2 Desember 2003
Andi Suhandi
Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian eksperimen tentang ujicoba penggunaan model
pembelajaran kontekstual pada pembelajaran materi Gaya dan Hukum Newton untuk
menjajagi efektivitasnya dalam meningkatkan kemampuan mengaplikasikan konsep
pada konteks kehidupan nyata. Model pembelajaran kontekstual yang digunakan
memiliki lima tahapan yaitu Fase 1, Orientasi siswa pada persoalan kontekstual yang
relevan; Fase 2, Demonstrasi untuk mengenalkan konsep dan besaran-besaran fisis
yang terlibat dalam fenomena yang ditinjaui; Fase 3, Praktikum secara inkuiri dengan
setting kooperatif menggunakan panduan LKM MPK; Fase 4, Penjelasan fenomena
alam yang disajikan pada fase 1 dan perluasan pada fenomena yang lain; Fase 5,
Refleksi, penguatan dan tindak lanjut kegiatan. Penelitian ini dilakukan terhadap
siswa-siswi kelas VIII pada salah satu SMP di kabupaten Garut dengan menggunakan
desain penelitian randomized control group pretest-posttest. Dari hasil analisis data
diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran kontekstual dalam
pembelajaran IPA Fisika lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan
mengaplikasikan konsep dibanding penggunaan model pembelajaran konvensional.
Kata kunci: model pembelajaran kontekstual, kemampuan aplikasi konsep, gaya
dan hukum Newton
PENDAHULUAN
Menurut kurikulum 1994 pendekatan pengajaran yang harus digunakan dalam
pembelajaran IPA adalah yang berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa
aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik
dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar-
mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan
memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan
keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien dalam
40
ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 4 No. 2 Desember 2003
41
ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 4 No. 2 Desember 2003
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan
desain randomized control group pretest-posttest. Dengan menggunakan desain ini
subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan model kontekstual, sedangkan kelompok
kontrol adalah kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.
Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara random
melalui pengundian. Subyek penelitian ini adalah para siswa kelas VIII pada salah
satu SMP Negeri di kabupaten Garut tahun ajaran 2002/2003. Kelompok
eksperimen terdiri atas 40 oarang siswa sedangkan kelompok kontrol terdiri atas 39
orang siswa. Tabel 1 menunjukkan bagan desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini.
42
ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 4 No. 2 Desember 2003
43
ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 4 No. 2 Desember 2003
0,7
0,6
0,5
0,4
<g>
0,3
0,2
0,1
0
Kel. Eksperimen Kel. Kontrol
Gambar 1. Diagram rata-rata skor gain yang dinormalisasi, <g> yang dicapai
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Dari Gambar 1 Tampak bahwa rata-rata skor gain yang dinormalisasi yang
dicapai kelompok eksperimen adalah sebesar 0,64, lebih besar dibanding yang
dicapai kelas kontrol yang hanya sebesar 0,21. Peningkatan kemampuan aplikasi
konsep yang dicapai kelompok eksperimen berada pada kategori sedang,
sedangkan yang dicapai kelompok kontrol berada pada kategori rendah.
Berdasarkan hasil uji beda dua rata-rata N-gain kemampuan aplikasi konsep yang
dicapai kedua kelompok dengan menggunakan uji statistik Mann-Whitney
diperoleh hasil seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil uji beda dua rerata N-gain yang dicapai dua kelompok dengan
menggunaka uji statistik Mann-Witney
Uji beda dua rerata <g> (
Kelompok N <g>
Sig ( ) Ket
Eksperimen 40 0,64 Rerata N-gain kedua kelompok
0,000
Kontrol 39 0,21 berbeda secara signifikan
Hasil ini menunjukkan bahwa rerata N-gain kemampuan aplikasi konsep yang
dicapai kedua kelompok berbeda secara signifikan. Penerapan model pembelajaran
kontekstual dapat lebih meningkatakan kemampuan aplikasi konsep dibanding
penerapan model pembejaran konvensional. Dapat dikatakan bahwa penggunaan
model pembelajaran kontekstual lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan
44
ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 4 No. 2 Desember 2003
45
ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 4 No. 2 Desember 2003
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kontekstual pada pembelajaran IPA Fisika materi Gaya dan Hukum
46
ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 4 No. 2 Desember 2003
DAFTAR PUSTAKA
Billett, S. (1996) Learning through work, in: H. Rainbird, A. Fuller & A. Munro
(Eds) Workplace Learning in Context (London, Routledge).
Crawford, L. M. (2001). Teaching contextually: Research, rationale, and
techniques for improving student motivation and achievement. Texas: CCI
Publishing, Inc.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.Jakarta: Depdiknas.
Hake, R. R., (1998), Interactive-Engagement Versus Tradisional Methods : A Six-
Thousand-Student Survey of Mechanics Tes Data For Introductory Physics
Course, Am. J. Phys. 66 (1) 64-74
Haury, David L. (1993). Teaching science through inquiry. ERIC/CSMEE Digest,
Columbus, Ohio.
Hinrichsen, J., Peixotto, K., (1999) Science Inquiry Model Validation Study,
Northwest Regional Educational Laboratory.
Johnson, B. E. (2002). Contextual teaching and learning: why it is and why it is
here to stay. California: Sage Publications Ltd..
Lawson, A. (1995). Science Teaching and the Development of Thinking. Belmont,
CA: Wadsworth Publishing Co.Mayers, P., Csikszentmihalyi, M., & Larson,
R. (1978). The daily experience of high school students. Paper presented at
the annual meeting of the American Educational Research Association,
Toronto.
Morgendoller, (2000). Effectiveness of different course component in driving gains
in conceptual understanding, Cambridge, Internal report, Departement of
Physics at MIT [on-line] URL : http://torrseal.mit.edu/effedtech/
Nurhadi (2002), Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning),
Jakarta, Depdiknas : Dirjen Dikdasmen
47