 0,4 cm
i. Panjang kaki belakang : 0,6 cm
3) Dewasa 2
a. Panjang kepala : 0,2 cm
b. Lebar kepala : 0,4 cm
c. Panjang badan : 0,7 cm
d. Lebar badan : 0,4 cm
e. Panjang sayap : 0,7 cm
f. Lebar sayap : 0,2 cm
g. Panjang kaki depan : 0,3 cm
12
h. Panjang kaki tengah : 0,4 cm
i. Panjang kaki belakang : 0,5 cm
4. Kebiasaan Hidup
Lalat jenis Lucilia sericata berhabitat diberbagai tempat mulai
di tumbuh-tumbuhan, tumpukan sampah, pasar dan peternakan. Lalat
hijau sering hinggap di ikan atau hewan-hewan laut seperti cumi-cumi,
udang, kerrang dan lain sebagainya. Lucilia sericata akan hinggap pada
ikan atau daging yang terbuka, makanan yang memiliki bau amis dapat
mengundang datangnya lalat hijau. Ketika pagi dan siang lalat hijau
dapat dijumpai di lingkungan sekitar dan tempat-tempat umum yang
menjual makanan, tempat dimana adanya sampah juga tempat lembab
dan kotor. Ketika menjelang sore atau malam hari lalat ini dapat
dijumpai di dedaunan atau tanaman-tanaman.
Kepala
Badan
Sayap
Kaki
Ekor
13
Gambar 6 Hasil Identifikasi Sarcophaga carssipalpis tampak belakang
1. Klasifikasi
Klasifikasi dari lalat daging (Sarcophaga carssipalpis) menurut
(Borror et.al, 1992) adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Klasifikasi Sarcophaga carssipalpis (Lalat Daging)
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insecta
Ordo Diptera
Familia Sarcophagidae
Genus Sarcophaga
2. Ciri-ciri
Sarcophaga carssipalpis memiliki warna abu-abu dengan garis
hitam memanjang pada thorax, pada bagian perut berbentuk papan catur
(Putri, 2015). Lalat daging memiliki bulu di seluruh tubuhnya, memiliki
sepasang mata berwarna hitam dan besar. Bagian ekor berwana hitam
keabu-abuan. Memiliki sayap berwarna bening, terdapat garis pada
sayap dan diujung sayap dekat tubuh berwarna kuning.
14
3. Morfologi
1) Dewasa 1
a. Panjang kepala : 0,2 cm
b. Lebar kepala : 0,3 cm
c. Panjang badan : 0,7 cm
d. Lebar badan : 0,3 cm
e. Panjang sayap : 0,7 cm
f. Lebar sayap : 0,2 cm
g. Panjang kaki depan : 0,2 cm
h. Panjang kaki tengah : 0,4 cm
i. Panjang kaki belakang : 0,4 cm
2) Dewasa 2
a. Panjang kepala : 0,1 cm
b. Lebar kepala : 0,2 cm
c. Panjang badan : 0,5 cm
d. Lebar badan : 0,2 cm
e. Panjang sayap : 0,6 cm
f. Lebar sayap : 0,1 cm
g. Panjang kaki depan : 0,2 cm
h. Panjang kaki tengah : 0,2 cm
i. Panjang kaki belakang : 0,3 cm
4. Kebiasaan Hidup
Lalat Sarcophaga carssipalpis memiliki kebiasaan hidup sesuai
namanya yakni lalat daging, lalat ini banyak ditemukan di pasar-pasar
yang menjual daging dan ikan. Selain itu, juga dapat ditemukan di
hewan-hewan ternak seperti sapi, kambing dan lain-lain yang mana
mereka kerap kali menghisap darah dari hewan mamalia ini. Lalat ini
juga dapat kita jumpai di tempat penimbangan ikan hasil tangkapan
nelayan juga pada pasar hewan ternak seperti pasar sapi.
15
3.1.4 Stomoxys calcitrans (Lalat Kandang)
1. Klasifikasi
Klasifikasi dari Stomoxys calcitrans (Lalat Kandang) adalah
sebagai berikut :
Tabel 4 Klasifikasi Stomoxys calcitrans (Lalat Kandang)
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
16
Kelas Insecta
Ordo Diptera
Familia Muscidae
Genus Stomoxys
2. Ciri-ciri
Stomoxys calcitrans memiliki bentuk tubuh mirip lalat Musca
domestica yang membedakan adalah tipe mulut (Afriyanda et al., 2019).
Bentuk abdomen oval moncong, sayap berwarna cokelat terang.
Memiliki sepasang mata besar berwarna merah gelap. Badan berwarna
hitam keabu-abuan dan bagian kaki lalat Stomoxys calcitrans memiliki
bulu.
3. Morfologi
1) Dewasa 1
a. Panjang kepala : 0,3 cm
b. Lebar kepala : 0,5 cm
c. Panjang badan : 1,4 cm
d. Lebar badan : 0,5 cm
e. Panjang sayap : 1,2 cm
f. Lebar sayap : 0,4 cm
g. Panjang kaki depan : 0,4 cm
h. Panjang kaki tengah : 0,6 cm
i. Panjang kaki belakang : 0,8 cm
2) Dewasa 2
a. Panjang kepala : 0,2 cm
b. Lebar kepala : 0,4 cm
c. Panjang badan : 0,6 cm
d. Lebar badan : 0,5 cm
17
e. Panjang sayap : 0,8 cm
f. Lebar sayap : 0,2 cm
g. Panjang kaki depan : 0,3 cm
h. Panjang kaki tengah : 0,4 cm
i. Panjang kaki belakang : 0,5 cm
4. Kebiasaan Hidup
Lalat kandang sesuai namanya banyak ditemukan di kandang
terutama kandang sapi dan tempat pengumpulan kotoran kotoran sapi.
Lalat ini sangat jarang masuk rumah-rumah karena Sebagian besar lalat
ini ada dan berkembang biak di kandang.
18
telur selama hidupnya. Setiap kali bertelur lalat meletakkan telur secara
berkelompok, setiap kelompoknya mengandung 75-100 telur. Umur lalat di
alam diperkirakan sekitar dua minggu.
3.3 Hambatan
Pelaksanaan praktikum identifikasi dan pengawetan lalat ini mengalami
beberapa hambaran antara lain :
1) Proses pencarian dan penangkapan vektor lalat cukup sulit, karena
gerakan lalat yang cukup lincah mengakibatkan dalam
penangkapannnya diperlukan langkah yang cepat agar dapat
menangkap vektor lalat.
2) Ketika menangkapnya juga perlu hati-hati karena akan merusak
morfologinya atau mati.
3) Lalat yang telah ditangkap saat akan digunakan praktikum kabur.
4) Morfologi lalat yang kecil (terutama bagian kaki) mudah patah
sehingga sulit untuk menata dalam bentuk sempurna.
5) Praktikum dilakukan secara mandiri (online) karena adanya
pandemi Covid-19.
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Praktikum ini mengghasilkan empat jenis lalat yakni Lalat rumah
(Musca domestica), Lalat hijau (Lucilia sericata), Lalat daging (Sarcophaga
carssipalpis) dan Lalat kandang (Stomoxys calcitrans). Hal yang paling nampak
pada keempat jenis kecoa ini adalah morfologinya. Mulai dari bentuk Musca
domestica yang memiliki struktur tubuh lebih kecil, Lucilia sericata dengan
tubuh yang memiliki sekat jelas dan cenderung lebih besar dari lalat pada
umumnya, Sarcophaga carssipalpis yang memiliki bagian berut seperti papan
catur dan Stomoxys calcitrans dengan bentuk bagian abdomen lebih lancip.
Berdasarkan warna keempat jenis lalat yang ditemukan memiliki warna
yang hampir mirip, namun ada yang berbeda pula. Lalat Rumah memiliki warna
hitam keabu-abuan dan warna kuning oranye bagian abdomennya. Lalat Daging
berwarna hitam keabu-abuan juga, namun cenderung lebih gelap. Lalat
Kandang memiliki warna hampir sama dengan Lalat Rumah dan Lalat Daging.
Berbeda dengan sebelumnya Lalat Hijau Lalat Hijau memiliki warna yang
mecolok yakni hijau metalik kebiruan. Menurut hasil pengukuran praktikum
identifikasi dan pengawetan lalat, lalat jenis Stomoxys calcitrans dewasa
memiliki ukuran morfologi lebih besar dibandingkan dengan jenis lalat lain,
disusul dengan Lucilia sericata yang juga memiliki ukuran morfologi cukup
besar pada urutan kedua. Sedangkan untuk lalat jenis Sarcophaga carssipalpis
dan Musca domestica memiliki ukuran morfologi lebih kecil dari kedua lalat
sebelumnya.
Praktikum ini dilakukan melalui lima tahap yakni mencari vektor lalat,
mematikan vektor lalat, mengawetkan vektor lalat, menyimpan atau mengemas
vektor lalat dan membuat video beserta laporan praktikumnya. Melalui berbagai
tahap penulis menjadi lebih mengerti mengenai jenis vektor lalat beserta
perbedaan ciri dan morfologinya. Penulis juga mengetahui lebih detail tempat
ditemukannya berbagai jenis lalat. Tempat tinggal tiap vektor lalat juga
20
berbeda-beda namun ada kesamaan dari semua tempat tersebut yakni semua
lalat juga berada di tempat yang kotor dan memiliki bau menyengat. Pada proses
pencarian lalat penulis mencari dibeberapa tempat untuk mendapatkan jenis
lalat yang berbeda dan juga melakukan metode pemberian umpan pada lalat.
Dilanjutkan kegiatan mematikan kecoa dengan cara direndam di formalin.
Setelah seluruh kecoa mati agar lebih awet, maka dioleskan kutek pada tubuh
kecoa yang telah diposisikan dengan rapi pada kertas yang kemudian dipotong
berbentuk lingkaran. Lalat yang telah melaui proses pengawetan dapat di hias
di dalam figura dan simpan dengan baik atau digunakan sebagai hiaan dinding.
4.2 Saran
Melalui laporan praktikum ini diharapkan masyarakat dan khususnya
untuk penulis sendiri mampu melakukan pengendalian vektor lalat setidaknya
dilingkup rumah masing-masing. Mengingat berbagai ancaman kesehatan yang
disebabkan oleh vektor lalat, hendaknya masyarakat lebih berhati-hati dengan
keberadaan vektor tersebut. Hal utama yang perlu dilakukan adalah menjaga
kebersihan dan sanitasi guna untuk mencegah maupun mengurangi adanya
vektor lalat yang berkeliaran dirumah-rumah. Selain itu, masyarakat harus lebih
berhati-hati dalam meletakkan bahan makanan agar tidak terjamah oleh vektor
lalat yang dapat menularkan penyakit.
21
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanda, W., Hadi, U. K., & Soviana, S. (2019). Ragam Jenis dan Aktivitas
Mengisap Darah Lalat Stomoxys spp di Peternakan Sapi Perah di Kabupaten
Bogor. Journal Kedokteran Hewan IPB, 7(1), 37–45.
Andiarsa, D. (2018). Lalat : Vektor yang Terabaikan Program ? Flies : Vector
Abandoned by Program ? Jurnal Balaba, 14(2), 201–214.
Borror, D.J, C.A, Triplehom, and N. F. J. (1992). An Introduction to the Insect
terjemahan Partosoedjono dan Mukayat. Universitas Gajah Mada.
Dantje, S. (2008). Entomologi Kedokteran. Andi Offset.
Dewi, D. I. (2007). Lalat dan Kehidupannya (Issue 01). Staf Loka Litbang P2B2
Banjarnegara.
Kuat, P. (1992). Petunjuk Praktis Pengendalian Vektor dan Binatang
Pengganggu. Departemen Kesehatan RI.
P, Y. S. N. K. & E. T. (2017). Kondsi Sanitasi dan Kepadatan Lalat Kantin
Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu. Jurnal of Health
Education, 2(1), 99–106.
Putri, Y. P. (2015). Keanekaragaman Spesies Lalat (Diptera) dan Bakteri pada
Tubuh Lalat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) dan Pasar. Jurnal
Teknik Lingkungan, 12(2), 79–89.
Santi, D. N. (2001). Manajemen Pengendalian Lalat. USU digital library.
Venti Safitri1, Poedji Hastutiek, A. (2017). Identifikasi Bakteri pada Eksoskeleton
Lalat di Beberapa Pasar di Surabaya Identification of Bacteria on the Fly
Exoskeleton in Some Markets in Surabaya. Journal of Parasite Science, 1(1),
1–6.
22
LAMPIRAN
Pencarian Lalat
Tempat ditemukan :
Kediaman penulis tepatnya didepan rumah dengan memberikan umpan potongan
ikan sehingga lalat berkerumun pada potoongan ikan tersebut.
Tempat ditemukan :
Kandang sapi milik Ibu Rusmini tepatnya ditemukan di sekitar sapi.
23
Jenis Lalat Yang Ditemukan
24
Lalat kandang (Stomoxys calcitrans)
25
Alat dan Bahan Praktikum
1. Masker
2. Sarung tangan
3. Toples
4. Plastik
26
2. Alat dan bahan untuk mematikan dan mengawetkan lalat
No. Gambar Nama
1. Formalin
2. Wadah plastik
3. Kutek bening
4. Masker
5. Sarung tangan
27
6. Kaca Pembesar
7. Kertas
8. Bolpoin
9. Penjepit
10. Penggaris
11. Tissue
28
12. Lalat Rumah
29
3. Alat dan bahan untuk menyimpan lalat
Gunting, kain, double tip, kertas lipat, gliter, spidol dan lalat yang telah
diawetkan.
30
Pelaksanaan Praktikum
31
Hasil Akhir Praktikum
Jenis Lalat
32
Hasil Video Praktikum
33