Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INSTRUMENTASI OPTIK; PANEL SURYA


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Intrumentasi Kelautan yang di ampu oleh:
Dr. Fauziyah, S.PI
Fitri Agustriani, S.PI., M.SI
Khairul Saleh, S.SI., M.SI

KONS

Disusun Oleh: Kelompok 7

Ade Siswanto 08051381924105


Angel Christin 08051281924055
Dwi Nuryan Fitri 08051281924051
Jalzili Insyani                    08051381924091
Juhro Afidatur Rofi’ah P. 08051381924103
Mevi Nurrisa 08051181924021
Muhammad Raihan 08051281924061
Primamulia Teguh 08051281924049
Rico Multi Anggara 08051381924065

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi beserta
isinya, serta segala syukur atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Instrumentasi Optik; Panel Surya” dengan semestinya.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Instrumentasi Kelautan dengan isi yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan
instrumentasi optic yaitu terutama panel surya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah ini. Besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Aamin Yaa Rabbal ‘alamiin.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan. Kritik yang
terbuka dan membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah. Demikian kata
pengantar ini penulis sampaikan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Indralaya, 31 Agustus 2020

Kelompok 7
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5

1.3 Tujuan dan Manfaat Pembelajaran........................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................6

2.1 Instrumentasi Optik...............................................................................................6

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Optika merupakan bagian dari ilmu fisika yang mempelajari cahaya. Dalam optika
dipelajari sifat-sifat cahaya, hakikat cahaya dan pemanfaatan sifat-sifat cahaya. Terdapat dua
cabang optika, yakni optika geometri dan optika fisis. Dalam optika geometri dipelajari sifat
pemantulan dan pembiasan cahaya, sedangkan dalam optika fisis dipelajari sifat-sifat
interferensi, difraksi, dan polarisasi cahaya.

Aplikasi dari optika ini telah melahirkan berbagai alat yang digunakan dalam bidang-
bidang tertentu untuk membantu aktivitas manusia. Misalnya dalam bidang astronomi digunakan
teropong bintang untuk mengamati objek-objek yang berada di luar angkasa. Sedangkan dalam
bidang fotografi digunakan kamera dalam pengambilan gambar benda-benda nyata. Dalam
bidang kedokteran, mikroskop digunakan sebagai alat untuk melihat objek-objek yang sangat
kecil seperti bakteri, virus, sel darah dan lain sebagainya. Selain itu juga masih terdapat berbagai
alat yang dikonstruksi dengan prinsip kerja optik lainnya seperti kaca spion pada kendaraan dan
kaca pembesar. Bahkan sebenarnya mata yang selalu kita pergunakan sebagai indra penglihatan
dalam kehidupan kita, menggunakan prinsip kerja optik dalam menjalankan fungsinya.

Instrumentasi optik merupakan salah satu bagian dari cabang instrumentasi di fisika.
Komponen-komponen dasar dalam instrumentasi optik antara lain lensa, prisma, cermin,
pembagi berkas, filter. Sedangkan elemen-elemen instrumentasi optik terdiri atas sumber cahaya,
photodetektor, media transmisi, dan piranti display. Beberapa contoh instrumentasi optik antara
lain mata makhluk hidup, sistem kamera, mikroskop, teleskop, OHP.

Pengintegrasian instumentasi optik dengan sistem elektronik banyak dijumpai


dilingkungan kita, dan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Sistem seperti ini sangat
mudah kita jumpai di lingkungan kita, seperti automatic light meter dan automatic focus control
pada kamera yang digunakan untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk serta untuk
mengatur kontras/ketajaman citra, sistem bar code yang banyak digunakan dibidang bisnis
untuk membaca kode-kode garis pada produk industri, mesin scanner, video disk player, CD-
player, mouse komputer, faksimili, mesin fotokopi. Gambar 3 menunjukkan skema dari VCD
player yang menggunakan sistem optik dan elektronik, yang umumnya disebut dengan sistem
optoelektronika.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut :

1.2. Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tulisan ini bertujuan untuk mengupas
mengenai instrumentasi optik. Secara khusus, akan dibahas fiber optikal dan bagiannya, sensor
fiber optic , optical time domain reflectometer, sensor serat optic terdistribusi , pengukuran
parameter fisika dengan sensor fiber optic, analisis berkas gauustian dan sinar laser, polarimeter
dan kegunananya , interperometer dan jenis-jenisnya dan membahas semua topis secara objektif
dan menyeluruh.

1.3 Manfaat

Penulisan ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang bagian-
bagian dari instrimentasi optikal.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Intrumentasi Optik


Instrumentasi optik merupakan salah satu bagian dari cabang instrumentasi di fisika.
Komponen-komponen dasar dalam instrumentasi optik antara lain lensa, prisma, cermin,
pembagi berkas, filter. Sedangkan elemen-elemen instrumentasi optik terdiri atas sumber cahaya,
photodetektor, media transmisi, dan piranti display. Beberapa contoh instrumentasi optik antara
lain mata makhluk hidup, sistem kamera, mikroskop, teleskop, OHP.
Pengintegrasian instumentasi optik dengan sistem elektronik banyak dijumpai
dilingkungan kita, dan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Sistem seperti ini sangat
mudah kita jumpai di lingkungan kita, seperti automatic light meter dan automatic focus control
pada kamera yang digunakan untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk serta untuk
mengatur kontras/ketajaman citra, sistem bar code yang banyak digunakan dibidang bisnis untuk
membaca kode-kode garis pada produk industri, mesin scanner, video disk player, CD-player,
mouse komputer, faksimili, mesin fotokopi. Gambar 3 menunjukkan skema dari VCD player
yang menggunakan sistem optik dan elektronik, yang umumnya disebut dengan sistem
optoelektronika.

2.2 Pengertian Panel Tenaga Surya

Panel Tenaga Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang


mengubah cahaya menjadi listrik. Disebut surya atas Matahari atau "sol" karena Matahari
merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel
photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV
bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan arus
mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.

Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan
oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh
kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas
seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen
lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes
seperti Tantangan surya dunia di Australia.

2.3 Manfaat listrik tenaga surya  

1. Hemat, karena tidak perlu memerlukan bahan bakar;


2. Dapat di pasang dimana saja dan dapat dipindahkan sesuai dengan yang dibutuhkan
3. Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditetapkan di suatu area dan listrik yang
dihasilkan disalurkan  melalui jaringan distribusi ketempat-tempat yang membutuhkan)
maupun desentralisasi (setiap system berdiri sendiri/individual, tidak memerlukan
jaringan distribusi);
4. Bersifat moduler. Kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan cara
merangkai modul secara seri dan parallel;
5. Dapat dioperasikan secara otomatis maupun menggunakan operasi;
6. Tanpa suara dan tidak menimbulkan operasi lingkungan.

2.4 Komponen – komponen yang diperlukan untuk instalasi tenaga surya terdiri dari  :

1. Panel surya / solar panel


Solar panel / panel surya mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel
silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang
menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5
Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk
menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum).
Umumnya kita menghitung maksimum sinar matahari yang diubah menjadi
tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi – sore disimpan
dalam baterai, sehingga listrik bisa digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar
matahari.
2. Solar charge controller
Solar charge controller berfungsi mengatur lalu lintas dari solar cell ke baterai dan
beban. Alat elektronik ini juga mempunyai banyak fungsi yang pada dasarnya ditujukan
untuk melindungi baterai.

3. Inverter

Inverter dalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC –


direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC – alternating current).

4. Baterai

Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu
penerangan atau peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.

2.5   Kelebihan dan Kekurangan Panel Tenaga Surya

Panel surya memiliki banyak sekali kelebihan, kelebihan dari memasang panel surya yaitu:

1. Energi gratis
Matahari menyediakan bahan bakar panas yang berfungsi menyalakan sistem
komponen elektrik di rumah Anda. Hanya dengan menampung energi panas di siang hari,
Anda bisa menyimpan banyak biaya yang digunakan untuk membayar tagihan listrik.
2. Produksi energi bersih

Berbeda dengan listrik tenaga batu bara, energi tenaga surya digerakkan oleh
panas matahari yang tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan
global.

3. Insentif pemerintah

Masyarakat kini bisa menjual listrik ke PT PLN (Persero) jika di rumahnya


terpasang pembangkit listrik tenaga surya.  Program ini dilakukan untuk mendukung
pengadaan energi listrik menggunakan tenaga surya.
Akan tetapi, kapasitas solar cell tak bisa melebihi daya terpasang dari PLN.
Contohnya, jika daya listrik PLN terpasang di rumah sebesar 30.000 watt, maka
permohonan pemasangan solar cell tak bisa melebihi daya terpasang tersebut.

4. Mengurangi ketergantungan

Dengan memasang panel surya, secara langsung Anda juga telah mandiri dan
tidak bergantung lagi kepada PLN untuk menyuplai kebutuhan listrik harian.

Selain beberapa kelebihan di atas, ada juga kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan
Anda, antara lain:

1. Sumber tenaga yang tidak konsisten

Matahari tentu tidak bersinar 24 jam dalam sehari. Pada beberapa rumah yang
lokasinya tertutup oleh pohon atau gedung tinggi juga akan kesulitan mendapat sinar
matahari yang maksimal.

Bahkan pada musim panas sekalipun, sinar matahari tidak selalu terang. Itu terjadi
apabila tertutup oleh awan. Pada saat-saat tertentu, asupan tenaga listrik Anda bisa saja
berkurang dan ini menjadi kelemahan utama.

2. Biaya pemasangan yang besar

Meski banyak kelebihannya, biaya pasang solar cell masih terbilang cukup tinggi.


Inilah yang membuat banyak orang berpikir puluhan kali sebelum yakin memasang instalasi
panel surya di atapnya.

3. Perawatan

Menjalankan tenaga listrik sendiri, artinya Anda harus siap melakukan perbaikan jika
sewaktu-waktu terdapat kerusakan pada sistemnya.

Panel surya harus dibersihkan secara rutin sehingga kotoran dan debu yang menempel
tidak mengurangi kinerja listrik. Bila terdapat kerusakan akibat petir dan lain sebagainya
Anda juga harus segera menghubungi tukang yang ahli untuk memperbaikinya.
2.6  Cara Kerja

Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktordioda.
Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi- konduktor, terjadi
pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-
konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya
tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan
elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.

2.7 Macam – macam Aplikasi Panel Surya


Berikut macam-macam aplikasi dari panel surya:
1. Pembangkit listrik

Dalam pembangkit listrik konvensional sumber energi non-terbarukan digunakan


untuk merebus air dan bentuk aliran sehingga turbin bisa berputar dan air untuk
menghasilkan listrik. Tapi dengan penerapan energi panas matahari bisa merebus air untuk
membuat uap dan memutar turbin. Panel Surya mengkonversi sinar matahari menjadi listrik
tenaga surya, menggunakan teknologi fotolistrik dan teknologi termoelektrik dll.

2. Rumah

Penggunaan energi matahari meningkat di rumah juga. peralatan rumah tangga dapat
dengan mudah menggunakan listrik yang dihasilkan melalui tenaga surya. Selain energi
surya ini menjalankan pemanas surya untuk memasok air panas di rumah-rumah. Melalui sel
fotovoltaik dipasang di atap rumah, energi ditangkap dan disimpan pada baterai agar bisa
digunakan sepanjang hari di rumah untuk tujuan yang berbeda.

3. Penggunaan komersial

Pada atap-atap bangunan yang berbeda kita dapat menemukan modul PV kaca atau
jenis lain dari panel surya. Panel surya ini digunakan untuk memasok listrik ke kantor yang
berbeda atau bagian lain dari bangunan dengan cara yang handal. Panel ini mengumpulkan
energi surya dari matahari, mengubahnya menjadi listrik dan memungkinkan kantor untuk
menggunakan daya listrik mereka sendiri untuk tujuan yang berbeda.
4. Sistem ventilasi:

Banyak tempat energi matahari digunakan untuk tujuan ventilasi. Ini membantu
dalam menjalankan fan mandi, kipas lantai, dan kipas langit di gedung-gedung. Kipas Angin
beroperasi hampir setiap kali di sebuah bangunan untuk mengontrol kelembaban,bau dan di
rumah untuk membuang panas dari dapur. Hal ini dapat menambahkan jumlah berat pada
tagihan listrik, energi surya menjadi alternatif untuk mengurangi tagihan listrik dari
penggunaan untuk tujuan ventilasi.

5. Pompa power

Tenaga surya tidak hanya membantu dalam meningkatkan sistem ventilasi di rumah
Anda, tetapi dengan itu juga dapat membantu dalam sirkulasi air dalam bangunan apapun.
Anda dapat menghubungkan pompa listrik dengan unit catu daya surya tetapi Anda harus
menjalankannya pada arus DC sehingga air beredar di seluruh rumah Anda.

6. Lampu Penerangan Tenaga Surya

Lampu ini juga dikenal sebagai pencahayaan hari, dan bekerja dengan bantuan tenaga
surya. Lampu ini menyimpan energi alami matahari di siang hari dan kemudian mengubah
energi ini menjadi listrik untuk menerangi di malam hari. Penggunaan sistem ini mengurangi
bentuk beban pembangkit listrik lokal.

7. Mobil surya

Sebuah kendaraan listrik yang diisi ulang bentuk energi surya atau sinar matahari.
panel surya yang digunakan pada mobil ini yang menyerap cahaya dan kemudian
mengubahnya menjadi energi listrik. energi listrik ini disimpan dalam baterai yang digunakan
dengan mobil, sehingga dalam waktu malam juga kita dapat mengendarai kendaraan ini.

2.8 Negara – Negara yang memanfaatkan Panel Surya

Berikut adalah 10 negara yang terdepan dalam energi surya:

1. Germany Menghasilkan Tenaga Surya 38,250 Megawatts

Domba merumput antara panel dari sebuah taman surya di Waghausel, 12 mil sebelah
tenggara dari Karlsruhe, Jerman, pada 21 Maret 2011.Image by Kai Pfaffenbach/REUTERS
2. China Menghasilkan Tenaga Surya 28,330 Megawatts

Pekerja berjalan melewati panel surya dan turbin angin di pembangkit listrik tenaga
baru dibangun di Hami, Daerah Otonomi Xinjiang Uyghur, Cina pada September 17, 2015.
Image by REUTERS/Stringer CHINA OUT

3. Japan Menghasilkan Tenaga Surya 23,409 Megawatts

Rumah beratap panel surya di Jepang ‘SolarCity’ daerah Ota, 50 mil dari Tokyo pada
28 Oktober 2008. Image by Yuriko Nakao/REUTERS

4. Italy Menghasilkan Tenaga Surya 18,622 Megawatts

Deretan panel surya terlihat di sebuah peternakan dekat Sisilia kota Castelbuono,
Italia pada September 28, 2009. Image by Giuseppe Piazza/REUTERS

5. United States Menghasilkan Tenaga Surya 18,317 Megawatts

Bunga Panel Surya dirancang oleh James Cameron di Malibu, California pada 19
Mei2015.

6. France Menghasilkan Tenaga Surya 5,678 Megawatts

Deretan 20.320 panel surya yang mengerakan turbin angin di Avignonet-Lauragais, di


wilayah Midi-Pyrenees, Perancis pada 30 Oktober 2015.Image by Fred Lancelot/REUTERS

7. Spain Menghasilkan Tenaga Surya 5,376 Megawatts

Menara milik tanaman surya Abengoa terlihat di “Solucar” taman surya di Sanlucar la
Mayor, dekat ibukota Andalusia Seville, Spanyol pada 4 Maret 2016.Image by Marcelo del
Pozo/REUTERS

8. Australia Menghasilkan Tenaga Surya 4,130 Megawatts

Deretan panel surya menghadapi langit di proyek Greenough Sungai Surya dekat kota
walkaway, sekitar 217 mil utara dari Perth pada 10 Oktober 2012.Image by Rebekah
Kebede/REUTERS

9. Belgium Menghasilkan Tenaga Surya 3,156 Megawatts


Jalur Solar panel di atas terowongan kereta di sebelah jalan tol di Brasschaat, Belgia.
Energi yang dikumpulkan dari kekuatan panel di lintasan kereta tradisional dan kereta cepat.
Image by Virginia Mayo/AP

10. South Korea Menghasilkan Tenaga Surya 2,398 Megawatts

Pandangan menunjukkan pembangkit listrik tenaga surya dari Korea South East
Power Co di Incheon, sekitar 55 mil barat dari Seoul, pada tanggal 30 September 2010..
Image by Jo Yong-Hak/REUTER.

BAB III

KESIMPULAN

1. Panel Tenaga Surya  adalah alat yang terdiri dari sel surya yang


mengubah cahaya menjadi listrik.
2. Manfaat penggunaan listrik tenaga surya atau panel surya yaitu :
 Hemat, karena tidak perlu memerlukan bahan bakar
 Dapat di pasang dimana saja dan dapat dipindahkan sesuai dengan yang
dibutuhkan
 Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditetapkan di suatu area dan listrik
yang dihasilkan disalurkan  melalui jaringan distribusi ketempat-tempat yang
membutuhkan) maupun desentralisasi (setiap system berdiri sendiri/individual,
tidak memerlukan jaringan distribusi)
 Bersifat moduler. Kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan cara
merangkai modul secara seri dan parallel
 Dapat dioperasikan secara otomatis maupun menggunakan operasi
 Tanpa suara dan tidak menimbulkan operasi lingkungan
3. Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semi konduktor dioda.
Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi- konduktor,
terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju
bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya
pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan
listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk
digunakan pada perabot listrik

Anda mungkin juga menyukai