Disusun oleh :
Tamara Sepgianti (191411061)
KELAS 2B
a) Buat persamaan garis (dengan regresi linier) dan seluruh data (n=27 data)
dari Tabel.1 Persamaan garis yang diperoleh adalah:
yr = ax + b
dengan, yr – adalah stem travel hasil regresi linier (%)
x – adalah nilai arus standar (mA)
a – angka arah garis (kemiringan)
b – intersep
80
60
40
20
0
0 5 10 15 20 25
Arus Standar (mA)
∑ (𝑦 − 𝑦𝑟)2
𝑆𝑦 = √
𝑛−2
∑ (𝑦−𝑦𝑟)2 121,8572
Maka, 𝑆𝑦 = √ = √ = 2,20778
𝑛−2 27−2
∑(𝑦𝑖 − 𝑦𝑟)2
𝑠= √
𝑛−2
yi yr (yi-yr)²
0 0,3812 0,145313
25 25,5004 0,2504
50 50,6196 0,383904
75 75,7388 0,545825
100 100,858 0,736164
75 75,7388 0,545825
50 50,6196 0,383904
25 25,5004 0,2504
0 0,3812 0,145313
JUMLAH = ∑ (yi-yr)² = 3,368079
∑(𝑦𝑖−𝑦𝑟)2 3,38705
Maka, 𝑠 = √ = √ = 0,368079
𝑛−2 27−2
𝑈 = 0,141674 ≈ 14,1674%
IV. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk melakukan kalibrasi instrumen katup
kendali (control valve). Control valve merupakan unit kendali akhir yang
paling banyak dipakai di industri kimia yang berfungsi untuk menerjemahkan
sinyal kendali menjadi aksi atau tindakan koreksi melalui pengaturan variabel
pengendali atau variabel termanipulasi. Instrumen ini terdiri atas penggerak
(actuator) dan katup (valve).
Kalibrasi diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang
dilakukan sudah akurat. Kalibrasi control valve membutuhkan beberapa alat
yaitu, calibrator (sumber arus standar), pressure gauge (opsional), control
valve yaitu instrumen yang akan dikalibrasi. Dikarenakan praktikum
dilaksanakan secara daring, maka kalibrasi control valve dilakukan dengan
menggunakan sebuah aplikasi yang mendemonstrasikan proses kalibrasi
control valve ini berlangsung.
Praktikum ini, diawali dengan menjalankan aplikasi lalu melakukan
pengaturan arus standar pada kalibrator dengan mengetikkan atau memutar
tombol pengatur sampai menunjukkan di titik arus yang telah ditentukan pada
tabel data pengamatan yaitu sebesar 4; 8; 12; 16; 20 mA.
Sinyal arus yang dihasilkan pada Calibrator akan diteruskan ke I/P
Converter untuk mengubah sinyal arus menjadi sinyal pneumatik (3-15 psig)
dimana, sinyal tersebut akan masuk pada Control Valve yaitu instrumen yang
akan dikalibrasi. Masuknya sinyal pada control valve ditandai dengan naik
dan turunnya nilai pada Stem Travel. Nilai yang ditunjukkan pada stem travel
inilah yang penting untuk diamati lalu dicatat pada tabel data pengamatan.
Pengamatan perubahan nilai pada stem travel ini dilakukan dengan 9 data
arus standar (ada naik dan turun) sebanyak 3 kali putaran maka, akan didapat
sebanyak 27 data. Setelah mendapatkan data secara lengkap, maka dapat
ditentukan nilai akurasi, persen akurasi, serta presisi. Penentuan atau
perhitungan nilai akurasi dan presisi dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu;
metode praktis dan metode statistika (ketidakpastian tipe-A).
Melalui metode praktis, menentukan nilai akurasi didapat dari nilai
terbesar (y-x). Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan, didapat nilai
akurasi 80 atau dalam persen akurasi 80% dengan span 100 dimana, span
yaitu selisih skala maksimum dan minimum. Sedangkan repeatability (presisi)
didapat dari nilai terbesar (y- ӯ) maka, berdasarkan percobaan didapat nilai
presisinya yaitu 4. Akurasi bisa juga dinyatakan sebagai rata-rata dari (y-x)
atau rentang antara (y-x) terkecil dan terbesar.
Melalui metode statistika (ketidakpastian tipe-A), penentuan presisi
dilakukan dengan cara membuat persamaan garis (dengan regresi linier).
Persamaan garis yr = ax +b didapat dengan membuat grafik nilai stem travel
terhadap arus standar keseluruhan data (n=27) yang tercantum pada Tabel 1.
Maka, didapat persamaan y = 6,2798x – 24,738. Nilai yr yang telah didapat,
digunakan untuk menentukan nilai standar deviasi (Sy). Sehingga, didapatkan
Sy sebesar 2,20778. Lalu, untuk taraf kepercayaan 95% maka diambil k = 2,
didapatlah nilai presisi instrumen (U) sebesar 0,849775.
Selanjutnya penentuan nilai akurasi atau ketidakpastian melalui metode
statistika dilakukan dengan cara mencari nilai ideal dari penunjukkan
instrumen yang dikalibrasi (yi). Dimana dalam percobaan kali ini, menentukan
100 (𝑥−4)
nilai yi = . Selanjutnya, dari nilai yi didapat nilai standar deviasi (s)
16
= 0,368079. Dengan mengambil k = 2, nilai akurasi atau ketidakpastian
instrumen (U) didapat sebesar 0,141674. Sedangkan nilai akurasi atau
ketidakpastian dalam persen skala penuh (full scale) didapat sebesar
14,1674%. Hal ini menunjukkan, bahwa semakin besar nilai
akurasi/ketidakpastian maka semakin buruk hasil pengukuran yang akan
didapatkan.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan serta pengolahan data yang telah saya lakukan,
dapat disimpulkan bahwa :
a. Metode praktis
- Akurasi = 80 dan Persen Akurasi = 80%
- Presisi (repeatability) = 4
b. Metode statistika (ketidakpastian tipe-A)
- Akurasi = 0,141674 dan Persen Akurasi = 14,1674%
- Presisi (repeatabililty) = 0,849775