Anda di halaman 1dari 50

Modul Praktikum Biologi Umum 0

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmaanirrohim
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, rabb
semesta alam atas limpahan rahmat, hidayah serta inspirasi-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Modul Panduan Praktikum Biologi. Shalawat serta salam
semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir jaman.
Modul panduan praktikum ini disusun untuk membantu mahasiswa
dalam mengimplementasikan pemahaman teori yang telah dipelajari dalam
perkuliahan dalam bentuk lebih riil dalam kegiatan praktikum.
Penulis berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam penyelesaian
modul ini, akan tetapi penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari pihak terkait penulis
harapkan sebagai referensi untuk memperbaikinya dimasa yang akan datang.
Terselesaikannya modul ini tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua,
keluarga, dan sahabat tercinta. Secara khusus penyusun sampaikan rasa
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Titien Sukartini, M.M.Pd., selaku Dekan Fapendasmen
Universitas Majalengka.
2. Bapak Dr. E. Kosmajadi, S.Ag. M.M.Pd., selaku Wadek I Fapendasmen
Universitas Majalengka.
3. Teman-teman Dosen di Program Studi Pendidikan Biologi dan PGSD
Universitas Majalengka, atas bantuan dan sebagai teman diskusi selama
penulisan modul ini.
4. Untuk isteri tercinta Diana Yulianti, yang selalu menemani dan mensuport
dalam penyusunan modul ini.
5. Spesial sekali untuk Ce debay yang masih dalam perut Umminya.
Untuk semua pihak yang telah membantu baik secara moril dan materil
yang tidak disebutkan namanya satu-persatu. Akhirnya, teriring doa yang tulus
semoga segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusun
mendapatkan balasan dan ridho Allah SWT, dan semoga modul ini memberi
manfaat khususnya bagi dunia pendidikan.

Majalengka, Desember 2014

Penyusun

Ipin Aripin, M.Pd

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

DAFTAR ISI MODUL PRAKTIKUM


BIOLOGI UMUM

No. Materi Halaman


Kata Pengantar............................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................2
Peraturan Tata Tertib Praktikum...............................................................3
Format Laporan Praktikum.........................................................................4
1. Pengenalan & Penggunaan Mikroskop......................................................5
2. Pengamatan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.........................................11
3. Pengamatan Struktur Jaringan Tumbuhan.............................................14
4. Pengamatan Protista..................................................................................17
5. Tipe Sidik Jari...............................................................................................20
6. Uji Bahan Makanan...............................................................................22
7. Perkecambahan Biji....................................................................................25
8. Denyut Nadi...........................................................................................27
9. Keanekaragaman Hayati............................................................................29
10. Percobaan Lazzaro Spalanzani.................................................................31
11. Tumbuhan Lumut, Paku & Tumbuhan Biji..............................................33
12. Fotosintesis Ingen Housz...........................................................................37
13. Fotosintesis Sach.........................................................................................39
14. Pengamatan Mikroskopis Tubuh Jamur...................................................42
15. Membuat Herbarium.............................................................................43
16. Membuat Terrarium....................................................................................46
Daftar Pustaka.............................................................................................48

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Praktikan diwajibkan menggunakan jas laboratorium.


2. Praktikan harus selalu dihadiri seluruhnya. Jika berhalangan praktikan harus
melapor ke dosen koordinator praktikum atau Penanggung Jawab mata
kuliah.
3. Ketenangan, kebersihan dan kesopanan di dalam laboratorium harus selalu
dijaga.
4. Di dalam laboratorium tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok.
5. Tidak diperkenankan membuat laporan praktikum selama
asisten sedang menerangkan.
6. Tidak diperkenankan mengganggu percobaan milik orang lain, baik
merusak maupun menulis keterangan-keterangan orang yang tidak benar.
7. Setiap praktikan diwajibkan membawa serbet, alat tulis lengkap serta
bahan-bahan yang tercantum pada buku pedoman praktikum.
8. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan praktikum di luar petunjuk
praktikum yang telah tercantum dalam panduan, tanpa izin dari Asisten
Lab.
9. Setiap praktikan diwajibkan memiliki buku panduan praktikum.
10. Di larang membuang zat padat, zat cair atau sampah ke bak cuci.
11. Sebelum dan sesudah praktikum, alat yang digunakan dalam keadaan
bersih, utuh dan disimpan kembali pada tempatnya.
12. Meja / tempat praktikum harus bersih, kursi yang digunakan ditempatkan
kembali pada tempatnya, sampah-sampah dibuang pada tempat sampah.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

Sistematika Laporan Praktikum :


- Cover
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
- Bab II Metode Praktikum
A. Waktu dan Tempat
B. Alat dan Bahan
C. Langkah Kerja
- Bab III Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian / Tabel Pengamatan
B. Pembahasan
- Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
- Daftar Pustaka (minimal 5 referensi)

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 5

PRAKTIKUM I
PENGENALAN MIKROSKOP & PENGGUNAAN MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda


mikroskopik/renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ada
bermacam-macam jenis dan bentuk mikroskop. Mikroskop cahaya adalah
mikroskop paling sederhana yang dapat digunakan untuk memperbesar citra
hingga puluhan kali. Mikroskop elektron adalah mikroskop yang menghasilkan
citra beresolusi tinggi hingga ribuan kali.
Jenis lensa yang lain adalah lensa okuler terletak dekat dengan mata pada
saat mikroskop digunakan. Lensa obyektif ada beberapa buah, dan memiliki
pembesaran masing-masing 5X, 10X, 45X, dan 100X. Sedangkan lensa okuler
hanya 1 buah atau 2 buah, dan mempunyai pembesaran 5X, 10X, atau 15X.
Kedua lensa pada mikroskop dihubungkan oleh suatu bagian berbentuk tabung.
Mikroskop yang memiliki sebuah lensa okuler, disebut mikroskop monokuler.
Mikroskop yang memiliki dua lensa okuler, dinamakan mikroskop binokuler.

Mikroskop binokuler, monokuler, dan mikroskop elektron

Gambar Mikroskop

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 6

Berikut ini adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:


a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar dari
lensa objektif.
b. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur
oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
c. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus
dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
d. Makrometer (Pemutar Kasar), berfungsi untuk menaik turunkan tabung
mikroskop secara cepat.
e. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
f. Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya.
g. Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja
objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
h. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
i. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini
dapat putar dan di naik turunkan.
j. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di
amati.
k. Penjepit Kaca, berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar
tidak mudah bergeser.
l. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
m. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
n. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.

Cara Menggunakan
Mikroskop
a. Menyiapkan mikroskop :
1. Letakan mikroskop di atas meja yang kokoh. Jangan diatas buku atau
kertas yang berserakan di atas meja. Pada mkroskop yang
menggunakan cermin aturlah menghadap cahaya.
2. Periksalah mikroskop, bahwa bagian-bagiannya lengkap dalam
keadaan bersih dan tidak rusak.
3. Terutama lensa-lensanya harusa dijaga tetap bersih debu, air, atau
minyak untuk membersihkannya dapat dilakukan dengan cara
mengusapkannya dengan kertas kasa yang bersih.Jangan menggosok
dengan benda yang keras atau kasar, karena akan merusak “Coating

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 7

“nya.
4. Kalau badan atau meja mikroskop kotor, atau berdebu bersihkan
dengan lab yang bersih.
5. Kenalilah dahulu nama bagian-bagian mikroskop berdasarkan gambar
yang diberikan.
b. Mengatur penyinaran/lampu :
1. Pasang kabel pada stop kontak dengan tegangan yang sesuai
(Perhatikan keterangan tegangan listrik yang direkomendasikan pada
mikroskop seperti: 110- 120 Volt atau 220-240 Volt)
2. Tekan knop lampu kearah On dan untuk mematikan tekan Off.
3. Setelah lampu menyala, aturlah kondensor pada posisi paling atas, agar
didapatkan penyinaran kritis (Criticall Illumination).
4. Untuk mengamati preparat yang transparan, aturlah diafragma pada
bukaan yang sempit
5. Jika preparat yang diamati diwarnai, gunakan bukaan diafragma yang
lebih lebar.
6. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga lensa kondensor
terang.
c. Mengatur fokus :
1. Tempatkan preparat diatas meja mikroskop.
2. Sebelumnya turunkan tabung mikroskop atau naikkan meja
mikroskop (tergantung jenis mikroskop yang digunakan) sampai
menyentuh gelas penutup. Kerjakan dengan pelan dan hati-hati! Melalui
lensa okuler amati preparat sampai terfokus
3. Tempatkan ujung pensil pada permukaan cermin cekung atau datar
sambil melihat melalui lensa okuler, fokuskan kondensor dengan
memutar tombol pengatur kondensor sampai ujung pensil jelas terfokus.
Ini menjamin daya pisah yang maksimal.
4. Ambil lensa okuler sementara lihatlah kebawah melalui tabung
mikroskop, aturlah diafragma sampai kurang lebih 2/3 nya terbuka.
(Pengaturan celah diafragma untuk mengatur pencahayaan dan
meningkatkan kontras. Jika celah diafragma dibuka terlampau lebar
preparat akan sangat terang dan kontras berkurang sehingga
struktur
– struktur kecil sulit dibedakan). Pasang kembali lensa okuler pada
tempatnya.
5. Terdapat dua pengatur fokus yaitu pengatur kasar dan pengatur halus,
gunakan pengatur kasar utuk mencari bayangan objek dengan memutar
pengatur kasar secara perlahan-lahan sehingga objektif mendekati meja
preparat hingga terlihat bayangan.
6. Untuk mendapatkan fokus yang lebih baik putarlah pengatur halus.
7. Mulailah dengan pembesaran lemah, baru dengan pembesaran yang lebih
kuat.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 8

d. Mengganti pembesaran :
1. Putar objektif yang diinginkan kesumbu optik hingga terdengar bunyi
klik yang lemah.
2. Untuk mendapatkan pembesaran yang lebih kuat putar objektif
kelensa objektif yang diinginka sampai bunyi klik .
3. Atur kembali cahaya dengan lefel diafragma hingga didapatkan
kontras yang baik
4. Khusus untuk pembesaran lensa objektif 100x diperlukan minyak emersi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop:
1. Peganglah erat-erat lengan mikroskop dengan satu tangan, sedangkan
tangan yang lain pakailah untuk menyangga mikroskop.
2. Gunakan mikroskop dengan lengannya menghadap anda.
3. Meja preparat harus tetap horisontal untuk mencegah agar preparat
tidak jatuh.
4. Bersihkan lensa mikroskop (objektif dan okuler) hanya dengan kertas
lensa atau kertas tisue.
5. Untuk mencari fokus suatu objek yang akan diamati, selalu mulai
dengan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10X). Tanpa melihat
melalui lensa okuler, dekatkan lensa objektif dengan hatai-hati
sampai hampir mengenai preparat. Kemudian sambil melihat melalui
lensa okuler, gerakkan lensa objektif dengan perlahan-lahan menjauhi
gelas preparat sehingga objek tersebut kelihatan. Untuk memfokuskan
objek selanjutnya digunakan pengatur fokus yang halus.
6. Bila akan menggunakan pembesaran yang lebih kuat, fokuskan dahulu
objek yang alan diamati dengan menggunakan pengatur halus saja.
Jangan sekali-kali memutar pengatur kasar.
7. Untuk menggunakan mikroskop secara efisien maka :
- Biasakan kedua mata anda tetap terbuka ketika mengamati preparat.
- Mata kiri diletakkan pada lensa okuler
- Mata kana diaarahkan padfa buku gambar
- Tangan kiri digunakan untuk mengatur alat pengatur fokus.
- Tangan kanan mengatur posisi objek yang akan dilihat, memegang
pinsil dan menggambar /mencatat apa yang diamati.
8. Setelah selesai menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar
terdapat jarak antara lensa obyektif dengan meja mikroskop. Aturlah
cermin dalam posisi tegak, masing-masing cermin cekung dan datar
menghadap kearah samping. Bersihkan meja mokroskop dari kotoran dan
tumpahan medium dengan menggunakan tissue.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 9

MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAANYA

A. Tujuan
1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara
penggunaannya.
2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop.

B. Alat dan Bahan


AlatBahan
Mikroskop Kertas bertulis hurup “d”
Kaca Objek
Kaca Penutup

C. Langkah Kerja
Menyiapkan dan menggunakan mikroskop:
 Keluarkan mikroskop dari kotaknya didalam kemari, letakkan
hati-hati diatas meja.
 Gunakan mikrodkop sesuai dengan langkah-langkah yang telah
dijelaskan agar diperoleh daya pisah yang maksimal.
Mempersiapkan preparat :
Yang digunakan adalah preparat basah. Bahan yang akan
diamati diletakkan diatas gelas obyek, tetesi dengan medium air, tutup
dengan gelas penutup dan usahakan agar tidak ada gelembung udara
diatas obyek dan gelas penutup, caranya sbb: Peganglah gelas penutup
dengan
posisi 450 terhadap gelas obyek, sentuhkan tepi bawahnya pada
permukaan tetesan air dan perlahan-lahan rebahkan sehingga gelas
penutup terletak diatas gelas obyek. Jika masih ada gelembung udara,
pekerjaan ini diulangi lagi sampai berhasil.
Mengamati preparat
Preparat yang sudah dipersiapkan anda letakkan dimeja mikroskop
sedemikian sehingga preparat yang diamati terletak ditengah lubang meja
mikroskop.Selanjutnya lakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Apabila preparat sudah terfokus maka bila akan
menggunakan pembesaran yang lebih kuat, hanya pengatur halus saja
yang boleh dipergunakan. Jangan sekali-sekali memutar pengatur kasar.
Mengatur besarnya obyek
Pembesaran dari bayangan suatu obyek dapat diketahui dari angka
pembesaran pada obyektif dan okuler.
Ukuran suatu benda dibawah pengamatan mikroskop dapat
diperkirakan dengan membandingkannya terhadap ukuran bidang pandang
yang dapat ditentukan sbb : Letakkan penggaris plastik berskala mm diatas
meja obyektif, usahakan untuk mendapatkan bayangan skala mm sejelas
mungkin dan perkirakan diameter bidang pandang tersebut.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

KEGIATAN 2

Letakkan potongan huruf “d” pada gelas obyek, tutuplah dengan gelas
penutup.
Lalu amati preparat dengan lensa obyektif lemah.
1. Bandingkan bentuk bayangan dengan bentuk obyek yang diamati. Bentuk
bayangan apakah sama atau terbalik? Apakah bayangan tersebut
merupakan bayangan cermin? Gambarlah bayangan tersebut!
2. Sambil memandang kedalam okuler, geserlah preparat dari kiri kekanan.
Kearah mana bayangan bergeser? Dan kemana arah bayangan jika preparat
digeser kebelakang? Putar dudukan lensa obyektif sehingga obyektif kuat
berada dibawah

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

PRAKTIKUM II
PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

A. Landasan Teori
Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari
hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah
multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya).
Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan
bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal
dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel
dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk
mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi
berikutnya.
Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu sel
tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang
tetap, sedangkan sel hewan memiliki bentuk yang lentur. Ini disebabkan karena
sel tumbuhan memiliki dinding sel yeng tersusun dari selulosa sehingga
memberikan bentuk yang tetap dan sifatnya keras dan kaku. Umumnya kedua
macam sel ini, yaitu sel tumbuhan dan sel hewan berukuran 30-50 mikron.
Biasanya yang dapat dilihat dengan jelas adalah dinding sel, sitoplasma, inti /
nukleus dan sering juga terlihat vakuola, dan butir-butir anak inti / nukleolus.
Untuk membuat sediaan renik harus dilakukan cara pengirisan yang benar.
Pada prinsipnya ada tiga macam berdasarkan pemotongan, yaitu:
a. Irisan melintang (cross section) yaitu irisan dengan arah tegak lurus sumbu
horizontal dengan objek.
b. Irisan membujur (longitudinal section) adalah irisan sejajar dengan sumbu
horizontal suatu objek.
c. Irisan tengah (median section) adalah irisan sejajar dengan atau tegak lurus
pada bagian tengah suatu objek.
Meskipun antara sel tumbuhan dan sel hewan terdapat perbedaan,
namun juga terdapat persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, fungsi
dari bagian-bagian selnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan
dilakukann oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda, walaupun masih ada
fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel, misalnya respirasi.
Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan berjalan baik, maka masing-masing
kelompok sel akan saling bekerja sama.

B. Tujuan
- Mengamati struktur sel hewan dan tumbuhan

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Mikroskop Daun Rhoe discolor
Kaca Objek Epitel mukosa pipi
Kaca Penutup Kulit bawang (Allium cepa)
Pipet Tetes Metilen Blue
Silet Larutan Iod
Tisue Aquades
Tusuk Gigi
Cutton Bud

D. Cara Kerja
A. Pengamatan sel hewan
a. Buatlah preparat sel epitel mukosa mulut, dengan cara
menempelkan dengan hati-hati tusuk gigi atau pembersih telinga ke
dalam mulut.
b. Oleskan jaringan epitelium tersebut pada kaca objek.
c. Warnai dengan menambahkan setetes metilen blue, lalu tutup
dengan kaca penutup.
d. Amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 diikuti
dengan 10 x 40 (gunakan minyak imersi untuk memperjelas
pengamatanmu)
e. Gambarkan hasil pengamatanmu.

B. Pengamatan sel tumbuhan


a. Buatlah sayatan memanjang pada salah satu permukaan daun
Rhoe discolor setipis mungkin.
b. Letakkan dalam kaca objek dan tambahkan aquades, kemudian
tutup dengan kaca penutup.
c. Amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 diikuti
dengan perbesaran 10 x 40 (gunakan minyak imersi untuk
memperjelas pengamatanmu)
d. Gambarkan hasil pengamatanmu
e. Lakukanlah hal yang sama untuk mengamati sel Allium cepa

E. Data Pengamatan
Media Gambar Bagian sel

Rhoe discolor

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

Allium cepa

Epitel Mukosa
mulut / pipi

F. Diskusi dan Pertanyaan


1. Jelaskan perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan !
2. Mengapa pada pengamatan sel tumbuhan sering digunakan daun
tanaman Rhoe discolor dan bawang?

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

PRAKTIKUM III
PENGAMATAN STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN

A. Landasan Teori
Struktur utama tubuh tumbuhan tingkat tinggi ( tumbuhan berbiji ) terdiri
atas : akar, batang dan daun, disamping struktur tersebut tumbuhan juga ada
yang dilengkapi dengan bunga dan buah. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat
rendah (tumbuhan tak berbiji ) umumnya tidak memiliki struktur seperti akar,
batang, dan daun .
Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ
pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh jaringan-jaringan, dan
jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi
yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan
dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

B. Tujuan
- Mengetahui struktur jaringan tumbuhan melalui pengamatan preparat
beberapa organ pada tumbuhan dikotil dan monokotil

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Mikroskop Daun Rhoeo discolor
Kaca Objek Preparat awetan akar dikotil & Monokotil
Kaca Penutup Preparat awetan batang dikotil & Monokotil
Pipet Tetes Preparat awetan daun dikotil & Monokotil
Alkohol

D. Cara Kerja
1. Bersihkan mikroskop dengan alcohol dan tissue
2. Buat sayatan memanjang dari daun Rhoeo discolor, kemudian letakkan
pada kaca objek, tutup dengan kaca penutup, amati dibawah mikroskop
Jaringan epidermis serta stomata yang tampak, gambar hasil
pengamtanmu.
3. Letakkan preparat akar dikotil di bawah lensa objektif pada mikroskop
4. Amati preparat melalui lensa okuler, awali dengan perbesaran lemah
kemudian ikuti dengan perbesaran kuat
5. Gambar hasil pengamatanmu.
6. Lakukan hal yang sama untuk preparat yang lain

E. Data Pengamatan

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

Jaringan Epidermis dan Stomata

Struktur Batang Dikotil dan Monokotil

Struktur Akar Dikotil dan Monokotil

Struktur Daun Dikotil dan Monokotil

F. Diskusi dan Pertanyaan


1. Apa perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil ?
2. Apa perbedaan mendasar dari jaringan tumbuhan dikotil dan monokotil ?
3. Mengapa untuk pembesaran 400x lensa mikroskop perlu dilumasi dengan
cairan imersi?

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

(Sumber : google image)

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

PRAKTIKUM IV
PENGAMATAN PROTISTA

A. Landasan Teori
Kingdom Protista adalah kingdom yang anggotaanya sangat beragam
mencakup semua makhluk hidup eukariotik (intinya mempunyai
selaput/membran inti) yang sebagian besar bersel satu (uniseluler) sampai
bersel banyak (multiseluler) yang sederhana/belum ada diferensiasi sel.
Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar :
1. Protista mirip hewan (protozoa)
2. Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang)
3. Protista mirip jamur (jamur lendir/ jamur air)

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi ciri protista berdasarkan kelasnya
2. Untuk mengetahui bentuk dan habitat protista

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Mikroskop Air rendaman jerami
Kaca Objek Air kolam
Kaca Penutup Air sawah
Pipet Tetes Air bak WC kampus
Gelas Kimia Kapas
Tisue

D. Cara Kerja
1. Ambilah sampel air dari rendaman jerami selama 1 minggu, ke atas kaca
objek dengan menggunakan pipet tetes
2. Tutuplah dengan menggunakan kaca penutup
3. Amati objek tersebut menggunakan mikroskop dimulai dengan
pembesaran terkecil sampai yang terbesar.
4. Amati protista yang terdeteksi dan gambarkan pada data pengamatan
5. Lakukan cara yang sama pada sampel yang lainnya.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

Gambar Protista
(Sumber : google
image)

E. Data Pengamatan
Media Gambar Protista Ciri yang teramati
Air rendaman
jerami

Air kolam

Air sawah

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 1

Air bak WC

F. Diskusi dan Pertanyaan


1. Mengapa media yang digunakan dalam praktikum ini menggunakan air
rendaman jerami, air kolam, air sawah, dan air bak wc ?
2. Pada media apa yang paling banyak ditemukan protista? dan termasuk
pada kelas apa?
3. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut coba sebutkan ciri-ciri dari
kingdom protista!

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

PRAKTIKUM V
TIPE SIDIK
JARI

A. Landasan Teori
Sidik jari bersifat genetik, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan
pada trimester pertama kehamilan. Pembentukannya terjadi selama masa
embrio dan tidak pernah berubah dalam hidup kecuali diubah secara kebetulan
akibat luka-luka, terbakar, penyakit atau penyebab lain yang tidak wajar pada
jari dan telapak tangan (Elvayandri, 2002).
Pola sidik jari dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang
dengan predisposisi genetik untuk perkembangan penyakit tertentu. Karena
sidik jari diturunkan secara genetik dan tidak dipengaruhi lingkungan eksternal
setelah lahir seperti geografi, ekonomi, dan lain-lain, sidik jari memiliki ciri yang
paling bermanfaat untuk menentukan hubungan mendasar dalam kehidupan.
Berikut disajikan gambar bentuk sidik jari :

Gambar Tipe Sidik Jari


(Sumber : google
image)

B. Tujuan
- Untuk mengetahui tipe sidik jari

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Tinta stempel Jari tangan kiri dan kanan
Bak stempel
Kertas Lembar Praktikum

D. Cara Kerja
1. Latakan jari-jari tangan pada bak stempel yang telah diberi tinta.
2. Tempelkan masing-masing jari tangan pada kertas lembar pengamatan

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

untuk setiap orangnya.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

3. Identifikasi bentuk tipe sidik jari setiap dari seluruh anggota kelas pada
data pengamatan tersebut.

E. Hasil Pengamatan
TANGAN KANAN TANGAN KIRI
Jari Jari Jari Jari Ibu Jari Jari Jari
Ibu Jari Jari klk
Jmpl tengah manis Jmpl Jari tengah manis klk

F. Diskusi dan Pertanyaan


1. Tipe sidik jari jenis apa yang paling dominan pada pada mahasiswa di
kelas kamu ?
2. Mengapa tipe sidik jari tiap orang berbeda?
3. Bagaimana tahap pembentukan sidik ditinjau dari segi ilmu embriologi
dan genetika?
4. Mengapa catatan sidik jari diperlukan sebagai catatan identitas, seperti
pada KTP, SIM dll coba jelaskan !

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

PRAKTIKUM VI
UJI BAHAN MAKANAN

A. Landasan Teori
Makanan merupakan sumber utama pembentuk energi pada makhluk
hidup. Makanan yang kita makan sehari-hari memiliki kandungan gizi yang
berbeda-beda tergantung dari jenis dan sumber makanan tersebut berasal dari
hewan atau tumbuhan.
Bahan makanan didalamnya terkandung zat makanan seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan garam mineral. Bahan makanan yang dikonsumsi
sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat,
lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar,
sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun
dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan sehari-hari
(Yuliatin, 2012).

B. Tujuan
Menguji kandungan karbohidrat, protein, glukosa dan lemak pada jenis
makanan tertentu.

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Tabung reaksi Glukosa
Pipet tetes Satu jenis buah
Bunsen, spirtus & kaki tiga Nasi putih
Mortal dan alu Roti
Gelas kimia Putih telur
Kertas buram / tik Tempe
Larutan benedict (fehling A & B) Minyak goreng
Larutan Iodin Margarine
Larutan Biuret Tissue

D. Cara Kerja
1. Uji Glukosa
- Ambil sedikit gula dan buah yang sudah dihaluskan, larutkan
dengan air dalam tabung reaksi
- Masukkan 3 tetes larutan benedict, panaskan diatas lampu spirtus
- Amati perubahan yang terjadi. Jika makanan mengandung glukosa
maka larutan akan berubah warna menjadi kuning kehijauan dan
terbentuk endapan merah bata
2. Uji Karbohidrat
- Ambil sedikit nasi, kemudian haluskan dengan mortar dan alu,
tambahkan air secukupnya
- Masukkan dalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan
lugol/iod

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

- Amati perubahan yang terjadi. Jika larutan berubah warna menjadi


hitam kebiruan, artinya makanan tersebut mengandung karbohidrat
- Lakukan hal yang sama untuk roti
3. Uji Protein
- Masukkan putih telur kedalam tabung reaksi
- Tambahkan 3 tetes larutan biuret pada tabung reaksi tersebut
kemudian kocok secara perlahan. Diamkan beberapa saat
- Amati perubahan yang terjadi
- Lakukan hal yang sama untuk bahan makanan tempe
4. Uji Lemak
- Siapkan selembar kertas buram
- Bagi menjadi dua bagian
- Oleskan bagian pertama dengan minyak goreng dan dengan air
untuk bagian yang lain.
- Anginkan kertas tadi. Amati perbedaan pada kedua bagian kertas
tersebut!
- Lakukan hal yang sama untuk bahan margarine

Indikator Gula Indikator Amilum Indikator Protein Indikator Lemak


(Merah bata) (Hitam atau (Biru muda / Lar. Sudan III
Benedict/Fehling Kebiruan) ungu) / kertas saring
A, B Lar . Iodin Lar. Biuret

Gambar : Indikator Uji Makanan

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

E. Hasil Pengamatan :

Bahan
Kandungan Zat Reagen Hasil Percobaan
Makanan

F. Pertanyaan dan Diskusi


1. Jelaskan fungsi reagen pada praktikum tersebut!
2. Jelaskan mengapa karbohidrat, protein dan lemak harus dicerna terlebih
dahulu sebelum digunakan oleh sel-sel tubuh!
3. Jelaskan proses metabolisme karbohidrat!

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

PRAKTIKUM VII
PERKECAMBAHAN BIJI

A. Landasan Teori
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua
aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan
bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali
pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa
tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan proses munculnya
tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses
perkecambahan itu terjadi beserta kondisi-kondisi pada kecambah yang
diberikan oleh faktor-faktor penyebab perkecambahan.

B. Tujuan
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji
2. Mengetahui pengaruh ketebalan biji terhadap perkecambahan

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Kapas Biji kacang hijau (Phaseolus radiatus)
Wadah Biji kacang tanah/ kacang panjang
Mistar / penggaris Biji kangkung
Pulpen Air

D. Langkah Kerja
1. Pilihlah 3 biji kacang / kangkung yang kira-kira memiliki bentuk dan
ukuran yang sama
2. Ambillah sejumlah kapas dan bagilah menjadi tiga bagian yang kira-kira
sama, dan tempatkan dalam suatu wadah yang terbuka.
3. Basahi semua kapas tersebut dengan air secukupnya. Usahakan jumlah
air yang digunakan untuk membasahi kapas volumenya sama.
4. Tempatkan di atas kapas tersebut masing-masing tiga biji kacang /
kangkung.
5. Letakkan di tempat yang aman dan cukup memperoleh udara.
6. Amatilah perkecambahan yang terjadi, dan catatlah setiap hari
pertambahan panjang kecambah pada interval waktu yang sama.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

E. Tabel Pengamatan
Panjang Biji Kacang Hijau Panjang
Rata-rata
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Perhari
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari Ke-3
Hari ke-4
Hari Ke-5

Panjang Biji Kangkung Panjang


Rata-rata
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Perhari
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari Ke-3
Hari ke-4
Hari Ke-5

Panjang Biji Kacang Panjang Panjang


Rata-rata
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Perhari
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari Ke-3
Hari ke-4
Hari Ke-5

F. Pertanyaan dan Diskusi


1. Biji mana yang mengalami pertumbuhan paling cepat ?
2. Faktor apa yang mempengaruhi perkecambahan biji ?
3. Apakah ketebalan biji berpengaruh terhadap perkecambahan biji ?

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

PRAKTIKUM VIII
DENYUT NADI

A. Landasan Teori
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi
sering diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung.
Denyut nadi dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan atau dengan
cara palpasi, disamping itu dapat pula ditentukan dengan menggunakan
peralatan elektronik yang sederhana maupun yang modern. Denyut nadi dan
tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk
menilai sistem kardiovaskuler seseorang.
Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA
(irama sinus normal, NSR= Normal Sinus Rhythim). Waktu istirahat, jantung
berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang waktu tidur dan bertambah
karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan yang lainnya. Denyut
nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali bila
pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi.
Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit
dan keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa
menit saja. Tempat meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian
depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis) , dileher sebelah
kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri
tepat diapex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis (Muffichatum, 2006).
Faktor- faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin,
keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja,
faktor fisik dan kondisi psikis (Muffichatum, 2006).

B. Tujuan
- Mengetahui frekuensi denyut nadi tiap menit dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Stop watch
Alat tulis dan table pengamatan

D. Langkah Kerja
1. Duduklah dengan santai, biarkan tangan dalam keadaan lemas
2. Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan
jari tengah tepat pada pergelangan tangan tersebut.
3. Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi di pergelangan tangan.
4. Hitunglah banyak denyut nadimu selama 1 menit dan catat hasilnya.
5. Berlari-larilah selama 3 hingga 5 menit, kemudian hitunglah denyut
nadimu dan catat hasilnya.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 2

6. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok. Kemudian,


catatlah hasilnya dalam bentuk table

E. Tabel Pengamatan
Jenis Berat Frekuensi Denyut Nadi
Nama
Kelamin Badan Sebelum Lari Stlh Lari

F. Pertanyaan dan Diskusi


1. Berapa rata-rata denyut nadi siswa laki-laki dan perempuan sebelum dan
setelah melakukan kegiatan?
2. Menurutmu faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi denyut nadi?
3. Selain pereglangan tangan, bagian tubuh manalagi yang dapat
digunakan untuk mendeteksi denyut jantung?

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

PRAKTIKUM IX
KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Landasan Teori
Keanekaragaman makhluk hidup/keanekaragaman hayati atau
biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang
mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan
menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana
bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai
kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma
tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran
kesehatan sistem biologis.Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara
merata di bumi; wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih
kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari
ekuator.
Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari
miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara
pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi
hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya
sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan
keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual
juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan
luar angkasa.
Keanekaragaman dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh faktor genetik
dan faktor lingkungan. Faktor genetik atau faktor keturunan adalah sifat dari
makhluk hidup itu sendiri yang diperoleh dari induknya. Factor genetik
ditentukan oleh gen atau pembawa sifat. Faktor lingkungan adalah faktor dari
luar makhluk hidup yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan
lingkungan biotik. Lingkungan biotik misalnya suhu, kelembapan cahaya, dan
tekanan udara. Lingkungan kimia misalnya makanan, mineral, keasaman, dan
zat kimia buatan. Lingkungan biotik misalnya microoaganisme, tumbuhan,
hewan, dan manusia.

B. Tujuan
- Mengamati keanekaragaman pada tumbuhan

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Penggaris 10 lembar daun mangga
Pensil 10 lembar daun jambu
Kertas

D. Langkah Kerja
1. ambilah 10 lembar daun mangga jenis tertentu (beri label A)
2. ambil 10 lembar daun mangga jenis yang sama dengan A, tetapi dari
pohon yang berbeda (beri label a)

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

3. ambil 10 lembar daun jambu (jambu biji / jambu air) beri label B dan C
4. lakukan observasi terhadap setiap daun tentang : panjang, lebar,
bentuk, warna, system permukaan dan pertulangan daun.
5. Isikan pada table pengamatan berikut.

E. Tabel Pengamatan
Daun ke-
Daun Ciri Morfologi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Warna
Bentuk
Panjang
A
Lebar bag. Tengah
Sistem Pertulangan
Sifat permukaan
Warna
Bentuk
Panjang
B
Lebar bag. Tengah
Sistem Pertulangan
Sifat permukaan
Warna
Bentuk
Panjang
C
Lebar bag. Tengah
Sistem Pertulangan
Sifat permukaan
Warna
Bentuk
Panjang
D
Lebar bag. Tengah
Sistem Pertulangan
Sifat permukaan

F. Pertanyaan dan Diskusi


1. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan sifat pada tanaman
yang berbeda jenis, bandingkan dengan jumlah perbedaannya?
2. Faktor apa yang menyebabkan perbedaan sifat pada tanaman sejenis ?
3. Mengapa pada tanaman yang berbeda jenis lebih banyak terdapat
perbedaan sifat dibanding dengan tanaman satu jenis ?

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

PRAKTIKUM X
PERCOBAAN LAZZARO
SPALANZANI

A. Landasan Teori
Aristoteles (384-322 SM) berpendapat bahwa makhluk hidup itu terjadi
begitu saja. Pendapat ini dikenal sebagai teori abiogenesis atau teori generatio
spontanea. Konsep mengenai kehidupan ini berasal dari materi-materi yang tak
berjiwa secara spontan, teori ini cukup lama dipercaya oleh masyarakat.
Generatio spontanea atau abiogenesis menganggap bahwa kehidupan ini
dimulai dari zat anorganik atau zat-zat organik yang telah membusuk
(Winatasasmita dkk, 1999).
Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda
atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio
spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat
Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme di
sekelilingnya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara
tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing
tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur,
maka katak tersebut berasal dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori
ini adalah John Needham (1700). Ilmuwan dari Inggris ini melakukan
percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong
daging. Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme.
Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari
air kaldu (Anonim, 2012).
Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Teori
biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
Tokoh dalam teori biogenesis yang terkenal adalah Fransesco Redi, Lazzaro
Spallanzani dan Louis Pasteur yang semuanya menyangkal teori abiogenesis
(Winatasasmita dkk, 1999).

B. Tujuan
- untuk mengetahui alur berpikir para ilmuwan dalam mengungkap teori
biogenesis

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
3 buah tabung reaksi 30 ml kaldu cair
1 buah rak tabung reaksi 1 potong lilin
2 buah sumbat gabus yang sesuai Korek api
1 buah lampu spirtus
1 buah klem kayu
1 buah gelas air mineral

D. Langkah Kerja
1. Mengisi ketiga tabung dengan kaldu masing-masing 10 ml.
2. Menyalakan api spiritus dengan menggunakan korek api.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

3. Menyumbat tabung I dengan tutup gabus/karet dan menetesinya


dengan lilin cair sela antar mulut dengan tutup, kemudian memberikan
label A.
4. Mendidihkan kaldu tabung II di atas api lampu spiritus hingga mulai
mendidih, biarkan terbuka (tanpa tutup), kemudian memberikan label B.
5. Mendidihkan kaldu tabung III di atas api lampu spiritus hingga mulai
mendidih, segera menutup tabung dengan gabus dan menetesi lilin cair
sela antar mulut tabung dengan tutupnya, kemudian memeberikan label
C.
6. Meletakkan semua tabung percobaan pada rak tabung dan
menyimpannya di atas meja kerja, mengusahakan supaya terhindar dari
gangguan hewan, cahaya matahari langsung dan sumber panas lainnya.
7. Untuk melakukan pengamatan lebih lanjut, maka perlu memindahkan
ketiga tabung dari rak ke dalam gelas bekas air mineral.
8. Melakukan pengamatan dan pencatatan selama 5 hari berturut-turut.

G. Tabel Pengamatan
Tabung
Hari A B C
W B E W B E W B E
1
2
3
4
5
Keterangan:
W=Warna (- = Bening; + = Agak keruh; ++ = Keruh; +++ = Sangat Keruh).
B=Bau (x = tidak diamati; + = Menyengat).
E=Endapan (- = Tidak Ada; + = Ada; + += Banyak; +++ = Sangat Banyak).

H. Pertanyaan dan Diskusi


1. Apa tujuan pemberian perlakuan yang berbeda pada praktikum ini ?
2. Apa perbedaan percobaan yang dilakukan oleh Spalanzani, Francesco
Redi dan Louis Pasteur?
3. Pada hari keberapa mulai ditemukan adanya perubahan pada percobaan
tersebut ?

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

PRAKTIKUM XI
TUMBUHAN LUMUT, PAKU DAN TUMBUHAN BERBIJI

A. Landasan Teori
Keanekaragaman hayati yang merupakan totalitas variasi gen, jenis, dan
ekosistem, menunjukkan terdapatnya berbagai variasi bentuk, penampilan,
jumlah, ukuran, dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies, tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, dan proses-proses ekosistem serta ekologis (Kimball,
1999).
Dalam klasifikasi organisme sistem 5 kingdom lumut termasuk kingdom
plantae, filum bryophyta. Struktur selnya bersifat euokariotik dan memperoleh
makanan dengan melakukan karena telah memiliki klorofil (Prawirohartono,
1999).
Lumut merupakan jenis tumbuhan pertama yang beradaptasi dengan
lingkungan darat, akan tetapi umumnya masih menyukai tempat-tempat yang
basah atau lembab. Kalaupun ada lumut yamhg diijumpai di air, hal ini
merupakan pengecualian, misalnya lumut gambut (Prawirohartono, 1999).
Tumbuhan paku-pakuan merupakan tumbuhan yang tumbuhnya benar-
benar berupa kormus, yaitu memiliki akar, batang dan daun. Cara hidupnya
bermacam-macam, ada yang sporofit, efifit, dan hidup di tanah maupun di air.
Paku - pakuan ditemukan di berbagai tempat habitat, yang tanahnya berkapur,
tanah asam atau tanah netral. Biasanya paku-pakuan menyukai tempat yang
teduh dan lembab dan adapula yang hidup di air (Kimball, 1999).
Pada tumbuhan berbiji terbuka ditemukan sifat-sifat umumnya yaitu
akarnya kebanyakan bercabang-cabang, daunnya sempit, kaku, bijinya
telanjang, bunga tereduksi hingga tinggal kantong-kantong serbuk sari dan
pangkal biji, bunganya tersusun dalam stobilus, tidak terdapat xilem sekunder,
tidak mempunyai flometerma, sporanya heterosfer yaitu berasal dari
mikrospora dan makrospora. Contoh dari gymnospermae yaitu pakis haji
(Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii), damar (Agathis alaba), dan melinjo
(Gnetum gnemon) (Kimball, 1999).

B. Tujuan
1. Mengenal ciri tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan berbiji
2. mengetahui persamaan dan perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Lup / mikroskop binokuler Lumut daun
Mikroskop cahaya Lumut hati
Objek glass / kaca objek Suplir /Adiantum sp
Cover glass / kaca penutup Paku tanduk rusa
Pinset Tanaman mangga
Cutter Tanaman pakis dll

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

D. Langkah Kerja
a. Tumbuhan Lumut
1. Carilah tumbuhan lumut, paku yang ada di sekitar lingkungan kampus
Universitas Majalengka.
2. Dengan menggunakan lup atau mikrokop binokuler amati bagian-
bagian pada tumbuhan lumut dan paku
3. Gambarkan bagian-bagian tumbuhan lumut dan paku pada table
pengamatan.
b. Tumbuhan Berbiji
1. Carilah tanaman mangga, melinjo, pakis, nangka atau tanaman berbiji
lainnya yang telah berbuah.
2. Catatlah hasil pengamatan pada tabel
E. Tabel Pengamatan
Lumut……………. Keterangan :

Lumut……………..

Paku……………..

Paku……………..

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

Lumut Hati bertanduk


Lumut Hati (Marchantia polymorpha) (Asterella californi)

Bryopsida / musci Gemma

Semanggen (Marselia crenata) Kadaka (Aspelenium nidus)

Azolla sp Adiantum sp

Davallia denticulata Platicerium

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

Tabel Pengamatan Tumbuhan Berbiji :


Tumbuhan Jenis Akar Jenis Batang Jenis Daun Jenis Bunga
Cabai rawit Memiliki Memiliki Berbentuk Berbentuk
akar batang yang oval, tulang trompet,
tunggang bercabang, daunnya berwana
dengan berwarna menyirip, putih
serabut akar hijau, tegak, dan
di dan berwarna hi
sekelilingnya berbentuk
bulat

F. Pertanyaan dan Diskusi


1. Jenis tumbuhan lumut, paku dan berbiji apa yang paling banyak
ditemukan di kampus Universitas Majalengka ?
2. Dimana kamu menemukan kamu banyak menemukan habitat tumbuhan
lumut dan paku tersebut?
3. Coba jelaskan cirri dari tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan berbiji !

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

PRAKTIKUM XII
FOTOSINTESIS INGEN
HOUSZ

A. Landasan Teori
Percobaan Ingenhousz yang membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan O2 dilakukan dengan menggunakan tanaman air Hydrilla
verticillata yang diletakkan di bawah corong terbalik (Gambar 2). Jika
tanaman tersebut diberi sinar, maka timbulah gelembung-gelembung udara /
gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Udara / gas tersebut
ternyata oksigen.

Gambar 2. Percobaan Ingenhousz

Seperti halnya proses metabolisme yang lain, fotosintesis dipengaruhi


oleh berbagai faktor. Di alam fotosintesis dipengaruhi oleh faktor luar dan
dalam, dan sulit dipisahkan secara tegas. Faktor-faktor luar yang
mempengaruhi fotosintesis adalah, cahaya, temperatur, oksigen, C02, air, zat
hara mineral. Sedangkan faktor dalam yang mempengaruhi fotosintesis adalah
kandungan klorofil, morfologi daun, anatomi daun, protoplasma, dan akumulasi
fotosintat.

B. Tujuan
- Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan 02
- Mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis

A. Alat dan Bahan


Alat Bahan
Gelas beker Hydrilla verticillata
Tabung reaksi Air
Corong
Lampu duduk
Karet / kawat

B. Langkah Kerja
1. Susunlah alat-alat yang disediakan seperti percobaan Ingenhousz
(Gambar 2)
2. Aturlah penyinaran dengan lampu duduk pada jarak 10, 20, dan 30 cm
dari gelas beker / bisa pula menggunakan sinar matahari langsung.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 3

3. Biarkan beberapa menit sampai terlihat adanya gelembung udara / gas


yang keluar dari tanaman Hydrilla verticillata
4. Kemudian hitunglah jumlah gelembung udara / gas yang keluar tiap
satu menit pada masing-masing jarak lampu selama 15 menit, dan
catat pada tabel 1.
5. Hitunglah rata-rata jumlah gelembung udara / gas pada tiap-tiap
perlakuan (jarak lampu), kemudian buatlah grafik hubungan antara
jumlah gelembung udara / gas yang dihasilkan dengan jarak lampu.

C. Tabel Pengamatan
Menit ke- 10 cm 20 cm 30 cm
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jml

Alternatif
Tempat Tabung 1 Tabung 2
Teduh
Terpapar sinar
matahari

D. Pertanyaan dan Diskusi


1. Apakah arti dari banyak sedikitnya gelembung udara yang dihasilkan?
2. Mengapa cahaya matahari pada fotosintesis dapat diganti dengan
lampu?
3. Mengapa fotosintesis umumnya terjadi pada siang hari ?
4. Kenapa ditempat teduh lebih sedikit gelembung yang dihasilkan?

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

PRAKTIKUM XIII
FOTOSINTESIS SACH

A. Landasan Teori
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah
kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah
menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa
ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, oleh karena itu asimilasi
karbondisebut juga fotosintesis. Jadi fotosintesis adalah suatu proses dimana
zat- zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organik
karbohidrat dengan pertolongan sinar, dan melalui perantara pigmen hijau
daun (klorofil) yang terletak dalam organel kloroplas pada sitoplasma.
Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan reaksi sebagai
berikut.
cahaya
6CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6O2
klorofil
Persamaan reaksi tersebut diperoleh dari dua tahap reaksi
fotosintesis yaitu
1. Tahap reaksi terang atau fotolisis atau reaksi Hill, merupakan tahap yang
peka cahaya tetapi tidak tergantung suhu.
cahaya

2H2O 2NADPH2 + O2

klorofil

2. Tahap reaksi gelap atau fiksasi C02 atau reaksi Blackman, merupakan
tahap yang peka cahaya tetapi bergantung suhu.
CO2 + NADPH2 2NADP + CH2O + H2O

Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi


fotosintesis adalah :
1) Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2,
2) Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam proses fotosintesis,
3) Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat
(amilum),
4) Hill (1937), berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari
sel hidup.
a. Kloroplas sel itu jika disinari lampu mampu menghasilkan 0 2 asal tersedia
penampung elektron seperti Fe3+ (ion feri),
5) Blackman (1905) membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CH2O
berlangsung tanpa sinar, yang selanjutnya disebut reaksi gelap,
6) Ruben dan Kamen (1941) membuktikan bahwa O2 yang terlepas pada
fotosintesis itu berasal dari air. Untuk membuktikan hal tersebut digunakan
air yang oksigennya radioaktif yaitu O18,

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

7) Benson dan Calvin (1950) mengikuti urut-urutan zat-zat antara yang terjadi
pada fotosintesis dengan menggunakan karbon radioaktif yaitu C14.
Percobaan Sachs untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum dilakukan seperti Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Percobaan Sachs


Sachs menutup sebagian daun dengan kertas perak/aluminium foil
dengan tujuan supaya sebagian daun tersebut tidak terkena cahaya matahari
selama beberapa hari. Kemudian daun tersebut dipetik dan direndam pada air
mendidih supaya sel-sel daun mati. Setelah itu daun dimasukkan ke dalam
alkohol panas dengan tujuan untuk melarutkan klorofil, dan terakhir daun
ditetesi larutan Iodium untuk membuktikan ada tidaknya amilum dalam daun.
Adanya amilum ditunjukkan oleh terjadinya warna biru tua - hitam pada daun
yang terkena sinar matahari.

B. Tujuan
- Membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil dan
cahaya, serta menghasilkan karbohidrat (amilum)
- Mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Gelas beker Daun Coleus sp
Cawan petri Alumunium foil
Pinset Air
Tabung reaksi Alkohol 70%
Bunsen dan Kaki Tiga Iodium

D. Langkah Kerja
1. Petiklah daun Coleus sp. yang telah diperlakukan dengan menutup
bagian tengahnya dengan kertas perak / aluminium foil selama satu
minggu, kemudian lepaslah kertas peraknya dan masukkan daun itu ke
dalam gelas piala/beker yang berisi air mendidih selama 5 menit,
2. Selanjutnya pindahkan daun tersebut ke dalam gelas beker yang berisi
alkohol panas selama 5 menit,

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

3. Setelah itu pindahkan ke dalam cawan petri dan tetesi daun tersebut
dengan larutan Iodium
4. Amati perubahan warna daun sebelum dan sesudah ditetesi Iodium dan
warna dari bagian daun bekas tertutup kertas perak dan bagian daun
yang tidak tertutup kertas perak.

Sumber gambar
http://www.praktikumbiologi.com

E. Tabel Pengamatan
Sebelum ditetesi iodium Setelah ditetesi iodium

F. Pertanyaan dan Diskusi


1. Mengapa pada praktikum ini daun yang digunakan harus ditutup
dengan alumunium foil ?
2. Apa fungsi lugol pada praktikum ini ?
3. Daun bagian mana yang mengandung amilum ? jelaskan
4. Apa fungsi perebusan daun dengan alcohol mendidih ?

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

PRAKTIKUM XIV
PENGAMATAN MIKROSKOPIS TUBUH JAMUR

A. Landasan Teori
Penampilan fungi atau cendawan tidak asing lagi bagi kita semua. Kita
telah melihat pertumbuhan berwarna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju;
pertumbuhan berwarna putih seperti bulu pada roti, dan selai basi; jamur di
lapangan dan di hutan. Kesemua ini merupakan tubuh berbagai cendawan. Jadi
cendawan mempunyai berbagai macam penampilan, bergantung pada
spesiesnya. Telaah mengenai cendawan disebut mikologi. Cendawan terdiri dari
kapang dan khamir. Kapang bersifat filamentous, sedangkan khamir biasanya
uniseluler (Pelczar, 2008).
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik, mereka
memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda
organik mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit menghancurkan
sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-
zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah ,
dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat
menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita
bilaman mereka membusukkan kayu, makanan, dan bahan-bahan lain (Pelczar,
2008).

B. Tujuan
Mengamati struktur tubuh jamur

C. Alat dan Bahan


AlatBahan
Mikroskop cahaya Air
Lup Jamur tempe (Rhizopus oligosporus)
Kaca objek Jamur merang (Volvariella volvaceae)
Kaca penutup Jamur kuping (Auricularia polytrica)
Tusuk gigi / jarum ose Jamur roti

D. Langkah Kerja
1. Disiapkan kaca objek, kaca penutup, lampu Bunsen, dan jarum ose /
tusuk gigi
2. Dicuci kaca objek dan kaca penutup menggunakan akuades kemudian
dikeringkan menggunakan tisu
3. Disterilakn kaca objek dengan cara dipanaskan di atas lampu Bunsen
4. Disterilkan jarum ose dengan cara dibakar diatas lampu Bunsen dengan
posisi tegak lurus hingga pijar, kemudian diangin-anginkan
5. Diambil jamur tempe menggunakan jarum ose yang telah disterilkan
6. Dioleskan jamjur tempe pada permukaan kaca objek yang telah
disterilkan
7. Diteteskan akuades sebanyak satu tetes tepat diatas olesan jamur,
kemudian dikeringkan

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

8. Diletakkan kaca penutup di atas olesan jamur tempe


9. Diamati menggunakan mikroskop
10. Lakukan langkah yang sama untuk jamur merang dan jamur kuping

E. Tabel Pengamatan

Nama Jamur Gambar Hasil Pengamatan Keterangan

Jamur tempe

Jamur Merang

Jamur Kuping

Jamur Roti

F. Pertanyaan dan Diskusi


1. Jelaskan klasifikasi jamur ?
2. Jelaskan factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur ?
3. Jelaskan cirri-ciri jamur !
4. Kenapa roti mudah berjamur meskipun masa kadaluarsanya belum habis ?

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

PRAKTIKUM XV
MEMBUAT HERBARIUM

A. Landasan Teori
Herbarium adalah spesimen seluruh atau bagian tanaman yang telah di
awetkan biasanya dalam bentuk kering dan di tempelkan pada selembar kertas.
Istilah Herbarium adalah pengawetan specimen tumbuhan dengan berbagai
cara. Herbarium sangat penting untuk studi taksonomi tumbuhan oleh
karenanya dalam pembuatan herbarium sedapat mungkin untuk memasukan
seluruh bagian tanaman seperti bunga, buah, akar, batang dan daunnya.
Spesimen herbarium juga dapat digunakan sebagai katalog untuk
mengidentifikasi flora suatu daerah atau sebagai catatan sejarah perubahan
vegetasi dari waktu kewaktu. Herbarium merupakan suatu bukti autentik
perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan selain berfungsi sebagai acuan identifikasi
untuk mengenal suatu jenis pohon. untuk kepentingan koleksi dan ilmu
pengetahuan.

B. Tujuan
- Mahasiswa dapat membuat koleksi herbarium

A. Alat dan Bahan


AlatBahan
Karton / duplek Sampel tanaman, batang/daun/akar
Kertas Koran
Sasak dari bambu / tripleks
Sterefoam
Alat tulis

B. Langkah Kerja
1. Ambil salah satu tanaman/ bagian dari tanaman
2. Cara 1 : Masukkan tanaman itu pada sasak bambu yang telah dibuat dan
keringkan tanaman dengan penjemuran terhadap cahaya matahari.
Cara 2 : Atur posisi tanaman pada lembaran koran hingga rata.lapisi lagi
dengan beberapa lembar koran, tangkup dengan tripleks pada kedua
sisinya lalu ikat dengan kencangsehingga tanaman ter-press dengan kuat.
3. Ganti koran dengan yang kering setiap kali koran pembungkus tanaman
basah.
4. Lakukan berulang-ulang hingga tanaman benar-benar kering.
5. Tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin.
6. Tanaman yang akan dibuat herbarium, sebaiknya memiliki bagian-bagian
yang lengkap. jika bunga nya mudah gugur maka masukkan bunga
tersebut dalam amplop dan selipkan pada herbarium . daun atua bagian
tanaman yang terlalu panjang bisa dilipat.
7. Tempelkan tanamanyang telah dikeringkan pada karton dengan
menggunakan jahitan tali/ selotip. usahakan kenampakan atas dan
kenampakan bawah daun diperlihatkan.
8. Kreasikan tempat penempelan herbarium tersebut sesuai krativitas anda.

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

Gambar Herbarium
(Sumber : google
image)

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

PRAKTIKUM XVI
TERRARIUM

A. Landasan Teori
Terarium atau vivarium adalah media atau wadah yang terbuat dari kaca
atau plastik transparan berisi tanaman, yang diperuntukkan bagi beragam
kebutuhan, seperti untuk penelitian, metode bercocok tanam maupun dekorasi.
Dapat dikatakan bahwa terarium merupakan biosfer buatan yang paling alami
karena fungsi biologis yang terjadi dalam terarium pun mirip dengan yang
terjadi di alam. Sehingga terarium dapat juga dijadikan laboratorium biologi
mini.

B. Alat dan bahan


ALAT BAHAN
Corong Akuarium / gelas / kaca / toples
Skop Kerikil
Koas Pasil halus
Gunting Sphagnum moss / humus
Sprayer Arang
Lap Zeolit
Hiasan (patung binatang dll) Kompos
Tanaman

C. Langkah Kerja
1. Bersihkan kaca akuarium dengna menggunakan alkhl dan lap dengan
tisu sampai kering.
2. Kemudian masukkan media tanam (arang ) sampai seperenam tinggi
akuarium.
3. Tambahkan moss kering di atas arang. Moss merupakan serabut dari akar
pakis.
4. Taburkan pupuk di atas moss.
Oleh : Ipin Aripin, Biologi
Modul Praktikum Biologi 4

5. Ambil tanaman dari pot, potong akarnya bila terlalu rimbun.


6. Bersihkan sisa-sisa tanah pada akar tersebut dan tanamkan di dalam
akuarium. Gunakan bantuan ujung sendok atau garpu untuk menimbun
akar.
7. Bila tanam telah tersusun rapi, pasang sedotan pada ujung corong dan
gunakan untuk menaburkan zeolit ke sekeliling tanaman. Zeolit berguna
untuk mempercantik dan katalisator kelembaban di dalam akuarium.
8. Taburkan batu atau hiasan menggunakan sendok sesuai selera Anda.
Hindari menggunakan tangan langsung untuk menyentuh tanaman.

Gambar : Susunan Komposisi Bahan

PERKIRAAN ANGGARAN BIAYA


Media tanam (arang, moss, kompos, zeolit) Rp
10.000 Wadah Rp 20.000
Tiga buah tanaman Kaktus kecil Rp 21.000
Batu hias Rp 10.000
Batu putih Rp 5.000
Jumlah Rp 66.000

Oleh : Ipin Aripin, Biologi


Modul Praktikum Biologi 4

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A.N, Reece, B.J, dan Mictchel, G.L. (2002). Biologi Edisi 5 Jilid 3.
Jakarta: Erlangga
Harjanto, T. (2013). Praktikum Biologi SMA. Yogyakarta : Pustaka Widyatama
Irma. (----). Modul Kegiatan Praktikum Biologi Kelas XI. Jakarta: Tdk diterbitkan
Kimball, J. W. (1999). Biologi Umum. Jakarta : Erlangga
Muslimin & Sihabudin. (2013). Penuntun Praktikum Biologi Umum Fakultas
Kehutanan. Modul Universitas Tadulako
Pelczar.(2008). Mikrobiologi I. Jakarta : Erlangga
Syamsuri, et. al., (2007). Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta:
Erlangga
Tim Dosen. (2013). Panduan Praktikum. Puslab : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

SITUS WEBSITE

http://www.praktikumbiologi.com/2011/06/cara-menggunakan-mikroskop.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIKROSKOP.pdf
http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-
fungsinya/
http://labpbiologifkipunila.blogspot.com/p/biologi-dasar.html
http://sugiminbiologi.blogspot.com/2011/09/petunjuk-praktikum-jaringan-
tumbuhan.html
http://irwinseptian.blogspot.com/2011/10/penuntun-praktikum-biologi-umum-
untuk.html
http://rustamhafid.blogspot.com/2013/06/laporan-lengkap-praktikum-biologi-
dasar_1.html
https://www.academia.edu/9483202/LAPORAN_AKHIR_PRAKTIKUM_GENETI
KA
http://faishalibnu.blogspot.com/2013/03/laporan-praktikum-biologi-uji-
makanan.html
https://www.academia.edu/7358256/Laporan_Praktikum_Faal_Tekanan_Darah_
dan_Denyut_Nadi_
http://anandanovimulianingtias.blogspot.com/2013/07/laporan-mikrobologi-
pengamatan-jamur_25.html

Oleh : Ipin Aripin, Biologi

Anda mungkin juga menyukai