Abstrak
Air bersih di rumah sakit adalah air yang digunakan untuk keperluan pasien sehari-hari
dengan kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Rumah
sakit perlu memperhatikan pengawasan kualitas air minum untuk mencegah penggunaan air
yang tidak bersih terhadap kesehatan yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Dampak
langsung berupa penyakit water borne diseases, water washed diseases, water based diseases
dan water related vectors, sedangkan dampak tidak langsung yaitu menurunnya kepercayaan
masyarakat terhadap rumah sakit yang bermasalah dengan penyediaan air bersih. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteriologis air bersih di RSUD Banjarbaru dengan
menggunakan metode Most Probable Number (MPN) coliform ragam 5:1:1. Penelitian ini
mengunakan sampel 3 air kran di Instalasi Gizi RSUD Banjarbaru. Hasil penelitian kemudian
dianalisa secara deskriptif dan dibandingkan dengan PERMENKES RI No.
416/Menkes/Per/IX/1990. Hasil penelitian didapatkan nilai MPN coliform pada sampel
pertama 16/100 ml, sampel kedua 27/100 ml dan sampel ketiga 240/100 ml sehingga dapat
disimpulkan bahwa sumber air bersih tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan
PERMENKES RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990.
Abstract
Clean water in hospital is water that’s used for daily patient needs with a qualified health
care quality and can be drunk after it is cooked. Hospitals should consider monitoring the
quality of drinking water to prevent the use of unclean water to health that are directly or
indirectly. The direct impact of the disease in the form of water borne diseases, water washed
diseases, water based and water-related diseases vectors, whereas the indirect impact that
declining public confidence in the hospital who have problems with the water supply. This
study aims to determine the bacteriological quality of water in hospitals Banjarbaru using the
Most Probable Number (MPN) coliform method with 5:1:1 of variation. Three samples of the
tap water used of Nutrient Installation General Hospital Banjarbaru. Then the results was
analyzed descriptively and was compared with PERMENKES 416/Menkes/Per/IX/1990. The
data showed MPN coliform values in the first sample of 16/100 ml, the second sample 27/100
ml and a third sample 240/100 ml so that it can be concluded that the source of water supply
does not meet the health requirement in accordance with Decree PERMENKES.
416/Menkes/Per/IX/1990.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk dapat menimbulkan gangguan, kerusakan
keperluan sehari-hari yang kualitasnya dan bahaya bagi semua makhluk hidup
memenuhi syarat kesehatan dan dapat yang bergantung pada sumber daya air
diminum setelah dimasak. Menurut terutama bagi manusia. Oleh karena itu,
definisi tersebut, air bersih mempunyai kualitas air yang dikonsumsi menentukan
fungsi yang sangat vital bagi mahkluk derajat kesehatan masyarakat (4).
dalam melakukan aktivitas sehari-hari kebutuhan air bersih untuk fasilitas sanitasi
seperti mandi, mencuci, memasak dan lain- rumah sakit adalah 500 liter/tempat
kegiatan yang dilakukan manusia sejalan sehingga kebutuhan air bersih rumah sakit
masalah pada sumber daya air (2). air yang dibutuhkan di rumah sakit
Masalah utama yang dihadapi oleh meliputi instalasi rawat inap, instalasi
sumber daya air yaitu tidak dapat rawat jalan, instalasi laboratorium, instalasi
terpenuhinya kebutuhan yang terus gizi, laundry, kamar jenazah, ruang operasi
meningkat dan kualitas air yang semakin dan lain-lain. Jadi penyediaan air bersih di
menurun (3). Hal ini dapat terjadi rumah sakit tergantung dari banyaknya
baik oleh kegiatan manusia maupun proses mandi, cuci dan kakus (MCK), serta untuk
bersih di rumah sakit terhadap kesehatan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk
dapat bersifat langsung maupun tidak yang akan dilayani. Kebutuhan air bersih
dengan air digolongkan menjadi 4 hal ekonomi, dan skala perkotaan tempat
washed diseases, water based diseases dan Hasil pemeriksaan air minum untuk
water related vectors, sedangkan dampak pasien, serta air bak mandi pasien di
terhadap rumah sakit yang bermasalah Coli merupakan salah satu pencemar
dengan penyediaan air bersih (6). utama. Beberapa jenis bakteri lain yang
rumah sakit terhindar dari dampak tersebut Pseudomonas, Proteus, Klebsiella dan
kualitas dan kuantitas dari air bersih. Data pengukuran hasil pemeriksaan
Persyaratan kualitas air bersih yang harus bakteriologi air Most Probable Number
dipenuhi antara lain persyaratan fisik, (MPN) Coliform yang dilakukan pada
Maka perlu dilakukan penelitian air bersih steril, autoclave, inkubator, aluminium
yang berasal dari Perusahaan Daerah Air foil.
Minum (PDAM) dan sumur bor di instalasi
2. Bahan penelitian
gizi RSUD Banjarbaru dengan cara
Bahan penelitian yang digunakan
menganalisis populasi bakteri Coliform di
pada penelitian ini adalah sampel air
air bersih dengan menggunakan metode
bersih yang bersumber dari PDAM Intan
MPN.
Banjarbaru dan sumur bor di Instalasi Gizi
METODE
RSUD Banjarbaru, media Lactose Broth
A. Rancangan Penelitian
single strength (LBSS), Lactose Broth
Penelitian ini merupakan penelitian
Double Strength (LBDS), BGLB dan
deskriptif yaitu menggambarkan Coliform
EMB.
air bersih dengan metode MPN di instalasi
C. Variabel Penelitian
gizi RSUD Banjarbaru dibandingkan
Variabel penggangu pada
dengan Permenkes RI No.
penelitian ini adalah:
416/Menkes/Per/IX/1990.
1. Kesterilan alat dan bahan
B. Alat dan Bahan Penelitian
Kesterilan alat dan bahan dapat
Alat dan bahan penelitian yang
mempengaruhi hasil penelitian, karena alat
digunakan dalam penelitian ini adalah
dan bahan dapat terkontaminasi oleh
sebagai berikut:
mikroorganisme lain dari luar hasil
1. Alat penelitian
penelitian. Hal ini dikendalikan dengan
Alat-alat yang digunakan pada
melapisi alat, bahan dan sampel penelitian
penelitian ini adalah botol 250 ml, lampu
dengan aluminium foil, serta melakukan
bunsen, korek api, termos es, sarung
sterilisasi basah dengan menggunakan
tangan, masker, tabung reaksi, dan raknya,
autoclave dan kering menggunakan oven
kapas steril, tabung durham, labu
pada semua tabung yang digunakan pada berbeda akan mempengaruhi kecepatan
mempengaruhi hasil pemeriksaan, hal ini inkubator dengan suhu 37ºC selama tahap
bisa berbeda, hal ini dikendalikan dengan pemeriksaan sampel tidak lebih dari 48
lain yang tidak diinginkan. Hal ini Kualitas bakteriologis air bersih dapat
laboratorium. Selain itu, pada pelaksanaan air bersih adalah 10, tidak sesuai jika
perkiraan terdapat gas dalam tabung dengan dua kali pengulangan untuk
durham dan pada uji penegasan mendapatkan validitas data yang sesuai.
(confirmed test) jika terjadi kekeruhan Pengujian sampel terdiri dari tiga tahap
Sampel air bersih pada Instalasi dari 5 tabung berisi media LBDS dan 2
Gizi RSUD Banjarbaru diambil pada pagi tabung LBSS yang masing-masing
nyala api bunsen. Air dibiarkan mengalir tabung yang berisi media LBDS dengan
terlebih dahulu, setelah itu sampel diambil menggunakan pipet 10 ml. Menggunakan
kemudian disesuaikan dengan tabel MPN Probable Number (MPN) Coliform dengan
jam.
Tabel 1. Hasil uji MPN coliform sumber maksimum MPN Coliform 10/100 ml
air bersih instalasi gizi RSUD
Banjarbaru sehingga sampel tersebut tidak memenuhi
Sampe Ulanga Jumlah Tabung (+) Gas Indek persyaratan kesehatan sebagai air bersih.
l n Tes Tes s
Perkiraan Penegasan MPN
1 1 0, 1 1 0, per Sampel kedua dan ketiga air kran di
0 m 1 0 m 1 100
m l ml m l ml ml
l l instalasi gizi RSUD Banjarbaru yaitu
1. 1 2 1 0 3 1 1 16
2 2 1 1 3 1 1 16
2. 1 4 0 0 4 1 1 27 masing-masing 27/100 ml dan 240/100 ml.
2 4 1 0 4 1 1 27
3. 1 5 1 1 5 1 1 240
2 5 1 1 5 1 1 240 Berdasarkan hasil uji MPN Coliform
Keterangan:
1 = sampel air PDAM menunjukkan bahwa sampel kran air kedua
2 = sampel air sumur bor
3 = sampel air sumur bor dan ketiga juga tidak sesuai dengan
MPN Coliform lebih dari 10 dan belum berdampak pada kesehatan yang akan
Berdasarkan hasil uji MPN Coliform diatas dilakukan oleh Indriani pada tahun 2008
menunjukkan bahwa sampel kran air dengan hasil pemeriksaan sumber air
standar air bersih menurut Permenkes menunjukkan bahwa sampel air bersih
yang berasal dari PDAM ini digunakan (reservoar dan bak penampungan instalasi
untuk bahan makanan dan minuman untuk gizi) yang digunakan oleh pihak rumah
pasien rawat inap di rumah sakit tersebut sakit jarang dibersihkan sehingga
dilakukan oleh Triana pada tahun 2012 bakteri. Pembersihan seharusnya dilakukan
dengan hasil pemeriksaan bakteriologis air oleh pihak rumah sakit 2-3 kali dalam satu
Bireuen Nanggroe Aceh Darussalam yang Oleh karena itu, perlu dilakukan
menunjukkan jumlah bakteri Coliform 13 upaya proses pengolahan air bersih yang
ini menunjukkan bahwa sampel air bersih efektif di rumah sakit dengan mencegah
tersebut mempunyai indeks MPN Coliform pencemaran air bersih oleh bakteri dengan
lebih dari 10, air yang berasal dari sumur melakukan pemanasan dengan suhu 1000
bor ini digunakan untuk mencuci bahan C, karena pada umumnya bakteri Coliform
makanan, membersihkan peralatan makan, mati pada suhu 600C selama 30 menit.
serta alat masak yang dilakukan tiga kali Proses pemanasan tersebut sebenarnya
sehari untuk pasien rawat inap di masing- lebih dari cukup untuk mematikan bakteri
masing rumah sakit tersebut (11). Colifom (13). Proses klorinasi secara
Terkontaminasinya air kran PDAM teratur juga dapat dilakukan sebagai salah
oleh bakteri coliform yang berasal dari satu cara kimiawi untuk pengolahan air
bak dan kran air tersebut padahal air yang desinfektan air sehingga dapat mencegah
berasal dari PDAM ini digunakan untuk penyebaran water-borne disease seperti
kegiatan masak-memasak bahan makanan diare, disentri, tifus dan penyakit lainnya.
dan minuman bagi pasien rawat inap di Setiap 24 jam sekali rumah sakit harus
melakukan pemeriksaan kualitas air untuk B. Saran
disinfektan kaporit (14), adanya upaya- air bersih khususnya di instalasi gizi
upaya ini diharapkan kualitas air bersih RSUD Banjarbaru setiap 6 bulan sekali
yang ada di instalasi gizi RSUD secara rutin untuk mengetahui kualitas
pemeriksaan-pemeriksaan lain
PENUTUP
misalnya pemeriksaan secara kimiawi.
A. Simpulan
3. Perlu melakukan klorinasi secara rutin
1. Hasil pemeriksaan MPN coliform
dan berkala terhadap sumber air bersih
dengan ragam 5:1:1 pada ketiga sampel
RSUD Banjarbaru untuk membunuh
air bersih yang diambil dari tiga kran
bakteri-bakteri patogen dalam air
yang ada di instalasi gizi RSUD
bersih terutama Colifom dan agar air
Banjarbaru diperoleh indeks nilai MPN
tetap terjaga kualitasnya.
coliform masing-masing 16/100 ml,
4. Perlu melakukan pengawasan yang
27/100 ml dan 240/100 ml.
ketat dari pihak kesling rumah sakit
2. Kualitas bakteriologis air bersih di
terhadap proses pengolahan sampai
Instalasi Gizi RSUD Banjarbaru tidak
pendistibusian air bersih di RSUD
memenuhi standar kesehatan kualitas
Banjarbaru untuk menghindarkan
air bersih menurut Permenkes RI No.
terjadinya unsafe human act.
416/MENKES/PER/IX/1990.
DAFTAR PUSTAKA minimalisasi limbah cair. Tesis.
Tahun 2009. Jurnal BEST 2009; 3(1): Cermin Dunia Kedokteran 1993; 83:
11-15. 37-40.
4. Raini M, Ani I, Kurniati. Kualitas fisik 9. RSUD Banjarbaru. Profil Rumah Sakit
dan kimia air PAM di Jakarta, Bogor, Umum Daerah Banjarbaru. Banjarbaru:
Media Litbang Kesehatan 2004; 14(3): 10. Indriani H. Most Probable Number
2008.
Malang, 2009.