Anda di halaman 1dari 7

Nama

: Rizka Muharani

NIM

: D 141 12 040

Mata Kuliah : Analisa dan Pengolahan Limbah Padat


Dosen

: Ochih Saziati, S.Si., M.Sc

Hari, tanggal : Selasa, 30 September 2014


Analisis Jenis dan Karakteristik Limbah Padat
Analisa mengenai jenis, karakteristik serta teknik pengolahan limbah limbah
padat ini dilakukan di sekitar Komp. Pemda Jalur I Jl. PH. Husin II yang
dilaksanakan pada 16 - 29 September 2014. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui jenis limbah padat yang paling dominan, karakteristik limbah padat
serta bagaimana teknik pengolahan limbah padat yang dilakukan di daerah
tersebut.
Limbah adalah bahan buangan sisa dari kegiatan manusia yang
keberadaannya bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai
macam dampak negatif. Menurut wujudnya, limbah terdiri dari limbah padat,
limbah cair dan limbah gas. Jenis limbah yang akan dibahas adalah limbah padat
atau yang sering disebut sampah.
Limbah padat atau sampah adalah semua jenis limbah yang berbentuk padat.
Menurut WHO, limbah padat atau sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,
tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Bentuk, jenis, dan
komposisi sampah dipengaruhi oleh taraf hidup masyarakat dan jumlah sampah
dipengaruhi oleh kepadatan atau populasi penduduk. Semakin padat populasi
penduduk maka jumlah sampah yang dihasilkan juga akan semakin banyak.
Sampah dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu (Dainur, 1995):
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya
a. Sampah anorganik misalnya : logam-logam, pecahan gelas, dan plastik
b. Sampah organik misalnya : sisa makanan, sisa pembungkus dan
sebagainya

2. Berdasarkan dapat tidaknya dibakar


a. Mudah terbakar misalnya : kertas, plastik, kain, kayu
b. Tidak mudah terbakar misalnya : kaleng, besi, gelas
3. Berdasarkan dapat tidaknya membusuk
a. Mudah membusuk misalnya : sisa makanan, potongan daging
b. Sukar membusuk misalnya : plastik, kaleng, kaca
Jenis sampah yang terdapat di lokasi tinjauan diantaranya adalah sampah
sisa makanan, kertas dan plastik. Jenis sampah yang mendominasi adalah sisa
makanan. Hal ini dikarenakan kawasan PH. Husin II didominasi oleh perumahan
dan juga banyak terdapat rumah makan.

Gambar 1. Sampah Sisa Makanan


Menurut karakteristiknya, sampah digolongkan sebagai berikut (Mukono,
2006):
1. Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau
sayuran dari hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang
mudah membusuk, lembab, dan mengandung sejumlah air bebas.
2. Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang tidak dapat terbakar
yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor, tapi
yang tidak termasuk garbage.
3. Ashes (abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang mudah terbakar baik
dirumah, dikantor, industri.
4. Street Sweeping (sampah jalanan) berasal dari pembersihan jalan dan trotoar
baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari
kertas-kertas, daun-daunan.

5. Dead Animal (bangkai binatang) yaitu bangkai-bangkai yang mati karena


alam, penyakit atau kecelakaan.
6. Household Refuse yaitu sampah yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes,
yang berasal dari perumahan.
7. Abandonded Vehicles (bangkai kendaraan) yaitu bangkai- bangkai mobil, truk,
kereta api.
8. Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal dari industri-industri,
pengolahan hasil bumi.
9. Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari pembongkaran gedung.
10. Construction Wastes yaitu sampah yang berasal dari sisa pembangunan,
perbaikan dan pembaharuan gedung-gedung.
11. Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang umumnya zat organik hasil
saringan pada pintu masuk suatu pusat pengelolahan air buangan.
12. Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus misalnya
kaleng-kaleng cat dan zat radiokatif.
Dari karakteristiknya, sampah di kawasan PH. Husin II berupa sampah
rumah tangga, sisa-sisa makanan (garbage) (seperti Gambar 1.) dari rumah
makan, sampah kering (rubbsih), dan rumput (sampah kebun).

Gambar 2. Household Refuse (kiri), Rubbish (tengah) dan Demolition Wastes


(kanan)
Household refuse dihasilkan karena sebagian besar kawasan PH. Husin II
didominasi oleh perumahan. Sedangkan rubbish (berupa kertas) dihasilkan dari
pekerjaan dan aktifitas masyarakat sehari-hari. Dan demolition wastes dihasilkan
dari kegiatan pembongkaran rumah yang ada akibat kebakaran.

Dari penjelasan sebelumnya, dapat diketahui jenis dan karakteristik sampah


yang dihasilkan berupa sampah rumah tangga. Hal ini dikarenakan kawasan PH.
Husin II didominasi oleh perumahan dan banyak terdapat rumah makan. Selain itu
jumlah penduduk juga menyebabkan banyaknya sampah yang dihasilkan setiap
harinya akibat bertambahnya masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.
Keadaan ini juga belum diiringi dengan tingginya tingkat kesadaran
masyarakat tentang bagaimana cara mengelola ataupun mengolah sampah secara
pribadi ataupun berkelompok. Sehingga hal ini kerap kali menjadi masalah bagi
petugas kebersihan karena selain petugas yang terbatas, mereka juga harus
mengumpulkan sampah-sampah yang banyak dari satu tempat ke tempat lain.
Dalam pengolahannya, sampah sebagian besar hanya dikumpulkan dan
kemudian diangkut oleh petugas kebersihan menuju tempat penampungan
sementara (TPS) di PH. Husin II yang selanjutnya akan diangkut menuju tempat
pembuangan akhir (TPA) pada waktu-waktu tertentu.

Gambar 3. Lokasi TPS yang Berada di Samping Jl. Rimbawan PH. Husin II
Selain dikumpul dan dibuang di TPS, ada pula beberapa jenis sampah yang
dibakar seperti kertas dan kayu.

Gambar 4. Beberapa Jenis Sampah yang Dibakar

Gambar 5. Lokasi Pembakaran Sampah yang Berada di Depan Rumah Warga


Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa peran masyarakat dalam
pengelolaan sampah belum begitu diperhatikan, baik dari pihak Pemerintah
maupun dari masyarakat itu sendiri. Sampah yang tidak dikelola secara benar
dapat menimbulkan banyak masalah, seperti pencemaran air, tanah maupun udara
yang dapat merugikan banyak pihak.

DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Budiman, 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Cetakan Pertama,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Dainur, 1995. Materi-Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Ketiga,
Penerbit Widya Medika, Jakarta.
Mukono, H, 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Cetakan Kedua,
Airlangga University Press, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai