Abstract
The purpose of this research were to examine the effect of contextual learning
model of Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, and Transferring (REACT)
with Virtual Simulation to critical thinking ability and student learning activity in
Senior High School. The type of this research was experimental research using post-
test only control group design. Population in this research was the tenth grade
students of SMAN 2 Jember. The data were collected by observation, documentation,
interview and test. The data were analyzed using Independent Sample T-Test with
SPSS 24. The results showed that the average value of critical thinking ability of
experimental class was 81,15 and control class was 69,91. In result of activity value
of experiment class was 86,943 and control class was 79,934. This study can be
concluded REACT learning model with virtual simulation have an effect on
significance to critical thinking ability and student activity in physics learning in
senior high school.
8
Nisa, Model Pembelajaran Kontekstual... 9
kritis argumen pada buku teks, teman (Yuliati, 2008:60). Akan tetapi, model
diskusi, termasuk argumen guru dalam REACT juga memiliki kekurangan yaitu
kegiatan pembelajaran. dibutuhkan waktu yang cukup banyak agar
Kenyataan di lapangan tentang langkah-langkah dalam melaksanakan
pembelajaran fisika masih kurang mencapai model pembelajaran REACT dapat
tujuan kurikulum 2013. Berdasarkan terlaksana. Oleh karena itu, untuk
observasi yang dilakukan di beberapa menyingkat waktu dan mengatasi
Sekolah Menengah Atas di Kabupaten permasalahan kurangnya ketersediaan alat-
Jember yaitu SMAN 2 Jember, SMAN 4 alat laboratorium maka dilakukan
Jember dan SMAN Kalisat Jember pembelajaran dengan simulasi virtual.
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir Pembelajaran lab virtual efisien karena
kritis siswa masih kurang baik, hal ini pengelolaan pembelajaran lebih cepat
ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang dibandingkan dengan pembelajaran dengan
masih rendah. Menurut Junaida dkk. lab nyata. Lab vitual menggunakan simulasi
(2016:211) bahwa pembelajaran fisika terapan konsep fisika dapat dimanfaatkan
masih cenderung menitik beratkan hasil untuk kelangsungan pembelajaran fisika
konsep yang dipelajari dan kurang yang menarik contohnya simulasi fisika
memperhatikan aktivitas ilmiah siswa Physics Educational Tecnology (PhET)
ketika mendapatkan konsep tersebut. (Syaifulloh dan Jatmiko, 2014). Simulasi
Kendala lain yang dihadapi guru PhET memungkinkan akses yang aman dan
untuk melakukan pembelajaran aktif yaitu cepat ke beberapa percobaan, menarik dan
kurangnya ketersediaan sarana dan menyenangkan bagi siswa dan guru.
prasarana pembelajaran seperti alat-alat Simulasi ini mudah diakses secara online,
laboratorium, terkadang alatnya tersedia dan dirancang menjadi alat yang fleksibel
akan tetapi tidak memadai untuk digunakan untuk mendukung berbagai macam kondisi
dalam pembelajaran satu kelas. Menurut lingkungan pengajaran (Moore dkk.,
Sutarto (dalam Lesmono dkk., 2012) bahwa 2014:1191).
dalam melaksanakan kegiatan Tujuan utama penelitian ini yaitu
laboratorium, unit sarana kegiatan fisika untuk mengkaji pengaruh model REACT
yang dibutuhkan paling sedikit seperempat dengan simulasi virtual terhadap
jumlah siswa dalam satu kelas. Oleh karena kemampuan berpikir kritis dan aktivitas
itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan belajar siswa. Jika model dan metode ini
oleh guru adalah menyesuaikan model diterapkan dengan baik dapat memberikan
pembelajaran serta media yang digunakan manfaat bagi siswa dan guru, manfaat bagi
dengan materi yang akan diajarkan. guru dan siswa yaitu sebagai alternatif
Pembelajaran kontekstual menawarkan pemilihan model dan metode dalam
pembelajaran yang lebih menonjolkan mengajar fisika untuk melatih kemampuan
kemampuan siswa dan mengaitkan materi berpikir kritis dan aktivitas siswa lebih baik.
dengan kehidupan sehari-hari. Model
pembelajaran REACT merupakan singkatan METODE
dari relating (menghubungkan),
experiencing (mengalami), applying Jenis penelitian ini adalah penelitian
(menerapkan), cooperating (berdiskusi eksperimen yang dilaksanakan di SMA
/berkelompok), dan transferring Negeri 2 Jember pada tahun ajaran
(memindahkan). REACT pertama kali 2016/2017. Populasi pada penelitian ini
dikenalkan Center Of Occupational yaitu siswa kelas X MIPA SMAN 2 Jember.
Reserch and Development di Amerika. Kemudian penentuan sampel penelitian
CORD mengembangkan pembelajaran menggunakan uji homogenitas One Way
kontekstual untuk meningkatkan Anova dengan teknik cluster random
kemampuan dan hasil belajar siswa sampling, dimana jumlah populasi kelas X
10 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 1, Maret 2018, hal 8-14
100
80
60
40
20
0
Memberikan Menentukan Menarik Memberikan Memperkirakan
penjelasan dasar dasar kesimpulan penjelasan lanjut
pengambilan
keputusan
Data penelitian yang kedua yaitu data pembelajaran kontekstual REACT dengan
aktivitas siswa. Nilai aktivitas belajar siswa simulasi virtual berpengaruh signifikan
didapatkan dari lembar observasi yang terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
dinilai pada tiap pertemuan pembelajaran Hal ini sesuai dengan penelitian yang
momentum, impuls dan tumbukan. dilakukan oleh Firmansyah dkk. (2017)
Didapatkan hasil bahwa rata-rata nilai menyatakan bahwa model pembelajaran
aktivitas belajar siswa kelas eksperimen tipe NHT berbantuan media simulasi PhET
adalah 86,943 dan rata-rata nilai aktivitas berpengaruh signifikan terhadap aktivitas
siswa kelas kontrol adalah 79,934. siswa dan penelitian yang dilakukan oleh
Sedangkan untuk mengkaji pengaruh model Rohati dkk. (2012) menyatakan bahwa
REACT dengan simulasi virtual terhadap pembelajaran dengan strategi REACT dapat
aktivitas belajar siswa dilakukan analisis meningkatkan aktivitas siswa terutama
meggunakan bantuan SPSS 24. Hasil yang pada tahap experiencing. Sedangkan untuk
diperoleh menunjukkan hipotesis alternatif hasil penilaian siswa tiap indikator dapat
(Ha) diterima dan hipotesis nihil (H0) dilihat pada Gambar 3 berikut.
ditolak. Sehingga dapat dinyatakan model