Anda di halaman 1dari 10

GENETIKA POPULASI

Oleh:
Nama : Sekar Tyas Pertiwi
NIM : B1A016080
Rombongan : B2
Kelompok : 2
Asisten : Muhammad Ilham Fahmi

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO

2017
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Data GolonganDarah ABO


JumlahGolonganDarah Rombongan
I II III IV V VI VII VIII

A 6 6 1 3 5 5 3 3
B 5 5 4 3 6 4 5 8
AB 0 2 0 3 1 2 1 3
O 14 9 8 5 12 8 15 10
Total 25 22 13 14 24 19 24 24
Tabel 2. Frekuensi Fenotipe
FrekuensiFenotipe Rombongan
I II III IV V VI VII VIII
A 0,24 0,272 0,076 0,214 0,208 0,263 0,125 0,125
B 0,2 0,227 0,307 0,214 0,250 0,210 0,208 0,333
AB 0 0,090 0 0,214 0,041 0,105 0,041 0,125
O 0,56 0,409 0,615 0,357 0,500 0,421 0,625 0,416

0.7

0.6

0.5

0.4 A
B
0.3 AB
O
0.2

0.1

0
I II III IV V VI VII VIII

I. Grafik Frekuensi Fenotip rombongan I-VIII


Tabel 3. Frekuensi Alel
FrekuensiAlel Rombongan
I II III IV V VI VII VIII
IA 0,146 0,175 0,047 0,158 0,134 0,179 0,076 0,085
IB 0,106 0,186 0,169 0,245 0,159 0,173 0,134 0,265
IO 0,748 0,639 0,784 0,597 0,707 0,648 0,790 0,650

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5 IA
IB
0.4
IO
0.3

0.2

0.1

0
I II III IV V VI VII VIII

II. Grafik frekuensi alel rombongan I-VIII


Tabel 4. Frekuensi Genotipe
FrekuensiGenotip Rombongan
I II III IV V VI VII VIII
IAIA 0,021 0,032 0,002 0,024 0,018 0,032 0,050 0,008
IAIO 0,218 0,223 0,073 0,188 0,189 0,231 0,111 0,110
IB IB 0,011 0,034 0,028 0,060 0,025 0,030 0,020 0,070
IB IO 0,158 0,237 0,264 0,292 0,224 0,224 0,221 0,345
IAIB 0,030 0,032 0,015 0,077 0,043 0,061 0,020 0,045
IOIO 0,560 0,409 0,615 0,357 0,500 0,421 0,624 0,422
0.7

0.6

0.5
IAIA

0.4 IAIO
IBIB
0.3 IBIO
IAIB
0.2
IOIO

0.1

0
I II III IV V VI VII VIII

III. Grafik frekuensi genotip rombongan I-VIII


Data Golongan Darah Rombongan VI

GolonganDarah Jumlah
A 5
B 4
AB 2
O 8
Total 19

Perhitungan Frekuensi fenotipe golongandarah

Jumlah golongan A
A = Total jumlah golongan darah
5
= 19= 0,263
Jumlah golongan B
B = Total jumlah golongan darah
4
= 19 = 0,210
Jumlah golongan AB
AB = Total jumlah golongan darah
2
= 19 = 0,105
Jumlah golongan O
O = Total jumlah golongan darah
8
= 19 = 0,421

Frekuensi alel golongan darah


I A = p = 0,179
I B= q = 0,173
I O= r = 0,648

p+ q + r = 1
r = 0,421
r = 0,648

p +q +r = 1
(p+q)2 = (1 q)2
p2 + 2pq + r2 = (1 q)2
0,263+ 0,421 = (1 q)2
0,684 = (1 q)2
0,684 = 1 q
q = 1 0,684
q = 1 0,827
q = 0,173

p=1-q-r
= 1 0,173 0,648
p = 0,179

Frekuensi genotype golongan darah


A IAIA= p2= 0,179 x 0,179 = 0,032

IAIO= 2pr = 2 x 0,179 x 0,648 = 0,231

B IBIB= q2 =0,173 x 0,173 = 0,030

IBIO=2qr = 2 x 0,173 x 0,648 = 0,224

AB IAIB= 2pq =2 x 0,179x 0,173 =0,062

O IOIO= r2= 0,648 x 0,648 = 0,420


B. Pembahasan
Genetika populasi merupakan pola pewarisan sifat pada suatu populasi. Pola
pewarisan gen dalam populasi berhubungan dengan frekuensi dan interaksi alel dalam suatu
populasi Mendel (Mendel Population), yaitu suatu kelompok interbreeding dari suatu
organisme yang masing-masing memiliki gene pool. Gene pool adalah jumlah dari semua alel
yang berlainan dalam populasi. Gen-gen ini mempunyai hubungan dinamis dengan alel yang
lainnya dan dengan lingkungan seperti seleksi mempunyai kecenderungan untuk mengubah
frekuensi gen yang dapat menyebabkan evolusi dalam populasi. Frekuensi alel merupakan
proporsi alel tertentu dalam suatu populasi sedangkan frekuensi genotip merupakan proporsi
genotip tertentu dalamsuatu populasi dan frekuensi fenotip adalah proporsi fenotip tertentu
dalam suatu populasi (Sinnott,1958).
Populasi mendelian ialah sekelompok individu suatu spesies yang bereproduksi secara
seksual, hidup di tempat tertentu pada saat yang sama, dan di antara mereka terjadi
perkawinan (interbreeding) sehingga masing-masing akan memberikan kontribusi genetik ke
dalam lungkang gen (gene pool), yaitu sekumpulan informasi genetik yang dibawa oleh
semua individu di dalam populasi. Deskripsi susunan genetik suatu populasi mendelian dapat
diperoleh apabila kita mengetahui macam genotipe yang ada dan juga banyaknya masing-
masing genotipe tersebut. Sebagai contoh, di dalam populasi tertentu terdapat tiga macam
genotipe, yaitu AA, Aa, dan aa. Maka, proporsi atau persentase genotipe AA, Aa, dan aa akan
menggambarkan susunan genetik populasi tempat mereka berada. Adapun nilai proporsi atau
persentase genotipe tersebut dikenal dengan istilah frekuensi genotipe. Jadi, frekuensi
genotipe dapat dikatakan sebagai proporsi atau persentase genotipe tertentu di dalam suatu
populasi. Dengan perkataan lain, dapat juga didefinisikan bahwa frekuensi genotipe adalah
proporsi atau persentase individu di dalam suatu populasi yang tergolong ke dalam genotipe
tertentu (Campbell, 2002).
Lungkang gen (gen pool) yang terdiri dari semua alel untuk semua lokus pada semua
individu dari populasi tersebut. Jika hanya ada satu alel untuk suatu lokus tertentu dalam
suatu populasi, alel tersebut dikatakan tetap (fixed) dalam lungkang gen, dan semua indiviu
homozigot bagi alel tersebut. Namun, jika ada dua alel atau lebih untuk lokus tertentu dalam
suatu populasi, individu dalam populasi bisa homozigot atau heterozigot (Campbell, 2010).
Hardy-Weinberg menyatakan bahwa bila suatu populasi dalam keadaan seimbang,
maka baik frekuensi alel atau genotipe akan konstan dari generasi ke generasi. Selanjutnya
temuan ilmuan itu disebut sebagai prinsip keseimbangan Hardy-Wenberg. Seperti diketahui,
fenotipe yang berbeda sering kali mempunyai nilai ekonomis yang berbeda, dan apabila ini
terjadi maka diharapkan untuk mengubah frekuensi dari alel-alel yang memproduksi fenotipe,
peningkatan frekuensi alel tersebut mengontrol fenotipe yang diinginkan dan mengurangi alel
yang tidak diinginkan. Jika alel yang diinginkan ditetapkan (f=100%) dan alel yang tidak
diinginkan dihilangkan (f=100%), populasi akan menghasilkan galur murni dan akan
berharga seperti brood stok (Suryo,2005). Prinsip Hardy-Weinberg menjabarkan sebuah
populasi hipotesis yang tidak berevolusi. Namun pada populasi sungguhan, frekuensi alel dan
genotipe seringkali memang berubah seiring waktu. Perubahan-perubahan semacam itu
terjadi ketika setidaknya satu dari kelima kondisi ekuilibrium Hardy-Weinberg berikut tidak
terpenuhi :
1. Tidak ada mutasi.
2. Perkawinan acak.
3. Tidak ada seleksi alam.
4. Ukuran populasi sangat besar.
5. Tidak ada aliran Gen (Campbell, 2010)
Genetic drift adalah hilangnya/lepasnya frekuensi alel secara kebetulan atau dapat
dikatakan merupakan perubahan acak pada frekuensi gen pada populasi kecil yang
disebabkan oleh kematian, migrasi atau isolasi. Pada populasi kecil kehilangan sedikit
anggotanya akan membuat perbedaan besar. Genetic drift dapat disebabkan oleh dua kategori
situasi yaituthe bottleneck effect dan the founder effect.The bottleneck effect contohnya
bencana alam seperti kebakaran, gempa bumi, habisnya cadangan makanan dan penyakit
yang mewabah dapat mengurangi sejumlah individu dalam populasi.The bottleneck
effect terjadi ketika populasi yang bertahan hidup sangat sedikit, missal tinggal satu
dosenSehingga gen pool (komposisi genetic suatu populasi) tidak merepresentasikan populasi
awal.The founder effect ketika sejumlah kecil organisme bermigrasi dari populasi yang
besardan nmenetap sebagai populasi yang baru di suatu tempat the founder effect dapat
terjadi.Jelasnya adalah gen pool kelompok migrasi yang lebih kecil biasanya tidak
merepresentasikan gen pool populasi yang besar. Beberapa allele akan absen sementara itu
yang lain akan ada secara sedikit atau berlebihan. Sebagai konsekuensi, ketika individu-
individu bereproduksi dan jumlah founding population meningkat, frekuensi gennya berbeda
dari populasi awalnya (Friend, 2005).
Hasil pengamatan golongan darah pada rombongan VI menunjukkan bahwa pada
frekuensi golongan darah A, B, AB, dan O adalah secara berurutan adalah 5, 4, 2. Dan 8.
Frekuensi fenotipenya yaitu 0,263; 0,210; 0,105; dan 0,421. Frekuensi alelnya IA, IB, IO
yaitu 0,179; 0.173; dan 0,648. Frekuensi genotipnya yaitu IAIA: 0,032; IA IO: 0,231; IB IB:
0,030; IB IO: 0,224; IA IB: 0,061; dan IO IO: 0,421. Frekuensi golongan darah O adalah
yang paling dominan dalam rombongan VI.

Kesimpulan

1. Genetika populasi merupakan pola pewarisan sifat pada suatu populasi


2. Hukum Hardy-Weinberg berbunyi suatu populasi berada dalam keadaan seimbang
jika frekuensi alel dan frekuensi genotipe dari generasi ke generasi tetap.
3. Syarat aplikatif prinsip Hardy-Weinberg yaitu: populasi besar, perkawinan terjadi
secara acak, tidak ada seleksi alam, tidak terjadi migrasi, dan tidak terjadi mutasi.
4. Frekuensi golongan darah O adalah yang paling dominan (dalam rombongan VI)
kemudian diikuti A dan B serta AB yang terendah.
DAFTAR REFERENSI

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A., Reece, J.B. & Urry, L. A. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

Friend, G. H. & George J. H. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Sinnott, E. W. 1958. Principles Of Genetics 5th Edition. New York: McGraw-Hill Book
Company Inc.

Suryo. 2005. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai