Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KONSEP DASAR FISIKA SD


“ALAT – ALAT OPTIK”

DISUSUN OLEH:
JOYATUL AULIA RAHMA (23129188)
KARTINI (23129043)
MARSA HANAFIAH (23129336)

DOSEN PENGAMPU:
Dra. ZURYANTY, M.Pd
TIOK WIJANARKO, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan pertolongan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Fisika yang
berjudul "ALAT – ALAT OPTIK" ini dengan baik. Makalah ini ditulis untuk memenuhi
tugas mata kuliah konsep dasar fisika SD. Penyusunan makalah ini berdasarkan sumber-
sumber informasi yang relevan baik dari media cetak seperti buku dan media elektronik
seperti internet. Kami mengharapkan tulisan pada makalah ini dapat menambah
wawasan kami sebagai taruna mengenai kajian dan penerapan ilmu-ilmu fisika dalam
kehidupan sehari-hari.
Makalah ini tersusun dengan baik atas bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak yag terlibat secara langsug maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yan terbaik. Aamiin.
Kami menyadari makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karenanya
kami senantiasa menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah
selanjutnya. Akhirnya, semoga makalah yang sederhana ini dapat memberian manfaat
bagi kita semua. Aamiin.
Padang, 18 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. Pengertian Alat Optik.......................................................................................................2
B. Macam – Macam Alat Optik.............................................................................................3
C. Penerapan Alat – Alat Optik dalam Kehidupan Sehari – Hari.........................................15
BAB III.........................................................................................................................................17
PENUTUP....................................................................................................................................17
A. Kesimpulan.....................................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................................17
SOAL DISKUSI.............................................................................................................................18
SOAL KUIS...................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi
kehidupan manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat
menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan
penyimpangan pada organ tubuh manusia. Salah satunya adalah kamera.
Kemajuan teknologi telah merevolusi berbagai alat elektronik dari ukuran
besar menjadi ukuran yang sangat kecil.
Teknologi ini dikenal dengan teknologi nano (teknologi nano adalah
teknologi yang bergerak atau dibuat dalam skala nanometer). Selain praktis
dan ekonomis, ukuran yang sangat kecil, sangat multiguna. Salah satu hasil
teknologi nano adalah pembuatan kamera. Karena kecilnya maka kamera ini
dapat masuk ke dalam pembuluh darah. Tahukah kamu bahwa salah satu
organ tubuh kita adalah alat optik berupa kamera yang tercanggih dan
terpraktis di jagat raya? Bagaimanakah kamera yang ada di dalam tubuh kita
itu dikatakan praktis? Untuk mengetahui lebih banyak tentang fungsi organ
ini, maka ikutilah seluruh kegiatan berikut dengan sungguh-sungguh.
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma.
Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip
pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah
peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor. Pembiasan
cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya
melalui bidang batas antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari alat – alat optic?
2. Apa macam – macam Alat optic?
3. Apa contoh pemanfaatan alat optic dalam kehidupan sehari- hari?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian alat – alat optic
2. Untuk mengetahui macam – macam alat optic
3. Untuk mengetahui pemanfaatan alat optic dalam kehidupan sehari – hari

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Optik


Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat
cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai
dengan fenomena optik. Kata berasal dari öntiki optik Latin, yang berarti
tampilan. Alat optik adalah alat yang berupa benda bening yang digunakan
untuk menghasilkan bayangan melalui pemantulan atau pembiasan cahaya,
Alat optik terdiri dari alat optik alamiah dan alat optik buatan. Alat
alamiah misalnya mata, sedangkan alat optik buatan seperti kacamata, lup,
mikroskop, teleskop, kamera, proyektor, dll. Alat optik yang paling utama
adalah mata, karena mata merupakan alat untuk melihat. Banyak pengetahuan
yang kita peroleh melalui proses penglihatan melalui mata. Fungsi alat-alat optik
yang lainnya sebenarnya adalah membantu proses penglihatan atau pengamatan.
Lensa optik bisa terbuat dari bahan kaca, plastik, fiber, dan lain sebagainya
Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat
cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai
dengan fenomena optik. Kata berasal dari otikij optik Latin, yang berarti
tampilan. Bidang optik biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, sinar
inframerah dan ultraviolet, tetapi sebagai cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, fenomena yang sama juga terjadi dalam bentuk sinar-X.
gelombang mikro, gelombang radio, dan lainnya gejala radiasi elektromagnetik
dan mirip maupun pada balok muatan partikel (balok dibebankan). Optik secara
umum dapat dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan. Beberapa gejala
optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa
bidang optik kuantum hingga mekanika. Dalam prakteknya, sebagian besar
fenomena optik dapat dihitung dengan menggunakan sifat dari cahaya
elektromagnetik.
Bidang optik memiliki identitas, masyarakat, dan konferensi. Aspek
lapangan sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering
disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan
sistem iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin
cenderung sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan
afiliasi profesionalnya. Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering
dikategorikan sebagai fotonika atau optoelektronik. Batas-batas antara bidang ini
dan "optik" yang tidak jelas, dan istilah yang digunakan berbeda di berbagai
belahan dunia dan dalam berbagai bidang industri. Karena aplikasi yang luas
dari ilmu "cahaya" untuk aplikasi dunia nyata, ilmu optik dan rekayasa optik
cenderung sangat interdisipliner. Ilmu optik merupakan bagian dari berbagai
disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran (khususnya
optalmologi dan optometri), dan lain-lain. Selain itu, perilaku optik yang paling
lengkap, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu rumit untuk kebanyakan
masalah, jadi model sederhana dapat digunakan. Model sederhana ini cukup

2
untuk menjelaskan sebagian besar perilaku fenomena optik dan mengabaikan
relevan dan/ atau tidak terdeteksi pada suatu sistem.

Dalam ruang bebas dengan kecepatan gelombang bepergian e=3×10


meter/ detik. Ketika memasuki medium tertentu (dielectric atau nonconducting)
gelombang dengan kecepatan, yang merupakan karakteristik dari bahan dan
kurang dari cahaya besarnya kecepatan sendiri (c). Perbandingan kecepatan
cahaya dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya dalam medium adalah
c
indeks bias bahan sebagai berikut: n =
v

B. Macam – Macam Alat Optik


1. Mata dan Kacamata
a. Mata

Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai


alat optik yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata
menurut kegunaan fisis sebagai alat optik:
 Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi
bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak.
 Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi
untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
 Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan
lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.
 Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang disebut
pupil.
 Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam
mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka
lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
 Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang
berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang
dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata,
diperkecil dan terbalik.
 Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka
terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak
jelas kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang

3
berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan hitam putih
dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan
berwarna.
 Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi
mata. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke
permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada didalam retina,
rangsangan cahaya ini dikirm ke otak. Oleh otak diterjemahkan
sehingga menjadi kesan melihat.

Daya Akomodasi Mata


Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina
selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak
tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk
mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah
jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini
dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata
selalu jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata
harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada
saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar
mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya
akomodasi. Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan
otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan
lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak
benda yang dilihat. Manusia memiliki dua batas daya
akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu:

1) Titik dekat mata (Punctum Proximum) adalah jarak


benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat
dengan jelas. Untuk mata normal (Emetropi) titik
dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak)
dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik
dekat disebut juga jarak baca normal.

2) Titik jauh mata (Punctum Remotum) adalah jarak


benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat
dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah
"Tak Terhingga".

Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat
benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang
disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun
jauh, rabun dekat serta rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis
itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut

4
astigmatisma. Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata
Kacamata hanya berfungsi membantu penderita cacat mata
agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina.
Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran
yang diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang
digunakan. Kacamata berukuran -1.5, artinya kacamata itu
berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri. Berkurangnya
daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai
berikut:
1) Rabun jauh (miopi)
yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh
dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan
dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa
melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa
tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji,
penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku)
dan lain-lain. Untuk mata normal (emetropi)
melihat benda jauh dengan
akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh
tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh
bayangan jatuh didepan retina, karena lensa mata
terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan
kacamata berlensa cekung (negative).
Untuk menentukan besarnya lensa cekung yang
digunakan, maka digunakan rumus:
100
P=-
PR

Keterangan:
P = kekuatan lensa kacamata (dioptri)
PR = punctum Remotum atau titik jauh mata (cm)

2) rabun Dekat (Hipermetropi)


Rabun dekat tidak dapat melihat jelas
benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan
jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat
mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada
jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat
sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih.
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot),
pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun dekat ditolong
dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Bayangan yang dibentuk lensa cembung
harus berada pada titik dekat mata penderita rabun
dekat. Karena bayangan yang dihasilkan lensa

5
cembung berada di depan lensa maka harga Si
adalah negatif.

Untuk menentukan besarnya lensa


cembung yang digunakan, maka digunakan rumus:

100 100
P= -
Sn PR

Keterangan:
P = kekuatan lensa kacamata (dioptri)
PR = punctum Remotum atau titik jauh mata (cm)
Sn = titik dekat mata notmal (biasanya 25 cm)

3) Mata Tua (Presbiopi)


Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda
pada jarak baca normal, disebabkan daya
akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua).
Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya
telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong
dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap
(cembung dan cekung). Pada kacamata dengan
lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa
pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif
bekerja seperti halnya pada
kacamata hipermetropi.

4) Astigmatisma (Mata Silindris)


Astigmatisma disebabkan karena kornea
mata tidak berbentuk sferik (irisan bola),
melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari
pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang
berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata
astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada
bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada
bidang horisontal. Astigmatisma ditolong dibantu
dengan kacamata silindris.
b. Kacamata

Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk


mengatasi cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung atau lensa

6
cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa berada. Fungsi dari
kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat
dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau di titik
jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya. Di SMP, Anda telah
mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah lensa,
bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan
terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa.
Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
1 1 1
+ =
s s' f
keterangan :
s = jarak benda ke lensa (m)
s’ = jarak bayangan ke lensa (m)
f = jarak focus lensa (m)

 Kacamata berlensa cekung untuk miopi


Seperti telah dibahas sebelumnya, mata miopi tidak dapat
melihat dengan jelas benda-benda yang jauh atau titik jauhnya
terbatas pada jarak tertentu. Lensa kacamata yang digunakan
penderita miopi harus membentuk bayangan benda-benda
jauh (S-) tepat di titik jauh mata atau S-PR, dengan PR
singkatan dari punctum remotum, yang artinya titik jauh.
Tanda negatif pada S' diberikan karena bayangan yang
dibentuk lensa kacamata berada di depan lensa tersebut atau
bersifat maya.
Jarak focus lensa untuk kacamata miopi yaitu
f = - PR

 Kacamata berlensa cembung


Karena hipermetropi tidak dapat melihat benda-benda dekat
dengan jelas, lensa kacamata yang digunakannya haruslah
lensa yang dapat membentuk bayangan benda-benda dekat
tepat di titik dekat matanya. Benda-benda dekat yang
dimaksud yang memiliki jarak 25 cm di depan mata. Oleh
karena itu, Kacamata yang paling dini lensa kacamata harus
membentuk bayangan benda pada jarak 5 = 25 cm tepat di
titik dekat (PP, punctum proximum) atau S-PP. Kembali
tanda negatif diberikan pada S' karena bayangannya bersifat
maya atau di depan lensa.
1 1
Persamaannya P = =4-
f pp
Dengan pp dinyatakan dalam satuan meter (m) dan p dalam
dioptri. Karena lensanya terdiri atas due begian PP>0,25 m,

7
kekuatan lensa Pakan selalu positif. Hal ini menunjukkan
bahwa seseorang yang bermata hipermetropi perlu ditolong
oleh kacamata berlensa Sumber: nel 1967 positif (cembung
atau konvergen).
 Kacamata untuk Presbiopi dan Astigmatisma
Penderita presbiopi merupakan gabungan dari miopi dan
hipermetropi. Oleh karena itu, kaca mata yang digunakannya
haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yakni lensa cekung
pada bagian atas untuk melihat benda jauh dan lensa cembung
pada bagian bawah untuk melihat benda-benda dekat.
Sementara itu, astigmatisma dapat diatasi dengan
menggunakan lensa silindris.

 Lensa kontak
Lensa kontak atau contact lens juga dapat digunakan untuk
mengatasi cacat mata. Pada dasarnya lensa kontak adalah
kacamata juga, hanya tidak menggunakan rangka, melainkan
ditempelkan langsung ke kornea mata.

2. Lup

Lup adalah alat optik berlensa cembung (lensa positif) yang


digunakan untuk mengamati melihat benda kecil agar tampak besar. Jika
kita mengamati objek dengan lup, maka benda harus di letakkan di ruang
I (antara titik pusat lensa lup dengan jarak fokus lup). Sifat bayangan
yang di bentuk lup adalah maya, tegak diperbesar Dan bila kita akan
mengamati objek dalam waktu yang lama dengan menggunakan lup,
maka benda harus diletakkan pada titik fokusnya mata berakomodasi.
Perajin perhiasan emas dan perak juga menggunakan alat ini
untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Sedangkan oleh siswa lup
digunakan saat praktikum biologi di pakai untuk mengamati bagian
hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. Sebagai alat optik,
lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang
diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan di
perbesar. Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan
mempunyai sudut penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada
orang yang melihat dengan mata biasa.

8
Ada dua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi
dan mata berakomodasi.
1) Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakan diantara F dan
O atau jarak benda (so) selalu lebih kecil daripada jarak titik (f)

2) Untuk mata yang tidak berakomodasi, benda diletakkan tepat pada


titik api (f) atau jarak benda (so) sama dengan jarak titik api lup (f).

3. Kamera

Kamera adalah sebuah alat yang mengarahkan bayangan yang


difokuskan oleh lensa/sistem optik lain ke atas permukaan foto sensitif
yang berada dalam tempat tertutup/ film. Kamera mempunyai prinsip
kerja seperti mata manusia. Kamera yang paling sederhana adalah alat
potret yang dinamakan camera obscura. Kamera ini terbentuk sebuah
kotak tertutup yang salah satu sisinya berlubang kecil.

Bagian-bagian Kamera:

a. Lensa Cembung : Untuk membentuk bayangan pada film


b. Diafragma : Untuk mengatur cahaya masuk kamera
c. Shutter : Sebagai pembuka/ penutup lensa
d. Ulir Sekrup : Untuk memfokuskan cahaya masuk kamera
e. Film : Yang peka terhadap cahaya untuk menangkap
bayangan yang dibentuk lensa kamera.

Prinsip kerja kamera


Prinsip kerja kamera dan mata adalah sama. Apabila mata melihat benda,
sinar dari benda yang masuk ke mata dibiaskan lensa mata. Bayangan
jatuh di layar mata atau retina. Sifat bayangan yang terjadi nyata,
diperkecil dan terbalik. Pelat film berupa celluloid, pelat itu dilapisi
gerak bromida dan sangat peka terhadap cahaya. Apabila bayangan objek
mengenai pelat film akan tercetak sebagai gambar negatif. Setelah proses
pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar positif pada kertas foto.

4. Mikroskop

9
Mikroskop adalah alat untuk melihat dan mengamati benda dan
jasad renik atau objek yang sangat kecil. Mikroskop terdiri dari dua lensa
cembung, yang masing-masing disebut sebagai lensa objektif dan lensa
okuler.
Lensa objektif adalah lensa pada mikroskop yang letaknya dekat
dengan objek yang diamati, sedangkan lensa okuler adalah lensa pada
mikroskop yang letaknya dekat dengan mata, ketika kita mengamati
objek - dengan mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop berfungsi
seperti lup.

Sifat Bayangan yang Dibentuk Mikroskop:


a. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik,
dan diperbesar. Lensa ini fokusnya lebih kecil dari lensa okuler.
b. Bayangan yang di bentuk oleh lensa okuler bersifat maya, tegak dan di
perbesar. Lensa ini fokusnya lebih besar dari lensa objektif.
c. Bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya,
terbalik, dan diperbesar.

Cara kerja mikroskop


Cara kerja mikroskop adalah sebagai berikut: Objek atau benda yang
diamati harus diletakan diantara Fob dan 2Fob, sehingga lensa objektif
membentuk bayangan yang terbalik dan diperbesar. Bayangan yang
dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler
berperan seperti lup yang dapat diatur digeser-geser schingga mata dapat
mengamati dengan cara berakomoasi atau tidak berakomodasi. Untuk
pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh diletakan pada titik dakat mata
(PP). Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa
objektif dan lensa okuler yaitu: M-Moby x Mok. Untuk pengamatan
dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk oleh
lensa okuler harus berada pada titik jauh mata.

5. Teropong

10
Teropong merupakan alat optik yang biasa digunakan untuk
melihat benda yang jaraknya terletak jauh sehingga tampak lebih dekat
dan jelas. Teropong terdiri dari dua lensa positif yaitu lensa yang
mengarah pada obyek adalah obyektif dan lensa yang mengarah pada
mata adalah okuler.
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah:
lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan
lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati
obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak
berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu
jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong
adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.

Rumus menghitung Panjang teropong:


d = fob + fok d = Panjang teropong (cm)

rumus menghitung perbesaran teropong:


Fob
M=
Fok
Keterangan:
M = perbesaran teropong
Fob = jarak focus objektif
Fok = jrak focus okuler
Macam – macam teropong

 Teropong bintang

Teropong bintang menggunakan dua lensa cembung, masing-


masing sebagai lensa objektif dan lensa okuler dengan jarak
fokus objektif lebih besar daripada jarak fokus okuler
(fob>fok). Diagram sinar pembentukan bayangan pada

11
teropong untuk mata tak terakomodasi sebagai berikut:
Perbesaran sudut dan panjang teropong bintang memenuhi
persamaan- persamaan sebagai berikut.
1. Untuk mata tak terakomodasi
fob
M= dan d = fob + fok
fok
2. Untuk mata berakomodasi maksimum (S’ok = - Sn)
fob
M= dan d = fob + sok
sok

 Teropong Bumi
eropong bumi menggunakan tiga jenis lensa cembung. Lensa
yang berada di antara lensa objektif dan lensa okuler
berfungsi sebagai lensa pembalik, yakni untuk pembalik
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Diagram sinar
pembentukan bayangan pada teropong bumi mata tak
berakomodasi sebagai berikut:

Perbesaran dan Panjang teropong bumi untuk mata tak


berakomodasi berturut – turut memenuhi persamaan:
fob
M= dan d = fob + fok + 4fp
fok
Dengan fp = jarak focus lensa pembalik

 Teropong panggung
Teropong panggung atau teropong Galileo menggunakan
sebuah lensa cembung sebagai objektif dan sebuah lensa
cekung sebagai okuler. Diagram sinar pembentukan bayangan
pada teropong panggung sebagai berikut:

Perbesaran dan panjang teropong panggung untuk mata tak


berakomodasi berturut-turut memenuhi persamaan:

fob
M= dan d = fob + fok
fok

12
Oleh karena lensa okulernya adalah lensa cekung maka
bertanda negatif.
 Teropong pantul
Teropong pantul tersusun atas beberapa cermin dan lensa.
Teropong jenis ini menggunakan cermin cekung besar
sebagai objektif untuk memantulkan cahaya, cermin datar
kecil yang diletakkan sedikit di depan titik fokus cermin
cekung F, dan sebuah lensa cembung yang
berfungsi sebagai okuler.

6. Periskop

Alat optik periskop adalah sebuah alat optik yang berfungsi untuk
melihat objek yang tersembunyi. Periskop biasanya berbentuk
memanjang. Periskop juga dapat digunakan untuk melihat atau mengintai
sesuatu dari tempat yang tersembunyi. Periskop juga dapat digunakan
untuk melihat benda yang berada di atas atau di bawah pengguna
periskop. Pada periskop sederhana, kunci dari prinsip kerja periskop
berada pada kedua cermin yang ada di dalam tubuh alat optik tersebut.
Secara umum, periskop ini bekerja denga menangkap cahaya yang
dipantulkan benda atau objek oleh cermin pertama yang berada di
bagian atas periskop.

Kemudian, bayangan yang ditangkap dari cermin pertama ini diteruskan


pada cermin kedua yang berada di bawah periskop sekaligus berfungsi

13
sebagai media untuk memantulkan bayangan obiek atau benda ke mata
manusia.

7. Proyektor Slide

Proyektor adalah sebuah perangkat optik yang memproyeksikan


gambar atau gambar bergerak pada sebuah permukaan datar, biasanya
sebuah layar putih atau dinding putih. Kebanyakan proyektor membuat
gambar dengan cara menyinari objek melalui lensa transparan kecil,
namun proyektor sekarang dapat memproyeksikan gambar secara
langsung, dengan menggunakan laser.
Sebuah proyektor yang menggunakan sistem optical mekanikal
untuk memproyeksikan foto slide. Foto slide maksudnya, sekumpulan
foto yang ditampilkan secara bergantian sesuai urutannya susunannya
layaknya membuka album foto. Perlu dicatat bahwa, foto yang
digunakan pada Slide Projektor bukanlah foto yang sudah jadi seperti
foto yang dicetak di kertas foto, tapi negatif film dari foto-foto tersebut.
Atau orang bilang "klise" foto, istilah lain untuk negatif foto. Berikut
gambar Slide Projektor. Jadi, Slide Projektor ini cara kerjanya yaitu
dengan menyinari lembaran- lambaran negatif film dan memproyeksikan
ke sebuah permukaan datar.

8. Oftalmoskop

14
Oftalmoskop adalah alat yang memencarkan seberkas sinar ke
dalam mata, memungkinkan dokter memeriksa retina atau bagian
belakang bola mata melalui pupil. Pemeriksaan oftalmoskopi dan
penafsiran pemeriksaan hasil pemeriksaan ini merupakan bagian
terpenting dari rangkaian pemeriksaan medik yang komprehensif.
Dengan prosedur ini dapat dilihat gejala-gejala yang dapat menunjukkan
adanya retina lepas. glaukoma, tekanan darah tinggi, penyakit diabetes
melitus, tumor otak dan penyakit-penyakit lain.
Bagian mata dalam dinamakan fundus dan melewati retina,
diskus optikus, makul dan pembuluh darah retina. Dapat dilihat melalui
oftalmoskop, suatu instrument yang dipergunakan dengan cara dipegang
yang memproyeksikan cahaya melalui prisma dan membelokan cahaya
dengan sudut 90 derajat, memungkinkan pemeriksa melihat retina.
Oftalmoskop direk memiliki berapa lensa yang tersusun pada roda.
Lensa dapat dipilih dengan memutar roda dengan telunjuk tanpa
menghentikan inspeksi.
Apertur tanpa filter yang kecil sudah cukup dan paling berguna
pada oftalmoskop standar. Oftalmoskopi indirek melibatkan penggunaan
skop binokuler dengan pencahayaan terang, yang memungkinkan
pengintipan fundus okuli yang lebih luas.

C. Penerapan Alat – Alat Optik dalam Kehidupan Sehari – Hari


1. Kamera
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian yang penting atau
menarik. Ada berbagai jenis kamera, mulai dari kamera analog sampe
kamera digital. Ketika kamera mengambil gambar, cahaya dipantulkan dari
objek foto ke lensa kamera.

2. Lup/ kaca pembesar


Kaca pembesar digunakan untuk membantu manusia melihat benda-benda
kecil agar terlihat jelas dan lebih besar. Kaca pembesar sebagai alat optik
berupa lensa cembung tebal yang berfokus pendek. Sifat bayangan yang
dihasilkan dari benda kecil apabila dilihat dengan kaca pembesar adalah
tegak dan diperbesar. Alat optik kaca pembesar memungkinkan objek berada
lebih dekat dengan mata sehingga objek terlihat lebih besar.

3. Mikroskop
Mikroskop membantu kita untuk dapat melihat bakteri atau virus yang tidak
dapat dilihat oleh mata secara langsung. Mikroskop menggunakan dua lensa
okuler dan dua lensa objektif. Untuk mengatur panjang mikroskop agar
diperoleh bayangan dengan jelas, digunakan makrometer dan mikrometer.

4. Teleskop teropong
Teleskop merupakan alat optik yang dapat membuat benda-benda yang
berada di tempat jauh menjadi lebih dekat. Teleskop dibuat untuk

15
mengumpulkan cahaya dari benda-benda yang jauh. Contohnya, seperti
melihat bintang, melihat bulan bahkan planet agar nampak lebih jelas.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik
memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa
alat optik antara lain lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.

B. Saran
Untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak atau bahkan lebih lengkap
tentang pembahasan biooptik-alat optik, pembaca dapat membaca dan
mempelajari buku- buku yang didalamnya membahas tentang biooptik-alat
optik, karena di dalam makalah ini kami selaku penulis hanya membahas garis
besarnya saja tentang biooptik-alat optik.

17
SOAL DISKUSI

1. Yulisa yang mendarita rabun dekat mempunyai titik dekat 50 cm. jika
ingin membaca dengan jarak normal (25 cm), maka berapa kekuatan lensa
kacamata yang harus dipakai yulisa?
Penyelesaian:
Diketahui: s = 25 cm
S’ = - 50 cm (tanda negative menunjukkan bayangan bersifat
maya, didepan lensa)
Tanya: P?
Jawab:
1 1 1
= +
f s s'
1 1 1
= -
f 25 50
1 2 1
= -
f 50 50
1 1
=
f 50
F = 50 cm = 0,5 m
P = 1/f = 1/0,5 = 2 dioptri

Jadi kekuatan lensa yang harus dipakai yulisa adalah 2 dioptri.

2. Seseorang tidak dapat melihat benda jauh tak hingga dengan jelas.
Kemudian dia memeriksakan diri ke dokter mata. Untuk mengatasi
kelemahan itu dia diberi saran oleh dokternya untuk memakai kaca mata
dengan kekuatan -1/3 dioptri. Berapakah titik jauh mata orang tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui: s = ~
P = -1/3 D
S’ = -PR
Tanya: PR?
Jawab:
100 100
P= +
s s'
1 100 100
- = -
3 PR
1 100
- =0-
3 PR
1 100
- = -
3 PR
PR = -100 × (-3)
PR = 300 cm

18
Jadi titik jauh mata orang tersebut adalah 300 cm.

3. Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak focus 150
cm dan lensa okuler dengan jarak focus 10 cm. teropong ini di gunakan
untuk melihat benda – benda langit yang sangat jauh. Tentukan:
a. Panjang teropong
b. Perbesaran teropong
Penyelesaian:
Diketahui: fob = 150 cm
Fok = 10 cm
Tanya: a. d….?
b M….?
Jawab:
a. d = fob + fok
d = 150 cm + 10 cm
d = 160 cm
fob
b. M =
fok
150
M=
10
M = 15 kali

4. Agong tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang berjarak di


bawah 40 cm. Ia ditawari temannya kacamata minus 1 dioptri. Jika kalian
menjadi Agong, apakah kalian akan menerima tawaran tersebut?
Berapakah kekuatan kacamata yang harus dipakai Agong agar dapat
melihat benda secara normal?
Penyelesaian:
Diketahui: PP = Sn = 40 cm
Tanya: P?
Jawab:
100
P=4-
Sn
100
P=4-
40
P = 1,5 D
Jadi kacamata yang harus dipakai Agong adalah kacamata positif dengan
kekuatan 1, 5 dioptri.

5. Sebuah kamera memiliki titik api 80 mm, awalnya digunakan untuk


mengambil gambar benda yang cukup jauh. Kemudian, kamera digunakan
untuk mengambil gambar sebuah benda yang jaraknya 2 m dari lensa.
Tentukan ke mana dan berapa jauh lensa kamera harus digeser.
Penyelesaian:

19
Diketahui: f = 80 mm = 0,08 m
S mula” = ~
S akhir = 2 m
Tanya: kemana dan seberapa jauh lensa harus digeser?
Jawab:
 Keadaan mula – mula s1 = ~
1 1 1
= +
f s1 s1'
1 1 1
= +
0 , 08 s1'
1 1
=
0 , 08 s 1 '
S1’ = 0,08 m
 Keadaan akhir s2 = 2 m
1 1 1
= +
f s2 s2'
1 1 1
= +
0 , 08 2 s 2 '
1 1 1
= -
s 2 ' 0 , 08 2
1 100 1
= -
s2' 8 2
1 100 4
= -
s2' 8 8
1 96
=
s2' 8
S2’ = 0,0833 m
 Besar pergeseran lensa kamera
d = s2’ – s1’
d = 0,0833 – 0,08
d = 0,0033 m
d = 3,3 mm

karena s2’>s1’ maka d>0, artinya lensa kamera harus digeser


menjauih film.

6. Seorang tukang arloji bermata normal menggunakan lup yang


berkekuatan 10 dioptri. Tentukanlah jarak benda ke lup dan perbesaran
anguler lup jika mata tukang arloji berakomodasi maksimum!
Penyelesaian:
Diketahui: s’ = -sn = -25 cm (mata normal)
P = 10 D f = 1/p = 1/10 = 0,1 m = 10 cm
Tanya: s dan M untuk mata berakomodasi maksimum?
Jawab:

20
1 1 1
= +
f s s'
1 1 1
= +
10 s −25
1 1 1
= +
s 10 25
1 5+2
=
s 50
1 7
=
s 50
S = 7 1/7 cm

Sn
M= +1
f
25
M= +1
10
M = 3,5 kali

SOAL KUIS

1. Sebuah lup berfokus 5 cm digunakan untuk mengamati benda yang


panjangnya 4 mm. tentukanlah panjang bayangan benda apabila mata
tidak berakomodasi!
2. Sebuah teropong bintang yang jarak fokus lensa objektifnya 50 cm
diarahkan ke pusat bulan. Jika mata tidak berakomodasi diperoleh
perbesaran 10 kali. Maka tentukanlah jarak fokus lensa okuler dan
panjanag tubus teropong!
3. Sebuah teropong panggung dengan jarak fokus lensa objektif dan
okulernya berturut-turut adalah 50 cm dan 5 cm. Teropong tersebut
digunakan untuk melihat bintang oleh orang yang bermata normal
tanpa berakomodasi. Tentukanlah perbesaran sudut dan
panjang tubusnya.
4. Seorang kakek penderita presbiopi memiliki titik dekat 75 cm dan titik
jauh 300 cm. Agar ia dapat melihat benda yang dekat (seperti mata
normal) dan dapat melihat benda jauh, berapakah jarak fokus lensa
bifokal dan kuat lensa kacamata yang harus
digunakan kakek tersebut?
5. Aminah ingin membelikan kacamata untuk temannya yang hanya
dapat melihat benda terjauh pada jarak 3 meter. Jenis kacamata
apakah yang harus dibeli Aminah?

21
KUNCI JAWABAN

1.
2. Jawab

22
3. Jawab

4. Jawab

23
5. Jawab

24
25
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hendri. 2010. Rumus Jitu Fisika SMP. Jakarta Selatan: KDT
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika I untuk SMA/MA kelas X Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Mudjiran, dkk. 2007. Alat-alat Optik. Padang: UNP Press
Sunarto dan Hartono, Agung, 1995. Mata, Kamera dan Lup. Jakarta: Rineka
Cipta
Sumantri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2008 Optik Geometri. Jakarta:
Universitas Terbuka
Tim Pembina Mata Kuliah FISIKA. 2007. Alat Optik dan Penerapannya.
Padang: Dikti bekerjasama dengan HEDS-JICA.
Utomo, Pristiadi. 2007. Pelajaran Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta
Timur: Azka Press
Widodo, Tri dan Suparmo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA
Kelas X Jakarta Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

26

Anda mungkin juga menyukai