Anda di halaman 1dari 20

Implementasi Jenis Laboratorium Virtual pada Kegiatan Praktikum

Penjumlahan Vektor
Adilla Nurfadhlah¹ Anisa Fatimatuz'Zahra² Eliza Nurazizah³ Muhammad Algi
1
Pendidikan Fisika, UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
Jl. A. H Nasution No. 105, Cipadung, Kec. Cibiru, kota Bandung, Jawab Barat 40614
e-mail: anisa.fatimatuz26@gmail.com

Abstrak

Beberapa fenomena pada Fisika tidak dapat diamati secara langsung. Fenomena abstrak membuat aktivitas
eksperimen di laboratorium mengikat tangan. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah
membuat fenomena abstrak dapat diamati dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Laboratorium
Virtual. Kegiatan prakikum menjadi keharusan untuk dilakukan pada kegiatan pembelajaran bidang MIPA
salah satunya fisika. Adapun tujun dibuatnya paper ini agar mahasiswa dapat menjelaskan gambaran vektor
dengan kata-kata sendiri, mengkonversikan antara bentuk sudut vektor dan komponen-komponen vektor, dan
menambahkan vektor. Pembelajaran praktikum merupakan metode yang akan digunakan pada peulisan
paper ini. Hasil penelitian dari kegiatan praktikum penjumlahan vektor melalui penggunaan laboratorium
virtual memaparkan

Kata kunci: vektor, praktikum, laboratorium virtual (virtual laboratory),

1 Pendahuluan

Penyebaran virus pandemik covid-19 menyebabkan kelumpuhan berbagai bidang dalam tatanan kehidupan,
seperti bidang perekonomian, pariwisata, pendidikan, dan sebagainya. Khususnya dalam bidang pendidikan,
proses belajar mengajar (KMB) dilakukan di rumah masing-masing melalui pembelajaran secara daring
(online) dengan memanfaatkan beberapa aplikasi yang memudahkan proses berkomunikasi antara dosen dan
mahasiswa. Adapun untuk sistem penilian sebagai tahap akhir dari pembelajaran, para guru maupun dosen
mengembangkan penilaian secara online agar nilai yang diberikan bersifat objektif tanpa deskriminasi
tingkat kecerdasan antar masing-masing mahasiswa. Proses pembelajaran fisika tidak hanya mengacu pada
menyampaikan atau bercerita layaknya pembelajaran sejarah, tetapi meliputi kegiatan penyelidikan yang
dapat dilakukan dalam kegiatan laboratorium untuk melatih keseimbangan antara kemampuan hands on dan
mind on.

Kegiatan laboratorium sangat komplek dalam kurikulum fisika dan disarankan unntuk diterapkan pada
pembelajaran fisika [ CITATION Dir20 \l 1033 ]. Kegiatan laboratorium dapat dilakukan di laboratorium
real maupun laboratorium virtual yang memanfaatkan perangkat software komputer dalam
pengoperasiannya. Jenis laboratorium yang digunakan dalam situasi dan kondisi penyebaran pandemik
covid-19 ini jenis laboratorium virtual. Adapun kelebihan kegiatan laboratorium menggunakan jenis
laboratorium ini diantaranya, tidak memerlukan waktu yang relatif lama, dapat dikerjakan oleh masing-
masing individu (mahasiswa), tidak memerlukan uang banyak dalam perawatannya, dan memudahkan
mahasiswa dalam memahami konsep-konsep abstrak dalam pembelajaran fisika, dan sebagainya.

Meskipun kegiatan laboratorium berbasis virtual memiliki kekurangan yaitu mahasiswa tidak bisa secara
langsung mengoperasikan peralatan laboratorium dan mengukur setiap percobaan untuk memperoleh data,
akan tetapi ditengah penyebaran pandemik ini kegiatan laboratorium berbasis virtual dapat dijadikan sebagai
solusi dari pernyataan tersebut. Meskipun kemampuan aspek afektik tidak dapat dinilai secara kasat mata,
kemampuan aspek kognitif dan psikomotor dapat dijaikan patokan sebagai penilaian kegiatan laboratorium.
Aspek kognitif yang dapat dinilai seperti pemahaman mahasiswa dalam menguasai konsep penjumlahan
vektor melalui pemaparan hasil dan pembahasan dari penulisan paper. Sedangkan aspek psikomotor meliputi
kemampuan dan kekreatifan mahasiswa dalam mengoperasikan perangkat software komputer dalam
memperoleh data percobaan.

Untuk memenuhi tugas Laboratorium Fisika Sekolah 1, penulis yang berperan sebagai mahasiswa akan
melakukan kegiatan praktikum materi Vectors Addition (penjumlahan vektor) dengan memanfaatkan
laboratorium jenis virtual. Mahasiswa diberi modul praktium sebagai pegangan dalam melakukan kegiatan-
kegiatan praktikum sekaligus memudahkannya dalam mempersiapkan apa saja yang perlu dilakukan
sebelum, saat, dan setelah kegiatan praktikum dilaksanakan. Vektor merupakan kuantitas yang memiliki
besaran dan arah. Misalnya, terdapat sebuah mobil dengan vektor kecepatan 24 m/s dan bergerak ke
arah timur laut sebesar 45 ° C. Simulasi tersebut akan menggambarkan bagaimana bentuk dan arah
vektor yang dibuat berdasarkan komponen sumbu x dan y, bagaimana dua buah vektor dapat
dijumlahkan untuk memperoleh besar vektor yang dihasilkan (resultan), dan bagaimana vektor
percepatan mempengaruhi vektor kecepatan dalam gerak dua dimensi. Kegiatan laboratorium
materi vektors addition (penjumlahan vektor) dipaparkan menggunakan kegiatan praktikum.

Metodologi

Metode penelitian ini menggunakan metode pembelajaran praktikum. Systematic literature review dan studi
pustaka berbagai paper yang publish dari jurnal terbit pada rentang tahun 2015-2020 terkait peneltian
kegiatan laboratorium materi penjumlahan vektor merupakan teknik yang dipakai pada penelitian ini. Hal
tersebut dilakukan sebagar refrensi agar memudahkan penulis untuk mengetahui metode, hasil, pembahasan,
dan simpulan saat kegiatan praktikum menggunakan virtual laboratorium. Setelah penulis memiliki
gambaran hasil dari studi pustaka tersebut kemudian diimplementasikan saat melakukan kegiatan praktikum
secara virtual mengenai materi penjumlahan vektor (vectors addition).

Hasil dan Pembahasan

Berikut beberapa hasil kegiatan laboratorium virtual pada materi penjumlahan vektor
menggunakan aplikasi PheT. Percobaan vektor #1 sampai #4 merupakan bentuk percobaan yang
mempresentasikan angka yang harus diuji coba pada tabel pandua praktikum. Pada tahap prosedur
bagian C terdapat dua belas tabel yang terdiri dari komponen resultan |R|, sudut θ, jarak komponen
vektor X , dan jarak komponen vektor Y panduan praktikum terlampir). Berikut gambaran tabel
pada masing-masing percobaan PheT.

Tabel #1 berdasarkan percobaan aplikasi PheT

Vektor 1 Vektor 2

Vektor 1
M Angle, θ X1 Y1
6.0 35 4.9 3.4
Vektor 2
M Angle, θ X2 Y2
2.5 20. 2.0 1.0
Resultan dari vektor 1 dan vektor 2
Mr Θr Xr Yr
10,4 33 6.9 4,4

Pada tabel vektor 1 angka bercetak tebal mulanya kosong kemudian angka tersebut diperoleh saat
besarnya resultan dan sudut dibentuk di aplikasi pheT dengan cara mendrag batang vektor pada
bagian lab. Setelah batang vektor berada di posisi resultan 6.0 dan sudut 35 ° terbentuk jarak
komponen X dan Y sebesar 4.9 dan 3.4. Sama halnya dengan pernyataan vektor 1, pada vektor 2
jika dihitung secara manual menggunakan persamaan rumus R cos θ=Xuntuk mencari komponen
jaran X dan R sin θ=Y untuk mencari komponen jarak Y besar masing-masing komponen adalah
2,35 dan 0,85. Apabila kedua hasil tersebut dilakukan pembulatan bilangan maka hasilnya sama
antara hasil uji coba di pheT dengan perhitungan secara manual. Ketidak sesuaian antara hasil uji
coba pheT dan perhitungan secara manual, saat batang vektor dilakukan pendragan batarng tersebut
sulit untuk memposisikan dirinya pada angka yang tertera pada tabel. Bisa ditinjau dari besarnya
nilai resultan dan sudut pada tabel yaitu 2.5 dan 20 ° sedangkan besar resultan dan sudut pada pheT,
yaitu 2.2 dan 26.6 °. Meskipun besar resultan dan sudut keduanya berbeda tetapi jarak komponen X
dan Y mendekati nilai yang sama besar.

Tabel #2
Vektor 1 sudut negatif –
M Angle, θ X1 Y1
1.8 15. 2.0 1.0
Vektor 2
M Angle, θ X2 Y2
6.0 30 5.2 3
7.0 -25 6.3 -3.0
Resultan
Mr Θr Xr Yr
8,6 -76,45 8,3 -2,0

Hasil uji coba menggunakan pheT


Vektor 1 Vektor 2
Vektor 2 versi II

PEMBAHASAN .....!!!!
#3
Vektor 1
M Angle, θ X1 Y1
4.0 30 3.5 2.5
Vektor 2
M Angle, θ X2 Y2
7.2 56.3 4.0 6.0
Resultan
Mr Θr Xr Yr
10,3 54 5,5 8,0

Vektor 1 Vektor 2
PEMBAHASAN .....!!!!
#4
Vektor 1
M Angle, θ X1 Y1
14.0 70 4.7 13.2
Vektor 2
M Angle, θ X2 Y2
7.0 -15 6.8 -1.8
Resultan
Mr Θr Xr Yr
19,2 45 11.6 11.4

Vektor 1 Vektor 2

PEMBAHASAN .....!!!!
Biografi Penulis

Xxxx
Foto Penulis 1

Xxxx
Foto Penulis 2

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Perhitungan secara manual data yang diperoleh dari PheT


#1 Vektor 1

1. Diketahui: θ=35° ; |R|=6.0 N

Ditanyakan: X 1 dan Y 1….?

Jawab:

R cos θ=X 1 R sin θ=Y 1

6.0 cos 35 °= X 1 6,0 sin 35 °=Y 1

6.0 .0,82=X 1 ; X 1 =4,9 6,0.0,57=Y 1 ; Y 1=3,4

Vektor 2

2. Diketahui: |R|=2,5 N ; θ=20°

Ditanyakan: X 2 dan Y 2..?

Jawab:

R cos θ=X 2 R sin θ=Y 2

2,5 cos 20 °= X 2 2,5 sin 20 °=Y 2

2,5.0,94=X 2 ; X 2 =2,35 2,5.0,34=Y 2 ; Y 2=0,85=1

Tabel #1

#2 Vektor 1

3. Diketahui: |R|=1,8 N ; θ=15°

Ditanyakan: X 1 dan Y 1..?

Jawab:

R cos θ=X 1 R sin θ=Y 1

1,8 cos 15 °=X 1 1,8 sin 15° =Y

1,8.0,97=X 1 ; X 1 =1,75 1,8.0,26=Y 1 ; Y 1=1,08

Vektor 2

4. Diketahui: |R|=7,0 N ; θ=−25 °

Ditanyakan: X 2 dan Y 2…?


Jawab:

R cos θ=X 2 R sin θ=Y 2

7,0 cos−25 °= X 2 7,0 sin−25 °=Y 2

7,0.0,91= X 2 ; X 2 =6,4 7,0. (−0,42 )=Y 2; Y 2=−2,94=−3

#3 Vektor 1

5. Diketahui: X 1 =3,5 Y 1=2,5

Ditanyakan: |R| dan θ…?

Jawab:

R=√ X 12+Y 12 R sin θ=Y 2

2 2
R=√( 3,5 ) + ( 2,5 ) 4,3. sin θ=2 ,5

2,5
R=√12,25+6,25 sin θ=
4,3

R=√ 18,5=4,3 sin θ=0,58 ; θ=35°

Vektor

6. Diketahui: X 2 =4 Y 2=6

Ditanyakan: |R| dan θ…?

Jawab:

R=√ X 22+Y 22 R sin θ=Y 2

2 2
R=√ ( 4 ) + ( 6 ) 7,2. sinθ=6

6
R=√ 16+ 36 sin θ=
7,2

R=√52=7,2 sin θ=0,833 … ; θ=56,4 °

V#4 Vektor 1

7. Diketahui: θ=70 X 1 =4,7

Ditanyakan: |R| dan Y 1=¿ …?

Jawab:
R cos θ=X 1 R sin 70° =Y 1

R cos 70 °=4,7 13,8.0,94=Y 1 ; Y 1=12,97

4,7
R .0,34=4,7 ; R= =13,8=14
0,34

Vektor 2

8. Diketahui: θ=−15 Y 2=−2

Ditanyakan: |R| dan X 2 ¿…?

Jawab:

R sin θ=Y 2 R cos θ=¿ X 2 ¿

R sin−15 °=−2 7,7. cos−15 °=X 2

−2
R .−0,26=−¿2; R= =7,7 7,7.0,97=X 2; X 2 =7,47
−0,26

#1

Diketahui x1 = 4,9; x2 = 2,0 ; y1 = 3,4; y2 = 1,0

Ditanyakan : xr; yr; Mr; θr

x r=x 1 + x 2

x r=4,9+2,0=6,9

y r = y 1+ y 2

y r =3,4+1,0=4,4

xr
θr =tan−1 ¿
yr

6,9
tan−1 ¿ =1,57
4,4

1
tan¿ =0,64
1,57

θ=33°

M r= x 2r + y 2r +2. ( x r . y r ) cosθ

M r= √ 6,9 2+ 4,42 +2 ( 6,9 . 4,4 ) cos 33

M r= √ 47,61+ 19,36+2 .30,36 ( 0,84 )

M r= √66,97+ 60,72 ( 0,84 )

M r= √127,69 ( 0,84 )

M r= √ 107,69

M r=10,4

#2

Diketahui x1 = 2,0; x2 = 6,3 ; y1 = 1,0; y2 = -3,0

Ditanyakan : xr; yr; Mr; θr

x r=x 1 + x 2

x r=2,0+6,3=8,3

y r = y 1+ y 2

y r 1,0+ (−3,0 )=−2

−1 xr
θr =tan ¿
yr

8,3
tan−1 ¿ =−4,15
−2

1
tan¿ =−0,24
−4,15

θ=14°

M r= x 2r + y 2r +2. ( x r . y r ) cosθ

2
M r= √ 8,3 2+ (−2 ) +2 ( 8,3 .−2 ) cos 14

M r= √68,89+ 4+ 2.−16,6 ( 0,97 )

M r= √ 72,89+ (−33,2 ) ( 0,97 )

M r= √39,69 ( 0,97 )

M r= √38,5
M r=6,20

#3

Diketahui x1 = 3,5; x2 = 2,0 ; y1 = 2,0; y2 = 6,0

Ditanyakan : xr; yr; Mr; θr

x r=x 1 + x 2

x r=3,5+ 2,0=5,5

y r = y 1+ y 2

y r =2,0+6,0=8,0

−1 xr
θr =tan ¿
yr

5,5
tan−1 ¿ =0,69
8,0

1
tan¿ =1,4
0,69

θ=54°

M r= x 2r + y 2r +2. ( x r . y r ) cosθ

M r= √ 5,52 +8,0 2+2 ( 5,5 . 8,0 ) cos 54

M r= √30,25+64 +2 . 44 ( 0,59 )

M r= √ 94,25+ 88 ( 0,59 )

M r= √182,25 ( 0,59 )

M r= √ 107,53

M r=10,3

#4

Diketahui x1 = 4,8; x2 = 6,8 ; y1 = 13,2; y2 = -1,8

Ditanyakan : xr; yr; Mr; θr


x r=x 1 + x 2

x r=4,8+6,8=11,6

y r = y 1+ y 2

y r =13,2+ (−1,8 )=11,4

−1 xr
θr =tan ¿
yr

11,6
tan−1 ¿ =1,02
11,4

1
tan¿ =0,98=1
1,02

θ=45°

M r= x 2r + y 2r +2. ( x r . y r ) cosθ

M r= √ 11,6 2 +11,4 2+ 2 ( 11,6 . 11,4 ) cos 45

M r= √ 134,56+129,96+ 2. 132,24 ( 0,7 )

M r= √ 264,52+264,48 ( 0,7 )

M r= √529 ( 0,7 )

M r= √370,3

M r=19,2

PENGELOLAAN DATA

#1 Vektor 2

Vektor 1 1) Diketahui: R=2,2 N ;


1 1
1) Diketahui: R=6 N ; ∆ R= NST = 0,1=0,05
2 2
1 1
∆ R= NST = 0,1=0,05
2 2 Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Ditanyakan: KSR dan KTP....? Jawab:

Jawab:
∆R ∆R
KSR= ×100 % KSR= ×100 %
R R

0,05 0,05
¿ ×100 % ¿ ×100 %
6 2,2

¿ 0,83 %=2 AP ¿ 2,27 %=3 AP

KTP=( R ± ∆ R ) ( R ) KTP=( R ± ∆ R ) ( R )

¿ 6,0 ± 0,05 ¿ 2,2 ±0,05

2) Diketahui: θ=35,0° ; 2) Diketahui: θ=26,6 ° ;


1 1 1 1
∆ θ= nst= 0,1=0,05 ∆ θ= nst= 0,1=0,05
2 2 2 2

Ditanyakan: KSR dan KTP....? Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Jawab: Jawab:

∆θ ∆θ
KSR= ×100 % KSR= ×100 %
θ θ

0,05 0,05
¿ × 100 % ¿ ×100 %
35,0° 26,6°

¿ 0,14 %=2 AP ¿ 0,188 %=3 AP

KTP=( θ ± ∆ θ ) ( θ ) KTP=( θ ± ∆ θ ) ( θ )

¿ ( 35,0 ±0,05 ) ¿ ( 26,6 ± 0,05 )

3) Diketahui: X 1 =4,9 ; 3) Diketahui: X 1 =2,0 ;


1 1 1 1
∆ X 1= nst= .1=0,5 ∆ X 1= nst= .1=0,5
2 2 2 2

Ditanyakan: KSR dan KTP....? Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Jawab: Jawab:

∆ X1 ∆ X1
KSR= ×100 % KSR= ×100 %
X1 X1

0,5 0,5
¿ × 100 % ¿ ×100 %
4,9 2,0

¿ 10,2 %=2 AP ¿ 25 %=2 AP

KTP=( X 1 ± ∆ X 1 ) ( X 1) KTP=( X 1 ± ∆ X 1 ) ( X 1)

¿ ( 4,9 ± 0,5 ) ¿ ( 2,0 ± 0,5 )


1 1
4) Diketahui: Y 1=3,4 ; ∆ Y 1 = .1=0,5 4) Diketahui: Y 1=1,0 ; ∆ Y 1 = .1=0,5
2 2

Ditanyakan: KSR dan KTP.....? Ditanyakan: KSR dan KTP.....?

Jawab: Jawab:

∆Y1 ∆Y1
KSR= × 100 % KSR= × 100 %
Y1 Y1

0,5 0,5
¿ × 100 % ¿ ×100 %
3,4 1,0

¿ 14,7 %=3 AP ¿ 50 %=2 AP

KTP=( Y 1 ± ∆ Y 1 )( Y 1) KTP=( Y 1 ± ∆ Y 1 )( Y 1)

¿ ( 3,4 ± 0,5 ) ¿ ( 1,0 ±0,5 )

#2 Vektor 2

Vektor 1 5) Diketahui: R=6 N ;


1 1
5) Diketahui: R=2,2 N ; ∆ R= NST = 0,1=0,05
2 2
1 1
∆ R= NST = 0,1=0,05
2 2 Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Ditanyakan: KSR dan KTP....? Jawab:

Jawab: ∆R
KSR= ×100 %
R
∆R
KSR= ×100 %
R 0,05
¿ ×100 %
6
0,05
¿ ×100 %
2,2 ¿ 0,83 %=2 AP

¿ 2,27 %=3 AP KTP=( R ± ∆ R ) ( R )

KTP=( R ± ∆ R ) ( R ) ¿ 6,0 ± 0,05

¿ 2,2 ±0,05 6) Diketahui: θ=30° ;


6) Diketahui: θ=26,6 ° ; 1 1
∆ θ= nst= 0,1=0,05
1 1 2 2
∆ θ= nst= 0,1=0,05
2 2
Ditanyakan: KSR dan KTP....?
Ditanyakan: KSR dan KTP....?
Jawab:
Jawab:
∆θ
KSR= ×100 %
∆θ θ
KSR= ×100 %
θ
0,05
¿ ×100 %
0,05 30 °
¿ ×100 %
26,6°
¿ 0,17 %=2 AP
¿ 0,188 %=3 AP
KTP=( θ ± ∆ θ ) ( θ )
KTP=( θ ± ∆ θ ) ( θ )
¿ ( 30 ±0,05 )
¿ ( 26,6 ± 0,05 )
7) Diketahui: X 1 =5,2 ;
7) Diketahui: X 1 =2 ; 1 1
∆ X 1= nst= .1=0,5
1 1 2 2
∆ X 1= nst= .1=0,5
2 2
Ditanyakan: KSR dan KTP....?
Ditanyakan: KSR dan KTP....?
Jawab:
Jawab:
∆ X1
∆ X1 KSR= ×100 %
KSR= ×100 % X1
X1
0,5
¿ ×100 %
0,5 5,2
¿ ×100 %
2
¿ 9,62 %=3 AP
¿ 25 %=2 AP
KTP=( X 1 ± ∆ X 1 ) ( X 1)
KTP=( X 1 ± ∆ X 1 ) ( X 1)
¿ ( 5,20 ±0,500 )
¿ ( 2,0 ± 0,5 )
1
1 8) Diketahui: Y 1=3 ; ∆ Y 1 = .1=0,5
2
8) Diketahui: Y 1=1 ; ∆ Y 1 = .1=0,5
2
Ditanyakan: KSR dan KTP.....?
Ditanyakan: KSR dan KTP.....?
Jawab:
Jawab:
∆Y1
∆Y1 KSR= × 100 %
KSR= × 100 % Y1
Y1
0,5 0,5
¿ ×100 % ¿ ×100 %
1 3

¿ 50 %=2 AP ¿ 16,7 %=3 AP

KTP=( Y 1 ± ∆ Y 1 )( Y 1) KTP=( Y 1 ± ∆ Y 1 )( Y 1)

¿ ( 1,0 ±0,5 ) ¿ ( 3,0 ± 0,5 )

Vektor 3

1 1
1) Diketahui: R=7 N ; ∆ R= NST = 0,1=0,05
2 2

Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Jawab:

∆R
KSR= ×100 %
R

0,05
¿ ×100 %
7

¿ 0,71 %=2 AP

KTP=( R ± ∆ R ) ( R )

¿ 7,0 ±0,05

1 1
2) Diketahui: θ=−25 ° ; ∆ θ= nst= 0,1=0,05
2 2

Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Jawab:

∆θ
KSR= ×100 %
θ

0,05
¿ ×100 %
−25°

¿−0,2 %=1 AP

KTP=( θ ± ∆ θ ) ( θ )

¿ (−25 ± 0,05 )
1 1
3) Diketahui: X 1 =6,3 ; ∆ X 1= nst= .1=0,5
2 2

Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Jawab:

∆ X1
KSR= ×100 %
X1

0,5
¿ ×100 %
6,3

¿ 7,94 %=3 AP

KTP=( X 1 ± ∆ X 1 ) ( X 1)

¿ ( 6,30 ± 0,500 )

1
4) Diketahui: Y 1=−3 ; ∆ Y 1 = .1=0,5
2

Ditanyakan: KSR dan KTP.....?

Jawab:

∆Y1
KSR= × 100 %
Y1

0,5
¿ ×100 %
−3

¿−16,7 %=3 AP

KTP=( Y 1 ± ∆ Y 1 )( Y 1)

¿ (−3,0 ± 0,5 )

#3 Vektor 2

Vektor 1 1) Diketahui: R=7,2 N ;


1 1
1) Diketahui: R=4,0 N ; ∆ R= NST = 0,1=0,05
2 2
1 1
∆ R= NST = 0,1=0,05
2 2 Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Ditanyakan: KSR dan KTP....? Jawab:


Jawab: ∆R
KSR= ×100 %
R
∆R
KSR= ×100 %
R 0,05
¿ ×100 %
7,2
0,05
¿ ×100 %
4,0 ¿ 0,69 %=4 AP

¿ 1,25 %=3 AP KTP=( R ± ∆ R ) ( R )

KTP=( R ± ∆ R ) ( R ) ¿ 7,2 ±0,05

¿ 4,0 ± 0,05 2) Diketahui: θ=56,3° ;


1 1
2) Diketahui: θ=30° ; ∆ θ= nst= 0,1=0,05
2 2
1 1
∆ θ= nst= 0,1=0,05
2 2 Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Ditanyakan: KSR dan KTP....? Jawab:

Jawab: ∆θ
KSR= ×100 %
θ
∆θ
KSR= ×100 %
θ 0,05
¿ × 100 %
56,3°
0,05
¿ ×100 %
30 ° ¿ 0,09 %=4 AP

¿ 0,17 %=4 AP KTP=( θ ± ∆ θ ) ( θ )

KTP=( θ ± ∆ θ ) ( θ ) ¿ ( 56,3 ±0,05 )

¿ ( 30 ±0,05 ) 3) Diketahui: X 1 =4,3 ;


1 1
3) Diketahui: X 1 =3,5 ; ∆ X 1= nst= .1=0,5
2 2
1 1
∆ X 1= nst= .1=0,5
2 2 Ditanyakan: KSR dan KTP....?

Ditanyakan: KSR dan KTP....? Jawab:

Jawab: ∆ X1
KSR= ×100 %
X1
∆ X1
KSR= ×100 %
X1 0,5
¿ × 100 %
4,3
0,5
¿ ×100 %
3,5 ¿ 11,6%=2 AP

¿ 14,3 %=2 AP KTP=( X 1 ± ∆ X 1 ) ( X 1)

KTP=( X 1 ± ∆ X 1 ) ( X 1) ¿ ( 4,3 ± 0,5 )


¿ ( 3,5 ±0,5 ) 1
4) Diketahui: Y 1=−3,0 ; ∆ Y 1 = .1=0,5
2
1
4) Diketahui: Y 1=2,0 ; ∆ Y 1 = .1=0,5
2 Ditanyakan: KSR dan KTP.....?

Ditanyakan: KSR dan KTP.....? Jawab:

Jawab: ∆Y1
KSR= × 100 %
Y1
∆Y1
KSR= × 100 %
Y1 0,5
¿ ×100 %
−3
0,5
¿ ×100 %
2,0 ¿−16,7 %=2 AP

25 %=2 AP KTP=( Y 1 ± ∆ Y 1 )( Y 1)

KTP=( Y 1 ± ∆ Y 1 )( Y 1) ¿ (−3,0 ± 0,5 )

¿ ( 2,0 ± 0,5 )

Pertanyaan 1
1. Klik Manual. Seret/tarik bug dengan mouse kemudian perhatikan setiap gerakan dua buah
vektor tersebut. Perhatikan dalam beberapa waktu untuk menyelidiki setiap gerakan yang
dilakukan oleh dua buah vektor tersebut. Vektor mana yang disebut vektor kecepatan? Vektor
berwarna hijau Dan vektor mana yang disebut vektor percepatan? Vektor berwarna merah
2. Pastikan semua orang dalam kelompok laboratorium melakukan seluruh latihan ini.
3. Jelaskan arah vektor yang berwarna merah (yang berkaitan dengan vektor berwarna hijau) saat
bug dipercepat? Arah vektor berwarna merah berperan sebaagai vektor percepatan bergerak ke
arah depan kemudian diikuti oleh pergerakan vektor berwarna hijau berperan sebagai vektor
kecepatan
4. Bagaimana keadaan vektor yang berwarna merah pada saat bug melambat? Saat bug
diperlambat panjang vektor berwarna merah semakin mengecil
5. Klik Circular (bunderan). Perhatikan gerakan bug. Dimana posisi percepatan vektor saat bug
mengalami perubahan (terkait dengan vektor kecepatan) Posisi vektor percepatan berada di arah
horizontal (Bayangkan ilustrasi bangunan dengan sudut 90°, arah horisontal menggambarkan
vektor percepatan, dan arah vertikal menggambarkan vektor kecepatan
6. Klik Ellipse. Amati bug yang bergerak seperti sebuah mobil di arena balapan (dalam bentul oval
(lonjong)). Apa yang harus dilakukan mobil/ pelari untuk berbelok? Dengan cara memperkecil
jarak vektor percepatan nya.
7. Sekarang, gunakan Remot Control area untuk memindahkan bug secara manual dengan
mengatur posisi, kecepatan, dan percepatan.
8. Coba gunakan laju huruf lain, seperti O, D, S, J, dan T. Ajak teman sekelompokmu. Apa yang
bisa Anda temukan dari menggunakan percepatan?
Pertanyaan 2
1. Vektor merah mewakili vektor percepatan dan hijau diwakili vektor kecepatan
2. Saat vektor percepatan berada pada arah yang sama dengan kecepatan vektor, objek melambat /
dipercepat.
3. Ketika vektor percepatan berada di arah yang berlawanan dengan kecepatan vektor, objek
melambat / dipercepat.
4. Memutar membutuhkan vektor percepatan untuk diarahkan ke mana?ke arah samping
5. Bayangkan melacak huruf "J". Saat kepik berjalan ke bawah, putar untuk membuat kail. Dalam
arah apa harus vektor percepatan titik untuk memindahkan vektor kecepatan (dari bawah) dan
melacak kail?arah belakang

Anda mungkin juga menyukai