Anda di halaman 1dari 8

 

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN

Modul Praktikum : Kalibrasi Sensor (Pressure Gauge)


Dosen Pembimbing : Robby Sudarman
Tanggal Praktikum : 27 Januari 2021 (susulan)
Tanggal Penyerahan Laporan : 2 Februari 2021

Oleh :
Ahmad Badruzzaman NIM.191424003
Kelas 2A-TKPB

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020/2021
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat
1. Melakukan kalibrasi pressure gauge
2. Menentukan presisi dan akurasi pressure gauge

B. DATA PERCOBAAN

Persentase Tekanan Pressure Gauge yang dikalibrasi


Skala % Standar Bar Run 1 Run 2 Run 3
0 0,00 0,10 0,00 0,13
25 2,50 2,25 2,50 2,63
50 5,00 4,90 5,25 5,00
75 7,50 7,75 7,63 7,70
100 10,00 9,75 9,87 10,00
75 7,50 7,30 7,63 7,50
50 5,00 5,20 4,75 5,00
25 2,50 2,70 2,25 2,25
0 0,00 0,00 0,00 0,00
Tabel 1. Data Pengamatan
C. HASIL PERCOBAAN
1. Metode Praktis (Ketidakpastian Tipe B)

y 𝒚 𝒙 𝒚 𝒚
x 𝒚
1 2 3 1 2 3 1 2 3
0 0,10 0,00 0,13 0,08 0,10 0,00 0,13 0,02 -0,08 0,05
2,50 2,25 2,50 2,63 2,46 -0,25 0,00 0,13 -0,21 0,04 0,17
5,00 4,90 5,25 5,00 5,05 -0,10 0,25 0,00 -0,15 0,20 -0,05
7,50 7,75 7,63 7,70 7,69 0,25 0,13 0,20 0,06 -0,06 0,01
10,00 9,75 9,87 10,00 9,87 -0,25 -0,13 0,00 -0,12 0,00 0,13
7,50 7,30 7,63 7,50 7,48 -0,20 0,13 0,00 -0,18 0,15 0,02
5,00 5,20 4,75 5,00 4,98 0,20 -0,25 0,00 0,22 -0,23 0,02
2,50 2,70 2,25 2,25 2,40 0,20 -0,25 -0,25 0,30 -0,15 -0,15
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Tabel 2. Data Laporan Kalibrasi 1
 Akurasi
Nilai akurasi dengan metode praktis ditunjukkan oleh penyimpangan terbesar dari nilai
ideal yang dinotasikan dengan nilai 𝑦 𝑥 . Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
instrumen pengukuran tersebut memiliki penyimpangan negatif terbesar yaitu -0,25.
Sedangkan penyimpangan positif terbesarnya menunjukkan nilai 0,25. Karena nilai
penyimpangan positif dan negatifnya sama, dapat disimpulkan nilai akurasi atau
ketidakpastian dari instrumen pengukuran ini sebesar + 0,25.
𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊
 %𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 𝟏𝟎𝟎%
𝑺𝒑𝒂𝒏
0,25
%𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 100% 2,5%
10
Nilai %Akurasi dari instrumen sebesar 2,5%
 Repeatability (Presisi)
Nilai repeatability (presisi) dengan metode praktis ditunjukkan oleh penyimpangan
terbesar dari nilai rata rata yang dinotasikan dengan nilai 𝑦 𝑦 . Dari tabel 2 dapat
dilihat bahwa instrumen pengukuran tersebut memiliki penyimpangan negatif terbesar
yaitu -0,23. Sedangkan penyimpangan positif terbesarnya yaitu 0,30. Nilai
penyimpangan terbesar ditunjukkan oleh nilai penyimpangan positifnya, maka dari data
tersebut dapat disimpulkan nilai presisi (repeatability) dari alat sebesar + 0,30.
2. Metode Statistika (Ketidakpastian Tipe A)
 Repeatability (Presisi)

12,00
Kurva Kalibrasi Pressure Gauge thd Nilai Standar
Rata‐Rata Nilai Keluaran Pressure Gauge (bar)

10,00
y = 0,9972x + 0,0134
R² = 0,9992
8,00

6,00

4,00

2,00

0,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Nilai Tekanan Standar (bar)

Kurva 1. Kalibrasi Pressure Gauge

Presisi
x 𝒚 𝒚𝒓 𝒚 𝒚𝒓 𝟐 Sy Instrumen
𝒚 𝒚𝒓
k 2
0 0,08 0,01 0,07 0,0049 𝑠
𝑈 𝑘
2,50 2,46 2,51 -0,05 0,0025 √𝑛
Σ 𝑦 𝑦 0,1049
5,00 5,05 5,00 0,05 0,0025 𝑠
𝑛 2 2
7,50 7,69 7,49 0,20 0,0400 √9
10,00 9,87 9,99 -0,12 0,0144 0,0699
7,50 7,48 7,49 -0,01 0,0001 0,07
0,0770
5,00 4,98 5,00 -0,02 0,0004
9 2
2,50 2,40 2,51 -0,11 0,0121
0 0,00 0,01 -0,01 0,0001 0,1049
Σ 0,0770 0,10
Tabel 3. Data Laporan Kalibrasi 2

Dari data tabel diatas dapat disimpulkan nilai presisi dari insrumen untuk taraf
kepercayaan 95% adalah 0,07.

 Akurasi

Akurasi
x 𝒚 𝒚 𝒙 𝟐 S Instrumen
𝒚 𝒙
k 2
0 0,08 0,08 0,0064
2,50 2,46 -0,04 0,0016
5,00 5,05 0,05 0,0025 𝑠 Σ 𝑦 𝑥 𝑠
𝑛 2 𝑈 𝑘
7,50 7,69 0,19 0,0361 √𝑛
10,00 9,87 -0,13 0,0169 0,1030
0,0743 2
7,50 7,48 -0,02 0,0004 √9
9 2
5,00 4,98 -0,02 0,0004 0,0689
2,50 2,40 -0,10 0,0100 0,1030 0,07
0 0,00 0,00 0,0000
Σ 0,0743
Tabel 4. Data Laporan Kalibrasi 5

Dari data tabel diatas dapat disimpulkan nilai akurasi atau ketidakpastian dari
insrumen adalah 0,07
 Akurasi dalam persen skala penuh (Full Scale)
100 𝑠
𝑈 𝑘
𝑦 𝑦 √𝑛
100
𝑈 0,0689 0,689 0,69%
10 0
3. Kalibrasi Error dan Histerisis
 Kalibrasi Error
x 𝒚 Error 𝒚 𝒙
0 0,08 0,08
2,50 2,46 -0,04
5,00 5,05 0,05
7,50 7,69 0,19
10,00 9,87 -0,13
7,50 7,48 -0,02
5,00 4,98 -0,02
2,50 2,40 -0,10
0 0,00 0,00
Tabel 5. Kalibrasi Error
0,25
Kurva Kalibrasi Error
0,20

0,15
Error Nilai Rata‐Rata

0,10

0,05

0,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
‐0,05

‐0,10

‐0,15
Tekanan Standar (bar)
 
Kurva 2. Kalibrasi Error
 Histerisis
Histerisis adalah rentang simpangan atau selisih terbesar antara pengukuran naik dan
turun pada satu titik pengukuran. Dari kurva kalibrasi error nilai rata-rata diatas,
dapat dilihat dengan jelas selisih penyimpangan terbesar dari pengukuran naik-turun
terjadi pada titik pengukuran tekanan standar 7,50 bar. Pada kurva ditunjukkan oleh
panah dua arah berwarna jingga. Adapun besar histerisisnya yaitu :
𝐻𝑖𝑠𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑛𝑎𝑖𝑘 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛
𝑯𝒊𝒔𝒕𝒆𝒓𝒊𝒔𝒊𝒔 𝟎, 𝟏𝟗 𝟎, 𝟎𝟐 𝟎, 𝟐𝟏
D. PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan kali ini adalah percobaan kalibrasi pressure gauge. Seperti
judulnya, percobaan ini bertujuan untuk melakukan kalibrasi tekanan pada sensor pressure
gauge. Selain itu, juga untuk menentukan nilai akurasi atau ketidakpastian dan presisi atau
repeatability dari instrumen tersebut. Definisi kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005
adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
intrumen ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur
dalam kondisi tertentu. Sederhananya, kalibrasi merupakan kegiatan untuk menentukan
kebenaran dari suatu instrumen ukur dengan membandingkan nilai terukur dengan nilai
standarnya. Tujuan dari kalibrasi sendiri yaitu untuk mengetahui apakah hasil pengukuran dari
instrumen itu benar dan dapat dipercaya sehingga masih relevan untuk digunakan. Dalam
melakukan kalibrasi, melibatkan istilah lainnya yaitu akurasi dan presisi. Akurasi menunjukkan
seberapa dekat nilai terukur dengan nilai ideal pengukuran. Sedangkan presisi menunjukkan
keterulangan nilai terukur, atau seberapa dekat nilai terukur dengan rata rata hasil pengukuran.
Kedua hal tersebut perlu diketahui karena ketika melakukan pengukuran pasti akan mengalami
penyimpangan atau galat pengukuran (error).
Pada percobaan kalibrasi ini dilakukan 3 kali pengulangan atau run untuk setiap
pengukuran naik dan turun pada masing masing titik pengukuran standar pada tekanan berikut:
0,00; 2,50; 5,00; 7,50; dan 10,00 (bar). Pada setiap pengukuran yang dilakukan, akan
mengalami penyimpangan dari nilai ideal dalam hal ini tekanan standar baik ke arah positif
maupun negatif. Penyimpangan ini kemudian akan diolah untuk menghasilkan nilai akurasi
atau ketidakpastian dari instrumen. Selain itu, data hasil pengukuran pada titik pengukuran
standar yang sama akan memiliki suatu nilai rata rata. Penyimpangan dari nilai rata-rata ini
kemudian dapat diolah menjadi nilai keterulangan atau presisi instrumen. Metode ini disebut
metode praktis atau ketidakpastian tipe-B dimana mengambil nilai simpangan terbesar dari
data terukur untuk menentukan nilai akurasi dan presisi. Dari hasil pengolahan data
penyimpangan nilai terukur dengan nilai ideal (𝑦 𝑥), didapat nilai simpangan positif terbesar
yaitu +0,25. Adapun simpangan negatif terbesar menunjukkan nilai -0,25. Sehingga diambil
nilai + 0,25 sebagai nilai akurasi berdasarkan simpangan terbesar nilai terukur dengan nilai
ideal/standar. Sedangkan pada data penyimpangan nilai terukur dengan rata-rata (𝑦 𝑦),
didapat nilai simpangan positif terbesar yaitu +0,30 dan simpangan negatif terbesarnya -0,23.
Sehingga diambil nilai + 0,30 sebagai nilai presisi berdasarkan simpangan terbesar nilai terukur
dengan rata-rata.
Metode kedua yang digunakan adalah metode statistika atau ketidakpastian tipe-A. Untuk
menentukan nilai akurasi dilakukan melalui persamaan :
𝑠
𝑈 𝑘 ....... 1
√𝑛
Dimana s adalah standar deviasi :

Σ 𝑦 𝑦
𝑠 ....... 2
𝑛 2
U adalah nilai akurasi. Nilai k yang digunakan adalah k=2, dan digunakan n=9. Berdasarkan
dari data pada tabel (4), melalui persamaan (2) didapat nilai standar deviasi sebesar 0,1030.
Kemudian nilai tersebut dimasukkan kedalam persamaan (1) didapat nilai akurasi instrumen
sebesar 0,0689 jika dibulatkan menghasilkan nilai 0,07. Apabila akurasi diubah dalam bentuk
persen skala penuh didapat nilai akurasi sebesar 0,69%. Untuk menentukan nilai keterulangan
atau presisi dicari terlebih dahulu persamaan regresi linear dari kurva nilai pengukuran rata-
rata. Persamaan regresi yang didapat dari rata-rata keluaran pressure gauge adalah yr = 0,9972x
+ 0,0134. Kemudian dari persamaan linear tersebut dimasukkan nilai titik pengukuran dtandar
sebagai nilai x, sehingga didapat yr. Dapat dilihat pada data tabel (3). Nilai yr digunakan untuk
mencari standar deviasi melalui persamaan :

Σ 𝑦 𝑦
𝑠 ....... 3
𝑛 2

Kemudian nilai presisi didapat melalui persamaan :


𝑠
𝑈 𝑘 ....... 4
√𝑛
Sehinga didapat nilai standar deviasi sy dari nilai rata-rata melalui persamaan (3) adalah 0,1049
dan nilai presisi U 0,0699 apabila dibulatkan menjadi 0,07.
Selanjutnya dicari nilai histerisis dari pengukuran. Nilai histerisis ini menunjukkan rentang
simpangan terbesar yang terjadi anatara nilai pengukuran naik dan pengukuran turun pada satu
titik pengukuran. Salah satu cara untuk melihat histerisis yaitu dengan menggunakan kurva
kalibrasi error. Dapar dilihat pada kurva (2), jarak antara nilai pengukuran naik dan turun
terlihat lebih jelas dibanding pada kurva (1) yaitu kurva kalibrasi standar. Jarak atau rentang
nilai terbesar terjadi pada pengukuran di titik pengukuran tekanan standar 7,50 bar. Dimana
pada titik pengukuran tersebut terjadi simpangan positif sebesar +0,19 dan penyimpangan
negatif sebesar -0,02. Kemudian nilai histerisis dihitung dengan mengurangi nilai simpangan
posisitf dengan simpangan negatif sehingga didapat nilai histerisisnya adalah 0,21 bar.
Nilai akurasi, presisi dan histerisis ini yang kemudian digunakan sebagai parameter
kalibrasi pressure transmitter. Untuk menentukan apakah instrumen bisa dianggap benar dan
dapat dipercaya maka diambil batas toleransi penyimpangan yaitu taraf kepercayaan. Pada
percobaan ini digunakan taraf kepercayaan 95%. Maksudnya error atau galat yang terjadi tidak
boleh lebih dari 5%, pada percobaan ini apabila %toleransi dalam skala penuh maka toleransi
penyimpangannya adalah 0,5 bar. Nilai akurasi yang didapat pada metode praktis dan metode
statistika berturut-turut menunjukkan angka 0,25 bar (2,5%) dan 0,069 bar (0,69%). Nilai
akurasi tersebut masih dibawah batas toleransi 0,5 bar (5%) sehingga instrumen bisa dianggap
akurat. Dari nilai presisinya pada metode praktis dan statistika berturut-turut menunjukkan
angka 0,30 bar dan 0,07 bar. Nilai ini juga masih dibawah batas toleransi 0,5 bar sehingga
instrumen bisa dianggap presisi. Kemudian nilai histerisis menunjukkan rentang simpangan
terbesar adalah 0,21 bar. Nilai ini juga dibawah batas toleransi 0,5 bar sehingga simpangan
yang terjadi antara pengukuran naik dan turun masih ditoleransi. Dari ketiga hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil pengukuran instrumen sensor pressure gauge ini dapat dipercaya.
E. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
 Kalibrasi bertujuan untuk menguji kebenaran alat dengan membandingkan nilai
terukur. Kalibrasi dapat dilakukan dengan menghitung nilai akurasi dan presisi
instrumen.
 Pada metode praktis (ketidakpastian tipe-B) didapat nilai akurasi + 0,25 bar atau
dalam persen akurasi sebesar 3%. Nilai tersebut masih dibawah batas toleransi 0,5
bar berdasarkan taraf kepercayaan 95% sehingga dari metode praktis instrumen
dianggap akurat
 Nilai presisi pada metode praktis menunjukkan + 0,30 bar. Nilai tersebut masih
dibawah batas toleransi 0,5 bar berdasarkan taraf kepercayaan 95% sehingga dari
metode praktis instrumen dianggap presisi
 Pada metode statistika (ketidakpastian tipe-A) didapat nilai akurasi 0,069 bar atau
dalam persen skala penuh sebesar 0,69%. Nilai tersebut masih dibawah batas
toleransi 0,5 bar berdasarkan taraf kepercayaan 95% sehingga dari metode statistika
instrumen dianggap akurat
 Dari metode statistika didapat persaman regresi liner dari data rata-rata pengukuran
yaitu yr = 0,9972x + 0,0134. Digunakan untuk mencari data yr untuk perhitungan
standar deviasi pada perhitungan nilai presisi.
 Nilai presisi pada metode statistika menunjukkan 0,07 bar. Nilai tersebut masih
dibawah batas toleransi 0,5 bar berdasarkan taraf kepercayaan 95% sehingga dari
metode statistika instrumen dianggap presisi.
 Nilai histerisis menunjukkan angka 0,21 bar. Nilai tersebut masih dibawah batas
toleransi 0,5 bar berdasarkan taraf kepercayaan 95% sehingga nilai penyimpangan
antara pengukuran naik dan pengukuran turun dapat ditoleransi.
 Secara keseluruhan, hasil kalibrasi sensor pressure gauge menunjukkan hasil
pengukuran dari instrumen tersebut benar dan dapat dipercaya sehingga instrumen
masih relevan untuk digunakan.

Anda mungkin juga menyukai