Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GELOMBANG DAN OPTIK

“POLARISASAI CAHAYA”

OLEH

KELOMPOK 2

1. CICI PERMATASARI (17231005)


2. DIO HILMAN AFIF (17231008)
3. KARINA NETASHIA (17231016)
4. RIGA SARI (17231028)
5. YESI AFRINDA (17231033)

Dosen Pembimbing : Rahmah Evita Putri , M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “polarisasi
cahaya”. Terimakasih juga kepada dosen pembimbing yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Padang, 1 Mai 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULAN ..................................................................................................................................... 4
11. LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 4
1.2. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................. 4
1.3 TUJUAN ....................................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
2.1. Pengertian polarisasi cahaya ............................................................................................................ 5
2.2.Jenis-Jenis Polarisasi Cahaya ........................................................................................................ 6
2.3.Sebab-sebab Polarisasi Cahaya ..................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
3.1. KESIMPULAN .......................................................................................................................... 12
3.2 SARAN ....................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULAN
11. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari semua yang kita lihat adalah pantulan dari suatu cahaya.
Dari pantulan tersebut kita dapat menikmati segala keindahan ciptaanNYA. Bisa
dibayangkan bagaimana dunia ini tanpa cahaya, mungkin seperti malam hari tanpa sinar
lampu pijar. Mungkin itulah kenapa Allah SWT menciptakan matahari sebagai sumber
cahaya alami. Pertanyaan yang muncul adalah apa yang dimaksud dengan cahaya?
Bagaimana dan kenapa cahaya dapat dipantulkan? Ternyata cahaya adalah suatu gelombang
tranversal, dan mungkin jawaban pertanyaan terakhir adalah menyangkut sifat dari cahaya itu
sendiri, yaitu mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), intervensi, pelenturan
(difraksi), dan polarisasi. Muncul pertanyaan lagi, apa bukti dari semua sifat cahaya tersebut?
Bukti dari sifat polarisasi misalnya, jika kita keluar pada siang hari kita akan merasa silau
oleh terik matahari. Itu tidak akan terjadi jika kita memakai kacamata hitam karena
gelombang dari sinar matahari tersebut akan terserap oleh kacamata hitam. Disini penulis
akan mengkaji lebih jauh tentang salah satu sifat cahaya tersebut, yakni polarisasi.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan polarisasi cahaya?
2. Apa saja jenis polarisasi ?
3. Kenapa cahaya dapat berpolarisasi ?
4.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian polarisasi cahaya?
2. Untuk mengetahui jenis polarisasi ?
3. Untuk mengetahui sebab-sebab perpolarisasi ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

POLARISASAI CAHAYA

2.1. Pengertian polarisasi cahaya

Polarisasi adalah proses pembatasan gelombang vektor yang membentuk suatu


gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Efek polarisasi hanya dialami oleh
gelombang transversal. Cahaya juga dapat mengalami polarisasi menunjukan bahwa cahaya
termasuk gelombang transversal.
Polarisasi cahaya adalah peristiwa penyerapan arah bidang getar gelombang. Gejala
polarisasi dapat digambarkan dengan gelombang yang terjadi pada tali yang dilewatkan pada
celah. Apabila tali digetarkan searah dengan celah maka gelombang pada tali dapat melewati
celah tersebut. Sebaliknya jika tali digetarkan dengan arah tegak lurus celah maka gelombang
pada tali tidak bisa melewatizcelahztersebut. Polarisasi cahaya dapat disebabkan oleh empat
cara, yaitu:
1. Polarisasi karena Pemantulan
Berkas sinar alami (sinar yang belum terpolarisasi) dijatuhkan dari medium udara, ke
medium kaca (cermin datar). Dengan sudut datang i = 57o, maka sinar yang dipantulkan
sudah terpolarisasi

2. Polarisasi karena Pemantulan dan Pembiasan


Pemantulan akan menghasilkan cahaya terpolarisasi jika sinar pantul dan sinar biasnya
membentuk sudut 90o. Arah getar sinar pantul yang terpolarisasi akan sejajar dengan bidang
pantul. Oleh karena itu sinar pantul tegak lurus sinar bias, berlaku : 𝐼𝑝 + r = 90° atau r =
90° - 𝐼𝑝
Dengan demikian, berlaku pula
Jadi, diperoleh persamaan
Keterangan :
n2 : indeks bias medium tempat cahaya datang
n1 : medium tempat cahaya terbiaskan
Ip : sudut pantul yang merupakan sudut terpolarisasi.
Persamaan diatas merupakan bentuk matematis dari Hukum Brewster.

3. Polarisasi karena Penyerapan Selektif


Polarisasi yang diperoleh dengan memasang dua buah polaroid, yaitu polarisator dan
analisator. Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi linier dari cahaya
alami
yang tak terpolarisasi. Analisator berfungsi untuk mengubah arah polarisasi dan mengatur
besar intensitas cahaya yang akan diteruskan ke pengamat.
Suatu cahaya tak terpolarisasi datang pada lembar polaroid pertama disebut polarisator,
dengan sumbu polarisasi ditunjukkan oleh garis-garis pada polarisator. Kemudian dilewatkan
pada polaroid kedua yang disebut analisator. Jika kuat medan listrik cahaya terpolarisasi

5
vertikal sebelum analisator adalah E, maka kuat medan listrik cahaya terpolarisasi yang
keluar dari analisator adalah E cos q
Maka intensitas sinar yang diteruskan oleh polarisator I1, haruslah memiliki I (Intensitas),
dimana :
1
I1 = ½ I0 𝐼0 = 2
dengan I0 adalah intensitas cahaya mula-mula (cahaya yang tidak Terpolarisasi). Cahaya
dengan Intensitas (I1) kemudian datang pada analisator dan cahaya yang keluar dari analisator
akan memiliki intensitas cahaya (I2). Menurut hukum Malus, hubungan antara 𝐼2 dan 𝐼1 dapat
sinyatakan oleh
I2 = I1 cos2 q atau I2 = ½ I0 cos2 q
dengan q sebagai sudut antara sumbu polarisasi dan sumbu analisator.

4. Polarisasi karena Pembiasan ganda (bias ganda)


Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang
mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.
1. berkas sinar biasa (ordinary)
2. berkas sinar luar biasa (extraordinary)

Ketika berkas cahaya yang tidak terpolarisasi memasuki bahan bias kembar, cahaya itu akan
terpisah menjdi 2 cahaya yang terpolarisasi.
1. Sinar 1 = Sinar istimewa
Tidak memenuhi hukum snellius (hukum pembiasan) dan cahaya ini adalah cahaya
yang terpolarisasi sempurna.
2. Sinar 2 = Sinar biasa
Memenuhi hukum Snellius dan cahaya terpolarisasi sebagian .

Polarisasi karena Hamburan


Jika cahaya datang pada suatu sistem (misal. gas), maka elektron-elektron dalam partikel
dapat menyerap dan memancarkan kembali sebagian dari cahaya. Penyerapan dan
pemantulan kembali ini disebut sebagai hamburan. Hamburan inilah yang menyebabkan
cahaya matahari mengenai pengamat di bumi terpolarisasi sebagian. Hamburan jugalah yang
menyebabkan langit tampak biru. Berdasarkan analisis tentanghamburan, untuk intesitas
cahaya tertentu, intensitas cahaya yang dihamburkan bertambah dengan bertambahnya
frekuensi. Karena cahaya biru mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dari pada cahaya
merah, maka cahaya biru dihamburkan lebih banyak dari cahaya merah.

2.2.Jenis-Jenis Polarisasi Cahaya

1. Polarisasi Lingkaran

6
Untuk beda fasenya : π/2 ,3π/2 , atau kelipatan ganjil dari π/2 , getaran yang dihasilkan akan
berupa lingkaran. Gelombang dengan polarisasi melingkar dapat diuraikan menjadi 2
gelombang dengan polarisasi tegak lurus.
2. Polarisasi linier

Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat hanya dengan satu arah yang tegak lurus
terhadap arah rambatan atau bidang medan listriknya.Untuk selisih fasenya : 0 , π , 2π, 3π ,
atau setiap kelipatan bulat dari π , getaran yang dihasilkan akan linier .
3. Polarisasi ellips

Untuk semua selisih fasa lainnya, getaran yang dihasilkan akan berupa ellips. Gelombang
dengan polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi 2 gelombang dengan polarisasi tegak lurus.

Ketiga polarisasi ini juga bisa terjadi akibat 2 buah gelombang cahaya yang orientasi arah
medan listriknya berbeda bergabung menjadi satu. Jika orientasi arah medan listriknya sama
maka akan terjadi superposisi (interferensi atau difraksi).

2.3.Sebab-sebab Polarisasi Cahaya

1. PolarisasikarenaPemantulan
Cara sederhana untuk mendapatkan cahaya yang terpolarisasai adalah dengan pemantulan
cahaya berikut:
Sinar A dipantulkan oleh cermin P1 dan sinar yang terpantul dipantulkan lagi oleh cermin P2.
Ternyata apabila cermin P2 diputar terhadap poros cermin P1 dan P2 kelipatan 90° ternyata
cahaya terpantul B berintensitas nol.

7
Sudutpantulinidisebutsudutpolarisasi.
- Hukum Brewster
MenuruthukumSnellius
n1 sin Φ1 = n2 sin Φ2

Jika n1 = 1 (untuk udara), Φ1 = Φn2 = n, Φ2 = Φ* dimana. Φ* = 900maka hubungan antara


sudut polarisasi Φdan sudut bias. Φ* menjadisin Φ = n sin Φ* ataun = sin Φ / sin Φ* = tgΦ
………………………(1)

Hukummalus

- HukumMalus
Bahan yang dapatmempolarisaricahayabiasamenjaditerpolarisasi. Disebut polarisator
sedangkan bahan yang dipergunakanuntuk
mencekterpolarisasinyasuatucahayadisebutanalisator .MenurutMalus , intensitascahaya yang
ditransmisikanolehanalisatortergantungpadasudutantarabidangpolarisatordanbidang
analisatorsebagaimanatergambar.

8
Hukum Malus

.....................................(1)

Presentase polarisasi:

..................................(2)

2. Polarisasikarenapenyerapan (Dikroisma)

Sifat kristal pembias kembar, dimana salah satu komponen terpolarisasi diserap lebih
kuat dari pada komponen yang lainnya. Contohnya kristal turmalin gambar C. Sinar biasa
terdiri atas komponen tegak lurus bidang gambar(warna merah) dan komponen sejajar
bidang gambar. 𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑥 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 Amplitudo komponen sejajar setelah masuk bahan formalin
menjadi lebih kecil(diserap) sedang, komponen sejajar tetap besarnya.

9
3. Polarisasi karena pembiasan ganda (Bias kembar)
Sebagaian kristal non kubik(misal: kuarsa, turmalin, kalsit) bersifat non isotrop artinya :
kecepatan cahaya tidak sama ke semua arah. Dalam bahan yang demikian laju cahaya
tergantung pada arah rambatan. Cahaya yang masuk dalam bahan tersebut terbagi menjadi
dua berkas yaitu berkas cahaya biasa(ordiner) dan berkas cahaya luar biasa(extra ordiner).
- Sinar biasa (sinar ordiner)
Sinar yang kecepatan rambatnya pada suatu medium sama ke semua arah.

- Sinar Luar Biasa


Sinar yang kecepatan rambatnya pada suatu medium tidak sama kesemua arah.
- Sumbu Optik
Suatu arah pada kristal, dimana sinar biasa dan sinar luar biasa merambat dengan
kecepatan yang sama.
4. PolarisasikarenaAbsorbi

Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar
gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah
melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah
melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi.Peristiwa polarisasi ini disebut polarisasi
karena absorbsi selektif. Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain
untuk pelindung pada kacamata dari sinar matahari (kacamata sun glasses) dan polaroid
untuk kamera.

10
5. Polarisasi karena Hamburan Cahaya
Hamburan cahaya : fenomena penyerapan cahaya dan pemancarannya kembali oleh
suatu medium atau benda. Cahaya datang pada medium penghambur(cahaya datang tak
terpolarisasi) dalam arah sumbu Z: cahaya yang dihamburkan pada arah sumbu X.
Dipolarisasi pada arah sumbu Y, sedangkan cahaya yang dihamburkan pada arah sumbu Y
dipolarisasi pada arah X.

11
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN

Polarisasi adalah peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya yang acak

menjadi satu arah getar. Pada pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa

cahaya termasuk gelombang transversal. Hal ini dibuktikan oleh peristiwa polarisasi

cahaya. Polarisasi cahaya adalah pembatasan atau pengutuban dua arah getar menjadi

satu arah getar.

3.2 SARAN

Sebaiknya dalam melakukan percobaan atau praktikum disesuaikan dengan materi


perkuliahan, karena fakta dalam lapangan lain materi yang disampaikan oleh dosen lain pula
yang dipraktekkan. Sehingga mahasiswa kurang mengetahui tentang materi yang
dipraktekkan.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. LilikHendrajaya,Dkk. 1983. FisikaUniversitasSoal – PenyelesaianOptika. Surabya


:SinarWijaya
Ahmad Zaelani, Cucun Cunayah, Etsa Indra Irawan.2006. 1700 Bank Soal Bimbingan
Pemantapan Fisika. Bandung : Yrama Widya.
Kuliahpolarisasi 09.pdf
Kuliah-17PolarisasiGelombang EMInsitutTeknologi Bandung.ppt
Diaksestanggal 10 Mei 2015.
http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=55:contoh-soal-
polarisasi-dengan-penyerapan-selektif&catid=6:gelombang-cahaya&Itemid=104

12

Anda mungkin juga menyukai