Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGUKURAN

MODUL: KALIBRASI SENSOR (PRESSURE GAUGE)

Oleh:

Aria Henry Haidar (191424006) – 2A TKPB

1. TUJUAN PRAKTIKUM
• Melakukan kalibrasi pressure gauge
• Menentukan presisi dan akurasi pressure gauge
2. DATA PERCOBAAN

Pressure Gauge yang dikalibrasi (bar)


Persentase Skala (%) Tekanan Standar (bar)
Run 1 Run 2 Run 3
0 0.00 0.00 0.25 0.00
25 2.50 2.50 2.70 2.35
50 5.00 5.00 5.10 4.90
75 7.50 7.75 7.50 7.40
100 10.00 9.75 10.00 9.80
75 7.50 7.50 7.30 7.40
50 5.00 5.25 4.80 5.20
25 2.50 2.75 2.50 2.70
0 0.00 0.05 0.00 0.05

3. HASIL PERCOBAAN
3.1. Metode Praktis (Tipe B)
• Tabel Data Laporan Kalibrasi
y y-x y-ybar
x ybar
1 2 3 1 2 3 1 2 3
0.00 0.00 0.25 0.00 0.083 0.00 0.25 0.00 -0.083 0.167 -0.083
2.50 2.50 2.70 2.35 2.517 0.00 0.20 -0.15 -0.017 0.183 -0.167
5.00 5.00 5.10 4.90 5.000 0.00 0.10 -0.10 0.000 0.100 -0.100
7.50 7.75 7.50 7.40 7.550 0.25 0.00 -0.10 0.200 -0.050 -0.150
10.00 9.75 10.00 9.80 9.850 -0.25 0.00 -0.20 -0.100 0.150 -0.050
7.50 7.50 7.30 7.40 7.400 0.00 -0.20 -0.10 0.100 -0.100 0.000
5.00 5.25 4.80 5.20 5.083 0.25 -0.20 0.20 0.167 -0.283 0.117
2.50 2.75 2.50 2.70 2.650 0.25 0.00 0.20 0.100 -0.150 0.050
0.00 0.05 0.00 0.05 0.033 0.05 0.00 0.05 0.017 -0.033 0.017
• Akurasi
Nilai terbesar dari (y-x): Untuk nilai positif yang terbesar adalah +0.25,
sedangkan untuk nilai negatif yang terkecil adalah -0.25. Sehingga akurasi
untuk pressure gauge ini adalah sebesar 0.25.
• Persen Akurasi
𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊
%𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑺𝒑𝒂𝒏
Span untuk pressure gauge ini adalah 10, maka:
0.25
%𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = × 100% = 2.5%
10
• Presisi (Repeatability)
Nilai terbesar dari (𝑦 − 𝑦̅): Untuk nilai positif yang terbesar adalah +0.183
pada tekanan standar 2.5 bar untuk pengukuan naik, sedangkan untuk nilai
negatif yang terkecil adalah -0.283 pada tekanan standar 5 bar untuk
pengukuran turun. Sehingga presisi untuk pressure gauge ini adalah
sebesar 0.283.
3.2. Metode Statistika (Tipe A)
3.2.1. Menentukan Presisi
• Kurva Kalibrasi

Rata - Rata
Tekanan Standar Histeresis
Uji Naik Uji Turun
0.00 0.083 0.033 0.050
2.50 2.517 2.650 -0.133
5.00 5.000 5.083 -0.083
7.50 7.550 7.400 0.150
10.00 9.850 9.850 0.000

Dari tabel diatas, dibuat kurva kalibrasi untuk menentukan persamaan


garis menggunakan regresi linear. Persamaan garis yang diperoleh adalah:
yr = a x + b
dengan,
yr – adalah nilai tekanan pressure gauge (bar) hasil regresi linier
x – adalah nilai tekanan standar (bar)
a – angka arah garis (kemiringan)
b – intersep
Dari grafik diatas, didapat persamaan y = 0.9827x + 0.0867. Kemudian
persamaan ini dipakai untuk mencari nilai yr (y) untuk masing – masing
tekanan standar (x). Dari tabel juga bisa ditentukan hysteresis terbesar
antara pengukuran naik dan turun, berdasarkan tabel histeresis terbesar
adalah 0.15 (highlight kuning)

Tabel 3. Data Laporan Kalibrasi 2


x ybar yr ybar-yr (ybar-yr)^2
0.00 0.083 0.087 -0.003 1.13E-05
2.50 2.517 2.543 -0.027 7.17E-04
5.00 5.000 5.000 0.000 4.00E-08
7.50 7.550 7.457 0.093 8.66E-03
10.00 9.850 9.914 -0.064 4.06E-03
7.50 7.400 7.457 -0.057 3.24E-03
5.00 5.083 5.000 0.083 6.91E-03
2.50 2.650 2.543 0.107 1.14E-02
0.00 0.033 0.087 -0.053 2.85E-03
TOTAL 3.78E-02

• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 = 3.78 × 10−2 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 27

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑟 )2 3.78 × 10−2


𝑆𝑦 = √ = √ = 0.039
𝑛−2 27 − 2
• Presisi Instrumen
𝑆𝑦
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆𝑦 0.039
𝑈=𝑘 =2 = 0.015
√𝑛 √27
Maka, presisi atau keterulangan untuk pressure gauge tersebut adalah
0.015
3.2.2. Menentukan Akurasi

Tabel 4. Data Laporan Kalibrasi 3

x yi ybar ybar-yi (ybar-yi)^2


0.00 0.00 0.083 0.083 0.007
2.50 2.50 2.517 0.017 0.000
5.00 5.00 5.000 0.000 0.000
7.50 7.50 7.550 0.050 0.002
10.00 10.00 9.850 -0.150 0.023
7.50 7.50 7.400 -0.100 0.010
5.00 5.00 5.083 0.083 0.007
2.50 2.50 2.650 0.150 0.023
0.00 0.00 0.033 0.033 0.001
TOTAL 0.073

• Standar Deviasi
Dari tabel didapat:

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑖 )2 = 0.073 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 27

∑(𝑦̅ − 𝑦𝑖 )2 0.073
𝑆= √ == √ = 0.054
𝑛−2 27 − 2

• Akurasi Instrumen
𝑆
𝑈=𝑘 , 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 (𝛼 = 0.95)
√𝑛
𝑆 0.054
𝑈=𝑘 =2 = 0.02
√𝑛 √27
Maka, akurasi atau ketidakpastian alat ukur untuk pressure gauge tersebut
adalah 0.02
Akurasi dalam full scale
𝑦𝑚𝑎𝑥 = 10 𝑑𝑎𝑛 𝑦𝑚𝑖𝑛 = 0
100 𝑆 100 0.054
𝑈= 𝑘 = 2 = 0.2
𝑦𝑚𝑎𝑥 − 𝑦𝑚𝑖𝑛 √𝑛 10 √27
Maka, akurasi pressure gauge dalam full scale adalah sebesar 0.2%

3.2.3. Kuva Kalibrasi untuk Error

Error Rata - Rata


Tekanan Standar
Uji Naik Uji Turun
0.00 0.083 0.033
2.50 0.017 0.150
5.00 0.000 0.083
7.50 0.050 -0.100
10.00 -0.150 -0.150
4. PEMBAHASAN
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang
diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan
dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Pengertian lain kalibrasi adalah
menaksir akurasi, dibandingkan dengan standar yang lebih tinggi dan
menyesuaikan peralatan jika diperlukan.
Kalibrasi diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang
dilakukan sudah akurat. Hasil pengukuran yang tidak konsisten akan berdampak
langsung terhadap kondisi proses yang akan berpengaruh terhadap kualitas produk
dan keamanan proses. Selain itu kalibrasi instrumen ukur memiliki manfaat
diantaranya:
1. Menjamin nilai ukuran yang dihasilkan benar dan terpercaya.
2. Menjaga kondisi instrument ukur agar tetap sesuai dengan
spesifikasinya.
3. Menghindari resiko bahaya dan meminimalisir kecelakaan kerja.

Kalibrasi instrumen ukur bisa dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi,


kurva kalibrasi ini dibuat dengan menjadikan nilai ukur standar sebagai sumbu x
dan nilai yang terukur pada instrumen ukur sebagai sumbu y. Dalam konteks
percobaan ini sumbu x adalah tekanan standar, sedangkan sumbu y adalah tekanan
yang terbaca pada pressure gauge. Dari kalibrasi ini dapat diketahui seberapa besar
sensitivitas, presisi, dan akurasi instrumen ukur.

Berdasarkan kurva kalibrasi yang sudah dibuat, terdapat dua seri garis,
yaitu pengukuran naik dan pengukuran turun, kedua seri garis ini menghubungkan
antara nilai tekanan standar dengan nilai terukur. Kemudian dibuat juga persamaan
garis nya melalui metode regresi linear, sehingga didapat persamaan garis y =
0.9827x + 0.0867. Dari persamaan ini dapat ditentukan nilai yr untuk masing
masing tekanan standar (x), kemudian data diolah seperti pada tabel 3 untuk
mendapatkan standar deviasi (Sy), dari standar deviasi tersebut diperoleh nilai
presisi dari pressure gauge tersebut sebesar 0.015 dan untuk metode praktis presisi
yang didapat dari instrumen ukur tersebut sebesar 0.283. Umumnya kepresisian
suatu instrument ukur dipengaruhi oleh random error artinya kondisi lingkungan
mempengaruhi pengukuran dari pressure gauge tersebut sehingga pembacaan
pengukuran menjadi tidak konsisten, jenis error ini tidak dapat dihilangkan atau
dihindarkan karena perubahan nya tidak dapat diprediksi pada saat percobaan dan
pemyimpangan ini cenderung tidak konsisten, penyimpangannya berubah
tergantung dari waktu dan kondisi lingkungan..

Kemudian dilanjut dengan menghitung akurasi dari pressure gauge


tersebut menggunakan metode praktis dan metode statistik. Dari metode praktis
didapat akurasi atau ketidakpastian sebesar 0.25 atau 2.5% span, artinya
pengukuran tersebut menyimpang sebesar 𝟐. 𝟓% × 𝟏𝟎 𝒃𝒂𝒓 = 𝟎. 𝟐𝟓 𝒃𝒂𝒓.
Contohnya bila pembacaan adalah sebesar 5 bar, maka tekanan yang sebenarnya
itu diantara 5.25 bar sampai dengan 4.75 bar. Untuk metode statistika didapat
akurasi pressure gauge sebesar 0.02 atau dalam full scale sebesar 0.2%, artinya
pengukaran tersebut menyimpang sebesar 0.2% dari skala maksimumnya
0.2% × 10 𝑏𝑎𝑟 = 0.02 𝑏𝑎𝑟 sebagai contoh bila sensor diletakan pada skala baca
maksimum 10 bar, maka ketepatan pada rentang itu adalah ±0.02 bar. Umumnya
ketidakpastian atau akurasi suatu instrumen ukur dipengaruhi oleh systematic error
yang disebabkan oleh faktor tetap yang mengakibatkan hasil pengujian cenderung
lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai sebenarnya (true value). Jenis error ini
disebabkan oleh kelemahan metode pengujian, kondisi akomodasi dan lingkungan
pengujian, kurang kompetennya personil laboratorium, dan ketidakstabilan
peralatan atau instrumentasi, dalam kasus praktikum ini contohnya adalah
ketidakakuratan dalam pembacaan jarum pada pressure gauge.

Dilihat dari hasil akurasi dan presisi dari metode praktis dan metode
statistika, ada perbedaan nilai akurasi dan presisi yang cukup jauh. Hal ini
dikarenakan metode praktis cenderung memiliki penyimpangan perhitungan data
yang lebih besar dengan metode statistika, sebab metode statistika memiliki data
sebaran yang lebih banyak sehingga perhitungan dan pengolahan data lebih akurat.
5. KESIMPULAN
• Kalibrasi dilakukan agar instrumen ukur tersebut menghasilkan nilai ukur
yang benar dan terpercaya.
• Kalibrasi pressure gauge dilakukan dengan menggunakan dead weight
calibrator, high-precision standard pressure gauge, dan pressure gauge
yang dikalibrasi.
• Akurasi pressure gauge sebesar 0.02 atau 0.2% Full Scale dan presisi
sebesar 0.015.
• Akurasi instrumen ukur dipengaruhi oleh systematic error.
• Presisi instrumen ukur dipengaruhi oleh random error.

6. SARAN
Praktikan merekomendasikan kepada praktikan lainnya untuk lebih teliti
dalam membaca jarum yang ada di pressure gauge, agar data yang diperoleh dapat
lebih tepat dan akurat.
Praktikan juga menyarankan kepada praktikan lainnya untuk mengolah
data menggunakan Microsoft Excel agar mengurangi kesalahan dalam perhitungan
yang berulang – ulang.
DAFTAR REFERENSI

https://www.thoughtco.com/random-vs-systematic-error-
4175358#:~:text=Random%20error%20causes%20one%20measurement,It%20is
%20predictable. [diakses pada 19 Januari 2021]

https://icicert.com/pentingnya-kalibrasi-dan-manfaat-kalibrasi-alat-ukur/ [diakses
pada 18 Januari 2021]

https://www.infolabling.com/2015/07/kesalahan-acak-dan-
kesalahan.html#.YAdqmugzbIU [diakses pada 20 Januari 2021]

MODUL KALIBRASI SENSOR, Praktikum Instrumentasi & Pengukuran, 2021

Anda mungkin juga menyukai