Anda di halaman 1dari 20

JURNAL PRAKTIKUM

GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

ANJANI MAULAYA
1201154464
KELOMPOK TI 8A

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM
UNIVERSITAS TELKOM
2015-2016
GERAK LURUS BERATURAN DAN BERUBAH BERATURAN

I. TUJUAN

1. Mempelajari Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB) menggunakan pesawat attwood.
2. Menentukan momen inersia roda katrol pada pesawat attwood.
II. PENGOLAHAN DATA

Data massa beban dan jari-jari katrol :


m1 ± Δm1 = (78,5 ± 0,005) gram
m2 ± Δm2 = (78,5 ± 0,005) gram
m3 ± Δm3 = (1,7 ± 0,005) gram (beban tambahan 2)
m4 ± Δm4 = (1,7 ± 0,005) gram (beban tambahan 3)
diameter = 13,3 cm
R ± ΔR = (6,65 ± 0,001) cm

Tabel Data Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan

Dengan 2 beban tambahan Dengan 3 beban tambahan


No.
Jarak AB (meter) tAB Jarak AB tAB (sekon)
1 10 cm 0,81 s 0,1 cm 0,56 s
2 15 cm 0,93 s 0,15 cm 0,81 s
3 20 cm 1,28 s 0,2 cm 1,06 s
4 25 cm 1,44 s 0,25 cm 1,16 s

Tabel Data Pengamatan Gerak Lurus Beraturan

No. Jarak BC (meter) tBC (sekon)


1 10 cm 0,44 s
2 15 cm 0,72 s
3 20 cm 0,87 s
4 25 cm 1,03 s
1) Menentukan Kecepatan pada GLB

Tabel Data Pengamatan Gerak Lurus Beraturan

No. Jarak BC (meter) tBC (sekon)


1 0,1 0,44
2 0,15 0,72
3 0,2 0,87
4 0,25 1,03

𝑠 = 𝑣𝑡

𝑦=𝑠 𝑏= 𝑣 𝑥=𝑡

Regresi linier

No. 𝑥𝑖 𝑦𝑖 𝑥𝑖 2 𝑦𝑖 2 𝑥𝑖 𝑦𝑖
1 0,44 0,1 0,1936 0,01 0,044
2 0,72 0,15 0,5184 0,0225 0,108
3 0,87 0,2 0,7569 0,04 0,174
4 1,03 0,25 1,0609 0,0625 0,2575
Jumlah (∑) 3,06 0,7 2,5298 0,135 0,5835

𝑁 ∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)−∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖
𝑏 = 2
𝑁 ∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖)

4 × 0,5835 − 3,06× 0,7


= 4 × 2,5298− (3,06)2

2,334 − 2,142
= 10,1192 − 9,3636
0,192
= 0,7556

= 0,2541027

Kecepatan :
𝑣=𝑏
= 0,2541026998 𝑚/𝑠
1 ∑ 𝑋𝑖 2 (∑ 𝑌𝑖)2 − 2 ∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖 ∑(𝑋𝑖𝑌𝑖) + 𝑁 ∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)2
∆𝑌 2 = [∑ 𝑌𝑖 2 − 2 ]
𝑁−2 𝑁 ∑ 𝑋𝑖 2 − (∑ 𝑋𝑖)
1 2,5298 × (0,7)2 − (2 × 3,06 × 0,7 × 0,5835) + 4 × (0,5835)2
= [0,135 − ]
4−2 4 × 2,5298 − (3,06)2

1 (2,5298 × 0,49) – 2,499714 + (4 × 0,34047225)


= [0,135 − ]
2 10,1192 − 9,3636
1 1,239602 − 2,499714 + 1,361889
= [0,135 − ]
2 0,7556
1 0,101777
= [0,135 − ]
2 0,7556
1
= [0,135 − 0,13469693]
2
1
= [0,00030307]
2
= 0,0001515352

∆𝑌 = √0,0001515352
= 0,0123099634

4
∆𝑏 = ∆𝑌√ 2
𝑁 ∑ 𝑋𝑖 2 − (∑ 𝑋𝑖)

4
= 0,0123099634√4 × 2,5298 − (3,06)2

4
= 0,0123099634√10,1192 − 9,3636

4
= 0,0123099634√0,7556

= 0,0123099634√5,2938062467
= 0,0123099634 × 2,3008272961
= 0,0283230998
Ketidakpastian :
∆𝑣 = ∆𝑏

= 0,0283230998 𝑚/𝑠

Pelaporan = {𝑣 ± ∆𝑣}
= {0,2541026998 ± 0,0283230998} 𝑚/𝑠

∆𝑎
Tingkat Ketelitian = [1 − ] × 100%
𝑎

0,0283230998
= [1 − ] × 100%
0,2541026998
= [1 − 0,111463199] × 100%
= [0,888536801] × 100%
= 88,8536801 %
v (m/s)

=
t(s)
2) Menentukan Percepatan Pada GLBB

Tabel Data Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan

Dengan 2 beban tambahan Dengan 3 beban tambahan


No.
Jarak AB (meter) tAB (sekon) Jarak AB (meter) tAB (sekon)
1 0,1 0,81 0,1 0,56
2 0,15 0,93 0,15 0,81
3 0,2 1,28 0,2 1,06
4 0,25 1,44 0,25 1,16

o 2 beban tambahan

1
𝑠 = 𝑎𝑡 2
2

1
𝑦=𝑠 𝑏= 𝑎  𝑎 = 2𝑏 𝑥 = 𝑡2
2

Regresi linier

No. 𝑥𝑖 𝑦𝑖 𝑥𝑖 2 𝑦𝑖 2 𝑥𝑖 𝑦𝑖
1 0,6561 0,1 0,43046721 0,01 0,06561
2 0,8649 0,15 0,74805201 0,0225 0,129735
3 1,6384 0,2 2,68435456 0,04 0,32768
4 2,0736 0,25 4,29981696 0,0625 0,5184
Jumlah (∑) 5,233 0,7 8,16269074 0,135 1,041425

𝑁 ∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)−∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖
𝑏 = 2
𝑁 ∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖)
4 × 1,041425 − 5,233 × 0.7
= 4 × 8,16269074 − (5,233)2
4,1657−3,6631
= 32,65076296 − 27,384289
0,5026
= 5,26647396
= 0,0954338717
Percepatan :
𝑎2 = 2𝑏
= 2 × 0,0954338717
= 0,1908674434 𝑚/𝑠 2

1 ∑ 𝑋𝑖 2 (∑ 𝑌𝑖)2 −2 ∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖 ∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)+𝑁 ∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)2


∆𝑌 2 = [∑ 𝑌𝑖 2 − 2 ]
𝑁−2 𝑁 ∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖)
1 8,16269074 × (0,7)2 −(2 × 5,233 × 0,7 × 1,041425) + 4 × (1,041425)2
= [0,135 − ]
4−2 4 × 8,16269074−(5,233)2
1 (8,16269074 × 0,49) – 7,629687835 + (4 × 1,084566031)
= [0,135 − ]
2 32,65076296−27,384289
1 3,999718463 − 7,629687835 + 4,338264123
= [0,135 − ]
2 5,26647396
1 0,708294751
= [0,135 − ]
2 5,26647396
1
= [0,135 − 0,134491266]
2
1
= [0,000508734]
2
= 0,000254367

∆𝑌 = √0,000254367
= 0,0159488871

4
∆𝑏 = ∆𝑌√ 2
𝑁 ∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖)

4
= 0,0159488871√
4 × 8,16269074 − (5,233)2

4
= 0,0159488871√
32,65076296 − 27,384289

4
= 0,0159488871√
5,26647396
= 0,0159488871√0,7595214617
= 0,0159488871 × 0,871505285
= 0,0138995394
Ketidakpastian :
∆𝑎2 = 2∆𝑏

= 2 × 0,0138995394
= 0,0277990788 𝑚/𝑠 2

Pelaporan = {𝑎2 ± ∆𝑎2 }

= {0,1908674434 ± 0,0277990788} 𝑚/𝑠 2

∆𝑎2
Tingkat Ketelitian = [1 − ] × 100%
𝑎2

0,0277990788
= [1 − ] × 100%
0,1908677434
= [1 − 0,1456457666] × 100%
= [0,8543542334] × 100%
= 85,43542334 %

o 3 beban tambahan

1
𝑠 = 𝑎𝑡 2
2

1
𝑦=𝑠 𝑏= 𝑎  𝑎 = 2𝑏 𝑥 = 𝑡2
2

Regresi linier

No. 𝑥𝑖 𝑦𝑖 𝑥𝑖 2 𝑦𝑖 2 𝑥𝑖 𝑦𝑖
1 0,3136 0,1 0,09834496 0,01 0,03136
2 0,6561 0,15 0,43046721 0,0225 0,098415
3 1,1236 0,2 1,26247696 0,04 0,22472
4 1,3456 0,25 1,81063936 0,0625 0,3364
Jumlah (∑) 3,4389 0,7 3,60192849 0,135 0,690895
𝑁 ∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)−∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖
𝑏 = 2
𝑁 ∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖)

4 × 0,690895 − 3,4389 × 0.7


= 4 × 3,60192849 − (3,4389)2

2,76358 − 2,40723
= 14,40771396 − 11,82603321
0,35635
= 2,58168075

= 0,1380302348

Percepatan :

𝑎3 = 2𝑏
= 2 × 0,1380302348
= 0,2760604696 𝑚/𝑠 2

1 ∑ 𝑋𝑖 2 (∑ 𝑌𝑖)2 −2 ∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖 ∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)+𝑁 ∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)2


∆𝑌 2 = [∑ 𝑌𝑖 2 − 2 ]
𝑁−2 𝑁 ∑ 𝑋𝑖 2 − (∑ 𝑋𝑖)

1 3,60192849 × (0,7)2 −(2 × 3,4389 × 0,7 × 0,690895) + 4 × (0,690895)2


= [0,135 − ]
4−2 4 × 3,60192849 − (3,4389)2

1 (3,60192849 × 0,49) – 3,326286342 + (4 × 0,477335901)


= [0,135 − ]
2 14,40771396 − 11,82603321

1 1,7649449601 − 3,3262863417 + 1,909343604


= [0,135 − ]
2 2,58168075
1 0,3480022224
= [0,135 − ]
2 2,58168075
1
= [0,135 − 0,1347967685]
2
1
= [0,0002032315]
2
= 0,0001016158

∆𝑌 = √0,0001016158
= 0,0100804663
4
∆𝑏 = ∆𝑌√ 2
𝑁 ∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖)

4
= 0,0100804663√4 × 3,60192849 − (3,4389)2

4
= 0,0100804663√14,40771396 − 11,82603321

4
= 0,0100804663√2,58168075

= 0,0100804663√1,549378249

= 0,01008046636 × 1,2447402335
= 0,0125475619

Ketidakpastian :
∆𝑎3 = 2∆𝑏

= 2 × 0,0125475619
= 0,0250951238 𝑚/𝑠 2

Pelaporan = {𝑎3 ± ∆𝑎3 }

= { 0,2760604696 ± 0,0250951238 } 𝑚/𝑠 2

∆𝑎3
Tingkat Ketelitian = [1 − ] × 100%
𝑎3

0,0250951238
= [1 − ] × 100%
0,2760604696
= [1 − 0,0909044451] × 100%
= [0,9090955549] × 100%
= 90,90955549 %
a (m/s2)

t (s)

a (m/s2)

t (s)
3) Menentukan Momen Inersia Katrol

𝑚3 𝑔
𝑎=
𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3 + 1⁄𝑟 2

𝑚3 𝑔
𝐼=( − (𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3 ) 𝑟 2
𝑎

𝑔 = 9,78 𝑚/𝑠 2
𝑟 = 6,65 𝑐𝑚 = 0,0665 𝑚

m3
m2
celah penyangkut
m1
landasan
akhir

o Dengan 2 beban tambahan


𝑚1 = 78,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,0785 𝑘𝑔
𝑚2 = 78,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,0785 𝑘𝑔
𝑚3 = 2 × 1,7 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 3,4 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,0034 𝑘𝑔
𝑎2 = 0,1908674434 𝑚/𝑠 2
𝑚3 𝑔
𝐼2 = ( − (𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3 )) 𝑟 2
𝑎2
0,0034 × 9,78
=( − (0,0785 + 0,0785 + 0,0034)) × 0,0665 2
0,1908674434
0,033252
=( − (0,1604)) × 0,00442225
0,1908674434
= (0,1742151485 − 0,1604) × 0,00442225
= (0,0138151485) × 0,00442225
= 0.00006109404 𝑘𝑔𝑚2

o Dengan 3 beban tambahan


𝑚1 = 78,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,0785 𝑘𝑔
𝑚2 = 78,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,0785 𝑘𝑔
𝑚3 = 3 × 1,7 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 5,1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,0051 𝑘𝑔
𝑎3 = 0,2760604696 𝑚/𝑠 2
𝑚3 𝑔
𝐼3 = ( − (𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3 )) 𝑟 2
𝑎3
0,0051 × 9,78
=( − (0,0785 + 0,0785 + 0,0051)) × 0,0665 2
0,2760604696
0,049878
=( − (0,1621)) × 0,00442225
0,2760604696
= (0,1806778061 − 0,1621) × 0,00442225
= (0,0185778061) × 0,00442225
= 0,0000821557 𝑘𝑔𝑚2
III. ANALISIS

1. Lakukan analisa apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketelitian


alat-alat yang Anda gunakan?
Jawab :
Menurut saya, gerak pada percobaan tersebut tidak benar-benar gerak lurus
beraturan, karena ketelitian alat-lat yang digunakan untuk praktikum kurang. Agar
terbentuk gerak lurus beraturan alat harus akurat karena berhubungan dengan
kecepatan yang harus konstan.

2. Jelaskan kekurangan-kekurangan yang ada pada percobaan yang dilakukan dan


jelaskan pula pengaruhnya dalam percobaan!
Jawab :
Kekurangan-kekurangan yang ada pada percobaan :
- Alat-alat praktikum yang digunakan dalam kondisi tidak baik, seperti : neraca,
stopwatch, pesawat atwood, jangka sorong, dll.
- Keterbatatasan praktikan saat mengambil data dan mengolah data percobaan.
Alat-alat praktikum yang ketelitiannya kurang dapat mempengaruhi gerak yang
dibentuk dan mengurangi keakurataan proses pengambilan data, seperti massa,
waktu, dll. Keterbatasan praktikan saat mengambil data dan mengolah data juga
dapat mengakibatkan kesalahan perhitungan data, dll.

3. Jika beban tambahan ditambah lagi, jelaskan pengaruhnya pada percepatan dan
kecepatan benda!
Jawab :
Jika beban ditambah lagi, massa akan bertambah. Percepatan suatu benda
berbanding terbalik dengan massa benda tersebut, sehingga apabila massa
ditambah maka percepatan akan berkurang atau disebut dengan perlambatan.
Sedangkan kecepatan berbanding lurus dengan percepatan, sehingga jika massa
ditambah kecepatan juga akan berkurang.
4. Dari hasil pengamatan Anda, apakah Hukum Newton II benar-benar berlaku,
jelaskan jawaban Anda!
Jawab :
Dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa Hukum Newton II benar berlaku, dimana
percepatan benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja dan berbanding
𝐹
terbalik dengan massa benda (𝑎 = 𝑚). Hal ini dibuktikan dengan percobaan GLBB

dengan dua beban tambahan dan tiga beban tambahan. Dapat dilihat percepatan
pada percobaan dengan dua beban tambahan lebih besar dibandingkan dengan
percepatan pada percobaan dengan tiga beban tambahan.

5. Jelaskan pengaruh momen inersia (I) pada percobaan Anda!


Jawab :
Momen Inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap
porosnya. Momen Inersia adalah karakteristik dari benda yang bergerak melingkar
dan besarnya menentukan percepatan sudut. Momen inersia diibaratkan sebagai
massa dalam gerak rotasi, dimana jika massa lebih besar percepatan akan lebih kecil.
Demikin juga dengan momen inersia, jika momen inersia besar maka percepatan
akan kecil dan sebaliknya.

6. Bagaimana pengaruh perubahan massa beban terhadap nilai momen inersia?


Jawab :
Perubahan massa mempengaruhi nilai momen inersia, dimana momen inersia
suatu benda besarnya sebanding dengan massa benda. Jadi, jika massa ditambah
momen inersia akan lebih besar, dan juga sebaliknya.

7. Adakah cara yang lain untuk menentukan nilai momen inersia katrol?
Jawab :
Cara lain untuk menentukan nilai momen inersia adalah dengan menentukan
momen gaya/torka/torsi (𝜏) dan Momentum sudut (𝐿).
𝝉 = 𝑰𝜶  𝝉 = 𝑭 𝒓 𝒔𝒊𝒏𝜽
𝑳 = 𝑰𝝎
IV. KESIMPULAN

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana dalam gerak
ini kecepatannya tetap dikarenakan tidak adanya percepatan, sedangkan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan
percepatan atau perlambatan tetap. Pesawat atwood mempermudah dalam
mengamati peristiwa GLB dan GLBB.

2. Momen Inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap
porosnya. Nilai momen inersia roda katrol pada pesawat atwood tergantung pada
massa beban (m) dan jari-jari katrol (R), dimana momen inersia sebanding dengan
massa dan kuadrat dari jari-jari roda katrol.
V. SARAN

1. Asisten
- Asisten sangat membantu dalam pelaksanaan praktikum, dan proses
penyelesaian jurnal, pertahankan.
- Karena kondisi praktikum berdekatan dengan kelompok lain, volume suara
asisten bisa lebih diperbesar agar bisa fokus di penjelasan asisten.
- Tetap ramah.

2. Praktikum
- Praktikum menyenangkan, tapi alat-alat praktikumnya tidak dalam keaadaan
baik, seperti neraca, stopwatch, pesawat atwood, dll. Sehingga bisa mengurangi
keakuratan proses pengambilan data

3. Lab
- Kondisi papan tulis laboratorium sangat memprihatinkan, jadi perlu dibersihkan
atau diganti.
- Kebersihan laboratorium tetap dijaga.

Anda mungkin juga menyukai