Dahlanpurwadi672@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci : Hasil Belajar Matematika, Metode Example Non Example, Kelas V
SD
PENDAHULUAN
Dalam lampiran peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 tentang Standar isi
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Departemen Pendidikan
Nasional (2006) pembelajaraan Matematika diarahkan untuk : a) memahami
konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tempat dalam pemecahan
masalah, b) memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Piaget (Rita Eka Izzaty : 2008) skema kognitif menunjukkan struktur mental, pola
berpikir yang orang gunakan untuk mengatasi situasi tertentu di lingkungan.
Misalnya, bayi melihat benda yang di ingikan kemudian menangkap benda yang
dilihat tersebut sehingga membentuk skema yang tepat. Menurut Sumiati dan
Asra (2007:98) dalam metode ini komunikasi antar guru dan siswa pada
umumnya searah. Hal ini menyebabkan kurangnya keaktifas siswa dalam
pembelajaran.
menyadari adanya masalah, guru harus dapat menanganinya segera agar tidak
berdampak pada hasil belajar siswa. guru dapat mengamati dan merencanakan
perbaikan yang kemudian di tindak lanjuti. Dari hasil observasi proses
pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung pada tanggal 16
Oktober 2023 siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Hal tersebut
nampak ketika guru sedang menjelaskan masih ada beberapa siswa yang sibuk
dengan teman sebangku dan tidak bisa menjawab ketika diberi pertanyaan oleh
guru. Apabila ditilik lebih lanjut, strategi yang diterapkan oleh guru dirasa kurang
tepat sehingga materi yang akan diberikan tidak dapat tersampaikan dengan baik.
Mata pelajaran Matematika umumnya dipandang sulit bagi siswa karena susah du
mengerti, penuh dengan simbol dan pendekatan pembelajaran matematika yang
kurang manerik. Hal ini mengakibatkan siswa cepat bosan dalam pembelajaran
sehingga hasil belajar siswa tidak maksimal. Dari berbagai permasalahan yang
ditemukan perlu adanya penerapan metode pembelajaran yang diharapkan mampu
melahirkan sebuah inovasi dalam pembelajaran matematika.
METODE
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya
(2009:26) PTK diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di
dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah
tersebut dengan cara mmelakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi
nyata serta menganalisis setiap pengetahuan dari perlakuan tersebut. Selanjutnya
Suharsimi arikunto (2007:3) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi di dalam sebuah kelas secara bersama.
Dari pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di atas, penelitian ini dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui metode Example Non
Example. Artinya dalam penelitian ini terdapat proses kegiatan guru dan siswa
untuk mengingkatkan pembelajaran ke arah yang lebih baik.
Model penelitian yang dipilih adalah model siklus yang dilakukan secara berulang
dan berkelanjutan (siklus spiral) artinya pembelajarn yang semakin lama semakin
meningkat hasil belajarnya (mampu mengatasi masalah yang muncul di kelas).
Menurut Buehl (dalam Apriani, dkk : 2010) Metode Pembelajaran Example Non
Example merupakan pendekatan proses pembelajaran yang bisa menggunakan
video tentang kasus-kasus yang pernah terjadi atau gambar-gambar yang tentunya
relevan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam proses pembelajaran
melalui indikator-indikator yang akan digali, Sehingga peserta didik akan lebih
aktif, kreatif dan bermakna dalam pembelajaran melalui audio visualnya
menganalisa muatan-muatan indikator yang terkandung dalam kompetensi dasar
akan dicapai. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Haryono (2012) yang
mengatakan bahwa Metode Pembelajaran Example Non Example merupakan
metode pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk di analisis oleh
siswa dan menghasilkan deskripsi singkat dari suatu materi pembelajaran serta
menekankan kemampuan siswa untuk menganalisis suatu konsep dari contoh dan
non contoh dari materi yang dibahas. Dalam hal ini, maka Metode Example Non
Example diharapka mampu meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran
Matematika Kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung.
Suharsimi Arikunto (2005:99) subjek penelitian adalah benda, hal atau tempat
variabel penelitian melekat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
2 Negeri Agung. Sedangkan objek penelitian ini adalah proses penerapan metode
Example Non Exaple pada pembelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri 2
Negeri Agung.
Metode pembelajaran merupakan suatu cara dalam melakukan sesuatu cara atau
usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk menerapkan strategi pembelajaran.
Demikian halnya dengan metode Example Non Example merupakan metode yang
menggunakan gambar dalam proses pembelajaran. Metode ini sangat membantu
materi pengenalan bangun ruang.
Metode Example Non Example merupakan metode yang digunakan oleh para
pendidik untuk membantu siswa mengenali sturuktur bangun datar. Sebelumnya
pendidik hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan metode
lainnya. Hal ini kurang efektif apabila digunakan dalam pembelajaran Matematika
Khususnya mengenai materi bangun datar. Dalam proses penerapan metode
Example Non Example berdasarkan penjelasan di atas terdapat langkah-langkah
dalam menerapkan metode Example Non Example , yaitu :
1. Guru menyiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi bangun
datar.
2. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi.
3. Guru menunjukkan gambar struktur bangun datar kepada siswa.
4. Guru memperkenalkan bangun datar dengan menggunakan gambar.
5. Mengevaluasi pemahaman siswa terhadap pengenalan materi bangun
datar.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. selain
melakukan evaluasi dalam bentuk tes akhir, guru juga melaksanakan evaluasi
dalam proses pembelajaran yakni dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
pemahaman materi bangun datar. Adapun kemampuan siswa dalam mengenal
bangun datar di kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung mengalami peningkatan.
Hasil pembelajaran matematika, terutama mengenai materi bangun datar
menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya karena peserta didik lebih
menyukai saat pembelajaran menggunakan gambar.
Oleh karena itu, metode pembelajaran Example Non Example dapat membantu
peserta didik memahami materi dan meningkatkan hasil belajar mereka dalam
matematika. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penggunaan model
Example Non Example pembelajaran dalam penyampaian materi tentang Bangun
Datar sangatlah memiliki dampak yang positif terhadap pemahaman materi pada
siswa kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung nantinya.
Dari pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 diperoleh presentasi hasil belajar dari
aspek afektif, kognitif, dan psikomotor sebagai berikut :
Hasil temuan pada aspek afektif siklus 1 dan 2
DAFTAR PUSTAKA
Atiaturrohmaniah., Doni, S., & Musabihatul, K, (2017). Pengembangan
Pendidikan Matematika Sekolah Dasar. Universitas Hamzanwadi Pres.
Abdurrohman, A., Muhammad, T., Erik, V., Zainal, I., & Ibnu, T, (2017). Buku
Guru Matematika. Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Samsul, F, & Siti, B.A, (2022). Analisis Penggunaan Metode Example Non
Example Terhadap Pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan Matematika.
3(1), 146-154.