Anda di halaman 1dari 91

Penuntun Praktikum Biologi

1
Penuntun Praktikum Biologi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penyusun


panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas kehendak-Nya
pada akhirnya penyusun dapat menyelesaikan buku Penuntun
Praktikum Biologi edisi revisi ini.
Buku ini telah disusun dan dikelompokkan
berdasarkan masing-masing judul praktikum pada setiap
pertemuan. Penyusun berharap agar mahasiswa dapat
memanfaatkan buku ini dengan sebaik mungkin sebagai
bahan persiapan sebelum memulai praktikum.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan buku ini. Mudah-mudahan buku ini dapat
membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah
Tinggi Analis Bakti Asih Bandung, khususnya dalam bidang
praktikum Biologi, sehingga dapat dirasakan manfaatnya di
masa yang akan datang.
Bandung, September 2019
Penyusun

2
Penuntun Praktikum Biologi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………… i


DAFTAR ISI ………………………………………………………….. ii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………... iii
RENCANA PRAKTIKUM ………………………………………… iv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU …………………………... v

PRAKTIKUM 1 : Pengenalan Mikroskop ………………….. 1


PRAKTIKUM 2 : Struktur Sel …………………………………… 10
PRAKTIKUM 3 : Struktur Sel Hewan & Tumbuhan …… 16
PRAKTIKUM 4 : Osmosis, Krenasi, Plasmolisis …………. 22
PRAKTIKUM 5 : Sintesis Protein ……………………………… 28
PRAKTIKUM 6 : Mitosis pada Akar Bawang ……………… 31
PRAKTIKUM 7 : Respirasi pada Hewan ……………………. 38
PRAKTIKUM 8 : Sistem Pencernaan ………………………… 43
PRAKTIKUM 9 : Pengamatan Sel Darah …………………… 51
PRAKTIKUM 10 : Sistem Transportasi pada Ikan …….. 56
PRAKTIKUM 11 : Pewarnaan dan Penyimpanan Bakteri 58
PRAKTIKUM 12 : Pengamatan Protozoa ………………….. 67

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 71

3
Penuntun Praktikum Biologi

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1 : Mikroskop & Bagian-Bagiannya ………………. 4


Gambar 2 : Mikroskop Sederhana & Sel-Sel Gabus …….. 11
Gambar 3 : Daun Rhoeo discolor ……………………………….. 13
Gambar 4 : Berbagai Jenis Sel pada epitel bawang …….. 17
Gambar 5 : Ilustrasi Transportasi Materi Sel …………….. 24
Gambar 6 : Kamus Kode Genetik ……………………………… 29
Gambar 7 : Fase-Fase Pembelahan Sel ……………………… 35
Gambar 8 : Respirometer Sederhana ………………………… 40
Gambar 9 : Gambaran Umum Morfologi Sel Darah …….. 52
Gambar 10 : Cara Pengambilan Darah Perifer ……………. 53
Gambar 11 : Pembuatan SADT ………………………………….. 53
Gambar 12 : Bentuk Dasar Bakteri ……………………………. 59
Gambar 13 : Prinsip Pewarnaan Gram ………………………. 61
Gambar 14 : Pembuatan Sediaan Oles Bakteri …………… 61
Gambar 15 : Skema Pewarnaan Gram ……………………….. 62
Gambar 16 : Contoh Bakteri Hasil Pewarnaan Gram ….. 62
Gambar 17 : Contoh Protozoa …………………………………… 68
Gambar 18 : Proses Pencernaan Paramaecium …………. 68

4
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 1
PENGENALAN MIKROSKOP
Tujuan :
1. Melatih keterampilan penggunaan mikroskop monokuler dan
mikroskop binokuler.
2. Mampu membedakan bagian – bagian mikroskop monokuler
dan binokuler beserta fungsi bagian masing-masing.
Dasar Teori :
A. Mikroskop
Mikroskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengamati sesuatu yang sangat kecil, misalnya mikroorganisme
atau sel hewan. Dalam kegiatan praktikum Biologi tertentu
mikroskop mutlak diperlukan, misalnya untuk mengamati
bakteri, Protozoa, atau cacing yang berukuran kecil. Ada berbagai
jenis mikroskop yang dapat digunakan, yaitu mikroskop cahaya
(monokuler & binokuler), mikroskop fluoresens, dan mikroskop
elektron. Dari ketiga jenis mikroskop tersebut, mikroskop
cahaya-lah yang paling banyak digunakan di laboratorium-
laboratorium.
Mikroskop cahaya memiliki dua unsur yang berperan
dalam menghasilkan gambar yang jelas, yaitu sistem lensa dan
sumber cahaya. Pada saat ini digunakan lampu sebagai sumber

5
Penuntun Praktikum Biologi

cahaya karena mudah diatur sehingga menghasilkan gambar yang


jelas. Sistem lensa yang dimiliki adalah lensa okuler dan lensa
objektif. Mikroskop yang memiliki satu buah lensa okuler disebut
mikroskop monokuler sedangkan mikroskop yang memiliki dua
buah lensa okuler disebut mikroskop binokuler.
B. Bagian-Bagian Mikroskop
Mikroskop terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
1. Lensa Okuler terdiri dari susunan lensa dengan pembesaran
5x, 6x, 10x, dan 15x.
2. Lensa Objektif terdiri dari lensa dengan pembesaran 4x,10x,
40x, 100x. Lensa objektif tersebut terdapat pada revolver.
3. Revolver merupakan bagian yang dapat diputar, sehingga
lensa objektif dapat diganti-ganti dengan memutar revolver
ini
4. Tabung merupakan bagian yang menghubungkan lensa
okuler dan lensa objektif. Ada dua macam tabung pada
mikroskop, yaitu:
a. tabung yang dapat dinaikturunkan dengan menggunakan
makrometer (skrup pengatur kasar) dan mikrometer
(skrup pengatur halus),
b. tabung yang tidak dapat dinaikturunkan.

6
Penuntun Praktikum Biologi

5. Mikrometer (skrup pengatur halus), berguna untuk


menggerakkan tabung dalam jarak kecil, agar mendapatkan
titik fokus bayangan benda dengan tepat sesuai mata
seseorang sehingga diperoleh objek yang jelas.
6. Makrometer (skrup pengatur kasar), berguna untuk
menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah atau mengamati
objek secara kasar.
7. Meja Preparat berguna untuk menyimpan kaca objek yang
akan diamati. Pada meja preparat dilengkapi dengan
penjepit/pemegang kaca objek, dan meja ini dapat
dinaikturunkan.
8. Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi
sebagai pengumpul cahaya dan terdapat skrup untuk
menaikturunkannya.
9. Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk
dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada
diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya
ada diafragma tanpa kondensor.
10. Cermin berupa cermin datar dan cermin cekung untuk
mengarahkan cahaya.
11. Pemegang Mikroskop.

7
Penuntun Praktikum Biologi

12. Kaki Mikroskop.

Gambar 1. Mikroskop dan Bagian-Bagiannya


(sumber : http://service-mikroskop.blogspot.com)
Mikroskop terdiri dari bagian optik dan non optik. Bagian
optik meliputi lensa-lensa dan cermin. Lensa-lensa mikroskop
merupakan lensa gabungan (compound lenses) yang disatukan
menjadi suatu unit kesatuan. Bagian non-optik meliputi kaki
mikroskop, meja preparat, dan pemegang mikroskop.

Perhatikan Gambar 1 !
Keterangan Gambar :
1. Lensa Okuler
2. Tabung

8
Penuntun Praktikum Biologi

3. Pengatur Kasar/Makrometer
4. Pengatur Halus/Mikrometer
5. Revolver
6. Lensa Objektif
7. Lengan
8. Meja Preparat
9. Diafragma & Kondensor
10.Sumber Cahaya
11.Kaki Mikroskop
C. Macam-Macam Mikroskop
Ada dua macam mikroskop yaitu Mikroskop Cahaya
dan Mikroskop Listrik. Mikroskop cahaya meliputi mikroskop
medan terang, medan gelap, fase kontras, dan fluoresens.
Mikroskop yang sering digunakan di sekolah-sekolah menengah
untuk praktikum ialah mikroskop medang terang.
Mikroskop medan terang merupakan mikroskop dengan
medan (lapang pandang) yang mengelilingi spesimen terlihat
terang, sedangkan spesimennya tampak lebih gelap. Hal ini
disebabkan karena cahaya dari sumbernya (cermin atau lampu)
lewat melalui sistem lensa ke atas tanpa mengalami perubahan
sehingga terbentuklah medan yang terang. Mikroskop yang
umum dipakai sekarang ini menggunakan dua atau lebih lensa

9
Penuntun Praktikum Biologi

(sistem lensa) seperti lensa okuler dan objektif untuk


memperbesar objek.
Macam atau jenis mikroskop ini beraneka ragam, dari
yang sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai
dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri
utama dari keragamanannya antara lain dari mikroskop satu
okuler (monokuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan
dua okuler (binokuler) atau tiga (trinokuler), kekuatan lensa yang
dipakai, sumber sinar (menggunakan lampu yang terpasang),
bahkan dapat dipasang kamera (kamera-diam atau video) pada
mikroskop trinokuler dan dapat disambung ke TV.
Alat & Bahan :
1. Mikroskop Monokuler
2. Mikroskop Binokuler
Cara Kerja :
1. Keluarkan mikroskop dari lemari, periksa kelengkapan
mikroskop.
2. Putarkan objektif yang paling lemah (10x) ke arah sumbu
optis.
3. Naikkan kondensor setinggi mungkin dengan memutar
kondensor.

10
Penuntun Praktikum Biologi

4. Dengan melihat lensa okuler, putarkan cermin sampai sinar


masuk ke kondensor, sehingga lapang pandang menjadi
terang, tanpa ada gangguan bayangan apapun.
5. Letakkan preparat di atas meja preparat, dan pasangkan pada
penjepit penggerak.
6. Putarlah makrometer dengan hati-hati sehingga bergerak
turun dengan memperhatikan dari samping, dan lensa objektif
usahakan terletak pada posisi serendah mungkin tanpa
menyentuh preparat.
7. Putarlah makrometer ke atas perlahan-lahan sampai bayangan
preparat jelas dengan melihat melalui lensa okuler.
8. Jika ingin mengamati objek dengan lebih rinci, gunakan lensa
objektif 40x atau 100x dengan cara memutar revolver lalu atur
fokusnya dengan mikrometer. Khusus untuk penggunaan
lensa objektif 100x harus menggunakan minyak imersi.

11
Penuntun Praktikum Biologi

Hasil Pengamatan :
Mikroskop Monokuler Mikroskop Binokuler

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

12
Penuntun Praktikum Biologi

Bahan Diskusi :
1. Setelah mengamati bagian-bagian mikroskop. Sebutkan
bagian optik dari mikroskop tersebut ! Bagaimana cara
membersihkan bagian optik tersebut setelah digunakan ?
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
..................................................................................................
2. Bagaimana caranya menggunakan mikroskop dengan
perbesaran lensa objektif 100x ?
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
..................................................................................................

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
....................................................................................................

13
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 2
STRUKTUR SEL

Tujuan :
1. Mempelajari dan mengamati struktur sel dan jaringan
2. Melatih keterampilan membuat preparat segar
Dasar Teori :
Sel merupakan struktur terkecil dari organisme hidup. Sel
juga merupakan struktur dasar kehidupan, memiliki organel-
organel yang berperan bagi kehidupan organisme. Bagian-bagian
sel diantaranya adalah inti sel, sitoplasma, vakuola. Kata sel berasal
dari bahasa Inggris “cell” yang artinya kotak kecil. Hal ini sesuai
dengan pengamatan yang dilakukan oleh Robert Hooke saat
pertama kali melihat sel dari sayatan tipis gabus dengan mikroskop
buatannya sendiri. Bagian yang tampak pada saat itu hanyalah
kotak-kotak kecil yang kosong tanpa isi.

14
Penuntun Praktikum Biologi

Gambar 2. Mikroskop Sederhana dan Sel-Sel Gabus


(Sumber : http://biologimediacentre.com/teori-teori-tentang-sel/)

Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan ilmu


pengetahuan telah banyak yang diketahui mengenai sel bahkan
sampai struktur yang terkecil. Tokoh-tokoh berikut ini
mengemukakan pendapatnya tentang sel sesuai dengan hasil
penelitiannya masing-masing. Johanes Purkinje yang pertama
kali menggunakan istilah protoplasma untuk menyebut bahan-
bahan embrional dalam telur. Felix Durjadin menggunakan
istilah protoplasma untuk menyebut cairan yang ada dalam sel.
Robert Brown dalam penelitiannya menemukan inti sel dan
menyatakan bahwa inti sel (nukleus) merupakan bahan yang
terpenting dalam suatu sel. Schleiden dan Schwann menyatakan
bahwa sel merupakan unit struktural makhluk hidup. Max
Schultze menyatakan bahwa sel merupakan unit fungsional
15
Penuntun Praktikum Biologi

kehidupan. Rudolf Virchoff mengatakan bahwa setiap sel berasal


dari sel sebelumnya (omne cellulla ex cellullae), sehingga ia
menyatakan bahwa sel merupakan unit pertumbuhan. Boveri
menyatakan bahwa sel merupakan unit hereditas.
Alat & Bahan :
1. Mikroskop
2. Cutter/Silet Tajam
3. Helaian Daun Rhoeo discolor
4. Kaca Objek
5. Kaca Penutup

Cara Kerja :
1. Sayatlah bagian bawah dari daun Rhoeo discolor setipis
mungkin dengan menggunakan silet tajam.
2. Letakkan sayatan pada kaca objek yang telah ditetesi air,
kemudian tutup dengan kaca penutup.
3. Amati di bawah mikroskop adanya sel epidermis, dinding sel,
vakuola, antosianin dan stomata.
4. Bandingkan hasil pengamatan bagian bawah daun dengan
bagian atas daun Rhoeo discolor.

16
Penuntun Praktikum Biologi

Gambar 3. Daun Rhoeo discolor dan Penampang Melintang


(Sumber : https://id-static.z-
dn.net/files/d7f/f4d7ec2cef17bf36bba473291ab85f90.jpg)

Hasil Pengamatan :
Daun Rhoeo discolor

17
Penuntun Praktikum Biologi

Keterangan Gambar :

Bahan Diskusi :
1. Jelaskan perbedaan bagian-bagian sel pada penampang
melintang bagian bawah dan atas daun Rhoeo discolor
!..............................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
2. Apa fungsi dari stomata ? Sebutkan bagian yang banyak
memiliki stomata pada daun Rhoeo discolor ! Mengapa ?
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................

18
Penuntun Praktikum Biologi

................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Kesimpulan :
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................

19
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 3
STRUKTUR SEL HEWAN & SEL TUMBUHAN

Tujuan :
1. Mempelajari dan mengamati struktur sel-jaringan tumbuhan
2. Mengamati perbedaan struktur sel hewan dan sel tumbuhan

Landasan Teori
Sel hewan dan sel tumbuhan dibedakan karena ada beberapa
organel yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan namun dimiliki
oleh sel hewan begitupun sebaliknya, misalnya sel tumbuhan
terdiri dari protoplasma yang dikelilingi dinding sel sehingga
memiliki bentuk yang teratur dan masif, memiliki kloroplas,
dan vakuola yang besar, sedangkan sel hewan tidak memiliki
dinding sel sehingga bentuk cenderung tidak tetap, tidak
memiliki kloroplas, biasanya memiliki vakuola yang kecil.

Gambar 4. Berbagai jenis sel pada epitel bawang, epitel pipi dan
sel gabus

20
Penuntun Praktikum Biologi

(Sumber :
http://www.sciencedawn.com/slider_picture/Biology/onion
jpg;http://imgc.allpostersimages.com/image/)

Alat & Bahan :


1. Mikroskop cahaya
2. kaca benda
3. kaca penutup
4. Silet / Cutter
5. Tusuk gigi
6. Potongan bawang merah
7. Lapisan epitel pipi bagian dalam

Cara Kerja
1. Pengamatan sel tumbuhan (Kulit Umbi Bawang Merah)
a. Siapkan Mikroskop untuk pengamatan
b. Potong umbi lapis bawang merah secara membujur.
c. Ambil selapis umbi bawang merah.
d. Lepaskan lapisan epidermis bagian dalam dengan
menggunakan pinset/kuku (didapatkan selembar lapisan
putih)

21
Penuntun Praktikum Biologi

e. Potong kecil lapisan epidermis tersebut dan letakkan


diatas kaca objek.
f. Tetesi dengan larutan lugol.
g. Tutup dengan kaca penutup.
h. Amati preparat tersebut di bawah mikroskop mula-mula
dengan perbesaran 10x10 kemudian gambar hasil
pengamatan.
i. Setelah itu ubah perbesaran mikroskop menjadi 10x40
kemudian amati kembali preparat tersebut dan gambar
hasil pengamatan.
2. Pengamatan sel hewan ( Lapisan epitel pipi bagian
dalam)
a. Siapkan Mikroskop untuk pengamatan
b. Ambil sel epitel dengan cara menggoreskan lapisan
bagian dalam pipi dengan menggunakan batang korek api
c. Letakkan hasil goresan di atas kaca objek.
d. Tetesi dengan metilen biru kemudian aduk hingga rata.
e. Tutup dengan kaca penutup.
f. Amati preparat tersebut di bawah mikroskop mula-mula
dengan perbesaran 10x10 kemudian gambar hasil
pengamatan.

22
Penuntun Praktikum Biologi

g. Setelah itu ubah perbesaran mikroskop menjadi 10x40


kemudian amati kembali preparat tersebut dan hasil
pengamatan.

Hasil Pengamatan :
Sel epitel pipi Keterangan gambar

23
Penuntun Praktikum Biologi

Sel bawang merah Keterangan gambar

Sel gabus Keterangan gambar

24
Penuntun Praktikum Biologi

Bahan Diskusi :
1. Dari hasil pengamatan pada sel bawang merah (sel tumbuhan
)dan sel epitel pipi (sel hewan) , ada berapa bagian yang dapat
diamati ? Sebutkan !............................................
.................................................................................................
.................................................................................................
..............................................................................................
2. Berdasarkan hasil pengamatan jelaskan 1 perbedaan yang
paling nampak antara sel hewan dan sel tumbuhan dan sel
gabus!.......................................................................................
.................................................................................................
.............................................................................................
................................................................................................
Kesimpulan
.......................................................................................................
.......................................................................................................
....................................................................................................
.......................................................................................................
.....................................................................................................
......................................................................................................

25
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 4
OSMOSIS, KRENASI, PLASMOLISIS

Tujuan :
Mengetahui proses osmosis, krenasi, dan plasmolisis pada
organisme hidup.

Dasar Teori :
Transportasi materi sel adalah suatu proses yang secara
riil bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan
ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu
zat/materi bisa keluar dari sel, dan bisa masuk melalui
membrannya .
Di lingkungan kondisi sel tidak selalu berada pada
keadaan yang normal yang dengan mudah ia mengaturnya ia bisa
mencapai homeostatis/seimbang. Terkadang sel juga bisa berada
di lingkungan yang ekstrem menyebabkan semua isi sel
dapaksakan keluar karena diluar tekanan lebih besar, jika terjadi
demikian maka terjadilah lisis/plasmolisis yang membawa sel itu
mati .
Semua peristiwa transportasi di sel itu bisa terjadi akibat
adanya cairan sel yang kita sebut Sitoplasma atau sitosol. Cairan

26
Penuntun Praktikum Biologi

sel ini bersifat koloid (tidak kental/pekat, juga tidak encer). Tidak
pekatnya karena kandungan airnya dan tidak encernya karena
adanya bahan organik dan anorganik di sel yang terlarut.
Plasmolisis adalah contoh kasus transportasi sel secara
osmosis dimana terjadi perpindahan larutan dari kepekatan yang
rendah ke larutan yang pekat melalui membran semi permeable,
contohnya pada daun Rhoeo discolor yang dimasukkan ke dalam
beberapa macam larutan sukrosa.
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.
Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi
(hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan
turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel
dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan
menyebabkan terjadinya plasmolisis. Dampak plasmolisis yang
menyebabkan tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di
mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan
adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya
cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi.
Osmosis memainkan peranan yang sangat penting pada
tubuh makhluk hidup, misalnya, pada membran sel darah merah.
Jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan
hipertonik (lebih pekat), air yang terdapat dalam sel darah akan

27
Penuntun Praktikum Biologi

ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Peristiwa
ini disebut KRENASI. Sebaliknya, jika kamu meletakan sel
darah merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih
encer), air dari larutan tersebut akan ditarik masuk kedalam sel
darah sehingga sel mengembang dan pecah. Proses ini disebut
HEMOLISIS.

Gambar 5. Ilustrasi Transportasi Materi Sel pada Organisme


Hidup
(Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-
JBKxtoDIU_Q/UCJvqREh3NI/AAAAAAAAQ2U/6YaVZLuFDf0/s1600/kre
nasi.jpg

28
Penuntun Praktikum Biologi

Alat & Bahan :


1. Daun Rhoeo discolor
2. Darah 3 mL
3. Larutan Sukrosa 0,16 M; 0,20 M; 0,22 M
4. Larutan NaCl 0,5 %; 0,85 %; 1,0 %
5. Aquades

Cara Kerja :
1. Siapkan sehelai daun Rhoeo discolor.
2. Amati kondisi awal sebelum daun tersebut dimasukkan ke
dalam setiap larutan Sukrosa.
3. Masukkan daun tersebut ke dalam larutan Sukrosa dengan
berbagai variasi konsentrasi.
4. Lakukan pengamatan selama 15 menit kemudian amati
perubahan sel yang terjadi pada daun tersebut secara
mikroskopis.
5. Amati pula pada sel darah manusia yang dimasukkan ke
dalam larutan NaCl berbagai variasi konsentrasi.

29
Penuntun Praktikum Biologi

Hasil Pengamatan :

Variabel Kondisi Awal Kondisi Akhir Keterangan

Sel
Tumbuhan

Sel Hewan

Bahan Diskusi :
1. Peristiwa apakah yang terjadi dalam pengamatan praktikum
ini pada sel tumbuhan Rhoeo discolor ? Jelaskan
!................................................................................................

30
Penuntun Praktikum Biologi

.................................................................................................
.............................................................................................
2. Peristiwa apakah yang terjadi dalam pengamatan praktikum
ini pada sel darah yang dimasukkan ke dalam larutan NaCl ?
Jelaskan !...............................................................................
.................................................................................................
...............................................................................................
.................................................................................................
...............................................................................................

Kesimpulan :
.................................................................................................
...............................................................................................
.................................................................................................
...............................................................................................
.................................................................................................
...............................................................................................

31
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 5
SINTESIS PROTEIN

Tujuan :
Memahami proses sintesis protein

Alat & Bahan :


Kamus Kode Genetik

Latihan Soal :
Berikut ini urutan basa nukleotida pada mRNA hasil proses
transkripsi :

AUG ACU CGU UAU UUU GCU GUU GGU ACC GCA GGG GCA UGU UGA GGC CUA AAG
GCC ACG CCG CGC AUU GUC GC

Berdasarkan urutan basa nukleotida di atas, buat urutan basa


nukleotida pada DNA untuk rantai sense dan rantai antisensenya
!

32
Penuntun Praktikum Biologi

Gambar 6. Kamus Kode Genetik


(Sumber : Campbell, 2002)

33
Penuntun Praktikum Biologi

Bahan Diskusi :
1. Buat rangkaian antikodon pada t RNA-nya !
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
2. Bagaimana rangkaian DNA sense-nya ?
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
3. Ada berapa asam amino yang terbentuk ? Sebutkan asam
amino apa saja yang terbentuk dengan 3 jenis Reading
Frame (Kerangka Baca) !
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

34
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 6
MITOSIS PADA AKAR BAWANG

Tujuan :
1. Memahami dan mengamati tahapan mitosis di bawah
mikroskop.
2. Mengamati bentuk dan menghitung kromosom.

Alat dan Bahan :


1. Preparat Awetan Akar Bawang
2. Mikroskop

Dasar Teori :
Sel sebagai bagian terkecil dari makhluk hidup
mempunyai ciri-ciri hidup, salah satunya adalah reproduksi.
Reproduksi sel dapat dilakukan dengan cara pembelahan menjadi
2 atau lebih sel baru. Ada tiga macam pembelahan sel, yaitu
amitosis, mitosis dan meiosis. Mitosis adalah pembelahan sel
menjadi 2 sel anak yang masing-masing memiliki sifat yang
sama. Mitosis diawali oleh pembelahan nukleus yang diikuti
oleh pembentukan duplikat kromosom sehingga sel anak
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induk.

35
Penuntun Praktikum Biologi

Pembelahan mitosis terjadi pada sel hewan dan sel


tumbuhan. Pembelahan ini akan terjadi secara aktif pada saat
perkembangan embrio, pertumbuhan, perbaikan sel-sel yang
rusak dan pada sat pergantian kulit. Empat fase yang terjadi pada
peristiwa mitosis yaitu : profase, metafase, anafase dan telofase.
Periode antara telofase akhir pada mitosis pertama dengan
profase pada mitosis berikutnya dinamakan interfase. Interfase ini
memakan waktu yang lama dibandingkan dengan fase mitosis.
Kromosom eukariot disusun oleh dua unsur utama, yaitu
DNA dan protein histon. Pada sel yang aktif kromosom berada
dalam bentuk serat atau benang DNA yang berasosiasi dengan
protein histon yang tidak dapat diamati dibawah mikroskop
cahaya. Pada periode pembelahan sel (Mitosis) kromosom akan
menebal dan memendek. Proses penebalan ini dilakukan melalui
penggulungan serat DNA dalam beberapa tahap penggulungan
maksimum akan terjadi pada metafase yang menghasilkan
gulungan dengan garis tengah 6000 A.

A. Tahapan Mitosis
Mitosis terbagi atas empat tahapan yaitu: Profase,
Metafase, Anafase dan Telofase. Tahap sel diluar periode
pembelahan disebut Interfase yang meliputi periode G1

36
Penuntun Praktikum Biologi

(pertumbuhan sel 1), S (sintesis DNA) dan G2 (pertumbuhan sel


2) pada daur sel. Dalam pengamatan mikroskopis tahapan-
tahapan tersebut mempunyai ciri-ciri khusus.

Interfase
Pada tahapan ini kromosom berupa benang-benang halus
dan secara visual agak sulit dilihat/tidak tampak, sel terlihat hanya
terbagi atas inti dan sitoplasma.

Profase
Proses pembelahan sel yang terjadi pada tahap ini terbagi
atas tiga bagian yang lebih kecil, yaitu:
Profase Awal : proses penebalan kromosom mulai berlangsung
menghasilkan inti sel menjadi berwarna.
Profase Tengah : benang kromosom mulai terlihat nyata dengan
ukuran yang masih panjang.
Profase Akhir : kromosom terlihat jelas dalam bentuk sister
kromatid dengan ukuran yang masih panjang.

Metafase
Pada tahapan ini kromosom sudah memilin maksimum
dan kromosom terlihat menebal dan berada pada bidang ekuator

37
Penuntun Praktikum Biologi

inti sel. Pada tahapan ini jumlah kromosom biasanya mudah


dihitung.

Anafase
Kromosom kembar (sister chromatid) dalam masing-
masing kromatid berpisah dan bermigrasi kearah dua kutub yang
berlawanan.

Telofase
Kromosom yang telah terpisah berkumpul pada dua kutub
yang berbeda, dan disusul oleh terbentuknya dinding sel yang
membentuk dua sel.

B. Tempat dan Waktu Pembelahan Sel


Untuk memperoleh sel-sel dalam keadaan yang
membelah, perlu diketahui tempat dan waktu sel melakukan
pembelahan, serta bagaimana cara pengambilan contohnya.
Pembelahan sel berlangsung pada jaringan yang merupakan titik
tumbuh atau jaringan merismatik, atau sel-sel induk gamet. Pada
titik tumbuh, misal pada ujung akar atau pucuk tanaman, terjadi
pembelahan secara mitosis: yaitu satu sel akan membelah
menjadi dua sel yang mempunyai kromosom yang identik dengan

38
Penuntun Praktikum Biologi

kromosom sel sebelumnya. Pembelahan secara meiosis terjadi


pada saat pembentukan gamet yang terdapat pada bunga (Pollen
mother cell`s atau Megaspore mother cell`s). Diluar jaringan/ sel
merismatik tersebut pembelahan tidak akan terjadi dan sel akan
berada pada keadaan yang tidak aktif membelah dan kromosom
terurai dalam bentuk benang DNA yang tidak tampak dibawah
mikroskop cahaya.
Dalam mempelajari morfologi kromosom dengan
menggunakan mikroskop, perlu dilakukan pengamatan pada saat
kromosom mempunyai ukuran diameter maksimum. Untuk
tujuan tersebut perlu dilakukan pengambilan contoh yang tepat,
yaitu selain harus diambil dari bagian jaringan yang sedang
membelah juga harus dilakukan pada waktu yang tepat sehingga
bisa didapatkan fase-fase mitosis.

Gambar 7. Fase-Fase Pembelahan Sel pada Akar Bawang


(Sumber : Abidin dkk, 2014)

39
Penuntun Praktikum Biologi

Cara Kerja :
1. Amati preparat pembelahan mitosis akar bawang di bawah
mikroskop dengan perbesaran 1000x.
2. Gambar hasil pengamatan dan beri keterangan gambar.

Hasil Pengamatan :
Mitosis Fase Profase Mitosis Fase Metafase

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

Mitosis Fase Anafase Mitosis Fase Telofase

40
Penuntun Praktikum Biologi

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Dapatkah anda menemukan semua fase mitosis pada preparat
anda?
2. Tahapan mitosis mana pada preparat anda yang paling banyak
dijumpai? Bagaimana menurut anda?
3. Pada fase mana yang paling mudah untuk menentukan macam
dan jumlah kromosom?
4. Dapatkah anda menghitung jumlah kromosom akar bawang
dan berapa jumlahnya?

41
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 7
RESPIRASI PADA HEWAN

Tujuan :
1.Mempelajari proses pernapasan hewan.
2.Mengetahui pengaruh berat serangga yaitu jangkrik terhadap
laju respirasi.
3.Melihat faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan
oksigen pada hewan saat bernapas.

Alat dan Bahan


1. Respirometer sederhana 7. Kapas
2. Neraca ohaus 8. Pipet Tetes
3. Jangkrik 9. Stopwatch
4. Kristal NaOH (KOH) 10. Belalang
5. Larutan eosin 11. Kecoa
6. Plastisin/vaselin
Dasar Teori :
Respirasi adalah serangkaian reaksi biokimiawi yang
memerlukan oksigen untuk mengoksidasi atau membakar zat-zat
makanan guna menghasilkan energi diperlukan oleh makhluk
hidup dengan hasil samping berupa karbon dioksida. Walaupun

42
Penuntun Praktikum Biologi

respirasi dan bernapas saling berhubungan , respirasi memiliki


arti yang lebih dalam, respirasi merupakan proses menghasilkan
energi, sedangkan bernapas merupakan cara makhluk hidup
melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Dari respirasi
akan dihasilkan energi kimia ATP untuk melakukan aktivitas
kehidupan, seperti sintesis, gerak, pertumbuhan, dan
bereproduksi.
Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan
semua penyusun tubuh, baik sel maupun mulut. Secara sederhana
reaksi kimia yang trejadi dalam respirasi dapat ditulis sebagai
berikut :
C6H12O6 (aq) + 6O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (l)
Oksigen yamg diperoleh dari proses bernapas digunakan
dalam proses respirasi, sedangkan karbondioksida yang
dihasilkan dari proses respirasi dikeluarkan melalui proses
bernapas. Respirasi berkaitan erat dengan laju metabolisme
karena laju metabolisme merupakan jumlah total energi yang
diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu. Hal ini
memungkinkan karena oksida dan bahan makanan memerlukan
oksigen (dalam jumlah yang dibutuhkan) untuk menghasilkan
energi yang diketahui menghasilkan jumlahnya juga, akan tetapi

43
Penuntun Praktikum Biologi

laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk


laju konsumsi oksigen.
Untuk mengukur kecepatan respirasi pada serangga
dilakukan dengan mengukur oksigen yang diperlukan dalam
pernafasannya. Kecepatan respirasi dinyatakan dengan
banyaknya oksigen yang diperlukan serangga/jangkrik pada
waktu tertentu.

Gambar 8. Respirometer Sederhana


(Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-
UJRJ4UtZy98/UVcXgymirtI/AAAAAAAAAC4/KcxiTzeBKL4/s1600/
Gambar+Respirometer+Sederhana.JPG)
Cara Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Timbanglah serangga/ jangkrik yang akan dipakai untuk
praktikum.

44
Penuntun Praktikum Biologi

3. Bungkuslah kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian


masukan ke dalam tabung respirometer.
4. Masukkan jangkrik yang telah ditimbang beratnya ke dalam
botol respirometer.
5. Tutup tabung respirometer kemudian sambungan
penutupnya diberi plastisin agar tidak ada udara yang
masuk dan keluar.
6. Masukkan setetes eosin hingga menuju angka 0 dengan
menggunakan pipet/syiring.
7. Ukur gerakan eosin dengan menggukan stopwatch secara
berkala, catat perubahan yang terjadi.
8. Ulangi langkah di atas pada serangga lainnya.

Hasil Pengamatan :

No Jenis Panjang Banyaknya konsumsi O2 (mL)


hewan (cm) 1 menit 2 menit 3 menit
1
2
3

45
Penuntun Praktikum Biologi

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi pada hewan ?
2. Apa tujuan digunakannya kristal KOH/NaOH dalam
praktikum ini ?
3. Jelaskan apa fungsi dari vaselin dalam praktikum ini !

46
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 8
SISTEM PENCERNAAN

A. TES BENEDICT
Tujuan :
1. Mengenal berbagai macam karbohidrat gugus
monosakarida dan disakarida.
2. Menjelaskan cara pengujian tentang adanya karbohidrat
pada sampel.

Alat dan Bahan :


1. Tabung Reaksi 3 buah
2. Rak Tabung Reaksi
3. Pipet Volume 1 mL
4. Pemanas
5. Gelas Kimia
6. Glukose 1%
7. Fruktose 1% (Madu)
8. Sukrose 1% (Gula Putih)
9. Reagent Benedict

47
Penuntun Praktikum Biologi

Dasar Teori :
Gula reduksi dengan larutan Benedict (campuran
garam Kupri Sulfat, Natrium Sitrat, Natrium Karbonat) akan
terjadi reaksi reduksi oksidasi dan dihasilkan endapan
berwarna merah dari kupro oksida. Jika tidak ada zat yang
mereduksi maka larutan Benedict ini tetap jernih sesudah
percobaan. Tetapi apabila jumlah karbohidrat yang mereduksi
banyak sekali maka reaksi terlihat sebelum dipanaskan.
Dalam percobaan ini yang terpenting adalah terjadinya
kekeruhan (endapan halus/kasar) dan bukan perubahan
warna. Kemungkinan akan terlihat kekeruhan dengan hijau,
kuning atau merah tergantung dari halus kasarnya endapan
Cu2O.

Cara Kerja :
1. Siapkan 3 tabung reaksi.
2. Isilah tiap tabung dengan Glukose 1%, Fruktose 1%, dan
Sukrose 1% sebanyak 1 mL.
3. Tambahkan 2 mL reagent Benedict pada masing-masing
tabung.
4. Amati perubahan yang terjadi
5. Kemudian panaskan sampai mendidih selama 10 menit.

48
Penuntun Praktikum Biologi

6. Ulangi percobaan sekali lagi.


7. Amati perubahan yang terjadi.

Hasil Pengamatan :
Sebelum Sesudah
Tabung Keterangan
Perlakuan Perlakuan

1
(Glukose 1%)

2
(Fruktose 1%)

3
(Sukrose 1%)

49
Penuntun Praktikum Biologi

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Proses apakah yang terjadi dalam praktikum ini ?
Mengapa ?
2. Sebutkan perbedaan hasil pada setiap tabung ! Mengapa ?

B. TES BIURET
Tujuan :
Mengamati perubahan yang terjadi pada pengujian protein.
Alat dan Bahan :
1. Tabung Reaksi
2. Rak Tabung Reaksi
3. Pipet Volume
4. Pipet Tetes
5. Albumin 20% (Putih Telur)
6. Casein 20% (Susu Bubuk)
7. NaOH 0.1 N
8. CuSO4 0.1 N

50
Penuntun Praktikum Biologi

Dasar Teori :
Dalam suasana basa Cu bereaksi dengan beberapa
jenis larutan protein dan menghasilkan warna violet. Hasil
pembentukan senyawa kompleks, reaksi biuret dapat terjadi
pada molekul yang mengandung dua gugus ( - C - NH -) yang
terikat O
pada satu atom karbon atau atom nitrogen atau terikat
langsung. Senyawa yang mengandung gugus – C- NH –
diganti dengan gugus – C –NH2.
O O
- C – NH2 atau gugus –CH2NH2 juga positif dalam uji Biuret.

O
NH2 – C – N – C – NH2, yang memberikan uji positif.

O H O
Uji test ini diberikan nama berdasarkan nama senyawa Biuret.
Uji Biuret merupakan uji karakteristik dari protein.
Cara Kerja :
1. Siapkan 2 tabung reaksi.

2. Isilah tiap tabung dengan albumin dan casein sebanyak 1


mL.
51
Penuntun Praktikum Biologi

3. Tambahkan NaOH 1 mL dan CuSO4 0.1 N sebanyak 2


tetes pada ketiga tabung tersebut.

4. Ulangi percobaan sekali lagi.

5. Amati perubahan yang terjadi.


Hasil Pengamatan :
Sebelum Sesudah
Tabung Keterangan
Perlakuan Perlakuan

1
(Albumin 20%)

Sebelum Sesudah
Tabung Keterangan
Perlakuan Perlakuan

2
(Casein 20%)

52
Penuntun Praktikum Biologi

Kesimpulan :

.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Proses apakah yang terjadi dalam praktikum ini ?
Mengapa ?
2. Sebutkan perbedaan hasil pada setiap tabung ! Mengapa ?

53
Penuntun Praktikum Biologi

C. UJI KATALASE

Tujuan :
Mengetahui peranan enzim Katalase dan faktor yang
mempengaruhi kerja enzim tersebut.

Alat dan Bahan :


1. Tabung Reaksi 2 buah
2. Gelas Kimia 250 mL
3. Hati Hewan Mentah
4. Hati Hewan Rebusan
5. Hidrogen Peroksida (H2O2) 3%
6. Penjepit Tabung Reaksi
7. Lampu Spirtus

Dasar Teori :
Di dalam sel hewan senantiasa berlangsung reaksi-
reaksi kimia yang memerlukan suatu enzim sebagai
biokatalisator. Enzim bekerja pada sistem metabolisme secara
spesifik (prinsip Lock and Key). Enzim adalah protein katalitik.
Suatu katalis adalah suatu agen kimiawi yang mengubah laju
reaksi tanpa harus dipergunakan oleh reaksi itu. Dengan tidak

54
Penuntun Praktikum Biologi

adanya enzim, lalu lintas kimiawi melalui jalur-jalur


metabolisme akan menjadi sangat macet.

Cara Kerja :
1. Masukkan masing-masing hati hewan (mentah dan
rebusan) ke dalam tabung reaksi setiap kelompok.
2. Teteskan H2O2 sebanyak ± 3 – 5 tetes.
3. Arahkan setiap tabung pada api yang menyala.
4. Amati perubahan yang terjadi !

HASIL PENGAMATAN :
Sebelum Sesudah
Tabung Keterangan
Perlakuan Perlakuan

1
(Hati Mentah)

2
(Hati Rebusan)

55
Penuntun Praktikum Biologi

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Proses apakah yang terjadi dalam praktikum ini ?
Mengapa ?
2. Sebutkan perbedaan hasil pada setiap tabung ! Mengapa ?

56
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 9
PENGAMATAN SEL DARAH

Tujuan :
1. Mengamati struktur sel darah merah dan sel darah putih
pada preparat awetan.
2. Mengamati cara membuat preparat apus tipis.
3. Menghitung tekanan darah sistole dan diastole.

Alat dan Bahan :


1. Mikroskop Monokuler/Binokuler
2. Atlas Hematologi Kedokteran
3. Kaca Objek
4. Blood Lancet Steril
5. Alkohol 70%
6. Tensimeter dan Stetoskop
7. Zat Pewarna Darah (Giemsa/Metilen Biru) dan Metanol

Dasar Teori :
A. Bagian-Bagian Darah
Darah sangat berperan dalam sistem transportasi,
secara umum sistem peredaran darah terdiri dari darah,

57
Penuntun Praktikum Biologi

pembuluh darah dan jantung. Jantung berfungsi untuk


memompa darah, kemudian darah tersebut diedarkan
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sel darah terdiri
dari leukosit, eritrosit, trombosit.
Fungsi sel darah merah (eritrosit) untuk mengedarkan
nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh serta mengambil gas
karbondioksida dari seluruh sel sebagai zat sisa proses
respirasi sel. Leukosit berfungsi dalam sistem pertahanan
tubuh, melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh,
sedangkan trombosit berperan dalam proses pembekuan
darah.

3
2
1

Gambar 9. Gambaran Umum Morfologi Sel Darah


Keterangan : 1. Leukosit ; 2. Eritrosit ; 3. Trombosit
(sumber : https://patologiklinik.com/2009/12/24/gambaran-sel-
darah-normal/)
58
Penuntun Praktikum Biologi

B. Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan tekanan yang diberikan


oleh darah yang mengalir terhadap dinding pembuluh darah
(arteri, kapiler dan vena). Secara klinik tekanan darah
ditunjukkan pada tekanan darah arteri yang biasanya diukur
pada arteri yang biasanya diukur pada arteri brachialis di
lengan atas.
Tekanan darah terdiri dari Tekanan Sistole yang
terjadi pada saat darah meninggalkan jantung melalui aorta
dan melalui arteri pulmonalis (ventrikel kiri berkontraksi).
Tekanan Diastole terjadi pada saat darah masuk ke serambi
jantung melalui vena cava maupun vena pulmonalis (ventrikel
relaksasi).
Tekanan darah arteri diukur dengan alat yang disebut
tensimeter, manset diletakkan pada lengan atas, lalu udara
dipompakan sehingga manset terisi udara dan menekan arteri
branchialis. Jika terdengar suara degup jantung pertama maka
itu adalah sistole dan jika suara degup jantung itu hilang maka
itu disebut diastole.

59
Penuntun Praktikum Biologi

Cara Kerja :
A. Membuat Apus Darah dan Pengamatan Sel Darah
1. Bersihkan jari dengan Alkohol 70%.
2. Tusuk jari dengan blood lancet steril untuk mendapatkan
setetes darah tepi.
3. Teteskan 1 tetes darah pada kaca objek yang sudah bebas
lemak, lalu buat apusan dengan bantuan kaca objek lain
sehingga terbentuk apusan tipis menyerupai lidah.
4. Rendam di dalam Metanol selama 2-3 menit.
5. Cuci dengan akuades lalu keringkan di udara bebas.
6. Rendam di dalam larutan Giemsa selama 30 menit
7. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x.
8. Gambar macam-macam sel darah yang anda amati.

Gambar 10. Cara Pengambilan Darah Perifer pada Ujung


Jari
(sumber : med.unhas.ac.id)

60
Penuntun Praktikum Biologi

Gambar 11. Pembuatan Sediaan Darah Apus Tipis


(sumber: medikateknologi.blogspot.com)
B. Tekanan Darah
1. Duduklah dengan tenang, letakkan lengan kiri seolah-olah
sejajar dengan jantung.
2. Balutkan manset pada lengan atas (kanan atau kiri) yang
mengandung arteri branchialis kira-kira 2,5 cm di atas
sikut anda.
3. Pompalah manset dengan memijit-mijit karet pemompa
sehingga manometer air raksa mencatat tekanan kurang
lebih 200 mmHg.

61
Penuntun Praktikum Biologi

4. Tempelkan stetoskop di atas arteri branchialis dan tekanan


dalam manset dikurangi dengan perlahan-lahan sampai
terdengar adanya suara timbul. Suara yang pertama kali
timbul ini menunjukkan tekanan sistole untuk itu
perhatikan skala pada manometer sehingga didapatkan
nilai tekanan sistole.
5. Tekanan manset terus diturunkan, akhirnya suara yang
terdengar akan hilang. Saat di mana suara hilang
menunjukkan tekanan diastole, perhatikan skala pada
manometer sehingga didapatkan nilai tekanan diastole.
6. Lakukan pengukuran sistole & diastole setelah anda
melakukan kegiatan lari-lari di tempat selama 10 menit.

Hasil Pengamatan :
Sel Darah Manusia

62
Penuntun Praktikum Biologi

Keterangan Gambar :

Hasil Pengamatan Tekanan Darah


Usia Sebelum Berlari Setelah Berlari
Nama JK
(tahun) Sistole Diastole Sistole Diastole

Kesimpulan :

.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

63
Penuntun Praktikum Biologi

Bahan Diskusi :
1. Jelaskan fungsi dari masing-masing sel darah !
2. Jelaskan mengapa eritrosit berwarna merah ?
3. Jelaskan gambaran morfologi sel darah yang telah anda
amati !
4. Jelaskan dua macam sumber darah yang biasa digunakan
untuk melakukan pemeriksaan hematologi di
laboratorium ?
5. Jika ingin melakukan pengambilan darah pada bayi maka
dari bagian tubuh mana sumber darah yang digunakan
untuk sampel pemeriksaannya ?
6. Jelaskan perbedaan tekanan darah rendah dan kurang
darah !

64
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 10
SISTEM TRANSPORTASI PADA IKAN

Tujuan :
Melakukan observasi pembuluh darah kapiler pada ikan.

Alat & Bahan :


1. Ikan Lebistes/Impun
2. Kapas
3. Mikroskop

Dasar Teori :
Alat peredaran darah meliputi jantung sebagai
pemompa darah serta pembuluh darah yang mengalirkan
darah ke seluruh tubuh. Macam-macam pembuluh darah
yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh makhluk hidup
adalah pembuluh darah nadi besar (aorta), arteri, arteriol,
kapiler, venule dan vena.
Pembuluh-pembuluh darah tersebut mempunyai
kecepatan aliran yang berbeda. Perbedaan kecepatan aliran
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya panjang
pendeknya pembuluh, diameter pembuluh, katup, kekentalan.

65
Penuntun Praktikum Biologi

Pembuluh kapiler memiliki kecepatan pembuluh yang tetap,


sedangkan pembuluh darah vena dan arteri memiliki
kecepatan pembuluh yang berubah.

Cara Kerja :
1. Letakkan ikan Lebistes pada kaca objek dan simpan kapas
basah pada kepala ikan tersebut.
2. Tutup ekor ikan dengan kaca penutup.
3. Amati di bawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah
pada ekor ikan yang tampak transparan.
4. Perhatikan jalan darah dalam pembuluh darah tersebut,
manakah yang lebih cepat, konstan, dan berubah-ubah ?
5. Gambarlah hasil pengamatan pembuluh darah pada ekor
ikan berikut keterangannya !
Hasil Pengamatan :
Pembuluh Darah Ikan Lebistes/Impun

66
Penuntun Praktikum Biologi

Keterangan Gambar :

Kesimpulan :

.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Dari hasil pengamatan pembuluh darah pada ikan
Lebistes, sebutkan jenis pembuluh darah yang bergerak
cepat, konstan, dan berubah-ubah !
2. Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan aliran
pembuluh darah tersebut ?

67
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 11
PEWARNAAN BAKTERI DAN PENYIMPANAN
BAKTERI

Tujuan :
1. Mengamati berbagai morfologi sel bakteri.
2. Melatih keterampilan membuat sediaan oles bakteri.
3. Melatih keterampilan melakukan pewarnaan sederhana.
4. Memahami tentang prinsip pewarnaan Gram.
5. Melatih keterampilan melakukan pewarnaan Gram.

Alat & Bahan :


1. Mikroskop 7. Biakan Bakteri
Umur 24 Jam
2. Kaca Objek 8. Safranin
3. Kaca Penutup 9. Lugol
4. Ose 10. Kristal Violet
5. Bunsen/Lampu Spirtus 11. Kertas Saring
6. Pinset 12. Alkohol 96%

68
Penuntun Praktikum Biologi

Dasar Teori :
A. Morfologi Bakteri
Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang
dapat hidup di tempat yang tersebar di seluruh dunia.
Morfologi bakteri diamati dengan menggunakan mikroskop.
Untuk mengukur sel bakteri digunakan ukuran khusus yang
disebut mikrometer (1 mikron = 0,001 mm). Ukuran bakteri
yang biasa diamati di laboratorium berukuran antara 0,15
sampai 1,5 µ lebar dan 1-5 µ panjang. Bentuk dasar sel bakteri
meliputi coccus (bulat), bacillus (batang), bentuk bengkok atau
spiral (vibrio atau spirillium).

Gambar 12. Bentuk Dasar Bakteri (sumber : brainly.co.id)

69
Penuntun Praktikum Biologi

B. Teknik Membuat Sediaan untuk Pemeriksaan


Mikroskopik
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memeriksa
bakteri secara mikroskopis, yaitu : diperiksa secara langsung
dan diwarnai dahulu kemudian diperiksa.
Pemeriksaan Langsung
Pada pemeriksaan langsung, bakteri diperiksa dalam
keadaan hidup. Kelebihan cara ini adalah cepat, mudah, dan
murah namun harus diperiksa segera dan tidak dapat
dibiarkan lama karena preparat akan cepat kering. Sediaan
basah dilakukan dari bahan pemeriksaan langsung,
menggunakan KOH untuk jamur dan NaCl untuk melihat
bakteri dalam keadaan hidup. Cara ini juga dipakai untuk
memeriksa gerak kuman secara mikroskopik. Ada dua cara
pemeriksaan mikroskopik secara langsung yang biasa
dilakukan, yaitu sediaan basah dan tetes gantung.
Pewarnaan Bakteri
Bakteri hidup pada umumnya tidak berwarna dan
tembus cahaya sehingga jika diperiksa secara langsung tidak
dapat terlihat jelas. Tetapi dengan pewarnaan, sel bakteri akan
diisi dengan zat warna sehingga menjadi berwarna dan tidak

70
Penuntun Praktikum Biologi

tembus cahaya, hal ini menyebabkan bakteri terlihat sangat


jelas dan kontras dibanding dengan daerah di sekitarnya.

C. Macam-Macam Pewarnaan
Secara garis besar teknik pewarnaan bakteri dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Pewarnaan Sederhana, zat warna yang dipakai hanya
terdiri dari satu zat yang dilarutkan dalam bahan pelarut.
Pewarnaan sederhana merupakan salah satu cara yang
cepat untuk melihat morfologi bakteri secara umum.
Beberapa contoh zat warna yang banyak digunakan
adalah metilen biru (30-60 detik), kristal ungu (10 detik)
dan karbol fuhsin (5 detik).
2. Pewarnaan Differensial : pewarnaan Gram dan
pewarnaan tahan asam.
3. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu :
pewarnaan flagel, pewarnaan spora, pewarnaan kapsul.
4. Pewarnaan khusus untuk melihat komponen lain dari
bakteri : pewarnaan Neisser (granula volutin), pewarnaan
yodium (granula glikogen).
5. Pewarnaan Negatif.

71
Penuntun Praktikum Biologi

D. Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram memilah antara bakteri Gram positif
dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif berwarna ungu
sedangkan bakteri Gram negatif berwarna merah. Pewarnaan
Gram memberi hasil yang baik jika menggunakan biakan
segar yang berumur 24-48 jam.
Prinsip Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram didasarkan pada perbedaan struktur
dinding sel bakteri, sehingga menyebabkan perbedaan reaksi
dalam permeabilitas zat warna dan penambahan larutan
pencuci. Dinding sel bakteri Gram positif terdiri dari lapisan
peptidoglikan yang tebal sedangkan dinding sel bakteri Gram
negatif mempunyai kandungan lipid yang tebal. Ketika
ditambahkan pewarnaan kristal violet maka dinding sel
bakteri Gram positif maupun Gram negatif akan menyerap zat
warna tersebut namun ketika diberi alkohol, kristal violet pada
Gram negatif akan luntur disebabkan struktur dinding selnya
yang sebagian besar tersusun oleh lipid, sehingga ketika diberi
safranin (zat warna kedua) dinding sel bakteri gram negarif
akan menyerapnya kembali sehingga hasil pewarnaan
bakteri Gram negatif akan berwarna merah, sedangkan
bakteri gram positif akan tetap berwarna ungu walaupun

72
Penuntun Praktikum Biologi

diberi zat warna kedua, karena dinding selnya tersusun oleh


lapisan peptidoglikan yang tebal sehingga tidak dapat dicuci
oleh alkohol. Hal ini memberi hasil pewarnaan ungu pada
bakteri Gram positif.

Gambar 13. Prinsip Pewarnaan Gram


(sumber : Pearson Education,Inc.)

73
Penuntun Praktikum Biologi

Cara Kerja :
1. Cara Membuat Sediaan Oles
A. Ambil satu kaca objek yang bersih dan
bebas lemak, kemudian diberi
Atanda
(bulatan) dengan pinsil gelas pada bagian
bawah. Letakkan satu ose suspensi biakan di
B
bagian atas kaca objek tersebut.
B. Suspensi dioleskan seluas garis tanda.
C. Sediaan dikeringkan (diuapkan) diCudara
atau dihangatkan jauh di atas api.
D. Lakukan fiksasi di atas api kecil tiga kali
D satu
berturut-turut masing-masing selama
detik. Dinginkan sebentar di udara untuk Bakteri
kemudian dilakukan pengecatan.
Gambar 14. Pembuatan Sediaan Oles Bakteri
(microlaborat.blogspot.com)
2. Cara Kerja Pewarnaan Gram

74
Penuntun Praktikum Biologi

Gambar 15. Skema Pewarnaan Gram


(sumber : microlaborat.blogspot.com)
A. Buatlah sediaan oles bakteri.
B. Tuang pada sediaan tersebut zat warna Kristal Violet,
biarkan 1 menit.
C. Zat warna dibuang lalu cuci dengan air mengalir.
D. Beri larutan Lugol, biarkan 1 menit.
E. Lugol dibuang dan sediaan dicuci dengan air selanjutnya
dicuci dengan alkohol 96% sampai tak ada lagi zat warna
yang terlarut.
F. Cuci dengan air sampai bersih.
G. Tuangkan larutan Safranin dan biarkan 1 menit, lalu cuci
dengan air bersih.
H. Keringkan dengan kertas saring.
I. Periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x,
gunakan minyak imersi di atas preparat objek yang akan
diamati.

Bakteri Gram (+) Batang


75 Bakteri Gram (-) Batang
Penuntun Praktikum Biologi
Gambar 16. Contoh Bakteri Hasil Pewarnaan Gram
(sumber : Generasibiologi.blogspot.com)
3. Cara Kerja Pewarnaan Sederhana
A. Buat olesan bakteri.
B. Beri larutan zat warna. Zat warna yang digunakan adalah
larutan metilen biru atau larutan karbol fuhsin basa.
C. Biarkan zat warna selama 30 detik.
D. Cuci dan keringkan hati-hati dengan kertas saring.
E. Periksa dengan perbesaran mikroskop 1000x.
Jika preparat ulas dan teknik pewarnaan dilakukan dengan
benar, maka mikroorganisme berwarna biru dengan
larutan biru metilen, dan berwarna merrah dengan larutan
karbol fuksin-basa.
F. Laporkan hasil pengamatan anda !
Hasil Pengamatan :
Hasil Pewarnaan Gram Hasil Pewarnaan Sederhana

76
Penuntun Praktikum Biologi

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Jelaskan kegunaan dari pewarnaan Gram dan pewarnaan
sederhana !
2. Mengapa bakteri Gram negatif akan menunjukkan warna
merah pada hasil akhir pewarnaan Gram ?
3. Mengapa bakteri Gram positif akan menunjukkan warna
ungu pada hasil akhir pewarnaan Gram ?

77
Penuntun Praktikum Biologi

II.Penyimpanan Bakteri
Bakteri setelah diisolasi dan tumbuh dalam media
murni, sangat penting untuk dijaga viabilitas dan
kemurniannya dengan menjaga agar kultur murni bebas dari
kontaminasi. Biasanya di Laboratorium, kultur bakteri murni
dipindahkan secara berkala ke media segar (subkultur) untuk
memungkinkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup
bakteri yang berkelanjutan. Saat memindahkan bakteri harus
dalam kondisi aseptik untuk menghindari kontaminasi.
Kekurangan subkultur yang dilakukan berulang kali adalah
memakan waktu serta akan menjadi sulit untuk
mempertahankan sejumlah besar media murni dengan waktu
yang lama. Selain itu, ada risiko perubahan genetik sekaligus
kontaminasi. Karena itu, sekarang digantikan oleh beberapa
metode modern yang tidak perlu sering disubkultur. Metode
ini meliputi pendinginan, metode parafin, cryopreservation, dan
liofilisasi (Freeze Drying) ( Acharya, 2010 ). Cappuccino &
Sharman (2014) menegaskan bahwa suhu yang rendah dapat
memperlambat atau menghambat aktivitas enzim sehingga
memperlambat atau menghambat metabolisme sel, dan
akibatnya pertumbuhan sel juga diperlambat atau dihambat.

78
Penuntun Praktikum Biologi

Para ilmuan tertarik pada Freeze Drying dimulai pada


pergantian abad ke-20 yang dipublikasikan oleh Bordas dan
d'Arsonval di French Academy of Sciences. Setelah publikasi
tersebut, kemudian Altman dan Gersh menggunakan teknik ini
untuk menyiapkan sampel kering yang tidak terdistorsi untuk
mikroskopi. Ronald Greaves, di Cambridge, Inggris, memulai
karyanya disepanjang tahun 1930an dengan mempersiapkan
suspensi kering bakteri hidup (Shukla, 2011).

Criste A. et al. (2014) menyatakan bahwa di antara


banyak metode yang digunakan untuk melestarikan bakteri,
metode yang paling efektif dan tahan lama adalah
Cryopreservation dan Lyophilization (Freeze Drying).
Cryopreservation melibatkan penggunaan suhu yang sangat
rendah untuk menjaga struktur dan jaringan sel tetap utuh.

Leslie S. et al.(1995) memaparkan bahwa Freeze Drying


memiliki beberapa efek samping yang tidak diinginkan, seperti
denaturasi protein yang sensitif dan penurunan viabilitas
untuk banyak jenis sel. Untuk mencegah atau mengurangi
efek samping ini, zat pelindung seperti Skim Milk, sukrosa,
gliserol, dan dimetil sulfoksida (DMSO) biasanya
ditambahkan pada sampel sebelum dilakukan Freeze Drying.

79
Penuntun Praktikum Biologi

Pertama kali pada tahun 1913 Keith mengamati bahwa


zat aditif, seperti gula, susu atau gliserol, dapat melindungi
bakteri dari kematian sel setelah pembekuan berulang.
Kemudian Cody et al. (2008) mengemukakan bahwa lebih dari
90% strain bakteri yang dibekukan dalam Skim Milk 10%
ditemukan kembali dan menghasilkan viabilitas yang jauh
lebih lama setelah pencairan. Parveen Jamal et al pada tahun
2016 menyatakan bahwa waktu penyimpanan bakteri
bertahan pada pendinginan standar adalah 1-2 tahun.

Peneliti sebelumnya Susilawati dan Purnomo (2016)


menyatakan bahwa perlakuan simpan beku dalam
Cryoprotectant 10% Skim Milk 10 % Gliserol dan 10% DMSO
memberikan jumlah koloni yang relatif bertambah untuk
Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Shigella flexneri dan
Bacillus subtilis.

Berdasarkan penelitian sebelumnya telah dilakukan


penelitian untuk mengembangkan penyimpanan bakteri
jangka panjang (Long Term) yang aplikatif di Laboratorium
Mikrobiologi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung
dengan cara menambahkan Skim Milk 10% dan gliserol 10%
sebagai Cryoprotectant Agent menggunakan metode Freeze

80
Penuntun Praktikum Biologi

Drying pada kultur bakteri E.coli dan S.pneumonie yang


dibekukan dalam freezer selama 18 jam dan dibeku keringkan
dengan metode Freeze Drying disimpan selama 2, 4, 6 minggu
lalu di uji viabilitas selnya setelah masa simpan yang dihitung
jumlah koloni menggunakan metode Pour Plate
(Sumirat,2017).

Hasil penelitian disimpulkan bahwa Penambahan Skim


Milk 10% dan gliserol 10% sebagai Cryoprotectan Agent dapat
mempertahankan viabilitas sel Escherichia coli dengan
persentase penurunan yang paling rendah 4,2% terjadi pada
viabilitas sel Escherichia coli dengan penambahan Skim Milk
10% dengan metode Frezee Drying, namun kedua jenis
Croprotectan agent belum mampu mempertahankan viabilitas sel
Streptococcus pneumonie untuk semua waktu penyimpanan
(Supriatin,2018).

81
Penuntun Praktikum Biologi

PRAKTIKUM 12
PENGAMATAN PROTOZOA

Tujuan :
Mengetahui jenis-jenis Protozoa dan mampu
mengklasifikasikannya.

Alat & Bahan :


1. Kaca Objek & Kaca Penutup
2. Mikroskop
3. Air Kolam/Rendaman Jerami Umur 1 Minggu
4. Kapas

Dasar Teori :
Protozoa adalah hewan uniseluler (satu sel) dan
termasuk sebagai organisme Eukariota. Metabolisme
tubuhnya yang terjadi di dalam protoplasma sel itu sendiri
menyebabkan hewan Protozoa juga sering disebut sebagai
hewan organisasi tingkat protoplasma. Dalam taksonomi
Protozoa terletak di bawah Kingdom Protista dengan
kedudukan sebagai Filum Protozoa. Banyak hewan Protozoa
yang hidup di perairan dan di dalam tanah bahkan hidup di

82
Penuntun Praktikum Biologi

dalam tubuh hewan sebagai fauna normal. Beberapa spesies


dari Filum Protozoa adalah parasit.
Pada umumnya Protozoa bersifat aerob dan heterotrof.
Mereka memakan mikroorganisme dan partikel-partikel
bahan organik. Hewan ini tidak mempunyai dinding sel yang
tebal, dan sering kali mempunyai flagel atau silia. Lapisan luar
penutup tubuhnya berupa membran elastis yang disebut
pelikel. Sel-sel pada Protozoa yang mempunyai struktur
pelikel memerlukan struktur khusus yang berguna untuk
mengambil makanan, maka terkait dengan hal tersebut pada
beberapa jenis hewan dalam filum ini mempunyai vakuola
kontraktil.

83
Penuntun Praktikum Biologi

Gambar 17. Contoh Protozoa (Amoeba dan Euglena)


(Sumber : http://jalaninvertebrata.blogspot.com/2009/09/filum-protozoa.html)

84
Penuntun Praktikum Biologi

Gambar 18. Proses Pencernaan Makanan pada Paramecium


sp.
(Sumber : http://jalaninvertebrata.blogspot.com/2009/09/filum-
protozoa.html)

Cara Kerja :
1. Siapkan sebuah kaca objek.
1. Teteskan ± 1-2 tetes air kolam/rendaman jerami ke atas
kaca objek dengan menggunakan pipet lalu tutup dengan
kaca penutup secara hati-hati.
2. Amati di bawah mikroskop diawali dengan menggunakan
perbesaran lemah. Amoeba tampak seperti bentuk tidak
beraturan suatu “massa kecil” yang tembus cahaya dan
relatif berkilau. Paramaecium tampak seperti benda kecil
yang berenang mengalir.
3. Untuk pengamatan lebih seksama setelah objek ditemukan
maka tambahkan perbesaran dengan memutar mikrometer
atau memutar lensa objektif ke perbesaran yang lebih besar
pada mikroskop.
4. Gambarlah bentuk struktur tubuh Amoeba dan beri nama
dari bagian-bagiannya, serta warnai sesuai dengan warna
pada Amoeba yang anda peroleh dalam pengamatan.

85
Penuntun Praktikum Biologi

5. Gambarlah struktur tubuh Paramaecium yang tampak dan


beri keterangan nama dari bagian-bagiannya, gunakan
pensil berwarna untuk mewarnai gambar. Gambarlah cara
pergerakan Paramaecium, untuk memperjelas dapat
diberikan melalui beberapa gambar dengan arah tanda
panah sebagai arah gerakan.

Hasil Pengamatan :

Amoeba Paramaecium

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

86
Penuntun Praktikum Biologi

Bahan Diskusi :
1. Jenis Protozoa apa saja yang anda temukan ?
2. Bagaimana ciri-ciri dari setiap Protozoa yang anda
temukan ?

87
Penuntun Praktikum Biologi

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, A.Z. (2014). “Studi Indeks Mitosis Bawang untuk


Pembuatan Media Pembelajaran Preparat Mitosis”.
Jurnal Bio Edu Vol.3 No.3.

Acharya, Tankeshwar. 2010. Maintenance and Preservation of


Pure Cultures of BacteriaI.
[Online].Tersedia:http://microbeonline.com/mainte
nance-andpreservation-of-pure-cultures-of-bacteria.
[15/06/2017].

Biologi Media Centre. (2011). Teori-Teori Tentang Sel. [Online].


Tersedia: http://biologimediacentre.com/teori-teori-
tentang-sel/[29September 2011].

Blog Biologi. (2011). Filum Protozoa. [Online]. Tersedia:


http://jalaninvertebrata.blogspot.com/2009/09/filum-
protozoa.html [29Sept11].

Blog Biologi. (2016). Osmosis, Krenasi, Plasmolisis. [Online].


Tersedia: http://3.bp.blogspot.com/-
JBKxtoDIU_Q/UCJvqREh3NI/AAAAAAAAQ2U/
6YaVZLuFDf0/s1600/krenasi.jpg [21Sept16].

Blog Biologi. (2016). Penampang Melintang Bawah Daun.


[Online]. Tersedia: https://id-static.z-
dn.net/files/d7f/f4d7ec2cef17bf36bba473291ab85f90.jpg
[21Sept16].

88
Penuntun Praktikum Biologi

Blog Biologi. (2016). Respirometer Sederhana. [Online].


Tersedia: http://1.bp.blogspot.com/-
UJRJ4UtZy98/UVcXgymirtI/AAAAAAAAAC4/K
cxiTzeBKL4/s1600/Gambar+Respirometer+Sederha
na.JPG) [21Sept16].

Blog Biologi. (2016). Tanaman Baru Rhoeo discolor. [Online].


Tersedia:
http://1tanamanbaru.blogspot.co.id/2015/01/tanaman-
rhoeo-discolor.html [21Sept16].

Campbell, et al. (2002). Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:


Penerbit Erlangga.

Cappuccino & Sherman. 2014. Manual Labortaorium


Mikrobiologi. Jakarta : EGC.

Hidayat, B. Estiti. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung:


ITB.

Kurnadi, Adyana, Kemal. (2002). Dasar-Dasar Anatomi dan


Fisiologi Tubuh Manusia 1-2. Bandung: Jurusan
Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI.

Pawlina, Wojciech. (2016). Histology A Text & Atlas 7th Ed. with
Correlated Cell & Molecular Biology. [Online]. Tersedia:
http://am-
medicine.com/tag/histology_a_text_and_atlas_7th_e
dition_pdf) [21Sept16].

Riyani, Ani. (2009). Penuntun Praktikum Biokimia. Bandung:


Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.

89
Penuntun Praktikum Biologi

Sumirat,(2017). Penyimpanan Bakteri Escherichia coli dan


Streptococcus pneumonie Pada Media Cryoprotective dengan
Metode Metode Freeze Drying.[Skripsi]. Sekolah Tinggi
Analis Bakti Asih.
Tim Genetika. (2010). Pedoman Praktikum Genetika. Bandung:
Program Studi Biologi dan Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI.

90
Penuntun Praktikum Biologi

91

Anda mungkin juga menyukai