DOSEN PENGAMPU :
Atika Ulya Akmal S.Pd., M.Pd
Disusun oleh :
1. Resty Yufrina (23129237)
2. Shintia Dewinta (23129083)
3. Tira Adriliningsih (23129262)
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A . Pengertian Cahaya..............................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak tergolong gelombang mekanik,
sepertihalnya gelombang air atau gelombang tali. Melainkan gelombang elektromagnetik.
Gelombang jenis inidapat merambat ke dalam ruang hampa. Contohnya cahaya matahari dapat
sampai ke bumi. Karenacahaya tergolong gelombang, maka cahaya juga memiliki difraksi,
interferensi cahaya, pemantulan, dan pembiasan.Cahaya juga merupakan gelombang
transversal. Teori gelombangnya menerangkan mengenaiinterferensi cahaya dengan cara
memproyeksikan sinar violet ke atas kertas perak klorida danmenghasilkan pola
interferensi. Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Bulanbukanlah
sumber cahaya, ia hanya memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari. Jadi
selaindipancarkan cahaya dapat dipantulkan. Cahaya merambat lurus seperti yang dapat kita
lihat pada cahayayang keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau laser yang
melintasi asap atau debu.Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis
lurus berarah yang disebut sinarcahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis
berarah.
B. RUMUSAN MASALAH.
1. Apa itu yang dimaksud dengan cahaya?
2. Bagaimana sifat-sifat cahaya?
3. Apa yang dimaksud dengan hukum pemantulan?
4. Apakah yang dimaksud dengan pembiasan cahaya?
5. Implementasi pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui cahaya dan sifat-sifat yang dimilikinya.
Untuk dapat mempelajari tentang hukum pemantulan.
Bisa mengimpelementasikan pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Cahaya.
Cahaya adalah salah satu energi yang memiliki gelombang elektromagnetik yang kasat
mata dengan panjang gelombang sekitar 380 sampai 750 nm. Gelombang cahaya tidak
membutuhkan medium untuk merambat, itulah sebabnya cahaya tetap dapat merambat
meskipun dalam ruang yang hampa. Contohnya cahaya matahari tetap bisa sampai ke
bumi meskipun melewati ruang hampa udara di luar angkasa dalam hitungan waktu 300
juta m/s.
Isaac Newton pernah mengungkapkan dalam Hypothesis of Light tahun 1675 bahwa
cahaya terdiri dari partikel- partikel halus yang memancar ke semua arah dari titik
sumbernya. Sumber cahaya adalah benda yang bisa menghasilkan cahaya. Berdasarkan
sumbernya cahaya kemudian dibagi menjadi dua, yakni cahaya yang berasal dari benda
itu sendiri dan cahaya yang memancar dari benda lain akibat pantulan cahaya dari
permukaan benda tersebut.
Dari sumber cahaya itulah cahaya kemudian memiliki sifat- sifat yang menjadi
karakteristik cahaya sebagai gelombang energi yang dibutuhkan manusia.
2. Sifat-sifat Cahaya.
1. Dapat Merambat Lurus
Cahaya dapat merambat lurus jika melewati satu medium perantara yang memiliki
partikel yang sama atau setara. Medium perantara tersebut harus memiliki kerapatan optic
yang sama agar cahaya bisa merambat lurus. Fenomena yang bisa membuktikan bahwa
cahaya dapat merambat lurus adalah matahari sebagai sumber cahaya terbesar di bumi
memiliki pancaran sinar yang lurus. Hal tersebut terjadi karena adanya perambatan
cahaya matahari ke bumi maka terjadi siang dan malam. Selain itu adapun fenomena
gerhana matahari dan gerhana bulan yang membuktikan bahwa cahaya dapat merambat
lurus. Pada fenomena tersebut sinar matahari dihalangi oleh bulan sehingga membuat
sebagian bumi menjadi gelap. Contoh sifat cahaya yang merambat lurus juga bisa
ditemukan dalam kehidupan sehari- hari yakni pada cahaya senter ke arah depan maka
akan memancar lurus sesuai dengan yang kita arahkan senter tersebut.
Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi ‘medium’ asalnya, setelah
menumbuk suatu bidang pantul . Secara sederhana, pemantulan cahaya adalah proses terpancarnya
kembali cahaya dari bidang pantul . Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh
Willebrord Snellius dan dikenal sebagai Hukum Snellius. Sinar yang berasal dari sumber cahaya disebut
sinar datang, sinar yang dipantulkan oleh cermin datar disebut sinar pantul, dan garis yang tegak lurus
dengan cermin disebut garis normal.
1. Sinar datang , garis normal (N), dan sinar pantul (r) terletak pada satu bidang datar.
Ditinjau dari segi arah sinar pantul atau bidang pantulnya , terdapat dua jenis pemantulan yaitu
pemantulan teratur, dan pemantulan difus atau pemantulan baur. Mari kita bahas satu persatu!
Jika sebelumnya kita bahas tentang pemantulan cahaya pada bidang rata, jenis pemantulan kedua
adalah pemantulan difus atau pemantulan baur. Sifat utama jenis pemantulan ini adalah pemantulan
cahaya ke segala arah yang terjadi karena berkas sinar datang jatuh pada permukaan kasar atau tidak
rata. Contohnya, pemantulan cahaya pada tembok, kayu, batu, tanah dan benda-benda yang ada di
sekitar kita. Permukaan yang tidak rata, akan memantulkan garis-garis sinar pantul yang berarah acak.
Hukum pemantulan cahaya tetap berlaku pada pemantulan baur. Alasannya karena, walaupun cahaya
jatuh pada permukaan tidak rata, namun jika ditarik garis normal pada bidang datar permukaan jatuhnya
cahaya, besaran sudut sinar datang dan sinar pantul tetap sama, dan memenuhi secara teori dari hukum
snellius atau hukum pemantulan cahaya
n = (3600/α)-1
θi = θr
Ii sin θi = Ir sin θr
Ii = sinar dating
Ir = sinar pantul
n1 sin θi = n2 sin θr
Pak Bambang menyinari kaca tebal dengan sudut 60 derajat terhadap garis normal, jika cepat rambat
cahaya yang terdapat di dalam cahaya adalah 2 × 108 m/s, tentukan indeks bias kaca.
Pembahasan
Diketahui: θi = 60 derajat
V2 = 2 × 108 m/s
V1 = 3 × 108 m/s
n1= 1
Penyelesaian:
n = c/v
n = 3 × 108/2 × 108
n = 1.5
θi = 60 derajat
V2 = 2 × 108 m/s
V1 = 3 × 108 m/s
n1= 1
Penyelesaian:
n1 sin θi = n2 sin θr
sin θr = 0.866/1.5
sin θr = 0.577
θr = 35.26 derajat
Sedangkan untuk cahaya sendiri merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang merambat lurus ke
segala arah dengan kecepatan 3 x 108 m/s dan memiliki panjang gelombang sekitar 380 hingga 750 nm.
Pada bidang fisika, cahaya merupakan suatu paket partikel yang disebut dengan istilah foton.
Dari dua penjelasan tersebut bisa ditarik suatu pengertian jika pembiasan cahaya adalah suatu proses
pembelokan cahaya ketika berkas cahaya tersebut melewati bidang batas dua medium yang berbeda
indeks biasnya.
Dimana (i) adalah sudut datang dan (r) adalah sudut bias
Pemantulan sempurna bisa terjadi jika seberkas cahaya datang dari medium rapat atau indeks bias besar
menuju ke medium kurang rapat atau indeks bias kecil. Syarat terjadinya pemantulan sempurna adalah
sudut datang harus lebih besar daripada sudut kritis atau sudut datang yang bisa menghasilkan sudut
bias 90 derajat.Pemantulan sempurna ini biasanya dimanfaatkan dalam proses pembuatan serta optic.
Serat optik adalah jenis kabel yang memiliki daya transmisi yang begitu tinggi.
Mungkin kalian pernah melakukan eksperimen secara pribadi menggunakan bahan pensil atau sedotan
dan air. Dimana ketika pensil atau sedotan dimasukkan ke dalam air yang ada di sebuah gelas akan
tampak seperti patah. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh adanya perbedaan medium yang dilalui
oleh cahaya.
Jika kalian pernah ke pantai, mungkin kalian juga pernah melihat air laut yang begitu dangkal dan ingin
berenang di dalamnya. Padahal air laut tersebut tidaklah dangkal.
Air laut yang bisa terlihat dangkal tersebut tak lain karena adanya cahaya yang melewati dua medium
yang berbeda yaitu dari udara ke air. Prinsip yang digunakan hampir sama dengan eksperimen pensil
yang seolah terlihat patah ketika dimasukkan ke dalam air.
Lensa memang memiliki banyak manfaat pada kehidupan ini. Misalnya adalah lensa dapat digunakan
pada kacamata, teropong, lup dan juga mikroskop. Tahukah kalian jika lensa yang biasa digunakan untuk
melihat benda dari luar batas kemampuan mata manusia adalah karena adanya pembiasan cahaya yang
masuk ke dalamnya.
Indeks bias antar medium lensa dan udara memang telah berbeda. Karena hal tersebutlah lensa bisa
membiaskan cahaya yang masuk ke dalamnya.
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
Cahaya adalah salah satu energi yang memiliki gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380 sampai 750 nm. Gelombang cahaya tidak membutuhkan
medium untuk merambat, itulah sebabnya cahaya tetap dapat merambat meskipun dalam ruang
yang hampa.
sifat Sifat Cahaya
1. Dapat Merambat Lurus
2. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi
3. Dapat Menembus Benda Bening
4. Dapat Mengalami Interferensi
5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan (Refraksi)
6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi
7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan
8. Dapat Mengalami Polarisasi
9. Dapat Diserap Atau Absorpsi
10. Memiliki Energi
11. Dapat Merambat Tanpa Medium
12. Bersifat Dualisme
13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
14. Terdiri Dari Berbagai Warna
Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi ‘medium’ asalnya,
setelah menumbuk suatu bidang pantul . Secara sederhana, pemantulan cahaya adalah proses
terpancarnya kembali cahaya dari bidang pantul . Pemantulan cahaya pada permukaan rata
diamati pertama kali oleh Willebrord Snellius dan dikenal sebagai Hukum Snellius. Sinar yang
berasal dari sumber cahaya disebut sinar datang, sinar yang dipantulkan oleh cermin datar
disebut sinar pantul, dan garis yang tegak lurus dengan cermin disebut garis normal.
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang bisa terjadi ketika cahaya
yang melewati suatu bidang batas antara dua medium yang berbeda. Peristiwa pembiasan bisa
terjadi ketika ada sinar datang dan membentuk suatu sudut tertentu cahaya datang tidak tegak
lurus terhadap bidang batas atau sudut datang lebih kecil dari 900 terhadap bidang batas.
Sedangkan untuk cahaya sendiri merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang merambat
lurus ke segala arah dengan kecepatan 3 x 108 m/s dan memiliki panjang gelombang sekitar 380
hingga 750 nm. Pada bidang fisika, cahaya merupakan suatu paket partikel yang disebut dengan
istilah foton.
B.SARAN
Demikian makalah ini kami buat semoga bermamfaat bagi pembaca.Makalah kami ini jauh dari
kata sempurna,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk baiknya
makalah ini kedepannya.