Dosen Pengampu:
Oleh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
berkat asung kerta wara nugraha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah konsep dasar IPA SD, dengan judul
“Konsep Cahaya Dan Optik”
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak I Made Ari Winangun, M.Pd.
selaku dosen pengampu yang telah mebantu kami baik secara moral maupun
materi. Terima kasih juga saya ucapakan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Kami menyadarai bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi pengusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengatahuan.
Singaraja,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
PRAKATA ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Konsep Cahaya.................................................................................... 3
2.2 Sifat-sifat Cahaya................................................................................ 4
2.3 Alat-alat Optik .................................................................................... 9
BAB III PENUTUP......................................................................................... 15
3.1 Simpulan.............................................................................................. 15
3.2 Saran.................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Sifat-Sifat Cahaya
4
pemantulan teratur, berkas cahaya akan memantul sejajar, seperti
ketika kita bermain di siang hari membawa cermin untuk memantulkan
cahaya. Saat mengarahkan cermin ke arah datangnya cahaya maka bisa
dipantulkan ke segala arah dari cahaya pantul sinar matahari tersebut.
Sedangkan pemantulan baur adalah pemantulan cahaya yang terjadi
pada permukaan yang tidak rata. Misalnya pemantulan cahaya pada
air, batu, pohon, sepatu, dan aspal. Cermin yang menggunakan sifat
refleksi cahaya terbagi menjadi cermin datar, cermin cembung, dan
cermin cekung.
5
dibelokkan ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai alat optik. Contoh
yang bisa kita temukan adalah melihat kolam yang tampak dangkal
karena airnya yang jernih, padahal kolam tersebut bisa saja memiliki
kedalaman. Selain itu kita juga bisa memperhatikan saat berenang dan
meletakan sebuah tongkat di dalam bagian air yang terkena cahaya
matahari, maka jika dilihat dari atas tongkat tersebut akan terlihat lebih
besar dari ukuran aslinya. Lebih sederhana lagi, kita bisa membuktikan
bahwa cahaya memiliki sifat refraksi atau bisa dibiaskan lewat segelas
air bening yang diletak sebuah pensil. Coba perhatikan, pensil akan
terlihat patah atau bengkok karena cahaya matahari melewati udara
dan air dalam gelas tersebut dan mengalami pembengkokan arah
rambat.
6
sekecil apapun pada ruangan. Misalnya kita masih bisa menemukan
cahaya yang masuk ke dalam ruangan meskipun semua sudut sudah
tertutup karena cahaya bisa masuk meski pada celah sempit sekalipun.
Pembelokan cahaya yang terdifraksi ini akan membuat daerah gelap
dan terang pada ruangan tertentu yang terkena cahaya.
j. Memiliki Energi
Cahaya tentu memiliki energi karena dapat merambat pada
gelombang tertentu dan memiliki wujud massa, meskipun bukan
wujud zat, yakni bukan padat, cair, dan gas. Hal yang membuktikan
bahwa cahaya memiliki energi adalah sinar matahari yang memiliki
panas atau suhu tertentu yang dapat merubah zat tertentu. Contohnya
jika kita menjemur baju yang basah di bawah sinar matahari, maka
lama kelamaan baju akan kering karena terjadi penguapan air di dalam
pakaian karena panas yang muncul dari sinar matahari. Panas yang
muncul dari matahri tersebut ditandai pula dengan kemunculan cahaya
7
matahari itu sendiri. Contoh lain adalah ada pemanfaatan cahaya
matahari sebagai tenaga tata surya sebagai energi panas dan listrik
yang berasal dari cahaya sinar matahari.
k. Dapat Merambat Tanpa Medium
Umunya, gelombang energy tertentu memerlukan medium
untuk merambat, seperti energy bunyi yang membutuhkan udara agar
bisa merambat dan menghasilkan suara. Berbeda dengan energy
cahaya yang tetap bisa merambat meskipun tidak memiliki medium
perantara. Contohnya sinar matahari yang bisa sampai ke bumi padahal
jarak yang sangat jauh dari bumi dan melewati ruang hampa di luar
angkasa. Jika Cahaya tidak bisa merambat tanpa medium, maka sinar
matahari tidak akan pernah sampai ke bumi. Selain itu kita tetap bisa
melihat cahaya di ruang kedap udara sekalipun asalkan ada celah untuk
cahaya tersebut bisa menyinari ruangan tersebut.
l. Bersifat Dualisme
Cahaya memiliki sifat dualisme karena bisa disebut sebagai
gelomang sekaligus sebuah partikel tertentu. Cahaya dapat disebut
sebagai sebuah gelombang karena cahaya memang memiliki panjang
gelombang tertentu. Sedangkan cahaya juga tersusun oleh partikel-
partikel tertentu yang membentuknya, meskipun bukan bersifat zat,
seperti padat, cair, dan gas. Cahaya memiliki partikel pernah
diungkapkan oleh seorang ilmuwan asal Amerika bernama Arthur
Compton yang mengungkapkan bahwa ada tumbukan antara partikel
penyusunan cahaya dengan electron tertentu. Sifat dualisme cahaya
dapat muncul secara alami atau buatan, yakni sinar matahari dan
cahaya yang berasal dari lampu karena listrik, cahaya dari lilin karena
api, dan sebagainya.
m. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
Cahaya dapat berbentuk radiasi karena memiliki energy yang
bisa dipancarkan dalam bentuk gelombang dan kalor tertentu tanpa
medium atau perantara sekalipun. Bukti bahwa cahaya bisa berbentuk
8
radiasi adalah cahaya memiliki energi dan bentuk panas. Contohnya
kita akan terasa panas jika berlama-lama dibawah sinar matahari atau
berada disekitar lampu, atau laser yang berdaya tinggi. Kita semua
ketahui bahwa sinar matahari memiliki radiasi yang juga bisa
berdampak buruk bagi kulit manusia, yaksi sinar UV.
n. Terdiri Dari Berbagai Warna
Apakah warna cahaya matahari? Perlu diketahui bahwa warna
cahaya matahari adalah putih. Sebenarnya warna cahaya ada berbagai
macam yang kemudian disebut dengan cahaya polikromatik. Contoh
cahaya yang memiliki sifat berwarna dapat kita temukan pada warna
pelangi yang merupakan pembiasan dan penguraian cahaya lewat
tetesan air hujan di awan. Cahaya yang muncul dari hasil pembiasaan
disebut cahaya tunggal. Hasil warna cahaya ini sudah tidak bisa lagi
diuraikan atau dibiaskan dan disebut dengan cahaya monokromatik.
Contoh warna cahaya bisa kita kenali dari warna pelangi, yakni merah,
jingga, kuning, biru, hijau, nila, dan ungu.
Alat optik adalah alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk
menghasilkan bayangan melalui pemantulan atau pembiasan cahaya. Alat
optik terdiri dari alat optik alamiah dan alat optik buatan. Alat alamiah
misalnya mata, sedangkan alat optik buatan seperti cermin, lensa, kacamata,
lup, mikroskop, teleskop, kamera, proyektor, dan sebagainya.
a. Cermin
Alat optik berupa cermin dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Cermin datar
terbuat dari salah satu permukaannya dilapisi dengan amalgam perak
dan permukaannya datar, Sifat bayangan cermin datar yaitu: maya,
sama besar dengan benda, tegak, menghadap terbalik dengan benda,
jarak bayangan ke cermin sana dengan jarak benda ke cermin (jarak
bayangan = jarak benda).
Penggunaan cermin datar biasanya digunakan untuk bercermin
dan sering digunakan untuk menutupi dinding ruang seingga memberi
kesan ruang yang lebih besar. Cermin cekung adalah cermin yang
permukaannya melengkung kedalam, cermin cekung bersifat
9
mengumpulkan cahaya (konvergen) dan bayangannya bersifat maya,
tegak, dan diperbesar. Penggunaan cermin cekung dimanfaatkan oleh
dokter gigi serta digunakan sebagai pemantul pada lampu sorot mobil
dan lampu senter. Jari-jari kelengkungan ditulis dengan (R) dan jarak
fokus (f).
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya
melengkung keluar, cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya
(divergen) dan bayangannya bersifat maya, tegak dan diperbesar.
Penggunaan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari adalah kaca
sepion mobil dan kaca yang di tempatkan dipersimpangan jalan.
Cermin cekung juga disebut dengan cermin positif. Cermin cembung
juga disebut dengan cermin negatif. Penamaan ini berkaitan dengan
nilai fokus pada cermin tersebut.
Beberapa rumus yan berkaitan dengan cermin :
Berikut rumus umum dalam analisis cermin:
Keterangan
Keterangan:
M: perbesaran bayangan
f: fokus
s: jarak benda
s: jarak benda
s’: jarak bayangan
s’: jarak bayangan
h’: tinggi bayangan
h: tinggi benda
10
b. si, positif jika bayangan nyata, yaitu di depan atau di sebelah kiri
cermin.
c. si, negatif jika bayangan maya, yaitu dibelakang atau disebelah
kanan cermin.
d. f, positif untuk cermin cekung dan negatif untuk cermin cembung.
e. R positif jika C berada disebelah kanan cermin (jika cermin
cembung)
f. R negatif jika C berada disebelah kiri cermin (jika cermin cekung).
b. Lensa
Lensa adalah sebuah benda bening yang dibatasi oleh dua
bidang lengkung atau satu bidang datar dan satu bidang lengkung.
Sama halnya dengan cermin, lensa juga dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu lensa cekung dan lensa cembung.
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis
daripada bagian tepinya, sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
adalah maya, tegak dan diperkecil. Jenis-jenis lensa cekung
diantaranya adalah: lensa cekung ganda (bikonkaf), lensa cekung datar
(plankonkaf), lensa cekung cembung (konkaf konveks).
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian tepinya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung adalah maya, tegak dan diperbesar, jenis-jenis lensa
cembung, diantaranya lensa cembung ganda (bikonveks), lensa
cembung datar (plankonveks), lensa cembung cekung (konveks
konkaf). Lensa cekung juga disebut dengan lensa negatif. Lensa
cembung juga disebut dengan lensa positif. Penamaan ini berkaitan
dengan nilai fokus pada cermin tersebut.
c. Lup
Lup adalah alat optik berlensa cembung (lensa positif) yang
digunakan untuk mengamati/melihat benda kecil agar tampak besar.
Jika kita mengamati objek dengan lup, maka benda harus diletakkan di
ruang I (antara titik pusat lensa lup dengan jarak fokus lup).
Sifat bayangan yang dibentuk lup adalah maya, tegak di
perbesar. Dan bila kita akan mengamati objek dalam waktu yang lama
dengan menggunakan lup, maka benda harus di letakkan pada titik
fokusnya mata berakomodasi. Perajin perhiasan emas dan perak juga
menggunakan alat ini untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
11
Sedangkan oleh siswa lup digunakan saat praktikum biologi di pakai
untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar
dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus
pendek).
Sifat bayangan yang di harapkan dari benda kecil yang di lihat
dengan lup adalah tegak dan di perbesar. Orang yang melihat benda
dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut
anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata
biasa. Ada dua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi
dan mata berakomodasi, yaitu:
Untuk mata berakomodasi maksimum, benda di letakan diantara
F dan O atau jarak benda (so) selalu lebih kecil daripada jarak
titik (f).
Untuk mata yang tidak berakomodasi, benda di letakkan tepat
pada titik api (f) atau jarak benda (so) sama dengan jarak titik
api lup (f).
d. Teropong
Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang berfungsi
sebagai alat pelihat benda benda yang letaknya jauh supaya terlihat
bersahabat dan jelas. Teropong dibagi berdasarkan objeknya yang
mencakup teropong bintang dan teropong medan. Teropong bintang
biasanya berfungsi untuk mengamati benda benda langit, contohnya
planet, satelit maupun bintang. Teropong bintang atau teropong
astronomi sanggup dibagi lagi berdasarkan jalannya sinar menjadi
teropong bias serta teropong pantul. Teropong bias mempunyai dua
lensa cembung sehingga cahaya yang masuk sanggup pribadi
dibiaskan menuju lensa. Cahaya tadi berada paja jarak jauh yang tak
hingga sehingga sanggup masuk pribadi ketitik fokus. Bayangan yang
telah dibuat oleh lensa objektif termasuk bab dari lensa okuler yang
berperan sebagai lup. Pada teropong bintang lensa okuler lebih
diperkuat dari pada lensa objektifnya supaya mendapat hasil yang
terang serta lebih besar. Bayangan yang terbentuk tadi mempunyai
sifat maya, terbalik serta diperkecil. Dalam penggunaan teropong ini
juga memakai mata dengan fasilitas maksimum maupun tidak
berakomodasi. Pada teropong pantul penggunaan serta pembentukan
bayangannya melalui cahaya yang dipantulkan. Cahaya yang masuk
kemudian dikumpulkan memakai cermin sehingga membentuk
lengkungan besar pada teropong. Cahaya tadi kemudian dipantulkan
ke mata oleh cermin.
Teropong medan sanggup disebut juga teropong bumi
merupakan bab alat optik pada teropong yang sanggup berfungsi untuk
12
melihat benda benda yang terdapat dipermukaan bumi. Pada lensa
medan terdapat tiga lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa
okuler, lensa cembung, serta lensa pembalik. Pada lensa pembalik
mempunyai kegunaan sebagai pembalik bayangan yang berasal dari
lensa objektif serta bukan sebagai pembesar bayangan. Lensa okuler
tersebut sebagai lup alasannya ialah lensa pembalik sanggup
membalikkan bayangan dari lensa objektif sehingga bayangan tadi
terletak pada sentra lengkungan lensa pembalik. Teropong bumi
hampir sama dengan teropong bintang alasannya ialah terdapat lensa
pembaliknya.
Teropong bumi mempunyai sifat maya, tegak serta diperbesar.
Pada teropong medan terdapat teropong yang hanya mempunyai dua
lensa yaitu teropong panggung yang mempunyai lensa cekung yang
menjadi lensa okuler, serta lensa cembung yang menjadi lensa objektif.
Lensa cekung pada teropong ini berkhasiat untuk membalikkan
bayangan yang berasal dari lensa objektif serta sanggup dipakai
sebagai lup. Pada teropong ini mempunyai sifat maya, tegak, serta
diperbesar. Teropong jenis ini biasanya sanggup disebut teropong
panggung, teropong galileo serta teropong Belanda. Dikarenakan
teropong bumi tidak simpel maka dibuatlah teropong gres yang lebih
simpel yaitu teropong prisma. Pada teropong prisma penggunaannya
memakai dua prisma yang saling didekatkan bersilang antara lensa
okuler dengan lensa objektif hingga bayangan membentuk maya, tegak
serta diperbesar.
e. Mikroskop
Mikroskop adalah alat untuk melihat dan mengamati benda dan
jasad renik atau objek yang sangat kecil. Mikroskop terdiri dari dua
lensa cembung, yang masing-masing di sebut sebagai lensa objektif
dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa pada mikroskop yang
letaknya dekat dengan objek yang diamati, sedangkan lensa okuler
adalah lensa pada mikroskop yang letaknya dekat dengan mata, ketika
kita mengamati objek dengan mikroskop. Lensa okuler pada
mikroskop berfungsi seperti lup. Sifat bayangan yang di bentuk
mikroskop:
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata,
terbalik, dan diperbesar. Lensa ini fokusnya lebih kecil dari
lensa okuler.
Bayangan yang di bentuk oleh lensa okuler bersifat maya, tegak
dan di perbesar. Lensa ini fokusnya lebih besar dari lensa
objektif.
13
Bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya,
terbalik, dan diperbesar.
Cara kerja mikroskop adalah sebagai berikut: Objek atau benda
yang diamati harus di letakan diantara Fob dan 2 Fob, sehingga lensa
objektif membentuk bayangan yang terbalik dan di perbesar. Bayangan
yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser
sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomoasi atau tidak
berakomodasi. Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum,
maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh/diletakan
pada titik dakat mata (PP). Perbesaran yang diperoleh adalah
merupakan perbesaran oleh lensa objektif dan lensa okuler yaitu:
M=Moby x Mok. Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi,
maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada
titik jauh mata.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
15
4. Dapat Mengalami Interferensi
5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan (Refraksi)
6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi
7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan
8. Dapat Mengalami Polarisasi
9. Dapat Diserap Atau Absorpsi
10. Memiliki Energi
11. Dapat Merambat Tanpa Medium
12. Bersifat Dualisme
13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
14. Terdiri Dari Berbagai Warna
Alat optik adalah alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk
menghasilkan bayangan melalui pemantulan atau pembiasan cahaya. Alat
optik terdiri dari alat optik alamiah dan alat optik buatan. Alat alamiah
misalnya mata, sedangkan alat optik buatan seperti cermin, lensa, kacamata,
lup, mikroskop, teleskop, kamera, proyektor, dan sebagainya.
Contoh alat-alat optic :
1. Cermin
2. Lensa
3. Lup
4. Teropong
5. Mikroskop
3.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, adapun saran dalam penulisan makalah ini
adalah sebagi berikut:
1) Kepada mahasiswa
Kita sebagi mahasiswa kita harus mengetahui bagaimana
cahaya,sifat-sifat cahaya dan alat-alat optic dapat bermanfaat bagi
kehidupan kita sehingga kita dapat meningkatan kualitas diri sebagai
mahasiswa
2) Kepada Masyarakat
16
Sebagai masyarat kita juga harus dapat mengetahui bagaimana
cahaya,sifat-sifat cahaya dan alat-alat optic dapat bermanfaat bagi
kehidupan kita sehingga kita dapat meningkatan kualitas diri dan
lingkungan sekitar.
17
DAFTAR PUSTAKA
18