KELOMPOK III
KELAS B
Annisa Kamilia Amanda (1610422040), Aprimawita
(1610422048)Nursyuhada(1610422029), Ramadani Fitra (1610422034)
ABSTRAK
Praktikum Probabilitas dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Februari 2018 di Laboratorium
Pendidikan IV, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Andalas, Padang. Tujuan Praktikum adalah untuk memberikan keterampilan
dalam menggunakan teori probabilitas dan statistik sebagai alat untuk menganalisis data
yang dikumpulkan dari hasil suatu percobaan. Prosedur yang dipelajari dalam praktikum ini
juga digunakan dalam percobaan genetika hewan dan tumbuhan. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif dengan analisis data menggunakan chi-square. Hasil yang
didapatkan adalah pada pelemparan 1 koin sebanyak 100 kali diperoleh X 2hit 0,04< X2tabel
3,84, maka Ho diterima; pelemparan 2 koin sebanyak 100 kali diperoleh X 2hit 2,88< X2tabel
5,99, maka Ho diterima; pelemparan 2 koin sebanyak 100 kali dengan syarat AA/AG/GA = A
dan GG= G diperoleh X2hit 0,48 < X2tabel 3,84, maka Ho diterima; pelemparan 5 koin
sebanyak 160 kali diperoleh X2hit 2,36 < X2tabel 11,07, maka Ho diterima; pelemparan 2
dadu sebanyak 180 kali diperoleh X 2hit 26,1< X2tabel 31,41, maka Ho diterima; pelemparan
1 koin dan 1 dadu sebanyak 120 kali diperoleh X 2hit 4,5< X2tabel 19,68, maka Ho diterima;
dan pelemparan 2 dadu sebanyak 90 kali diperoleh X 2hit 9,6< X2tabel 7,82, maka Ho
diterima.
PENDAHULUAN
Probabilitas atau istilah lainnya terjadinya suatu kejadian. Nilainya di
kemungkinan, keboleh jadian, peluang antara 0 dan 1. Kejadian yang
dan sebagaimya umumnya digunakan mempunyai nilai probabilitas 1 adalah
untuk menyatakan peristiwa yang kejadian yang pasti terjadi atau
belum dapat dipastikan. Dapat juga sesuatu yang telah terjadi. Misalnya
digunakan untuk menyatakan suatu matahari yang masih terbit di timur
pernyataan yang tidak diketahui akan sampai sekarang. Sedangkan suatu
kebenarannya, diduga berdasarkan kejadian yang mempunyai nilai
prinsip teori peluang yang ada. probabilitas 0 adalah kejadian yang
Sehubungan dengan itu teori mustahil atau tidak mungkin terjadi.
kemungkinan sangat penting dalam Misalnya seekor kambing melahirkan
mempelajari genetika. Kemungkinan seekor sapi. Untuk mengevaluasi
atas terjadinya sesuatu yang suatu hipotesis genetika perlu
diinginkan ialah sama dengan dilakukan suatu uji yang dapat
perbandingan antara sesuatu yang mengubah deviasi-deviasi dari nilai
diinginkan itu yaitu terhadap yang diharapkan menjadi
keseluruhannya (Ruyani, 2011). probabilitas dari ketidaksamaan yang
Probabilitas merupakan angka terjadioleh peluang. Uji ini harus
yang menunjukkan kemungkinan memperhatikan besar sampel dan
2
jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini dengan frekuensi muncul belakang.
dikenal sebagai uji X2 (Chi- Kemungkinan peristiwa yang
Square).Dalam ilmu genetika, diharapkan ialah perbandingan dari
metode chi-square mengambil peristiwa yang diharapkan itu dengan
peranan penting. Misalnya segala peristiwa yang mungkin terjadi
mengenai pemindahan gen-gen dari terhadap suatu obyek (Yatim, 2003).
induk atau orangtua ke gamet, Sehubungan dengan itu, teori
pembuahan sel telur oleh kemungkinan sangat penting dalam
spermatozoa, berkumpulnya gen- mempelajari genetika. Dalam ilmu
gen di dalam zigot sehingga dapat genetika, kemungkinan ikut
terjadi berbagai macam kombinasi mengambil peranan penting. Misalnya
(Hadi, 1982). mengenai pemindahan gen-gen dari
Probabilitas atau Peluang induk/orang tua ke gamet-gamet,
suatu kejadian A terjadi dilambangkan pembuahan sel telur oleh
dengan notasi P(A), p(A), atau Pr(A). spermatozoon, berkumpulnya kembali
Sebaliknya, probabilitas [bukan A] gen-gen di dalam zigot sehingga
atau komplemen A, atau probabilitas dapat terjadi berbagai macam
suatu kejadian A tidak akan terjadi, kombinasi (Suryo, 2005).
adalah 1-P(A) (Crowder, L. V. 1997) Untuk mengevaluasi suatu
Konsep peluang secara umum hipotesis genetik, kita memerlukan
merupakan teori yang didasarkan suatu uji yang dapat mengubah
pada himpunan peristiwa yang deviasi-deviasi dari nilai yang
berkemungkinan sama, atau sebagai diharapkan menjadi probabilitas dari
frekuensi relative, atau seperti ketidaksamaan demikian yang terjadi
penentua subjektif taruhan yang adil. oleh peluang. Uji yang lazim
Dalam arti intuitif, 6peluang digunakan adalah uji X2 (Chi-square
dihubungkan kepada himpunan test)atau ada yang menamakannya uji
peristiwa yang mempunyai kecocokan (goodness of fit) Uji chi
kemungkinan sama. Seatu keadaan square adalah cara yang dipakai
yang dapat dibandigkan terjadi, jika untuk membandingkan data
digunakan table bilangan acak untuk percobaan yang diperoleh dari
memilih sesuatu. Peluang juga persilangan. Selain itu, uji ini harus
merupakan suatu frekuensi relative pula memperhatikan besarnya sampel
peristiwa tertentu dalam barisan dan jumlah peubah (derajat bebas)
percobaan yang sangat panjang. (Ruyani,2011).
Sebagai contoh, dalam pelantunan Tujuan dari praktikum
uang logam, umumnya kita Probabilitas adalah untuk memberikan
mengharap muka atau belakang ketrampilan dalam menggunakan teori
mempunyai kemungkinan muncul probabilitas dan statistik sebagai alat
yang sama. Ini berdasarkan pada untuk menganalisis data yang
kenyataan bahwa uang logam dikumpulkan dari hasil suatu
mempunyai 2 sisi, dan jika uang percobaan. Prosedur yang dipelajari
logam seimbang (atau jujur) dalam praktikum ini juga digunakan
dilantunkan berulang kali akan muncul dalam percobaan genetika hewan dan
muka dengan frekuensi hampir sama tumbuhan.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat dan GG= G. Dilakukan pelemparan 2
Praktikum Probabilitas dilaksanakan buah koin sebanyak 100 kali dan
pada hari Kamis, 15 Februari 2018 di dicatat peluang munculnya angka
Laboratorium Pendidikan IV, Jurusan (AA/AG/GA), dangambar (GG).
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Kemudian dihitungdengan uji chi-
Pengetahuan Alam, Universitas square.
Andalas, Padang.
Pelemparan 5 koin sebanyak 160 kali.
Metode Dilakukan pelemparan 5 buah
Metode yang digunakan adalah koinsebanyak 160 kali. Peluang
metode deskriptif dengan analisis data 5A0G,4A1G, 2A3G, 1A4G, 5G6A
menggunakan chi-square dihitungdengan uji chi-square.
Distribusi Binomial
Pelemparan 1 Koin 100 kali
Tabel 1. Analisis chi-square Pelemparan 1 Koin 100 kali
Ho = 1 : 1
F O E O-E (O-E)2/E
A 51 50 1 0,02
G 49 50 -1 0,02
Σ 100 100 0 0,04
Keterangan : F: Fenotip, O : Observe, E :Expected, A: Angka, G : Gambar
Dari tabel didapatkan Observe, yaitu pada kenyataan bahwa uang logam
munculnya A (angka) sebanyak 51 mempunyai 2 sisi, dan jika uang
kali dan G (gambar) sebanyak 49 kali. logam seimbang dilantunkan berulang
Peluang munculnya angka dan kali akan muncul muka dengan
gambar yaitu ½ sehingga dibuat frekuensi hampir sama dengan
hipotesa (Ho) yaitu Peluang muncul frekuensi muncul belakang. Sehingga,
angka ½ banding peluang muncul X2hit yang didapat yaitu 0,04 dengan
gambar ½ atau 1 : 1. Hal ini derajat bebas (db) yaitu 1. Pada
sebagaimana menurut Dixon (1991), X2tabel didapat nilai 3,84, sehingga
dalam pelantunan uang logam, dapat disimpulkan bahwa X2hitlebih
umumnya kita mengharap muka atau kecil dari X2tabel dan hipotesa dapat
belakang mempunyai kemungkinan diterima.
muncul yang sama. Ini berdasarkan
Dari tabel didapatkan Observe, yaitu memiliki suatu ciri tertentu A, maka
munculnya AA sebanyak 19 kali, AG peluang kejadian A adalah m/n. Maka
atau GA sebanyak 58 kali, dan GG dibuat hipotesa (Ho) yaitu peluang
sebanyak 23 kali. Peluang munculnya muncul AA ¼ banding peluang
AA, AG atau GA dan GG yaitu ¼ , ½ , muncul AG atau GA ½ banding
dan ¼ . Menurut Steell (1995), muncul GG ¼ atau 1 : 2 : 1.
Probabilitas peristiwa A adalah Sehingga, X2hit yang didapat yaitu
bilangan P(A) yangditetapkan bagi 2,88 dengan derajat bebas (db) yaitu
peristiwa tersebut. Bila suatu kejadian 2. Pada X2tabel didapat nilai 5,99,
dapat terjadi melalui cara yang saling sehingga dapat disimpulkan bahwa
terputus dan jika hasil percobaan
Dari tabel didapatkan Observe, yaitu yaitu 1,33 dengan derajat bebas (db)
munculnya A sebanyak 70 kali, dan G yaitu 1. Pada X2tabel didapat nilai
sebanyak 30 kali. Peluang munculnya 3,84. Sehingga dapat disimpulkan
A (AA/AG/GA) yaitu ¼ +¼ + ¼ = ¾ bahwa X2hit lebih kecil dari X2tabel
dan G (GG), yaitu ¼ , sehingga dibuat dan hipotesa dapat diterima. Menurut
hipotesa (Ho) yaitu Peluang muncul A Suryo (2001), jika hasil X2hit lebih
¾ banding peluang muncul G ¼ atau kecil daripada X2 tabel 5% maka
3 : 1. Sehingga, X2hit yang didapat peluang kejadiannya semakin besar.
Distribusi Multinomial
Pelemparan 2 dadu sebanyak 180 kali
Hipotesa (Ho) yang digunakan pada hasil yang diperoleh dari suatu
percobaan ini adalah 1 : 2 : 2 : 2 : 2 : 2 kejadian harus memiliki total nilai
:1:2:2:2:2:1:2:2:2:1:2:2: probabilitas 1. Sehingga, X2hit yang
1 : 2 : 1. Menurut Putri (2014), didapat yaitu 26,1 dengan derajat
probabilitas keluarnya angka 2 dari bebas (db) yaitu 20. Pada X2tabel
sebuah dadu bersisi enam sama didapat nilai 31,41. Sehingga dapat
dengan 1/6, artinya memiliki peluang disimpulkan bahwa X2hit lebih kecil
muncul 1 dari 6 kemungkinan dari X2tabel dan hipotesa diterima.
kemunculan. Semua kemungkinan
Dari tabel didapatkan Observe, yaitu didapat yaitu 9,6 dengan derajat
munculnya 1A sebanyak 9 kali, 1G bebas (db) yaitu 11. Pada X2tabel
sebanyak 11 kali, 2A sebanyak 13 didapat nilai 19,68. Sehingga dapat
kali, 2G sebanyak 15 kali, 3A disimpulkan bahwa X2hit lebih kecil
sebanyak 7kali, 3G sebanyak 12 kali, dari X2tabel dan hipotesa dapat
4A sebanyak 6 kali, 4G sebanyak 8 diterima. Sebagaimana menurut
kali, 5A sebanyak 9 kali, 5G sebanyak Campbell pada tahun 2012jika hasil
13 kali, 6A sebanyak 8 kali, dan 6G X2hitung lebih kecil daripada X2tabel
sebanyak 9 kali. Sehingga dapat 5% maka peluang kejadiannya
dibuat hipotesa (Ho) yaitu 1 : 1 : 1 : 1 : semakin besar.
1 : 1 : 1: 1 :1 : 1 : 1 : 1 : 1. X 2hit yang
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece. 2012. Biologi. Ruyani. 2011. Genetika. UNIB Press.
Gramedia. Jakarta. Bengkulu
Crowder,L.V.1986. Genetika Suryo. 2001. Genetika Manusia.
Tumbuhan. UGM Press. Gadjah Mada University
Yogyakarta. Press. Yogyakarta.
Hadi, S. 1982. Metodology Research. Suryo. 2005. Genetika. Gadjah Mada
Gadjah Mada University Press. University. Yogyakarta.
Yogyakarta. Yatim, W. 2003. Genetika. Tarsito.
Putri, Ega Dioni. 2014. Aplikasi Teori Bandung.
Kombinatorial dalam Analisis
Genetika Mendelian. ITB.
Bandung.
LAMPIRAN
A. Koin
1. Pelemparan satu koin sebanyak 100 kali.
A = 51
G = 49
N = 100
P(A) = ½
P(G) = ½
Ho = ½ : ½
=1 : 1
A = 51
1 1
P ( A )= =
1+1 2
1
Expected A = ×100 = 50
2
O – E = 51 – 50 = 1
( O – E )2 ( 1 ) 2
X2 = = =0,02
E 50
G = 49
1 1
PG= =
1+ 1 2
1
Expected B = x 100 = 50
2
O – E = 49– 50 =1
( O – E )2 (−9 )2
X2 = = =0,02
E 50
X2 hit = 0,02 + 0,02 = 0,04
X2 tab = db = n -1 = 2 – 1 = 1 = 3.84
X²tab > X²hit, 3.84>0,04
Ho diterima.
1 1 1
P ( AG )=P ( A ) × P ( G )= × =
2 2 4
1 1 1
P ( GA )=P ( G ) × P ( A )= × =
2 2 4
1 1 2
P ( AG ) + P ( GD )= + =
4 4 4
2
ExpectedAG= ×100 = 50
4
O – E =58– 50 = 8
( O – E )2 ( 8 )2
X2 = = =1,28
E 50
GG = 23
1 1 1
P ( ¿ )=P ( G ) × P (G )= × =
2 2 4
1
ExpectedGG= ×100 = 25
4
O – E = 23 – 25 = -2
( O – E )2 (−2 )2
X2 = = =¿ 0.16
E 100
X2 hit = 1,44+ 1,28+ 0.16 = 2,88
X2 tab = db = n -1 = 3 – 1 = 2 = 5.99
X²tab >X²hit, 5.99 >2,88
Ho diterima.
GG = 30
1 1 1
P ( ¿ )=P ( G ) × P (G )= × =
2 2 4
1
EXpectedGG= ×100= 25
4
O – E = 30 – 25 = 5
2 ( O – E )2 ( 5 ) 2
X = = =1
E 25
X2 hit = 0.33 + 1 = 1.33
X2 tab = db = n -1 = 2 – 1 = 1 = 3.84
X²tab > X²hit, 3.84 > 1.33
Ho diterima.
5! 5. 4. 3.2. 1
3A2G = = =10
3! 2! 3.2. 1.1 !
1
Expected = 10 × ×160 = 50
32
O – E = 43 – 50 = -7
( O – E )2 −7 2
X2 = = =¿0.98
E 50
2A3G = 55
5! 5. 4. 3.2. 1
2A3G = = =10
3! 2! 3.2. 1.1 !
1
Expected = 10 × ×160 = 50
32
O – E = 55 – 50 = 5
( O – E )2 ( 5 ) 2
X2 = = =0.5
E 50
1A4G = 25
5! 5. 4.3. 2.1
1A4G = = =5
4 ! 1 ! 4 .3 . 2. 1.1 !
1
Expected = 5 × ×160 = 25
32
O – E = 25 – 25 = 0
( O – E )2 (0)2
X2 = = =¿0
E 25
0A5G = 7
5!
0A5G = =1
5! 0!
1
Expected = 1 × ×160 = 5
32
O–E=7–5=2
( O – E )2 (2)2
X2 = = =¿0.8
E 5
X2 hit = 1.8+0. 36+0.98+0.5+0+0.8 = 4.44
X2 tab = db = n -1 = 6 – 1 = 5 = 11.07
X²tab > X²hit, 11.07 >4.44
Ho diterima.
B. Dadu
1. Pelemparan dua dadu sebanyak 180 kali.
1,1 = 5
1,2/2,1 =14 2,2 =7
1,3/3,1 = 7 2,3/3,2 =10 3,3 =2
1,4/4,1 =12 2,4/4,2 =12 3,4/4,3 =10 4,4 =4
1,5/5,1 =12 2,5/5,2= 14 3,5/5,3 =10 4,5/5,4 =11 5,5=6
1,6/6,1 = 9 2,6/6,2 =9 3,6/6,3 =8 4,6/6,4 =10 5,6/6,5=4 6,6=4
n = 180
P(1,1)= 1/36 P(2,2)= 1/36 P(3,4/4,3)=2/3 P(5,5) = 1/36
P(1,2/2,1)= 2/36 P(2,3/3,2)= 2/36 P(3,5/5,3)=2/3 P(5,6/6,5 ) = 2/36
P(1,3/3,1)= 2/36 P(2,4/4,2)= 2/36 P(3,6/6,3)=2/3 P(6,6) = 1/36
Ho = 1/36 : 2/36 : 2/36 : 2/36 : 2/36 : 2/36 : 1/36 : 2/36 : 2/36 : 2/36 :
2/36 : 1/36 : 2/36 : 2/36 : 2/36 :1/36 : 2/36 : 2/36 : 1/36 : 2/36 : 1/36
Ho= 1 : 2 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 1 : 2 : 1
1.1 = 5
1 1 1
P (1.1) = × =
6 6 36
1
Expected 1.1= x 180 = 5
36
O–E=5–5=0
( O – E )2 0 2
X2 = = =0
E 5
1.2 = 14
1 2 2
P (1.2) = × =
6 6 36
2
Expected 1.2= × 180=10
36
O – E = 14– 10 = 4
2 ( O – E )2 (4)2
X = = =1.6
E 10
1.3 = 7
1 2 2
P (1.3) = × =
6 6 36
2
Expected 1.3= ×180=10
36
O – E = 7 – 10 = -3
( O – E )2 (−3 )2
X2 = = =0.9
E 10
1.4 = 12
1 2 2
P (1.4) = × =
6 6 36
2
Expected 1.4= ×180=10
36
O – E = 12 – 10 = 2
( O – E ) 2 22
X2 = = =0.4
E 10
1.5 = 12
1 2 2
P (1.5) = × =
6 6 36
2
Expected 1.5= ×180=10
36
O – E = 12 – 10 = 2
2 ( O – E )2 ( 2 ) 2
X = = =0.4
E 10
1.6 = 9
1 2 2
P (1.6) = × =
6 6 36
2
Expected 1.6= ×180=10
36
O – E = 9 – 10 = -1
2 ( O – E )2 (−1 )2
X = = =0.1
E 10
2.2 = 7
1 1 1
P (2.2) = × =
6 6 36
1
Expected 2.1= × 180=5
36
O – E = 7 –5 = 2
( O – E )2 ( 2 )2
X2 = = =5
E 5
2.3 = 10
1 2 2
P (2.3) = × =
6 6 36
2
Expected 2.3= ×180=10
36
O – E = 10– 10 = 0
( O – E )2 (0)2
X2 = = =0
E 10
2.4 = 12
1 2 2
P (2.4) = × =
6 6 36
2
Expected 2.4= ×180=10
36
O – E = 12– 10 = 2
( O – E )2 ( 2 )2
X2 = = =0.4
E 10
2.5 = 14
1 2 2
P (2.5) = × =
6 6 36
2
Expected 2.5= ×180=10
36
O – E = 14 – 10 = 4
2 ( O – E )2 ( 4 )2
X = = =1.6
E 10
2.6 = 9
1 2 2
P (2.6) = × =
6 6 36
2
Expected 2.6= ×180=10
36
O – E = 9– 10 = -1
( O – E )2 (−1 )2
X2 = = =0.1
E 10
3.3 = 2
1 1 1
P (3.3) = × =
6 6 36
1
Expected 3.3= ×180=5
36
O – E = 2 – 5 = -3
2 ( O – E )2 (−3 )2
X = = =0.6
E 5
3.4 = 10
1 2 2
P (3.4) = × =
6 6 36
2
Expected 3.4= ×180=10
36
O – E = 10– 10 = 0
( O – E )2 ( 0 ) 2
X2 = = =0
E 10
3.5 = 10
1 2 2
P (3.5) = × =
6 6 36
2
Expected 3.5= ×180=10
36
O – E = 10 – 10 = 0
( O – E )2 ( 0 ) 2
X2 = = =0
E 10
3.6 = 8
1 2 2
P (3.6) = × =
6 6 36
2
Expected 3.6= ×180=10
36
O – E = 8 – 10 = -2
( O – E )2 (−2 )2
X2 = = =0.4
E 10
4.4 = 4
1 1 1
P (4.4) = × =
6 6 36
1
expected 4.4= ×180=5
36
O – E = 4– 5 = -1
2 ( O – E )2 (−1 )2
X = = =0.2
E 5
4.5 = 11
1 2 2
P (4.5) = × =
6 6 36
2
expected 4.5= ×180=10
36
O – E = 11– 10 = 1
( O – E )2 12
X2 = = =0.1
E 10
4.6 = 10
1 2 2
P (4.6) = × =
6 6 36
2
expected 4.6= ×180=10
36
O – E = 10– 10 = 0
( O – E )2 ( 0 ) 2
X2 = = =0
E 10
5.5 = 6
1 1 1
P (5.5) = × =
6 6 36
1
expected 5.5= × 180=5
36
O–E=6–5= 1
( O – E )2 ( 1 )2
X2 = = =0.2
E 5
5.6 = 4
1 2 2
P (5.6) = × =
6 6 36
2
expected 5.6= × 180=10
36
O – E = 4– 10 = -6
( O – E )2 (−6 )2
X2 = = =3.6
E 10
6.6 = 4
1 1 1
P (6.6) = × =
6 6 36
1
Expected 6.6= ×180=5
36
O – E = 4 – 5 = -1
( O – E )2 (−1 )2
X2 = = =0.2
E 5
X2 hit = 11.6
X2 tab = db = n -1 = 21 – 1 = 20 = 31,41
X2 hit> X2 tab, 31.41> 11.6
Ho diterima.
2A = 10 5A = 6
2G= 10 5G = 14
3A = 6 6A = 11
3G =10 6G = 10
n = 120
P (1A) =1/6 x ½ = 1/12 P (4A) =1/6 x ½ = 1/12
P (1G) =1/6 x ½ = 1/12 P (4G) =1/6 x ½ = 1/12
P (2A)=1/6 x ½ = 1/12 P (5A) = 1/6 x ½ = 1/12
P (2G)=1/6 x ½ = 1/12 P (5G) =1/6 x ½ = 1/12
P (3A) =1/6 x ½ = 1/12 P (6A) =1/6 x ½ = 1/12
HO =1/12 :1/12 :1/12 :1/12 :1/12 :1/12 :1/12 :1/12 :1/12 :1/12 :1/12 :1/12
= 1 :1 :1 :1 :1 :1 :1 :1 :1 :1 :1 :1
1
Peluang dadu =
6
1
Peluang koin =
2
1 1 1
Jadi peluang untuk dadu koin = × =
6 2 12
1A = 6
1
Expected = ×120=10
12
O – E = 6 – 10 = -4
( O – E )2 (−4 )2
X2 = = =1.6
E 10
1G = 14
1
Expected = ×120=10
12
O – E = 14 – 10 =4
2 ( O – E )2 ( 4 )2
X = = =1.6
E 10
2A = 10
1
Expected = ×120=10
12
O – E = 10– 10 = 0
( O – E )2 ( 0 ) 2
X2 = = =0
E 10
2G = 10
1
Expexted = ×120=10
12
O – E = 10– 10 = 0
( O – E )2 ( 0 ) 2
X2 = = =0
E 10
3A = 10
1
Expexted = ×120=10
12
O – E = 10– 10 = 0
2 ( O – E )2 ( 0 ) 2
X = = =0
E 10
3G = 10
1
Expected = ×120=10
12
O – E = 10– 10 = 0
( O – E )2 ( 0 ) 2
X2 = = =0
E 10
4A = 9
1
Expected = ×120=10
12
O – E = 9– 10 = -1
( O – E )2 −12
X2 = = =0,1
E 10
4G = 6
1
Expected = ×120=10
12
O – E = 6– 10 = -4
2 ( O – E )2 −42
X = = =1.6
E 10
5A = 14
1
Expected = ×120=10
12
O – E =14– 10 = 4
( O – E )2 42
X2 = = =1.6
E 10
5G = 14
1
Expected = ×120=10
12
O – E = 14 – 10 = 4
( O – E )2 ( 4 )2
X2 = = =1.6
E 10
6A = 11
1
Expected = ×240=20
12
O – E = 11– 10 = 1
2 ( O – E )2 ( 1 )2
X = = =0,1
E 20
6G = 10
1
Expexted = ×120=10
12
O – E = 10– 10 = 0
( O – E )2 ( 0 ) 2
X2 = = =0
E 10
X2 hit = 9.8
X2 tab = db = n -1 = 12 – 1 = 11 = 19,68