Anda di halaman 1dari 61

Nama :

Nim/Klp :

OLEH:

TIM DOSEN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu
wata’aala, karena berkah, rahmat, dan hidayah-Nyalah sehingga penuntun praktikum ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Salam dan Salawat penulis haturkan atas junjungan Nabiullah
Muhammad Shallallahu ‘alaihy wasallam sebagai suri tauladan dalam mengarungi hidup di
muka bumi ini dan para sahabat/sahabiyah, tabi’in, tabiut tabi’in, keluarga beliau serta orang-
orang mukmin yang tetap istiqomah hingga yaumul akhir nanti.

Penuntun ini disusun untuk memenuhi target perkuliahan Biologi Dasar sehingga proses
belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar. Penuntun ini berisi unit-unit praktikum
tentang Biologi Dasar, yang mulai dari materi mengenal dan menggunakan mikroskop sampai
kepada materi pengaruh suhu terhadap aktivitas organisme.

Disadari bahwa penuntun ini jauh dari kesempurnaan, olehnya itu segala saran dan
kritikan membangun kami harapkan demi perbaikan isi penuntun ini kelak.

Majene, 2021

Koordinator Biologi Dasar

DAFTAR ISI

2
Halaman

SAMPUL.........................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR………………………………………………………................................2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..............................3

TATA TERTIB PRAKTIKUM………………………………………………............................4

FORMAT LAPORAN………………………………………………………...............................4

PENILAIAN …………………………………………………………………..............................5

UNIT I : Mengenal dan Menggunakan Mikroskop.........................................................6

UNIT II : Percobaan Biogenesis........................................................................................12

UNIT III : Mengamati Sel Dan Jaringan Tumbuhan Melalui Preparat Basan Dan
Awetan...............................................................................................................20

UNIT IV : Mengamati Sel Dan Jaringan Hewan............................................................27

UNIT V : Anatomi dan Morfologi Vertebrata...............................................................35

UNIT VI : Difusi Cair dan Gas.........................................................................................41

UNIT VII : Kebakaan ..........................................................................................................52

UNIT VIII : Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme...........................................56

KARTU KONTROL.................................................................................................................59

LAMPIRAN..................................................................................................................................61

PENUNTUN PRAKTIKUM

3
Mata Kuliah : Biologi Dasar
Semester :I
Kode Mata Kuliah : PBI1023 19
Dosen Pengampu: 1. Nurhidayah, S.Pd., M.Pd
2. Mufti Hatur Rahmah, S.Si., M.Si
3. Dr. Sainab, M.Pd

A. TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh dosen dan asisten.


2. Setiap mahasiswa wajib membaca penuntun praktikum dengan seksama dan harus
memahami isinya, selanjutnya dijadikan pedoman atau acuan dalam melaksanakan
praktikum.
3. Praktikum dikerjakan 1 unit setiap pekannya dengan mengikuti jadwal praktikum yang telah
disepakati bersama.
4. Mengikuti/melaksanakan responsi sebelum melaksanakan praktikum.
5. Mengerjakan seluruh tahapan praktikum dengan baik sesuai arahan/ instruksi pada Buku
Penuntun Praktikum.
6. Mendokumentasikan kegiatan praktikum baik dalam bentuk foto maupun video
7. Berpakaian rapi dan sopan serta mengenakan jas praktikum untuk dokumentasi kegiatan
(baik berupa foto maupun video).
8. Mengunggah laporan praktikum pada tautan yang disediakan asisten sebelum jadwal
praktikum pada pekan berikutnya.
9. Mahasiswa wajib mengikuti minimal 80% dari seluruh unit kegiatan praktikum.
10. Mahasiswa yang tidak lulus praktikum akan dinyatakan tidak lulus mata kuliah.

B. FORMAT LAPORAN
1. Laporan praktikum diketik pada kertas A4 dengan margin atas (3), kiri (4), bawah (3),dan
kanan (3), menggunakan font Times New Rowman size 12, spasi 1.5.
2. Laporan praktikum terdiri atas: Sampul, halaman pengesahan (Contoh terlampir), dasar
teori, tujuan praktikum, waktu dan tempat praktikum, alat dan bahan, prosedur kerja,
hasil pengamatan, pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka, dan lampiran (dokumentasi
kegiatan praktikum).
3. Referensi minimal menggunakan 3 buku (bukan buku SMA) dan 1 jurnal.
4. Laporan praktikum dikumpulkan sebelum pelaksanaan praktikum pada pekan berikutnya.

C. PENILAIAN

1. Proporsi Penilaian Laporan


4
a. Latar Belakang : 5
b. Dasar Teori : 15
c. Hasil Pengamatan : 25
d. Pembahasan : 35
e. Kesimpulan : 10
f. Daftar Pustaka : 10
2. Nilai Akhir Praktikum
a. Responsi : 10%
b. Praktikum : 35%
c. Laporan : 35%
d. Ujian : 20%

UNIT 1

MENGENAL DAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

5
A. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengenal bagian-bagian mikroskop.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan mikroskop secara baik dan benar.
3. Untuk mengetahui cara pembuatan preparat basah secara melintang, membujur, dan tanpa
penyayatan.
4. Untuk melihat sediaan yang telah di buat di dalam mikroskop.

B. Dasar Teori

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati objek yang berukuran sangat
kecil. Dengan menggunakan mikroskop, bayangan suatu benda dapat di perbesar ukurannya
sampai beberapa kali ukuran sebenarnya.

Mikroskop berasal dari bahasa Latin, yaitu”mikro” yang berarti kecil dan kata “skopein’’
yang berarti melihat, jadi mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat objek yang yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop pertama kali
di temukan oleh Antonio Van Leuwenhoek pada abad ke-17.

Secara umum berdasarkan sumber energy yang di mamfaatkan terdapat dua jenis
mikroskop yaitu, mikroskop elektron dan mikroskop cahaya. Mikroskop electron adalah jenis
mikroskop yang memamfaatkan energi elekron sebagai sumber energi untuk dapat memperbesar
bayangan objek, sedangkan mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memamamfaatkan
energi cahaya sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mikroskop
b. Silet tajam
c. Cawan/gelas arloji
d. Pipet
e. Pinset
2. Bahan
a. Air suling
b. Kertas saring/kertas hisap
c. Kapas
d. Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)
D. Cara kerja
1. Mengenal Mikroskop
Mintalah arahan dan bimbingan dari Dosen atau Asisten untuk mengenal bagian-
bagian mikroskop secarah utuh, terlebih dahulu harus tahu cara mengambil dan

6
menimpan mikroskop pada kotaknya. Mikroskop diambil dengan cara memegang
tangkainya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri menumpuk mikroskop yaitu
memasukkan ke dalam kotaknya yang telah diberi silica gel atau lampu neon agar
mikroskop tidak berjamur. Ingat setelah menggunakan mikroskop, harus dibersikan dan
mengatur posisi lensa yang paling kecil untuk objeknya.
2. Cara mengunakan mikroskop
a. Ambilah mikroskop dari kotaknya, pastikan mikroskop yang anda gunakan dalam
kondisi baik (tidak rusak).
b. Simpanlah mikroskop pada meja kerja yang datar, kemudian carilah cahaya dengan
cara memutar cermin dan kondensor serta diafragma sampai di bawah medan pandang
terlihat bulatan terang.
c. Siapkan preparat yang akan diamati. Misalnya kita ingin membuat preparat basah
secara melintang, maka ambillah kaca preparat yang bersih kemudian berilah satu tetes
air dengan menggunakan pipet. Setelah itu irislah secara melintang bahan yang akan
dibuat preparat (usahakan mengiris setipis mungkin ) lalu letakkan di atas kaca
preparat yang sebelumnya telah diberi air.
d. Tutuplah kaca preparat dengan kaca penutup (deck glass) dan seraplah kelebihan air
pada kaca preparat dengan tissue agar tidak mengganggu pengamatan.
e. Gambarkan hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan yang telah disiapkan.
f. Untuk preparat dengan penampang membujur, langkah kerjanya sama dengan diatas,
bedanya hanya irisan sampel yang dilakukan secara membujur.
g. Untuk membuat preparat basah tanpa pengirisan yaitu dengan cara meletakkan sampel
pengamatan (misalnya daun Hydryllah) di atas kaca preparat, lalu ditutup dengan deck
glass dan diamati di bawah mikroskop.
h. Setelah selesai melakukan pengamatan dan menggambarkan hasil pengamatan.
Bersihkanlah mikroskop dan aturlah kembali posisinya yaitu lensa objektif paling
kecil berhadapan dengan lubang meja sediaan.
i. Simpanlah mikroskop secara aman pada kotaknya.
E. Pertanyaan
1. Tuliskan dan jelaskan bagian optik dari mikroskop!
2. Tuliskan dan jelaskan bagian mekanik dari mikroskop!
3. Apa kerugiannya jika kita membersihkan bagian optik mikroskop dengan menggunakan
kain kasar?
4. Mengapa kotak tempat penyimpanan mikroskop perlu diberi lampu atau silica gel?
5. Jika kita ingin melihat bayangan objek pada mikroskop sebelah kanan atas, naka kaca
preparat sebaiknya digeser ke arah mana?
Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

7
Tujuan :

Bahan :

Pembesaran :

8
Asisten

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

9
Bahan :

Pembesaran :

10
Asisten

UNIT II

PERCOBAAN BIOGENESIS

A. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah ingin mengetahui asal
usul kehidupan melalui suatu rangkaian percobaan sederhana yang meliputi:

1. Percobaan Fransisco Redi.


11
2. Pecobaan Lazaro Spalanzani.
3. Percobaan Louis Pasteur.

B. Dasar Teori
Harold Urey menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali dengan adanya senyawa
organik diatmosfir yang berupa gas-gas seperti metana, hydrogen, uap air, dan amoniak
yang bereaksi dengan bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan listrik halilintar sehingga
terbentuk asam amino yang merupakan bahan dasar pembentuk kehidupan. Pendapat ini
didukung oleh Stanley Miller yang berhasil membuktikan teori Urey dengan pecobaannya.
Alexander L. Opharin mengemukakan bahwa atmosfir purba banyak mengandung gas-gas
metana, hydrogen, uap air, dan amoniak seperti halnya yang dikemukakan oleh Urey, namun
menurutnya sumber energi yang memungkinkan terjadinya pembentukan senyawa organik
berasal dari angkasa luar seperti sinar ultraviolet.

Setelah beratus-ratus tahun lamanya, teori abiogenesis akhirnya goyah setelah


beberapa ahli mengadakan eksperimen yang bertujuan membuktikan ketidakbenaran teori
tersebut. Tokoh-tokoh diantaranya adalah: Fransisco Redi, Lazaro Spalanzani, dan Louis
Pasteur.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Perangkat percobaan Fansisco Redi:
- Botol gem (botol selei) dengan penutupnya
- Kain kasa
b. Perangkat percobaan Lazzaro Spallanzani:
- Tabung reaksi/labu erlenmeyer
- Sumbat gabus
- Bunsen
c. Perangkat percobaan Louis Pasteur:
- Tabung reaksi/labu erlenmeyer
- Pipa kapiler dengan diameter 0,5 cm (dibuat sebagai model leher angsa)
- Sumbat gabus
- Bunsen
2. Bahan
a. Air kaldu
b. Daging ayam segar
c. Lilin
d. Korek api

D. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang digunakan pada praktikum ini adalah :
12
a. Percobaan Fansisco Redi
1. Tiga tabung (botol selei) diisi dengan sekerat daging segar.
2. Tabung I diisi daging tanpa ditutup.
3. Tabung II diisi daging lalu ditutup dengan kain kasa.
4. Tabung III diisi daging lalu di tutup rapat.
5. Mengamati daging tersebut setiap hari selama satu minggu.
b. Percobaan Lazzaro Spallanzani
1. Siapkan empat buah tabung reaksi yang bersih dan steril dan masing-masing diisi
dengan air kaldu ayam atau sapi.
2. Tabung I diisi 10 ml air kaldu lalu ditutup tanpa dipanaskan dan disterilkan.
3. Tabung II diisi 10 ml air kaldu lalu dipanaskan dan tanpa ditutup.
4. Tabung III diisi 10 ml air kaldu lalu ditutup dan dipanaskan serta disterilkan.
5. Tabung IV diisi 10 ml air kaldu tanpa ditutup dan dipanaskan.
6. Mengamati tabung setiap hari selama 1 minggu.
c. Percobaan Louis Pasteur
1. Menyiapkan tabung reaksi atau labu yang kemudian diisi dengan 10 ml air kaldu lalu
ditutup dan dihubungkan dengan pipa berbentuk leher angsa dan dipanaskan sampai
steril.
2. Membiarkan tabung/labu tersebut selama 3 hari pengamatan.
3. Memiringkan tabung/labu hingga air kaldu menyentuh pipa leher angsa.
4. Mengamati perubahan yang terjadi satu hari setelah tabung/labu dimiringkan.

E. Pertanyaan
1. Apa perbedaan prinsip kerja dari Fransisco Redi, L. Spanlanzani, dan Louis Pasteur?
2. Apakah dapat air kaldu diganti dengan bahan lain pada percobaan di atas?
3. Mengapa ketiga tokoh di atas berkesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup sebelumnya (biogenesis)?jelaskan!
4. Apa kesimpulan anda dari ketiga percobaan di atas?

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

13
14
Asisten

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

15
16
Asisten

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

17
18
Asisten

UNIT II

Mengenal Sel Dan Jaringan Tumbuhan Melalui Pengamatan Preparat Basah dan Awetan

A. Tujuan Praktikum
a. Mengenal dan menjelaskan sel dan jaringan penyusun tubuh tumbuhan.
b. Melalui pengamatan preparat basah kita dapat melihat akar, batang, daun, empulur, dan
buah dari tumbuhan monokotil dan dikotil dan membandingkannya dengan preparat
awetan.

B. Dasar Teori
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain mempunyai struktur
fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Berbagai

19
jaringantersusun dan teroraganisasi dalam bentuk organ. Jaringan tubuh tumbuhan dapat
dibedakan atas jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan
pelindung (epidermis),jaringanparenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus. Berbagai
jaringan tersebut menyusun berbagai organ tubuh tumbuhan.

Pada tumbuh-tumbuhan, sel-sel yang membentuk jaringan muda (meristem) adalah juga
dalam keadaan muda (embrional). Membran selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan
bentuk yang teratur, antara segi empat dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih penuh
dengan “protoplas” serta “vakuola” yang kecil. Dalam kondisi demikian ini sifat khusus dari
jaringan muda yaitu “sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk
membelah”, yang dalam istilah lainnya disebut meristematis.

Jaringan parenkim atau sering pula disebut jaringan dasar (ground tissue) merupakan
suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang
bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologi. Walaupun struktur morfologi
dan fisiologi bermacam-macam, akan tetapi pada umumnya dapat dinyatakan bahwa parenkim
memiliki sifat-sifat yang sama.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mikroskop
b. Lap kasar/halus
c. Silet tajam
d. Obyek glass dan deck glass
2. Bahan
a. Akar, batang, dan daun jagung (Zea mays)
b. Akar, batang, dan daun labu (Cucurbita moshata)
c. Empulur ketela pohon (manihot utilissima)
d. Kerokan daging buah pisang (Musa sp.)
e. Daun nanas karang (Rhoeo discolor)
f. Daun karet (Ficus elastica)
g. Daun cabe (Capsicum sp.)
h. Preparat awetan
i. Aquades

D. Cara Kerja
 Tahap persiapan preparat basah:
a. Siapkan bahan yang akan dibuat menjadi preparat basah dan pisau silet yang tajam serta
kaca preparat.
b. iris sediaan dengan pisau silet secara melintang yang dimulai dari luar kedalam setipis
mungkin.

20
c. Letakkan hasil irisan diatas kaca preparat kemudian beri setetes air lalu tutup dengan
kaca penutup (deck glass).
d. Untuk pengamatan sel parenkim pada daging buah pisang dilakukan dengan cara kerok
daging buah pisang yang telah masak lalu tempatkan pada kaca benda lalu teteskan
sedikit air lalu tutup dengan kaca penutup.

 Tahap pengamatan

a. Siapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapannya (ingat mikroskop


yang digunakan harus bersih dan tidak boleh berjamur).
b. Letakkan mikroskop pada meja yang datar dan mulailah mencari cahaya dengan cara
memutar cermin, kondensor, dan diafragma.
c. Setelah cahaya sudah didapatkan, ambillah preparat basah yang akan diamati. Misalnya
preparat akar jagung, batang dan daun.
d. Untuk pengamatan pertama, gunakan perbesaran kecil yaitu 5x atau 10x. Putar
makrometer untuk mendapatkan bayangan obyek yang jelas. Gambar hasil pengamatan
untuk perbesaran kecil.
e. Putar revolver untuk mengganti perbesaran besar yaitu 40x atau 45x. Setelah
mengunakan perbesaran besar, tidak boleh lagi memutar makrometer tetapi untuk
memperjelas bayangan obyek digunakan mikrometer.
f. Perbesaran besar akan memperlihatkan bagian setiap preparat secara jelas. Gambar hasil
pengamatan anda untuk perbesaran besar, lalu bandingkan dengan perbesaran kecil.
g. Setelah mengamati semua preparat, bersihkan mikroskop dan simpan pada kotaknya
dengan terlebih dahulu membersihkannya dari debu atau kotoran dengan menggunakan
kain planel halus.

E. Pertanyaan
1. Apa perbedaan yang menjolok antara penampang melintang akar monokotil dan akar
dikotil?
2. Apa perbedaan yang menjolok antara penampang melintang batang monokotil dan batang
dikotil?
3. Apa perbedaan menjolok antara penampang melintang daun dikotil dan monokotil?
4. Dari keseluruhan preparat basah yang diamati, preparat apakah yang memiliki jaringan
tiang dan spons?

21
Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

Pembesaran :

22
23
Asisten

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

Pembesaran :

24
25
Asisten

UNIT III

MENGENAL SEL DAN JARINGAN HEWAN

A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal dan membedakan jaringan
penyusun tubuh hewan serta mampu menjelaskannya secara tepat dan benar.

B. Dasar Teori
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk
membentuk suatu organ. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka
mempunyai fungsi yang spesifik.Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi.Jaringan
didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti
peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh
(jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya.

26
Ada empat tipe jaringan dasar semua hewan, termasuk tubuh manusia dan organisme
multiseluler tingkat rendah yaitu jaringan epitel yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi
permukaan organ seperti permukaan kulit, jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ
yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan. Jaringan pengikat sesuai namanya,
berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
Jaringan otot yang terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu licin yang dapat ditemukan
diorgan tubuh bagian dalam, dan otot jantung yang dapat ditemukan dijantung. Jaringan
saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta
menerima dan meneruskan rangsangan.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mikroskop
b. Kain planel
c. Skalpel
d. Obyek glass dan deck glass
2. Bahan
a. Sel epitel rongga mulut
b. Eritrosit katak/eritrosit manusia
c. Aquades
d. Garam NaCl 0,9%
e. Alcohol 70%
D. Cara Kerja
1. Sel epitel rongga mulut
a. Bersihkan tangkai skalpel dengan alkohol 70%.
b. Dengan menggunakan tangkai skalpel, Korek bagian dalam pipi.
c. Oleskan korekan tadi pada gelas anda, kemudian tetesi dengan aquades serta tutup
dengan gelas penutup.
d. Amati dibawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah.
e. Melalui pengamatan dengan perbesaran kuat, gambar 2 atau 3 sel dan beri
keterangan dari bagian-bagian sel yang nampak.
2. Eritrosit katak/manusia
a. Ambil satu tetes darah katak/manusia yang telah dicampur dengan larutan garam
NaCl 0,9%.
b. Teteskan pada gelas obyek dan tutup dengan gelas penutup.
c. Amati sediaan tersebut dibawah mikroskop, mulai dari perbesaran lemah.
d. Dengan perbesaran kuat gambar 3 atau 4 sel dan beri keterangan dari bagian-bagian
sel yang nampak.

E. Pertanyaan
1. Jenis epitel apakah yang dapat diamati pada rongga mulut?
27
2. Mengapa dalam percobaan eritrosit katak harus menggunakan NaCl 0,9%?

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

Pembesaran :

28
29
Asisten

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

Pembesaran :

30
31
Asisten

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

Pembesaran :

32
33
Asisten

UNIT V

ANATOMI DAN MORFOLOGI VERTEBRATA

A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui anatomi dan morfologi dari
hewan vertebrata melalui kegiatan pembedahan pada katak sawah (Rana cancarivora).

B. Dasar Teori
Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam
melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Dalam praktikum ini akan
dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh katak (Rana cancarivora). Anatomi katak
dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata.

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.Memiliki


struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.Hewan
vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan
memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak
bertulang punggung.Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system

34
kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi
salurannya.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat bedah
b. Papan bedah
c. Botol pembius
d. Silet tajam
e. Cutter
2. Bahan
a. Katak sawah (Rana cancarivora)
b. Kapas
c. Jarum pentul
d. Ether/kloroform

D. Cara Kerja
a. Amati secara morfologi hewan yang akan dibedah mulai ujung anterior sampai kepada
ujung posterior.
b. Gambar untuk pengamatan bagian luar tersebut.
c. Bius katak dengan menggunakan ether atau kloroform dengan cara memasukkan kapas
yang telah dibasahi dengan ether kedalam botol pembunuh (boleh menggunakan toples),
kemudian masukkan katak kedalamnya, tunggu beberapa saat sampai katak di dalam
toples (botol pembius) menjadi lemas.
d. Keluarkan dari dalam botol dan rentangkan diatas papan bedah dengan posisi bagian
ventral berada pada bagian atas.
e. Lakukan pembedahan mulai dari bagian posterior dengan cara membuat sobekan secara
melintang pada bagian abdomen diatas bagian kloaka.
f. Setelah membuat sobekan, masukkan ujung gunting yang tumpul kedalamnya secara
membujur yaitu, mulai dari bagian posterior kearah anterior.
g. Buka kulit dan otot yang melindungi organ visceral.
h. Mulai pengamatan sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, dan sistem
urogenitalia.
i. Gambar hasil pengamatan dengan cara mewarnai setiap bagian sistem yang diamati
sesuai dengan yang sebenarnya.
j. Minta petunjuk asisten jika ada organ yang sulit teridentifikasi dengan baik.

E. Pertanyaan
1. Tuliskan organ yang menyusun system pencernaan, respirasi, sirkulasi, dan urogenitalia!
2. Apa arti kata-kata di bawah ini:

35
anterior Ventral
Posterior Dorsal
Medial Visceral
Transversal Abdomen
Sagital

3. Mengapa meati menggunakan katak sawah, bukan bufo, jelaskan menurut pandangan
anda secara ilmiah?
4. Apa manfaat yang anda dapat peroleh melalui percobaan ini? (ingat manfaat bukan
tujuan).

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

36
37
Asisten

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

38
39
Asisten

UNIT VI

DIFUSI CAIR, GAS DAN OSMOSIS

A. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah:
a. Memahami mekanisme difusi dengan percobaan sederhana.
b. Membandingkan kecepatan difusi beberapa macam gas dalam udara.
c. Menghitung kecepatan difusi masing-masing gas.
d. Untuk mengamati peristiwa osmosis yang terjadi melalui percobaan sederhana

B. Dasar Teori
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan
oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat cair dan zat padat molekul-
molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai mencapai konentrasi
yang sama.

Difusi terjadi dari ruang yang berkosentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi
lebih rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh membran permeabel terhadap zat tersebut.
Difusi berlangsung menurut konsentrasi dari suatu gradient atau suatu kemiringan. Proses ini
pada umumnya terdapat pada sel seperti perembesan oksigen, karbondioksida, glukosa, asam
amino dan garam mineral. Menurut Pustakers (2014), kecepatan difusi ditentukan oleh jumlah
zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel.

40
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah :
a. Tabung kaca berskala 0-50 cm
b. Kertas lakmus
c. Pipet dua buah
d. Stop watch
e. Pipet tetes
f. Lidi yang panjangnya 40 cm
g. 4 Wadah/gelas air mineral plastik
h. Pisau
i. Mistar/penggaris
j. Sendok makan
k. Kamera

2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
a. Aquades steril / Air mineral
b. Larutan HCL sebagai larutan asam
c. Larutan NaOH sebagai larutan basa
d. Methylen blue
e. Eosin
f. Kentang
g. Kapas
h. Air
i. Garam
j. Label

D. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang digunakan pada praktikum ini adalah :
 DIFUSI
a. Pahami konsep difusi, silahkan ambil sekitar 200 ml air kran, setelah itu tetesi tinta atau
methylen blue atau eosin dan amati penyebaran zat warna tersebut di dalam gelas kimia.
b. Untuk difusi gas,buat 11 potongan kertas lakmus merah dan biru dengan panjang 1 cm.
c. Masukkan potongan kertas tersebut kedalam pipa kapiler dengan jarak setiap potongan
berjarak 5 cm.
d. Bagian kanan di beri 5 potongan lakmus merah, sedangkan sisi kiri diberi 5 potongan
lakmus biru. Sumbat kedua ujung pipa dengan ukuran yang sama banyak.
e. Teteskan larutan HCL pada kapas disisi kiri dan 5 tetes pada sumbat kapas disisi kanan
secara bersamaan. Amati, perambatan gas atau uap dari kedua larutan tersebut dengan

41
melihat perubahan warna yang terjadi pada lakmus dalam pipa kapiler. Catat waktu
perubahan warna lakmus merah menjadi biru, dan lakmus biru menjadi merah.
f. Hitung dan bandingkan kecepatan difusi masing-masing gas dalam satuan cm/menit.

 OSMOSIS
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Potong kentang seperti bentuk balok dengan ukuran p ×l ×t = 5 cm× 1 cm×1 cm .
c. Siapkan 4 wadah plastik yang masing-masing diberi label A, B, C, dan D.
d. Isi wadah A dengan 140 mL air.
e. Isi wadah B dengan 140 mL air dan 1 sendok makan garam. Aduk garam hingga larut.
f. Isi wadah C dengan 140 mL air dan 2 sendok makan garam. Aduk garam hingga larut.
g. Isi wadah D dengan 140 mL air dan 3 sendok makan garam. Aduk garam hingga larut.
h. Masukkan kentang ke dalam wadah yang telah disiapkan hingga seluruh bagiannya
terendam. Masing-masing wadah diisi dengan tiga (3) potongan kentang.
i. Lakukan perendaman selama 24 jam.
j. Setelah 24 jam, ukur panjang kentang serta catat ciri-cirinya.
k. Ambil gambar kentang sebelum dan setelah perendaman.

E. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan difusi?
2. Apa manfaat yang dapat diambil dari percobaan ini?
3. Apa perbedaan difusi dan osmosis?jelaskan!

42
Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

43
44
Asisten

Hasil pengamatan

Hari/tanggal:

Tujuan :

Bahan :

45
46
Asisten

Tabel 1. Data Perubahan Panjang pada Kentang


Wadah Kentang Sebelum Kentang Setelah Panjang Panjan Perubahan Rata-rata
Perendaman Perendaman Awal g Akhir Panjang perubahan
Panjang

… cm … cm … cm

A … cm … cm … cm … cm

… cm … cm … cm

B … cm

… cm … cm … cm

… cm … cm … cm

47
… cm … cm … cm

… cm … cm … cm

… cm … cm … cm
C … cm

… cm … cm … cm

D … cm

… cm … cm … cm

… cm … cm … cm

… cm … cm … cm

48
Keterangan:
+: Pertambahan panjang
-: Pengurangan panjang

Tabel 2. Data Perubahan Fisik yang Tampak pada Kentang

Wada Kentang Sebelum Perendaman Kentang Setelah 24 jam Perendaman


h
1. Kentang masih 1. Kentang
segar, bertekstur keras
berwarna dan berwarna
kuning pucat. kuning lebih
2. Air tampak pucat.
A jernih 2. Air rendaman
tampak kuning
keruh

49
D

50
UNIT VII

KEBAKAAN

A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini yaitu:
a. Untuk membuktikan angka-angka perbandingan genotif dan fenotif dari hukum Mandel.
b. Dasar genotif beberapa sifat baka pada manusia.

B. Dasar Teori
Genetika yang dikemukakan oleh Mendel didasarkan adanya faktor (gen) yang
diturunkan dari induk kepada keturunannya atau dari generasi ke generasi berikutnya.
Mekasnisme penurunan sifat dikemukakan oleh Mendel berdasarkan penelitian pada
tanaman Ercis. Penelitian Mandel selanjutnya dengan mengamati dua sifat baka yang
berbeda, mengungkapkan bahwa pada waktu pembentukan gamet, alel mengalami segregasi
secara bebas, sehingga di sebutnya “hukum pemisahan secara bebas”.

Menurut Winatasasmita (1999), yang dilihat dari penjelasan diatas maka akan
diuraikan 3 hukum yang dikemukakan oleh Mendel yaitu :

1. Hukum Dominan
Bila penyilangan dua organisme yang murni yang memiliki pasangan sifat yang
kontras hanya satu sifat yang muncul pada generasi pertama (F1).

2. Hukum Segregasi
Hukum ini disebut juga hukum pemisahan gen sealel. Hukum ini menyatakan
“Hibrid pada generasi pertama (F1) yang memiliki sifat yang kontras gen-gennya
(Faktor) berkumpul bersama-sama tetapi keduanya tidak bercampur dan kedua gen ini
memisah pada saat pembentukan gametnya.”

3. Hukum pengelompokan gen secara bebas


Hukum ini berbunyi “Pada pembastaran dua induk yang memiliki dua macam ciri
(sifat) atau lebih, penurunan satu pasang faktor bebas memilih dari pasangan faktor
lainnya.

C. Alat dan Bahan

51
a. Kaca pembesar (loupe)
b. Daftar fenotif

D. Cara Kerja
a. Periksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif diatas pada diri sendiri.
Bila kesulitan, meminta bantuan pada teman sejenis dalam kelompok. Catat dalam bentuk
tabel.
b. Bila mempunyai fenotif yang dominan maka di beri tanda (-) untuk gen kedua.
c. Catat dan data dari teman-teman kelompok danhitung persentasinya.
1. Lesung dagu merupakan sifat dominan (D)

DAFTAR FENOTIF SIFAT BAKAN MANUSIA YANG DIKONTROL OLEH 1 GEN


DENGAN 2 ALEL DAN MASING-MASING ALEL MENGHASILKAN FENOTIF YANG
JELAS

a. Lesung dagu merupakan sifat dominan (D)


b. Ujung daun telinga menggantung bebas merupakan sifat dominan (E)
c. Orang meletakkan Ibu jari tangan kiri diatas ibu jari tangan kanan pada waktu
menjalinkan jari-jari tangan merupakan sifat dominan (F)
d. Orang memiliki ruas jari kelingking paling ujung menyerong ke arah dalam (kea rah jari
manis) merupakan sifat dominan (B)
e. Lidah melipatmerupakan sifat dominan (LL)
f. Rambut dahi menjorok merupakan sifat dominan(WW)
g. Rambut pada jari: tumbuhnya rambut pada kedua ruas dari jari tangan merupakan sifat
dominan (M)
h. Lesung pipi merupakan sifat dominan (P)
i. Orang yang dapat menggulung lidahnya memanjang merupakan sifat dominan (C)
j. Orang yang mempunyai gigi seri atas bercelah merupakan sifat dominan (G)

52
E. Tabel Pengamatan Sifat Baka Manusia
No Fenotif Genotif Data Kelompok/Kelas
Ciri/Sifat Baka

1. Ada lesung dagu (D),


Tidak ada (d)

2. Anak daun telinga


menggantung (E),
Menempel (e)

3. Ibu jari tangan kiri


diatas (F), di bawah (f)

4. Ruas jari kelingking


terujung menyerong ke
dalam (B), tidak
menyerong (b)

5. Lidah melipat (L), tidak


melipat (l)

6. Rambut dahi menjorok


(W), tidak menjorok (w)

7. Rambut pada jari (M),


tak ada rambut (m)

8. Lesung pipi (P), tidak


apa (p)

9. Lidah dapat digulung


memanjang (C), tidak
dapat digulung
memanjang (c)

10 Gigi seri atas bercelah


. (G), gigi seri atas tidak

53
bercelah (g)

F. Pertanyaan
1. Berapa nilai frekuensi gen dominan dan resesif dalam kelas anda?
2. Berikan kesimpulan dari hasil pengamatan anda!

UNIT VIII

PENGARUH SUHU TERHADAP AKTIVITAS ORGANISME

A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini yaitu mahasiswa di harapkan dapat membandingkan
kecepatan penggunaan oksigen oleh organisme pada suhu yang berbeda.

54
B. Dasar Teori
Suhu merupakan salah satu faktor fisik lingkungan yang paling jelas, mudah
diukur, dan sangat beragam. Suhu tersebut mempunyai peranan yang penting dalam
mengatur aktivitas biologis organisme, baik hewan maupun tumbuhan. Ini terutama
disebabkan karena suhu mempengaruhi kecepatan reaksi kimiawi dalam tubuh dan
sekaligus menentukan kegiatan metabolik, misalnya dalam hal respirasi sebagaimana
halnya dengan faktor lingkungan lainnya, suhu mempunyai bentang yang dapat di
toleransi oleh setiap jenis organisme. Masalah ini dijelaskan dalam kajian ekologi yaitu
“Hukum Toleransi Shelford”.

Sebagaimana halnya dengan faktor lingkungan lainnya, suhu mempunyai


rentang yang dapat ditolerir oleh setiap jenis organisme. Masalah ini dijelaskan dalam
kajian ekologi, yaitu “Hukum Toleransi Shelford”. Dengan alat yang relatif sederhana,
percobaan tentang pengaruh suhu terhadap aktivitas respirasi organisme tidak sulit
dilakukan, misalnya dengan menggunakan respirometer sederhana.

Ikan maskoki dapat beradaptasi pada suhu kisaran 20–25 oC, yang mana pada
suhu tersebut merupakan syarat hidup dari ikan maskoki. Dan tidak diharapkan untuk
tidak melakukan perubahan atau perubahan kualitas air secara drastis karena itu dapat
membahayakan kehidupan dari ikan itu sendiri.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Termometer batang 1 buah
b. Neraca
c. Stopwatch/jam tangan
d. Becker glass 100 ml 3 buah
2. Bahan
a. Ikan mas 3 ekor
b. Es batu
c. Air kran
d. Air panas

D. Cara Kerja
a. Masukkan 3 ekor ikan emas yang relatif sama besarnya ke dalam becker glass yang berisi
air kran, dan aklimatisasi selama 15 menit.
b. Ambil 1 ekor ikan mas dan masukkan ke dalam becker glass (A) yang berisi air panas (38
ᵒC) 800 ml. Hitung dan catat frekuensi gerakan (buka tutup) operculum dalam 1 menit
selama 5 menit.

55
c. Ambil 1 ekor ikan mas dan masukkan ke dalam becker glass (B) yang berisi air panas (16
ᵒC) 800 ml. Hitung dan catat frekuensi gerakan (buka tutup) operculum dalam 1 menit
selama 5 menit.
d. Ambil 1 ekor ikan mas dan masukkan ke dalam becker glass (C) yang berisi air panas
(±27 ᵒC) 800 ml. Hitung dan catat frekuensi gerakan (buka tutup) operculum dalam 1
menit selama 5 menit.
e. Catat hasil pengamatan dalam tabel.

E. Hasil Percobaan
Data frekuensi gerakan operculum ikan mas pada suhu air yang berbeda

Tabel 3. Data frekuensi gerakan operculum ikan mas

Becker Waktu (menit ke… Rata-rata


Glass
1 2 3 4 5

Rerata

F. Pertanyaan
1. Mengapa terjadi perbedaan gerakan operculum ikan pada masing-masing becker glass?
2. Apa kesimpulan anda terhadap hasil pada becker glass A dan B?

56
KARTU KONTROL BIOLOGI DASAR

Rerata
No Unit Respon Praktikum Laporan

57
1 I

2 II

3 III

4 IV

5 V

6 VI

7 VII

8 VIII

Rerata akhir

Majene, 2021

Berhak atau tidak mengikuti ujian praktikum

Koordinator asisten Asisten

(........................................) (........................................)

Mengetahui

Dosen Pengampu I Dosen Pengampu II

58
(Nurhidayah, S.Pd., M.Pd) (Mufti Hatur Rahmah, S.Si., M.Si)

Dosen Pengampu III

(Dr. Sainab, M.Pd)

Lampiran 1: Contoh Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

59
Laporan Praktikum Biologi Dasar dengan judul
“.......................................................................................................” yang disusun oleh:

Nama :

NIM :

Kelas :

Telah diperiksa oleh dosen/ asisten dosen dan dinyatakan diterima.

Majene, .........................................2021

Koordinator asisten Asisten

(........................................) (........................................)

Mengetahui,
Dosen Pengampu I Dosen Pengampu II

(Nurhidayah, S.Pd., M.Pd) (Mufti Hatur Rahmah, S.Si., M.Si)

60
Dosen Pengampu III

(Dr. Sainab, M.Pd)

61

Anda mungkin juga menyukai