1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Terbuka (Times New Roman 11 pt)
2
Prodi, Fakultas, Perguruan Tinggi
3
Prodi, Fakultas, Perguruan Tinggi
ABSTRAK
Pelajaran matematika adalah suatu mata pelajaran yang dianggap sulit dikalangan pelajar terutama
dikalangan siswa sekolah dasar (SD) terutama tentang perkalian. Pemikiran semacam ini membuat siswa
merasa takut dan tidak percaya diri dalam melaksanakan proses belajar dikelas sehingga hasil belajar
siswa tersebut tidak maksimal. Oleh karena itu pemilihan metode belajar sangat lah penting untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan memotivasi siswa dalam belajar.Menurut penulis salah satu
metode yang produktif untuk dalam hal ini adalah metode jarimatika, karena siswa akan terlibat
langsung, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kecepatan siswa dalam berhitung perkalian.Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan peneliti yang bertindak sebagai guru kelas 2 SDN 8 Air Kumbang.
Sasaran penelitian ini siswa kelas 2 dengan jumlah 29 siswa. Proses penelitian dilaksanakan sebanyak 2
siklus yang dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa kelas 2 pada pelajaran matematikakelas 2 SDN 8 Air Kumbang. Pada
siklus I diperoleh peningkatan ketuntasan 13 siswa (60%) dan pada siklus II mengalami peningkatan lagi
sebesar 23 siswa (92%) dan yang belum tuntas hanya 2 siswa (8%). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa metode jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika kelas 2 di
kelas 2 SDN 8 Air Kumbang.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di sekolah dasar (SD).
Matematika merupakan bidang ilmu yang mempelajari topik-topik seperti bilangan,rumus dan
struktur terkait, bangun dan ruang tempat mereka berada, dan besaran serta perubahannya. Bagi
sebagian pelajar pelajaran matematika merupakan momok yang menakutkan tetapi bagia
sebagian siswa yang menyukainya pelajaran matematika merupakan pelajaran yang
menyenangkan.
Tetapi dalam praktik mengajar yang dilakukan selama ini, penyampaian materi yang banyak
digunakan guru hanyalah dengan metode ceramah yaitu guru menyampaikan materi secara lisan
kemudian memberikan contoh dengan cara menuliskan di papan tulis sesuai dengan pedoman
yang ada dalam buku pegangan yang dimiliki masing – masing tengaga pendidik itu sendiri.
Sehingga siswa kurang terlibat aktif sehingga pelajaran yang dilakukan kurang efektif.
Pada kenyataannya pelajaran matematika kurang mendapat minat siswa kelas 2 SDN 8 Air
Kumbang sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa kelas 2 SDN 8 Air Kumbang tidak
maksimal. Hal ini disebabkan guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran,
selain itu juga siswa kurang fokus dalam memeperhatikan penyampaian materi yang dilakukan
guru, siswa merasa bosan dan jenuh dalam belajar.
Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar subtema 2tentang perkalian 2 angka, hasilnya masih
belum maksimal, hanya 34% atau sebanyak 10siswa yang mencapai KKM. dan 66 % atau
sebanyak 19siswabelum mencapai KKM. Berikut ini adalah data hasil Ulangan kelas 2 SDN 8
Air Kumbang.
1 96-100 2 6%
2 76-85 4 14%
3 65-75 4 14%
4 56-66 7 25%
5 45-55 12 41%
Jumlah 29 100%
1. Identifikasi Masalah
Setelah melakukan refleksi pada proses pembelajaran dikelas, ditemukan beberapa
masalah antara lain;
a. Nilai rata-rata siswa dikelas masih banyak dibawah KKM yaitu 65
b. Dari 29 siswa 10 (34%) siswa yang nilainya mencapai KKM dan 19 (66%) siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM
c. Kurangnya minat siswa dalam pelajaran matematika sehingga siswa tidak mau aktif
untuk bertanya dengan guru.
d. Kurangnya pemahaman siswa dalam penjumlahan dan pengurangan.
2. Analisis Masalah
Setelah ditemukannya beberapa faktor penyebab pada identifikasi masalah diatas
maka analisis masalah sebagai berikut;
a. Guru kurang tepat dalam memilih metode dalam penyelesaian perkalian.
b. Kurangnya motivasi yang diberikan guru pada siswa
c. Guru belum bisa menciptakan suasana yang nyaman untuk siswa sehingga siswa takut
untuk bertanya
d. Kurangnya bimbingan guru dalam pengerjaan latihan soal yang di berikan di kelas
A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah diatas dapat di simpulkan rumusan masalah yaitu bagaimana
meningkatkan hasil belajar matematika perkalian dua angka melalui penerapan metode
jarimatika pada siswa kelas 2 SDN 8 Air kumbang.
Bagian Metode Penelitian menjelaskan metode apa yang digunakan dalam penelitian dan
penjelasan mengapa metode tersebut dipilih. Jelaskan pula sumber informasi, pengembangan
instrumen, prosedur pengumpulan data, dan metode analisis data. Metode dijelaskan dengan
singkat dan jelas, mencakup proses, uji statistic atau analisis yang digunakan. Jelaskan sampel,
lokasi penelitian dan instrumen yang digunakan, laporkan juga validitas dan reliabilitas
instrument bila menggunakan metode kuantitatif.
2. MetodeJarimatika
MetodeJarimatikamerupakansalahsatucara yang
dilakukanuntukmelatihkemampuanberhitungsiswadalambentukpernjumlahan, pengurangan,
perkalian, danpembagian yang melibatkan organ tubuhyaitujari.
Menurut Astuti (2013: 3) mengemukakan bahwa jarimatika adalah suatu cara menghitung
matematika yang mudah dan menyenangkan dengan menggunakan jari kita sendiri.
Dibandingkan dengan metode lain, jarimatika lebih menekankan pada penguasaan konsep
terlebih dahulu kemudian cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai ilmu secara matang.
3. Langkah – Langkah Metode Jarimatika
Beberapa hal yang perlu diingat sebelum mengajarkan Metode Jarimatika perkalian pada
anak -anak, yaitu anak -anak harus memahami konsep dasar perkalian terlebih dahulu. Langkah -
langkah pembelajaran perkalian kelompok dasar (6 -10):
1) Sebelum mempelajari Jarimatika, siswa terlebih dahulu perlu memahami angka atau
lambang bilangan.
2) Setelah itu, siswa mengenali konsep operasi perkalian.
3) Siswa sebelumnya diajak bergembira, bisa dengan bernyanyi.
4) Mengenal lambang -lambang yang digunakan dalam Jarimatika. Pengenalnya dengan
praktik secara langsung yaitu siswa diminta mengangkat tangan kemudian
mendemonstrasikan formasi jari tangan yang digunakan dalam jarimatika seperti pada
gambar 1 dibawah ini:
5) Siswa diajarkan cara -cara berhitung dengan jarimatika dengan ketentuan sebagai berikut
dalam buku:
Rumus : (T1 + T2) + (B1 x B2)
Keterangan:
T1 = Jari tangan kanan yang di Tutup (puluhan)
T2 = Jari tangan kiri yang di Tutup (puluhan)
B1 = Jari tangan kanan yang di Buka (satuan)
B2 = Jari tangan kiri yang di Buka (satuan)
6) Guru dan siswa melakukan operasi perkalian dengan mendemonstrasikan menggunakan
jari tangan bilangan 6 -10. Guru mengajarkan pelan -pelan dan menyenangkan sehingga
siswa dapat memahami dengan baik penggunaan metode jarimatika.
Contoh: 8 x 8 Tangan kanan (8) : kelingking dan jari manis dilipat. Tangan kiri (8) : kelingking
dan jari manis dilipat. 8 x 8 dapat diselesaikan sebagai berikut: jari yang dilipat bernilai
satuan dikalikan, jari yang berdiri puluhan dijumlahkan. Formasi jarimatika adalah sebagai
berikut: 8 x 8 = (T1 + T2) + (B1 x B2) = (30 + 30) + (2 x 2) = 60 + 4 = 64
7) Ajak terus siswa bergembira. Jangan merepotkan anak untuk menghafal lambang -
lambang Jarimatika.
8) Melakukan latihan secara rutin dengan demikian anak merasa senang tanpa ada paksaan
untuk menghafal
4. KelebihandanKekuranganMetodeJarimatika
1) Kelebihan
Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung.
Hal ini akan membuat anak mudah melakukannya.
Dapat melatih menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan
Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak. Mungkin mereka menganggapnya
lucu. Yang jelas, mereka akan melakukannya dengan GEMBIRA.
Jarimatika relatif tidak memberatkan memori otak saat digunakan.
Alatnya tidak perlu dibeli, tidak akan pernah ketinggalan, atau terlupa dimana
menyimpannya.
2) Kelemahan
Karena jumlah jari tangan terbatas maka operasi matematika yang bisa di selesaikan
juga terbatas
Kalau kurang latihan agak lambat menghitung di bandingkan sempoa
B. Materi Pembelajaran
Pelajaran matematika tentang perkalian. Pelajaran matematika merupakan salah satu ilmu yang
mempelajari tentang cara berhitung salah satunya yaitu perkalian. Perkalian dapat di jelaskan
sebagai cara penjumlahan berulang dengan bilangan yang sama.
1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Menurut pendapat muhsetyo, dkk (2019:1.26) pembelajaran matematika adalah suatu
proses pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar pada peserta didik melalui
beberapa kegiatan yang tersusun sehingga peserta didik memperoleh kemampuan tentang materi
matematika yang dipelajarinya. Salah satu usaha yang dapat menentukan tingkat keberhasilan
peserta didik dalam belajar adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika, yang sesuai
dengan topik yang sedang dibicarakan, tingkat perkembangan intelektual peserta didik, prinsip
dan teori belajar, keterlibatan aktifnya peserta didik, dan pemahaman serta penalaran matematis.
C. KARAKTERISTIK SISWA SD
Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar
lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus
dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah
penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu
diperhatikan kebutuhan peserta didik.Menurut Nursidik (2011), "beberapa karakteristik siswa SD
antara lain:
1. Senang bermain
2. Senang bergerak
3. Senang bekerja dalam kelompok
4. Senang merasakan atau melakukan atau memperagakan sesuatu secara langsung.
D. Hakekat PTK
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa menjadi meningkat. (Wardani & Kuswaya .W , 2021)
Dari pengetian diatas dapat disimpulkan Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh seorang guru dikelas dengan mengikuti langkah-langkah yang harus diikuti
dalam penelitian tindakan kelas.
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang telah
dilakukan oleh seorang guru, PTK juga dapat membantu guru untuk berkembang secara
profesional, dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki empat tahapan yang harus dilakukan seorang
guru yaitu ;
a. Langkah pertama yaitu merencanakan. Kegiatan perencanaan ini dilakukan untuk menyusun
kegiatan PTK agar kegiatan yang kita lakukan terarah serta sebagai acuan dalam
melaksanakan tindakan.
b. Langkah kedua yang harus dilakukan yaitu melakukan tindakan. Kerena tanpa tindakan
rencana yang kita susun tidak akan menjadi nyata.
c. Langkah ketiga yaitu melakukan Pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hal
– hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan yang kita lakukan mencapai tujuan yang
kita inginkan.
d. Langkah keempat melakukan Refleksi. Kegiatan ini dilakukan untuk mencoba melihat/
merenungkan kembali apa yang telah kita lakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar
siswa.
Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus atau daur, oleh karena itu, setiap tahap
akan berulang kembali.
Tabel:5
1 96-100 2 6%
2 76-85 4 14%
3 65-75 4 14%
4 56-64 7 25%
5 45-55 12 41%
Jumlah 29 100%
Gambar 2
Presentasi Hasil Ulangan
SARAN
Dari kesimpulan tersebut maka ada beberapa hal-hal yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Khususnya pembelajaran Matematika:
a). Untuk Sekolah, sekolah perlu meningkatkan mutu pendidikan dan melengkapi sarana dan
prasarana.
b). Untuk Pendidik:
1. Guru perlu melakukan inovasi pembelajaran seperti pemilihan metode dalam mengajar.
2. Guru perlu melibatkan siswa langsung agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3. Guru perlu mengadakan Penelitian Tindakan Kelas.
b). Untuk Peneliti, peneliti harus lebih terampil dan kritis terhadap hasil belajar siswa serta
memberi arahan demi meningkatkan kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Novie,. (2022). Pengaruh Teknik Jaimatika Terhadap ketrampulan Berhitung Perkalian Siswa
Kelas IV SDN jogorogo ! Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Jurnal Ilmiah PGSD.
(H, 2). 41-50.
Vivin. P (2019). Jarimatika Kaya Metode Perkalian dan Pembagian. Jakarta Selatan..
Widodo Tri. Y. (2013). Pintar Berhitung Jarimatika dan Kakimatika. Jakarta.
Wardani. K.A.IG & Wihardit Kuswaya (2021). Penelitian Tindakan Kelas. Tanggerang Selatan.
Universitas Terbuka.
Kardipah, Seipah (2021). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Tanggerang Selatan. Universitas
Terbuka
Amir, M. F & Wardana, M. K. D (2017). Pengembangan Domino Pecahan Berbasis Open Ended
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa SD. Aksioma: Jurnal Program
Studi Matematika, 6(2), 178-188.
Anah’ Lika (2013). Penerapan Metode Jarimatika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Pada Pokok Bahasan Oprasi Hitung Perkalian Dikelas III MI PUI Mekarjati
Kecamatan Hauergeulis Kabupaten Indramayu.