Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KONSEP DASAR FISIKA SD

“SIFAT-SIFAT CAHAYA, HUKUM PEMANTULAN DAN PEMBIASAN


CAHAYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ”

DOSEN PENGAMPU :
Atika Ulya Akmal S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
1. Resty Yufrina (23129237)
2. Shintia Dewinta (23129083)
3. Tira Adriliningsih (23129262)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadiratan Allah SWT. yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah yang berjudul “SIFAT CAHAYA, HUKUM PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA PADA
KEHIDUPAN SEHARI-HARI” dapat tersusun hingga selesai tanpa ada halangan satu pun dan sesuai dengan
harapan. Tidak lupa pula kami ucapkan Terima kasih kepada Ibu Atika Ulya S.Pd, M.P.d selaku dosen
pengampu mata kuliah Pembelajaran Konsep Dasar Fisika SD yang telah membantu memberikan arahan
serta pemahaman dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi nilai tugas Pembelajaran Konsep Dasar Fisika SD dan menambah pemahaman dan
wawasan bagi kami dan banyak orang nantinya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak memiliki kekurangan karena keterbatasan pengetahuan. Oleh karena itu kami sebagai
penyusunan makalah ini mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini dapat jauh lebih baik. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat kedepannya bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Padang, 8 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................

C. Tujuan .................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A . Pengertian Cahaya..............................................................................................

B. sifat sifat cahaya……………………………….................................................................

C. hukum pemantulan cahaya ................................................................................

D. pengertian pembiasan cahaya............................................................................

E. hukum pembiasan cahaya...................................................................................

F. penerapan pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari hari…………………………..

G . Contoh Kasus Penerapan Hukum Newton dalam Kehidupan Sehari-


hari .................................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................

B. Saran .................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak tergolong gelombang mekanik,
sepertihalnya gelombang air atau gelombang tali. Melainkan gelombang elektromagnetik.
Gelombang jenis inidapat merambat ke dalam ruang hampa. Contohnya cahaya matahari dapat
sampai ke bumi. Karenacahaya tergolong gelombang, maka cahaya juga memiliki difraksi,
interferensi cahaya, pemantulan, dan pembiasan.Cahaya juga merupakan gelombang
transversal. Teori gelombangnya menerangkan mengenaiinterferensi cahaya dengan cara
memproyeksikan sinar violet ke atas kertas perak klorida danmenghasilkan pola
interferensi. Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Bulanbukanlah
sumber cahaya, ia hanya memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari. Jadi
selaindipancarkan cahaya dapat dipantulkan. Cahaya merambat lurus seperti yang dapat kita
lihat pada cahayayang keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau laser yang
melintasi asap atau debu.Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis
lurus berarah yang disebut sinarcahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis
berarah.

B. RUMUSAN MASALAH.
1. Apa itu yang dimaksud dengan cahaya?
2. Bagaimana sifat-sifat cahaya?
3. Apa yang dimaksud dengan hukum pemantulan?
4. Apakah yang dimaksud dengan pembiasan cahaya?
5. Implementasi pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari?

C. TUJUAN
 Untuk mengetahui cahaya dan sifat-sifat yang dimilikinya.
 Untuk dapat mempelajari tentang hukum pemantulan.
 Bisa mengimpelementasikan pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Cahaya.
Cahaya adalah salah satu energi yang memiliki gelombang elektromagnetik yang kasat
mata dengan panjang gelombang sekitar 380 sampai 750 nm. Gelombang cahaya tidak
membutuhkan medium untuk merambat, itulah sebabnya cahaya tetap dapat merambat
meskipun dalam ruang yang hampa. Contohnya cahaya matahari tetap bisa sampai ke
bumi meskipun melewati ruang hampa udara di luar angkasa dalam hitungan waktu 300
juta m/s.

Matahari disebut sebagai sumber cahaya karena mampu memancarkan gelombang


cahaya. Selain matahari yang menjadi sumber cahaya adalah api, obor, lampu, lilin, dan
sebagainya. Dalam kajian ilmu fisika, gelombang cahaya masuk dalam golongan energi
yang bisa berbentuk energi. Dalam hal ini radiasi adalah suatu bentuk yang memancar ke
luar dari suatu sumber cahaya namun bukan zat berupa padat, cair, ataupun gas.

Isaac Newton pernah mengungkapkan dalam Hypothesis of Light tahun 1675 bahwa
cahaya terdiri dari partikel- partikel halus yang memancar ke semua arah dari titik
sumbernya. Sumber cahaya adalah benda yang bisa menghasilkan cahaya. Berdasarkan
sumbernya cahaya kemudian dibagi menjadi dua, yakni cahaya yang berasal dari benda
itu sendiri dan cahaya yang memancar dari benda lain akibat pantulan cahaya dari
permukaan benda tersebut.

Dari sumber cahaya itulah cahaya kemudian memiliki sifat- sifat yang menjadi
karakteristik cahaya sebagai gelombang energi yang dibutuhkan manusia.
2. Sifat-sifat Cahaya.
1. Dapat Merambat Lurus
Cahaya dapat merambat lurus jika melewati satu medium perantara yang memiliki
partikel yang sama atau setara. Medium perantara tersebut harus memiliki kerapatan optic
yang sama agar cahaya bisa merambat lurus. Fenomena yang bisa membuktikan bahwa
cahaya dapat merambat lurus adalah matahari sebagai sumber cahaya terbesar di bumi
memiliki pancaran sinar yang lurus. Hal tersebut terjadi karena adanya perambatan
cahaya matahari ke bumi maka terjadi siang dan malam. Selain itu adapun fenomena
gerhana matahari dan gerhana bulan yang membuktikan bahwa cahaya dapat merambat
lurus. Pada fenomena tersebut sinar matahari dihalangi oleh bulan sehingga membuat
sebagian bumi menjadi gelap. Contoh sifat cahaya yang merambat lurus juga bisa
ditemukan dalam kehidupan sehari- hari yakni pada cahaya senter ke arah depan maka
akan memancar lurus sesuai dengan yang kita arahkan senter tersebut.

2. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi


Cahaya dapat dipantulkan dengan cara terpancarnya kembali cahaya tersebut dari bagian
permukaan benda yang terkena cahaya. Sifat pemantulan yang dimiliki cahaya ini dapat
dibagi menjadi dua, yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur atau difus. Pada
proses pemantulan teratur, berkas cahaya akan memantul sejajar, seperti ketika seorang
anak bermain di siang hari membawa cermin untuk memantulkan cahaya. Saat
mengarahkan cermin ke arah datangnya cahaya maka bisa dipantulkan ke segala arah dari
cahaya pantul sinar matahari tersebut. Sedangkan pemantulan baur adalah pemantulan
cahaya yang terjadi pada permukaan yang tidak rata. Misalnya pemantulan cahaya pada
air, batu, pohon, sepatu, dan aspal. Cermin yang menggunakan sifat refleksi cahaya
terbagi menjadi cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung.

3. Dapat Menembus Benda Bening


Benda yang bersifat bening atau transparan bisa ditembus oleh cahaya. Benda yang
memiliki partikel tidak berwarna atau transparan dapat dirambati cahaya dengan mudah.
Hal ini bisa terjadi karena benda bening atau transparan mampu meneruskan cahaya.
Contohnya pada kaca bening jendela yang tidak bisa menghalangi cahaya matahari
masuk ke dalam rumah. Kita masih bisa melihat ke luar jendela kaca karena cahaya
masih bisa merambat masuk ke luar kaca yang bening dan tertangkap oleh mata kita.

4. Dapat Mengalami Interferensi


Cahaya dapat mengalami interferensi, yakni dapat digabungkan dari dua gelombang atau
lebih. Cahaya bisa merambat lebih dari satu gelombang karena cahaya termasuk salah
satu energi yang kuat. Contohnya cahaya bisa merambat lewat udara, air, dan padat
sekaligus dengan gelombang yang berbeda-beda.

5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan (Refraksi)


Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya bergerak miring melalui medium yang berbeda
kepadatannya, seperti dari udara kemudian melewati air, sehingga cahaya mengalami
pembiasan dan pembelokan dalam medium tersebut. Sifat cahaya yang bisa dibiaskan
atau dibelokkan ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai alat optik. Contoh yang bisa kita
temukan adalah melihat kolam yang tampak dangkal karena airnya yang jernih, padahal
kolam tersebut bisa saja memiliki kedalaman. Selain itu kita juga bisa memperhatikan
saat berenang dan meletakan sebuah tongkat di dalam bagian air yang terkena cahaya
matahari, maka jika dilihat dari atas tongkat tersebut akan terlihat lebih besar dari ukuran
aslinya. Lebih sederhana lagi, kita bisa membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat
refraksi atau bisa dibiaskan lewat segelas air bening yang diletak sebuah pensil. Coba
perhatikan, pensil akan terlihat patah atau bengkok karena cahaya matahari melewati
udara dan air dalam gelas tersebut dan mengalami pembengkokan arah rambat.

6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi


Cahaya dapat diuraikan atau dispersi secara alami, contohnya seperti yang terjadi pada
pelangi. Warna pelangi sebenarnya berasal dari satu warna saja, yakni warna putih dari
sinar matahari. Kemudian warna cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan
sehingga mengakibatkan warna pelangi menjadi terurai dan menghasilkan berbagai
macam warna yang indah. Warna putih matahari menjadi warna cahaya merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya yang bisa diuraikan adalah bentuk pemisahan
cahaya yang tampak menjadi cahaya dengan warna- warna berbeda. Contoh penguraian
cahaya selain pelangi adalah sebuah prisma yang disinari oleh cahaya senter maka satu
warna cahaya senter akan terurai menjadi berbagai warna jika menembus prisma tersebut.

7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan


Cahaya dapat mengalami difraksi atau pelenturan pada bidang yang sempit. Gelombang
cahaya yang mengalami pelenturan karena merambat ke arah cahaya yang melewati celah
sempit. Contoh cahaya yang memiliki sifat difraksi adalah cahaya bisa masuk pada
lobang sekecil apapun pada ruangan. Misalnya kita masih bisa menemukan cahaya yang
masuk ke dalam ruangan meskipun semua sudut sudah tertutup karena cahaya bisa masuk
meski pada celah sempit sekalipun. Pembelokan cahaya yang terdifraksi ini akan
membuat daerah gelap dan terang pada ruangan tertentu yang terkena cahaya.

8. Dapat Mengalami Polarisasi


Cahaya juga dapat mengalami polarisasi, yakni menyerap sebagian arah getar cahaya
sehingga cahaya tersebut dapat kehilangan arah getarnya sebagian. Cahaya dapat
diserahkan atau terpolarisasi dengan merambat ke segala arah secara tegak lurus dengan
arah rambat yang dimilikinya. Contohnya cahaya tersebut dapat dikatakan mengalami
polarisasi jika hanya merambat di satu arah bidang saja.

9. Dapat Diserap Atau Absorpsi


Cahaya dapat diserap saat masuk dalam material transparan. Sebagian energi cahaya akan
terdisipasi atau berkurang energy panasnya. Hal inilah yang menunjukkan bahwa
intensitas cahaya akan berkurang atau absorpsi pada material tertentu. Contohnya cahaya
akan lebih mudah menembus benda yang transparan dibandingkan menembus benda
yang memiliki material lebih padat.

10. Memiliki Energi


Cahaya tentu memiliki energi karena dapat merambat pada gelombang tertentu dan
memiliki wujud massa, meskipun bukan wujud zat, yakni bukan padat, cair, dan gas. Hal
yang membuktikan bahwa cahaya memiliki energi adalah sinar matahari yang memiliki
panas atau suhu tertentu yang dapat merubah zat tertentu. Contohnya jika kita menjemur
baju yang basah di bawah sinar matahari, maka lama kelamaan baju akan kering karena
terjadi penguapan air di dalam pakaian karena panas yang muncul dari sinar matahari.
Panas yang muncul dari matahri tersebut ditandai pula dengan kemunculan cahaya
matahari itu sendiri. Contoh lain adalah ada pemanfaatan cahaya matahari sebagai tenaga
tata surya sebagai energi panas dan listrik yang berasal dari cahaya sinar matahari.

11. Dapat Merambat Tanpa Medium


Umunya, gelombang energy tertentu memerlukan medium untuk merambat, seperti
energy bunyi yang membutuhkan udara agar bisa merambat dan menghasilkan suara.
Berbeda dengan energy cahaya yang tetap bisa merambat meskipun tidak memiliki
medium perantara. Contohnya sinar matahari yang bisa sampai ke bumi padahal jarak
yang sangat jauh dari bumi dan melewati ruang hampa di luar angkasa. Jika Cahaya tidak
bisa merambat tanpa medium, maka sinar matahari tidak akan pernah sampai ke bumi.
Selain itu,kita tetap bisa melihat cahaya di ruang kedap udara sekalipun asalkan ada celah
untuk cahaya tersebut bisa menyinari ruangan tersebut.

12. Bersifat Dualisme


Cahaya memiliki sifat dualisme karena bisa disebut sebagai gelomang sekaligus sebuah
partikel tertentu. Cahaya dapat disebut sebagai sebuah gelombang karena cahaya
memang memiliki panjang gelombang tertentu. Sedangkan cahaya juga tersusun oleh
partikel- partikel tertentu yang membentuknya, meskipun bukan bersifat zat, seperti
padat, cair, dan gas. Cahaya memiliki partikel pernah diungkapkan oleh seorang ilmuwan
asal Amerika bernama Arthur Compton yang mengungkapkan bahwa ada tumbukan
antara partikel penyusunan cahaya dengan electron tertentu. Sifat dualisme cahaya dapat
muncul secara alami atau buatan, yakni sinar matahari dan cahaya yang berasal dari
lampu karena listrik, cahaya dari lilin karena api, dan sebagainya.
13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
Cahaya dapat berbentuk radiasi karena memiliki energy yang bisa dipancarkan dalam
bentuk gelombang dan kalor tertentu tanpa medium atau perantara sekalipun. Bukti
bahwa cahaya bisa berbentuk radiasi adalah cahaya memiliki energi dan bentuk panas.
Contohnya kita akan terasa panas jika berlama-lama dibawah sinar matahari atau berada
disekitar lampu , atau laser yang berdaya tinggi. Kita semua ketahui bahwa sinar matahari
memiliki radiasi yang juga bisa berdampak buruk bagi kulit manusia, yaksi sinar UV.

14. Terdiri Dari Berbagai Warna


Apakah kita mengetahui apa warna cahaya matahari? Perlu kita ketahui bahwa warna
cahaya matahari adalah putih. Sebenarnya warna cahaya ada berbagai macam yang
kemudian disebut dengan cahaya polikromatik. Contoh cahaya yang memiliki sifat
berwarna dapat kita temukan pada warna pelangi yang merupakan pembiasan dan
penguraian cahaya lewat tetesan air hujan di awan.

PERALATAN YANG MEMANFAATKAN SIFAT- SIFAT CAHAYA


Berdasarkan pengertian dan sifat cahaya di atas, kita bisa menemukan beberapa alat yang
sangat mengandalkan fungsi sifat cahaya tersebut untuk menjalankan alatnya, seperti
berikut ini:
1. Periskop adalah salah satu peralatan yang biasa digunakan dalam kapal selam yang
fungsinya untuk melihat situasi di atas permukaan laut dalam jarak tertentu, bahkan jarak
yang sangat jauh sekalipun. Alat ini memanfaatkan sifat pemantulan cahaya yang bisa
memaksimalkan jarak pandang periskop pada bentangan laut yang sangat luas.
2. Lensa Kaca Pembesar adalah peralatan yang biasanya digunakan untuk melihat benda-
benda kecil, contohnya saat ingin memperbaiki jam tangan. Alat ini terbuat dari lensa
cembung yang memanfaatkan sifat pemantulan cahaya atau refleksi cahaya pada objek
tertentu.
3. Mikroskop adalah peralatan yang biasa digunakan untuk melihat benda- benda yang
sangat kecil yang juga menggunakan cermin atau lensa cembung. Alat ini juga
memanfaatkan sifat cahaya yang bisa dipantulkan atau refleksi pada objek tertentu.
Mikroskop adalah alat yang sangat penting dalam dunia laboratorium, baik fisika, kimia,
sampai kedokteran dan sudah menjadi alat canggih dalam ilmu pengetahuan saat ini.
4. Kamera adalah alat yang mengandalkan lensa dalam fungsinya memotret gambar dan
memerlukan fungsi cahaya untuk menghasilkan gambar yang bagus. Kamera
membutuhkan sifat yang dapat merefleksikan cahaya.

3. Hukum Pemantulan Cahaya.

 Pengertian Pemantulan Cahaya

Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi ‘medium’ asalnya, setelah
menumbuk suatu bidang pantul . Secara sederhana, pemantulan cahaya adalah proses terpancarnya
kembali cahaya dari bidang pantul . Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh
Willebrord Snellius dan dikenal sebagai Hukum Snellius. Sinar yang berasal dari sumber cahaya disebut
sinar datang, sinar yang dipantulkan oleh cermin datar disebut sinar pantul, dan garis yang tegak lurus
dengan cermin disebut garis normal.

 Hukum Pemantulan Cahaya

Poin penting hukum pemantulan cahaya atau Hukum Snellius yaitu:

1. Sinar datang , garis normal (N), dan sinar pantul (r) terletak pada satu bidang datar.

2. Besaran sudut datang (θi) sama dengan sudut pantul (θr).

Jenis Pemantulan Cahaya

Ditinjau dari segi arah sinar pantul atau bidang pantulnya , terdapat dua jenis pemantulan yaitu
pemantulan teratur, dan pemantulan difus atau pemantulan baur. Mari kita bahas satu persatu!

A. Pemantulan Teratur (Specular Reflection)


Apabila benda-benda seperti cermin datar, air yang tenang disinari dengan sinar matahari maka sinar-
sinar dipantulkan dalam arah yang sama sehingga tampak berkilau, pemantulan ini dinamakan
pemantulan teratur.Pemantulan teratur adalah pemantulan yang terjadi karena berkas sinar datang
jatuh pada permukaan rata. Syarat utama dari terjadinya pemantulan teratur, yakni terdapat sinar
datang, garis normal, dan sinar pantul, terdapat pada garis bidang datar yang sama. Selain itu,
pemantulan teratur memiliki sinar-sinar pantul, dengan arah dan besar sudut yang selalu sama.

B. Pemantulan Difus atau Pemantulan Baur (Diffuse Reflection)

Jika sebelumnya kita bahas tentang pemantulan cahaya pada bidang rata, jenis pemantulan kedua
adalah pemantulan difus atau pemantulan baur. Sifat utama jenis pemantulan ini adalah pemantulan
cahaya ke segala arah yang terjadi karena berkas sinar datang jatuh pada permukaan kasar atau tidak
rata. Contohnya, pemantulan cahaya pada tembok, kayu, batu, tanah dan benda-benda yang ada di
sekitar kita. Permukaan yang tidak rata, akan memantulkan garis-garis sinar pantul yang berarah acak.
Hukum pemantulan cahaya tetap berlaku pada pemantulan baur. Alasannya karena, walaupun cahaya
jatuh pada permukaan tidak rata, namun jika ditarik garis normal pada bidang datar permukaan jatuhnya
cahaya, besaran sudut sinar datang dan sinar pantul tetap sama, dan memenuhi secara teori dari hukum
snellius atau hukum pemantulan cahaya

Rumus Pemantulan Cahaya

 Rumus Jumlah Bayangan

n = (3600/α)-1

n = banyak jumlah bayangan (buah)

α = sudut antara dua cermin (derajat)


 Rumus Pemantulan Cahaya

θi = θr

Ii sin θi = Ir sin θr

θi = sudut datang (derajat)

θr = sudut pantul (derajat)

Ii = sinar dating

Ir = sinar pantul

 Rumus Indeks Bias

n1 sin θi = n2 sin θr

n1 dan n2 = indek bias

Contoh Soal Pemantulan Cahaya

Pak Bambang menyinari kaca tebal dengan sudut 60 derajat terhadap garis normal, jika cepat rambat
cahaya yang terdapat di dalam cahaya adalah 2 × 108 m/s, tentukan indeks bias kaca.

Pembahasan

Diketahui: θi = 60 derajat

V2 = 2 × 108 m/s

V1 = 3 × 108 m/s

n1= 1

Penyelesaian:

n = c/v

n = 3 × 108/2 × 108

n = 1.5

Jadi indek bias kaca tebal adalah 1.5

Tentukan Sudut Biasnya

θi = 60 derajat

V2 = 2 × 108 m/s

V1 = 3 × 108 m/s

n1= 1
Penyelesaian:

n1 sin θi = n2 sin θr

1 sin 60 = 1.5 sin θr

sin θr = 0.866/1.5

sin θr = 0.577

θr = 35.26 derajat

Jadi sudut pantul sinar tersebut adalah 35.26 derajat

Pengertian Pembiasan Cahaya


Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang bisa terjadi ketika cahaya yang
melewati suatu bidang batas antara dua medium yang berbeda. Peristiwa pembiasan bisa terjadi ketika
ada sinar datang dan membentuk suatu sudut tertentu cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang
batas atau sudut datang lebih kecil dari 900 terhadap bidang batas.

Sedangkan untuk cahaya sendiri merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang merambat lurus ke
segala arah dengan kecepatan 3 x 108 m/s dan memiliki panjang gelombang sekitar 380 hingga 750 nm.
Pada bidang fisika, cahaya merupakan suatu paket partikel yang disebut dengan istilah foton.

Dari dua penjelasan tersebut bisa ditarik suatu pengertian jika pembiasan cahaya adalah suatu proses
pembelokan cahaya ketika berkas cahaya tersebut melewati bidang batas dua medium yang berbeda
indeks biasnya.

Hukum Pembiasan Cahaya


Pada sekitar tahun 1621 ada seorang ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell melakukan sebuah
eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Adapun hasil yang
didapatkan dari eksperimen tersebut disebut dengan hukum snell seperti pada penjelasan di bawah ini.
Sinar datang, garis normal serta sinar bias akan terletak pada satu bidang datar. Hasil bagi sinus sudut
datang dengan sinus sudut bias adalah bilangan tetap atau bisa disebut dengan indeks bias.Jika dilihat
secara matematis, hasil bagi sudut

Dimana (i) adalah sudut datang dan (r) adalah sudut bias

Penerapan Pembiasan Cahaya dalam Kehidupan


Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa peristiwa pembiasan cahaya. Apa saja penerapan pembiasan
cahaya dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya akan hal tersebut.
1. Pemantulan Sempurna

Pemantulan sempurna bisa terjadi jika seberkas cahaya datang dari medium rapat atau indeks bias besar
menuju ke medium kurang rapat atau indeks bias kecil. Syarat terjadinya pemantulan sempurna adalah
sudut datang harus lebih besar daripada sudut kritis atau sudut datang yang bisa menghasilkan sudut
bias 90 derajat.Pemantulan sempurna ini biasanya dimanfaatkan dalam proses pembuatan serta optic.
Serat optik adalah jenis kabel yang memiliki daya transmisi yang begitu tinggi.

2. Pensil atau Sedotan yang Terlihat Patah

Mungkin kalian pernah melakukan eksperimen secara pribadi menggunakan bahan pensil atau sedotan
dan air. Dimana ketika pensil atau sedotan dimasukkan ke dalam air yang ada di sebuah gelas akan
tampak seperti patah. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh adanya perbedaan medium yang dilalui
oleh cahaya.

3. Air Laut Terlihat Dangkal

Jika kalian pernah ke pantai, mungkin kalian juga pernah melihat air laut yang begitu dangkal dan ingin
berenang di dalamnya. Padahal air laut tersebut tidaklah dangkal.

Air laut yang bisa terlihat dangkal tersebut tak lain karena adanya cahaya yang melewati dua medium
yang berbeda yaitu dari udara ke air. Prinsip yang digunakan hampir sama dengan eksperimen pensil
yang seolah terlihat patah ketika dimasukkan ke dalam air.

4. Pembiasan Pada Lensa

Lensa memang memiliki banyak manfaat pada kehidupan ini. Misalnya adalah lensa dapat digunakan
pada kacamata, teropong, lup dan juga mikroskop. Tahukah kalian jika lensa yang biasa digunakan untuk
melihat benda dari luar batas kemampuan mata manusia adalah karena adanya pembiasan cahaya yang
masuk ke dalamnya.

Indeks bias antar medium lensa dan udara memang telah berbeda. Karena hal tersebutlah lensa bisa
membiaskan cahaya yang masuk ke dalamnya.
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
Cahaya adalah salah satu energi yang memiliki gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380 sampai 750 nm. Gelombang cahaya tidak membutuhkan
medium untuk merambat, itulah sebabnya cahaya tetap dapat merambat meskipun dalam ruang
yang hampa.
sifat Sifat Cahaya
1. Dapat Merambat Lurus
2. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi
3. Dapat Menembus Benda Bening
4. Dapat Mengalami Interferensi
5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan (Refraksi)
6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi
7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan
8. Dapat Mengalami Polarisasi
9. Dapat Diserap Atau Absorpsi
10. Memiliki Energi
11. Dapat Merambat Tanpa Medium
12. Bersifat Dualisme
13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
14. Terdiri Dari Berbagai Warna
Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi ‘medium’ asalnya,
setelah menumbuk suatu bidang pantul . Secara sederhana, pemantulan cahaya adalah proses
terpancarnya kembali cahaya dari bidang pantul . Pemantulan cahaya pada permukaan rata
diamati pertama kali oleh Willebrord Snellius dan dikenal sebagai Hukum Snellius. Sinar yang
berasal dari sumber cahaya disebut sinar datang, sinar yang dipantulkan oleh cermin datar
disebut sinar pantul, dan garis yang tegak lurus dengan cermin disebut garis normal.
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang bisa terjadi ketika cahaya
yang melewati suatu bidang batas antara dua medium yang berbeda. Peristiwa pembiasan bisa
terjadi ketika ada sinar datang dan membentuk suatu sudut tertentu cahaya datang tidak tegak
lurus terhadap bidang batas atau sudut datang lebih kecil dari 900 terhadap bidang batas.
Sedangkan untuk cahaya sendiri merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang merambat
lurus ke segala arah dengan kecepatan 3 x 108 m/s dan memiliki panjang gelombang sekitar 380
hingga 750 nm. Pada bidang fisika, cahaya merupakan suatu paket partikel yang disebut dengan
istilah foton.

B.SARAN
Demikian makalah ini kami buat semoga bermamfaat bagi pembaca.Makalah kami ini jauh dari
kata sempurna,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk baiknya
makalah ini kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai