Anda di halaman 1dari 21

Konsep Cahaya dan Optik

Dosen Pengampu:

I Made Ari Winangun , M.Pd.

Oleh

I Gede Mangku Putrawan (2211031114)

Gede Cista Ferdiawan (2211031005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN DHARMA ACARYA
STAHN MPU KUTURAN
SINGARAJA
2023
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
berkat asung kerta wara nugraha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah konsep dasar IPA SD, dengan judul
“Konsep Cahaya Dan Optik”

Terima kasih saya ucapkan kepada bapak I Made Ari Winangun, M.Pd.
selaku dosen pengampu yang telah mebantu kami baik secara moral maupun
materi. Terima kasih juga saya ucapakan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.

Kami menyadarai bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi pengusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengatahuan.

Singaraja,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
PRAKATA ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Konsep Cahaya.................................................................................... 3
2.2 Sifat-sifat Cahaya................................................................................ 4
2.3 Alat-alat Optik .................................................................................... 9
BAB III PENUTUP......................................................................................... 15
3.1 Simpulan.............................................................................................. 15
3.2 Saran.................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penguasaan konsep merupakan faktor yang penting dalam


pembelajaran IPA maupun pembelajaran lainnya. Konsep cahaya dan alat
optik salah satunya. Cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak
tergolong gelombang mekanik, seperti halnya gelombang air. Cahaya
merupakan gelombang elektronik. Gelombang elektro magnetik dapat
merambat ke dalam ruang hampa. Cahaya juga merupakan gelombang
transeval. Pada teori gelombang menerangkan mengenai interferensi cahaya
dengan cara memproyeksikan sinar violet ke atas kertas perak klorida dan
menghasilkan pola interferensi.
Bisakah kita hidup tanpa cahaya? Bagaimana jika dunia ini tidak ada
cahaya? Pasti pertanyaan-pertanyaan ini terkadang tiba-tiba muncul di
benak kita. Matahari dan bintang-bintang dapat memancarkan cahayanya
sendiri, jadi pada siang hari disaat ada matahari situasi akan menjadi terang,
sebaliknya jika malam tiba maka situasi akan terlihat gelap, namun ada
bintang-bintang yang besinar dan bulan yang memantulkan cahaya dari
matahari. Cahaya sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup di bumi.
Contohnya cahaya matahari yang membantu tumbuhan untuk
berfotosintesis, menberikan asupan vitamin d pada manusia dan hewan.
Selain itu cahaya matahari juaga berperan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti untuk mengeringkan pakaian, mengerikan ikan, sebagai sumber
energi dari panel listrik tenaga surya.
Cahaya juga berhubungan dengan alat-alat optik, contohnya cermin
yang memantulkan cahanya bayangan kita ke mata sehingga kita dapat
melihat diri kita di depan cermin. Nah untuk mengetahui lebih lanjut tentang
cahaya dan alat-alat optik, kami akan membahasnya di makalah ini.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut

1) Apakah yang dimksud dengan konsep cahaya?


2) Apa sajakah sifat-sifat cahaya?
3) Apa itu alat-alat optik dan apa saja contoh-contoh alat-alat optik?
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan


penulisan sebagai berikut.

1) Untuk mengetahui pengertian konsep cahaya.


2) Untuk mengetahui sifat-sifat cahaya.
3) Untuk mengetahui pengertian alat optik dan contoh-contohnya.

1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan tersebut,maka manfaat yang diperlukan makalah ini


adalah sebagai berikut.

1.4.1 Bagi Mahasiswa


1) Mahasiswa dapat mengetahui apa itu konsep cahaya.
2) Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat cahaya.
3) Mahasiswa dapat mengetahui pengertian alat optik dan contoh-
contohnya.
1.4.2 Bagi Masyarakat
1) Masyarakat dapat mengetahui apa itu konsep cahaya
2) Masyarakat dapat mengetahui sifat-sifat cahaya
3) Masyarakat dapat mengetahui pengertian alat optik dan contoh-
contohnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Cahaya

Cahaya dalam IPA khususnya Fisika dapat dianggap sebagai


partikel dan sebagai gelombang. Apabila dikaitkan dengan optik, maka
sudut pandang bahasan cahaya adalah sebagai gelombang. Optik
merupakan salah satu cabang ilmu Fisika yang memanfaatkan gelombang
elektromagnetik (cahaya) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pemantauan sumber daya alam. Teropong, mikroskop, lup, periskop,
kacamata, dan beberapa alat lainnya merupakan implikasi optik dalam
upaya eksplorasi pengetahuan alam. Uraian ini menunjukkan cahaya dan
optik merupakan peristiwa fisis yang sering ditemui dan dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana, sebelum
pergi ke kampus atau sekolah kita bersiap-siap kemudian berdandan dengan
bantuan cermin. Begitu pula, saat malam tiba kita menggunakan lampu
untuk menerangi ruangan yang memanfaatkan sifat cahaya. Tanpa disadari
ternyata cahaya dan optik sangat menunjang aktivitas kita sehari- hari.
Sudah sejak lama para ilmuwan menyadari bahwa cahaya
merupakan bentuk energi radiasi. Cahaya, sinar X, gelombang radio dan
sinar gamma semuanya merupakan radiasi elektromagnetik. Disebut
demikian karena semua itu terjadi sebagai akibat perubahan dalam medan
listrik dan magnet. Beberapa tahun berselang, para ilmuwan sangat yakin
bahwa cahaya dan radiasi energi lainnya terdiri dari gelombang
elektromagnetik yang berombak melewati angkasa. Ketika dalam
perjalanan perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lain Cahaya
bertingkah laku seperti sistem gelombang, tetapi dalam ruang hampa,
cahaya mempunyai kecepatan yang pasti. Dari sifat cahaya yang demikian
ini maka kecepatan cahaya memegang peranan penting dalam penelitian
astronomi dan fisika. Karena pentingnya maka kecepatan cahaya harus
diukur seteliti mungkin.

3
2.2 Sifat-Sifat Cahaya

Cahaya adalah energi berupa gelombang elektromagnetik kasat


mata yang memiliki panjang gelombang 380 hingga 750 nm. Cahaya tidak
memerlukan medium untuk merambat sehingga dapat melintasi ruang
hampa, seperti halnya matahari dan bintang yang mampu menyinari Bumi.
Cahaya sebagai salah satu spectrum elektromagnetik. Dalam praktiknya,
cahaya sebagai gelombang energi memiliki sifat atau karakteristik yang
dapat dijadikan sebagai tujuan dan fungsinya dalam kehidupan sehari- hari.
Sifat cahaya ini memiliki perbedaan dengan bentuk energy lain, seperti
bunyi, getaran, dan sebagainya. Berikut ini sifat- sifat cahaya yang perlu
diketahui beserta contohnya dalam aktivitas kehidupan sehari hari:

a. Dapat Merambat Lurus


Cahaya dapat merambat lurus jika melewati satu medium
perantara yang memiliki partikel yang sama atau setara. Medium
perantara tersebut harus memiliki kerapatan optic yang sama agar
cahaya bisa merambat lurus. Fenomena yang bisa membuktikan bahwa
cahaya dapat merambat lurus adalah matahari sebagai sumber cahaya
terbesar di bumi memiliki pancaran sinar yang lurus. Hal tersebut
terjadi karena adanya perambatan cahaya matahari ke bumi maka
terjadi siang dan malam. Selain itu adapun fenomena gerhana matahari
dan gerhana bulan yang membuktikan bahwa cahaya dapat merambat
lurus. Pada fenomena tersebut sinar matahari dihalangi oleh bulan
sehingga membuat sebagian bumi menjadi gelap. merambat lurus juga
bisa kita temukan dalam kehidupan sehari- hari yakni pada cahaya
senter ke arah depan maka akan memancar lurus sesuai dengan yang
kita arahkan senter tersebut.

b. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi


Cahaya dapat dipantulkan dengan cara terpancarnya kembali
cahaya tersebut dari bagian permukaan benda yang terkena cahaya.
Sifat pemantulan yang dimiliki cahaya ini dapat dibagi menjadi dua,
yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur atau difus. Pada proses

4
pemantulan teratur, berkas cahaya akan memantul sejajar, seperti
ketika kita bermain di siang hari membawa cermin untuk memantulkan
cahaya. Saat mengarahkan cermin ke arah datangnya cahaya maka bisa
dipantulkan ke segala arah dari cahaya pantul sinar matahari tersebut.
Sedangkan pemantulan baur adalah pemantulan cahaya yang terjadi
pada permukaan yang tidak rata. Misalnya pemantulan cahaya pada
air, batu, pohon, sepatu, dan aspal. Cermin yang menggunakan sifat
refleksi cahaya terbagi menjadi cermin datar, cermin cembung, dan
cermin cekung.

c. Dapat Menembus Benda Bening


Benda yang bersifat bening atau transparan bisa ditembus oleh
cahaya. Benda yang memiliki partikel tidak berwarna atau transparan
dapat dirambati cahaya dengan mudah. Hal ini bisa terjadi karena
benda bening atau transparan mampu meneruskan cahaya. Contohnya
pada kaca bening jendela yang tidak bisa menghalangi cahaya matahari
masuk ke dalam rumah. Kita masih bisa melihat ke luar jendela kaca
karena cahaya masih bisa merambat masuk ke luar kaca yang bening
dan tertangkap oleh mata kita.

d. Dapat Mengalami Interferensi


Cahaya dapat mengalami interferensi, yakni dapat digabungkan
dari dua gelombang atau lebih. Cahaya bisa merambat lebih dari satu
gelombang karena cahaya termasuk salah satu energi yang kuat.
Contohnya cahaya bisa merambat lewat udara, air, dan padat sekaligus
dengan gelombang yang berbeda-beda.

e. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan (Refraksi)


Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya bergerak miring melalui
medium yang berbeda kepadatannya, seperti dari udara kemudian
melewati air, sehingga cahaya mengalami pembiasan dan pembelokan
dalam medium tersebut. Sifat cahaya yang bisa dibiaskan atau

5
dibelokkan ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai alat optik. Contoh
yang bisa kita temukan adalah melihat kolam yang tampak dangkal
karena airnya yang jernih, padahal kolam tersebut bisa saja memiliki
kedalaman. Selain itu kita juga bisa memperhatikan saat berenang dan
meletakan sebuah tongkat di dalam bagian air yang terkena cahaya
matahari, maka jika dilihat dari atas tongkat tersebut akan terlihat lebih
besar dari ukuran aslinya. Lebih sederhana lagi, kita bisa membuktikan
bahwa cahaya memiliki sifat refraksi atau bisa dibiaskan lewat segelas
air bening yang diletak sebuah pensil. Coba perhatikan, pensil akan
terlihat patah atau bengkok karena cahaya matahari melewati udara
dan air dalam gelas tersebut dan mengalami pembengkokan arah
rambat.

f. Dapat Diuraikan Atau Dispersi


Cahaya dapat diuraikan atau dispersi secara alami, contohnya
seperti yang terjadi pada pelangi. Warna pelangi sebenarnya berasal
dari satu warna saja, yakni warna putih dari sinar matahari. Kemudian
warna cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan sehingga
mengakibatkan warna pelangi menjadi terurai dan menghasilkan
berbagai macam warna yang indah. Warna putih matahari menjadi
warna cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Cahaya yang bisa diuraikan adalah bentuk pemisahan cahaya yang
tampak menjadi cahaya dengan warna- warna berbeda. Contoh
penguraian cahaya selain pelangi adalah sebuah prisma yang disinari
oleh cahaya senter maka satu warna cahaya senter akan terurai menjadi
berbagai warna jika menembus prisma tersebut.

g. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan


Cahaya dapat mengalami difraksi atau pelenturan pada bidang
yang sempit. Gelombang cahaya yang mengalami pelenturan karena
merambat ke arah cahaya yang melewati celah sempit. Contoh cahaya
yang memiliki sifat difraksi adalah cahaya bisa masuk pada lobang

6
sekecil apapun pada ruangan. Misalnya kita masih bisa menemukan
cahaya yang masuk ke dalam ruangan meskipun semua sudut sudah
tertutup karena cahaya bisa masuk meski pada celah sempit sekalipun.
Pembelokan cahaya yang terdifraksi ini akan membuat daerah gelap
dan terang pada ruangan tertentu yang terkena cahaya.

h. Dapat Mengalami Polarisasi


Cahaya juga dapat mengalami polarisasi, yakni menyerap
sebagian arah getar cahaya sehingga cahaya tersebut dapat kehilangan
arah getarnya sebagian. Cahaya dapat diserahkan atau terpolarisasi
dengan merambat ke segala arah secara tegak lurus dengan arah
rambat yang dimilikinya. Contohnya cahaya tersebut dapat dikatakan
mengalami polarisasi jika hanya merambat di satu arah bidang saja.

i. Dapat Diserap Atau Absorpsi


Cahaya dapat diserap saat masuk dalam material transparan.
Sebagian energi cahaya akan terdisipasi atau berkurang energy
panasnya. Hal inilah yang menunjukkan bahwa intensitas cahaya akan
berkurang atau absorpsi pada material tertentu. Contohnya cahaya akan
lebih mudah menembus benda yang transparan dibandingkan
menembus benda yang memiliki material lebih padat.

j. Memiliki Energi
Cahaya tentu memiliki energi karena dapat merambat pada
gelombang tertentu dan memiliki wujud massa, meskipun bukan
wujud zat, yakni bukan padat, cair, dan gas. Hal yang membuktikan
bahwa cahaya memiliki energi adalah sinar matahari yang memiliki
panas atau suhu tertentu yang dapat merubah zat tertentu. Contohnya
jika kita menjemur baju yang basah di bawah sinar matahari, maka
lama kelamaan baju akan kering karena terjadi penguapan air di dalam
pakaian karena panas yang muncul dari sinar matahari. Panas yang
muncul dari matahri tersebut ditandai pula dengan kemunculan cahaya

7
matahari itu sendiri. Contoh lain adalah ada pemanfaatan cahaya
matahari sebagai tenaga tata surya sebagai energi panas dan listrik
yang berasal dari cahaya sinar matahari.
k. Dapat Merambat Tanpa Medium
Umunya, gelombang energy tertentu memerlukan medium
untuk merambat, seperti energy bunyi yang membutuhkan udara agar
bisa merambat dan menghasilkan suara. Berbeda dengan energy
cahaya yang tetap bisa merambat meskipun tidak memiliki medium
perantara. Contohnya sinar matahari yang bisa sampai ke bumi padahal
jarak yang sangat jauh dari bumi dan melewati ruang hampa di luar
angkasa. Jika Cahaya tidak bisa merambat tanpa medium, maka sinar
matahari tidak akan pernah sampai ke bumi. Selain itu kita tetap bisa
melihat cahaya di ruang kedap udara sekalipun asalkan ada celah untuk
cahaya tersebut bisa menyinari ruangan tersebut.

l. Bersifat Dualisme
Cahaya memiliki sifat dualisme karena bisa disebut sebagai
gelomang sekaligus sebuah partikel tertentu. Cahaya dapat disebut
sebagai sebuah gelombang karena cahaya memang memiliki panjang
gelombang tertentu. Sedangkan cahaya juga tersusun oleh partikel-
partikel tertentu yang membentuknya, meskipun bukan bersifat zat,
seperti padat, cair, dan gas. Cahaya memiliki partikel pernah
diungkapkan oleh seorang ilmuwan asal Amerika bernama Arthur
Compton yang mengungkapkan bahwa ada tumbukan antara partikel
penyusunan cahaya dengan electron tertentu. Sifat dualisme cahaya
dapat muncul secara alami atau buatan, yakni sinar matahari dan
cahaya yang berasal dari lampu karena listrik, cahaya dari lilin karena
api, dan sebagainya.
m. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
Cahaya dapat berbentuk radiasi karena memiliki energy yang
bisa dipancarkan dalam bentuk gelombang dan kalor tertentu tanpa
medium atau perantara sekalipun. Bukti bahwa cahaya bisa berbentuk

8
radiasi adalah cahaya memiliki energi dan bentuk panas. Contohnya
kita akan terasa panas jika berlama-lama dibawah sinar matahari atau
berada disekitar lampu, atau laser yang berdaya tinggi. Kita semua
ketahui bahwa sinar matahari memiliki radiasi yang juga bisa
berdampak buruk bagi kulit manusia, yaksi sinar UV.
n. Terdiri Dari Berbagai Warna
Apakah warna cahaya matahari? Perlu diketahui bahwa warna
cahaya matahari adalah putih. Sebenarnya warna cahaya ada berbagai
macam yang kemudian disebut dengan cahaya polikromatik. Contoh
cahaya yang memiliki sifat berwarna dapat kita temukan pada warna
pelangi yang merupakan pembiasan dan penguraian cahaya lewat
tetesan air hujan di awan. Cahaya yang muncul dari hasil pembiasaan
disebut cahaya tunggal. Hasil warna cahaya ini sudah tidak bisa lagi
diuraikan atau dibiaskan dan disebut dengan cahaya monokromatik.
Contoh warna cahaya bisa kita kenali dari warna pelangi, yakni merah,
jingga, kuning, biru, hijau, nila, dan ungu.

2.3 Alat-Alat Optik

Alat optik adalah alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk
menghasilkan bayangan melalui pemantulan atau pembiasan cahaya. Alat
optik terdiri dari alat optik alamiah dan alat optik buatan. Alat alamiah
misalnya mata, sedangkan alat optik buatan seperti cermin, lensa, kacamata,
lup, mikroskop, teleskop, kamera, proyektor, dan sebagainya.

a. Cermin
Alat optik berupa cermin dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Cermin datar
terbuat dari salah satu permukaannya dilapisi dengan amalgam perak
dan permukaannya datar, Sifat bayangan cermin datar yaitu: maya,
sama besar dengan benda, tegak, menghadap terbalik dengan benda,
jarak bayangan ke cermin sana dengan jarak benda ke cermin (jarak
bayangan = jarak benda).
Penggunaan cermin datar biasanya digunakan untuk bercermin
dan sering digunakan untuk menutupi dinding ruang seingga memberi
kesan ruang yang lebih besar. Cermin cekung adalah cermin yang
permukaannya melengkung kedalam, cermin cekung bersifat

9
mengumpulkan cahaya (konvergen) dan bayangannya bersifat maya,
tegak, dan diperbesar. Penggunaan cermin cekung dimanfaatkan oleh
dokter gigi serta digunakan sebagai pemantul pada lampu sorot mobil
dan lampu senter. Jari-jari kelengkungan ditulis dengan (R) dan jarak
fokus (f).
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya
melengkung keluar, cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya
(divergen) dan bayangannya bersifat maya, tegak dan diperbesar.
Penggunaan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari adalah kaca
sepion mobil dan kaca yang di tempatkan dipersimpangan jalan.
Cermin cekung juga disebut dengan cermin positif. Cermin cembung
juga disebut dengan cermin negatif. Penamaan ini berkaitan dengan
nilai fokus pada cermin tersebut.
Beberapa rumus yan berkaitan dengan cermin :
 Berikut rumus umum dalam analisis cermin:

Keterangan
Keterangan:
M: perbesaran bayangan
f: fokus
s: jarak benda
s: jarak benda
s’: jarak bayangan
s’: jarak bayangan
h’: tinggi bayangan

h: tinggi benda

 Persamaan Cermin baik untuk cermin cekung maupun cermin


cembung adalah sebagai berikut :

1/s0 + 1/si = -2/R = 1/f


Dimana :
s0 = Jarak benda dari cermin
si = Jarak bayangan dari cermin
R = Jari – Jari Kelengkungan Cermin
f = jarak titik Fokus Cermin = - R/2

Terdapat beberapa aturan tanda berkaitan dengan perjalanan cahaya


yang datang dari sebelah kiri lensa ;
a. s0, positif jika benda berada didepan cermin (sebelah kiri cermin).

10
b. si, positif jika bayangan nyata, yaitu di depan atau di sebelah kiri
cermin.
c. si, negatif jika bayangan maya, yaitu dibelakang atau disebelah
kanan cermin.
d. f, positif untuk cermin cekung dan negatif untuk cermin cembung.
e. R positif jika C berada disebelah kanan cermin (jika cermin
cembung)
f. R negatif jika C berada disebelah kiri cermin (jika cermin cekung).

b. Lensa
Lensa adalah sebuah benda bening yang dibatasi oleh dua
bidang lengkung atau satu bidang datar dan satu bidang lengkung.
Sama halnya dengan cermin, lensa juga dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu lensa cekung dan lensa cembung.
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis
daripada bagian tepinya, sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
adalah maya, tegak dan diperkecil. Jenis-jenis lensa cekung
diantaranya adalah: lensa cekung ganda (bikonkaf), lensa cekung datar
(plankonkaf), lensa cekung cembung (konkaf konveks).
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian tepinya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung adalah maya, tegak dan diperbesar, jenis-jenis lensa
cembung, diantaranya lensa cembung ganda (bikonveks), lensa
cembung datar (plankonveks), lensa cembung cekung (konveks
konkaf). Lensa cekung juga disebut dengan lensa negatif. Lensa
cembung juga disebut dengan lensa positif. Penamaan ini berkaitan
dengan nilai fokus pada cermin tersebut.

c. Lup
Lup adalah alat optik berlensa cembung (lensa positif) yang
digunakan untuk mengamati/melihat benda kecil agar tampak besar.
Jika kita mengamati objek dengan lup, maka benda harus diletakkan di
ruang I (antara titik pusat lensa lup dengan jarak fokus lup).
Sifat bayangan yang dibentuk lup adalah maya, tegak di
perbesar. Dan bila kita akan mengamati objek dalam waktu yang lama
dengan menggunakan lup, maka benda harus di letakkan pada titik
fokusnya mata berakomodasi. Perajin perhiasan emas dan perak juga
menggunakan alat ini untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

11
Sedangkan oleh siswa lup digunakan saat praktikum biologi di pakai
untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar
dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus
pendek).
Sifat bayangan yang di harapkan dari benda kecil yang di lihat
dengan lup adalah tegak dan di perbesar. Orang yang melihat benda
dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut
anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata
biasa. Ada dua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi
dan mata berakomodasi, yaitu:
 Untuk mata berakomodasi maksimum, benda di letakan diantara
F dan O atau jarak benda (so) selalu lebih kecil daripada jarak
titik (f).
 Untuk mata yang tidak berakomodasi, benda di letakkan tepat
pada titik api (f) atau jarak benda (so) sama dengan jarak titik
api lup (f).

d. Teropong
Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang berfungsi
sebagai alat pelihat benda benda yang letaknya jauh supaya terlihat
bersahabat dan jelas. Teropong dibagi berdasarkan objeknya yang
mencakup teropong bintang dan teropong medan. Teropong bintang
biasanya berfungsi untuk mengamati benda benda langit, contohnya
planet, satelit maupun bintang. Teropong bintang atau teropong
astronomi sanggup dibagi lagi berdasarkan jalannya sinar menjadi
teropong bias serta teropong pantul. Teropong bias mempunyai dua
lensa cembung sehingga cahaya yang masuk sanggup pribadi
dibiaskan menuju lensa. Cahaya tadi berada paja jarak jauh yang tak
hingga sehingga sanggup masuk pribadi ketitik fokus. Bayangan yang
telah dibuat oleh lensa objektif termasuk bab dari lensa okuler yang
berperan sebagai lup. Pada teropong bintang lensa okuler lebih
diperkuat dari pada lensa objektifnya supaya mendapat hasil yang
terang serta lebih besar. Bayangan yang terbentuk tadi mempunyai
sifat maya, terbalik serta diperkecil. Dalam penggunaan teropong ini
juga memakai mata dengan fasilitas maksimum maupun tidak
berakomodasi. Pada teropong pantul penggunaan serta pembentukan
bayangannya melalui cahaya yang dipantulkan. Cahaya yang masuk
kemudian dikumpulkan memakai cermin sehingga membentuk
lengkungan besar pada teropong. Cahaya tadi kemudian dipantulkan
ke mata oleh cermin.
Teropong medan sanggup disebut juga teropong bumi
merupakan bab alat optik pada teropong yang sanggup berfungsi untuk

12
melihat benda benda yang terdapat dipermukaan bumi. Pada lensa
medan terdapat tiga lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa
okuler, lensa cembung, serta lensa pembalik. Pada lensa pembalik
mempunyai kegunaan sebagai pembalik bayangan yang berasal dari
lensa objektif serta bukan sebagai pembesar bayangan. Lensa okuler
tersebut sebagai lup alasannya ialah lensa pembalik sanggup
membalikkan bayangan dari lensa objektif sehingga bayangan tadi
terletak pada sentra lengkungan lensa pembalik. Teropong bumi
hampir sama dengan teropong bintang alasannya ialah terdapat lensa
pembaliknya.
Teropong bumi mempunyai sifat maya, tegak serta diperbesar.
Pada teropong medan terdapat teropong yang hanya mempunyai dua
lensa yaitu teropong panggung yang mempunyai lensa cekung yang
menjadi lensa okuler, serta lensa cembung yang menjadi lensa objektif.
Lensa cekung pada teropong ini berkhasiat untuk membalikkan
bayangan yang berasal dari lensa objektif serta sanggup dipakai
sebagai lup. Pada teropong ini mempunyai sifat maya, tegak, serta
diperbesar. Teropong jenis ini biasanya sanggup disebut teropong
panggung, teropong galileo serta teropong Belanda. Dikarenakan
teropong bumi tidak simpel maka dibuatlah teropong gres yang lebih
simpel yaitu teropong prisma. Pada teropong prisma penggunaannya
memakai dua prisma yang saling didekatkan bersilang antara lensa
okuler dengan lensa objektif hingga bayangan membentuk maya, tegak
serta diperbesar.

e. Mikroskop
Mikroskop adalah alat untuk melihat dan mengamati benda dan
jasad renik atau objek yang sangat kecil. Mikroskop terdiri dari dua
lensa cembung, yang masing-masing di sebut sebagai lensa objektif
dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa pada mikroskop yang
letaknya dekat dengan objek yang diamati, sedangkan lensa okuler
adalah lensa pada mikroskop yang letaknya dekat dengan mata, ketika
kita mengamati objek dengan mikroskop. Lensa okuler pada
mikroskop berfungsi seperti lup. Sifat bayangan yang di bentuk
mikroskop:
 Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata,
terbalik, dan diperbesar. Lensa ini fokusnya lebih kecil dari
lensa okuler.
 Bayangan yang di bentuk oleh lensa okuler bersifat maya, tegak
dan di perbesar. Lensa ini fokusnya lebih besar dari lensa
objektif.

13
 Bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya,
terbalik, dan diperbesar.
Cara kerja mikroskop adalah sebagai berikut: Objek atau benda
yang diamati harus di letakan diantara Fob dan 2 Fob, sehingga lensa
objektif membentuk bayangan yang terbalik dan di perbesar. Bayangan
yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser
sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomoasi atau tidak
berakomodasi. Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum,
maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh/diletakan
pada titik dakat mata (PP). Perbesaran yang diperoleh adalah
merupakan perbesaran oleh lensa objektif dan lensa okuler yaitu:
M=Moby x Mok. Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi,
maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada
titik jauh mata.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Cahaya dalam IPA khususnya Fisika dapat dianggap sebagai


partikel dan sebagai gelombang. Apabila dikaitkan dengan optik, maka
sudut pandang bahasan cahaya adalah sebagai gelombang. Optik
merupakan salah satu cabang ilmu Fisika yang memanfaatkan gelombang
elektromagnetik (cahaya) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pemantauan sumber daya alam. Teropong, mikroskop, lup, periskop,
kacamata, dan beberapa alat lainnya merupakan implikasi optik dalam
upaya eksplorasi pengetahuan alam. Uraian ini menunjukkan cahaya dan
optik merupakan peristiwa fisis yang sering ditemui dan dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana, sebelum
pergi ke kampus atau sekolah kita bersiap-siap kemudian berdandan dengan
bantuan cermin. Begitu pula, saat malam tiba kita menggunakan lampu
untuk menerangi ruangan yang memanfaatkan sifat cahaya. Tanpa disadari
ternyata cahaya dan optik sangat menunjang aktivitas kita sehari- hari.

Cahaya adalah energi berupa gelombang elektromagnetik kasat


mata yang memiliki panjang gelombang 380 hingga 750 nm. Cahaya tidak
memerlukan medium untuk merambat sehingga dapat melintasi ruang
hampa, seperti halnya matahari dan bintang yang mampu menyinari Bumi.
Cahaya sebagai salah satu spectrum elektromagnetik. Dalam praktiknya,
cahaya sebagai gelombang energi memiliki sifat atau karakteristik yang
dapat dijadikan sebagai tujuan dan fungsinya dalam kehidupan sehari- hari.
Sifat cahaya ini memiliki perbedaan dengan bentuk energy lain, seperti
bunyi, getaran, dan sebagainya. Berikut ini sifat- sifat cahaya yang perlu
diketahui beserta contohnya dalam aktivitas kehidupan sehari hari:

1. Dapat Merambat Lurus


2. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi
3. Dapat Menembus Benda Bening

15
4. Dapat Mengalami Interferensi
5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan (Refraksi)
6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi
7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan
8. Dapat Mengalami Polarisasi
9. Dapat Diserap Atau Absorpsi
10. Memiliki Energi
11. Dapat Merambat Tanpa Medium
12. Bersifat Dualisme
13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
14. Terdiri Dari Berbagai Warna

Alat optik adalah alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk
menghasilkan bayangan melalui pemantulan atau pembiasan cahaya. Alat
optik terdiri dari alat optik alamiah dan alat optik buatan. Alat alamiah
misalnya mata, sedangkan alat optik buatan seperti cermin, lensa, kacamata,
lup, mikroskop, teleskop, kamera, proyektor, dan sebagainya.
Contoh alat-alat optic :
1. Cermin
2. Lensa
3. Lup
4. Teropong
5. Mikroskop

3.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, adapun saran dalam penulisan makalah ini
adalah sebagi berikut:
1) Kepada mahasiswa
Kita sebagi mahasiswa kita harus mengetahui bagaimana
cahaya,sifat-sifat cahaya dan alat-alat optic dapat bermanfaat bagi
kehidupan kita sehingga kita dapat meningkatan kualitas diri sebagai
mahasiswa
2) Kepada Masyarakat

16
Sebagai masyarat kita juga harus dapat mengetahui bagaimana
cahaya,sifat-sifat cahaya dan alat-alat optic dapat bermanfaat bagi
kehidupan kita sehingga kita dapat meningkatan kualitas diri dan
lingkungan sekitar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Winangun, Ari .2021. MAPEL SD IPA 1. Singaraja: Mpu Kuturan Press.

Sekolah Tinggi Pertahan Nasional. “MODUL5-CAHAYA DAN OPTIKFIX.pdf”.


prodi4.stpn.ac.id. Tersedia pada
https://prodi4.stpn.ac.id/wpcontent/uploads/2020/2020/Modul/Semester%20I/
Modul%20MATEMATIKA%20TERAPAN/MODUL%20MATH%2019%20FIX/MODUL5-
CAHAYA%20DAN%20OPTIKFIX.pdf Diakses pada 10 Oktober 2023. (Sastrawan
2023).

Juniartha, Yobely “Sifat dan Rumus Cermin Cembung”. www.zenius.net


Tersedia pada https://www.zenius.net/blog/rumus-cermin-cekung / Diakses
Pada 10 Oktober 2023. (Sastrawan 2023).

18

Anda mungkin juga menyukai