Anda di halaman 1dari 4

18/05/2021

• Tahun 1990, seorang ilmuwan Perancis bernama Paul Ulrich Villard (1869-1915) dalam
eksperimennya mendeteksi radiasi dengan daya tembus lebih besar dari sinar alpha
dan beta.Radiasi ini tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun magnet, tidak
bermuatan dan memiliki panjang gelombang 0.005-0.5 Å. Radiasi ini dinamakan radiasi
gamma.

PELURUHAN GAMMA • Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari inti atom
dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa maupun muatan. Sinar
gamma ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan sinar alpha dan beta. Beberapa
sifat alamiah dari sinar gamma:
1. Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari sumber
intensitasnya makin kecil.
2. Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
3. Mempunyai daya tembus yang terbesar.
4. Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet
5. Energinya mencapai 3MeV

1 2

Proses Peluruhan Sinar Gamma


• Peluruhan gamma (ϒ),
sering disebut dengan • Dalam proses pemancaran, baik
transisi isomerik nomor atom maupun nomor massa
merupakan peluruhan tidak berubah
dari radionuklida anak ( AX)* → AX + ϒ
hasil peluruhan α atau
peluruhan β yang berada • Energi gelombang ditentukan oleh
pada tingkat energi panjang gelombang atau frekuensinya
eksitasi. 𝑐
E = hf = h 𝜆 , dengan h adalah tetapan
plank yang besarnya 6,63 10-34 Js

3 4

1
18/05/2021

Berdasarkan hukum kekekalan momentum:


0 = 𝑝𝛾 + 𝑝𝑖
Jika 𝑚𝑖 dan 𝑝𝑖 adalah massa dan momentum linear inti atom pemancar, maka energi kinetik recoil inti dapat ditentukan
secara nonrelativistik, karena kelajuan recoil inti sangat kecil yakni:

𝑝𝑖 2
𝐸𝑅 =
2𝑚𝑖
Dengan menerapkan hukum kekekalan momentum dapat dibuktikan bahwa:

𝐸𝛾
𝑝𝑖 = 𝑝𝛾 =
𝑐
•Sehingga besar energi recoil inti:

𝐸2 𝛾
Energi sinar gamma dipancarkan sama dengan Energi yang dipancarkan sinar gamma 𝐸𝑅 =
2𝑚𝑖 𝑐2
selisih antara tingkat-tingkat energi dimana inti Ei = Ef + ER + Eϒ
Dengan demikian :
atom melakukan transisi Ei - Ef = ER + Eϒ ,dengan ER adalah energi pental
inti (recoil) 𝐸2𝛾
𝐸𝛾1 = 𝐸1 − 𝐸0 ∆𝐸 = 𝐸𝛾 +
sehingga 2𝑚𝑖 𝑐2
𝐸𝛾2 = 𝐸2 − 𝐸1
∆𝐸 = 𝐸𝛾 + 𝐸𝑅 𝐸2𝛾
𝐸𝛾3 = 𝐸3 − 𝐸0 ∆𝐸 = 𝐸𝛾 1 +
2𝑚𝑖 𝑐2
𝐸𝛾 = ∆𝐸

𝐸𝛾 = ……..

5 6

Absorbsi Sinar Gamma


• Sinar gamma → gelombang elektromagnetik yang membawa energi dalam bentuk paket- paket yang disebut foton.
Jika sinar gamma masuk ke dalam suatu bahan, akan menghasilkan ionisasi, hanya saja ionisasi yang dihasilkan
sebagian besar melalui proses ionisasi sekunder.
• Jika berkas sinar gamma homogen melintas melalui keping tipis bahan maka intensitas radiasinya akan berkurang
secara eksponensial. Ketika berkas sinar gamma dengan intensitas I menumbuk keping yang tebalnya ∆x, perubahan
intensitas berkas saat melewati keping tersebut sebanding dengan ketebalan dan intensitas berkas datangnya. Interaksi Sinar Gamma dengan Materi
∆I = -μI∆x (1)
dengan μ = koefisien absorbsi
• Ada tiga proses utama yang dapat terjadi apabila radiasigamma melewati bahan,
• Jika masing-masing foton sinar gamma memiliki energy yang sama, maka μ tidak tergantung pada x. dengan
yaitu efek fololistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan.
mengintegrasikan persamaan (1) diperoleh
I(x) = I0e-μx (2)
• Peluang terjadinya interaksi antara radiasi gamma dengan bahan ditentukan
Persamaan (2) memberikan informasi mengenai intensitas radiasi I setelah intensitas awal I0 melewati ketebalan bahan
oleh koefisien absorbsi linier (μ). Karena penyerapan intensitas gelombang
yang diberikan. Intensitas sendiri dapat dituliskan: elektromagnetik melalui tiga proses utama, maka nilai μ juga ditentukan oleh
B(x) = B0e-μx (3) peluang terjadinya ketiga proses tersebut, yaitu μf untuk foto listrik, μC untuk
hamburan Compton dan μpp untuk produksi pasangan. Koefisien absorbsi total
Persamaan (1), (2), dan (3) hanya berlaku jika: (μt) dari ketiga koefisien tersebut
• Sinar gamma bersifat monoenergetik
• Berkas collimated dan small solid angle μt = μf + μC + μpp
• Penyerap tidak tebal Jelaskan ketiga efek tersebut!!

7 8

2
18/05/2021

Konstanta Peluruhan Gamma Untuk melakukan transisi dari klasik ke kuantum diasumsikan bahwa masing-masing foton
Peluruhan gamma dari inti tereksistasi memerlukan selang waktu tertentu, keadaan eksitasi inti memiliki umur paruh
dipancarkan selama selang waktu rerata t. laju rerata emisi energi dari muatan yang bergerak adalah
terhadap pancaran gamma pada rentang 10-16 detik sampai lebih dari 100 tahun.
Umur paruh ini dapat diperkirakan secara kasar dengan pendekatan semiklasik. Dari persamaan Maxwell, sebuah titik muatan e yang 𝑑𝐸 ℎ𝑣
mengalami percepatan akan memancarkan radiasi elektromagnetik dengan laju: (semua besaran dinyatakan dalam satuan elektrostatis)
=
𝑑𝑡 𝑡
𝑑𝐸 2 𝑒 2𝑎2 1
= Dalam hal ini t adalah umur rerata peluruhan gamma (𝜏 = ). Substitusi t dan 𝜔 = 2𝜋ѵ sehingga
𝑑𝑡 3 𝑐3 𝜆𝛾
menghasilkan:
Dengan α adalah percepatan gerak muatan yang besarnya dapat ditentukan dari komponen-komponen kecepatan pada
sumbu x, y, dan z
𝑎 = 𝑎𝑥2 + 𝑎𝑦2 + 𝑎𝑧2
1/2 𝑒 2𝑅2𝐸𝛾2
𝜆𝛾 ≈
𝑥 = 𝑥𝑜 cos 𝜔𝑡 3ђ4𝑐 3
𝑦 = 𝑦𝑜 cos 𝜔𝑡
𝑧 = 𝑧𝑜 cos 𝜔𝑡
𝑥𝑜2 + 𝑦𝑜2 + 𝑧𝑜2 ≈ 𝑅2
Silakan
Dengan R menyatakan jari-jari atom atau jari jari inti. Selanjutnya besar percepatan muatan titik adalah
dijabarkan!!!
𝑎 ≈ 𝑅𝜔 2 cos 𝜔𝑡
𝑑𝐸 𝑒 2 𝑅 2 𝜔4
Sehingga persamaan diatas menjadi ≈ , dengan 𝑐𝑜𝑠 2𝜔𝑡 = 1/2
𝑑𝑡 3𝑐 2

9 10

Aturan Seleksi
Transisi gamma adalah gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dengan • Radiasi Multipol Elektrik
mengosilasi muatan listrik sehingga membentuk medan listrik yang berosilasi, disebut
dengan radiasi multipol elektrik (E), dan mengosilasi arus listrik sehingga membentuk medan
magnet yang berosilasi disebut sebagai radiasi multipol magnetik (M). Suatu multipol elektrik
atau magnetik memancarkan foton dengan momentum sudut orbital sebesar lh. Nomenklatur
radiasi yang memiliki l = 1, 2, 3, 4, 5 satuan dan h adalah radiasi dipol, quadrupol, oktupol,
24-pol, dan 25-pol. Notasi singkatan untuk radiasi elektrik (atau magnetik) 21-pol adalah E1
(atau Ml). Dengan demikian E2 adalah radiasi quadrupol elektrik, M4 adalah radiasi 24 -pol
magnetik, dan sebagainya. Ada dua aturan seleksi yang harus dipenuhi pada transisi gamma, yaitu
1. Aturan seleksi momentum sudut

2. Aturan seleksi paritas


Jika radiasi multipol antara keadaan awal dan keadaan akhir f menghasilkan perubahan paritas , maka Paritas radiasi El adalah (-1)l
kekekalan paritas mensyaratkan :

𝜋𝑖 𝜋𝑓 = 𝜋𝑟
Perubahan paritas, secara langsung terkait dengan l
𝜋𝑟 = −1 𝑙 untuk radiasi multipol listrik
𝜋𝑟 = − −1 𝑙 untuk radiasi multipol magnet

11 12

3
18/05/2021

Nama Singkatan l 𝝅𝒓

• Radiasi Multipol Magnetik Dipol listrik El 1 -1


Dipol magnet Ml 1 +1
Analog dengan radiasi elektrik, maka laju pancaran foton adalah
Kuadrupol listrik E2 2 +1
Kuadrupol magnet M2 2 -1
Oktupol listrik E3 3 -1

Kebolehjadian transisi gamma dapat dinyatakan dalam:


𝜆𝛾 = 𝜆𝛾 𝐸1 +𝜆𝛾 𝑀1 + 𝜆𝛾 𝐸2 + ⋯
Selanjutnya pada tabel dibawah ini juga disajikan penerapan kaidah seleksi dengan contoh-
contoh peluruhan gamma.
Paritas radiasi Ml (-1)-l atau -(-1)l.
Keadaan
Keadaan Awal  Mode Peluruhan yang dominan
akhir
2+ 0+ E2
1+ 0+ M1
½- ½+ E1
2+ 2+ M1
9/2+ ½- M4
0+ 0+ Tidak terjadi peluruhan gamma

13 14

15

Anda mungkin juga menyukai