Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ISTRUMENTASI DAN

PENGENDALIAN PROSES
SIMULASI PENGUKURAN LEVEL
Diajukan untuk melaporkan hasil dan data pengamatan hasil praktikum

oleh :
Chagita Salisa Nabilla 211411005
Chyti Meilani Nurhalimah 211411006

Kelas : 2A/D3 Teknik Kimia

Dosen Pembimbing : Dra.Kunlestiowati Hadiningrum, M.Si.


Tanggal Praktikum : 15 Februari 2023
Tanggal Pengumpulan : 22 Februari 2023

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023
1. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapar :
a. Melakukan kalibrasi aliran
b. Menentukan ketidakpastian Tipe-A dan Tipe-B

2. ALAT DAN BAHAN


Kalibrasi level merupakan alat pengendalian level. Bahan yang digunakan udara tekan
dan air.

3. PROSEDUR
3. 1 Persiapan
1. Pastikan penampung air telah terisi paling sedikit tiga perempat penuh.
2. Pastikan peralatan kontrol CRL bekerja.

3. 2 Pengoperasian Perangkat Keras


1. Pastikan udara instrumen telah mengalir pada tekanan masuk 140 kPa (1,4 bar)
atau maksimum 200 kPa (2 bar). Jika perlu atur regulator tekanan udara
instrumen agar memenuhi tekanan tersebut.
2. Nyalakan peralatan CRL dengan menekan tombol daya.
3. Ubah saklar pemilih ke posisi manual.
3. 3 Kalibrasi Level
1. Tutup kedua katup buang bagian bawah kolom air (nomor 12 dan 15).
2. Atur level dengan mengatur kontrol manual (diputar) hingga level 0%.
3. Catat level dan penunjukkan digital di panel kontrol CRL.
4. Ulangi dengan mengatur level ke 25, 50, 75, 100%.
5. Ulangi untuk pengukuran turun dari 100, 75, 50, 25, dan 0%.

4. DATA PENGAMATAN
Nilai Nominal Nilai Standar Nilai Tampilan Level (%)
(%) Level RUN 1 RUN 2 RUN 3
0% 0 0 0 0
25% 25 24.99 24.99 24.99
50% 50 49.99 49.99 49.99
75% 75 74.99 74.99 74.99
100% 100 99.75 98.9 99.26
75% 75 75.01 75.01 75.01
50% 50 50.01 50.01 50.01
25% 25 25.01 25.01 25.01
0% 0 0 0 0

5. PENGOLAHAN DATA

Nilai Level Terukur (%) Error (%)


Nilai Rata-
Standar
Nominal Rata
Level #1 #2 #3 #1 #2 #3
0% 0 0 0 0 0 0 0 0
25% 25 24.99 24.99 24.99 -0.01 -0.01 -0.01 -0.01
50% 50 49.99 49.99 49.99 -0.01 -0.01 -0.01 -0.01
75% 75 74.99 74.99 74.99 -0.01 -0.01 -0.01 -0.01
100% 100 99.75 98.9 99.26 -0.25 -1.1 -0.74 -0.697
75% 75 75.01 75.01 75.01 0.01 0.01 0.01 0.01
50% 50 50.01 50.01 50.01 0.01 0.01 0.01 0.01
25% 25 25.01 25.01 25.01 0.01 0.01 0.01 0.01
0% 0 0 0 0 0 0 0 0
a. Kurva kalibrasi error pengukuran naik dan turun

Kurva kalibrasi Naik Turun RUN 1


0,1
0,05 y = -0,002x + 0,044
R² = 0,5306
0
-0,05 0 20 40 60 80 100 120
Error

-0,1
-0,15
-0,2
y = -0,002x + 0,056
-0,25
R² = 0,4706
-0,3
Nilai Standar

Error Naik Error Turun Linear (Error Naik) Linear (Error Turun)

Kurva kalibrasi Naik Turun RUN 2


0,4
y = -0,0088x + 0,212
0,2 R² = 0,4981
0
-0,2 0 20 40 60 80 100 120
Error

-0,4
-0,6
-0,8
y = -0,0088x + 0,2239
-1 R² = 0,4842
-1,2
Nilai Standar

Error Naik Error Turun Linear (Error Naik) Linear (Error Turun)

Kurva kalibrasi Naik Turun RUN 3


0,2
y = -0,0059x + 0,142
R² = 0,5102
0
0 20 40 60 80 100 120
-0,2
Error

-0,4
y = -0,0059x + 0,154
-0,6 R² = 0,4899

-0,8
Nilai Standar

Error Naik Error Turun Linear (Error Naik) Linear (Error Turun)
Persamaan Regresi Linear setiap Run
• Run 1
a. Pengukuran naik : y = -0.002x + 0.044
b. Pengukuran turun : y = -0.002x + 0.056
• Run 2
a. Pengukuran naik : y = -0.0088x + 0.212
b. Pengukuran turun : y = -0.0088x + 0.2239
• Run 3
a. Pengukuran naik : y = -0.0059x + 0.142
b. Pengukuran turun : y = -0.0059x + 0.154
Akurasi, presisi, histerisis, dan ketidakpastian
1. Akurasi dalam variabel pengukuran
• Error positif maksimum = 0.01
• Error negatif maksimum = -1.1
• Akurasi = -1.1 sampai 0.01
2. Akurasi dalam persentasi span
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑥 = 𝑥 100%
𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛
0.01
𝑥 = 𝑥 100%
1.11
𝑥 = 0.9 %
3. Akurasi dalam presentasi pembacaan
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑥 = 𝑥 100%
𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
−1.1
𝑥1 = 𝑥 100% = 4.4%
25
−1.1
𝑥2 = 𝑥 100% = 2.2%
50
−1.1
𝑥3 = 𝑥 100% = 1.46%
75
−1.1
𝑥4 = 𝑥 100% = 1.1%
100
4. Menentukan nilai presisi

Nilai
Nilai Level Terukur (%) Error (%) Rata-Rata Standar
Standar Rata-Rata Presisi
Nominal Lever Deviasi
Level #1 #2 #3 #1 #2 #3
0% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25% 25 24.99 24.99 24.99 -0.01 -0.01 -0.01 -0.01 24.99 0 0
50% 50 49.99 49.99 49.99 -0.01 -0.01 -0.01 -0.01 49.99 0 0
75% 75 74.99 74.99 74.99 -0.01 -0.01 -0.01 -0.01 74.99 0 0
100% 100 99.75 98.9 99.26 -0.25 -1.1 -0.74 -0.697 99.303 0.4267 -0.6121
75% 75 75.01 75.01 75.01 0.01 0.01 0.01 0.01 75.01 0 0
50% 50 50.01 50.01 50.01 0.01 0.01 0.01 0.01 50.01 0 0
25% 25 25.01 25.01 25.01 0.01 0.01 0.01 0.01 25.01 0 0
0% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Menentukan histerisis
Histerisis ditentukan dengan melihat selisih terbesar antara penyimpangan saat
pengukuran naik dan turun. Dari tabel data pengamatan, penyimpangan
maksimum untuk kalibrasi kurva naik dan turun. Pada kondisi 25% sebesar
0,01 pada run 1 untuk kurva naik dan -1,1 pada run 2 kondisi 100% untuk
kurva turun

6. Menentukan ketidakpastian Tipe A


Pada praktiknya ketidakpastian Tipe-A dilakukan bila pengukuran naik dan
turun dilakukan tiga kali. Dalam tabel data pengamatan error negative
maksimum adalah -1.1 yang terjadi dalam run-2 pada nilai 100, error positif
maksimum adalah 0.01 yang terjadi dalam run-1, run-2 dan run-3 pada nilai
75, 50,25 dan 0. Sehingga akurasi pengukuran adalah -1.1 hingga 0.01, atau
ketidakpastian pengukuran sebesar ±0.01 (diambil penyimpangan terbesar)
PEMBAHASAN

Praktikum Instrumentasi dan Pengendalian Proses kali ini kami


melakukan simulasi dengan menggunakan software Fibdex, aplikasi untuk
memudahkan kami mendapatkan tingkat keakurasian yang jelas. Saat melakukan
simulasi pada aplikasi ini kami dapat menetapkan bahwa MV = PV (set point),
namun Ketika pengolahan data terdapat nilai proses variable yang tidak sesuai
dengan set point yang bisa disebut sebagai nilai error (ketidakpastian).

Kemudian kami mengolah data selanjutnya untuk mendapatkan kurva


kalibrasi naik dan turun pada setiap run. Didapat bahwa nilai error pada kurva
kalibrasi terjadi karena nilai yang melebihi atau kurang dari set point, maka
didapat nilai regresi pada setiap linear dalam kurva kalibrasi.

Setelah itu kami menentukan nilai akurasi, presisi, histerisis dan


ketidakpastian. Untuk akurasi pengukuran adalah -1.1 hingga 0.01. Presisi yang
didapat sudah sesuai dengan nilai standar namun berbeda pada nilai kondisi 100%
yaitu -0,61. Untuk histerisis dari tabel data pengamatan, Pada kondisi 25%
sebesar 0,01 pada run 1 untuk kurva naik dan -1,1 pada run 2 kondisi 100% untuk
kurva turun serta ketidakpastian pengukuran sebesar ±0.01

Kami simpulkan bahwa dari tabel kalibrasi untuk urutan tingkatan


ketelitian tinggi hingga rendah pada setiap run yaitu run 2, run 3 dan run 1 yang
dapat terlihat dari nilai signifikan dan jumah ketidakpastian pada data.

KESIMPULAN
a. Ketidakpastian pada pengukuran ini sebesar ±0.01 dengan nilai akurasi pada
rentang -1.1 hingga 0.01
b. Error terjadi Ketika adanya selisih diantara set point dengan nilai proses
variable
c. Nilai error terkecil adalah ketelitian paling tinggi
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Heriyanto, M. (2021). Petunjuk praktikum pengukuran. Bandung:


Politeknik Negeri Bandung.

Saidussuhur, M. F. (2012). LAPORAN PRAKTIKUMINSTRUMENTASI &


PENGENDALIAN PROSES. LHOKSEUMAWE: POLITEKNIK
NEGERI LHOKSEUMAWE.

Anda mungkin juga menyukai