Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

CAHAYA DAN ALAT OPTIK

DI SUSUN OLEH

MUH. ASYAM IFFAT MUBARAK

SMP ISLAM TERPADU NURUL ASAFA


2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan pemikirannya dalam
penyelesaian makalah ini.

Dan harapan kami semoga semoga makalah ini dapat menanmbah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya semoga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar dapat menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Takalar, 30 April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Sifat cahaya dan proses pembentukan bayangan.........................................5
B. Indra pengelihatan manusia...............……….………………………........12
C. Alat optik dalam kehidupan sehari-hari.....................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
A.Simpulan.....................................................................................................15
B.Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………......................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan oleh seluruh
makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun dipastikan
tidak dapat berjalan sempurna. Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai
contohnya proses melihat meskipun mata kita normal tapi jika tidak ada cahaya maka
kita tidak akan bisa melihat. Begitu pentingnya peranan cahaya bagi makhluk
hidup, oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas cahaya secara fisika.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya antara lain sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan cahaya?
2. Apa yang dimaksud dengan alat optik?
3. Apa sajakah sifat-sifat yang dimiliki oleh cahaya?
4. Apa sajakah macam-macam dari energi cahaya dan alat optik?
5. Apa sajakah manfaat dari cahaya dan alat

C. Tujuan
Adapun tujuannya antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan cahaya
2. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan alat optik
3. Dapat mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh cahaya
4. Dapat mengetahui macam-macam dari energi cahaya dan alat optik
5. Dapat mengetahui manfaat dari cahaya dan alat optik dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIFAT CAHAYA DAN PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN
Kamu perlu mengetahui dan memahami sifat-sifat cahaya agar dapat mengenali
cahaya. Cahaya memiliki beberapa sifat, yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan,
dapat dibiaskan, dan merupakan gelombang elektromagnetik.

a. Cahaya Merambat Lurus


Pernahkah kamu menyalakan lilin atau lampu di tempat gelap? Jika lilin atau
lampu dinyalakan akan dihasilkan cahaya yang dapat menerangi tempat yang
gelap.

b. Cahaya Dapat Dipantulkan


Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu permukaan bidang.
Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur.
Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata,
seperti aspal, tembok, dan batang kayu. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya
dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin datar. Pada pemantulan baur
dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut
datang cahaya 
Kemampuan kamu untuk membedakan warna, tidak terlepas dari sifat cahaya.
Cahaya yang mengenai benda sebagian akan dipantulkan, cahaya yang mengenai
benda terlihat berwarna merah. Hal ini berarti spektrum cahaya merah akan
dipantulkan oleh benda, sedangkan spektrum warna lainnya akan diserap oleh
benda tersebut.
c. Cahaya Dapat Dibiaskan
Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium yang memiliki kerapatan optik
yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat dari udara memasuki air atau
medium yang lebih rapat. Semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat melalui
dua medium yang berbeda, akan semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi.
Namun, pembiasan tidak akan terjadi saat cahaya masuk dengan posisi tegak lurus
bidang batas kedua medium.
d. Cahaya Merupakan Gelombang Elektromagnetik
Bayangkan saat ini kamu sedang berdiri di tepi pantai. Pada saat itu kamu melihat
ombak yang sangat besar sedang melaju menuju ke arah kamu. Deburan ombak
tersebut hanya memindahkan sejumlah energi dengan memindahkan mediumnya
(air laut) karena angin. Hal ini dibuktikan dengan terdengarnya suara ombak
(energi gerak menjadi bunyi). Berbeda dengan gelombang laut, cahaya dapat
mentransfer medium. Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan
medan magnet dan medan listrik secara periodik, sehingga merupakan gelombang
elektromagnet.
Salah satu fenomena yang dapat membuktikan bahwa cahaya itu mampu
mentransfer energi adalah saat lilin yang dinyalakan di sebuah ruang yang gelap
dan kemudian lilin tersebut dapat menerangi ruangan. Contoh lainnya adalah
matahari yang memancarkan gelombang cahayanya melalui ruang angkasa (tanpa
medium). Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi
meskipun melalui ruang hampa udara. Hal ini berarti gelombang cahaya dapat
merambat pada ruang kosong (hampa udara) tanpa adanya materi. 

B. INDERA PENGLIHATAN MANUSIA


Sistem penglihatan adalah bagian dari sistem indra yang membuat organisme
mampu melihat. Sistem penglihatan menafsirkan informasi dari cahaya untuk
mendirikan representasi dunia di sekeliling tubuh. Mata adalah alat utama sistem ini.
Mata berespons terhadap cahaya dan memicu potensial aksi aferen, yang
menghubungkan mata dengan otak melalui nervus optik dan traktus optik. Mata
manusia mampu mendeteksi cahaya dengan panjang gelombang 400-
700 nm. Gelombang cahaya dari sebuah objek masuk ke mata melalui kornea,
kemudian melewati pupil menuju makula di retina. Perubahan intensitas cahaya
memengaruhi ukuran diameter pupil; apabila cahaya sangat terang, pupil akan
mengecil (miosis) dan apabila cahaya bersifat redup maka pupil akan melebar
(midriasis). Gelombang cahaya dipantulkan secara konvergen oleh kornea dan lensa
kristalin ke titik fokus yang berlokasi di permukaan posterior lensa. Cahaya yang
terbiaskan oleh lensa selanjutnya melewati vitreous, dan terfokuskan pada retina,
yaitu makula. Cahaya yang mencapai fotoreseptor pada retina (reseptor batang
mendeteksi intensitas cahaya, dan reseptor kerucut mendeteksi warna) akan
menyebabkan perubahan pada senyawa kimia rhodopsin yang akan befungsi untuk
menyampaikan potensial aksi (sinyal elektrik). Sinyal elektrik diteruskan ke sel
bipolar yang merupakan neuron orde pertama dari jaras optikus. Informasi kemudian
diteruskan ke sel ganglion yang berperan sebagai neuron orde kedua di lapisan retina.
Serabutnya menyatu pada diskus optikus. Selanjutnya dikirim melalui nervus optik
melalui jalur penglihatan hingga ke korteks visual pada lobus oksipital otak belakang.
Di sinilah sinyal elektrik diinterpretasi sebagai gambar visual.
Proses penglihatan membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinal. Di dalam mata,
retinal akan berikatan dengan protein opsin untuk membentuk rhodopsin dalam
reseptor batang dan iodopsin dalam reseptor kerucut. Rhodopsin diperlukan untuk
melihat pada kondisi cahaya redup, sedangkan iodopsin diperlukan untuk penglihatan
warna. Kekurangan vitamin A akan menghambat pembentukan rhodopsin sehingga
menyebabkan gejala awal defisiensi yaitu rabun senja.

C. ALAT OPTIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Alat optik adalah alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan
hukum pembiasan sifat cahaya. Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), alat optik adalah alat-alat yang bekerjanya sifat-sifat
cahaya. Alat optik yang utama adalah mata, sedangkan alat optik lain seperti lup,
kacamata, teropong, kamera, mikroskop, atau teleskop. Sebenarnya itu semua hanya
sebagai alat bantu mata saja. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), optik ilmu
yang berkaitan dengan asal usul dan penyebaran cahaya. Ada dua cabang utama optik,
yakni fisik dan geometris.

Optik fisik terutama berkaitan dengan sifat dan sifat cahaya itu sendiri. Optik
geometris berkaitan dengan prinsip-prinsip yang mengatur sifat-sifat pembentuk
gambar dari lensa, cermin, dan perangkat lain yang memanfaatkan cahaya. Awalnya,
istilah optik hanya digunakan dalam kaitannya dengan mata dan penglihatan.
Kemudian, ketika lensa dan perangkat lain untuk membantu penglihatan mulai
dikembangkan

Ada beberapa macam alat optik yang alami dan buatan, yakni: Mata, Kamera Lup,
Mikroskop dan Teleskop Berikut penjelasan beberapa alat optil tersebut:
1. Mata
Mata adalah alat optik utama yang dimiliki makhluk hidup. Mata merupakan
organ indera pada manusia yang mampu menerima gambar visual, kemudian
dibawa ke otak. Dengan mata kamu bisa melihat segala sesuatu yang ada di dunia
dan segala isinya.

2. Kamera
Kamera merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan banyangan fotografi
pada film negatif. Cara kerja kamera mirip dengan mata. Lensa yang digunakan
kamera adalah lensa cembung. Film pada kamera berfungsi sebagai layar untuk
menangkap banyangan.

3. Lup (kaca pembesar)


Lup mempunyai fungsi untuk melihat benda-benda yang kecil agar tampak lebih
besar. Sehingga tampak lebih jelas bentuknya. Lup sering digunakan oleh tukang
servis jam, pedagang emas, polisi, atau yang lain. Lup hanya terdiri atas sebuah
lensa cembung, sehingga rumus-rumus pada lensa cembung berlaku juga pada lup.

4. Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil, seperti
bakteri, virus, penampang akar, penampang daun. Mikroskop terdiri atas dua lensa
cembung, yakni lensa obyektif (dekat dengan benda), dan lensa okuler (dekat
dengan mata). Jarak fokus lensa obyektif lebih besar daripada jarak fokus lensa
okuler.
5. Teleskop
Teleskop digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda langit, seperti
bintang atau planet agar tampak lebih jelas. Teropong bintang mempunyai dua
lensa cembung, yaitu lensa objektif dan okuler. Pada teropong bintang, benda
yang diamati dari jauh tak terhingga bayangan lensa objektif tepat pada titik
fokusnya. Untuk mata tak berakomodasi, bayangan objektif juga harus tepat pada
titik fokus.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai