Anda di halaman 1dari 14

PENUNTUN PRATIKUM

BIOLOGI

DISUSUN OLEH

TIM BIOLOGI

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019

UNTUK LINGKUNGAN SENDIR


PENDAHULUAN

Dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan alam , pratikum adalah salah satu
bagian dari acara pengajaran yang tidak dapat dipisahkan. Pratikum ini merupakan
manifestasi dari teori- teori yang dipelajari diruang kuliah . Begitu pula dalam
mempelajari Botani, khususnya mengenai anatomi, morfologi, fisiologi tumbuh –
tumbuhan , kita perlu mengetahui dan melihat secara nyata apa saja yang telah
dipelajari didalam kelas. Tanpa mengetahui apa peranan pratikum sangat penting
dalam rangka mengatasi hal diatas dan secara tidak langsung mendidik mahasiswa
untuk berkreasi.
Tugas yang diberikan dalam pratikum Botani bukan hanya membuat gambar
tumbuhan tetapi mempelajari dan mengamati tumbuhan sebagai suatu objek. Gambar
yang dibuat merupakan hasil pengamatan suatu objek. Ketidakmampuan membuat
gambar yang dilihat, biasanya merupakan suatu kekeliruan terhadap usaha
pengamatan dan bukan ketidakmampuan untuk menggambar.
Keberhasilan dalam pratikum botani antara lain membutuhkan pekerjaan yang
teliti dan bersih, gambar yang dibuat jelas dan lengkap bagian – bagian penting dari
pengamatan disertai ukuran dan skala. Semua tugas tersebut diselesaikan dalam
laboratorium , termasuk membuat catatan tertulis yang dapat dikutip dari buku dan
referensi lain guna melengkapi data hasil pengamatan.
Dalam pratikum Botani akan dipelajari dan diamati struktur tumbuhan baik
secara morfologi maupun anatomi, juga berbagai proses fisologi tumbuhan yang telah
diberikan dalam kuliah. Oleh karena itu hubungan pratikum dengan kuliah sangat erat
bahkan merupakan sebagian dari padanya , sehingga sebelum pratikum perlu
mempelajari dan memahami meteri kuliah yang diberikan dan mencari berbagai
literature yang berhubungan dengan materi kuliah dan bahan praktikum.
Praktikum botani dalam pelaksanaannya dibagi dalam beberapa tingkatan
pekerjaan meliputi :
1. Membuat preparat
2. Mengamati dibawah mikroskop
3. Menggambar dengan teliti bagian – bagian tumbuhan yang baru diamati

Selain praktikum dalam laboratorium , selanjutnya mahasiswa akan dibawa dalam


bentuk praktek lapangan yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan praktikum.
Kegiatan ini meliputi pengumpulan / koleksi berbagai macam tumbuhan .
Materi dalam praktikum Botani sesuai dengan materi kuliah yang meliputi :

1. Sel tumbuhan
2. Jaringan tumbuhan
3. Anatomi dan Morfologi tumbuhan
4. Taksonomi Tumbuhan

MIKROSKOP
Mikroskop banyak sekali macam dan modelnya, tergantung pada fungsi, pemakaian,
dan pabrik yang membuatnya serta tahun produksinya. Tetapi pada prinsipnya bagian
– bagian mikroskop dapat dibagi sebagai berikut :

1. Bagian Statis yang merupakan penyokong


a. Basis : yaitu bagian yang cukup berat sehingga dapat berdiri dengan kokoh
b. Lengan : yaitu bagian yang berdiri tegak diatas basis. Pada bagian ini terletak
tempat penyongkong tabungan lensa pada body mikroskop. Bagian yang boleh
dipegang kalau mengangkat mikroskop.
c. Meja objek yaitu bagian yang dapat diturun naikkan . Pada bagian inilah objek
yang akan dilihat diletakkan.
2. Bagian Penggerak
a. Penggerak kasar ( makroskup ) terdapat pada kiri dan kanan lengan agak
kebawah. Fungsinya menggerakkan meja objek atau meja preparat turun naik
dengan pertolongan roda gigi.
b. Penggerak renik ( mikrsokop ) fungsinya sama dengan makroskup dan
berguna untuk lebih memperjelas obyek yang akan dilihat.
c. Penjepit preparat : yaitu tempat preparat dijepit diatas meja objek . Pada
sebagian mikroskop juga mempunyai alat untuk menggeser preparat
d. Revolver : yaitu tempat terdapatnya lensa obyektif. Alat ini dapat untuk
menukar pembesaran bayangan .
3. Pengatur Penerangan
a. Cermin : alat untuk memasukkan cahaya dari yang terang dan cekung untuk
cahaya lampu listrik
b. Diafragma : alat untuk membesarkan dan mengecilkan berkas cahaya yang
masuk
c. Kondesor : alat yang berguna untuk mengumpulkan sinar dari pantulan cermin
supaya sinar menuju objek
d. Filter cahaya : terletak dibawah kondesor dan berguna bila menggunakan
lampu listrik
4. Lensa
a. Lensa Okuler : terletak diujung sebelah atas. Disini mata dipasang untuk
melihat bayangan
b. Lensa Obyektif : lensa yang meghadap obyek dan terdapat pada revolfer ,
lensa ini mempunyai kekuatan yang berbeda – beda .

CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP


Sebaiknya pilih tempat kerja yang terang atau dekat jendela , tetapi jangan terkena cahaya
langsung. Usahakanlah sedemikian rupa sehingga cahaya yang tertangkap dating dari kiri
atau depan saudara. Letakkan mikroskop pada tempat yang utuh. Sebelumnya bersihkan
mikroskop jika ada debu atau kotoran lainnya. Selanjutnya kerjakanlah sebagai berikut :

1. Turunkanlah meja preparat serandah mungkin


2. Putarlah cermin sedemikian rupa agar cahaya yang dipantulkan kearah kondensor dan
letakkan mata saudara dekat okuler sampai kelihatan bulatan terang sekali dan merata.
Usahakanlah kedudukan mikroskop tetap seperti ini ( jangan sampai bergeser)
3. Letakkan obyek kira – kira sejajar dengan lensa obyektif . Terlebih dahulu pakailah
lensa obyektif yang lemah dan okuler yang lemah pula.
4. Naikkan meja preparat sehingga obyek hampir bertemu dengan lensa obyektif jika
dilihat dari samping.
5. Betulkan letak preparat sehingga tepat dibawah lensa obyektif
6. Ingat kemana arah putaran mikroskop untuk menurunkannya
7. Pasanglah mata dekat okuler dan meja preparat diturunkan perlahan- lahan.
8. Kalau bayangan belum tepat benar, maka preparat dapat digeser kekiri atau kekanan,
kemuka atau kebelakang sebagaimana mestinya dengan alat penggeser preparat atau
dengan jari sedikit, perhatikan arah gerak bayangan.
9. Untuk mendapatkan bayangan yang lebih bessar, gantilah lensa obyektif dengan
memutar revolver. Jika bayangan kurang tajam putarlah mikroskop sedikit demi
sedikit.
10. Aturlah diagfragma bila diperlukan . jika terlalu terang digelapkan dan sebaliknya.
11. Biasakanlah melihat dengan mata kiri. Bila sudah letih gantilah dengan mata kanan
12. Waktu melihat dengan mikroskop usahakanlah untuk tidak menutup mata sebelah

HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Jagalah mikroskop jangan sampai kotor
2. Mikroskop hendaknya selalu dalam keadaan kering
3. Mikroskop harus selalu dalam keadaan tegak waktu mengangkatnya
4. Mikroskop jangan sekali – kali terkena uap zat kimia , jangan sekali – kali digunakan
alcohol untuk membersihkannya.
5. Kotak mikroskop harus selalu tertutup dan dikunci walaupun mikroskopnya sedang
dipakai
6. Kalau preparat basah jangan sampai meleleh atau membasahi mikroskop
7. Harus diperhatikan benar kemana arah mikroskop diputar sewaktu mengadakan
pengamatan.
8. Jangan membersihkan mikroskop dengan kain kasar. Lensa jangan sekali – kali di
pegang dengan tangan , pakailah lensa paper atau boleh juga kain flannel untuk
membersihkan mikroskop
9. Suatu kelainan atau kemacetan segera dilaporkan pada asisten .
10. Selesai praktikum, mikroskop dibersihkan dengan lap kering
11. Sebelum mikroskop disimpan aturlah agar lensa obyektif yang terlemah berada paling
bawah.

ALAT – ALAT YANG DIPERLUKAN


1. Buku gambaran sebaiknya seragam dengan ukuran 30 X 21 cm ( A4)
2. Pensil tajam dan mistar pendek
3. Kaca objek dengan ukuran 25 X 75 mm
4. Kaca penutup dengan ukuran 22 X 22 mm
5. Jarum yang bertangkai
6. Pinset dengan ujung tajam
7. Pisau silet tajam
8. Kain lab bersih
9. Buku catatan praktikun dan karet penghapus

CARA – CARA MEMBUAT PREPARAT


1. Teteskan reagensia yang akan dipakai pada bagian tengah gelas objek yang telah
dibersihkan.
2. Sayatlah objek yang akan diamati setipis mubgkin . ( cara menyayat akan dijelaskan
oleh asisten )
3. Ambillah bahan yang akan diamati dengan pinset atau jarum , dan segera tarruh diatas
reagensia pada gelas objek.
4. Tutup preparat dengan kaca penutup perlahan – lahan dengan jalan meletakkan satu
sisi kaca penutup , selanjutnya ditutup secara perlahan- lahan sampai benar – benar
menutupi preparat dan usahakan tidak ada gelembung air atau udara didalamnya.
5. Buatlah sayatan sebanyak mungkin agar saudara merasa yakin ada salah satunya yang
paling baik.

REAGENSIA
Reagensia yang paling banyak dipakai dalam praktikum adalah :
1. Air
2. Alcohol 90 % digunakan untuk membersihkan / menghilangkan lemak – lemak dari
kaca objek atau kaca penutup.
3. Chlorydras , digunakan untuk membersihkan / melarutkan alcohol .
4. Glyserin , untuk mengawetkan preparat .
5. Sudan 111 atau sudan 1V , untuk mewarnai suberin kutikula , lateks dan sebagainya
yang akan memberikan warna merah.
6. Aniline Sulfat , untuk mewarnai kayu dan akan memberi warna kuning
7. Kloroglucin HCL, uuntuk mewarnai lignin dan member warna merah
8. Larutan Yodium, untuk mewarnai tepung / pati yang memberi warna biru tua .

CARA MENGGAMBAR
1. Tuliskan terlebih dahulu disudut kiri atas buku gambar :
Preparat :…………………
Reagen :…………………
Pembesaran :…………………
Nama Tumbuhan :…………………( dalam bahasa Latin yang benar)
2. Jangan menggambar dulu sebelum mengerti apa yang harus diamati dan digambar.
3. Menggambar harus dengan pensil tajam , jangan menggunakan pena / tinta
4. Menggambar harus jelas dan harus betul – betul menurut preparat yang diamati, dan
jangan menggambar dengan garis yang terputus- putus.
5. Menggunakan pensil warna hanya bila diperlukan saja , misalnya untuk menggambar
butir – butir zat warna.
6. Member nama dan bagian yang digambar harus rapid an letaknya disebelah gambar,
dengan menarik garis horizontal dan menggunakan pensil.

Praktikum Ke-1

Tujuan : Untuk melihat sel mati.


Objek : Sel tumbuh-tumbuhan, yaitu empulur batang tanaman ubi kayu
(Manihot utillisima).

Cara Kerja : Dipersiapkan mikroskop sesuia dengan petunjuk, ambil empulur ubi kayu
dan buatlah sayatan melintang setipis mungkin dengan menggunakan pisau
yang tajam dan letakkan diatas objek glass yang sudah dibersihkan, kemudian
diberi setetes mounting dan ditutup dengan cover glass. Amati di bawah
mikroskop.

Praktikum Ke-2

Tujuan : Untuk melihat struktur sel sederhana.

Objek : Sel tumbuh-tumbuhan, yaitu epidermis umbi lapis bawang merah (Allium
ceppa).

Cara Kerja : kupaslah lapisan-lapisan dari bawang, kemudian ambilah lapisan kulit bagian
dalam dari kelopaknya, letakkan diatas objek glass dan beri satu tetes reagent
JKJ, ditutup dengan cover glass dan siap untuk diamati di bawah mikroskop.
Perhatikan bagian-bagian berikut :

A. Bentuk dari satu sel, pilih sel-sel yang panjang


B. Vakoula, nucleus, dan inti sel
C. Sitoplasma dan buutir- butir plasmid.

Praktikum Ke-3

Tujuan : Untuk melihat sel hewan.


Objek : Sel hewan, yaitu mukosa mulut Homo sapiens

Cara Kerja : koreklah dengan jari yang bersih bagian dalam dari pipi anda oleskan
material yang didapat pada bjek glass yang sudah dibersihkan, kemudian
diberi setetes air atau pewarna metilen blue dan ditutup dengan cover glass.
Amati di bawah mikroskop.

A. Perhatikan sel-sel yang pipih yang berkelompok dan lepas


B. Sel-sel mati sangat transparan.
C. Bagian yang terlihat (sitoplasma, inti dan membrane sel).

Praktikum Ke-4

Tujuan : Untuk melihat bagian-bagian sel hewan.


Objek : sel hewan yaitu eritrosit Katak (Rana sp, Bufoo sp)

Cara Kerja : ambil satu tetes darah katak, yang telah dicampur larutan garam 0,85% pada
objek glass, tutuplah dengan cover glassamati di bawah mikroskop dengan
perbesaran lemah sampai sedang, sebagian dari sel-sel yang terllihat adalah sel
eritrosit.perhatikan juga bentuk sel, bentuk inti dan perbandingan besar inti
dengan besar sel dan dibandingkan besarnya dengan sel mukosa mulut.

Praktikum Ke-5

Tujuan : Untuk melihat arus protoplasma dalam sel.


Objek : daun Hydrilla verticiliata
Cara Kerja : ambil selembar daun Hydrilla verticiliata yang segar dan letakkan diatas
objek glass tutuplah dengan cover glass amati di bawah mikroskop. Amati
aliran sitoplasma dengan melihat sitoplasmayang bergerak searah. Aliran ini
disebut cylosis pada sel benangsari Rhoeo discolor yang kelihatan bergerak
adalah gramula-gramula dari sitoplasmanya. Untuk ini dapat dilakukan pada
temperature kamar dan temperature 35-400 selama 10menit gambarlah yang
anda lihat dengan memberi tanda panah kearah gerakan sitoplasma. Untuk
memperjelas pengamatan dapat anda gunakan minyak imersi.

Praktikum Ke-6

Tujuan : Untuk melihat peristiwa plasmolisis dalam sel.


Objek : sel epidermis daun tasbih merah (Canna indica) dan daun Rhoeo discolor.

Cara Kerja : sediakan larutan garam yang bermacam-macam konsentrasinya atau larutan
gula missal 5%, 10% dan 15%. Buatlah preparat dari sel epidermis dari
masing-masing objek, kemudian amati dibawah mikroskop, setelah bentuk
jelas kelihatan, teteskan larutan garam/gula dipinggir deg selnylass dari
preparat, catat waktu sam[ai terjadinya peristiwa plasmolysis yaitu dari
terlepasnya cytoplasma dinding sel. Lakukanlah ini untuk semua konsentrasi
garam/gula terhadap kedua jenis objek di atas. Buatlah gambar dari objek
sebelumnya diberi larutan dan sesudah diberi larutan untuk masing-masing
konsentrasi larutan dan selanjutnya buatlah proses kerja serta hasilnya sesuai
dengan waktu yang dibutuhkan untuk plasmolisis pada masing-masing objek
dengan masing-masing konsentrasi larutan. Gambarlah dan beri keterangan.
Pratikum Ke -7

Tujuan : Untuk mendapatkan data tentang hubungan antara produsen dengan


konsumen dalam siklus C.
Objek : Hydrilla, siput (Achatina fullica)

Alat/ Bahan : Bromtimol blue, air kolam, paraffin, tabung reaksi dan raknya, spidol
permanen.

Caranya : Sediakan 8 tabung A1. A2, A3, A4, dan B1, B2, B3, B4. Maing-masing diisi
dengan, 20 ml air kolam dan bromtimol blue.
Tabung A1 dan B1 dimasukan seekor siput.
Tabung A2 dan B2 dimasukan seekor siput dan tumbuhan hydrilla.
Tabung A3 dan B3 dimasukan hydrilla hidup
Tabung A4 dan B4 dimasukan hanya air kolam dan bromtimol blue
Pengamatan : a. data awal setelah rangkaian disiapkan.

b.Tabung A1 – A4 diletakan ditempat yang ada cahaya dan tabung B1 – B4


ditempat gelap
c. setelah 24 jam kedua di dalam pengamatan tabung A1 – A4 diletakan di
tempat terang dan B1 – B4 di temat gelap.
d. setelah 24 jam ketiga di dalam pengamatan tabung A1 – A4 diletakan
ditempat terang dan B1 – B4 ditempat gelap.
e. Buat semua hasil pengamatan pada table dan lengkapi dengan
klasifikasinya.

Pratikum Ke – 8

Tujuan : Melatih menggunakan kwaran sampling teknik dalam analisis vegetasi.


Alat/ Bahan dan caranya :

1. Plot dengan tali sekitar wilayah kerja pratikan


2. TIap kelompok membuat 3 plot yang berukuran 1 m persegi, yang ditandai
dengan tali dan tiang pada daerah yang ditunjuk.
3. Hitung jumlah indivindu tanaman yang dijumpai tiap plot, catat dalam
buku catatan.
4. Hitunglah spesies-spesies yang ada tiap plot.
5. Pilih 2 spesies terbesar tiap plot dan hitunglah jumlah indivindu masing-
masing spesies pada masing-masing plot.
6. Catat dan buat laoran tertulis dengan urutan sbb :
- Pendahuluan
- Dasar teori dan pelaksanaan
- Diskusi
- Kesimpulan dan saran
- Daftar pustaka
7. Dalam diskusi (laporan) bandingkan hasil tiap kelompok, sehingga dapat
diambil gambaran umum tentang spesies yangdominan, kesuburan tanah
yang tercermin dari densitas spesies.
Catatan :

1. Densitan = jumlah indivindu


Luas daerah/plot
2. Densitas Relatif = Densitas tiap sesies x 100
Jumlah densitas semua sp

Phylum annelida

Tubuh bilateral simetris, bagian tubuh ini bersegmen-segmen nyata kelihatan dari luar
dan dari dalam tubuh, bagian tubuh diselaputi oleh lapirsan cuticula yang tipis, basah dan
berlendir. Tubuh juga mempunyai setae atau chearea meruaakan buluh yang keras dari chitin.
Chearea ini ada setiap segemen ada yang banyak dan ada yang sedikit yang digunakan
sebagai alat untuk bergerak pada ototlingkaran dan otot membujur. Saluran pencernaan sudah
lengkap dan terdiri dari mulut, pharing, oesophagus, proventriculus, gizzard, usus dan anus.
System peredaran darah dan lymp sudah ada. Hewan ini ada yang monoceous dan ada pula
yang dioceous. Tempat hidup di air tawar, laut dan tanah. Ada beberapa jenis yang
menghisap darah dan cairan tubuh hewan serta manusia.
Contoh : Pheretima sp ( cacing tanah)
Hirudo medicinalis (lintah)
Haemodispa sp. (Pacet)

Pratikum Ke -9

Tujuan : Untuk melihat morfologi cacing tanah.


Bahan : Cacing tanah.

Pheretina sp ( cacing tanah)

Hidup di dalam tananh dan tempat-temat yang lembab. Hewan ini monoceous.
Tubuhnya terdiri dari bagian depan dari mulut ada bibir yang menonjol dinaman prostomium,
kemudian segemen I yaitu peristonium. Pada bagian ventral kira-kira sepertiga dari bagian
depan tubuh terdapat bagian yang menebal yang dinamakan clitellum, fungsinya untuk
perkawinan dan meletakan telurnya. Di belakang clitellum terdapat lupang genital, bagian
dorsal dan ventral dapat dibedakan dari warnanya. Bagian dorsal mempunyai warna yang
lebih tua dari bagian ventral. Pada bagian dorsal terdapat porus dorsalis.
Klasifikasi : phylum :Annelida
Klas : Chaetopoda
Ordo : Oligochacta
Famili : Megascolecidae
Genus : Pheretima
Spesies: Pheretima sp
Gambarkan sesuai dengan bentuk, sususann dan beri keterangan.

Phylum Arthropoda

Insekta atau serangga termasuk ke dalam phylum arthropoda, pada umumnya hewan
yang termasukke dalam phylum ini mempunyai tubuh yang bersegmen, mempunyai rangka
luar (exoskeleton), dari chitin dan mempunyai susunan tubuh yangb komplet dari golongan
invertebrata lainnya. Arthropoda mempunyai kira-kira 15.000 spesies yang terdiri dari 5
klass:

Insekta ini mempunyai arti penting bagi perekonomian kita. Banyak dari jenis ini
menyebabkan penyakit bagi tanaman, hewan dan manusia, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung ( vector ). Juga banyak serangga ini yang mempunyai arti ekonomis
seperti jenis lebah madu (Apis sp ) dan ulat sutera (Bombyx mori). Tubuhnya terdiri dari caput
(kepala), thorax (dada), dan abdomen (perut). Alat kelamin terpisah dan dalam
pertumbuhannya mengalami metamorphosa (perubahan bentuk). Ada insect yang mengalamo
metamorphosa sempurna (holometabola) pada metamorphosa seempurna melalui stadia
ovum, nyampha dan dewasa.

Praktikum Ke-10

Tujuan : Untuk melihat dan mempelajari morfologi belalang


Bahan : Belalang
Locusta sp.(belalang)

Tangkaplah seekor belalang sehari sebelum praktikum, pada tubuhnya tampak caput, thorax
dan abdomen, pada caput terdapat sepasang antenna sebagai organ peraba dan pembau,
sepasang mata majemuk (facet) dikiri dan kanan, tiga labrium (bibir atas) maxilla,
mandibular. Thorax terbagi atas prothorax, mesothorax dan metathorax. Pada thorax terdapat
dua pasang sayap dan tiga pasang kaki . sepasang sayap lebih tebal dan menutupi pasangan
sayap lainnya. Sepasang kaki yang paling belakang lebih besar dan lebih panjang
dibandingakan kaki yang lainnya. Kaki ini terdiri dari buku-buku yaitu coxa, trochanther,
femur, fibia, dan tarsus. Pada tarsus terdapat claw (kuku) dan pulpilus. Abdomen terdiri dari
11 segmen, pada segmen pertama terdapat sepasang tymphanum (alat pendengar) pada kiri
dan kanan abdomen. Pada segmen ke 11 terdapat cervi, pada betina di ujung abdomen
terdapat sepasang ovipositor.
Klasifikasi :
Phylum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Locustidae
Genus : Locusta
Spesies : Locustasp.
Gambarkan sesuai bentuk, susunan dan beri keterangan.

VERTEBRATA

Hewan-hewan vertebrata pada umumnya adalah simetris bilateral, tubuhnya jelas


terdiferensiasi. Klas vertebrata diantaranya : Aves, Mamalia.

Praktikum ke- 11
Tujuan : Untuk melihat dan mempelajari morfologi dari salah satu kelas Aves.
Bahan : Ayam.

Kelas Aves
Burung adalah binatang yang mempunyai bulu (fether) yang terdapat pada tubuhnya.
Bulu ini sangat berguna untuk mengisolasi panas badannya terhadap keadaan lingkungan
sekitarnya. Jadi, hewan ini mempunyai temperature badan yang konstan yang tidak
dipengaruhi oleh alam, disebut juga Hemithermal.
Terdapat dua pasang anggota badan, bagian perctorial untuk terbang dan bagian
pelvic untuk berjalan atau mengayuh waktu berenang.

Cor mempunyai empat ruang yang masing-masing sudah terpisah, terdiri dari 2
auricles dan ventricles. Aves masuk kedalam hewan bertelur seperti pisces, amphibian dan
reptilian.

Contoh Aves : adalah elang hitam, ayam,merpati, merak dan bangau. Salah satu
contoh yang digunakan untuk praktikum ini adalah ayam.
Gambarkan sesuai dengan bentuk, susunan dan beri keterangan.
Praktikum Ke-12

Tujuan : Untuk melihat dan mempelajari morfologi dari salahsatu kelas mamalia
Bahan : Marmut
Kelas mamalia

Pada umumnya tubuh mamalia ditutupi oleh rambut, terdapat kelenjar mamae yang
menghasilkan susu untuk memberi makan anaknya yang baru dilahirkan. Hewan yang
melahirkan anak disebut vivipara, bila bertelur disebut ovivar. Mempunyai dua pasang
anggota badan. Cor terdiri dari 4 ruang, masing-masing terpisah, yaitu 2 auricles dan 2
ventricles, suhu tubuh tetap disebut Homithermal.

Beberpa contoh mamalia : curut, kalong. Kera, manusia, anjing hutan, tapir, babi
hutan, gajah asia, ikan paus, trenggiling, tikus rumah, marmut, kelinci, dsb. Salah satu contoh
yang digunakan untuk praktikum adalah marmut.
Gambarkan sesuai bentuk susunan dan beri keterangan.

PROTISTA

Jasad hidup yang tergolong Protista adalah :

- Fungi (Jamur)
- Bakteri (Kuman)
- Protozoa
- Algae (ganggang)
- Mycoplasma
- Virus.
- Rickettsia

Dalam praktikum ini hanya beberapa contoh saja yang dilakukan, diantaranya dari golongan
jamur, ganggang dan protozoa.

Praktikum Ke-13

Tujuan : Untuk melihat dan mempelajari jasad hidup yang tergolong Protista.
Bahan : Jamur Tempe, Jamur tongkol jagung, air sawah dan air kolam.

Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop. Buatlah gambar, kalasifikasi dan keterangan


gambar.

Praktikum Ke-14

Tujuan : Mengenal dan membedakan antara tumbuhan dikotil dan monokotil.


Objek : Tanaman Jagung (Zea mays) dan Kembang Tembaga (Lochnera rosea).
Caranya : Diambil kedua tanaman di atas dengan lengkap kemudian digambarkan
secara sempurna, dipisahkan akar, batang dan dun, dan digambar pada
masing-masingnya. Buat perbedaan yang terlihat pada kedua tanaman
tersebut, pakai tabel.

Praktikum Ke-15

Tujuan : Untuk mengenal tumbuhan yang herbaceous, lignosus dan calmus.

Bahan/ Alat : Kumpulkan beberapa jenis tumbuhan yang ada di sekitar kampus (rumah
praktikan), kelompokkan menurut jenisnya. Buat daftar nama-nama tumbuhan
tersebut sesuai dengan kelompok di atas. Lihat tabel.

No Nama Jenis/ Nama Daerah H L C Ket


Genus

Praktikum Ke-17

Tujuan : Untuk mengetahui dan mengenal bagian-bagian daun, serta membedakan


daun lengkap dan daun tidak lengkap.
Bahan/alat : Daun Caladium bicolor
Daun Sacharum officinarum
Daun Ricinus comunis

Cara Kerja : Buatlah Gambar ketiga daun tersebut kemudian buat keterangan dari bentuk
circum criptionya, apex, basis, margo dari masing-masingnya.

Praktikum Ke-18

Tujuan : Untuk mengetahui dan mengenal bentuk atau macam akar tunggang dan akar
serabut dari tumbuhan.
Bahan/alat : Akar Pachyrrizus orocus
Akar Daucus carota
Akar Melastoma malabatricum
Akar Zea mays

Caranya : Buatlah gambar keempat jenis akar tersebut dan sebutkan bagian-bagiannya
serta macam-macamnya.
Catatan : Sebutkanlah beberapa jenis tumbuhan yang mempunyai akar sesuai
dengan fungsinya seperti tersebut diatas.

Praktikum Ke-19

Tujuan : Untuk Mengetahui dan mengenal bentuk-bentuk batang.


Bahan/alat : Batang Cyperus sp.
Batang Passiflora foetida

Caranya : Batlah gambar ketiga jenis batang tersebut juga penampang lintangnya,
kemudian sebutkan bentuk dan sifat dari masing-masing batang tersebut.

Praktikum Ke-20

Tujuan : Untuk Mengetahui dan mengenal bagian-bagian bunga


Bahan/alat : Bunga canna indica
Bunga Hibiscus rosasinensis

Cara Kerja : 1. Perhatikan Kedua Kuntum Bunga ini dengan baik kemudian perhatikan
kedudukan dari :

Anda mungkin juga menyukai