KATA PENGANTAR
Bismillahirohmaanirrohim
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, rabb
semesta alam atas limpahan rahmat, hidayah serta inspirasi-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Modul Panduan Praktikum Biologi. Shalawat serta salam
semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir jaman.
Modul panduan praktikum ini disusun untuk membantu mahasiswa
dalam mengimplementasikan pemahaman teori yang telah dipelajari dalam
perkuliahan dalam bentuk lebih riil dalam kegiatan praktikum.
Penulis berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam penyelesaian
modul ini, akan tetapi penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari pihak terkait penulis
harapkan sebagai referensi untuk memperbaikinya dimasa yang akan datang.
Terselesaikannya modul ini tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua,
keluarga, dan sahabat tercinta. Secara khusus penyusun sampaikan rasa
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Titien Sukartini, M.M.Pd., selaku Dekan Fapendasmen
Universitas Majalengka.
2. Bapak Dr. E. Kosmajadi, S.Ag. M.M.Pd., selaku Wadek I Fapendasmen
Universitas Majalengka.
3. Teman-teman Dosen di Program Studi Pendidikan Biologi dan PGSD
Universitas Majalengka, atas bantuan dan sebagai teman diskusi selama
penulisan modul ini.
4. Untuk isteri tercinta Diana Yulianti, yang selalu menemani dan mensuport
dalam penyusunan modul ini.
5. Spesial sekali untuk Ce debay yang masih dalam perut Umminya.
Untuk semua pihak yang telah membantu baik secara moril dan materil
yang tidak disebutkan namanya satu-persatu. Akhirnya, teriring doa yang tulus
semoga segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusun
mendapatkan balasan dan ridho Allah SWT, dan semoga modul ini memberi
manfaat khususnya bagi dunia pendidikan.
Penyusun
PRAKTIKUM I
PENGENALAN MIKROSKOP & PENGGUNAAN MIKROSKOP
Gambar Mikroskop
Cara Menggunakan
Mikroskop
a. Menyiapkan mikroskop :
1. Letakan mikroskop di atas meja yang kokoh. Jangan diatas buku atau
kertas yang berserakan di atas meja. Pada mkroskop yang
menggunakan cermin aturlah menghadap cahaya.
2. Periksalah mikroskop, bahwa bagian-bagiannya lengkap dalam
keadaan bersih dan tidak rusak.
3. Terutama lensa-lensanya harusa dijaga tetap bersih debu, air, atau
minyak untuk membersihkannya dapat dilakukan dengan cara
mengusapkannya dengan kertas kasa yang bersih.Jangan menggosok
dengan benda yang keras atau kasar, karena akan merusak “Coating
“nya.
4. Kalau badan atau meja mikroskop kotor, atau berdebu bersihkan
dengan lab yang bersih.
5. Kenalilah dahulu nama bagian-bagian mikroskop berdasarkan gambar
yang diberikan.
b. Mengatur penyinaran/lampu :
1. Pasang kabel pada stop kontak dengan tegangan yang sesuai
(Perhatikan keterangan tegangan listrik yang direkomendasikan pada
mikroskop seperti: 110- 120 Volt atau 220-240 Volt)
2. Tekan knop lampu kearah On dan untuk mematikan tekan Off.
3. Setelah lampu menyala, aturlah kondensor pada posisi paling atas, agar
didapatkan penyinaran kritis (Criticall Illumination).
4. Untuk mengamati preparat yang transparan, aturlah diafragma pada
bukaan yang sempit
5. Jika preparat yang diamati diwarnai, gunakan bukaan diafragma yang
lebih lebar.
6. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga lensa kondensor
terang.
c. Mengatur fokus :
1. Tempatkan preparat diatas meja mikroskop.
2. Sebelumnya turunkan tabung mikroskop atau naikkan meja
mikroskop (tergantung jenis mikroskop yang digunakan) sampai
menyentuh gelas penutup. Kerjakan dengan pelan dan hati-hati! Melalui
lensa okuler amati preparat sampai terfokus
3. Tempatkan ujung pensil pada permukaan cermin cekung atau datar
sambil melihat melalui lensa okuler, fokuskan kondensor dengan
memutar tombol pengatur kondensor sampai ujung pensil jelas terfokus.
Ini menjamin daya pisah yang maksimal.
4. Ambil lensa okuler sementara lihatlah kebawah melalui tabung
mikroskop, aturlah diafragma sampai kurang lebih 2/3 nya terbuka.
(Pengaturan celah diafragma untuk mengatur pencahayaan dan
meningkatkan kontras. Jika celah diafragma dibuka terlampau lebar
preparat akan sangat terang dan kontras berkurang sehingga
struktur
– struktur kecil sulit dibedakan). Pasang kembali lensa okuler pada
tempatnya.
5. Terdapat dua pengatur fokus yaitu pengatur kasar dan pengatur halus,
gunakan pengatur kasar utuk mencari bayangan objek dengan memutar
pengatur kasar secara perlahan-lahan sehingga objektif mendekati meja
preparat hingga terlihat bayangan.
6. Untuk mendapatkan fokus yang lebih baik putarlah pengatur halus.
7. Mulailah dengan pembesaran lemah, baru dengan pembesaran yang lebih
kuat.
d. Mengganti pembesaran :
1. Putar objektif yang diinginkan kesumbu optik hingga terdengar bunyi
klik yang lemah.
2. Untuk mendapatkan pembesaran yang lebih kuat putar objektif
kelensa objektif yang diinginka sampai bunyi klik .
3. Atur kembali cahaya dengan lefel diafragma hingga didapatkan
kontras yang baik
4. Khusus untuk pembesaran lensa objektif 100x diperlukan minyak emersi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop:
1. Peganglah erat-erat lengan mikroskop dengan satu tangan, sedangkan
tangan yang lain pakailah untuk menyangga mikroskop.
2. Gunakan mikroskop dengan lengannya menghadap anda.
3. Meja preparat harus tetap horisontal untuk mencegah agar preparat
tidak jatuh.
4. Bersihkan lensa mikroskop (objektif dan okuler) hanya dengan kertas
lensa atau kertas tisue.
5. Untuk mencari fokus suatu objek yang akan diamati, selalu mulai
dengan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10X). Tanpa melihat
melalui lensa okuler, dekatkan lensa objektif dengan hatai-hati
sampai hampir mengenai preparat. Kemudian sambil melihat melalui
lensa okuler, gerakkan lensa objektif dengan perlahan-lahan menjauhi
gelas preparat sehingga objek tersebut kelihatan. Untuk memfokuskan
objek selanjutnya digunakan pengatur fokus yang halus.
6. Bila akan menggunakan pembesaran yang lebih kuat, fokuskan dahulu
objek yang alan diamati dengan menggunakan pengatur halus saja.
Jangan sekali-kali memutar pengatur kasar.
7. Untuk menggunakan mikroskop secara efisien maka :
- Biasakan kedua mata anda tetap terbuka ketika mengamati preparat.
- Mata kiri diletakkan pada lensa okuler
- Mata kana diaarahkan padfa buku gambar
- Tangan kiri digunakan untuk mengatur alat pengatur fokus.
- Tangan kanan mengatur posisi objek yang akan dilihat, memegang
pinsil dan menggambar /mencatat apa yang diamati.
8. Setelah selesai menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar
terdapat jarak antara lensa obyektif dengan meja mikroskop. Aturlah
cermin dalam posisi tegak, masing-masing cermin cekung dan datar
menghadap kearah samping. Bersihkan meja mokroskop dari kotoran dan
tumpahan medium dengan menggunakan tissue.
A. Tujuan
1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara
penggunaannya.
2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop.
C. Langkah Kerja
Menyiapkan dan menggunakan mikroskop:
Keluarkan mikroskop dari kotaknya didalam kemari, letakkan
hati-hati diatas meja.
Gunakan mikrodkop sesuai dengan langkah-langkah yang telah
dijelaskan agar diperoleh daya pisah yang maksimal.
Mempersiapkan preparat :
Yang digunakan adalah preparat basah. Bahan yang akan
diamati diletakkan diatas gelas obyek, tetesi dengan medium air, tutup
dengan gelas penutup dan usahakan agar tidak ada gelembung udara
diatas obyek dan gelas penutup, caranya sbb: Peganglah gelas penutup
dengan
posisi 450 terhadap gelas obyek, sentuhkan tepi bawahnya pada
permukaan tetesan air dan perlahan-lahan rebahkan sehingga gelas
penutup terletak diatas gelas obyek. Jika masih ada gelembung udara,
pekerjaan ini diulangi lagi sampai berhasil.
Mengamati preparat
Preparat yang sudah dipersiapkan anda letakkan dimeja mikroskop
sedemikian sehingga preparat yang diamati terletak ditengah lubang meja
mikroskop.Selanjutnya lakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Apabila preparat sudah terfokus maka bila akan
menggunakan pembesaran yang lebih kuat, hanya pengatur halus saja
yang boleh dipergunakan. Jangan sekali-sekali memutar pengatur kasar.
Mengatur besarnya obyek
Pembesaran dari bayangan suatu obyek dapat diketahui dari angka
pembesaran pada obyektif dan okuler.
Ukuran suatu benda dibawah pengamatan mikroskop dapat
diperkirakan dengan membandingkannya terhadap ukuran bidang pandang
yang dapat ditentukan sbb : Letakkan penggaris plastik berskala mm diatas
meja obyektif, usahakan untuk mendapatkan bayangan skala mm sejelas
mungkin dan perkirakan diameter bidang pandang tersebut.
KEGIATAN 2
Letakkan potongan huruf “d” pada gelas obyek, tutuplah dengan gelas
penutup.
Lalu amati preparat dengan lensa obyektif lemah.
1. Bandingkan bentuk bayangan dengan bentuk obyek yang diamati. Bentuk
bayangan apakah sama atau terbalik? Apakah bayangan tersebut
merupakan bayangan cermin? Gambarlah bayangan tersebut!
2. Sambil memandang kedalam okuler, geserlah preparat dari kiri kekanan.
Kearah mana bayangan bergeser? Dan kemana arah bayangan jika preparat
digeser kebelakang? Putar dudukan lensa obyektif sehingga obyektif kuat
berada dibawah
PRAKTIKUM II
PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
A. Landasan Teori
Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari
hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah
multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya).
Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan
bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal
dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel
dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk
mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi
berikutnya.
Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu sel
tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang
tetap, sedangkan sel hewan memiliki bentuk yang lentur. Ini disebabkan karena
sel tumbuhan memiliki dinding sel yeng tersusun dari selulosa sehingga
memberikan bentuk yang tetap dan sifatnya keras dan kaku. Umumnya kedua
macam sel ini, yaitu sel tumbuhan dan sel hewan berukuran 30-50 mikron.
Biasanya yang dapat dilihat dengan jelas adalah dinding sel, sitoplasma, inti /
nukleus dan sering juga terlihat vakuola, dan butir-butir anak inti / nukleolus.
Untuk membuat sediaan renik harus dilakukan cara pengirisan yang benar.
Pada prinsipnya ada tiga macam berdasarkan pemotongan, yaitu:
a. Irisan melintang (cross section) yaitu irisan dengan arah tegak lurus sumbu
horizontal dengan objek.
b. Irisan membujur (longitudinal section) adalah irisan sejajar dengan sumbu
horizontal suatu objek.
c. Irisan tengah (median section) adalah irisan sejajar dengan atau tegak lurus
pada bagian tengah suatu objek.
Meskipun antara sel tumbuhan dan sel hewan terdapat perbedaan,
namun juga terdapat persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, fungsi
dari bagian-bagian selnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan
dilakukann oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda, walaupun masih ada
fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel, misalnya respirasi.
Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan berjalan baik, maka masing-masing
kelompok sel akan saling bekerja sama.
B. Tujuan
- Mengamati struktur sel hewan dan tumbuhan
D. Cara Kerja
A. Pengamatan sel hewan
a. Buatlah preparat sel epitel mukosa mulut, dengan cara
menempelkan dengan hati-hati tusuk gigi atau pembersih telinga ke
dalam mulut.
b. Oleskan jaringan epitelium tersebut pada kaca objek.
c. Warnai dengan menambahkan setetes metilen blue, lalu tutup
dengan kaca penutup.
d. Amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 diikuti
dengan 10 x 40 (gunakan minyak imersi untuk memperjelas
pengamatanmu)
e. Gambarkan hasil pengamatanmu.
E. Data Pengamatan
Media Gambar Bagian sel
Rhoe discolor
Allium cepa
Epitel Mukosa
mulut / pipi
PRAKTIKUM III
PENGAMATAN STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN
A. Landasan Teori
Struktur utama tubuh tumbuhan tingkat tinggi ( tumbuhan berbiji ) terdiri
atas : akar, batang dan daun, disamping struktur tersebut tumbuhan juga ada
yang dilengkapi dengan bunga dan buah. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat
rendah (tumbuhan tak berbiji ) umumnya tidak memiliki struktur seperti akar,
batang, dan daun .
Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ
pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh jaringan-jaringan, dan
jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi
yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan
dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
B. Tujuan
- Mengetahui struktur jaringan tumbuhan melalui pengamatan preparat
beberapa organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil
D. Cara Kerja
1. Bersihkan mikroskop dengan alcohol dan tissue
2. Buat sayatan memanjang dari daun Rhoeo discolor, kemudian letakkan
pada kaca objek, tutup dengan kaca penutup, amati dibawah mikroskop
Jaringan epidermis serta stomata yang tampak, gambar hasil
pengamtanmu.
3. Letakkan preparat akar dikotil di bawah lensa objektif pada mikroskop
4. Amati preparat melalui lensa okuler, awali dengan perbesaran lemah
kemudian ikuti dengan perbesaran kuat
5. Gambar hasil pengamatanmu.
6. Lakukan hal yang sama untuk preparat yang lain
E. Data Pengamatan
PRAKTIKUM IV
PENGAMATAN PROTISTA
A. Landasan Teori
Kingdom Protista adalah kingdom yang anggotaanya sangat beragam
mencakup semua makhluk hidup eukariotik (intinya mempunyai
selaput/membran inti) yang sebagian besar bersel satu (uniseluler) sampai
bersel banyak (multiseluler) yang sederhana/belum ada diferensiasi sel.
Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar :
1. Protista mirip hewan (protozoa)
2. Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang)
3. Protista mirip jamur (jamur lendir/ jamur air)
B. Tujuan
1. Mengidentifikasi ciri protista berdasarkan kelasnya
2. Untuk mengetahui bentuk dan habitat protista
D. Cara Kerja
1. Ambilah sampel air dari rendaman jerami selama 1 minggu, ke atas kaca
objek dengan menggunakan pipet tetes
2. Tutuplah dengan menggunakan kaca penutup
3. Amati objek tersebut menggunakan mikroskop dimulai dengan
pembesaran terkecil sampai yang terbesar.
4. Amati protista yang terdeteksi dan gambarkan pada data pengamatan
5. Lakukan cara yang sama pada sampel yang lainnya.
Gambar Protista
(Sumber : google
image)
E. Data Pengamatan
Media Gambar Protista Ciri yang teramati
Air rendaman
jerami
Air kolam
Air sawah
Air bak WC
PRAKTIKUM V
TIPE SIDIK
JARI
A. Landasan Teori
Sidik jari bersifat genetik, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan
pada trimester pertama kehamilan. Pembentukannya terjadi selama masa
embrio dan tidak pernah berubah dalam hidup kecuali diubah secara kebetulan
akibat luka-luka, terbakar, penyakit atau penyebab lain yang tidak wajar pada
jari dan telapak tangan (Elvayandri, 2002).
Pola sidik jari dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang
dengan predisposisi genetik untuk perkembangan penyakit tertentu. Karena
sidik jari diturunkan secara genetik dan tidak dipengaruhi lingkungan eksternal
setelah lahir seperti geografi, ekonomi, dan lain-lain, sidik jari memiliki ciri yang
paling bermanfaat untuk menentukan hubungan mendasar dalam kehidupan.
Berikut disajikan gambar bentuk sidik jari :
B. Tujuan
- Untuk mengetahui tipe sidik jari
D. Cara Kerja
1. Latakan jari-jari tangan pada bak stempel yang telah diberi tinta.
2. Tempelkan masing-masing jari tangan pada kertas lembar pengamatan
3. Identifikasi bentuk tipe sidik jari setiap dari seluruh anggota kelas pada
data pengamatan tersebut.
E. Hasil Pengamatan
TANGAN KANAN TANGAN KIRI
Jari Jari Jari Jari Ibu Jari Jari Jari
Ibu Jari Jari klk
Jmpl tengah manis Jmpl Jari tengah manis klk
PRAKTIKUM VI
UJI BAHAN MAKANAN
A. Landasan Teori
Makanan merupakan sumber utama pembentuk energi pada makhluk
hidup. Makanan yang kita makan sehari-hari memiliki kandungan gizi yang
berbeda-beda tergantung dari jenis dan sumber makanan tersebut berasal dari
hewan atau tumbuhan.
Bahan makanan didalamnya terkandung zat makanan seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan garam mineral. Bahan makanan yang dikonsumsi
sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat,
lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar,
sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun
dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan sehari-hari
(Yuliatin, 2012).
B. Tujuan
Menguji kandungan karbohidrat, protein, glukosa dan lemak pada jenis
makanan tertentu.
D. Cara Kerja
1. Uji Glukosa
- Ambil sedikit gula dan buah yang sudah dihaluskan, larutkan
dengan air dalam tabung reaksi
- Masukkan 3 tetes larutan benedict, panaskan diatas lampu spirtus
- Amati perubahan yang terjadi. Jika makanan mengandung glukosa
maka larutan akan berubah warna menjadi kuning kehijauan dan
terbentuk endapan merah bata
2. Uji Karbohidrat
- Ambil sedikit nasi, kemudian haluskan dengan mortar dan alu,
tambahkan air secukupnya
- Masukkan dalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan
lugol/iod
E. Hasil Pengamatan :
Bahan
Kandungan Zat Reagen Hasil Percobaan
Makanan
PRAKTIKUM VII
PERKECAMBAHAN BIJI
A. Landasan Teori
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua
aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan
bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali
pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa
tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan proses munculnya
tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses
perkecambahan itu terjadi beserta kondisi-kondisi pada kecambah yang
diberikan oleh faktor-faktor penyebab perkecambahan.
B. Tujuan
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji
2. Mengetahui pengaruh ketebalan biji terhadap perkecambahan
D. Langkah Kerja
1. Pilihlah 3 biji kacang / kangkung yang kira-kira memiliki bentuk dan
ukuran yang sama
2. Ambillah sejumlah kapas dan bagilah menjadi tiga bagian yang kira-kira
sama, dan tempatkan dalam suatu wadah yang terbuka.
3. Basahi semua kapas tersebut dengan air secukupnya. Usahakan jumlah
air yang digunakan untuk membasahi kapas volumenya sama.
4. Tempatkan di atas kapas tersebut masing-masing tiga biji kacang /
kangkung.
5. Letakkan di tempat yang aman dan cukup memperoleh udara.
6. Amatilah perkecambahan yang terjadi, dan catatlah setiap hari
pertambahan panjang kecambah pada interval waktu yang sama.
E. Tabel Pengamatan
Panjang Biji Kacang Hijau Panjang
Rata-rata
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Perhari
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari Ke-3
Hari ke-4
Hari Ke-5
PRAKTIKUM VIII
DENYUT NADI
A. Landasan Teori
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi
sering diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung.
Denyut nadi dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan atau dengan
cara palpasi, disamping itu dapat pula ditentukan dengan menggunakan
peralatan elektronik yang sederhana maupun yang modern. Denyut nadi dan
tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk
menilai sistem kardiovaskuler seseorang.
Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA
(irama sinus normal, NSR= Normal Sinus Rhythim). Waktu istirahat, jantung
berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang waktu tidur dan bertambah
karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan yang lainnya. Denyut
nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali bila
pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi.
Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit
dan keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa
menit saja. Tempat meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian
depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis) , dileher sebelah
kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri
tepat diapex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis (Muffichatum, 2006).
Faktor- faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin,
keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja,
faktor fisik dan kondisi psikis (Muffichatum, 2006).
B. Tujuan
- Mengetahui frekuensi denyut nadi tiap menit dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
D. Langkah Kerja
1. Duduklah dengan santai, biarkan tangan dalam keadaan lemas
2. Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan
jari tengah tepat pada pergelangan tangan tersebut.
3. Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi di pergelangan tangan.
4. Hitunglah banyak denyut nadimu selama 1 menit dan catat hasilnya.
5. Berlari-larilah selama 3 hingga 5 menit, kemudian hitunglah denyut
nadimu dan catat hasilnya.
E. Tabel Pengamatan
Jenis Berat Frekuensi Denyut Nadi
Nama
Kelamin Badan Sebelum Lari Stlh Lari
PRAKTIKUM IX
KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. Landasan Teori
Keanekaragaman makhluk hidup/keanekaragaman hayati atau
biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang
mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan
menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana
bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai
kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma
tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran
kesehatan sistem biologis.Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara
merata di bumi; wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih
kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari
ekuator.
Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari
miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara
pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi
hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya
sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan
keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual
juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan
luar angkasa.
Keanekaragaman dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh faktor genetik
dan faktor lingkungan. Faktor genetik atau faktor keturunan adalah sifat dari
makhluk hidup itu sendiri yang diperoleh dari induknya. Factor genetik
ditentukan oleh gen atau pembawa sifat. Faktor lingkungan adalah faktor dari
luar makhluk hidup yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan
lingkungan biotik. Lingkungan biotik misalnya suhu, kelembapan cahaya, dan
tekanan udara. Lingkungan kimia misalnya makanan, mineral, keasaman, dan
zat kimia buatan. Lingkungan biotik misalnya microoaganisme, tumbuhan,
hewan, dan manusia.
B. Tujuan
- Mengamati keanekaragaman pada tumbuhan
D. Langkah Kerja
1. ambilah 10 lembar daun mangga jenis tertentu (beri label A)
2. ambil 10 lembar daun mangga jenis yang sama dengan A, tetapi dari
pohon yang berbeda (beri label a)
3. ambil 10 lembar daun jambu (jambu biji / jambu air) beri label B dan C
4. lakukan observasi terhadap setiap daun tentang : panjang, lebar,
bentuk, warna, system permukaan dan pertulangan daun.
5. Isikan pada table pengamatan berikut.
E. Tabel Pengamatan
Daun ke-
Daun Ciri Morfologi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Warna
Bentuk
Panjang
A
Lebar bag. Tengah
Sistem Pertulangan
Sifat permukaan
Warna
Bentuk
Panjang
B
Lebar bag. Tengah
Sistem Pertulangan
Sifat permukaan
Warna
Bentuk
Panjang
C
Lebar bag. Tengah
Sistem Pertulangan
Sifat permukaan
Warna
Bentuk
Panjang
D
Lebar bag. Tengah
Sistem Pertulangan
Sifat permukaan
PRAKTIKUM X
PERCOBAAN LAZZARO
SPALANZANI
A. Landasan Teori
Aristoteles (384-322 SM) berpendapat bahwa makhluk hidup itu terjadi
begitu saja. Pendapat ini dikenal sebagai teori abiogenesis atau teori generatio
spontanea. Konsep mengenai kehidupan ini berasal dari materi-materi yang tak
berjiwa secara spontan, teori ini cukup lama dipercaya oleh masyarakat.
Generatio spontanea atau abiogenesis menganggap bahwa kehidupan ini
dimulai dari zat anorganik atau zat-zat organik yang telah membusuk
(Winatasasmita dkk, 1999).
Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda
atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio
spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat
Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme di
sekelilingnya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara
tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing
tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur,
maka katak tersebut berasal dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori
ini adalah John Needham (1700). Ilmuwan dari Inggris ini melakukan
percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong
daging. Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme.
Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari
air kaldu (Anonim, 2012).
Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Teori
biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
Tokoh dalam teori biogenesis yang terkenal adalah Fransesco Redi, Lazzaro
Spallanzani dan Louis Pasteur yang semuanya menyangkal teori abiogenesis
(Winatasasmita dkk, 1999).
B. Tujuan
- untuk mengetahui alur berpikir para ilmuwan dalam mengungkap teori
biogenesis
D. Langkah Kerja
1. Mengisi ketiga tabung dengan kaldu masing-masing 10 ml.
2. Menyalakan api spiritus dengan menggunakan korek api.
G. Tabel Pengamatan
Tabung
Hari A B C
W B E W B E W B E
1
2
3
4
5
Keterangan:
W=Warna (- = Bening; + = Agak keruh; ++ = Keruh; +++ = Sangat Keruh).
B=Bau (x = tidak diamati; + = Menyengat).
E=Endapan (- = Tidak Ada; + = Ada; + += Banyak; +++ = Sangat Banyak).
PRAKTIKUM XI
TUMBUHAN LUMUT, PAKU DAN TUMBUHAN BERBIJI
A. Landasan Teori
Keanekaragaman hayati yang merupakan totalitas variasi gen, jenis, dan
ekosistem, menunjukkan terdapatnya berbagai variasi bentuk, penampilan,
jumlah, ukuran, dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies, tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, dan proses-proses ekosistem serta ekologis (Kimball,
1999).
Dalam klasifikasi organisme sistem 5 kingdom lumut termasuk kingdom
plantae, filum bryophyta. Struktur selnya bersifat euokariotik dan memperoleh
makanan dengan melakukan karena telah memiliki klorofil (Prawirohartono,
1999).
Lumut merupakan jenis tumbuhan pertama yang beradaptasi dengan
lingkungan darat, akan tetapi umumnya masih menyukai tempat-tempat yang
basah atau lembab. Kalaupun ada lumut yamhg diijumpai di air, hal ini
merupakan pengecualian, misalnya lumut gambut (Prawirohartono, 1999).
Tumbuhan paku-pakuan merupakan tumbuhan yang tumbuhnya benar-
benar berupa kormus, yaitu memiliki akar, batang dan daun. Cara hidupnya
bermacam-macam, ada yang sporofit, efifit, dan hidup di tanah maupun di air.
Paku - pakuan ditemukan di berbagai tempat habitat, yang tanahnya berkapur,
tanah asam atau tanah netral. Biasanya paku-pakuan menyukai tempat yang
teduh dan lembab dan adapula yang hidup di air (Kimball, 1999).
Pada tumbuhan berbiji terbuka ditemukan sifat-sifat umumnya yaitu
akarnya kebanyakan bercabang-cabang, daunnya sempit, kaku, bijinya
telanjang, bunga tereduksi hingga tinggal kantong-kantong serbuk sari dan
pangkal biji, bunganya tersusun dalam stobilus, tidak terdapat xilem sekunder,
tidak mempunyai flometerma, sporanya heterosfer yaitu berasal dari
mikrospora dan makrospora. Contoh dari gymnospermae yaitu pakis haji
(Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii), damar (Agathis alaba), dan melinjo
(Gnetum gnemon) (Kimball, 1999).
B. Tujuan
1. Mengenal ciri tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan berbiji
2. mengetahui persamaan dan perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil
D. Langkah Kerja
a. Tumbuhan Lumut
1. Carilah tumbuhan lumut, paku yang ada di sekitar lingkungan kampus
Universitas Majalengka.
2. Dengan menggunakan lup atau mikrokop binokuler amati bagian-
bagian pada tumbuhan lumut dan paku
3. Gambarkan bagian-bagian tumbuhan lumut dan paku pada table
pengamatan.
b. Tumbuhan Berbiji
1. Carilah tanaman mangga, melinjo, pakis, nangka atau tanaman berbiji
lainnya yang telah berbuah.
2. Catatlah hasil pengamatan pada tabel
E. Tabel Pengamatan
Lumut……………. Keterangan :
Lumut……………..
Paku……………..
Paku……………..
Azolla sp Adiantum sp
PRAKTIKUM XII
FOTOSINTESIS INGEN
HOUSZ
A. Landasan Teori
Percobaan Ingenhousz yang membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan O2 dilakukan dengan menggunakan tanaman air Hydrilla
verticillata yang diletakkan di bawah corong terbalik (Gambar 2). Jika
tanaman tersebut diberi sinar, maka timbulah gelembung-gelembung udara /
gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Udara / gas tersebut
ternyata oksigen.
B. Tujuan
- Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan 02
- Mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis
B. Langkah Kerja
1. Susunlah alat-alat yang disediakan seperti percobaan Ingenhousz
(Gambar 2)
2. Aturlah penyinaran dengan lampu duduk pada jarak 10, 20, dan 30 cm
dari gelas beker / bisa pula menggunakan sinar matahari langsung.
C. Tabel Pengamatan
Menit ke- 10 cm 20 cm 30 cm
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jml
Alternatif
Tempat Tabung 1 Tabung 2
Teduh
Terpapar sinar
matahari
PRAKTIKUM XIII
FOTOSINTESIS SACH
A. Landasan Teori
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah
kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah
menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa
ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, oleh karena itu asimilasi
karbondisebut juga fotosintesis. Jadi fotosintesis adalah suatu proses dimana
zat- zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organik
karbohidrat dengan pertolongan sinar, dan melalui perantara pigmen hijau
daun (klorofil) yang terletak dalam organel kloroplas pada sitoplasma.
Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan reaksi sebagai
berikut.
cahaya
6CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6O2
klorofil
Persamaan reaksi tersebut diperoleh dari dua tahap reaksi
fotosintesis yaitu
1. Tahap reaksi terang atau fotolisis atau reaksi Hill, merupakan tahap yang
peka cahaya tetapi tidak tergantung suhu.
cahaya
2H2O 2NADPH2 + O2
klorofil
2. Tahap reaksi gelap atau fiksasi C02 atau reaksi Blackman, merupakan
tahap yang peka cahaya tetapi bergantung suhu.
CO2 + NADPH2 2NADP + CH2O + H2O
7) Benson dan Calvin (1950) mengikuti urut-urutan zat-zat antara yang terjadi
pada fotosintesis dengan menggunakan karbon radioaktif yaitu C14.
Percobaan Sachs untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum dilakukan seperti Gambar 1 berikut ini.
B. Tujuan
- Membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil dan
cahaya, serta menghasilkan karbohidrat (amilum)
- Mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis
D. Langkah Kerja
1. Petiklah daun Coleus sp. yang telah diperlakukan dengan menutup
bagian tengahnya dengan kertas perak / aluminium foil selama satu
minggu, kemudian lepaslah kertas peraknya dan masukkan daun itu ke
dalam gelas piala/beker yang berisi air mendidih selama 5 menit,
2. Selanjutnya pindahkan daun tersebut ke dalam gelas beker yang berisi
alkohol panas selama 5 menit,
3. Setelah itu pindahkan ke dalam cawan petri dan tetesi daun tersebut
dengan larutan Iodium
4. Amati perubahan warna daun sebelum dan sesudah ditetesi Iodium dan
warna dari bagian daun bekas tertutup kertas perak dan bagian daun
yang tidak tertutup kertas perak.
Sumber gambar
http://www.praktikumbiologi.com
E. Tabel Pengamatan
Sebelum ditetesi iodium Setelah ditetesi iodium
PRAKTIKUM XIV
PENGAMATAN MIKROSKOPIS TUBUH JAMUR
A. Landasan Teori
Penampilan fungi atau cendawan tidak asing lagi bagi kita semua. Kita
telah melihat pertumbuhan berwarna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju;
pertumbuhan berwarna putih seperti bulu pada roti, dan selai basi; jamur di
lapangan dan di hutan. Kesemua ini merupakan tubuh berbagai cendawan. Jadi
cendawan mempunyai berbagai macam penampilan, bergantung pada
spesiesnya. Telaah mengenai cendawan disebut mikologi. Cendawan terdiri dari
kapang dan khamir. Kapang bersifat filamentous, sedangkan khamir biasanya
uniseluler (Pelczar, 2008).
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik, mereka
memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda
organik mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit menghancurkan
sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-
zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah ,
dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat
menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita
bilaman mereka membusukkan kayu, makanan, dan bahan-bahan lain (Pelczar,
2008).
B. Tujuan
Mengamati struktur tubuh jamur
D. Langkah Kerja
1. Disiapkan kaca objek, kaca penutup, lampu Bunsen, dan jarum ose /
tusuk gigi
2. Dicuci kaca objek dan kaca penutup menggunakan akuades kemudian
dikeringkan menggunakan tisu
3. Disterilakn kaca objek dengan cara dipanaskan di atas lampu Bunsen
4. Disterilkan jarum ose dengan cara dibakar diatas lampu Bunsen dengan
posisi tegak lurus hingga pijar, kemudian diangin-anginkan
5. Diambil jamur tempe menggunakan jarum ose yang telah disterilkan
6. Dioleskan jamjur tempe pada permukaan kaca objek yang telah
disterilkan
7. Diteteskan akuades sebanyak satu tetes tepat diatas olesan jamur,
kemudian dikeringkan
E. Tabel Pengamatan
Jamur tempe
Jamur Merang
Jamur Kuping
Jamur Roti
PRAKTIKUM XV
MEMBUAT HERBARIUM
A. Landasan Teori
Herbarium adalah spesimen seluruh atau bagian tanaman yang telah di
awetkan biasanya dalam bentuk kering dan di tempelkan pada selembar kertas.
Istilah Herbarium adalah pengawetan specimen tumbuhan dengan berbagai
cara. Herbarium sangat penting untuk studi taksonomi tumbuhan oleh
karenanya dalam pembuatan herbarium sedapat mungkin untuk memasukan
seluruh bagian tanaman seperti bunga, buah, akar, batang dan daunnya.
Spesimen herbarium juga dapat digunakan sebagai katalog untuk
mengidentifikasi flora suatu daerah atau sebagai catatan sejarah perubahan
vegetasi dari waktu kewaktu. Herbarium merupakan suatu bukti autentik
perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan selain berfungsi sebagai acuan identifikasi
untuk mengenal suatu jenis pohon. untuk kepentingan koleksi dan ilmu
pengetahuan.
B. Tujuan
- Mahasiswa dapat membuat koleksi herbarium
B. Langkah Kerja
1. Ambil salah satu tanaman/ bagian dari tanaman
2. Cara 1 : Masukkan tanaman itu pada sasak bambu yang telah dibuat dan
keringkan tanaman dengan penjemuran terhadap cahaya matahari.
Cara 2 : Atur posisi tanaman pada lembaran koran hingga rata.lapisi lagi
dengan beberapa lembar koran, tangkup dengan tripleks pada kedua
sisinya lalu ikat dengan kencangsehingga tanaman ter-press dengan kuat.
3. Ganti koran dengan yang kering setiap kali koran pembungkus tanaman
basah.
4. Lakukan berulang-ulang hingga tanaman benar-benar kering.
5. Tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin.
6. Tanaman yang akan dibuat herbarium, sebaiknya memiliki bagian-bagian
yang lengkap. jika bunga nya mudah gugur maka masukkan bunga
tersebut dalam amplop dan selipkan pada herbarium . daun atua bagian
tanaman yang terlalu panjang bisa dilipat.
7. Tempelkan tanamanyang telah dikeringkan pada karton dengan
menggunakan jahitan tali/ selotip. usahakan kenampakan atas dan
kenampakan bawah daun diperlihatkan.
8. Kreasikan tempat penempelan herbarium tersebut sesuai krativitas anda.
Gambar Herbarium
(Sumber : google
image)
PRAKTIKUM XVI
TERRARIUM
A. Landasan Teori
Terarium atau vivarium adalah media atau wadah yang terbuat dari kaca
atau plastik transparan berisi tanaman, yang diperuntukkan bagi beragam
kebutuhan, seperti untuk penelitian, metode bercocok tanam maupun dekorasi.
Dapat dikatakan bahwa terarium merupakan biosfer buatan yang paling alami
karena fungsi biologis yang terjadi dalam terarium pun mirip dengan yang
terjadi di alam. Sehingga terarium dapat juga dijadikan laboratorium biologi
mini.
C. Langkah Kerja
1. Bersihkan kaca akuarium dengna menggunakan alkhl dan lap dengan
tisu sampai kering.
2. Kemudian masukkan media tanam (arang ) sampai seperenam tinggi
akuarium.
3. Tambahkan moss kering di atas arang. Moss merupakan serabut dari akar
pakis.
4. Taburkan pupuk di atas moss.
Oleh : Ipin Aripin, Biologi
Modul Praktikum Biologi 4
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A.N, Reece, B.J, dan Mictchel, G.L. (2002). Biologi Edisi 5 Jilid 3.
Jakarta: Erlangga
Harjanto, T. (2013). Praktikum Biologi SMA. Yogyakarta : Pustaka Widyatama
Irma. (----). Modul Kegiatan Praktikum Biologi Kelas XI. Jakarta: Tdk diterbitkan
Kimball, J. W. (1999). Biologi Umum. Jakarta : Erlangga
Muslimin & Sihabudin. (2013). Penuntun Praktikum Biologi Umum Fakultas
Kehutanan. Modul Universitas Tadulako
Pelczar.(2008). Mikrobiologi I. Jakarta : Erlangga
Syamsuri, et. al., (2007). Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta:
Erlangga
Tim Dosen. (2013). Panduan Praktikum. Puslab : IAIN Syekh Nurjati Cirebon
SITUS WEBSITE
http://www.praktikumbiologi.com/2011/06/cara-menggunakan-mikroskop.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIKROSKOP.pdf
http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-
fungsinya/
http://labpbiologifkipunila.blogspot.com/p/biologi-dasar.html
http://sugiminbiologi.blogspot.com/2011/09/petunjuk-praktikum-jaringan-
tumbuhan.html
http://irwinseptian.blogspot.com/2011/10/penuntun-praktikum-biologi-umum-
untuk.html
http://rustamhafid.blogspot.com/2013/06/laporan-lengkap-praktikum-biologi-
dasar_1.html
https://www.academia.edu/9483202/LAPORAN_AKHIR_PRAKTIKUM_GENETI
KA
http://faishalibnu.blogspot.com/2013/03/laporan-praktikum-biologi-uji-
makanan.html
https://www.academia.edu/7358256/Laporan_Praktikum_Faal_Tekanan_Darah_
dan_Denyut_Nadi_
http://anandanovimulianingtias.blogspot.com/2013/07/laporan-mikrobologi-
pengamatan-jamur_25.html