Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED

HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI METODE EKSPERIMEN


DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
1)
Novelensia ETP, 2)Singgih Bektiarso, 3)Maryani
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
2)
Dosen Pembimbing Skripsi I dan II
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: novelensiaerlavianda@yahoo.com

Abstrak

Pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai metode eksperimen merupakan


pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami konsep fisika dalam
kehidupan sehari-hari.Pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai metode
eksperimen digunakan untuk membantu pengetahuan baru siswa berdasarkan
pengetahuan yang didapatkan melalui eksperimen dengan pengetahuan sebelumnya
yang sudah dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe NHT disertai metode eksperimen dan untuk mengkaji pengaruh
pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai metode eksperimen terhadap hasil
belajar fisika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang
dilaksanakan di MAN 1 Jember. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi.Analisis data menggunakan persentase
keaktifan untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dan menggunakan uji t yang
diperoleh dari hasil post-test.Hasil penelitian dan analisis data aktivitas belajar
menunjukkan kategori sangat aktif dengan persentase rata-rata sebesar 82.55%.
Hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai thitung sebesar 3.348 dan Sig.(1-
tailed) sebesar 0.0005 pada taraf signifikansi 5% dan db 63 menunjukkan bahwa
skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe NHT, metode eksperimen.

PENDAHULUAN peningkatan keterampilan proses baik


dengan percobaan fisika maupun tanpa
Fisika adalah salah satu ilmu dasar percobaan (Bektiarso, 2000:11).
memegang peranan penting dalam Mempelajari fisika berarti melatih
perkembangan ilmu pengetahuan dan siswa untuk memahami konsep fisika,
teknologi (Rahmad dan Dewi, 2007:25). memecahkan serta menemukan mengapa
Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara dan bagaimana peristiwa itu terjadi dan
umum adalah memberikan bekal siswa lebih mudah menerapkan masalah
pengetahuan tentang fisika, kemampuan fisika dalam kehidupan sehari-hari dengan
dalam keterampilan proses serta memahami konsep fisika.
meningkatkan kreativitas dan sikap Berdasarkan fakta di lapangan dan
ilmiyah.Lebih jelasnya target yang hasil wawancara secara terbatas dengan
diinginkan oleh kurikulum meliputi tiga beberapa guru mata pelajaran Fisika di
ranah, yaitu: kognitif melalui pengetahuan, SMA di Kabupaten Jember menunjukkan
pemahaman, aplikasi, analisa, sintesis, dan bahwa pelajaran fisika merupakan
evaluasi; afektif melalui pengembangan pelajaran yang sulit diantara pelajaran IPA
sikap ilmiyah; psikomotorik melalui yang lainnya.Hal ini dikarenakan

242
Novelansia, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe… 243

pembelajaran fisika sampai saat ini masih eksperimen dengan pengetahuan


diajarkan melalui pembelajaran yang sebelumnya yang sudah dimiliki.
bersumber dari buku atau secara teoritik. Pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
Pembelajaran fisika hanya terkesan sebagai metode eksperimen diperkirakan dapat
proses transfer pengetahuan dari pikiran dijadikan sebagai alternative dalam
guru kedalam pikiran siswa. Fisika pembelajaran fisika agar siswa dapat
merupakan salah satu pelajaran yang berperan aktif dalam pembelajaran dan
kurang diminati oleh siswa.Siswa kurang memahami konsep-konsep fisika dalam
termotivasi untuk belajar fisika.Sebagian kehidupan sehari-hari.
besar mereka hanya menghafalkan rumus- Rumusan masalah dalam
rumus tanpa memahami arti fisis yang penelitian ini adalah(1) Bagaimana
sebenarnya sehingga aktivitas dan rata-rata aktivitas belajar siswa selama proses
hasil belajar siswa masih cenderung pembelajaran fisika menggunakan
rendah. Adapun yang menyebabkan hal itu Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
terjadi, diantaranya adalah proses Heads Together (NHT) disertai metode
pembelajaran yang berpusat pada guru, eksperimen di SMA?, (2) Adakah
mereka jarang melakukan kegiatan pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe
praktikum, kurangnya variasi model dan Numbered Heads Together (NHT) disertai
metode serta media pembelajaran yang metode eksperimen terhadap hasil belajar
digunakan dalam proses pembelajaran. siswa dalam pembelajaran fisika di SMA?.
Salah satu upaya untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar METODE
fisika siswa yaitu dengan mengembangkan
model pembelajaran yang sesuai dengan Jenis penelitian ini adalah
tujuan pembelajaran fisika.Model penelitian eksperimen yaitu penelitian
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang dilakukan dengan cara memberikan
yang melukiskan prosedur yang sistematis perlakuan pada kelas tertentu (kelas
dalam mengorganisasi pengalaman belajar eksperimen). Subjek penelitian adalah
untuk mencapai tujuan tertentu, dan siswa kelas X MAN 1 Jember yang
berfungsi sebagai pedoman bagi para ditentukan dengan menggunakan uji
perancang pembelajaran dan para pengajar homogenitas untuk menentukan kelas
dalam merencanakan aktivitas belajar kontrol dan kelas eksperimen.Daerah
mengajar (Trianto, 2010:22).Maka penelitian ditentukan menggunakan
pemilihan model pembelajaran perlu metode purposive sampling area.Penelitian
diperhatikan, agar sesuai dengan tujuan ini adalah “PTK”, yaitu penelitian yang
pembelajaran yang ingin dicapai.Salah satu dilakukan karena terdapat permasalahan
model pembelajaran yang sesuai dengan dikelas, subjek dan tempat penelitian
pembelajaran fisika adalah model adalah siswa kelas VIII-A MTs N 1
pembelajaran yang melibatkan peran siswa Jember tahun pelajaran 2012/2013, daerah
secara aktif. penelitian ini dilakukan dengan
Salah satu pembelajaran yang menggunakan metode purposive sampling
berperan aktif adalah pembelajaran area.
kooperatif tipe Numbered Heads Together Desain penelitian dalam penelitian
(NHT) disertai metode eksperimen. ini menggunakan posttes-onlycontrol
Penggabungan model pembelajaran design. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam gambar desain penelitian
(NHT) dengan metode eksperimen sangat .
cocok, karena siswa akan membangun
pengetahuan yang baru berdasarkan
pengetahuan yang didapatkan melalui
244 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 242 - 247

menggunakan perhitungan uji t berbantuan


E X O2 software SPSS 16.00
K Untuk menguji taraf signifikansi,
O4
maka nilai t-test dibandingan dengan nilai
Gambar 1.Posttest-only control design
t-tabel pada taraf signikansi 5% melalui
ketentuan sebagai berikut.
Keterangan: a. Hipotesis Statistik
E = Kelas Eksperimen Ho: XE = XK (Skor hasil belajar kelas
K = Kelas Kontrol eksperimen tidak berbeda dari
kelas kontrol).
O2 = Hasilpost-test Kelas Eksperimen Ha: XE > XK ( Skor hasil belajar kelas
O4 = Hasilpost-test Kelas Kontrol eksperimen lebih tinggi dari kelas
(Sugiyono, 2010:112) kontrol).
Metode pengumpulan data yang b. Uji Statistik
digunakan dalam penelitian ini adalah Uji statistik dalam penelitian ini
observasi, tes, wawncara terbatas, dan menggunakan uji Independent Sample
dokumentasi. Dalam penelitian ini, untuk T-Test dengan aturan pihak kanan.
mendeskripsikan aktivitas belajar siswa
selama proses pembelajaran menggunakan c. Kriteria Pengujian
koopratif tipe NHT disertai metode 1) Jika thitung> ttabel atau Sig. (1-tailed) <
eksperimen menggunakan persentase α (0,05) maka hipotesis nihil (H0)
keaktifan siswa dengan rumus berikut. ditolak dan hipotesis alternative (Ha)
A diterima
Pa  X 100% 2) Jika thitung< ttabel atau Sig. (1-tailed) >
N α (0,05) maka hipotesis nihil (H0)
Keterangan : dierima dan hipotesis alternative
Pa = Persentase aktivitas siswa (Ha) ditolak.
A = Jumlah siswa yang aktif
N = Jumlah seluruh siswa HASIL DAN PEMBAHASAN
Kriteria aktivitas belajar siswa yang Aktivitas belajar siswa selama
dijadikan pedoman dalam penelitian ini proses pembelajaran menggunakan
adalah: pembelajaran kooperatif tipe NHT diamati
menggunakan lembar observasi aktivitas
Tabel 1. Kriteria Aktivitas Siswa
siswa. Dalam pelaksanaannya, peneliti
dibantu oleh observer yang berjumlah 3
Persentase Kriteria
orang untuk mengamati 32 siswa. Aktivitas
keaktifan keaktifan siswa
yang diukur dalam penelitian ini adalah
Pa ≥80 % Sangat Aktif mengajukan pertanyaan, menjawab
70 % Pa < 80 % Aktif
pertanyaan, mendengarkan presentasi dan
50 % Pa < 70% Kurang Aktif
pendapat teman, mencatat hasil percobaan,
Pa ≤ 50% Sangat Kurang Aktif
merancang alat eksperimen, dan
(Depdiknas, 2010:56) melaksanakan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja pada LKS, menganalisis
Untuk mengkaji perbedaanhasil data, dan menarik kesimpulan. Data
belajar fisika dengan menggunakan aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1
pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai dan 2 dapat dilihat pada tabel berikut.
metode eksperimen dengan pembelajaran
yang biasa diterapkan guru disekolah Tabel 2. Ringkasan Penilaian Aktivitas
Belajar Siswa
Novelansia, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe… 245

Pertemuan ke- (A)% mengajukan pertanyaan, menjawab


Aktivitas I 79,1 pertanyaan, mendengarkan presentasi dan
Siswa II 86,07 pendapat teman, mencatat hasil percobaan,
Rata-rata 82,55 merancang alat eksperimen, dan
melaksanakan eksperimen sesuai dengan
Berdasarkan tabel di atas, langkah kerja pada LKS, menganalisis
diperoleh bahwa rata-rata aktivitas siswa data, dan menarik kesimpulanadalah
pada pertemuan I dan II adalah 82,55 % 45,84%, 82,82%, 90,11%, 91,65%,
dan termasuk dalam kategori sangat aktif. 92,71%, 91,67%, 85,94%, dan
Persentase rata-rata masing-masing 79,69%.Secara lebih jelas, aktivitas belajar
aktivitas pembelajaran yang meliputi siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Presentase Aktivitas Tiap Indikator

Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata


Mencatat hasil percobaan 88,54 % 94,79 % 91,65 %
Menganalisis data 83,33 % 88,54 % 85,94 %
Menarik kesimpulan 75 % 84,38 % 79,69 %
Merancang alat eksperimen 87,5 % 97,92 % 92,71 %
Melaksanakan eksperimen sesuai 89,58 % 93,75 % 91,67 %
dengan langkah kerja pada LKS
Mengajukan pertanyaan 42,71 % 48,96 % 45,84 %
Menjawab pertanyaan 78,13 % 87,5 % 82,82 %
Mendengarkan presentasi dan pendapat 87,5 % 92,71 % 90,11 %
teman

Hasil observasi analisis rata-rata pertanyaan dengan presentase rata-rata


aktivitas siswa selama pembelajaran fisika aktivitas sebesar 45,84 %. Hal ini
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe dikarenakan siswa kurang percaya diri
Numbered Heads Together disertai metode karena masih merasa malu untuk bertanya
eksperimen menunjukkan bahwa siswa yang mereka belum mengerti dikarenakan
dapat dikategorikan sangat aktif. Dari data pada pembelajaran sebelumnya siswa
tersebut dapat dilihat bahwa aktivitas jarang dilibatkan dalam kegiatan
terbesar pada indikator merancang alat pembelajaran, dan kemampuan
eksperimen sebesar 92,71%. Hal ini berkomunikasi siswa juga masuh kurang
dikarenakan siswa mampu merancang alat baik.
eksperimen dengan baik hingga Hasil belajar siswa diperoleh dari
mendapatkan kesimpulan. Namun ada nilai post-test setelah proses pembelajaran
beberapa aktivitas yang masih rendah, pada kelas eksperimen dengan
salah satunya yaitu dengan mengajukan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
246 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 242 - 247

NHT disertai metode eksperimen dan jawaban atas persoalan-persoalan yang


menggunakan metode yang biasa dihadapinya serta dapat terlatih dalam cara
diterapkan guru pada kelas kontrol.Data berpikir ilmiyah sehingga dapat
rata-rata has il belajar dapat dilihat pada
meningkatkan hasil belajar.
tabel berikut.
Tabel 4. Rata-rata nilai post-test Pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran
No Kelas Rata-rata nilai post-test kooperatif tipe Numbered Heads Together
disertai metode eksperimen tidak terlepas
1 Eksperimen 73,00
dari adanya kendala yang ditemukan saat
2 Kontrol 66,61 melakukan penelitian. Salah satu kendala
yang dihadapi adalah alokasi waktu yang
Dari data hasil belajar tersebut, kurang dalam penerapan model
kemudian dianalisismenggunakan pembelajaran tersebut, serta kemampuan
perhitungan uji t berbantuan software akademik pada sebagian anak itu kurang
SPSS 16.00. Dari perhitungan diperoleh karena di MAN 1 Jember lebih
nilai nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 atau menekankan kepada bidang religius bukan
< 0,05. Pengujian hipotesis yang akademiknya. Hal ini yang mengakibatkan
digunakan adalah pengujian hipotesis peneliti perlu lebih kerja keras lagi untuk
pihak kanan sehingga nilai Sig. (2-tailed) menjelaskan konsep dan proses
yaitu 0,001 dibagi 2 dan diperoleh Sig. (1- matematisnyadan perlu pengulangan
tailed) sebesar 0,0005. Selain itu berkali-kali agar siswa lebih mudah
didapatkan thitung sebesar 3,348, harga ini memahami. Ternyata dari praktek
dikonsultasikan dengan ttabel dengan db = penerapan pembelajaran kooperatif tipe
63 pada taraf signifikansi 5% sehingga Numbered Heads Together disertai metode
memperoleh ttabel sebesar 1,98, maka eksperimen memang agak sulit membawa
diperoleh thitung> ttabel (3,348 > 1,98). dunia siswa ke dunia kita bahkan
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, sebaliknya. Namun apabila semua faktor
diperoleh bahwa hipotesis nihil (Ho) yang ada dalam model pembelajaran ini
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) dapat dikelola dengan baik maka akan
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa sangat dimungkinkan tercapainya tujuan
skor hasil belajar kelas eksperimen lebih pembelajaran secara maksimal dengan
tinggi dari kelas kontrol. hasil yang lebih optimal.
Pembelajaran kooperatif tipe Keberhasilan belajar siswa bukan
Numbered Heads Together disertai metode semata-mata diperoleh dari guru,
eksperimen dapat diterapkan dalam melainkan diperoleh dari pihak lain yang
pembelajaran fisika karena telah mampu terlibat dalam pembelajaran, misalnya
meningkatkan partisipasi keaktifan siswa teman sebaya dan penggunaan
terutama dalam upaya memperoleh pembelajaran serta metode yang tepat.
pengalaman baru melalui keterlibatan Penggunaan model pembelajaran
siswa secara langsung dalam kegiatan kooperatif tipe Numbered Heads Together
eksperimen. Hal ini seperti yang disertai metode eksperimen terbukti
dikemukakan oleh Roestiyah (2012:80) membuat siswa merasa senang dan tidak
bahwa dengan kegiatan eksperimen, siswa bosan, lebih semangat, aktif dan mampu
mampu mencari dan menemukan sendiri meningkatkan aktivitas siswa selama
Novelansia, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe… 247

pembelajaran dan mempengaruhi hasil dapat dijadikan sebagai masukan bagi


belajar siswa. Dengan menggunakan peneliti lain untuk penelitian lebih lanjut
pembelajaran kooperatif tipe Numbered dengan pokok bahasan yang berbeda,
Heads Together disertai metode pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
eksperimen membuat kemampuan siswa Heads Together (NHT) memiliki beberapa
untuk mengingat materi yang telah fase yang kompleks sehingga
dipelajari menjadi lebih baik dari membutuhkan alokasi waktu yang banyak.
sebelumnya karena siswa terlibat langsung Sebaiknya dilakukan perencanaan
dalam pembelajaran. pembelajaran sebaik mungkin sehingga
Pembelajaran fisika dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe tercapai dengan baik pula, untuk
Numbered Heads Together disertai metode menerapkan pembelajaran kooperatif tipe
eksperimen dapat digunakan sebagai Numbered Heads Together (NHT) disertai
informasi dan alternatif pembelajaran yang metode eksperimen pada suatu pokok
dapat digunakan untuk mengajar mata bahasan, hendaknya mempertimbangkan
pelajaran fisika serta dapat memperbaiki apakah pembelajaran tersebut cocok atau
hasil belajar siswa. tidak untuk pokok bahasan yang akan
diajarkan guna meminimalisir waktu.

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian yang Bektiarso, S. 2000. Pentingnya Konsepsi


telah dilakukan, dapat diperoleh Awal dalam Pembelajaran Fisika.
kesimpulan yaitu aktivitas belajar siswa Dalam Jurnal Saintifika (Vol. 1
selama proses pembelajaran fisika No.1). Jember: PMIPA FKIP
Universitas Jember.
menggunakan Pembelajaran Kooperatif
Depdiknas. 2010. Penyusunan Perangkat
Tipe Numbered Heads Together (NHT) Penilaian Afektif Di SMA. Jakarta:
disertai metode eksperimen pada Depdiknas.
pertemuan 1 dengan kriteria aktif dan Hasan, I. 2004. Analisis Data Penelitian
pertemuan 2 dengan kriteria sangat aktif Dengan Statistik. Jakarta: Bumi
dan penerapan Pembelajaran Kooperatif Aksara.
Tipe Numbered Heads Together (NHT)
Rahmad, M & Dewi, A S. 2007. Hasil
disertai metode eksperimen berpengaruh
Belajar Keterampilan Sosial Sains
signifikan terhadap hasil belajar fisika Fisika Melalui Model
siswa. Pembelajaran Generatif pada
Untuk mengatasi dalam Siswa Kelas VIII B3 MTs Darul
menyelesaikan masalah yang diteliti, ada Hikmah. Jurnal Geliga Sains (2).
beberapa saran yang dapat membantu Roestiyah. 2012. Strategi Belajar
peneliti lebih lanjut, yaitu pembelajaran Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kooperatif Tipe Numbered Heads
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Together (NHT) disertai metode Trihendradi, C. 2005. Analisis Data
eksperimen sebaiknya dapat dijadikan Statistik. Yogyakarta: Andi.
sebagai alternatif bagi guru untuk
diterapkan dalam pembelajaran di kelas,

Anda mungkin juga menyukai