Anda di halaman 1dari 4

Notulensi Kajian Online Fisika jum’at 20 Maret 2020

Profil Albert Einsten


Nama: Abert Einstein
Tanggal lahir: 14 Maret 1879
Tempat lahir: Ulm, Wuttemberg, JermanTanggal
Meninggal: 18 April Hb 1955
Tempat Meningga: Princeton Medical Center, New Jersey, Amerika
Ayah: Hermann Einstein
Ibu: PaulineEinstein
Anak: Eduard Einstein, Hans Albert Einstein, Lieserl Einstein
Albert Einstein adalah ilmuwan fisika teoritis yang dipandang luas sebagai salah satu
ilmuwan terbesar dan juga sangat populer di abad ke-20. Albert mengemukakan teori relativitas
dan banyak menyumbang bagi para pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan
juga kosmologi. Albert dianugeragi penghargaan Nobel dalam fisika atas pengabdiannya di
tahun 1921. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk
penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis" Salah satu
rumus yang paling populer dan membuatnya banyak dikenal orang adalah E = mc2, ini adalah
rumus teori relativitas. ada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah
Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan
barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang.
Albert Einstein dilahirkan dari keluarga Yahudi, ayahnya bernama Hermann Einstein
yang menjalani pekerjaan elektrokimia dan ibunya adalah Pauline. Albert sekolah di sekolah
Katolik, ia mulai mempelajari hitung menghitung, yakni matematika di usia 12 tahun.
Sebelumnya, orang di sekitarnya sudah memprediksi bahwa matematikanya sangat tidak cocok,
sebab Albert sering sekali gagal dalam menghitung. Akan tetapi, pada kenyataannya prediksi
tersebut memang tak benar. Albert Einstein itu awalnya tidak pandai dalam masalah matematis..
bahkan mendapatkan bullying dari teman2nya.. bahwa einstein tidak mampu dalam menghitung.
Einstein memiliki kecenderungan berfikir dengan olah pikirnya sendiri sedangkan pelajaran
sekolah menyuruh murid berfikir dengan cara orang lain yaitu gurunya. Ayahnya ingin ia
mempelajari teknik listrik, tetapi Einstein berselisih dengan pihak sekolah dan membenci metode
mengajar guru-gurunya di sekolah. Einstein menulis bahwa semangat belajar dan pemikiran
kreatifnya lenyap akibat hafalan pelajaran yang ketat. Pada akhir Desember 1894, Einstein
berangkat ke Italia untuk mengunjungi keluarganya di Pavia, setelah sebelumnya berhasil
meyakinkan pihak sekolah agar memperbolehkannya libur dengan menggunakan surat
dokter. Selama di Italia, Einstein menulis esai pendek berjudul "Investigasi Ether dalam Medan
Magnet".
Teori Relativitas Einsten
Teori Relativitas itu mengungkapkan bahwa Gravitasi merupakan bengkokan ruang-
waktu. Sebelumnya ruang dan waktu itu terpisah, dan sifatnya statis. Ketika teori relativitas
umum dipresentasikan, gak ada satupun ilmuwan yang percaya. Apalagi Einstein itu ilmuwan
Jerman, Ilmuwan Jerman terkenal gak pernah ke lab, jadi orang susah percaya. Tapi akhirnya
terbukti. Bahwa ruang-waktu itu bisa dibelokkan, dibuktikan saat pengamatan bintang di
belakang matahari yang sedang terjadi gerhana
Pada dasarnya, Einstein menganggap ruang dan waktu terjalin bak 'uluran selimut' yang
tak terbatas panjangnya. Sebuah objek besar seperti Matahari dapat membengkokkan 'selimut
ruang-waktu' dengan gravitasinya, sehingga cahaya tidak lagi bergerak dalam garis lurus saat
melewati Matahari. Bahkan faktanya setiap bit (unit satuan terkecil) materi, termasuk diri
manusia pun dapat membelokkan ruang-waktu di sekitarnya--menciptakan gravitasinya sendiri
meskipun sangat kecil. Akan tetapi, gravitasi hanya bekerja di ruang dan bidang datar. Pada
skala besar seperti bintang, hukum Newton tidak dapat berlaku karena bintang dapat
membengkokkan dan meregangkan ruang sehingga ruang, waktu, dan cahayalah yang sangat
berpengaruh. Bahkan planet berukuran sedang seperti Bumi dapat melengkungkan ruang yang
cukup untuk mempengaruhi waktu. Tanpa hukum matematika yang diturunkan Einstein itu kita
tidak akan memiliki cara untuk memprediksi atau menjelaskan perilaku dan membentuk alam
semesta ini.

Einstein pun tidak hanya menciptakan teori relativitas, ada teori efekfotolistrik dan grak
brown. Einsten dan Planck juga dapat menyelesaikan beberapa eksperimen yg tidak bisa
dijelaskan dengan teori fisika klasik, lalu dengan asumsi cahaya adalah partikel beliau berdua
dapat menyelesaikan efek fotolistrik, radiasi benda hitam, efek compton, sinar x, dan spektrum
atomic.

Bagaimana perbedaan teori gravitasi newton dengan eistein?


Newton itu beranggapan bahwa gravitasi adalah gaya yang menarik antar dua benda bermassa
yang memiliki jarak. Misal algi, Agil, sama hape kamu itu punya gravitasi, tapi kecil, jadi tidak
akan kerasa. Einstein menyampaikan lebih lengkapnya, bahwa gravitasi itu merupakan
bengkokan ruang waktu. Misalkan ruang-waktu dianalogikan sebagai kain besar. Di tengahnya
disimpan bola bowling(matahari), jadi bengkok. Kemudian di gelindingkan kelereng(bumi) di
pinggirnya, otomatis kelereng menggelinding ke pinggir bola bowling. Artinya, bumi kita
bergerak pada porosnya itu perlahan akan menuju matahari. Sebagaimana penggunaan analogi
kain. Bumi juga berputar butuh energi, beberapa energi yang dipakai bumi untuk berotasi itu
juga bakal ngasih tilepan ke kain ruang-waktu, sehingga perlahan lahan energinya akan habis.

Ayat Al-Quran tentang teori relativitas


Menurut Al-Kindi, fisik bumi dan seluruh fenomena fisik adalah relatif. Relativitas, kata
dia, adalah esensi dari hukum eksistensi. “Waktu, ruang, gerakan, benda semuanya relatif dan tak
absolut,” cetus Al-Kindi. Namun, ilmuwan Barat seperti Galileo, Descartes dan Newton
menganggap semua fenomena itu sebagai sesuatu yang absolut. Hanya Einstein yang sepaham
dengan Al-Kindi.
"Waktu hanya eksis dengan gerakan; benda, dengan gerakan; gerakan, dengan benda,”
papar Al-Kindi. Selanjutnya, Al-Kindi berkata,” ... jika ada gerakan, di sana perlu benda; jika
ada sebuah benda, di sana perlu gerakan.” Pernyataan Al-Kindi itu menegaskan bahwa seluruh
fenomena fisik adalah relatif satu sama lain. Mereka tak independen dan tak juga absolut.
Gagasan yang dilontarkan Al-Kindi itu sangat sama dengan apa yang diungkapkan
Einstein dalam teori relativitas umum. "Sebelum teori relativitas dicetuskan, fisika klasik selalu
menganggap bahwa waktu adalah absolute,” papar Einstein dalam La Relativite. Menurut
Einstein, kenyataannya pendapat yang dilontarkan oleh Galileo, Descartes dan Newton itu tak
sesuai dengan definisi waktu yang sebenarnya.
Menurut Al-Kindi, benda, waktu, gerakan dan ruang tak hanya relatif terhadap satu sama
lain, namun juga ke obyek lainnya dan pengamat yang memantau mereka. Pendapat Al-Kindi itu
sama dengan apa yang diungkapkan Einstein.
Dalam Al-Falsafa al-Ula, Al-Kindi mencontohkan seseorang yang melihat sebuah obyek
yang ukurannya lebih kecil atau lebih besar menurut pergerakan vertikal antara bumi dan langit.
Jika orang itu naik ke atas langit , dia melihat pohon-pohon lebih kecil, jika dia bergerak ke
bumi, dia melihat pohon-pohon itu jadi lebih besar. Meski setiap individu manusia tak terbatas
dalam jumlah dan keberlangsungan, mereka terbatas; waktu, gerakan, benda, ruang juga terbatas.
Einstein lagi-lagi mengamini pernyataan Al-Kindi yang dilontarkannya pada abad ke-11 M.
"Eksistensi dunia ini terbatas, meskipun eksistensi tak terbatas,” papar Einstein.
Dengan teori itu, Al-Kindi tak hanya mencoba menjelaskan seluruh fenomena fisik.
Namun, juga dia membuktikan eksistensi Tuhan, karena itu adalah konsekuensi logis dari
teorinya. Di akhir hayatnya, Einsten pun mengakui eksistensi Tuhan. Teori relativitas yang
diungkapkan kedua ilmuwan berbeda zaman itu itu pada dasarnya sama. Hanya saja, penjelasan
Einstein telah dibuktikan dengan sangat teliti. Bahkan, teori relativitasnya telah digunakan untuk
pengembangan energi, bom atom dan senjata nuklir pemusnah massal. Sedangkan, Al-Kindi
mengungkapkan teorinya itu untuk membuktikan eksistensi Tuhan dan Keesaannya. Sayangnya,
pemikiran cemerlang sang saintis Muslim tentang teori relativitas itu itu tak banyak diketahui.
Inilah beberapa ayat Alquran yang membuktikan teori relativitas itu:

".... Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun-tahun yang
kamu hitung.” (QS: Al-Hajj:47).
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya-Nya dalam
satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Qs: As-
Sajdah:5).
"Yang datang dari Allah, yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.” (QS:70:3-4).
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya. Padahal ia berjalan
sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap
sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An-Naml:88).
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami
tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau
kamu sesungguhnya mengetahui'." (QS: 23:122-114)

Anda mungkin juga menyukai