Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE EXAMPLE NON


EXAMPLE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 NEGERI AGUNG

Dahlan Purwadi1 , Yulia Fahda2 , Ike kurniawati3


PGSD FKIP Universitas Terbuka

Dahlanpurwadi672@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa


dalam pembelajaran Matematika Bangun Datar menggunakan metode example
non example pada siswa kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung. Hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Example Non Example dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika kelas V SD
Negeri 2 Negeri Agung tahun pelajaran 2023/2024.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Negeri


Agung yang berjumlah 8 orang. Sedangkan obyek penelitian ini adalah
keseluruhan proses pada penerapan metode example non example mengalami
peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata hasil
belajar Matematika siswa kelas V sebesar 50%. Selain itu dari hasil analisis data
observasi mengalami peningkatan yaitu dari 37,50% aspek terpenuhi menjadi
87,50% aspek. Karena pembelajaran dengan menggunakan metode example non
example dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, maka diharapkan
guru dapat menerapkan pembelajaran tersebut.

Kata Kunci : Hasil Belajar Matematika, Metode Example Non Example, Kelas V
SD
PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur


manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur dana yang saling
mempengaruhi tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2005:57). Selanjutnya Ety
Syarifah (2009:6-8) memaparkan pembelajaran memiliki tiga komponen yang
saling berkaitan. Ketiga komponen tersebut adalah tujuan pembelajaran, proses
pembelajaran dan penilaian pelajaran.

Dalam lampiran peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 tentang Standar isi
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Departemen Pendidikan
Nasional (2006) pembelajaraan Matematika diarahkan untuk : a) memahami
konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tempat dalam pemecahan
masalah, b) memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Piaget (Rita Eka Izzaty : 2008) skema kognitif menunjukkan struktur mental, pola
berpikir yang orang gunakan untuk mengatasi situasi tertentu di lingkungan.
Misalnya, bayi melihat benda yang di ingikan kemudian menangkap benda yang
dilihat tersebut sehingga membentuk skema yang tepat. Menurut Sumiati dan
Asra (2007:98) dalam metode ini komunikasi antar guru dan siswa pada
umumnya searah. Hal ini menyebabkan kurangnya keaktifas siswa dalam
pembelajaran.

menyadari adanya masalah, guru harus dapat menanganinya segera agar tidak
berdampak pada hasil belajar siswa. guru dapat mengamati dan merencanakan
perbaikan yang kemudian di tindak lanjuti. Dari hasil observasi proses
pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung pada tanggal 16
Oktober 2023 siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Hal tersebut
nampak ketika guru sedang menjelaskan masih ada beberapa siswa yang sibuk
dengan teman sebangku dan tidak bisa menjawab ketika diberi pertanyaan oleh
guru. Apabila ditilik lebih lanjut, strategi yang diterapkan oleh guru dirasa kurang
tepat sehingga materi yang akan diberikan tidak dapat tersampaikan dengan baik.

Mata pelajaran Matematika umumnya dipandang sulit bagi siswa karena susah du
mengerti, penuh dengan simbol dan pendekatan pembelajaran matematika yang
kurang manerik. Hal ini mengakibatkan siswa cepat bosan dalam pembelajaran
sehingga hasil belajar siswa tidak maksimal. Dari berbagai permasalahan yang
ditemukan perlu adanya penerapan metode pembelajaran yang diharapkan mampu
melahirkan sebuah inovasi dalam pembelajaran matematika.

METODE

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya
(2009:26) PTK diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di
dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah
tersebut dengan cara mmelakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi
nyata serta menganalisis setiap pengetahuan dari perlakuan tersebut. Selanjutnya
Suharsimi arikunto (2007:3) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi di dalam sebuah kelas secara bersama.

Dari pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di atas, penelitian ini dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui metode Example Non
Example. Artinya dalam penelitian ini terdapat proses kegiatan guru dan siswa
untuk mengingkatkan pembelajaran ke arah yang lebih baik.

Model penelitian yang dipilih adalah model siklus yang dilakukan secara berulang
dan berkelanjutan (siklus spiral) artinya pembelajarn yang semakin lama semakin
meningkat hasil belajarnya (mampu mengatasi masalah yang muncul di kelas).

Menurut Buehl (dalam Apriani, dkk : 2010) Metode Pembelajaran Example Non
Example merupakan pendekatan proses pembelajaran yang bisa menggunakan
video tentang kasus-kasus yang pernah terjadi atau gambar-gambar yang tentunya
relevan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam proses pembelajaran
melalui indikator-indikator yang akan digali, Sehingga peserta didik akan lebih
aktif, kreatif dan bermakna dalam pembelajaran melalui audio visualnya
menganalisa muatan-muatan indikator yang terkandung dalam kompetensi dasar
akan dicapai. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Haryono (2012) yang
mengatakan bahwa Metode Pembelajaran Example Non Example merupakan
metode pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk di analisis oleh
siswa dan menghasilkan deskripsi singkat dari suatu materi pembelajaran serta
menekankan kemampuan siswa untuk menganalisis suatu konsep dari contoh dan
non contoh dari materi yang dibahas. Dalam hal ini, maka Metode Example Non
Example diharapka mampu meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran
Matematika Kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Suharsimi Arikunto (2005:99) subjek penelitian adalah benda, hal atau tempat
variabel penelitian melekat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
2 Negeri Agung. Sedangkan objek penelitian ini adalah proses penerapan metode
Example Non Exaple pada pembelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri 2
Negeri Agung.

Metode pembelajaran merupakan suatu cara dalam melakukan sesuatu cara atau
usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk menerapkan strategi pembelajaran.
Demikian halnya dengan metode Example Non Example merupakan metode yang
menggunakan gambar dalam proses pembelajaran. Metode ini sangat membantu
materi pengenalan bangun ruang.

Metode Example Non Example merupakan metode yang digunakan oleh para
pendidik untuk membantu siswa mengenali sturuktur bangun datar. Sebelumnya
pendidik hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan metode
lainnya. Hal ini kurang efektif apabila digunakan dalam pembelajaran Matematika
Khususnya mengenai materi bangun datar. Dalam proses penerapan metode
Example Non Example berdasarkan penjelasan di atas terdapat langkah-langkah
dalam menerapkan metode Example Non Example , yaitu :
1. Guru menyiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi bangun
datar.
2. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi.
3. Guru menunjukkan gambar struktur bangun datar kepada siswa.
4. Guru memperkenalkan bangun datar dengan menggunakan gambar.
5. Mengevaluasi pemahaman siswa terhadap pengenalan materi bangun
datar.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. selain
melakukan evaluasi dalam bentuk tes akhir, guru juga melaksanakan evaluasi
dalam proses pembelajaran yakni dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
pemahaman materi bangun datar. Adapun kemampuan siswa dalam mengenal
bangun datar di kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung mengalami peningkatan.
Hasil pembelajaran matematika, terutama mengenai materi bangun datar
menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya karena peserta didik lebih
menyukai saat pembelajaran menggunakan gambar.

Oleh karena itu, metode pembelajaran Example Non Example dapat membantu
peserta didik memahami materi dan meningkatkan hasil belajar mereka dalam
matematika. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penggunaan model
Example Non Example pembelajaran dalam penyampaian materi tentang Bangun
Datar sangatlah memiliki dampak yang positif terhadap pemahaman materi pada
siswa kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung nantinya.

Dari pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 diperoleh presentasi hasil belajar dari
aspek afektif, kognitif, dan psikomotor sebagai berikut :
Hasil temuan pada aspek afektif siklus 1 dan 2

Penilaian Siklus 1 Siklus 2

Nilai rata-rata 57 83,50

Afektif Predikat rata-rata Cukup Baik

Presentasi ketuntasan 37,50% 87,50%

Hasil temuan pada aspek kognitif siklus 1 dan 2

Penilaian Siklus 1 Siklus 2

Nilai rata-rata 61 84,37

Kognitif Predikat rata-rata Cukup Baik

Presentasi ketuntasan 37,50% 87,50%

Hasil temuan pada aspek Psikomotor siklus 1 dan 2

Penilaian Siklus 1 Siklus 2

Nilai rata-rata 62,12 86,50

Psikomotor Predikat rata-rata Cukup Baik

Presentasi ketuntasan 37,50% 87,50%


KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa hasil
pembelajaran siswa di kelas V SD Negeri 2 Negeri Agung dalam materi Bangun
Datar mengalami peningkatan setelah dilakukan perbaikan pembelajaran melalui
siklus 1 dan siklus 2 menggunakan metode Example Non Examlpe. ,etode ini
memanfaatkan alat peraga yang mendukung siswa dalam mengembangkan
kompetensi dan membiasakan mereka mengerjakan tugas secara mandiri. Hasil
penelitin menunjukkan bahwa penggunaan metode Example Non Example
berhasil meningkatkan perkembangan siswa dalam memahami materi bangun
datar.
Penelitin ataupun pihak-pihak di dunia pendidikan diharapkan dapat melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai metode pembelajaran Example Non Example
pada berbagai aspek pembelajaran pada tingkat yang berbeda. Praktisi pendidikan
dihimbau untk mempertimbangkan penerapan metode Example Non Example
sebagai alternatif dalam meningkatkan prestasi belajar matemaika siswa di kelas.

DAFTAR PUSTAKA
Atiaturrohmaniah., Doni, S., & Musabihatul, K, (2017). Pengembangan
Pendidikan Matematika Sekolah Dasar. Universitas Hamzanwadi Pres.

Abdurrohman, A., Muhammad, T., Erik, V., Zainal, I., & Ibnu, T, (2017). Buku
Guru Matematika. Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sofan, A, (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 13.


Prestasi Pustaka.

Heruman, (2013). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. PT.


Remaja Rosdakarya.

Akrim, (2022). Buku Ajar Strategi Pembelajaran. Umsu Press.


Dewi, M,K., Asriyati, N, J, (2020). Penerapan Metode Example Non Example
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Pembelajaran Matematika. Jurnal
Penerapan Metode Example Non Example. 1 (2), 107-121.

L.P.E.Ciptawati., I.M.Sugiarta., & I.M.Suarsana, (2018). Pengaruh Pembelajaran


Example Non Example Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia. 7(1), 13-21.

Samsul, F, & Siti, B.A, (2022). Analisis Penggunaan Metode Example Non
Example Terhadap Pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan Matematika.
3(1), 146-154.

Juliatun., Dodik, M, & Aswarliansyah., (2022). Penerapan Model Pembelajaran


Example Non Example Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SD. Jurnal
Ilmiah Kependidikan. 2(1), 40-48.

Wanda,N,Y, (2016). Example Non Example Pada Pembelajaran Matematika.


Teori Belajar dan Pembelajaran Matematika. 6(1), 68.

Anda mungkin juga menyukai