Anda di halaman 1dari 5

DIFFRACTION 1(1) 2019 p-ISSN: 123-123-456

e-ISSN: 456-456-123

Higher Order Thinking Real and Virtual Laboratory


(HOTRVL) untuk Meningkatkan Keterampilan Abad Ke-21
Mahasiswa Pendidikan Fisika

Yanti Sofi Makiyah1, Adam Malik2, Ernita Susanti1, Ifa Rifatul Mahmudah1

1Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi


2Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
*e-mail: yanti.sofi@unsil.ac.id
(Masuk: 10-06-2019; revisi: 17-06-2019; diterima: 22-07-2019)

Abstrak: Mahasiswa pendidikan fisika di abad ke-21 ini dituntut untuk memiliki
keterampilan seperti berpikir kreatif dan kritis, berkomunikasi, memecahkan
masalah, berkolaborasi serta literasi ICT atau yang biasa disebut keterampilan
abad ke-21. Keterampilan tersebut dapat dilatih dan dikembangkan melalui
kegiatan Higher Order Thinking Real Laboratory (HOTRL) atau Higher Order
Thinking Virtual Laboratory (HOTVL). Artikel ini akan menganalisis efek dari
kedua jenis laboratorium tersebut atau Higher Order Thinking Real and Virtual
Laboratory (HOTRVL) terhadap peningkatan keterampilan abad ke-21 pada
keterampilan berpikir kreatif dan kritis serta keterampilan berkomunikasi pada
konsep gaya, rangkaian listrik, rangkaian RLC dan Hukum Hooke. Pada
HOTRVL dilakukan kegiatan laboratorium yang real menggunakan alat
praktikum di laboratorium sedangkan untuk virtual laboratorium menggunakan
aplikasi atau simulasi yang sesuai dengan konsep yang digunakan.

Kata kunci: Higher Order Thinking Real and Virtual Laboratory, Keterampilan
Abad ke-21

Pendahuluan Penelitian dan pendapat ahli


Abad ke-21 menuntut kreativitas, tentang pentingnya keterampilan abad ke-
inovasi, berpikir kritis, pemecahan 21 ini dilatih dan dikembangkan kepada
masalah, dan keterampilan mahasiswa dan pentingnya implementasi
berkomunikasi sehingga mahasiswa praktis, ide muncul untuk berinovasi
pendidikan fisika harus disiapkan untuk dalam kegiatan praktikum melalui
memiliki keterampilan tersebut di era pengembangan model praktis (Hofstein,
industri 4.0 saat ini. Hal tersebut sesuai 2004; Deacon, 2011; Naaman, 2012; Cepni,
dengan Malik (2019) bahwa Standar 2017). Instruksi praktikum dalam proses
Nasional Pendidikan Tinggi menyiratkan melatih dan mengembangkan beberapa
bahwa setiap universitas perlu membekali keterampilan berpikir tingkat tinggi,
siswa dengan keterampilan abad ke-21 kemudian diberi nama atau istilah
termasuk pemikiran kritis, pemikiran Laboratorium Higher Order Thinking
kreatif, penyelesaian masalah, kooperatif, (HOT Lab).
komunikasi serta literasi ICT yang HOT Lab dapat berupa kegiatan
dikenal keterampilan yang dapat laboratorium yang real dan atau virtual
ditransfer. Secara umum, keterampilan laboratorium. Salah satu desain
yang dapat ditransfer adalah laboratorium yang sesuai untuk melatih
keterampilan yang dikembangkan dalam dan meningkatkan keterampilan abad ke-
satu situasi untuk ditransfer ke situasi 21 yaitu Higher Order Thinking Real and
lain, dari situasi pembelajaran di kelas Virtual Laboratory (HOTRVL).
hingga situasi kehidupan nyata. HOTRVL merupakan Higher Order
Thinking Laboratory (HOT Lab) pada

34
DIFFRACTION 1(1) 2019 p-ISSN: 123-123-456
e-ISSN: 456-456-123

laboratorium real dan virtual dengan pembelajaran fisika yang bermakna dan
kegiatan praktikum yang menekankan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong
pemecahan masalah dengan learning) yang sesuai dengan revolusi
menggunakan keterampilan berpikir ting- industri 4.0.
kat tinggi yang terdiri dari beberapa pros-
es, yaitu memahami tantangan, Metode Penelitian
menghasilkan ide, persiapan untuk peker- Metode yang digunakan untuk
jaan laboratorium, melakukan pekerjaan menganalisis efek dari HOTRVL terhadap
laboratorium, berkomunikasi dan men- peningkatan keterampilan abad ke-21
gevaluasi hasil. Desain laboratorium ini mahasiswa ini yaitu studi literatur. Studi
terdiri dari 11 fase kegiatan yang meliputi literatur didasarkan pada dua pertim-
masalah dunia nyata, menentukan dan bangan kriteria, yaitu (1) literatur yang
mengevaluasi ide-ide, pertanyaan eksper- dijadikan dasar memiliki kaitan langsung
imental, bahan dan peralatan, prediksi, dengan topik pertanyaan yang ingin
pertanyaan tentang metode, eksplorasi, diungkap, bukan literatur sekunder, dan
pengukuran, analisis, kesimpulan dan (2) konten dari literatur tersebut dapat
presentasi. diyakini validitas dan kredibilitasnya, yai-
Pada HOTRVL, Higher Order tu bersumber dari literatur yang dipub-
Thinking Real Laboratory (HOTRL) likasikan oleh penerbit yang bereputasi
dilakukan menggunakan peralatan yang internasional. Berdasarkan kriteria terse-
terdapat di laboratorium namun jika but, beberapa literatur dipilih menjadi
terdapat keterbatasan peralatan di sumber data utama dalam kajian ini.
laboratorium maka hal tersebut menjadi
hambatan dalam kegiatan praktikum. Hasil dan Pembahasan
Salah satu solusi untuk mengatasi Penelitian sebelumnya yang
permasalahan tersebut yaitu Higher Order dilakukan oleh Setiawan (2018), Malik
Thinking Virtual Laboratory (HOTVL). (2018) dan Safitri (2019), tentang HOT
HOTVL adalah kegiatan laboratorium Real Lab dan HOT Virtual Lab untuk
berpikir tingkat tinggi yang dirancang keterampilan abad ke-21 yang dipilih
melalui program komputer yang dibuat yaitu keterampilan berpikir kritis dan
seolah-olah seperti laboratorium nyata. kreatif serta keterampilan berkomunikasi.
Laboratorium virtual dapat berupa web Berdasarkan hasil analisis data yang telah
atau aplikasi yang memungkinkan siswa dilakukan dapat dinyatakan bahwa
untuk melakukan percobaan simulasi. HOTRVL dapat meningkatkan
Laboratorium virtual terdiri dari desain keterampilan berpikir kritis dan kreatif
web atau aplikasi yang memungkinkan serta keterampilan berkomunikasi.
pengguna (mahasiswa) untuk Setiawan (2018) melakukan
mengoperasikan eksperimen simulasi penelitian pada konsep gaya dan
(Beichner, 1990; Finkelstein, 2004; memperoleh data N-gain keterampilan
Amrani, 2010). Selain itu, laboratorium berpikir kritis untuk kelas HOT Real Lab
virtual juga dapat memvisualisasikan (HOTRL) 60,2% (kategori sedang) dan
fenomena mikroskopis yang terkandung kelas laboratorium verifikasi 29,30%
dalam konsep fisika. (kategori rendah) sehingga dapat
Pada kegiatan HOTRVL dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan yang
dilatihkan dan dikembangkan signifikan untuk keterampilan berpikir
keterampilan abad ke-21 melalui fase kritis mahasiswa antara kelas HOTRL
kegiatan yang dilakukan sehingga dibandingkan dengan kelas laboratorium
mahasiswa pendidikan fisika dapat verifikasi. Ini berarti bahwa HOTRL lebih
meningkatkan keterampilan tersebut. baik daripada laboratorium verifikasi
Oleh karena itu, HOTRVL dianalisis untuk meningkatkan keterampilan
efeknya terlebih dahulu sebelum berpikir kritis. Pada keterampilan
dilaksanakan dalam kurikulum berpikir kreatif dari kelas eksperimen dan

35
DIFFRACTION 1(1) 2019 p-ISSN: 123-123-456
e-ISSN: 456-456-123

kelas kontrol keduanya mengalami yang diperoleh oleh kelompok kontrol


peningkatan namun N-gain dari kelas sekitar 0,35. Hasil penelitian ini sejalan
eksperimen lebih tinggi (0,7, kategori dengan penelitian yang dilakukan
tinggi) dibandingkan dengan kelas kontrol sebelumnya oleh Azar (2011), De Jong
(0,29, kategori rendah) sehingg dapat (2013), Darrah (2014), Sari (2019).
disimpulkan bahwa ada peningkatan Pada keterampilan komunikasi
secara signifikan keterampilan berpikir terdapat tiga aspek keterampilan yaitu
kreatif dari kelas eksperimen (kelas penulisan ilmiah (scientific writing),
HOTRL) lebih baik daripada kelas kontrol representasi informasi (information
(kelas laboratorium verifikasi). representation) dan presentasi
Penelitian lain yang dilakukan pengetahuan (knowledge representation).
Malik (2018) untuk konsep rangkaian Hasil penelitian yang dilakukan oleh
listrik dan RLC juga menyatakan hal Malik (2018) pada kelompok yang
sama bahwa kemampuan berpikir kritis menggunakan HOTRL pada konsep
mahasiswa pada kelompok eksperimen rangkaian listrik mengalami peningkatan
dan kontrol meningkat. Nilai rata-rata N- yang lebih tinggi daripada yang
gain dalam kelompok yang menggunakan menggunakan laboratorium verifikasi. Hal
HOTRL (72,42%) dikategorikan lebih tersebut karena mahasiswa diberikan
tinggi dari kelompok yang melakukan kesempatan menerapkan konsep untuk
kegiatan laboratorium verifikasi (29,34%) memecahkan masalah yang dihadapi
yang memiliki kategori rendah. HOTRL dalam kehidupan sehari-hari. Masalah
berorientasi untuk melatih dan tersebut akan dipecahkan dengan mencari
mengembangkan keterampilan berpikir dan memilih berbagai sumber referensi,
kritis dan berpikir kreatif dalam mendiskusikan informasi yang diperoleh,
pemecahan masalah melalui kegiatan menentukan dan mengevaluasi informasi
praktikum. Kegiatan laboratorium ini yang relevan dengan masalah, membuat
merupakan pengembangan dari problem laporan dan mempresentasikan hasilnya.
solving laboratory dengan karakteristik Hasil penelitian untuk aspek
menambahkan alternatif jawaban untuk representasi informasi untuk setiap
masalah dunia nyata yang tidak sepele indikator (skema, grafik, verbal dan
dan menambahkan aktivitas presentasi matematika) untuk kedua kelompok juga
setelah menyelesaikan praktikum. Model meningkat namun peningkatan HOTRL
verifikasi laboratorium dianggap kurang lebih signifikan dibandingkan dengan
mampu mengembangkan keterampilan laboratorium verifikasi. HOTRL
berpikir kritis mahasiswa karena mereka memberikan kesempatan bagi mahasiswa
hanya melatih keterampilan berpikir untuk berdiskusi secara kolaboratif dalam
tingkat rendah. Ini konsisten dengan menentukan dan mengevaluasi ide,
Heller (2010) yang menjelaskan bahwa memprediksi, mengeksplorasi,
penerapan laboratorium verifikasi tidak menganalisis, menyimpulkan, dan
teralu memberikan efek bagi mahasiswa, menyajikan kegiatan sedangkan pada
terutama dalam keterampilan sains, mahasiswa yang menggunakan
keterampilan langsung, dan keterampilan laboratorium verifikasi kurang
berpikiran langsung. Hasil penelitian berkembang karena hanya fokus untuk
HOT Virtual Lab (HOTVL) yang membuktikan konsep yang sudah
dilakukan Safitri (2019) menunjukkan dipelajari sebelumnya. Kelebihan lain dari
hasil yang sesuai dengan penelitian HOTRL mahasiswa memprediksi,
sebelumnya bahwa peningkatan menjawab metode pertanyaan,
keterampilan berpikir kreatif kelompok mengeksplorasi, mengukur dan
eksperimen lebih tinggi daripada menganalisis dapat mengembangkan
kelompok kontrol. Hal ini dikonfirmasi indikator grafik sedangkan mahasiswa
oleh N-gain yang diperoleh oleh kelompok yang menggunakan verifikasi
eksperimen sekitar 0,59 sedangkan gain-N laboratorium hanya melakukan

36
DIFFRACTION 1(1) 2019 p-ISSN: 123-123-456
e-ISSN: 456-456-123

praktikum sesuai dengan prosedur yang Çepni, S., Kaya, A., & Küçük, M. (2005).
telah ditentukan. Determining the physics teachers’
Berdasarkan hasil dan pembahasan in-service needs for laboratories. J.
studi literatur ini maka HOTRVL secara Turkish Educ. Sci, 3(2), 181-194.
signifikan dapat meningkatkan Daineko, Y., Dmitriyev, V., & Ipalakova,
keterampilan abad ke-21 mahasiswa M. (2017). Using virtual
pendidikan fisika sehingga dapat laboratories in teaching natural
diterapkan dalam kurikulum sciences: An example of physics
pembelajaran pendidikan fisika di era courses in university. Computer
revolusi industri 4.0. Applications in Engineering
Education, 25(1), 39-47.
Penutup Darrah, M., Humbert, R., Finstein, J.,
HOTRVL dapat menjadi pilihan Simon, M., & Hopkins, J. (2014).
kegiatan laboratorium yang dapat Are virtual labs as effective as
melatihkan dan mengembangkan hands-on labs for undergraduate
keterampilan abad ke-21 mahasiswa physics? A comparative study at
pendidikan fisika pada konsep fisika yang two major universities. Journal of
dapat diamati dan dilakukan secara real Science Education and Technology,
juga untuk konsep fisika yang bersifat 23(6), 803-814.
mikroskopik yang membutuhkan De Jong, T., Linn, M. C., & Zacharia, Z. C.
visualisasi atau simulasi menggunakan (2013). Physical and virtual labora-
virtual lab. Selain itu, berdasarkan hasil tories in science and engineering
dan pembahasan studi literatur maka education. Science, 340(6130), 305-
dapat disimpulkan bahwa HOTRVL 308.
secara signifikan dapat meningkatkan Deacon, C, & Hajek, A. (2011) Student
keterampilan abad ke-21 meliputi berpikir perceptions of the value of physics
kritis dan kreatif serta keterampilan laboratories. International Journal
berkomunikasi sehingga HOTRVL ini of Science Education 33 (7) p 943–
dapat digunakan dalam pembelajaran 977.
fisika. Finkelstein, N. D., Perkins, K. K., Adams,
W., Kohl, P., & Podolefsky, N.
Referensi (2004). Can computer simulations
Amrani, D., & Paradis, P. (2010). Use of replace real equipment in
computer-based data acquisition to undergraduate laboratories?
teach physics laboratories: case Department of Physics: University
study-simple harmonic motion. of Colorado, Boulder.
Latin-American Journal of Physics Heller, P & Heller, K. (2010). Problem
Education, 4(3), 511-514. solving labs in cooperative group
Azar, A., & Şengüleç, Ö. A. (2011). problem solving in physics. Re-
Computer-Assisted and Laboratory- search Report Departement of Phys-
Assisted teaching methods in ics University of Minnesota.
physics teaching: The effect on Hofstein, A, & Lunetta, VN. (2004) The
student physics achievement and laboratory in science education:
attitude towards physics. Eurasian Foundation for the 21st century
Journal of Physics & Chemistry Science Education 88 (1) p 28–54
Education, 3(1), 43-50. Malik, A, & Setiawan, A. (2016) The
Beichner, R. J. (1990). The effect of development of higher order
simultaneous motion presentation thinking laboratory to improve
and graph generation in a transferable skills of students.
kinematics lab. Journal of Research International Conference on
in Science Teaching, 27(8), 803– Innovation in Engineering and
815. doi:10.1002/tea.3660270809.

37
DIFFRACTION 1(1) 2019 p-ISSN: 123-123-456
e-ISSN: 456-456-123

Vocational Education (Bandung) 56 Law on Student’s Creative Think-


(Amsterdam: Atlantis Press) 36–40. ing Skills. IOP Conf. Series: Jour-
Malik, A, & Setiawan, A. (2018). HOT nal of Physics: Conf. Series 1204
Lab–Based Practicum Guide for (2019) 012037. (https://doi:
Pre-Service Physics Teachers. Ma- 10.1088/1742-6596/1204/1/012037).
terials Science and Engineering Sari, U. (2019). The Effects of Virtual and
288(2018).(https://doi:10.1088/1757- Computer Based Real Laboratory
899X/288/1/012027). Applications on the Attitude, Moti-
Malik, A. (2018). Using hot lab to increase vation and Graphic Skills of Uni-
pre-service physics teacher’s critical versity Students. International
thinking skills related to the topic Journal of Innovation in Science
of RLC circuit. Journal of Physics: and Mathematics Education, 27(1),
Conf. Series 1013 (2018) 012023 1-17.
https://doi:10.1088/17426596/1013/1 Setiawan, A, & Malik, A. (2018). Effect of
/012023). Higher Order Thinking Laboratory
Naaman, MR, & Barnea, N. (2012) on the Improvement of Critical and
Laboratory activities. Eurasia Creative Thinking Skills. Materials
Journal of Mathematics, Science & Science and Engineering 306 (2018)
Technology Education 8 1 49-57. 012008. (https://doi:10.1088/1757-
Safitri, D, & Setiawan, A. (2019). The Ef- 899X/306/1/012008).
fects of Higher Order Thinking
(HOT) Laboratory Design in Hooke

38

Anda mungkin juga menyukai