Anda di halaman 1dari 5

TUGAS T-2 SIMULASI KOMPUTER

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Simulasi Komputer


Dosen Pengampu: Winarno, ST., MT.

Disusun Oleh:
Hamdani 1810631140048
Riyadi Aji Mustofa 1810631140041
M. Fiqri Fakhruddin 1810631140052

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
Studi Kasus 2
Suatu masalah persediaan klasik pada perdagangan surat kabar terkait dengan keputusan
pembelian dan penjualan produknya. Untuk setiap unitnya, pedagang membeli surat kabar
seharga Rp. 2500 dan menjualnya seharga Rp. 5000. Surat kabar yang tidak laku di akhir
hari akan dijual seharga Rp 400. Permintaan yang tidak dilayani menanggung penalty Rp.
600. Pembelian surat kabar dibeli dengan kelipatan 10. Ada 3 tipe berita harian, yaitu Baik,
Biasa, dan Buruk dengan probabilitas masing-masing 0,35, 0,45, dan 0,20. Distribusi
permintaan surat kabar setiap harinya tertera dalam T2.1. Masalah yang akan diselesaikan
adalah penentuan berapa jumlah surat kabar yang optimal untuk dibeli ke pemasoknya.
Masalah tersebut akan diselesaikan dengan melakukan simulasi permintaan selama 20 hari
penjualan dan mencatat profit harian.
Profit = pendapatan penjualan – biaya surat kabar – penalty karena permintaan tidak
terlayani + nilai sisa barang tidak laku.
Tabel T2.2 dan T2.3 menyajikan penempatan bilangan acak dikaitkan dengan tipe berita
dan permintaan setiap tipe berita tersebut.

Tabel T2.1 Distribusi Permintaan Surat Kabar


Distribusi Probabilitas Permintaan
Permintaan
Baik Biasa Buruk
40 0,03 0,10 0,44
50 0,05 0,18 0,22
60 0,15 0,40 0,16
70 0,20 0,20 0,12
80 0,35 0,08 0,06
90 0,15 0,04 0,00
100 0,07 0,00 0,00

Tabel T2.2 Penempatan Bilangan Acak Pada Setiap Tipe Berita


Distribusi Probabilitas Permintaan
Permintaan
Baik Biasa Buruk
40 0,03 0,10 0,44
50 0,05 0,18 0,22
60 0,15 0,40 0,16
70 0,20 0,20 0,12
80 0,35 0,08 0,06
90 0,15 0,04 0,00
100 0,07 0,00 0,00
Tabel T2.3 Penempatan Bilangan Acak Untuk Permintaan Surat Kabar
Probabilitas Kumulatif Bilangan Acak
Permintaan
Baik Biasa Buruk Baik Biasa Buruk
40 0,03 0,10 0,44 0,01-0,03 0,01-0,10 0,01-0,44
50 0,08 0,28 0,66 0,04-0,08 0,11-0,28 0,45-0,66
60 0,23 0,68 0,82 0,09-0,23 0,29-0,68 0,67-0,82
70 0,43 0,88 0,94 0,24-0,43 0,69-0,88 0,83-0,94
80 0,78 0,96 1,00 0,44-0,78 0,89-0,96 0,95-1,00
90 0,93 1,00 1,00 0,79-0,93 0,97-1.00
100 1,00 1,00 1,00 0,94-1,00

Untuk memecahkan masalah tersebut dengan metode simulasi, diperlukan


penentuan kebijakan mengenai jumlah surat kabar yang harus dibeli pedagang
setiap harinya, kemudian melakukan simulasi permintaan (penjualan) surat kabar
selama 20 hari untuk menentukan total profit. Jumlah surat kabar yang dibeli
pedagang setiap hari adalah 65, 75, dan 80 eksemplar per hari.
Simulasi penjualan selama 20 hari dan total keuntungan yang diperoleh disajikan
dalam tabel T1.4, TI.5, TI.6.
Tabel T2.4 Simulasi penjualan surat kabar dengan persediaan 65 ekslempar per
hari
Hari BATB TB BAP P(Eks.) PP (Rp.) Penalty (Rp.) Nilai Sisa (Rp.) Profit (Rp.)
1 0,62 Biasa 0,77 70 350.000 3.000 - 184.500
2 0,79 Biasa 0,83 70 325.000 3.000 159.500
3 0,86 Buruk 0,90 70 350.000 - 187.500
4 0,66 Biasa 0,35 60 300.000 2.000 139.500
5 0,26 Baik 0,59 80 325.000 9.000 153.500
6 0,67 Biasa 0,51 60 300.000 2.000 139.500
7 0,14 Baik 0,04 50 250.000 6.000 93.500
8 0,16 Baik 0,42 70 325.000 3.000 159.500
9 0,14 Baik 0,88 90 325.000 3.000 159.500
10 0,97 Buruk 0,13 40 200.000 10.000 47.500
11 0,06 Biasa 0,98 90 450.000 - 287.500
12 0,59 Biasa 0,74 70 350.000 - 187.500
13 0,94 Buruk 0,48 50 325.000 3.000 159.500
14 0,61 Biasa 0,44 60 325.000 9.000 153.500
15 0,91 Buruk 0,87 70 350.000 3.000 - 184.500
16 0,26 Baik 0,79 90 325.000 15.000 147.500
17 0,19 Baik 0,45 80 400.000 9.000 - 228.500
18 0,42 Biasa 0,74 70 350.000 3.000 - 184.500
19 0,62 Biasa 0,47 60 300.000 2.000 139.500
20 0,40 Biasa 0,56 60 325.000 3.000 159.500

Penjelasan Tabel T2.4


1. Pada hari pertama, PP sebesar Rp 350.000 diperoleh dari penjualan surat kabar
sebanyak 70 eksemplar = 70 x Rp. 5000/ eksemplar.
2. Penalti sebesar Rp 3.000 karena ada 5 eksemplar surat kabar yang tidak
terlayani (70-65) x Rp. 600 per eksemplar.
3. Pada hari ke-4, pedagang memeroleh nilai sisa sebesar Rp 2.000 diperoleh dari
(70-65) x Rp. 400 per eksemplar.
4. Untuk profit didapat dari (pendapatan penjualan – biaya surat kabar – penalti
karena permintaan tidak dilayani + nilai sisa) contoh dari hari pertama (Rp.
250.000 – Rp 125.000 – (tidak ada) + 6000) = Rp. 184.500,-.

Tabel T2.5 Simulasi penjualan surat kabar dengan persediaan 75 ekslempar per
hari
Hari BATB TB BAP P(Eks.) PP (Rp.) Penalty (Rp.) Nilai Sisa (Rp.) Profit (Rp.)
1 0,62 Biasa 0,77 70 350.000 - 2.000 164.500
2 0,79 Biasa 0,83 70 350.000 - 2.000 164.500
3 0,86 Buruk 0,90 70 350.000 - 2.000 164.500
4 0,66 Biasa 0,35 60 300.000 - 6.000 118.500
5 0,26 Baik 0,59 80 375.000 3.000 - 184.500
6 0,67 Biasa 0,51 60 300.000 - 6.000 118.500
7 0,14 Baik 0,04 50 250.000 - 10.000 72.500
8 0,16 Baik 0,42 70 350.000 - 2.000 164.500
9 0,14 Baik 0,88 90 450.000 9.000 - 253.500
10 0,97 Buruk 0,13 40 200.000 - 14.000 26.500
11 0,06 Biasa 0,98 90 450.000 9.000 - 253.500
12 0,59 Biasa 0,74 70 350.000 - 2.000 164.500
13 0,94 Buruk 0,48 50 250.000 - 10.000 72.500
14 0,61 Biasa 0,44 60 375.000 - 6.000 193.500
15 0,91 Buruk 0,87 70 350.000 - 2.000 164.500
16 0,26 Baik 0,79 90 375.000 9.000 - 178.500
17 0,19 Baik 0,45 80 400.000 3.000 - 209.500
18 0,42 Biasa 0,74 70 350.000 - 2.000 164.500
19 0,62 Biasa 0,47 60 300.000 - 6.000 118.500
20 0,40 Biasa 0,56 60 300.000 - 6.000 118.500

Penjelasan Tabel T2.5


1. Pada hari pertama, PP sebesar Rp 350.000 diperoleh dari penjualan surat kabar
sebanyak 70 eksemplar = 70 x Rp. 5000/ eksemplar.
2. Nilai sisa sebesar Rp. 2.000 pada hari pertama diperoleh dari (75-70) x Rp.
400 per eksemplar.
3. Pada hari ke-5 pedagang menanggung biaya penalti sebesar Rp 3.000 karena
ada 5 eksemplar surat kabar yang tidak terlayani (80-75) x Rp. 600 per
eksemplar.
4. Untuk profit didapat dari (pendapatan penjualan – biaya surat kabar – penalti
karena permintaan tidak dilayani + nilai sisa) contoh dari hari pertama (Rp.
250.000 – Rp 125.000 – (tidak ada) + 6000) = Rp. 164.500,-.
Tabel T2.6 Simulasi penjualan surat kabar dengan persediaan 80 ekslempar per
hari
Hari BATB TB BAP P(Eks.) PP (Rp.) Penalty (Rp.) Nilai Sisa (Rp.) Profit (Rp.)
1 0,62 Biasa 0,77 70 350.000 - 4.000 154.000
2 0,79 Biasa 0,83 70 350.000 - 4.000 154.000
3 0,86 Buruk 0,90 70 350.000 - 4.000 154.000
4 0,66 Biasa 0,35 60 300.000 - 8.000 108.000
5 0,26 Baik 0,59 80 400.000 - - 200.000
6 0,67 Biasa 0,51 60 300.000 - 8.000 108.000
7 0,14 Baik 0,04 50 400.000 - 12.000 212.000
8 0,16 Baik 0,42 70 350.000 - 4.000 154.000
9 0,14 Baik 0,88 90 450.000 6.000 - 244.000
10 0,97 Buruk 0,13 40 200.000 - 16.000 16.000
11 0,06 Biasa 0,98 90 450.000 6.000 - 244.000
12 0,59 Biasa 0,74 70 350.000 - 4.000 154.000
13 0,94 Buruk 0,48 50 250.000 - 12.000 62.000
14 0,61 Biasa 0,44 60 400.000 - 8.000 208.000
15 0,91 Buruk 0,87 70 350.000 - 4.000 154.000
16 0,26 Baik 0,79 90 400.000 6.000 - 194.000
17 0,19 Baik 0,45 80 400.000 - - 200.000
18 0,42 Biasa 0,74 70 350.000 - 4.000 154.000
19 0,62 Biasa 0,47 60 300.000 - 8.000 108.000
20 0,40 Biasa 0,56 60 300.000 - 8.000 108.000

Penjelasan Tabel T2.6


1. Pada hari pertama, PP sebesar Rp 350.000 diperoleh dari penjualan surat kabar
sebanyak 70 eksemplar = 70 x Rp. 5000/ eksemplar.
2. Nilai sisa sebesar Rp. 4.000 pada hari pertama diperoleh dari (80-70) x Rp.
400 per eksemplar.
3. Pada hari ke-9 pedagang menanggung biaya penalti sebesar Rp 6.000 karena
ada 5 eksemplar surat kabar yang tidak terlayani (90-80) x Rp. 600 per
eksemplar.
4. Untuk profit didapat dari (pendapatan penjualan – biaya surat kabar – penalti
karena permintaan tidak dilayani + nilai sisa) contoh dari hari pertama (Rp.
250.000 – Rp 125.000 – (tidak ada) + 6000) = Rp. 154.000,-.

Anda mungkin juga menyukai