Oman Suryaman
STKIP Muhammadiyah Kuningan, Jl. Murtasiah Soepomo No. 28 Kuningan 45511
email: omansuryaman@upmk.ac.id
Abstrack
This study aims to determine whether there is a positive implication between understanding students'
mathematical concepts with Indonesian Realistic Mathematics Learning. The hypothesis proposed in this study
is, "the ability to understand the mathematical concepts of students who use Indonesian Realistic Mathematics
Learning is better than understanding the mathematical concepts of students who use conventional learning".
This research was carried out in SDN 2Ciwaru in the second semester of the 2017/2018 school year. From the
results of the mathematical concept ability comprehension test obtained the mean value of the initial control
class 44.64 and the average value of the initial test experimental class 44.44. Whereas in the final test the
average value of the control class is 63.8 and the experimental class is 78.2. The data analysis technique uses
the t-test to test the statistical hypothesis. The ability to understand mathematical concepts of students who use
Indonesian Realistic Mathematics Learning is better than the ability to understand mathematical concepts of
students who use conventional learning.
Keywords: Mathematics Learning, Indonesian Realistic Mathematics Learning (PMRI), Mathematical Concept
Understanding Ability.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya implikasi yang positif antara pemahaman
konsep matematika siswa dengan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia. Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah, “kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan Pembelajaran
Matematika Realistik Indonesia lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional”. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Ciwaru pada semester II tahun
pelajaran 2017/2018. Dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika diperoleh nilai rata-rata tes
awal kelas kontrol 44,64 dan nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen 44,44. Sedangkan pada tes akhir rata-rata
nilai kelas kontrol 63,8 dan kelas eksperimen 78,2. Teknik analisis data menggunakan uji -t untuk menguji
hipotesis statistik. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan Pembelajaran
Matematika Realistik Indonesialebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
Kata kunci: Pembelajaran Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI), Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika.
How to Cite: .Suryaman, Oman. (2018). Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Materi Geometri di SD Gugus Ciwaru (Studi Eksperimen di Kelas V SDN 2 Ciwaru). Jurnal Ilmiah
Educater, 4 (2), 149-159.
I. PENDAHULUAN
Pendidikan sangat mempunyai peran yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam
keseluruhan proses kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari pendidikan. Dengan kata lain,
kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi, keluarga dan
masyarakat, bangsa dan negara. Karena dengan pendidikan pola pikir dan pengetahuan manusia
menjadi berkembang sehingga IPTEK menjadi semakin maju.
149
Oman Suryaman, Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika …150
mengerjakan soal serta menggunakan rumus. Yuwono (dalam I Komang, 2010: 5) menyatakan
“bahwa pembelajaran matematika secara konvensional mengakibatkan siswa hanya bekerja secara
prosedural dan memahamimatematika tanpa penalaran, serta cenderung menggunakan data yang ada
tanpa memperhatikan konteks masalahnya.”
Guru perlu menemukan cara terbaik bagaimana menyampaikan berbagai konsep yang
diajarkan di dalam mata pelajaran yang di ampunya, sehingga semua siswa dapat menggunakan dan
mengingatnya lebih lama konsep tersebut dan bagaimana setiap individu mata pelajaran yang
dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh.
II. METODE
Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimentaldesign adalah desain yang
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidakberfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. quasi experimental design terbagi menjadi 2
macam yaitu time series design dan nonequivalent controlgroup design. (Sugiyono, 2015:144)Pretest
dan posttest digunakan untuk mengukur kemampuankognitif siswa dengan demikian paradigma
penelitian strategi dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
Keterangan:
1. Validitas
Validitas tes dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perangkat tes itu memang
mengukur kemampuan siswa yang akan diukur dengan tes tersebut sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. bahwa suatu butir dikatakan mempunyai validitas tinggi jika skor pada butir
mempunyai kesejajaran dengan skor total, sehingga untuk mengetahui validitas butir digunakan
rumus korelasi product moment yang dikemukakan Arikunto (2012: 314) sebagai berikut:
Oman Suryaman, Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika …152
N XY X Y
rxy
N X X N Y Y
2 2 2 2
Keterangan:
= Koefisien korelasi skor butir dan skor total.
= Banyak siswa yang mengikuti tes
= Skor butir
= Skor total
2. Reliabilitas
Reliabilitas soal uraian menggunakan rumus alphayang dikemukakan Arikunto
(2009:109) sebagai berikut:
n i
2
r11 1
n 1 t2
x 2 x 2
x
t
x
2
2
dan t
N
2 N
x2 t
N 1
N 1
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes
n = banyaknya butir soal
x2 = jumlah varians skor tiap butir skor
t2 = varians total
3. Tingkat Kesukaran
a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:
Rata-rata =
Tingkat Kesukaran =
153 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No.2, Desember 2018, pp. 149-159
4. Daya Pembeda
Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:
̅ ̅
DP =
Keterangan:
DP = daya pembeda
X KA = rata-rata dari kelompok atas
X KB = rata-rata kelompok bawah
Skor Maks = skor maksimum
Dimana:
= Chi Kuadrat
= Frekuensi yang diobservasi
= Frekuensi yang diharapkan
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians sampel yang diambil
homogeny atau tidak. Uji homogenitas ini dihitung dengan menggunakan Uji F dengan
rumus:
Untuk menguji apakah kedua varians tersebut homogen atau tidak maka hitung F hitung
dibandingkan dengan Ftabel dengan α = 5% dengan dk pembilang = (na 1) dan dk penyebut =
̅ ̅ (n )s (n )s
dimana S=√
n
√
Keterangan :
̅ : rata-rata nilai eksperimen
̅ : rata-rata nilai kels kontrol
: varians gabungan
: varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
: banyak anggota kelas eksperimen
: banyak anggota kelas kontrol
Kriteria pengujian adalah terima H0 jika –ttabel < thitung < ttabel dan tolak H0 jika -thitung < –
ttabel dan thitung > ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = n n - pada taraf signifikan α = 0,05.
C. Lokasi Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 2 Ciwaru sebagai kelas
eksperimen dan SD Negeri 4 Ciwaru sebagai kelas kontrol. Subjek dalam penelitian ini adalah
155 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No.2, Desember 2018, pp. 149-159
siswa kelas V SD Negeri 2 Ciwaru dan siswa kelas V SD Negeri 4 Ciwaru Kecamatan
Ciwaru Kabupaten Kuningan.
Tabel 1
Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest
Nilai Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Tertinggi 58 56
Nilai Terendah 29 28
Rentang 29 28
Banyak Kelas 6 6
Panjang Kelas 5 5
Rata-rata 44,2 44,4
Simpangan Baku 8,02 8,21
Varians 64,33 67,33
Jumlah Sampel 25 25
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga dengan taraf signifikansi
dan dk = 3, dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 2
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sampel
Kelas Eksperimen 5,6916
7,815
Kelas Kontrol 5,6151
Pada tabel 3 tampak bahwa hasil perhitungan pretest sebesar 1,046. Kesimpulannya,
pada taraf signifikansi , skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki
varians yang homogen.
Tabel 4
Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Posttest
Nilai Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Tertinggi 94 77
Nilai Terendah 65 49
Oman Suryaman, Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika …156
Posttest
Nilai Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rentang 29 28
Banyak Kelas 6 6
Panjang Kelas 5 5
Rata-rata 78,4 64,2
Simpangan Baku 8,36 9
Varians 69,83 81
Jumlah Sampel 25 25
Tabel 8 tersebut menunjukan bahwa harga < . Maka berdasarkan kriteria tersebut
tampak bahwa data n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
Tabel 9
Uji Homogenitas N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sampel Varians
Kelas Eksperimen 50,67
1,92
Kelas Kontrol 26,31 1,98
Pada tabel 9 tampak bahwa hasil perhitungan n-gain sebesar 1,92. Kesimpulannya,
pada taraf signifikansi skor n-gain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki
varians yang homogen.
Tabel 10
Nilai Pretest, Posttest dan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 10 tersebut pada kolom rata-rata nilai pretest yang diperoleh siswa
menunjukan nilai rata-rata yang kecil yaitu sebesar 44,48 untuk kelas eksperimen dan 44,64 untuk
kelas kontrol. Nilai rata-rata tersebut tidak berbeda jauh. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan. Selanjutnya
Oman Suryaman, Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika …158
tampak juga nilai terendah 29 untuk kelas eksperimen dan 28 untuk kelas kontrol. Sedangkan nilai
tertinggi 58 untuk kelas eksperimen dan 56 untuk kontrol yaitu sebesar.
Sedangkan pada hasil posttest nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol yaitu sebesar 63,8
lebih kecil dari nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen yaitu sebesar 78,2. Tampak juga nilai
terendah kelas kontrol yaitu 49 dan kelas eksperimen yaitu sebesar 65. Dan nilai tertinggi kelas
kontrol yaitu sebesar 77 lebih kecil dibandingkan dengan nilai tertinggi kelas eksperimen yaitu
sebesar 94.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang pembelajaran matematika dengan
penggunakan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia pada materi geometri bangun
ruang untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas V SD
Negeri 2 Ciwaru diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional
dapat dilihat dari hasil analisis rata-rata nilai pretest kelas kontrol sebesar 44,64 dan rata-
rata nilai posttest kelas kontrol sebesar 63,8. Hal tersebut menunjukan tidak terdapat
peningkatan yang signifikan pada kelas kontrol, dan terlihat bahwa setelah diberi
perlakuan (pembelajaran) rata-rata nilai kelas kontrol belum mencapai KKM. Berdasarkan
nilai rerata n-gain, n-gain = 0,35 0,70 NG > 0,30 atau 0,70 0,35 > 0,30 dengan
kriteria sedang.
2. Kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan
pembelajaran matematika realistik Indonesia dinyatakan meningkat. Berdasarkan hasil
analisis perhitungan dengan nilai rata-rata pretest kelas eksperimensebesar 44,44 dan nilai
rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 78,2, dengan rerata n-gain sebesar 0,61. Hal
tersebut menunjukan peningkatan yang signifikan dan bernilai tinggi terhadap kemampuan
kognitif siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan strategi penanaman konsep
berbantuan media benda manipulatif.
3. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik Indonesia lebih baik daripada
kemampuan kognitif siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
V. DAFTAR PUSTAKA
Ruseffendi. 2006. “Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya
Dalam Pengejaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA”. Bandung: Tarsito.
S, Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia
159 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No.2, Desember 2018, pp. 149-159