Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN

“INTENSITAS CAHAYA DAN PENERANGAN”

Disusun Oleh:

Kelompok 8

Adilla Lulu Fujianti (P21345119001)

Annisa Nurul Haq (P21345119013)

Dania Octavia Harisa (P21345119018)

Gita Nur Anggraini (P21345119031)

Muhammad Aqiel Siroj (P21345119049)

Kelas :

1 D3 A

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 2
Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120
Telp. 021.7397641, 7397643 Fax. 021.7397769
E-mail : info@poltekkesjkt2.ac.id
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur ke hadirat Allah SWT


yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa
halangan yang berarti. Dalam penyelesaian makalah dari tugas ini, tidak
lepas dari bimbingan dan arahan serta bantuan dari berbagai pihak.
Pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Fisika Lingkungan, yang berjudul “Intensitas Cahaya dan Penerangan”.

Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat
konstruktif, selalu penyusun harapkan. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta Selatan, 10 Oktober 2019


(KELOMPOK 8)
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pengertian tentang cahaya dan penerangan.........................................3

2.2 Sumber cahaya dan intensitas cahaya...................................................4

2.3 Hukum Kuadrat Jarak...........................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................9

3.1 Kesimpulan..............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak tergolong
gelombang mekanik, seperti halnya gelombang air atau gelombang tali.
Melainkan gelombang elektromagnetik. Gelombang jenis ini dapat
merambat ke dalam ruang hampa. Contohnya cahaya matahari dapat
sampai ke bumi. Karena cahaya tergolong gelombang, maka cahaya juga
memiliki difraksi, interferensi cahaya, pemantulan, dan pembiasan.
Cahaya juga merupakan gelombang transversal. Teori
gelombangnya menerangkan mengenai interferensi cahaya dengan cara
memproyeksikan sinar violet ke atas kertas perak klorida dan
menghasilkan pola interferensi. Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia,
hewan, dan tumbuhan. Bulan bukanlah sumber cahaya, ia hanya
memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari. Jadi selain
dipancarkan cahaya dapat dipantulkan. Cahaya merambat lurus seperti
yang dapat kita lihat pada cahaya yang keluar dari sebuah lampu teater di
ruangan yang gelap atau laser yang melintasi asap atau debu. Oleh
karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah
yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa
garis berarah.
Pencahayaan atau penerangan merupakan salah satu komponen
agar pekerja dapat bekerja atau mengamati benda yang sedang dikerjakan
secara jelas, cepat, nyaman dan aman. Lebih dari itu penerangan yang
memadai akan memberikan kesan pemandangan yang baik dan keadaan
lingkungan yang menyegarkan. Sebuah benda akan terlihat bila benda
tersebut memantulkan cahaya, baik yang berasal dari benda itu sendiri
maupun berupa pantulan yang datang dari sumber cahaya lain, dengan
demikian maksud dari pencahayaan adalah agar benda terlihat jelas.
Pencahayaan tersebut dapat diatur sedemikian rupa yang disesuaikan
dengan kecermatan atau jenis pekerjaan sehingga memelihara kesehatan
mata dan kegairahan kerja (Subaris dan Haryono, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian cahaya dan penerangan?
2. Apa saja sumber dan intensitas cahaya?
3. Bagaimana hukum kuadrat jarak?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari cahaya dan penerangan.
2. Untuk mengetahui sumber dan intensitas cahaya.
3. Untuk mengetahui hukum kuadrat jarak.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian tentang cahaya dan penerangan


 Pengertian Cahaya

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang


kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk
merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium.
Cahaya yang biasa kita lihat merupakan kelompok-kelompok sinar cahaya
atau disebut berkas cahaya.

Cahaya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.Matahari adalah


sumber cahaya utama dibumi.Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk
membuat makanan. Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak lurus ke
semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang
menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap. apabila cahaya
terhalang, bayangan yang dihasilkan disebabkan cahaya yang bergerak
lurus tidak dapat berbelok, namun cahaya dapat dipantulkan. Keadaan ini
disebut sebagai pantulan cahaya. Cahaya dipesongkan apabila bergerak
secara serong melalui medium yang berbeda seperti melalui udara melalui
kaca melalui air.

Keadaan ini disebut sebagai pembiasan cahaya.Cahaya bergerak


lebih laju melalui udara daripada melalui air.Cahaya juga bergerak lebih
laju melalui udara daripada melalui kaca. oleh itu cahaya yang bergera
ksecara serong dipesong kanapa bila melalui dua medium yang berbeda.
Cahaya yang bergerak lurus melalui medium yang berbeda tidak
dibiaskan. Cahaya dibiaskan apabila bergerak miring melalu imedium
yang berbeda seperti dari udara ke kaca lalu melewati air. Keadaan ini
disebut sebagai pembiasan cahaya. Hal ini karena cahaya bergerak lebih
cepat di medium yang kurang padat. Namun cahaya yang datang dengan
sudut datang 90 derajat, (tegak lurus) melalui medium yang berbeda tidak
dibiaskan. Contoh hal pembiasan dalam hal sehari-hari adalah seperti pada
kasus sedotan minuman yang kelihatan bengkok dan lebih besar di dalam
air, atau pada kasus dasar kolam kelihatan lebih cetek dari kedalaman
sebenarnya.

 Pengertian Penerangan
Penerangan adalah sumber cahaya yang menyinari suatu
tempat/ruangan yang membantu manusia
untuk melihat, bekerja, dll.
Penerangan yang baik adalah penerangan yang
memungkinkan tenaga kerja melihat pekerjaan dengan teliti, cepat
dan tanpa upaya yang tidak perlu, serta membantu menciptakan
lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan.

2.2 Sumber cahaya dan intensitas cahaya


 Sumber Cahaya

Suatu benda yang dapat memancarkan cahaya disebut dengan


sumber cahaya. Nah berdasarkan sumbernya terdapat dua jenis cahaya,
yaitu :

 Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, contohnya matahari,


lilin, lampu, senter, dll.
 Cahaya yang memancar dari benda akibat pantulan cahaya dari
sumber cahaya utamanya. Misalnya adalah ketika kita melihat
matahari pada permukaan air.

Perlu diketahui juga bahwa tidak semua benda dapat memancarkan cahaya
atau memantulkan pancaran cahaya. Benda yang dapat memancarkan
cahaya disebut dengan sumber cahaya, sedangkan benda yang tidak dapat
memantulkan cahaya seperti batu, kayu, kertas, dll, disebut dengan benda
gelap.
 Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya adalah salah satu besaran pokok yang mengukur
daya pancar yang dikeluarkan oleh suatu sumber cahaya pada sudut
tertentu. Berdasarkan Satuan Internasional (SI), satuan standar dari
intensitas cahaya adalah candela (cd).
 Rumus Konversi Intensitas Cahaya
Satuan candela adalah unit satuan yang mengukur kekuatan sinar
cahaya dari suatu sumber cahaya berdasarkan radiasi monochromatic
sebesar 540 x 1012 hertz dengan intensitas radian di arah 1⁄683 watt per
steradian.
Berikut beberapa satuan intensitas cahaya
1 lumen per steradian = 1 candela
1 hefnerkerze = 0.9033687943263 candela
1 candlepower = 0.981 candela
 Alat Pengukur Intensitas Cahaya
Terdapat beberapa alat untuk mengukur intensitas cahaya adalah sebagai
berikut,
1. Lightmeter atau luxmeter
Alat uji untuk mengukur intensitas cahaya atau mengukur
jumlah cahaya yang masuk melalui alat uji ukur cahaya ini. Dalam
fotografi, pengukur cahaya yang sering digunakan untuk
menentukan eksposur yang tepat untuk foto. Biasanya Light Meter
akan mencakup sebuah komputer, baik digital atau analog.

Light meter yang dimiliki oleh alatuji.com memenuhi


kualifikasi uji standar international memiliki kemampuan yang
lebih akurat dalam menentukan jumlah cahaya yang masuk.
Berikut ini adalah beberapa pengukur cahaya yang dimiliki oleh
alatuji.com, apabila anda memiliki pertanyaan seputar alat uji Light
Meter, segera hubungi kami, kami akan senang dapat memberikan
solusi buat anda yang membutuhkan.
2. Ganiofotometer
Alat ukur intensitas cahaya selanjutnya adalah
Goniophotometer. Goniophotometer adalah alat yang digunakan
untuk pengukuran cahaya yang dipancarkan dari benda pada sudut
yang berbeda.
Penggunaan goniophotometers telah meningkat dalam
beberapa tahun terakhir dengan diperkenalkannya sumber lampu
LED, yang sebagian besar mengarahkan sumber cahaya, di mana
distribusi spasial cahaya tidak homogen.
Jika sumber cahaya homogen dalam distribusi cahaya, itu
disebut sumber Lambertian. Karena peraturan yang ketat, distribusi
cahaya secara spasial sangat penting untuk pencahayaan otomotif
dan desainnya.
Alat ukur intensitas cahaya ini banyak digunakan dalam
industri otomotif . Ganiofotometer bisa digunakan untuk mengukur
distribusi intensitas, fluks cahaya, koordinat warna dan temperatur
warna
3. Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat ukur intensitas cahaya pada
panjang gelombang tertentu yang melewati sebuah materi.
Spektrofotometer ini mengukur jumlah cahaya berdasarkan
interaksi antara materi dengan cahaya yang ditembakkan.
Cahaya tersebut bisa berupa inframerah, ultra violet, dan
cahaya tampak sedangkan materi berupa atom atau molekul,
biasanya dari bahan kaca atau kuarsa. Sebagian dari cahaya
tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
Nilai absorbansi dari cahaya yang diserap sebanding
dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet. Spektrofotometer
dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single-beam dan
spektrofotometer double-beam.
Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya
pada pemberian cahaya, di mana pada single-beam, cahaya hanya
melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai
absorbansi dari larutan yang dimasukan.
Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer
double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan
dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.
Prinsipnya adalah dengan adanya chopper yang akan
membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati blanko
(reference beam) dan yang lainnya melewati larutan (sample
beam).
Dari kedua jenis spektrofotometer tersebut,
spektrofotometer double-beam memiliki keunggulan lebih
dibanding single-beam, karena nilai absorbansi larutannya telah
mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko. Selain
itu, pada single-beam ditemukan juga beberapa kelemahan seperti
perubahan intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase

2.3 Hukum Kuadrat Jarak


Salah satu hukum alam yang merupakan anugerah dari Allah SWT
adalah presentasi energi yang kita terima dari sumber energi akan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak terhadap sumber tersebut. Dalam
Ilmu Fisika dikenal dengan  Inverse Square Law atau Hukum
Kuadrat Terbalik  . Sebagai misal paparan bunyi yang kita terima dari
sumber bunyi akan semakin mengecilkan kita dari sumber bunyi
tersebut. Lebih dari itu, kompilasi kita tergantung pada sumber bunyi
maka presentasi yang kita terima pun semakin besar pula. Begitu pula
suhu, radiasi nuklir, cahaya, elektrostatik, dan semua  besaran  atau
fenomena alam yang memiliki energi akan memenuhi hukum
tersebut. Semakin jauh posisi dari sumbernya, maka akan semakin rendah
penampilannya.
Jika ditulis dalam formulasi Fisika, maka:  I (r) ~ 1 / r ^ 2. I
(0)  sedangkan I (r) adalah intensitas atau presentasi yang diterima pada
jarak  r , dan I (0) adalah intensitas tinggi atau paparan sumber. Pernahkah
kita membayangkan jika hukum alam dibalik oleh Tuhan menjadi
presentasi yang diterima akan  berbanding lurus  dengan kuadrat
jarak. Pasti akan terasa 'aneh' karena semua manusia akan mendekati
sumber energi. Musik akan terdengar semakin cepat jika kita menjauh.
Dalam kehidupan sosial, fenomena fisika ini dapat diterjemahkan
dalam suatu kasus yang dibahas pergesekan antar manusia, yaitu hubungan
antara respon logistik dan jarak. Semakin kita jauh dengan seseorang,
maka respons kita semakin kecil. Beda mengundang kompilasi kita masih
dekat dengan orang tersebut, maka respon kita akan semakin besar
pula. Maka sesungguhnya, kompilasi kita menantang dengan menantang,
secara alami akan diselesaikan dengan sendirinya jika kita menata jarak
dengan orang yang bermasalah. Tinggalkan orang yang bermasalah
dengan yang tidak memenuhi atau menjauh, maka otomatis kita akan
berangsur memaafkan atau memindahkan masalah tersebut demi perbaikan
ke depan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel
yang disebut foton. Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan
cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel".
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16693936/makalah_cahaya_kelompok_3_B_2014_pgs
d_unesa

https://www.artikelmateri.com/2016/02/cahaya-adalah-pengertian-sifat-
pemantulan-cermin-cekung-cembung.html

https://www.ilmudasar.com/2017/10/Pengertian-Sifat-Sumber-dan-Intensitas-
Cahaya-adalah.html

https://www.haruspintar.com/alat-ukur-intensitas-cahaya/

https://www.alatuji.com/kategori/270/light-meter

https://www.advernesia.com/satuan-intensitas-cahaya/

http://kavtania.blogspot.com/2015/01/paparan-dan-kuadrat-jarak.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai