Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATERI 2

ULTRA STRUKTUR SEL


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Sel

Dosen Pengampu: Drs. Suharsono M.Pd dan Egi Nuryadin, S.Pd., M.Si

Oleh : Kelompok 2
Eky Syahputra Berutu 202154074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa. karena berkat kuasa dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sehingga makalah yang
penulis buat dapat menjadi manfaat bagi pembaca maupun bagi penulis itu sendiri. Tidak lupa juga
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan maksimal jika tanpa adanya dukungan dari berbagai
pihak, dari dosen maupun teman-teman mahasiswa.
Makalah yang berjudul “Ultra Struktur Sel” menjelaskan bentuk sel yang yang sebenarnya,
dengan menggunakan alat bantu yang bernama mikroskop. Adapun tujuan kami menyusun makalah
ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel. Kami berharap makalah tentang ultra
struktur sel dapat memberikan ilmu dan pengetahuan dasar mengenai sel dan dapat memberikan kita
pemahaman yang baik.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Suharsono, M.Pd dan Bapak Egi
Nuryadin, S.Pd., M.Si selaku dosen mata kuliah Biologi Sel di Universitas Siliwangi. Yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada kami, juga kepada teman-teman yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami dengan senang
hati menerima saran dan kritik dari dosen pembimbing atau pembaca yang lain demi penyempurnaan
makalah yang telah kami susun.
Tasikmalaya, 15 Februari 2022

Penulis

1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 4
BAB 1 PEMBAHASAN .............................................................................................. 4
A. Tentang Alat Bantu Melihat Sel ............................................................................... 5
a. Definisi Mikroskop .................................................................................................. 5
b. Macam-macam Mikroskop ...................................................................................... 5
B. Jenis Sel .................................................................................................................... 5
a. Sel Prokariotik .......................................................................................................... 5
b. Sel Eukariotik........................................................................................................... 5
C. Struktur Sel ............................................................................................................... 5
a. Membran Sel ........................................................................................................... 5
b. Sitoplasma ............................................................................................................... 5
c. Organel .................................................................................................................... 5
1) Nukleus ....................................................................................................... 5
2) Aparatus Golgi/Kompleks Golgi ................................................................ 5
3) Ribosom ...................................................................................................... 5
4) Mitokondria ................................................................................................ 5
5) Vakuola ....................................................................................................... 5
6) Plastida (Kloroplas) .................................................................................... 5
7) Sitoskeleton ................................................................................................ 5
8) Lisosom ...................................................................................................... 5
9) Retikulum Endoplasma............................................................................... 5
10) Mikrotubul/Mikrofilamen ......................................................................... 5
11) Sentriol...................................................................................................... 5
12) Peroksisom................................................................................................ 5
13) Dinding Sel ............................................................................................... 5
BAB 2 PENUTUP ......................................................................................4
A. Kesimpulan............................................................................................................... 5
B. Saran ......................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................4

2
BAB 1 PEMBAHASAN
A. Ultra Struktur Sel
Sel pada organisme tentu memiliki ukuran yang begitu kecil hingga berukuran
mikrometer atau mikron. Secara kontras, manusia dewasa tersusun dari 30 triliun sel yang
sebagian besar terorganisir menjadi sekumpulan yang disebut jaringan (Bolsover et al., 2004).
Meskipun begitu, sebagian besar sel adalah ukuran mikroskopik dan tidak dapat dilihat
oleh mata telanjang. Perlu adanya pembesaran menggunakan mikroskop. Dengan
menggunakan mikroskop, dapat melakukan mengidentifikasi bentuk sel sebenarnya.
Mikroskop sebagai alat untuk melihat ultra struktur sel ini diperlukan mikroskop lebih
canggih yaitu mikroskop elektron.

B. Alat Bantu Melihat Sel


a. Definisi Mikroskop
Mikroskop merupakan alat yang begitu penting. Sebab dengan bantuan alat tersebut,
benda-benda objek yang sangat kecil yang tidak mungkin dapat dilihat mata telanjang dapat
terlihat. Mikroskop tersebut memperbesar gambar sebuah objek tertentu sehingga objek dapat
terlihat dengan mata telanjang (Muchtar Rafei, 1999). Adapun menurut Abramowitz (2003)
mengungkapkan bahwa mikroskop adalah sebuah instrumen yang dibuat sedemikian untuk
melihat objek detail. Beliau juga menambahkan mikroskop haris memenuhi tiga kriteria.
1. Menghasilkan gambar yang diperbesar dari spesimen (perbesaran)
2. Pemisahan detail pada gambar (resolusi), dan
3. Membuat detail objek gambar terlihat oleh mata, kamera, atau perangkat
pengambilan gambar lainnya (kontras)
Mikroskop ini merupakan peralatan yang seringkali digunakan di Laboratorium yang
berfungsi untuk mengamati suatu objek yang sangat kecil dengan cara melakukan perbesaran
bayangan objek menggunakan lensa (Muqoddam et al., 2020). Dari beberapa definisi tersebut
bisa diambil kesimpulan bahwa mikroskop adalah suatu alat laboratorium yang sering
digunakan untuk mengamati objek gambar hingga detail yang tidak dapat dilihat mata
telanjang. Objek gambar yang dapat dilihat mikroskop ini untuk observasi seperti bakteri,
jamur, parasit, dan sel inang dalam berbagai preparat yang diwarnai maupun tidak diwarnai.

Gambar 1. Mikroskop Cahaya dan Elektron

3
b. Macam-macam Mikroskop
Menurut Sameer (2016) Mikroskop dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu
1. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya adalah alat optik yang
beroperasi dengan bantuan energi cahaya yang
akan melewati dan sekitar benda tipis yang sesuai,
dan dengan batnuan dari lensa yang membentuk
perbesaran objek pada lapisan sensorik visual mata
(Yousif, n.d.). Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimum hingga 1000 kali.
(Mikroskop, n.d.) Mikroskop ini biasanya sering
digunakan dalam latihan praktik klinik kesehatan
karena menggunakan sinar cahaya untuk melihat
spesimen.

Gambar 2. Mikroskop Cahaya

2. Mikroskop Elektron

Gambar 3. Mikroskop Elektron Transmisi (Kiri) & Mikroskop Elektron Skenning (Kanan)

4
Mikroskop elektron merupakan sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan
pembesaran objek hingga 2 juta kali, yang menggunakan statik dan juga elektro magnetik
sehingga dapat mengontrol atau mengatur pencahayaan dan tampilan objek gambar serta
kemampuan pembesaran objek dan resolusi yang lebih bagus dibandingkan dengan
mikroskop cahaya.
Menurut Adhika, dkk (2018) Mikroskop elektron dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Scanning Electron Microscope, adalah jenis mikroskop elektron yang
menghasilkan gambar sampel dengan cara melakukan pemindaian permukaan
objek dengan sinar elektron yang terfokus dengan perbesaran skala tertentu.
(Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX)) – UPT
Laboratorium Terpadu, Universitas Diponegoro, n.d.).
Bayangan pada mikroskop elektron transmisi dibentuk oleh elektron
yang ditransmisikan melalui spesimen, dalam mikroskop elektron pemindaian
terbentuk dari elektron yang dipantulkan kembali dari permukaan spesimen
saat berkas elektorn memindai balik dengan cepat dan seterusnya. Elektron
yang dipantulkan ini diproses untuk menghasilkan gambar monitor layar.
Mikroskop elektron pemindaian beroperasi dengan perbesaran dengan jarak
dari 10x hingga 100.000x. Keuntungannya, bagaimanapun, ketajaman fokus
memberikan gambaran secara tiga dimensi. Digunakan untuk mengamati
bagian luar (morfologi) permukaan sampel dalam perbesaran tinggi sementara.
2. Transmission Electron Microscope, mikroskop elektron transmisi pada
dasarnya memiliki desain yang sama dengan mikroskop cahaya, tetapi lensa
yang digunakan bukan kaca, adalah elektromagnet yang membelokkan sinar
elektron. Digunakan untuk mengamati struktur internal sampel dalam
perbesaran yang tinggi.

Tabel 1. Perbedaan Mikroskop Elektron SEM dan TEM

SEM TEM
Definisi Scanning Electron Microscope Transmission Electron
Microscope
Prinsip Mikroskop elektron Menggunakan elektron yang Menggunakan Elektron yang
terserak atau elektron yang ditransmisikan
terpantul
Analisis Permukaan Sampel Struktur internal sampel
Sifat Gambar 3D 2D
Pembesaran Maksimum perbesaran 2 juta Maksimum perbesaran 50 juta
Resolusi 0,4 Nanometer 0,5 Angstrom
Sumber : https://www.differencebetween.com/difference-between-sem-and-tem/

5
Gambar 4. Perbandingan pengamatan objek gambar struktur sel dengan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron

Gambar 5. Perbandingan hasil pengamatan objek gambar dengan Mikroskop Elektron

6
B. Jenis Sel
Sel adalah unit terkecil fungsional kehidupan organisme, baik dalam tumbuhan maupun
hewan, bahkan mikroorganisme. Sehingga sel dibagi menjadi dua jenis sel, diantaranya Sel
Prokariotik dan Sel Eukariotik.
a. Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang mempunyai susunan atau komponen yang sederhana.
Disebut sederhana sebab dari bentuk kehidupan karena hanya memiliki jumlah sel tunggal
atau dikenal dengan Uniseluler. Diameter sel prokariota berukuran 1-2 µm). Ciri khas pada
prokariotik adalah tidak ada organel atau bagian-bagian inti yang secara terpisah terbungkus
oleh membran. (Poedjiadi, 2009). Organisme pada prokariotik tidak bergantung pada kondisi
oksigen tersedia atau disebut sebagai organisme anaeorob. (Hafidha Asni Akmalia, 2020).
Contoh organisme yang memiliki sel prokariotik seperti Bakteri. Bakteri disebut Prokariotik
karena bakteri memiliki struktur internal yang terlihat sangat sedikit sehingga misalnya
genetik bakteri bebas di dalam sel. (Bolsover et al., 2004).

Gambar 6. Contoh Sel Prokariotik

b. Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang mempunyai susunan atau komponen yang lebih
kompleks. Diameter sel eukariota biasanya 5-100 µm, sepuluh kali lebih besar daripada
bakteri. Kompleksnya pada jenis sel ini karena di dalam plasma sel terdapat inti sel dan
organel lain yang secara terpisah terbungkus oleh membran, seperti RE dan Mitokondria, dan
lainnya. Sel eukariotik sudah dapat melakukan segala aktivitas di dalam sel dengan mandiri.
Kemudian sel ini dalam melaksanakan pembelahan melalui tahapan-tahapan yang jelas.
Contoh sel eukariotik ini contohnya pada golongan Tumbuhan dan Hewan.

Gambar 7. Contoh Sel Eukariotik pada Tumbuhan dan Hewan

7
c. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Tabel 2. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Pembeda Prokariotik Eukariotik


Ukuran Sekitar 1-2 µm Sekitar 5-100 µm
Nukleus Tidak ada Ada, dibungkus oleh membran
nukleus
Pembelahan sel Pembelahan Sederhana Mitosis atau Meiosis
Penghasil Energi Mesosom Mitokondria
Organel Sel Belum memiliki organel Memiliki organel lengkap
lengkap, hanya memiliki
ribosom dan mesosom
Materi Inti Nukleoid Nukleus
Kerajaan Bacteria dan Archaea Animalia, Plantae, Protista,
dan Fungi
Sumber : http://www.bio-nica.info/Biblioteca/Bolsover2004CellBiology.pdf

Gambar 8. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

C. Struktur Sel
a. Membran Sel
Membran sel atau membran plasma atau plasmalemma, merupakan bagian sel yang
menjadi sebuah pembatas antara lingkungan luar sel dan isi sel. Membran sel ini dapat
ditemukan pada bagian luar sebgai pelindung sel. Sebagai pelindung sel, adanya membran ini
memungkinkan sel dapat mengatur lingkungan dalam sel agar dapat mengorganisir
lingkungan internal sel untuk keperluan aktivitas kehidupan sel. Fungsi dari membran sel ini
tak lain adalah Menyeleksi partikel-partikel yang keluar dan masuk sel. Sehingga membran
sel ini memiliki sifat selektif permeabel. Dalam membran sel ini terdapat aktivitas terjadinya
pemindahan zat atau transpor zat meliputi transpor pasif (tanpa membutuhkan energi) dan
transpor aktif (membutuhkan energi) yang difasilitasi oleh protein pada membran. (Pranatami,
2021)

8
Komponen penyusun membran sel menurut Hafidha (2020) adalah lipid, yang
mengandung gugus fosfat sehingga disebut fosfolipid dan protein. Lemak yang menyusun
membran sel terdiri dari lapis ganda yang dijumpai pada bagian tengah membran. Menurut
Anna (2009) juga mengungkapkan bahwa membran sel dibentuk oleh beberapa lapisan, yaitu
lapisan lipid di bagian tengah dan dilapisi oleh lapisan protein. Lemak yang berada di tengah
membran sel tertutupi oleh lapisan lapisan protein porifer (protein tepi) yang menyusun tepi
luar dan dalam membran. Lemak bersama dengan fosfat membentuk fosfolipid bilayer yang
dapat ditemukan pada seluruh permukaan membran sel.

Gambar 9. Ilustrasi Struktur Membran Sel (kiri) dan bentuk asli membran sel (Mikroskop Elektron)

b. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang mengisi sel dimana di dalamnya terdapat organel-
organel sel di dalamnya. Cairan sitoplasma dinamakan sitosol yang mengandung bermacam-
macam molekul. Zat molekul yang terkandung di dalam sitoplasma antara lain protein, DNA,
metabolit untuk digunakan oleh sel, elektrolit dan beberapa sisa dari dari hasil kegiatan sel,
misalnya urea, kreatinin, asam urat, enzim-enzim yang digunakan untuk proses glikolisis.
Sifat dari sitoplasma terletak pada perubahan sifat cairan yang berbentuk sol-gel. Sitoplasma
yang terletak dekat membran sel disebut dengan ektoplasma, sedangkan jauh dengan
membran sel tetapi dekat dengan membran inti disebut endoplasma. Bentuk dari cairan
sitoplasma ini tergantung dari perubahan viskositas, gerakan intraseluler (cyclosis), gerakan
ameboid, pembentukan spindel dan pembelahan sel. Beberapa organel yang terdapat pada
sitoplasma adalah Nukleus, Aparatus Golgi, Ribosom, dll.

Gambar 10. Ilustrasi Sitoplasma dan bentuk asli Sitoplasma (Mikroskop Elektron)

9
c. Organel sel
Organel biasanya ditentukan berdasarkan setiap fungsi selulernya, dan memiliki
perbedaan secara struktural yang khas dan bersifat dinamis selaras dengan fungsi masing-
masing. Contohnya seperti RE diperlihatkan sebagai organel biosintetik yang diperlukan
untuk membuat protein dan lipid baru, sedangkan lisosom ditentukan oleh peran sendiri dalam
pemecahan material endositosis dan protein seluler dan lipid.
Sebagian besar organel dapat diidentifikasi dalam bentuk ilustrasi seperti kartun
karena membran tersebut terorganisir secara struktur yang dilestarikan dari tipe sel. Namun
organel dewasa seperti RE, Mitokondria, Lisosom, dan Kloroplas memiliki identitas
kompleks berdasarkan kelompok yang unik dari sekumpulan protein yang dikombinasikan
dengan komposisi lipid. (Voeltz & Barr, 2013)
1) Nukleus
Nukleus atau dikenal Inti Sel merupakan pusat sel yang mengatur reaksi yang
berlangsung dalam sel dan juga sebagai reproduksi sel. Nukleus dapat dijumpai di
tengah sel dengan umumnya memiliki bentuk oval atau bulat. Inti sel ini terpisah dari
sitoplasma oleh membran inti. Komponen inti terdiri dari membran inti, nukleoplasma
dan kromatin.
Nukleus dikelilingi sebuah membran yang disebut membran inti (Anonim,
n.d.). Komponen penting dari nukleus harus dilindungi karena mengandung DNA,
yang merupakan materi hereditas. Nukleus mengandung DNA yang terorganisasi
menjadi unit-unit diskret yang disebut sebagai kromosom. Setiap kromosom tidak
hanya mengandung DNA namun juga protein atau disebut sebagai kromatin. Fungsi
dari Nukleus ini adalah menjalankan semua fungsi di dalam sel.

Gambar 11. Ilustrasi Struktur Nukleus dan bentuk asli Nukleus (Mikroskop Elektron)

2) Aparatus Golgi/Kompleks Golgi/Badan Golgi


Kompleks Golgi mudah ditemukan dalam sel karena bentuk dan ukrannya
besar. Bentuk dari badan golgi terdiri dari setumpuk kantong pipih (sisterna) dan dapat
ditemukan di seluruh sitoplasma. Kompleks golgi ini terletak didekat inti sel dan
mempunyai hubungan dengan RE. Dalam kompleks golgi berlangsung reaksi
pembentukan glikoprotein, gabungan karbohidrat dan protein. Fungsi dari kompleks
golgi yaitu berperan dalam glikosilasi atau penambahan rantai pada karbohidrat,
fosforilasi atau penambahan fosfat dan proteolysis. Kemudian berfungsi juga
mengatur keadaan membran sel, yaitu mengatur pemisahan zat-zat ke dalam

10
sitoplasma dan keluar dari sel melalui membran sel, seperti halnya sistem pengiriman
surat (Keadle, 2015). Badan golgi terdiri dari tiga komponen yakni Sisterna, Vesikula,
dan Vakuola.

Gambar 12. Ilustrasi Kompleks Golgi dan bentuk asli Kompleks Golgi (Mikroskop Elektron)

3) Ribosom
Ribosom adalah organel yang memproses instruksi genetik sel untuk membuat
protein. Ribosom termasuk organel yang tidak memiliki membran. Ribosom dapat
ditemui di sitoplasma, terhubung dengan RE, dan terdapat di dalam matriks organel-
organel yang melakukan metabolisme sendiri seperti mitokondria dan kloroplas.
Ribosom tersusun atas subunit kecil dan subunit besar ribosom serta ribosomal RNA
(rRNA). Fungsi utama ribosom yakni berperan penting dalam tempat sintesis protein
(tahap translasi). Ukuran ribosom dan koefisien pengendapan dinyatakan dengan
Svedberg atau disingkat S. Berdasarkan ukuran dan koefisien pengendapan dikenal
dua macam ribosom, yaitu:
1. Ribosom 70 S
Ribosom tipe ini disusun oleh dua buah sub-unit 50 S dan 30 S dengan
berat molekul 2,7 x 10 Dalton (satu Dalton = berat atom Hidrogen) tipe
ini umumnya terdapat pada sel prokarion dan kadang-kadang juga sel
eukarion.
2. Ribosom 80 S
Ribosom tipe ini disusun oleh sub unit 60 S dan 40 S, koefisien
pengendapannya 80 S berat molekul 4,5 x 10 Dalton. Terdapat pada sel
eukarion baik tumbuhan maupun hewan.

11
Gambar 13. Ilustrasi Ribosom dan bentuk asli Ribosom (Mikroskop Elektron)

4) Mitokondria
Mitokondria merupakan organel bermembran ganda yang berlangsung proses
oksidasi zat-zat dalam makanan yang menghasilkan.energi yang dibutuhkan untuk
menggerakkan reaksi biokimia sel. Energi kimia yang dihasilkan mitokondria
disimpan dalam molekul kecil yang disebut Adenosine Triphosphate atau ATP. Jadi,
dapat dikatakan bahwa mitokondria adalah tempat pembangkit energi sel. Proses
dalam menghasilkan energi disebut respirasi aerobik karena membutuhkan peran
oksigen dalam menghasilkan energi.
Mitokondria berbentuk bulat panjang dengan berbagai ukuran, mempunyai
membran ganda, yaitu membran luar dan membran dalam. Adapun menurut Drs.
Suharsono (2022) bahwa mitokondria mempunyai lonjong dengan panjang 4 µm dan
lebar 0,3 – 1 µm.

Gambar 14. Ilustrasi Mitokondria dan bentuk asli Mitokondria (Mikroskop Elektron)

12
5) Vakuola
Vakuola memiliki manfaat penting pada sel tumbuhan yaitu sebagai tempat
cadangan makanan. Keberadaan organel ini sangat penting karena kemampuan sel
tumbuhan yang mampu menyusun makanan sendiri. Sel yang menyusun tubuh
tumbuhan yang masih muda dapat ditemukan vakuola berukuran kecil namun dalam
jumlah yang banyak, sementara pada sel dewasa dapat ditemukan vakuola tunggal dan
besar. Fungsi vakuola tidak hanya sebatas menyimpan zat-zat tertentu saja melainkan
seperti membantu sel untuk mempertahankan turgor sel.

Gambar 15. Ilustrasi Vakuola dan bentuk asli Vakuola (Mikroskop Elektron)

6) Plastida (Kloroplas)
Plastida merupakan salah satu organel yang dimiliki oleh tumbuhan, termasuk
protista yang (alga). Plastida ini mengandung klorofil disebut kloroplas. Plastida ini
jumlahnya yang banyak dalam tiap sel. Organel ini biasanya terdapat pada sel-sel
mesofil pada daun tanaman. Ada tiga macam plastida yaitu:
• Leukoplast
• Kromoplast
• Kloroplast
Umumnya kloroplast berbentuk cakram dengan diameter di antara 5-8 µm dan
ketebalan 2-4 µm. Pada kloroplas dibatasi oleh membran ganda yang terdiri dari
membran luar dan membran dalam.

Gambar 16. Ilustrasi Plastida dan bentuk asli Plastida (Mikroskop Elektron)

13
7) Sitoskeleton
Sitoskeleton disebut juga rangka sel karena dapat mempengaruhi dari bentuk
sel itu sendiri. Disebut sebagai sitoskeleton karena sel memiliki sistem filamen dalam
fungsi mekanis. Organel ini juga memiliki peran dalam pergerakan baik di dalam sel
maupun pergerakan kromosom. Dengan adanya organel ini juga sel memungkinkan
sel dapat bergerak, misalnya sel sperma, atau dapat merayap melewati permukaan sel
lain, seperti fibroblast dan sel darah putih.
Fungsi dari sitoskeleton adalah:
• Sebagai penunjang sel
• Menjadi kerangka sel
• Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang lain
8) Lisosom
Lisosom merupakan salah satu organel yang dimiliki oleh hewan yang muncul
dari akibat aktivitas dari badan golgi. Lisosom ini juga berisi larutan enzim hidrolitik
yang berperan dalam pencernaan makromolekul intraseluler. Lisosom memiliki
peranannya dalam perusakan komponen asing dalam sel atau perusakan pada sel itu
sendiri. Kemampuan lisis pada lisosom dikarenakan lisosom mengandung enzim asam
hidrolase untuk hidrolisis atau memecah molekul makro seperti karbohidrat, protein,
asam nukleat dan lipid. Enzim hidrolase dalam lisosom dihasilkan dari ribosom pada
RE. Lisosom mempunyai diameter 250-750 milimikron, berisi sejumlah besar partikel
kecil dengan diameter 55-80 Angstrom.

Gambar 17. Ilustrasi Lisosom dan bentuk asli Lisosom (Mikroskop Elektron)

9) Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) adalah jaringan yang luas dari tubulus tertutup
membran dan cisternae (tubulus-tubulus, vesikel, dan kantung bermembran) terletak
di dekat nukleus dan aparatus golgi. RE ini berbentuk jala-jala. RE adalah struktur
yang besar dinamis yang terus terlibat dalam sintesis protein, penyimpanan kalsium
dan metabolisme libid. Berdasarkan ada atau tidaknya Ribosomo, RE dibagi menjadi
dua yaitu RE halus dan RE kasar. Retikulum endoplasma pada membrannya banyak
ditempeli ribosom sehingga tampak kasar (RE kasar), sedangkan RE pada
membrannya tidak ditempeli ribosom sehingga tampak licin (RE halus). Meskipun
begitu ada perbedaan dari fungsi RE kasar maupun halus, yaitu:

14
1. Fungsi RE Kasar
a. Sintesa protein yang akan disekresi
b. Sintesa glikogen atau polisakarida
c. Glikosilasi protein tertentu yang sudah disintesa
d. Sintesa lemak
2. Fungsi RE Halus
a. Sintesa protein yang tidak disekresi
b. Sintesa steroid pada kelenjar buntu
c. Metabolisme dan transpor lemak dan zat yang terlarut dalam
lemak
d. Metabolisme glikogen
e. Detoksikasi obat

Gambar 18. Ilustrasi RE Kasar dan RE Halus

Gambar 19. Bentuk asli RE Halus dan RE Kasar (Mikroskop Elektron)

15
10) Sentriol
Sentriol adalah organel yang berperan penting pada pembelahan sel, yang
hanya ditemukan pada sel hewan saja. Sentriol terletak selalu berdekatan dengan inti.
Sentriol merupakan struktur khusus yang memiliki peranan pada penyusunan benang
mitosis pada pembelahan sel. Sentriol dibentuk oleh sepasang struktur kecil layaknya
silia.

Gambar 20. Ilustrasi Sentrio dan bentuk asli Sentriol (Mikroskop Elektron)

11) Peroksisom/Badan Mikro


Peroksisom atau Badan Mikro adalah organel yang di dalamnya memiliki
enzim oksidase. Enzim ini berperan dalam mengeliminasi zat berbahaya yang masuk
ke dalam sel. Badan mikro memiliki membran yang tunggal. Organel ini memiliki
ukuran yang kecil dengan hanya memiliki garis tengah 0,3 – 1,5 µm
13) Dinding Sel
Dinding sel adalah struktur sel yang hanya dapat dijumpai pada sel tumbuhan
saja. Keberadaan organel ini membatasi protoplas dalam sel tumbuhan sehingga
terbentuknya rigid agar mencegah terjadinya kerusakan pada membran ketika
protoplas membesar karena masuknya air. Dengan begitu, fungsi dinding sel ini yaitu
membatasi ukuran dan bentuk sel, tekstur jaringan, dan bentuk dari organ tumbuhan.
Dinding sel juga berfungsi sebagai absorpsi, transport, dan sekresi substansi dalam
tanaman serta sebagai barrier terhadap serangan patogen.

16
BAB 2 PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengenai pembahasan ultra struktur sel dapat disimpulkan bahwasannya untuk
melihat sel secara langsung tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu untuk
dapat melihat sel dan juga komponen-komponen didalamnya dibantu dengan alat khusus yang
bernama Mikroskop. Mikroskop tersebut ada beberapa macam yaitu mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop elektron sendiri, terbagi menjadi dua jenis yaitu Scanning
Electron Microscope (SEM) dan Transmission Electron Microscope (TEM).
Di dalam sel terbagi menjadi dua, yaitu Prokariotik dan Eukariotik. Dari kedua jenis sel
tersebut, memiliki ultra organel selnya masing-masing, diantaranya Membran Sel, Retikulum
Endoplasma, Ribosom, Kompleks Golgi, Lisosom, Mitokondria, Inti Sel, Plastida, Sentriol,
Sitoskeleton, Peroksisom, Dinding Sel, dan Vakuola. Masing-masing dari ultra struktur sel
tersebut memiliki fungsi dan peranan masing-masing.

B. Saran
Dari kesadaran penulis ini, sangat memahami jika dalam pembuatan makalah ini
penuh kekurangan dan kelemahan dari topik makalah ini. Oleh sebab itu, penulis mengharap
saran dan kritikan yang membangun dari para pembaca, khususnya tentang ultra struktur sel.

17
DAFTAR PUSTAKA

Abramowitz, M. (2003). Microscopy: Basics and Beyond. In Molecular Expressions Microscopy


Primer (Vol. 1). Olympus America Inc. http://micro.magnet.fsu.edu/primer/index.html
Adhika, D. R., Anindya, A. L., Tanuwijaya, V. V., & Rachmawati, H. (2018). Teknik Pengamatan
Sampel Biologi Dan Non-Konduktif Menggunakan Scanning Electron Microscopy. Seminar
Nasional Instrumentasi, Kontrol Dan Otomasi (SNIKO). https://doi.org/10.5614/sniko.2018.9
Anonim. (n.d.). Help Me Understand Genetics Cells and DNA. In U.S. National Library of
Medicine (pp. 1–18). https://medlineplus.gov/genetics/understanding/basics/
Bolsover, S. R., Hyams, J. S., Shephard, E. A., & White, H. A. (2004). CELL BIOLOGY (2nd ed.).
http://www.bio-nica.info/Biblioteca/Bolsover2004CellBiology.pdf
Keadle, S. (2015). Cell organelles. Current Opinion in Cell Biology, 6.
https://doi.org/10.1016/j.ceb.2013.06.001
Mikroskop. (n.d.). https://doi.org/10.1515/9783486746174-019
Muchtar Rafei, U. (1999). The Microscope: A Practical Guide. In Transactions of the American
Microscopical Society (pp. 1–48). https://doi.org/10.2307/3224400
Muqoddam, M., Kartika, W., & Wibowo, S. A. (2020). Modul Digitalisasi Mikroskop. Medika
Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.18196/mt.020113
Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX)) – UPT Laboratorium
Terpadu, Universitas Diponegoro. (n.d.). Retrieved February 20, 2023, from
https://labterpadu.undip.ac.id/scanning-electron-microscope-energy-dispersive-x-ray-sem-edx/
Sheshrao Gajghate, S. (2016). Introduction to Microscopy. 1–74.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.24105.49768
Voeltz, G. K., & Barr, F. A. (2013). Cell organelles. Current Opinion in Cell Biology, 25(4), 403–
405. https://doi.org/10.1016/j.ceb.2013.06.001
Yousif, H. (n.d.). Microscope Types 1 . Compound Microscope. 1–8.
https://www.uomustansiriyah.edu.iq/media/lectures/6/6_2019_10_25!12_24_48_AM.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai