Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan yang dewasa, lengkap dengan organ-organnya akan mampu
memproduksi makanan sendiri, serta bereproduksi dari awal berupa sel yang
sangat sederhana, zigot. Zigot merupakan hasil fusi dua gamet, merupakan cara
pembiakan dengan cara seksual. Mula-mula, zigot berupa sel tunggal, lalu
tumbuh dan berkembang dan akhirnya menjadi tumbuhan yang multi seluler
(Winatasasmita, 1986). Buat teman2x yang pinjam laporan ini tolong jangan asal
contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99

Pertumbuhan zigot dan perkembangan tumbuhan terjadi melalui pembelahan sel.


Pembelahan ini tidak hanya menjadi bermacam-macam tipe sel yang kelak akan
menjadi unsur terpenting tumbuhan multiseluler. Pada fase menuju perkembangan
tumbuhan yang lebih lengkap terjadi spesialisasi sel. Proses ini biasa disebut
differensiasi sel. Sementara differensiasi sel menjadi jaringan organ dan organisme
disebut Morfogenesis (Salisbury & Ross, 1992).
Daun, sebagai salah satu komponen tumbuhan yang sangat penting, mempunyai
tanggung jawab pada sebagian besar proses fotosintesis. Daun berfungsi memproduksi
makanan dan mengatur proses transpirasi. Daun berasal dari primorida daun yang kecil
dan selanjutnya terbentuk di bagian lateral apikal meristem dekat dengan apex (Meyer,
1952).
Gejala awal terbentuknya daun ditandai dengan pembelahan pada satu sisi dari
tiga lapisan terluar, dekat permukaan apex. Buat teman2x yang pinjam laporan ini
tolong jangan asal contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
Pembelahan periklinal diikuti oleh pertumbuhan sel anakan, akibat adanya tonjolan
yang disebut primordia daun dimana pembelahan antiklinal meningkat pada area
permukaan daun. Kedua jenis pembelahan tersebut sama pentingnya bagi
perkembangan daun. Untuk tiap spesies perkembangan daun berbeda-beda, dan
dikenal dengan fase filotaksis (Salisbury & Ross, 1992).
Permasalahan Buat teman2x yang pinjam laporan ini tolong jangan asal contek,
anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
B.
Tahap-tahap perkembangan dan pertumbuhan tanaman dimulai dari kecambah
sampai dewasa, memiliki nilai fungsi terhadap waktu. Selain itu perkembangan daun
dapat pula dipengaruhi oleh cahaya sehingga daun adalah bagian dari tanaman yang
perkembangannya dapat dijadikan orientasi pengukuran yang mudah.

C. Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk membuat kurva pertumbuhan
tanaman, khususnya pada daun, dimana dalam hal ini digunakan tanaman Vigna
sinensis dengan membandingkan dengan waktu tumbuh dalam satuan hari dan melihat
pengaruh cahaya pada pertumbuhan kecambah Vigna sinensis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan awal pada tumbuhan disebut dengan perkecambahan. Pertumbuhan


berhubungan dengan penambahan ukuran. Selain itu, pertumbuhan diikuti dengan
bertambahnya berat sel, jumlah sel, protoplasma dan organela di dalamnya yang
kompleks. Secara kuantitatif, peningkatan yang dapat diukur adalah volume dan
massa. Untuk parameter volume, ukuran yang dipakai adalah panjang dan lebarnya
suatu tanaman seperti tinggi/panjang tumbuhan, diameter, dan luas area (Salisbury &
Ross, 1992).
Daun tumbuh dari sisi apikal, sewaktu fase kuncup , daun membentuk kekhasan
untuk setiap jenis. Pada sisi poros daun, meristem tepi daun aktiv membentuk helaian
daun yang pipih. Menjelang daun membuka terjadi perkembangan ke samping dan
pemanjangan, daun secara cepat membentuk pangkal poros daun guna membentuk
tangkai daun. Pembelahan sel dapat terhenti sebelum daun mencapai maksimal.
Perkembangan daun yang terakhir sebagian besar merupakan hasil pembesaran dari
daun (Adams et al, 1970).
Pertumbuhan organ tanaman berjalan lambat, lalu secara cepat berkembang
menjadi maksimum, kemudian menurun dan berhenti akibat penuaan (Bidwell,
1979). Daun yang berkembang dari biji, Buat teman2x yang pinjam laporan ini
tolong jangan asal contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
secara kronologis akan berbentuk kurva yang sigmoid (Goldsworthy, 1992).
Kurva sigmoid ini didapatkan dari hubungan antara penambahan ukuran
kumulatif atau berat, terhadap waktu. Ada tiga fase yang terlihat secara nyata
dalam kurva sigmoid. Secara berurutan fase tersebut adalah : fase logaritmik,
linear, dan fase penuaan. Pada fase logaritmik, ukuran meningkat Buat teman2x
yang pinjam laporan ini tolong jangan asal contek, anggaplah laporan ini sebagai
contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
secara eksponensial terhadap waktu. Pada fase linear, peningkatan ukuran
berlanjut secara konstan. Hal ini diindikasikan dengan adanya slope yang konstan ke
atas dan tinggi dari kurva. Fase penuaan dicirikan dengan adanya penurunan rerata
pertumbuhan suatu tumbuhan proporsional terhadap ukuran normalnya. Semakin besar
ukurannya, akan semakin cepat pertumbuhannya (Salisbury & Ross, 1992).
Kecambah yang ditumbuhkan dalam tempat gelap akan tumbuh cepat,
memanjang pada waktu tertentu, lantas cepat mati dengan daun yang kecil dan pucat.
Keadaan ini sering disebut etiolasi. Hal ini disebabkan tumbuhan yang tidak
mendapatkan sinar matahari yang cukup, mengakibatkan parenkim palisade, kloroplas
dan berkas pengangkut akan berkembang dengan lambat. Kekurangan cahaya akan
menurunkan transfer dan penyerapan air, sehingga jaringan terbentuk tidak sempurna
(Bidwell, 1979).
Penambahan lebar daun pada kecambah tergantung dari reaksi fotokimia yang
merupakan tahap penting dalam tahap sintesis beberapa substansi yang penting pada
beberapa jenis spesies, pertumbuhan daun dan kecambah dapat dirangsang dengan
adanya adenin, koumarin. Sementara pengaruh kobalt, dan nikel dapat menyebabkan
etiolasi (Meyer, 1952).
BAB III
ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA

A. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah ;
1. Penggaris
2. Pisau

B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1. Biji dan kecambah Vigna sinensis umur 1, 2, dan 3 hari
2. Tanaman Vigna sinensis dalam pot umur 4 hari

C. Cara Kerja
1. Diambil 10 biji Vigna sinensis kering dan masing-masing 10 kecambah
yang berumur 1, 2, dan 3 hari
2. Kotiledon dibelah dengan silet dan diukur panjang daun lembaganya,
kemudian dihitung rata-rata untuk tiap-tiap kelompok
3. Untuk tanaman dalam pot yang berumur 4 hari diambil 2 pot dan dipilih
10 tanaman yang cukup sehat dan batangnya lurus pada masing-masing
pot. Tanaman diberi tanda nomor 1-10
4. diukur panjang daun pertamanya (termasuk tangkai daunnya)
5. Satu pot diletakkan di temat yang terang dan satunya diletakkan di
tempat yang gelap
6. Dilakukan pengukuran panjang daun pertama pada hari ke 5, 7, 9, 11,
14, dan 21.
7. Dihitung rata-rata panjang daun tiap pengamatan dan dibuat grafik yang
menggambarkan hubungan antara pertumbuhan daun dan waktu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Perbandingan pertambahan panjang daun pada tiap


perlakuan

6
panjang daun (cm)

5
4
gelap
3
terang
2
1
0
0 5 10 15 20 25
hari pengam atan

B. Pembahasan
Dari hasil yang telah diperoleh menunjukkan adanya perbedaan slope pada
kurva pertumbuhan daun antara yang ditumbuhkan di tempat gelap maupun
terang. Pada umumnya, kurva pertumbuhan dibedakan atas tiga fase utama,
yaitu fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan. Buat teman2x yang pinjam
laporan ini tolong jangan asal contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
Pada fase logaritmik pertumbuhan sangat pesat, dapat dilihat pada grafik dimana
pada perlakuan tempat terang terjadi sebelum hari ke lima sampai menjelang hari ke
sepuluh. Pertumbuhan yang pesat ini ditandai dengan penambahan panjang daun
secara eksponensial seiring dengan waktu. Fase linier terlihat mulai hari ke 10 hingga
hari ke 15 ditandai dengan penambahan panjang yang relatif stabil, cenderung
menurun, menandakan pertumbuhan daun sudah mendekati klimaksnya dan daun
mulai mengalami penuaan. Selanjutnya pada fase penuaan terlihat adanya penurunan
pertumbuhan, ditandai dengan penurunan panjang daun akibat daun yang mulai
menjadi layu.
Pada perlakuan di tempat gelap, fase logaritmik mulai terjadi pada hari ke 5
hingga hari ke 7, dilanjutkan dengan fase linier yang terjadi mulai hari ke 7
sampai hari ke 9. setelah itu mulai memasuki fase penuaan. Adanya perbedaan
bentuk kurva pertumbuhan ini diakibatkan adanya perbedaan kondisi
lingkungan dimana faktor pembatas yang membedakannya adalah dengan
adanya cahaya dan tidak adanya cahaya. Pada tanaman yang diletakkan di
tempat terang pertumbuhan daun relatif stabil dimana panjang daun dapat
mencapai maksimal dan fase linear labih lama, hal ini disebabakan terpenuhinya
kebutuhan tanaman karena daun dapat terkena sinar sehingga dapat
berfotosintesis menghasilkan makanan bagi dirinya. Hal ini berbeda dengan yang
ditempatkan di ruang gelap, terlihat pertumbuhannya begitu radikal dimana fase
logaritmik demikian singkat dengan fase linear yang kurang jelas dan diakhiri
dengan fase penuaan yang bergradien curam. Pertumbuhan demikian ini
diakibatkan karena pada saat tanaman diletakkan ditempat yang gelap, maka
dia akan kekurangan makanan yang cadangannya telah dihabiskannya untuk
pertumbuhan logaritmiknya. Buat teman2x yang pinjam laporan ini tolong jangan
asal contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
Daun akan mengalami klorosis akibat tidak terbentuknya klorofil yang
disebabkan tidak adanya cahaya.
Gejala yang tampak pada tanaman yang diletakkan di tempat gelap adalah
terjadinya etiolasi, yaitu pemanjangan yang lebih cepat pada batang, akibat akumulasi
dari hormon auksin yang aktif bila tidak terkena cahaya mengakibatkan batang terlihat
memanjang dalam upayanya untuk mencari cahaya, mengakibatkan seluruh cadangan
makanan dalam kotiledon habis, sehingga akhirnya tanaman akan mengalami
kemunduran dan akhirnya akan mati. Sedang pada perlakuan ditempatkan di tempat
terang pertumbuhan akan normal karena tidak terjadinya akumulasi hormon auksin
akibat banyaknya cahaya yang diterima tanaman. Cadangan makanan akan lama
habisnya, karena tanaman sudah dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga
fase-fase pertumbuhannya memiliki rentang yang lebih panjang dibandingkan dengan
yang ditempatkan di tempat yang gelap.

BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa


pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat pertmbuhan itu
berlangsung. Hal ini terlihat pada berbedanya kurva pertumbuhan antara
tanaman Vigna sinensi yang diletakkan di tempat terang dan gelap. Pada tempat
terang kurva yang terbentuk relatif lebih panjang kisarannya pada tiap-tiap fase
pertumbuhannya dibandingkan pada perlakuan di tempat gelap. Buat teman2x
yang pinjam laporan ini tolong jangan asal contek, anggaplah laporan ini sebagai
contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
Hal ini berhubungan dengan ketersediaan makanan hasil fotosintesis dimana
pada tempat gelap tidak dapat terjadi mengakibatkan cadangan makanan dari
perkecambahan akan cepat mengalami pengurangan yang akhirnya habis dan makanan
akan layu dan mati. Sedangkan pada tempat yang terang ketersediaan makan cukup
memadai sehingga tanaman akan tumbuh baik dan fase pertumbuhannya lebih panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, P., J.J.W. Baker, G.E. Allen. 1970. The Study of Botany. Addison Wesley
Publish company. USA. p.326
Bidwell, R.E.S. 1979. Plant Physiology. 2nd ed. Mac Millan Publishing Co. Inc. New
York. p. 113
Goldsworthy, P.R., and Fisher, N.M 1984. The Physiology of Tropical Fieldcrops. 2nd
ed. John Wiley & Sons Ltd. New York. p.133-142.
Salisbury, F.B. and Ross, C.W. 1992. Plant Physiology. 4th Edition. Wadsworth
Publishing Company. Belmont. California. p. 88-99
Meyer, B.S., D.B. Anderson, R.H. Botring. 1973. Introduction to Plant Physiology. D.
Van Nostrand Company, New York. P. 69-73

Anda mungkin juga menyukai