Anda di halaman 1dari 9

GENETIKA POPULASI

Oleh :
Nama : Jimmy Al Fa’is
NIM : B1A017017
Rombongan :I
Kelompok :B
Asisten : Yana Setiani Putri

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2018
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Data Perhitungan Rombongan
Data Rombongan 1 :

1. Golongan darah A =5
2. Golongan darah B =7
3. Golongan darah AB =3
4. Golongan darah O = 10
Perhitungan :
(p+q+r)2 = p2+2pr+q2+2qr+2pq+r2

a. Frekuensi fenotipe
A B AB O
Rumus = Jumlah individu dalam golongan darah
Total keseluruhan golongan darah
5
 Golongan darah A ¿ = 0,2
25
7
 Golongan darah B ¿ = 0,28
25
3
 Golongan darah AB ¿ = 0,12
25
10
 Golongan darah O ¿ = 0,4
25
b. Frekuensi alel
 Gol darah O = r2
0,4 = r2
√ 0, 4 = r
0,63 = r
 p+q+r =1
(p + r)2 = (1- q)2
P2 + 2pr + r2 = (1 – q)2
A+O = (1 - q)2
0,3 + 0,4 = (1 - q) 2
√ 0,6=1−q
0,77 =1-q
q = 1 – 0,77
q = 0,23
 p+q+r =1
p + 0,23 + 0,63 =1
p = 1 – 0,86
p = 0,14

c. Frekuensi genotipe
 Golongan Darah A:
IAIA = p2 = (0,14)2 = 0,0196
IAIo = 2pr = 2 (0,134)(0,707) = 0,176
p2 + 2pr = 0,0196 + 0,176 = 0,196
 Golongan Darah B:
IBIB = q2 = (0,23)2 = 0,0529
IBIo = 2qr = 2 (0,23)(0,63) = 0,2898
 Golongan Darah AB:
IAIB = 2pq = 2(0,14)( 0,23) = 0,0644

 Golongan Darah O
I0Io = r2 = (0,63)2 = 0,3969

Tabel 1. Data Golongan Darah ABO


Jumlah Rombongan
I II III IV V VI VII VIII
Golongan
Darah
A 5 6 3 7 5 5 5 2
B 7 8 9 3 4 6 7 7
AB 3 1 2 4 9 1 4 2
O 10 10 11 10 1 14 9 9
Total 25 25 25 24 19 26 25 20

Tabel 2. Frekuensi Fenotipe


Frekuensi Rombongan
I II III IV V VI VII VIII
Fenotipe
A 0,2 0,24 0,12 0,29 0,26 0,19 0,2 0,1
B 0,28 0,32 0,36 0,125 0,21 0,23 0,28 0,35
AB 0,12 0,04 0,08 0,16 0,05 0,038 0,8 0,1
O 0,4 0,4 0,44 0,416 0,47 0,53 0,36 0,45
Tabel 3. Frekuensi Alel
Frekuens Rombongan
I II III IV V VI VII VIII
i Alel
IA 0,14 0,17 0,08 0,2 0,17 0,12 0,15 0,07
IB 0,23 0,2 0,26 0,16 0,15 0,15 0,25 0,26
IO 0,63 0,63 0,66 0,64 0,68 0,72 0,6 0,67

Tabel 4. Frekuensi Genotipe


Freku Rombongan
ensi I II III IV V VI VII VIII
Genot
ip
IAIA 0,0196 0,0289 0,0064 0,04 0,0289 0,0144 0,0225 0,0225
IAIO 0,1764 0,2142 0,0528 0,0256 0,2312 0,0864 0,18 0,18
IBIB 0,0529 0,04 0,0676 0,2048 0,0225 0,0225 0,0625 0,0625
IBIO 0,2898 0,252 0,1716 0,064 0,204 0,108 0,34 0,3
IAIB 0,0644 0,068 0,0208 0,064 0.051 0,018 0,075 0,075
IOIO 0,3969 0,3969 0,4356 0,4096 0,4624 0,5184 0,4624 0,36

Grafik 1. Frekuensi Fenotipe Rombongan I – VIII

FREKUENSI FENOTIP
0.9
0.8 0.8
0.7
0.6
0.5 0.53
0.44 0.47 0.45
0.4 0.4 0.4 0.42
0.36 0.36 0.35
0.3 0.28 0.32 0.29 0.26 0.28
0.24 0.21 0.23
0.2 0.2 0.19 0.2
0.16
0.1 0.12 0.12 0.13 0.1
0.08 0.05
0.04 0.04
0
I II III IV V VI VII VIII

A B AB O
Grafik 2. Frekuensi Alel Rombongan I – VIII

FREKUENSI ALEL
0.9
0.8
0.7 0.72
0.66 0.68 0.67
0.64
0.6 0.63 0.63 0.6
0.5
0.4
0.3
0.26 0.26 0.25 0.26
0.2 0.23 0.2
0.17 0.2 0.17
0.14 0.15 0.15
0.12 0.15
0.1 0.08 0.07
0
I II III IV V VI VII VIII

I^A I^B I^O

Grafik 3. Frekuensi Genotipe Rombongan I - VIII

FREKUENSI GENOTIP
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.34 0.34
0.3 0.29 0.3
0.25 0.23
0.2 0.18 0.21 0.2 0.2
0.17 0.18 0.18 0.18
0.1
0.05 0.04 0.07
0.05 0.06
0.04 0.06 0.06 0.06
0 0.02 0.03 0.01 0.03 0.03
0.02 0.01 0.02 0.02
I II III IV V VI VII VIII

I^A I^A I^A I^0 I^B I^B I^B I^O I^A I^B I^O I^O

II. PEMBAHASAN
Genetika Populasi adalah cabang genetika yang membahas transmisi bahan
genetik pada ranah populasi. Dari objek bahasannya, genetika populasi dapat
dikelompokkan sebagai cabang genetika yang berfokus pada pewarisan genetik. Ilmu
ini membicarakan implikasi hukum pewarisan Mendel apabila diterapkan pada
sekumpulan individu sejenis di suatu tempat. Berbeda dengan genetika Mendel, yang
mengkaji pewarisan sifat untuk perkawinan antara dua individu (atau dua kelompok
individu yang memiliki genotipe yang sama), genetika populasi berusaha
menjelaskan implikasi yang terjadi terhadap bahan genetik akibat saling kawin yang
terjadi di dalam satu atau lebih populasi. Genetika Populasi didasarkan pada Hukum
Hardy-Weinberg, yang diperkenalkan pertama kali oleh Wilhelm Weinberg (1908)
dan, hampir bersamaan tetapi secara independen, Godfrey Hardy (1908).
Populasi mendelian ialah sekelompok individu suatu spesies yang
bereproduksi secara seksual, hidup di tempat tertentu pada saat yang sama, dan di
antara mereka terjadi perkawinan (interbreeding) sehingga masing-masing akan
memberikan kontribusi genetik ke dalam lungkang gen (gene pool), yaitu
sekumpulan informasi genetik yang dibawa oleh semua individu di dalam populasi.
Deskripsi susunan genetik suatu populasi mendelian dapat diperoleh apabila kita
mengetahui macam genotipe yang ada dan juga banyaknya masing-masing genotipe
tersebut. Sebagai contoh, di dalam populasi tertentu terdapat tiga macam genotipe,
yaitu AA, Aa, dan aa. Maka, proporsi atau persentase genotipe AA, Aa, dan aa akan
menggambarkan susunan genetik populasi tempat mereka berada.
Gene pool (lungkang gen) adalah populasi yang menampung berbagai alel
yang mungkin tersedia dalam suatu spesies. Populasi menjadi lungkang gen apabila
di dalamnya terdapat keunikan akibat proses saling kawin di dalamnya terjadi secara
tertutup (terisolasi), terpiasah dari populasi lain. Gene pool adalah jumlah dari
seluruh gen (termasuk plasma gen) yang dimiliki oleh semua individu. Genotip dari
individu diploid hanya dapat mempunyai suatu maksimal jumlah dari dua alel dari
suatu gen. Pembatasan ini tidak dijumpai pada gene pool dari suatu populasi. Disini
dapat terdapat setiap jumlah dari gen. kita melihat gen pool dari sudut setiap macam
gen dengan frekuensi atau perbandingan alel gen A dan a pada suatu populasi yang
berbiak secara seksual. Dan misalnya juga bahwa alel A merupakan 90 % dari
jumlah kedua alel, sedangkan alel a merupakan 10 % dari jumlah itu. Akan kita
katakan kemudian bahwa frekuensi A dan a pada gen pool populasi ini adalah 0,9
dan 0,1. Bila frekuensi ini berubah dengan berubahnya waktu, maka perubahan ini
merupakan perubahan evolusi.

Kalau kita katakan bahwa evolusi adalah perubahan di dalam komposisi genetis dari
populasi, yang kita artikan adalah suatu perubahan dari frekuensi genetis di dalam
suatu gen pool. Itulah sebabnya faktor penyebab evolusi dapat kita tentukan dengan
menentukan faktor apa yang dapat menghasilkan suatu pergeseran dari frekuensi
genetis.

Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi


genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam
kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat
pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh-
pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi
terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen adalah penting untuk dimengerti bahwa di
luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini akan selalu ada. Oleh karena itu,
kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam.
Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai
garis dasar untuk mengukur perubahan genetik.
Genetic drift (hanyutan genetik) adalah suatu mekanisme kompleks yang
beroperasi melalui fluktuasi kesempatan (maupun fluktuasi yang disebabkan tekanan
seleksi) dalam frekuensi alel di dalam suatu populasi. Sangat penting suatu peristiwa
sampling dimana frekuensi gen populasi keturunan kebetulan menyimpang dari yang
ditemukan pada populasi parental. Dengan demikian populasi hampir selalu kecil dan
mempunyai suatu kecenderungan ke arah maksud mendalam atau hilangnya suatu
alel yang mempengaruhi suatu karakteristik atau bisa diartikan sebagai perubahan
dalam kumpulan gen suatu populasi kecil akibat kejadian acak. Hanya faktor
keberuntungan saja yang mengakibatkan hanyutan acak dapat memperbaiki daya
adaptasi populasi itu ke lingkunganya. Secara ideal, suatu populasi harus tak
terhingga besarnya supaya dapat mengesampingkan hanyutan genetik sepenuhnya
sebagai suatu gen evolusi. Meskipun hal itu tidak mungkin, banyak populasi
berukuran cukup kecil sehingga memungkinkan terjadinya hanyutan genetik adalah
leher botol populasi dan pembentukan koloni baru oleh sejumlah kecil individu.
Berdasarkan data rombongan 5 dengan jumlah individu 24 orang, didapatkan
bahwa ada 5 orang bergolongan darah A, 6 orang bergolongan darah B, 1 orang
bergolongan darah AB, dan 12 orang bergolongan darah O. Frekuensi Fenotip A
adalah 0.208 ; alel B adalah 0.250 ; alel AB adalah 0.041 ; dan alel O adalah 0.500 .
Frekuensi alel IA adalah 0.134 ; alel IB adalah 0.159 ; dan alel IO adalah 0.707. Dan
frekuensi genotip pada populasi rombongan 5 di antaranya; gen IAIA frekuensinya
0,018 ; IAI0 0,19 ; IBIB 0,025 ; IBI0 0,224 ; IAIB 0,042 ; dan I0I0 0,50. Berdasarkan data
diatas dan hasil perhitungan pada semua Rombongan dapat diamati sebuah analisis
yaitu hasil analisis dalam praktikum genetika populasi adalah terjadinya evolusi. Hal
ini disebabkan karena hasil fenotip yang didapatkan naik-turun sehingga terjadi tidak
konstan. Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat)
dimana sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih
kompleks/ rumit ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik. Perubahan
frekuensi alel terjadi karena ukuran populasi pada tiap generasi kecil, sehingga tidak
sesuai dengan hukum Hardy-Weinberg.

DAFTAR REFERENSI
Campbelll, Neil A, dkk. 2002. Biologi Edisi kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Godfrey, H., 1908. Mendelian proportions in a mixed population. Science Journal,


28(8), pp.49-50.

Rahmat,Mamat. 2009. Genetika Populasi dan Strategi Konservasi Badak Jawa.


JMHT. 1(15), pp.83-90.

Anda mungkin juga menyukai