Oleh :
Ahmad Badruzzaman NIM.191424003
Kelas 2A-TKPB
B. DATA PERCOBAAN
y 𝒚 𝒙 𝒚 𝒚
x 𝒚
1 2 3 1 2 3 1 2 3
0 0,10 0,00 0,13 0,08 0,10 0,00 0,13 0,02 -0,08 0,05
2,50 2,25 2,50 2,63 2,46 -0,25 0,00 0,13 -0,21 0,04 0,17
5,00 4,90 5,25 5,00 5,05 -0,10 0,25 0,00 -0,15 0,20 -0,05
7,50 7,75 7,63 7,70 7,69 0,25 0,13 0,20 0,06 -0,06 0,01
10,00 9,75 9,87 10,00 9,87 -0,25 -0,13 0,00 -0,12 0,00 0,13
7,50 7,30 7,63 7,50 7,48 -0,20 0,13 0,00 -0,18 0,15 0,02
5,00 5,20 4,75 5,00 4,98 0,20 -0,25 0,00 0,22 -0,23 0,02
2,50 2,70 2,25 2,25 2,40 0,20 -0,25 -0,25 0,30 -0,15 -0,15
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Tabel 2. Data Laporan Kalibrasi 1
Akurasi
Nilai akurasi dengan metode praktis ditunjukkan oleh penyimpangan terbesar dari nilai
ideal yang dinotasikan dengan nilai 𝑦 𝑥 . Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
instrumen pengukuran tersebut memiliki penyimpangan negatif terbesar yaitu -0,25.
Sedangkan penyimpangan positif terbesarnya menunjukkan nilai 0,25. Karena nilai
penyimpangan positif dan negatifnya sama, dapat disimpulkan nilai akurasi atau
ketidakpastian dari instrumen pengukuran ini sebesar + 0,25.
𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊
%𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 𝟏𝟎𝟎%
𝑺𝒑𝒂𝒏
0,25
%𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 100% 2,5%
10
Nilai %Akurasi dari instrumen sebesar 2,5%
Repeatability (Presisi)
Nilai repeatability (presisi) dengan metode praktis ditunjukkan oleh penyimpangan
terbesar dari nilai rata rata yang dinotasikan dengan nilai 𝑦 𝑦 . Dari tabel 2 dapat
dilihat bahwa instrumen pengukuran tersebut memiliki penyimpangan negatif terbesar
yaitu -0,23. Sedangkan penyimpangan positif terbesarnya yaitu 0,30. Nilai
penyimpangan terbesar ditunjukkan oleh nilai penyimpangan positifnya, maka dari data
tersebut dapat disimpulkan nilai presisi (repeatability) dari alat sebesar + 0,30.
2. Metode Statistika (Ketidakpastian Tipe A)
Repeatability (Presisi)
12,00
Kurva Kalibrasi Pressure Gauge thd Nilai Standar
Rata‐Rata Nilai Keluaran Pressure Gauge (bar)
10,00
y = 0,9972x + 0,0134
R² = 0,9992
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Nilai Tekanan Standar (bar)
Presisi
x 𝒚 𝒚𝒓 𝒚 𝒚𝒓 𝟐 Sy Instrumen
𝒚 𝒚𝒓
k 2
0 0,08 0,01 0,07 0,0049 𝑠
𝑈 𝑘
2,50 2,46 2,51 -0,05 0,0025 √𝑛
Σ 𝑦 𝑦 0,1049
5,00 5,05 5,00 0,05 0,0025 𝑠
𝑛 2 2
7,50 7,69 7,49 0,20 0,0400 √9
10,00 9,87 9,99 -0,12 0,0144 0,0699
7,50 7,48 7,49 -0,01 0,0001 0,07
0,0770
5,00 4,98 5,00 -0,02 0,0004
9 2
2,50 2,40 2,51 -0,11 0,0121
0 0,00 0,01 -0,01 0,0001 0,1049
Σ 0,0770 0,10
Tabel 3. Data Laporan Kalibrasi 2
Dari data tabel diatas dapat disimpulkan nilai presisi dari insrumen untuk taraf
kepercayaan 95% adalah 0,07.
Akurasi
Akurasi
x 𝒚 𝒚 𝒙 𝟐 S Instrumen
𝒚 𝒙
k 2
0 0,08 0,08 0,0064
2,50 2,46 -0,04 0,0016
5,00 5,05 0,05 0,0025 𝑠 Σ 𝑦 𝑥 𝑠
𝑛 2 𝑈 𝑘
7,50 7,69 0,19 0,0361 √𝑛
10,00 9,87 -0,13 0,0169 0,1030
0,0743 2
7,50 7,48 -0,02 0,0004 √9
9 2
5,00 4,98 -0,02 0,0004 0,0689
2,50 2,40 -0,10 0,0100 0,1030 0,07
0 0,00 0,00 0,0000
Σ 0,0743
Tabel 4. Data Laporan Kalibrasi 5
Dari data tabel diatas dapat disimpulkan nilai akurasi atau ketidakpastian dari
insrumen adalah 0,07
Akurasi dalam persen skala penuh (Full Scale)
100 𝑠
𝑈 𝑘
𝑦 𝑦 √𝑛
100
𝑈 0,0689 0,689 0,69%
10 0
3. Kalibrasi Error dan Histerisis
Kalibrasi Error
x 𝒚 Error 𝒚 𝒙
0 0,08 0,08
2,50 2,46 -0,04
5,00 5,05 0,05
7,50 7,69 0,19
10,00 9,87 -0,13
7,50 7,48 -0,02
5,00 4,98 -0,02
2,50 2,40 -0,10
0 0,00 0,00
Tabel 5. Kalibrasi Error
0,25
Kurva Kalibrasi Error
0,20
0,15
Error Nilai Rata‐Rata
0,10
0,05
0,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
‐0,05
‐0,10
‐0,15
Tekanan Standar (bar)
Kurva 2. Kalibrasi Error
Histerisis
Histerisis adalah rentang simpangan atau selisih terbesar antara pengukuran naik dan
turun pada satu titik pengukuran. Dari kurva kalibrasi error nilai rata-rata diatas,
dapat dilihat dengan jelas selisih penyimpangan terbesar dari pengukuran naik-turun
terjadi pada titik pengukuran tekanan standar 7,50 bar. Pada kurva ditunjukkan oleh
panah dua arah berwarna jingga. Adapun besar histerisisnya yaitu :
𝐻𝑖𝑠𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑛𝑎𝑖𝑘 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛
𝑯𝒊𝒔𝒕𝒆𝒓𝒊𝒔𝒊𝒔 𝟎, 𝟏𝟗 𝟎, 𝟎𝟐 𝟎, 𝟐𝟏
D. PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan kali ini adalah percobaan kalibrasi pressure gauge. Seperti
judulnya, percobaan ini bertujuan untuk melakukan kalibrasi tekanan pada sensor pressure
gauge. Selain itu, juga untuk menentukan nilai akurasi atau ketidakpastian dan presisi atau
repeatability dari instrumen tersebut. Definisi kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005
adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
intrumen ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur
dalam kondisi tertentu. Sederhananya, kalibrasi merupakan kegiatan untuk menentukan
kebenaran dari suatu instrumen ukur dengan membandingkan nilai terukur dengan nilai
standarnya. Tujuan dari kalibrasi sendiri yaitu untuk mengetahui apakah hasil pengukuran dari
instrumen itu benar dan dapat dipercaya sehingga masih relevan untuk digunakan. Dalam
melakukan kalibrasi, melibatkan istilah lainnya yaitu akurasi dan presisi. Akurasi menunjukkan
seberapa dekat nilai terukur dengan nilai ideal pengukuran. Sedangkan presisi menunjukkan
keterulangan nilai terukur, atau seberapa dekat nilai terukur dengan rata rata hasil pengukuran.
Kedua hal tersebut perlu diketahui karena ketika melakukan pengukuran pasti akan mengalami
penyimpangan atau galat pengukuran (error).
Pada percobaan kalibrasi ini dilakukan 3 kali pengulangan atau run untuk setiap
pengukuran naik dan turun pada masing masing titik pengukuran standar pada tekanan berikut:
0,00; 2,50; 5,00; 7,50; dan 10,00 (bar). Pada setiap pengukuran yang dilakukan, akan
mengalami penyimpangan dari nilai ideal dalam hal ini tekanan standar baik ke arah positif
maupun negatif. Penyimpangan ini kemudian akan diolah untuk menghasilkan nilai akurasi
atau ketidakpastian dari instrumen. Selain itu, data hasil pengukuran pada titik pengukuran
standar yang sama akan memiliki suatu nilai rata rata. Penyimpangan dari nilai rata-rata ini
kemudian dapat diolah menjadi nilai keterulangan atau presisi instrumen. Metode ini disebut
metode praktis atau ketidakpastian tipe-B dimana mengambil nilai simpangan terbesar dari
data terukur untuk menentukan nilai akurasi dan presisi. Dari hasil pengolahan data
penyimpangan nilai terukur dengan nilai ideal (𝑦 𝑥), didapat nilai simpangan positif terbesar
yaitu +0,25. Adapun simpangan negatif terbesar menunjukkan nilai -0,25. Sehingga diambil
nilai + 0,25 sebagai nilai akurasi berdasarkan simpangan terbesar nilai terukur dengan nilai
ideal/standar. Sedangkan pada data penyimpangan nilai terukur dengan rata-rata (𝑦 𝑦),
didapat nilai simpangan positif terbesar yaitu +0,30 dan simpangan negatif terbesarnya -0,23.
Sehingga diambil nilai + 0,30 sebagai nilai presisi berdasarkan simpangan terbesar nilai terukur
dengan rata-rata.
Metode kedua yang digunakan adalah metode statistika atau ketidakpastian tipe-A. Untuk
menentukan nilai akurasi dilakukan melalui persamaan :
𝑠
𝑈 𝑘 ....... 1
√𝑛
Dimana s adalah standar deviasi :
Σ 𝑦 𝑦
𝑠 ....... 2
𝑛 2
U adalah nilai akurasi. Nilai k yang digunakan adalah k=2, dan digunakan n=9. Berdasarkan
dari data pada tabel (4), melalui persamaan (2) didapat nilai standar deviasi sebesar 0,1030.
Kemudian nilai tersebut dimasukkan kedalam persamaan (1) didapat nilai akurasi instrumen
sebesar 0,0689 jika dibulatkan menghasilkan nilai 0,07. Apabila akurasi diubah dalam bentuk
persen skala penuh didapat nilai akurasi sebesar 0,69%. Untuk menentukan nilai keterulangan
atau presisi dicari terlebih dahulu persamaan regresi linear dari kurva nilai pengukuran rata-
rata. Persamaan regresi yang didapat dari rata-rata keluaran pressure gauge adalah yr = 0,9972x
+ 0,0134. Kemudian dari persamaan linear tersebut dimasukkan nilai titik pengukuran dtandar
sebagai nilai x, sehingga didapat yr. Dapat dilihat pada data tabel (3). Nilai yr digunakan untuk
mencari standar deviasi melalui persamaan :
Σ 𝑦 𝑦
𝑠 ....... 3
𝑛 2