Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2654-5047

Jurnal Ilmiah Educater


Volume 4, No. 2, Desember 2018, pp. 149-159

INDONESIA (PMRI) TERHADAP KEMAMPUAN


PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI
GEOMETRI DI SD GUGUS CIWARU
(Studi Eksperimen di Kelas V SDN 2 Ciwaru)

Oman Suryaman
STKIP Muhammadiyah Kuningan, Jl. Murtasiah Soepomo No. 28 Kuningan 45511
email: omansuryaman@upmk.ac.id

Abstrack
This study aims to determine whether there is a positive implication between understanding students'
mathematical concepts with Indonesian Realistic Mathematics Learning. The hypothesis proposed in this study
is, "the ability to understand the mathematical concepts of students who use Indonesian Realistic Mathematics
Learning is better than understanding the mathematical concepts of students who use conventional learning".
This research was carried out in SDN 2Ciwaru in the second semester of the 2017/2018 school year. From the
results of the mathematical concept ability comprehension test obtained the mean value of the initial control
class 44.64 and the average value of the initial test experimental class 44.44. Whereas in the final test the
average value of the control class is 63.8 and the experimental class is 78.2. The data analysis technique uses
the t-test to test the statistical hypothesis. The ability to understand mathematical concepts of students who use
Indonesian Realistic Mathematics Learning is better than the ability to understand mathematical concepts of
students who use conventional learning.
Keywords: Mathematics Learning, Indonesian Realistic Mathematics Learning (PMRI), Mathematical Concept
Understanding Ability.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya implikasi yang positif antara pemahaman
konsep matematika siswa dengan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia. Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah, “kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan Pembelajaran
Matematika Realistik Indonesia lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional”. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Ciwaru pada semester II tahun
pelajaran 2017/2018. Dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika diperoleh nilai rata-rata tes
awal kelas kontrol 44,64 dan nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen 44,44. Sedangkan pada tes akhir rata-rata
nilai kelas kontrol 63,8 dan kelas eksperimen 78,2. Teknik analisis data menggunakan uji -t untuk menguji
hipotesis statistik. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan Pembelajaran
Matematika Realistik Indonesialebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
Kata kunci: Pembelajaran Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI), Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika.

How to Cite: .Suryaman, Oman. (2018). Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Materi Geometri di SD Gugus Ciwaru (Studi Eksperimen di Kelas V SDN 2 Ciwaru). Jurnal Ilmiah
Educater, 4 (2), 149-159.

I. PENDAHULUAN
Pendidikan sangat mempunyai peran yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam
keseluruhan proses kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari pendidikan. Dengan kata lain,
kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi, keluarga dan
masyarakat, bangsa dan negara. Karena dengan pendidikan pola pikir dan pengetahuan manusia
menjadi berkembang sehingga IPTEK menjadi semakin maju.

149
Oman Suryaman, Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika …150

Pelaksanaan pembelajaran disekolah usaha untuk meningkatkan kemampuan pemahaman


konsep matematika siswa masih banyak mengalami kendala dan hambatan. Lebih-lebih pada mata
pelajaran matematika yang menuntut siswa agar bisa menyelesaikan soal-soal latihan sehingga
mengakibatkan kurangnya pemahaman konsep matematis. Matematika adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang penting dan semakin dirasakan kegunaannya dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini. Belajar matematika bukan semata-mata untuk memenghapal rumus dan
menyelesaikan soal-soal saja tapi yang terpenting ialah melatih diri untuk berpikir secara analitis dan
logis. Sehingga siswa yang terbiasa berpikir secara matematis akan lebih mudah berpikir logis dan
rasional.
Oleh karena itu, kemampuan matematika perlu ditingkatkan lagi, karena matematika dianggap
oleh sebagian besar siswa merupakan pelajaran yang sulit, abstrak dan terkesan menegangkan. Selain
itu proses pembelajaran yang dipraktekan guru di ruang kelas adalah pembelajaran mekanistik.
Pernyataan tersebut sama halnya dengan apa yang dikemukakan oleh I Made Warsawan (2013).
Pembelajaran mekanistik merupakan pembelajaran konvensional yang didasarkan pada
apa yang telah diketahui dari pengalaman diri sendiri, seperti diawali dari suatu hal yang
sederhana ke arah yang lebih kompleks. Dimana guru hanya memberikan informasi dan
mengharapkan siswa untuk menghafal dan mengingat apa yang telah dipelajari serta
menekankan pada latihan mengerjakan soal dan menggunakan rumus tanpa memberikan
kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dengan teman sekelas dan membuat siswa terlihat aktif
dalam peroses pembelajaran, sehingga terkesan guru lebih aktif dari pada siswa. Hal tersebut diatas
sejalan dengan pendapat Andrew Noyes (Ariyadi Wijaya, 2012: 5), dalam bukunya yang
berjudul ”RethinkingSchool Mathematics”, meyakini bahwa banyak siswa cenderung dilatih untuk
melakukan perhitungan matematika daripada dididik untuk berpikir matematis. Dampak dari
pembelajaran mekanistik ini siswa akan menemukan kesulitan jika dihadapkan pada soal aplikasi atau
soal yang berbeda dengan soal yang biasa dilatihkan. Karena matematika merupakan pelajaran yang
objek kajiannya bersifat abstrak yang memuat angka-angka dan rumus-rumus maka diperlukan suatu
pendekatan baru yang mampu menampilkan atau menyajikan hal-hal yang kongkret (riil atau nyata)
sebelum masuk ke hal-hal yang abstrak.
Hal tersebut didukung oleh laporan dari Trends in Mathematicsand Science Study
(TIMSS)2007 yang menunjukkan bahwa penekananpembelajaran di Indonesia lebih banyak pada
penguasaan keterampilan dasar (basic skills), namun sedikit atau sama sekali tidak ada penekanan
untuk penerapan matematika dalam konteks kehidupan sehari-hari, berkomunikasi secara matematis,
dan bernalar secara matematis ( Hanny, 2010: 3 ). Hampir semua guru memberikan soal rutin dan
kurang menantang, kebanyakan guru sangat bergantung dan sangat mempercayai buku teks yang
mereka pakai.
Diasumsikan yang menjadi penyebab dari permasalahan tersebut yaitu pembelajaran yang
dipakaiselama ini masih menggunakan pembelajaran konvensional yang menekankan pada latihan
151 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No.2, Desember 2018, pp. 149-159

mengerjakan soal serta menggunakan rumus. Yuwono (dalam I Komang, 2010: 5) menyatakan
“bahwa pembelajaran matematika secara konvensional mengakibatkan siswa hanya bekerja secara
prosedural dan memahamimatematika tanpa penalaran, serta cenderung menggunakan data yang ada
tanpa memperhatikan konteks masalahnya.”
Guru perlu menemukan cara terbaik bagaimana menyampaikan berbagai konsep yang
diajarkan di dalam mata pelajaran yang di ampunya, sehingga semua siswa dapat menggunakan dan
mengingatnya lebih lama konsep tersebut dan bagaimana setiap individu mata pelajaran yang
dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh.

II. METODE
Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimentaldesign adalah desain yang
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidakberfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. quasi experimental design terbagi menjadi 2
macam yaitu time series design dan nonequivalent controlgroup design. (Sugiyono, 2015:144)Pretest
dan posttest digunakan untuk mengukur kemampuankognitif siswa dengan demikian paradigma
penelitian strategi dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian

Sugiyono (2015: 116)

Keterangan:

O1 = Pretest kelas eksperimen


O2 = Posttest kelas eksperimen
X = Perlakuan atau treatment
O3 =Pretest kelas kontrol
O4 =Posttest kelas control

1. Validitas
Validitas tes dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perangkat tes itu memang
mengukur kemampuan siswa yang akan diukur dengan tes tersebut sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. bahwa suatu butir dikatakan mempunyai validitas tinggi jika skor pada butir
mempunyai kesejajaran dengan skor total, sehingga untuk mengetahui validitas butir digunakan
rumus korelasi product moment yang dikemukakan Arikunto (2012: 314) sebagai berikut:
Oman Suryaman, Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika …152

N  XY   X  Y 
rxy 
N  X   X   N  Y   Y  
2 2 2 2

Keterangan:
= Koefisien korelasi skor butir dan skor total.
= Banyak siswa yang mengikuti tes
= Skor butir
= Skor total

2. Reliabilitas
Reliabilitas soal uraian menggunakan rumus alphayang dikemukakan Arikunto
(2009:109) sebagai berikut:

 n     i 
2

r11    1  
 n  1    t2 

Sedangkan untuk menghitung varians digunakan rumus yang dikemukakan oleh


Arikunto (2009: 109) sebagai berikut:

 x 2  x  2

x 
t

x
2
2
 dan t
N  
2 N
 x2  t
N 1
N 1

Keterangan:
r11 = reliabilitas tes
n = banyaknya butir soal
 x2 = jumlah varians skor tiap butir skor
 t2 = varians total

3. Tingkat Kesukaran
a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:

Rata-rata =

b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:

Tingkat Kesukaran =
153 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No.2, Desember 2018, pp. 149-159

4. Daya Pembeda
Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:

̅ ̅
DP =

Keterangan:
DP = daya pembeda
X KA = rata-rata dari kelompok atas
X KB = rata-rata kelompok bawah
Skor Maks = skor maksimum

A. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu:
1. Tes
2. Dokumentasi

B. Teknik Analisis Data


Data yang digunakan dalam analisis tahap awal berasal dari nilai tes awal (pre test).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis itu
berdistribusi normal atau tidak (Sugiyono, 2013: 75). Untuk pengujian normalitas data,
digunakan rumus Chi Kuadrat ( ) (Sugiyono, 2013: 79).
( )
∑ (Sugiyono, 2013: 107)

Dimana:
= Chi Kuadrat
= Frekuensi yang diobservasi
= Frekuensi yang diharapkan

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians sampel yang diambil
homogeny atau tidak. Uji homogenitas ini dihitung dengan menggunakan Uji F dengan
rumus:

(Sugiyono, 2013: 140)


Keterangan:
F = Harga Varians yang dicari
Oman Suryaman, Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika …154

Untuk menguji apakah kedua varians tersebut homogen atau tidak maka hitung F hitung
dibandingkan dengan Ftabel dengan α = 5% dengan dk pembilang = (na 1) dan dk penyebut =

(nb 1). Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka variansnya homogen.

3. Uji Kesamaan Dua Rata – rata Sebelum Perlakuan


Uji kesamaan dua rata-rata pretest kedua kelompok tersebut dengan menggunakan
uji-t. Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) adalah:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa kelompok
eksperimen dengan kemampuan awal siswa kelompok kontrol.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa kelompok
eksperimen dengan kemampuan awal siswa kelompok kontrol.
Pasangan hipotesis tersebut ditulis dalam bentuk berikut:
:
:
Keterangan:
1 : Rata-rata data kelas eksperimen
2 : Rata-rata data kelas kontrol
Untuk menguji pasangan hipotesis tersebut digunakan uji-t yang nilainya dihitung
dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:138) sebagai berikut:

̅ ̅ (n )s (n )s
dimana S=√
n

Keterangan :
̅ : rata-rata nilai eksperimen
̅ : rata-rata nilai kels kontrol
: varians gabungan
: varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
: banyak anggota kelas eksperimen
: banyak anggota kelas kontrol
Kriteria pengujian adalah terima H0 jika –ttabel < thitung < ttabel dan tolak H0 jika -thitung < –
ttabel dan thitung > ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = n n - pada taraf signifikan α = 0,05.

C. Lokasi Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 2 Ciwaru sebagai kelas
eksperimen dan SD Negeri 4 Ciwaru sebagai kelas kontrol. Subjek dalam penelitian ini adalah
155 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No.2, Desember 2018, pp. 149-159

siswa kelas V SD Negeri 2 Ciwaru dan siswa kelas V SD Negeri 4 Ciwaru Kecamatan
Ciwaru Kabupaten Kuningan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1
Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest
Nilai Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai Tertinggi 58 56
Nilai Terendah 29 28
Rentang 29 28
Banyak Kelas 6 6
Panjang Kelas 5 5
Rata-rata 44,2 44,4
Simpangan Baku 8,02 8,21
Varians 64,33 67,33
Jumlah Sampel 25 25
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga dengan taraf signifikansi
dan dk = 3, dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 2
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sampel
Kelas Eksperimen 5,6916
7,815
Kelas Kontrol 5,6151

Tabel 3.2 tersebut menunjukan bahwa harga . Maka berdasarkan kriteria


tersebut tampak bahwa data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
Tabel 3
Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sampel Varians
Kelas Eksperimen 64,33
1,046 1,98
Kelas Kontrol 67,33

Pada tabel 3 tampak bahwa hasil perhitungan pretest sebesar 1,046. Kesimpulannya,
pada taraf signifikansi , skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki
varians yang homogen.
Tabel 4
Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Posttest
Nilai Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Tertinggi 94 77
Nilai Terendah 65 49
Oman Suryaman, Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika …156

Posttest
Nilai Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rentang 29 28
Banyak Kelas 6 6
Panjang Kelas 5 5
Rata-rata 78,4 64,2
Simpangan Baku 8,36 9
Varians 69,83 81
Jumlah Sampel 25 25

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga dengan taraf signifikansi


dan dk = 3, dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 5
Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sampel
Kelas Eksperimen 4,3752
7,815
Kelas Kontrol 6,5104

Tabel 3.5 tersebut menunjukan bahwa harga . Maka berdasarkan kriteria


tersebut tampak bahwa data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
Tabel 6
Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sampel Varians
Kelas Eksperimen 69,83
1,159
Kelas Kontrol 81 1,98
Pada tabel 6 tampak bahwa hasil perhitungan posttest sebesar 1,159. Kesimpulannya,
pada taraf signifikansi , skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki
varians yang homogen.
Tabel 7
Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
N-Gain
Nilai Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Tertinggi 45 28
Nilai Terendah 16 11
Rentang 29 17
Banyak Kelas 6 6
Panjang Kelas 5 3
Rata-rata 33,6 19,32
Simpangan Baku 7,12 5,12
Varians 50,67 26,31
Jumlah Sampel 25 25
157 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No.2, Desember 2018, pp. 149-159

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga dan dengan taraf signifikansi


dan dk = 3, dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.
Tabel 8
Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sampel
Kelas Eksperimen 6,2414
7,815
Kelas Kontrol 5,5145

Tabel 8 tersebut menunjukan bahwa harga < . Maka berdasarkan kriteria tersebut
tampak bahwa data n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
Tabel 9
Uji Homogenitas N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sampel Varians
Kelas Eksperimen 50,67
1,92
Kelas Kontrol 26,31 1,98

Pada tabel 9 tampak bahwa hasil perhitungan n-gain sebesar 1,92. Kesimpulannya,
pada taraf signifikansi skor n-gain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki
varians yang homogen.
Tabel 10
Nilai Pretest, Posttest dan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pretest Posttest N-Gain


Nilai Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
Siswa Eksperim Kontr Eksperim Kontro Eksperim Kontr
en ol en l en ol
Rata-rata 44,48 44,64 78,2 63,8 33,6 19,32
Simpang
8,02 8,21 8,36 9 7,12 5,12
an Baku
Varians 64,33 67,33 69,83 81 50,67 26,31
Jumlah
25
Siswa
Nilai
58 56 94 77 45 28
Tertinggi
Nilai
29 28 65 49 16 11
Terendah

Berdasarkan tabel 10 tersebut pada kolom rata-rata nilai pretest yang diperoleh siswa
menunjukan nilai rata-rata yang kecil yaitu sebesar 44,48 untuk kelas eksperimen dan 44,64 untuk
kelas kontrol. Nilai rata-rata tersebut tidak berbeda jauh. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan. Selanjutnya
Oman Suryaman, Indonesia (PMRI) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika …158

tampak juga nilai terendah 29 untuk kelas eksperimen dan 28 untuk kelas kontrol. Sedangkan nilai
tertinggi 58 untuk kelas eksperimen dan 56 untuk kontrol yaitu sebesar.
Sedangkan pada hasil posttest nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol yaitu sebesar 63,8
lebih kecil dari nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen yaitu sebesar 78,2. Tampak juga nilai
terendah kelas kontrol yaitu 49 dan kelas eksperimen yaitu sebesar 65. Dan nilai tertinggi kelas
kontrol yaitu sebesar 77 lebih kecil dibandingkan dengan nilai tertinggi kelas eksperimen yaitu
sebesar 94.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang pembelajaran matematika dengan
penggunakan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia pada materi geometri bangun
ruang untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas V SD
Negeri 2 Ciwaru diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional
dapat dilihat dari hasil analisis rata-rata nilai pretest kelas kontrol sebesar 44,64 dan rata-
rata nilai posttest kelas kontrol sebesar 63,8. Hal tersebut menunjukan tidak terdapat
peningkatan yang signifikan pada kelas kontrol, dan terlihat bahwa setelah diberi
perlakuan (pembelajaran) rata-rata nilai kelas kontrol belum mencapai KKM. Berdasarkan
nilai rerata n-gain, n-gain = 0,35 0,70 NG > 0,30 atau 0,70 0,35 > 0,30 dengan
kriteria sedang.
2. Kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan
pembelajaran matematika realistik Indonesia dinyatakan meningkat. Berdasarkan hasil
analisis perhitungan dengan nilai rata-rata pretest kelas eksperimensebesar 44,44 dan nilai
rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 78,2, dengan rerata n-gain sebesar 0,61. Hal
tersebut menunjukan peningkatan yang signifikan dan bernilai tinggi terhadap kemampuan
kognitif siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan strategi penanaman konsep
berbantuan media benda manipulatif.
3. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik Indonesia lebih baik daripada
kemampuan kognitif siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

V. DAFTAR PUSTAKA
Ruseffendi. 2006. “Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya
Dalam Pengejaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA”. Bandung: Tarsito.
S, Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia
159 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No.2, Desember 2018, pp. 149-159

Sagala, Syaiful. 0 . “Konsep dan Makna Pembelajaran”. Bandung : Alfabeta


Slameto. 2010. “Belajar & Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka Cipta
Sofindar, dkk. 0 3. “Penerapan Pendekatan PMRI untuk Meningkatkan Kemampuan
Konsep Geometri Mahasiswa PGSD Universitas Jambi”.Sudjana. 2005. Metoda
Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Suherman, Erman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung : JICA-Universitas
Pendidikan Indonesia
Supardi. 0 . “Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Hasil Belajar
Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar”. Jurnal Pendidikan. (Juni 0 . Th.
XXXI. No. 2). Jakarta: Universitas Indraprasa, FTMIPA.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada
Media Group
Tim BKPBM UPI. 2010. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia (Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam).
Wijaya, Ariyadi. 2012.” Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai