PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan yang dewasa, lengkap dengan organ-organnya akan mampu
memproduksi makanan sendiri, serta bereproduksi dari awal berupa sel yang
sangat sederhana, zigot. Zigot merupakan hasil fusi dua gamet, merupakan cara
pembiakan dengan cara seksual. Mula-mula, zigot berupa sel tunggal, lalu
tumbuh dan berkembang dan akhirnya menjadi tumbuhan yang multi seluler
(Winatasasmita, 1986). Buat teman2x yang pinjam laporan ini tolong jangan asal
contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
C. Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk membuat kurva pertumbuhan
tanaman, khususnya pada daun, dimana dalam hal ini digunakan tanaman Vigna
sinensis dengan membandingkan dengan waktu tumbuh dalam satuan hari dan melihat
pengaruh cahaya pada pertumbuhan kecambah Vigna sinensis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah ;
1. Penggaris
2. Pisau
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1. Biji dan kecambah Vigna sinensis umur 1, 2, dan 3 hari
2. Tanaman Vigna sinensis dalam pot umur 4 hari
C. Cara Kerja
1. Diambil 10 biji Vigna sinensis kering dan masing-masing 10 kecambah
yang berumur 1, 2, dan 3 hari
2. Kotiledon dibelah dengan silet dan diukur panjang daun lembaganya,
kemudian dihitung rata-rata untuk tiap-tiap kelompok
3. Untuk tanaman dalam pot yang berumur 4 hari diambil 2 pot dan dipilih
10 tanaman yang cukup sehat dan batangnya lurus pada masing-masing
pot. Tanaman diberi tanda nomor 1-10
4. diukur panjang daun pertamanya (termasuk tangkai daunnya)
5. Satu pot diletakkan di temat yang terang dan satunya diletakkan di
tempat yang gelap
6. Dilakukan pengukuran panjang daun pertama pada hari ke 5, 7, 9, 11,
14, dan 21.
7. Dihitung rata-rata panjang daun tiap pengamatan dan dibuat grafik yang
menggambarkan hubungan antara pertumbuhan daun dan waktu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
6
panjang daun (cm)
5
4
gelap
3
terang
2
1
0
0 5 10 15 20 25
hari pengam atan
B. Pembahasan
Dari hasil yang telah diperoleh menunjukkan adanya perbedaan slope pada
kurva pertumbuhan daun antara yang ditumbuhkan di tempat gelap maupun
terang. Pada umumnya, kurva pertumbuhan dibedakan atas tiga fase utama,
yaitu fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan. Buat teman2x yang pinjam
laporan ini tolong jangan asal contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
Pada fase logaritmik pertumbuhan sangat pesat, dapat dilihat pada grafik dimana
pada perlakuan tempat terang terjadi sebelum hari ke lima sampai menjelang hari ke
sepuluh. Pertumbuhan yang pesat ini ditandai dengan penambahan panjang daun
secara eksponensial seiring dengan waktu. Fase linier terlihat mulai hari ke 10 hingga
hari ke 15 ditandai dengan penambahan panjang yang relatif stabil, cenderung
menurun, menandakan pertumbuhan daun sudah mendekati klimaksnya dan daun
mulai mengalami penuaan. Selanjutnya pada fase penuaan terlihat adanya penurunan
pertumbuhan, ditandai dengan penurunan panjang daun akibat daun yang mulai
menjadi layu.
Pada perlakuan di tempat gelap, fase logaritmik mulai terjadi pada hari ke 5
hingga hari ke 7, dilanjutkan dengan fase linier yang terjadi mulai hari ke 7
sampai hari ke 9. setelah itu mulai memasuki fase penuaan. Adanya perbedaan
bentuk kurva pertumbuhan ini diakibatkan adanya perbedaan kondisi
lingkungan dimana faktor pembatas yang membedakannya adalah dengan
adanya cahaya dan tidak adanya cahaya. Pada tanaman yang diletakkan di
tempat terang pertumbuhan daun relatif stabil dimana panjang daun dapat
mencapai maksimal dan fase linear labih lama, hal ini disebabakan terpenuhinya
kebutuhan tanaman karena daun dapat terkena sinar sehingga dapat
berfotosintesis menghasilkan makanan bagi dirinya. Hal ini berbeda dengan yang
ditempatkan di ruang gelap, terlihat pertumbuhannya begitu radikal dimana fase
logaritmik demikian singkat dengan fase linear yang kurang jelas dan diakhiri
dengan fase penuaan yang bergradien curam. Pertumbuhan demikian ini
diakibatkan karena pada saat tanaman diletakkan ditempat yang gelap, maka
dia akan kekurangan makanan yang cadangannya telah dihabiskannya untuk
pertumbuhan logaritmiknya. Buat teman2x yang pinjam laporan ini tolong jangan
asal contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
Daun akan mengalami klorosis akibat tidak terbentuknya klorofil yang
disebabkan tidak adanya cahaya.
Gejala yang tampak pada tanaman yang diletakkan di tempat gelap adalah
terjadinya etiolasi, yaitu pemanjangan yang lebih cepat pada batang, akibat akumulasi
dari hormon auksin yang aktif bila tidak terkena cahaya mengakibatkan batang terlihat
memanjang dalam upayanya untuk mencari cahaya, mengakibatkan seluruh cadangan
makanan dalam kotiledon habis, sehingga akhirnya tanaman akan mengalami
kemunduran dan akhirnya akan mati. Sedang pada perlakuan ditempatkan di tempat
terang pertumbuhan akan normal karena tidak terjadinya akumulasi hormon auksin
akibat banyaknya cahaya yang diterima tanaman. Cadangan makanan akan lama
habisnya, karena tanaman sudah dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga
fase-fase pertumbuhannya memiliki rentang yang lebih panjang dibandingkan dengan
yang ditempatkan di tempat yang gelap.
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Adams, P., J.J.W. Baker, G.E. Allen. 1970. The Study of Botany. Addison Wesley
Publish company. USA. p.326
Bidwell, R.E.S. 1979. Plant Physiology. 2nd ed. Mac Millan Publishing Co. Inc. New
York. p. 113
Goldsworthy, P.R., and Fisher, N.M 1984. The Physiology of Tropical Fieldcrops. 2nd
ed. John Wiley & Sons Ltd. New York. p.133-142.
Salisbury, F.B. and Ross, C.W. 1992. Plant Physiology. 4th Edition. Wadsworth
Publishing Company. Belmont. California. p. 88-99
Meyer, B.S., D.B. Anderson, R.H. Botring. 1973. Introduction to Plant Physiology. D.
Van Nostrand Company, New York. P. 69-73