Anda di halaman 1dari 16

PROBABILITAS

KELOMPOK VI
KELAS B
Irnifah Rafika (1710421022), Agil Kris Ambrella (1710422018), Elda Rahmadanti
(1710423008), Indah Sukarjo (1710423010), Fira Julia Putri (1710423020)

ABSTRAK
Praktikum Probabilitas dilaksanakan pada Jumat, 22 Februari 2019 di Laboratorium
Teaching IV, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Andalas, Padang. Tujuan Praktikum ini adalah untuk memberikan keterampilan dalam
menggunakan teori probabilitas untuk dan statistik sebagai alat ukur menganalisis data yang
dikumpulkan prosedur yang dipelajari dalam praktikum ini digunakan percobaan tumbuhan
dan hewan. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode deskriptif dengan
analisis data menggunakan chi-square. Hasil yang didapatkan adalah pada pelemparan 1
koin sebanyak 100 kali Ho 1 :1 diterima dengan X2 hitung 0,04 < X2 tabel, pelemparan 2 koin
sebanyak 100 kali Ho 2 :1 : 1 ditolak dengan X2 hitung 6,27 > X2 tabel, pelemparan 2 koin
sebanyak 100 kali dengan AA/AG/GA = A dan GG=G Ho 3 :1 diterima dengan X2 hitung
0,08 < X2 tabel, pelemparan 5 koin sebanyak 160 kali Ho 1:5:10:10:5:1 ditolak dengan X2
hitung 14,4 > X2 tabel, pelemparan 2 dadu sebanyak 180 kali Ho
1:2:2:2:2:2:1:2:2:2:2:1:2:2:2:1:2:2:1:2:1 diterima dengan X2 hitung 27,1 < X2 tabel,
pelemparan 1 koin dan 1 dadu sebanyak 120 kali Ho 1:1:1:1:1:1:1:1:1:1:1:1 ditolak dengan
X2 hitung 22,4 > X2 tabel, dan pelemparan 2 dadu sebanyak 90 kali Ho 1 : 2 :2 :4 ditolak
dengan X2 hitung 30,3 > X2 tabel.

Kata Kunci :, Distribusi Binomial, Distribusi multinominal, Uji Chi-square, Metode, Statistik

PENDAHULUAN Probabilitas memiliki peran


Peluang (Probabilitas) terjadinya yang sangat besar dalam genetika.
sesuatu adalah kemungkinan sesuatu Adapun manfaatnya adalah untuk
tersebut akan terjadi. Nilai peluang meningkatkan pemahaman mengenai
terletak antara 0 dan 1, dimana 0 kualitas penyebaran pewarisan sifat
berarti suatu ketidakmungkinan yang terjadi dalam perkawinan atau
mutlak dan 1 berarti suatu kepastian persilangan. Tujuan mempelajari teori
mutlak. Peluang terjadinya suatu kemungkinan salah satunya adalah
peristiwa biasanya terletak diantara untuk membantu pasangan suami istri
kedua nilai ekstrim ini dan dinyatakan untuk menghitung atau memprediksi
dalam pecahan (Bird, 2004). Dalam kemungkinan anak mereka di masa
pandangan klasik, probabilitas atau yang akan datang apabila mereka
peluang dikenal sebagai harga angka memiliki anak. Selain itu dinyatakan
yang menunjukkan seberapa besar bahwa pengetahuan mengenai teori
kemungkinan suatu peristiwa dapat kemungkinan sangat berguna bagi
terjadi, diantara keseluruhan peristiwa para konsultan genetik yang
yang mungkin terjadi. Sementara menghadapi permasalahan genetik
dalam pandangan relatif, probabilitas berkaitan dengan kemungkinan
dilihat berdasarkan observasi, keturunan yang akan terjadi apabila
pengalaman atau kejadian (peristiwa) terjadi perkawinan atau persilangan
yang telah terjadi (Priyo, 2011) (Mangkuatmodjo, 2004)

Jurnal Praktikum Genetika 2019


Asas dalam perhitungan diselidiki atau frekuensi hasil
probabilitas memiliki dua macam observasi dengan frekuensi yang
perhitungan, diantaranya yaitu hukum diharapkan dari sampel apakah
pertambahan dan hukum perkalian. terdapat hubungan atau perbedaan
Biasanya dalam hukum pertambah yang signifikan atau tidak (Ridwan,
jika kita memerlukan probabilitas 2007)
dalam dua peristiwa kehidupan , kita Metode X2 (Chi-Square Test)
mengunakan kata kunci ‘’atau’’ pada adalah suatu uji nyata yang
pada kalimat pernyataan tersebut. menentukan apakah hasil observasi
Sementara itu untuk hukum perkalian menyimpang dari nisbah yang
memiliki kata kunci ‘’dan’’ sebagai diharapkan, secara kebetulan atau
penanda. Distribusi binomial tidak. Uji ini dilakukan karena
merupakan suatu distribusi dalam seringkali percobaan persilangan
probabilitas dekrit yang paling sering yang dilakukan menghasilkan
digunakan dalam segala bidang, keturunan yang tidak sesuai dengan
termasuk bidang kedokteran. Dalam hukum Menedel.Uji X2 (dilambangkan
distribusi binomial terdapat tiga syarat dengan "χ2" dari huruf Yunani "Chi"
yang harus dipenuhi, antara lain tiap dilafalkan "Kai") digunakan untuk
peristiwa hanya mempunyai dua hasil, menguji dua kelompok data baik
probabilitas dari setiap peristiwa harus variabel independen maupun
selalu tetap dan kejadian yang dependennya berbentuk kategorik
dihasilkan bersifat independen. atau dapat juga dikatakan sebagai uji
Teorema mulitinomial adalah teorema proporsi untuk dua peristiwa atau
yang menjelaskan mengenai lebih, sehingga datanya bersifat
pengembangan eksponen dari diskrit.(Sabri,2008).
penjumlahan antara lebih dari dua Tujuan dari X2 adalah untuk
peubah atau variabel (Budiarto, 2002) mengetahui apakah data yang didapat
Sering kali percobaan dari hasil pengamatan sesuai dengan
perkawinan yang dilakukan nilai atau nilai ekspekstasinya yang
menghasilkan keturunan yang tidak juga dapat diartikan bahwa hasil
sesuai benar dengan hukum mendel. observasinya sesuai dengan model
Kejadian ini biasanya menyebabkan atau teori. Perbandingan yang
keraguan dalam menganalisis data. diharapkan tidak secara kebetulan.
Untuk itu diperlukan suatu cara untuk Perbandingan yang diharapkan
mengadakan evaluasi itu dengan (hipotesis) (Crowder,2010).
mengunakan tes X2 atau yang dikenal Adapun tujuan dari dilakukannya
dengan istilah uji Chi-Square. praktikum Probabilitas ini adalah
Sebenarnya Chi-Square bukanlah untuk untuk memberikan keterampilan
huruf X melainkan lambang yunani dalam menggunakan teori probabilitas
Phi namun untuk memudahkan dalam untuk dan statistik sebagai alat ukur
pembuatan rumus maka digunakan menganalisis data yang dikumpulkan
dalam huruf X (Suryo, 2013). prosedur yang dipelajari dalam
Metode X kuadrat digunakan praktikum ini digunakan percobaan
untuk mengadakan pendekatan tumbuhan dan hewan
(mengestimate) dari beberapa faktor
atau mengevaluasi frekuensi yang

Jurnal Praktikum Genetika 2019


METODE PRAKTIKUM Pelemparan dua buah koin sebanyak
Waktu dan Tempat 100 kali dengan AA/AG/GA = A dan
Praktikum Probabilitas dilaksanakan GG = G
pada Jumat, 22 Februari 2019 di Dua buah koin dilempar sebanyak 100
Laboratorium Teaching IV, Jurusan kali., dicatat permukaan yang muncul.
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Dengan syarat AA, AG dan GG.
Pengetahuan Alam, Universitas AA,AG dan GA dianggap A, dan GG
Andalas, Padang. dianggap G.Ditentukan hipotesa (Ho)
dan frekuensi yang diharapkan dari
Metode masing-masing permunculan. Setelah
Metode yang digunakan adalah itu dilakukan analisis metode chi-
metode deskriptif dengan analisis data square (X2) untuk menguji hipotesa.
menggunakan chi-square
Pelemparan lima buah koin sebanyak
Alat dan Bahan 160 kali
Alat yang digunakan dalam praktikum Lima buah koin dilempar sebanyak
ini adalah berupa koin dan dadu 160 kalisecara serentak.Dicatat per-
dengan ukuran mukaaan yang muncul. Ada enam
kemungkinan yaitu 5A0G, 4A1G,
Cara Kerja 3A2G, 2A3G 1A4G dan 5G0A.
Distribusi Binomial Ditentukan hipotesa (Ho) dan
Pelemparan satu Koin Sebanyak 100 frekuensi yang diharapkan dari
kali masing-masing permunculan. Setelah
Satu buah koin dilemparkan sebanyak itu dilakukan analisis metode chi-
100 kali. Kemudian dicatat permukaan square (X2) untuk menguji hipotesa.
yang muncul angka (A) atau gambar Distribusi Mutinomial
(G). Ditentukan hipotesa (Ho) dan Pelemparan dua buah dadu sebanyak
frekuensi yang diharapkan dari 180 kali
masing – masing permunculan. Dua buah dadu dilempar sebanyak
Setelah itu dilakukan analisis metode 180 kalisecara serentak.Dicatat
chi-square (X2) untuk menguji permukaaan yang muncul. Ditentukan
hipotesa. hipotesa (Ho) dan frekuensi yang
diharapkan dari masing-masing per-
Pelemparan dua buah koin sebanyak munculan. Setelah itu dilakukan
100 kali analisis metode chi-square (X2) untuk
Dua buah koin dilempar sebanyak 100 menguji hipotesa.
kali., dicatat permukaaan yang
muncul. Ada tiga kemungkinan yaitu Pelemparan Satu Koin dan Satu Dadu
AA, AG dan GG. Ditentukan hipotesa Sebanyak 120 kali
(Ho) dan frekuensi yang diharapkan Satu koin dan satu dadu dilempar
dari masing-masing permunculan. secara serentak sebanyak 120 kali.
Setelah itu dilakukan analisis metode Dicatat berapa kemungkinan
chi-square (X2) untuk menguji munculnya angka dan gambar pada
hipotesa koin serta munculnya angka 1,2,3,4,5
dan 6 dari dadu tersebut. Ditentukan
hipotesa (Ho) dan frekuensi yang

Jurnal Praktikum Genetika 2019


diharapkan dari masing – masing 2,4,5 atau 6 dianggap 2. Untuk dadu
permunculan. Setelah itu dilakukan kedua, kemunculan angka 3 atau 6
analisis metode chi-square (X2) untuk dianggap 3, kemunculan angka 1,2,4
menguji hipotesa. atau 5 dianggap 4. Dibuat formula 1,3
1,4, 2,3 dan 2,4. Ditentukan hipotesa
Pelemparan Dua Dadu Sebanyak 90 (Ho) dan frekuensi yang diharapkan
kali dari masing – masing permunculan.
Dua dadu dilempar secara bersamaan Setelah itu dilakukan analisis metode
sebanyak 90 dengan ketentuan untuk chi-square (X2) untuk menguji
dadu pertama, kemunculan angka 1 hipotesa.
atau 3 dianggap 1, kemunculan angka

Hasil dan Pembahasan


Distribusi Binomial
Adapun hasil yang didapatkan dari pengamatan yang telah dilakukan maka
didapatkan hasil:
Pelemparan 1 Koin 100 kali
Tabel 1. Analisis chi-square Pelemparan 1 Koin 200 kali
Ho = 1: 1
F O E O–E (O-E)2 /E
A 51 50 1 0,02
G 49 50 -1 0,02

∑ 100 100 0 0,04

Keterangan : O = observasi, E = expected

Dari tabel 1. Didapatkan X2 yaitu 0,04 logam seimbang dilantunkan berulang


dengan derajat bebas (db) yaitu 1. kali akan muncul muka dengan
Pada X2 tabel didapat nilai 3,84, frekuensi hampir sama dengan
sehingga dapat disimpulkan bahwa X2 frekuensi muncul belakang.
hit lebih kecil dari X2 tabel dan Rumus X2 diperlukan untuk
hipotesa dapat diterima. mengetes apakah ratio fenotipe
Hal ini sesuai dengan praktis untuk dipertanggungjawabkan
pendapat Dixon (2001), yang dan sesuai dengan ratio fenotip
mengatakan bahwa dalam pelantunan teoritis. Ratio fenotipe hasil percobaan
uang logam, umumnya kita tidak selalu persis sama dengan ratio
mengharap muka atau belakang fenotip teoritis atau yang diharapkan.
mempunyai kemungkinan muncul Sampai dimana batasnya bahwa
yang sama. Ini berdasarkan pada suatu hasil percobaan memenuhi ratio
kenyataan bahwa uang logam fenotipe teoritis, dipakailah rumus X2
mempunyai 2 sisi, dan jika uang (Yatim, 2003)

Pelemparan 2 koin sebanyak 200 kali


Tabel 2. Analisis chi-square Pelemparan 2 koin 200 kali
Ho = 2 : 1 : 1

Jurnal Praktikum Genetika 2019


F O E O-E (O-E)2/ E

AG 99 100 -1 0,01

AA 63 50 13 3,38

GG 38 50 -12 2,88

∑ 200 200 O 6,27

Keterangan : O = observasi, E = expected

Dari tabel 2. didapatkan nilai X 2 yaitu maka akan memberikan kesimpulan


6,27 dengan derajat bebas (db) yaitu yang menyesatkan (Mangkuatmodjo,
2. Pada X2 tabel didapat nilai 5,99, 2004)
sehingga dapat disimpulkan bahwa Nilai X2 tersebut dikatakan
X2hit lebih besar dari X2 tabel dan signifikan atau berarti jika deviasi
hipotesa ditolak. (penyimpangan) sangat berarti dan
Chi-Square merupakan ada faktor lain diluar faktor
penjumlahan dari serentetan rasio kemungkinan yang mengambil
kuadrat perbedaan antara frekuensi peranan disitu. Apabila nilai X2 yang
pengamatan dengan frekuensi didapat dari perhitungan letaknya
harapannya dibagi dengan frekuensi didalam kolom nilai kemungkinan 0,01
harapan itu. Seperti yang telah atau 0,001 itu berarti data yang
diterangkan didalam teori diperoleh sangat buruk. Nilai X2 lalu
kemungkinan bahwa kemungkinan dikatakan sangat berarti. jadi deviaasi
mendapatkan sebuah kepala sama ini sangat berarti dan faktor
seperti kemungkinan mendapatkan kemungkinan sangat besar
sebuha ekor yaitu 1/2. Jika terjadi peranannya. (Suryo, 2001)
jumlah frekuensi harapan yang kecil

Pelemparan 2 koin sebanyak 200 kali


Tabel 3. Analisis chi-square Pelemparan 2 koin 200 kali
Ho = 3 : 1
F O E O-E (O-E)2/E
AA/ GA/ 155 150 5 0,16
AG
GG 45 50 -5 0,5

∑ 200 200 0,08

Keterangan : O = observasi, E = expected

Dari tabel 3, didapatkan nilai X2 hit Menurut Suryo (2001), jika


yaitu 0,08 dengan derajat bebas (db) hasil X hitung lebih kecil daripada X2
2

yaitu 1. Pada X 2 tabel didapat nilai tabel 5% maka peluang kejadiannya


3,84. Sehingga dapat disimpulkan semakin besar. Biasanya nilai
bahwa X2 hit lebih kecil dari X2 tabel kemungkinan 5% dianggap sebagai
dan hipotesa dapat diterima. garis batas antara menerima dan

Jurnal Praktikum Genetika 2019


menolah hipotesis. Apabila nilai Menurut sabri (2008), hipotesis
kemungkinan lebih besar dari 5%, terhadap peluang yang memiliki nilai
penyimpangan dari nisbah harapan X2 hitung lebih bsar dari pada X2
tidak nyata. Jika data X2 hitung lebih tabel, maka hipotesis yang dilakukan
kecil dari X2 tabel (X2 hitung < dapat diterima. Karena hal ini
X2 Tabel) maka data diterima dan data menunjukkan bahwa perhitungan
pengamatan sesuai dengan model terhadap objek yang dilakukan yaitu
atau teori. Sedangkan kalau pelemparan 2 koin sebanyak 100 kali
X2hitung lebih besar dari X2 tabel menghasilkan data yang akurat. Jika
(X2 hitung > X2 Tabel) maka data di nilai X2 hitung besar dari X2 tabel,
tolak dan data pengamatan tidak maka hipotesa ditolak artinya data ini
sesuai dengan model atau teori. tidak akurat.

Pelemparan 5 koin sebanyak 160 kali


Tabel 4. Analisis chi-square Pelemparan 5 koin 160 kali
Ho = 1 : 5 : 10 : 10 : 5 : 1
F O E O-E (O-E)2/E

5A 12 5 7 9,8

4A, 1G 25 25 0 0

3A, 2G 48 50 -2 0,08

2A, 3G 46 50 -4 0,32

1A, 4G 20 25 -5 1

5G 9 5 4 3,2

∑ 160 160 0 14,4

Keterangan : O = observasi, E = expected

Dari tabel 4. Didapatkan nilai X2 hit merupakan kejadian atau peristiwa


yaitu 95,79 dengan derajat bebas (db) yang terpisah, sedangkan n
yaitu 5. Pada X2 tabel didapat nilai menyatakan banyaknya percobaan.
14,4. Sehingga dapat disimpulkan Menurut Kurnia (2012),
bahwa X2 hit lebih besar dari X2 tabel peluang-peluang munculnya kejadian
dan hipotesa ditolak. dua sifat dapat dimudahkan dengan
Menurut Mangkuatmodjo menggunakkan metode segitiga
(2004), untuk mencari kemungkinan pascal. Pasangan kejadian dua sifat
dengan cara yang lebih mudah ialah ini (angka dan gambar) pada 5 koin
dengan menggunakan rumus dapat digunakan konsep distribusi
n
binomium (a + b) . Disini a dan b binomial.

Jurnal Praktikum Genetika 2019


Distribusi Multinominal
Pelemparan 2 dadu sebanyak 180 kali
Tabel 5. Analisis chi-square Pelemparan 2 dadu 180 kali
Ho = 1 : 2 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 1 : 1 : 1
F O E O-E (O-E)2/E
1,1 0 5 -5 1,8
1,2 / 2,1 15 10 5 2,5
1,3 / 3,1 13 10 3 0,9
1,4 / 4,1 8 10 -2 0,4
1,5 / 5,1 10 10 0 0

1,6 / 6,1 6 10 -4 1,6


2,2 8 5 3 1,8
2,3 / 3,2 8 10 -2 0,4

2,4 / 4,2 5 10 -5 2,5

2,5 / 5,2 6 10 -4 1,6

2,6 / 6,2 8 10 -2 0,4


3,3 4 5 -1 0,2
3,4 / 4,3 6 10 -4 1,6

3,5 / 5,3 15 10 5 2,5


3,6 / 6,3 14 10 4 1,6
4,4 2 5 -3 1,8

4,5 / 5,4 8 10 -2 0,4


4,6 / 6,4 11 10 1 0,1

5,5 5 5 0 1,8
5,6 / 6,5 10 10 0 0

6,6 5 5 -4 3,2
∑ 180 180 0 27,1
Keterangan : O = observasi, E = expected

Dari tabel 5. diatas, didapatkan nilai hasil yang diperoleh dari suatu
X2 hitung sebesar 27,1 pada db ke 20. kejadian harus memiliki total nilai
Sedangkan nilai X2 tabel pada db 20 probabilitas 1.
adalah sebesar 31,41. Dari Menghitung peluang kejadian
perbandingan diatas, dapat diambil dari suatu percobaan pelemparan koin
kesimpulan bahwa hasil hipotesa dan dadu seimbang lebih muda jika
dapat diterima. dibandingkan dengan menghitung titik
Menurut Putri (2014), sampel dan peluang kejadian dari
probabilitas keluarnya angka 2 dari percobaan pelemparan koin dan dadu
sebuah dadu bersisi enam sama yang tidak seimbang sehingga dapat
dengan 1/6, artinya memiliki peluang digunakan teorema binomial untuk
muncul 1 dari 6 kemungkinan kasus ini (Suryo, 2002)
kemunculan. Semua kemungkinan

Jurnal Praktikum Genetika 2019


Pelemparan 1 dadu dan 1 koin sebanyak 120 kali
Tabel 6. Analisis chi-square Pelemparan 1 dadu dan 1 koin 120 kali
Ho = 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1
F O E O-E (O-E)2/ E
1A 10 10 0 0
1G 4 10 -6 5,6
2A 10 10 0 0
2G 17 10 7 4,9

3A 11 10 1 0,1
3G 16 10 6 3,6
4A 9 10 -1 0,1
4G 16 10 6 3,6
5A 5 10 -5 2,5
5G 10 10 0 0
6A 8 10 -2 0,4
6G 4 10 -6 3,6

∑ 120 10 0 22,4
Keterangan : O = observasi, E = expected

Dari tabel 6. didapatkan nilai X2 hitung peluang untuk keluar sisi H adalah ½ .
yang lebih besar dari X2 tabel yang jika sebuah dadu untuk keluar mata
bernilai 19,67 yakni sebesar 22,4 lima saat pelemparan dadu tersebut
sehingga dapat disimpulkan bahwa satu kali adalah 1/6 karna banyaknya
hipotesa dapat ditolak karna data permukaan dadu adalah 6. Jadi,
dianggap tidak akurat. Suryo (2001), pendekatan didalam konsep klasik
jika hasil X2 hitung lebih kecil daripada adalah matematis atau teoritis
X2 tabel 5% maka peluang (Hastono, 2007)
kejadiannya semakin besar Probabilitas atau peluang
Dalam pandangan klasik adalah suatu nilai diantara 0 dan 1
probabilitas / peluang adalah harga yang menggambarkan besarnya
kesempatan akan muncul suatu hal
angka yang menunjukkan seberapa
atau kejadian pada kondisi tertentu.
besar kemungkinan suatu peristiwa Bila nilai peluang 0 berarti kejadian
terjadi. Salah satu contohnya adalah tak pernah atau mustahil terjadi, bila
sebuah mata uang logam mempunyai nilai peluang 1 maka kejadian tersebut
dua sisi (H dan T) kalau mata uang dapat dikatakan selalu atau pasti
tersebut dilambungkan satu kali, terjadi. (Suryati, 2011).

Pelemparan 2 dadu sebanyak 90 kali


Tabel 7. Analisis chi-square Pelemparan 2 dadu 90 kali
Ho = 1 : 2 : 2 : 1
F O E O-E (O-E)2/ E
1.3 16 15 1 0,06

Jurnal Praktikum Genetika 2019


1.4 12 30 -18 10,8

2.3 12 30 -18 10,8


2.4 50 15 35 8,1
∑ 90 90 0 30,3
Keterangan : O = observasi, E = expected

Dari tabel 7. didapatkan hasil X2 X2 tabel, hipotesis ditolak begitupun


hitung yang mana jauh lebih besar jika sebaliknya (Suryo, 2001)
dibandingkan dengan X2 tabel sebesar Nilai X2 yang di dapat di dalam
7,84 dan dapat disimpulkan bahwa kolom kemungkinan 0,05 atau
hipotesis data tidak akurat. Menurut didalam kolom sebelah kirinya. Dari
Pai (2010), bahwa probabilitas rumus dapat kita lihat sekaligus
keluarnya angka dua dari sebuah bahwa makin besadr nilai d makin
dadu yang berisi enam adalah sama besar eks kuadrat. Berarti makin
dengan seperenam. besar penyimpangn dari nilai teoritis
Probabilitas dapat makin buruk data itu atau makin besar
didefenisikan sebagai suatu ukuran peranan di luar faktor kemungkinan.
tentang kemungkinan terjadinya suatu Contohnya jika anak pertama laki-laki
peristiwa dimasa yang akan datang. maka kemungkinan anak kedua laki-
Probabilitas ini dapat dinyatakan laki adalah ½ x ½ = ¼ dan
antara 0-1 atau dalam bentuk kemungkinan anak ketiga laki-laki
presentase. Hipotesa dapat ditolak adalah ½ x ½ = 1/8. Kemungkinan
atau diterima berdasarkan nilai db (n- anak nomor n itu lakilaki sama dengan
1). Apabila nilai X2 hitung besar dari ½ n (Yatim,2003)

5. Pelemparan 2 dadu sebanyak 180 kali


KESIMPULAN Ho
Berdasarkan praktikum yang telah 1:2:2:2:2:2:1:2:2:2:2:1:2:2:2:1:2:2:
dilaksanakan maka dapat diambil 1:2:1 diterima dengan X2 hitung
kesimpulan : 27,1 < x2tabel.
1. Pada pelemparan 1 koin 6. Pelemparan 1 koin dan 1 dadu
sebanyak 100 kali ho 1:1 diterima sebanyak 120 kali Ho
dengan x2 hitung 0,04 < x2 tabel. 1:1:1:1:1:1:1:1:1:1:1:1 ditolak
2. Pelemparan 2 koin sebanyak 100 dengan X2 hitung 22,4 > X2 tabel
kali Ho 2 :1 : 1 ditolak dengan X2 7. Pelemparan 2 dadu sebanyak
hitung 6,27> X2 tabel, 90 kali Ho 1 : 2 :2 :4 ditolak
3. Pelemparan 2 koin sebanyak 100 dengan X2 hitung 30,3 > X2 tabel.
kali dengan AA/AG/GA = A dan
GG=G Ho 3 :1 diterima dengan
DAFTAR PUSTAKA
X2 hitung 0,08 < X2 tabel
4. Pelemparan 5 koin sebanyak 160 kali
Ho 1:5:10:10:5:1 ditolak dengan Amanda, alexandra tame. 2017.
Pengujian Kesetimbangan
X2 hitung 14,4 > X2 tabel,.
Genetika Hardy-Weinberg
dengan Uji Chi-Square

Jurnal Praktikum Genetika 2019


Pearson dan Uji Eksak F. Mangkuatmodjo, soegyarto. 2004.
Skripsi. Fakultas Sains dan Statistika Lanjutan. Rineka
Teknologi. Universitas Sanata Cipta. Jakarta.
Dharma Yogyakarta. Pai, A.C. 2010. Probabilitas, Variabel
Bird, J. 2004. Matematika Dasar Teori Random dan Proses. UGM
dan Aplikasi Praktis. Erlangga. Press. Yogyakarta.
Jakarta. Putri, Ega Dioni. 2014. Aplikasi Teori
Budiarto, E. 2002. Biostatistika untuk Kombinatorial dalam Analisis
Kedokteran dan Kesehatan Genetika Mendelian. ITB.
Masyarakat. Penerbit Buku Bandung
Kedokteran EGC. Jakarta. Ridwan, & Sunarto. 2007. Pengantar
Campbell, Reece, Mitchel. 2010. Statistika Untuk Penelitian
Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan. Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Yogyakarta: Erlangga Komunikasi, dan Bisnis
Campbell, N. A, J. B. Reece and L. G. Lengkap dengan Aplikasi
Mitchell.2003 dalam Yustin Nur SPSS 14. Alfabeta.Bandung
Khoiriyah. 2014. Karakter Sudjana 1994 dalam Dudung Mulliadi
Genetik Populasi Bedeng GIB dan Johar Arifin. 2010.
Desa Wonokarto Kabupaten Pendugaan Keseimbangan
Lampung Timur Pasca Populasi dan Heterozigositas
Program Kolonisasi Menggunakan Pola Protein
Pemerintahan Belanda. Jurnal. Albumin Darah pada Populasi
Ilmiah Biologi. Vol 2 (2) Domba Ekor Tipis (Javanese
Dixon, W. 2001. Pengantar Analisis thin tailed) di Daerah
Statistik. Gadjah Mada Indramayu. Jurnal Ilmu Ternak.
University Press. Yogyakarta. Vol 10 (2) : 65-72
Hastono, S. P. 2007. Modul Analisis Suryo. 2001. Genetika Manusia.
Data. Fakultas Kesehatan Gadjah Mada University Press.
Masyarakat Universitas Yogyakarta..
Indonesia. Suryo. 2013. Genetika. Gadjah Mada
Khalifah M. M. 2013. Genetika. University Press. Yogyakarta.
Univesitas Islam Negri Susan E. 2007. Schaum's Genetika.
Alaudoin. Makasar Erlangga. Jakarta
Yatim, W. 2003. Genetika. Tarsito.
Bandung.

Jurnal Praktikum Genetika 2019


LAMPIRAN

1. Percobaan Pelemparan 1 Koin 100x


 Ho = 1 : 1
 Expected.A= P(A) x N = 1/ 2 x 100 = 50
O-E = 51-50 = 1
 Expected.G= P(G) x N = 1 /2 x 100 = 50
O-E = 49 – 50 = -1
 𝑥 2 = (𝑜−𝐸)2/ 𝐸 = (1)2 / 50 = 0,02
 Db = 2 – 1 = 1
 X 2hit = 𝑥 𝐴 + 𝑥 𝐺 = 0,02 + 0.02 = 0.04

Jurnal Praktikum Genetika 2019


 X 2hit < X2 tabel 0,04 < 3,84 Diterima

2. Percobaan Pelemparan 2 koin 200x


 Ho = 2 : 1 : 1
 Expected AG = 2/4 x 200 = 100
O-E = 99- 100 = -1
 Expected AA = ¼ x 200 = 50
O-E = 63- 50 = 13
 Expected GG = ¼ x 200 = 50
O-E = 38- 50 = -12
 Db = 3-1 = 2
 X2 hit = 6, 27
 X2 hit > X2 tab, Ho ditolak

3. Percobaan Pelemparan 2 koin 200x


 Ho = 3 : 1
 Expected AA/GA/AG = ¾ x 200 = 150
O-E = 155- 150 = 5
 Expected GG = ¼ x 200 = 50
O-E = 45- 50 = -5
 Db = 2-1 = 1
 X2 hit = 0,08
 X2 hit < X2 tab, Ho diterima

4. Percobaan Pelemparan 5 Koin 160x


 Ho = 1: 5: 10: 10: 5: 1
 Expected 5A = 1/32 x 160 = 5
 O-E = 12- 5 = 7
 Expected 4A, 1G = 5/ 32 x 160 = 25
O-E = 25- 25 = 0
 Expected 3A, 2G = 10/ 32 x 160 = 50
O-E = 48- 50 = -2
 Expected 2A, 3G = 10/ 32 x 160 = 50
O-E = 46-50 = -4
 Expected 1A, 4G = 5/ 32 x 160 = 25

Jurnal Praktikum Genetika 2019


O-E = 20-25 = -5
 Expected 5G = 1/ 32 x 160= 5
O-E = 9- 5 = 4
 Db = 6-1 = 5 (11,07)
 X2 hit = 14,4
 X2 hit > X2 tab, Ho ditolak
5. Percobaan pelemparan 2 dadu sebanyak 100x
 Ho = 1: 2: 2: 2: 2: 2: 1: 2: 2: 2: 2: 1: 2: 2: 2: 1: 2: 2: 1: 1: 1
 Expected 1.1 = 1/36 x 100 = 5
 O-E = 0-5 = -5
 Expected 1.2 / 2.1 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 15- 10 = -5
 Expected 1.3 / 3.1 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 13- 10 = 3
 Expected 1.4 / 4.1 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 8- 10 = - 2
 Expected 1.5 / 5.1 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 10- 10 = 0
 Expected 1.6 / 6.1 = 2/ 36 x 100= 10
O-E = 6- 10 = -4
 Expected 2.2 = 1/ 36 x 100 = 5
O-E = 8- 5 = 3
 Expected 2.3 / 3.2 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 8- 10 = -2
 Expected 2.4 / 4.2 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 5- 10 = -5
 Expected 2. 5/ 5.2 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 6- 10 = -4
 Expected 2.6 / 6.2 = 2/36 x 100 = 10
O-E = 8- 10 = -2
 Expected 3.3 = 1/ 36 x 100 = 5
O-E = 4- 5 = -1
 Expected 3.4 / 4.3 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 6- 10 = -4

Jurnal Praktikum Genetika 2019


 Expected 3.5 / 5.3 = 2/36 x 100 = 10
O-E = 15- 10 = 5
 Expected 3.6 / 6.3 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 14- 10 = 4
 Expected 4.4 = 1/ 36 x 100 = 5
O-E = 2- 5 = -3
 Expected 4.5 / 5.4 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 8- 10 = -2
 Expected 4.6 / 6.4 = 2/36 x 100 = 10
O-E = 11- 10 = -1
 Expected 5.5 = 1/ 36 x 100 = 5
O-E = 5- 10 = -5
 Expected 5.6 / 6.5 = 2/ 36 x 100 = 10
O-E = 10-10 = 0
 Expected 6.6 = 1/ 36 x 100 = 5
O-E = 5- 5 = 0
 Db = 21- 1 = 20 (31, 41)
 X2 hit = 27, 1
 X2 hit < X2 tab, Ho diterima
6. Percobaan pelemparan 1 dadu dan 1 koin 120x
 Ho = 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1
 Expected 1A = 1/12 x 120 = 10
 O-E = 10- 10 = 0
 Expected 1G = 1/12 x 120 = 10
 O-E = 4- 10 = -6
 Expected 2A = 1/12 x 120 = 10
 O-E = 10- 10 = 0
 Expected 2G = 1/12 x 120 = 10
 O-E = 17- 10 = 7
 Expected 3A = 1/12 x 120 = 10
 O-E = 11- 10 = -1
 Expected 3G= 1/12 x 120 = 10
 O-E = 16- 10= 6
 Expected 4A= 1/12 x 120 = 10

Jurnal Praktikum Genetika 2019


O-E = 9-10= -1
 Expected 4G= 1/12 x 120 = 10
O-E = 16- 10 = 6
 Expected 5A = 1/12 x 120 = 10
O-E = 5- 10 = - 5
 Expected 5G= 1/12 x 120 = 10
O-E = 10 – 10 = 0
 Expected 6 A = 1/12 x 120 = 10
O-E = 8 – 10 = - 2
 Expected 6G= 1/12 x 120 = 10
O-E = 4- 10 = -6
 Db = 12- 1= 11 (19, 67)
 X2 hit = 22, 4
 X2 hit > X2 tab, Ho ditolak
7. Percobaan Pelemparan 2 dadu 90x
 Ho = 1: 2 : 2: 1
Mata 1 dadu atau 3 = 1.3
Mata dadu 2/ 4/ 5/ 6 = 1.4
Mata dadu 3 atau 6 = 2.3
Mata dadu 1/2/4/5 = 2.4
 Expected 1.3 = 1/6 x 90 = 15
O-E = 16- 15 = 1
 Expected 1.4 = 2/ 16 x 90 = 30
O-E = 12- 30 = -18
 Expected 2.3 = 2 / 6 x 90 = 30
O-E = 12- 10= 2
 Expected 2.4 = 1/ 6 x 90 = 15
O-E = 50- 15 = 35
 Db = 4-1 = 3 (7,84 )
 X2 hit = 30, 3
 X2 hit > X2 tab, Ho ditolak

Jurnal Praktikum Genetika 2019


Jurnal Praktikum Genetika 2019

Anda mungkin juga menyukai