Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MIKROBIOLOGI

MIKROSKOP

Dosen Pengampu :

Drg. Vitri Nurilawaty. M. Kes. NIP :196711231994032004

Disusun Oleh :

01. Anjani Septa Hearitha P17125022001


02. Arfiani Puspita Lovely P17125022002
03. Arlysa Fitriani P17125022003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 1
JURUSAN KESEHATAN GIGI
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan
berjudul ‘MIKROSKOP’ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok semester 1 kelas 1A dari Ibu Drg.
Vitri Nurilawaty. M. Kes. pada bidang studi Mikrobiologi. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang bahan pembangun struktur bakteri.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Drg. Vitri Nurilawaty. M. Kes.selaku
dosen pengampu mata kuliah Mikrobiologi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terimakasih
yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan yang pembaca
temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca
apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jakarta, 24 september 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................I
BAB I........................................................................................................................................................12
PENDAHULUAN....................................................................................................................................12
A. Latar Belakang............................................................................................................................12
B. Latar Belakang Makalah............................................................................................................13
C. Tujuan Makalah..........................................................................................................................13
D. Manfaat Makalah........................................................................................................................13
BAB 2.......................................................................................................................................................14
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................14
A. PENGERTIAN MIKROSKOP...................................................................................................14
B. SEJARAH MIKROSKOP...........................................................................................................15
C. BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP............................................................................................17
D. JENIS-JENIS MIKROSKOP.........................................................................................................20
BAB 3.......................................................................................................................................................21
PENUTUP................................................................................................................................................21
A. KESIMPULAN............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang sangat terbatas. Oleh karna
itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati hanya dapat di
periksa dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan
dalam pengamatan, terutama dalam bidang biologi, adalah mikroskop. Mikroskop
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang sehingga
memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun.

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Perkembangan
instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains.
Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop
pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun 1600-an (Campbell
dkk, 2008). Selain diperlukannya pengetahuan mengenai cara menggunakan mikroskop
dengan baik dan benar, diperlukan pula cara perawatan mikroskop dengan baik dan benar
agar mikroskop dapat awet, tahan lama dalam penggunaanya dan saat melakukan
pengamatan tidak ada gangguan yang terdapat di mikroskop seperti adanya jamur, debu
dan minyak pada lensa mikroskop dan gangguan lainnya pada bagian mikroskop non
optik apabila tidak dilakukan perawatan.

12
B. Latar Belakang Makalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa Itu Mikroskop
2. Bagaimana sejarah mikroskop
3. Apa saja jeni-jenis mikroskop
4. Apa saja fungsi mikroskop

C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun dengan
tujuan :
1. Untuk mengetahui mikroskop
2. Untuk mengetahui sejarah mikroskop
3. Untuk mengetahui jenis-jenis mikroskop
4. Untuk mengetahui fungsi mikroskop

D. Manfaat Makalah
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat agar:
1. Dapat mengetahui mikroskop
2. Dapat mengetahui sejarah mikroskop
3. Dapat mengetahui jenis-jenis mikroskop
4. Dapat mengetahui fungsi mikroskop

13
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MIKROSKOP
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan pengamatan
dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur dan bentuk-bentuk
benda yang sangat kecil. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan
scopium yang berarti melihat (penglihatan). Mikroskop dapat diartikan dengan kata lain
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata.

Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada
prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan
mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang 5
untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,
yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai
dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-
mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa
okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya
yang kita lihat. Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa
objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering
tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak
memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas
mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X,
10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan
lensa mata.

Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal
dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu,

14
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi
dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya
dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan
mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop
monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler
memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras,
nomarski dic, dan konfokal).

B. SEJARAH MIKROSKOP
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang
memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert
Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang
dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan
Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan
konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme
sekecil mikroorganisme (Kusnadi, 2003).

Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari kata micro
yang berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan jadi Mikroskop adalah alat yang
digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop zaman dulu
sangat sedarhana karena hanya memiliki satu lensa, berbeda dengan mikroskop yang
banyak digunakan sekarang yang tergolong mikroskop majemuk yang terdiri atas dua
lensa atau lebih (Widyatmoko,2008).

Sejarah mikroskop sendiri diawali pada masa Anthony Van Leeuwenhoek (1632-1723).
Anthony Van Leeuwenhoek membuat mikroskop pertamanya pada tahun 1675 dengan
cara menumpuk beberapaa kaca pembesar. Melalui percobaan itu Anthony bias

15
mengamati mikroorganisme dalam air. Dari situlah kemudian kegunaan mikroskop
sebagai alat untuk melihat jasad renik mulai dikembangkan.
Leeuwenhoeek bukanlah satu-satunya peneliti yang menggunakan mikroskop, Seorang
ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr. Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini dan
membangun mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931. Untuk
hasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan
Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali diciptakannya adalah
dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia
menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan
mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer (nm)
(dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu).

16
C. BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP

1. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat
lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
2. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau
direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah
mikroskop.
3. Cermin
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk
memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup
terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan
diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi
dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah
(kaki).
4. Kondensor

17
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
5. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan
iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop
sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
6. Meja preparate
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek
diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat
lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat
dinaik atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat
dapat dinaik-turunkan
7. Tabung
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X, 10X, dan
15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut
terdapat lensa objektif.
8. Lensa Obyektif
Lensa obyektif Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri
penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka
macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X dan 100X dan
mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa
obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan
struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
9. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
10. Pengatur Kasar (makrometer)
Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran kasar
11. Pengatur Halus (mikrometer)
Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran halus

18
12. Revolver
Tempat lensa objektif yang akan digunakan
13. Penjepit Objek
Menjepit objek agar tidak bergeser
14. Sendi inklinasi
Berguna untuk mengatur derajat kemiringan dari mikroskop. Komponen ini tentunya
diperlukan agar semakin memudahkan pengamatan.

19
D. JENIS-JENIS MIKROSKOP

20
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Dan termasuk
kedalam sel prokariotik Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil, serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Bakteri
memiliki bahan penyusun dengan fungsinya masing-masing. Bahan penyusun bakteri
terdiri dari peptidoglikan, polisakarida, asam amino, dan lipid.

21
DAFTAR PUSTAKA

Eirin, G. (2021, oktober Jumat). Struktur Bakteri, dari Bagian Terluar Hingga Terdalam dan
Fungsinya. Struktur bakteri, pp. 1-4.

Mastria, A. (2020). Struktur penyusun bakteri. eprints.undip.ac.id, 6-9.

Vitri Nurilawaty, R. S. (2018). Mikrobiologi. Jakarta, Indonesia: Poltekkes Kemenkes Jakarta 1.

Widyananda, R. F. (2020). 16 ciri bakteri dan pengertian. Jawa Timur: merdeka.com.

Koentjoro, M. P., & Biotech, M. (2020). Dinamika Struktur Dinding Sel Bakteri. Jakad Media
Publishing.

13

Anda mungkin juga menyukai